an
tp :// t
ht el ko
gs
go .id
bp s.
ta .
an
tp :// t
ht el ko
gs
go .id
bp s.
ta .
an
tp :// t
ht el ko
gs
go .id
bp s.
ta .
an
tp :// t
ht el ko
gs
go .id
bp s.
ta .
ISSN : : : 36745.1402 : 21,5 cm x 16,5 cm : x + 90 Halaman
bp s.
Katalog BPS Nomor Publikasi Ukuran Buku Jumlah Halaman
go .id
INDIKATOR EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN 2015
el ko
ta .
Naskah: Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan
gs
Penyuting: Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
tp :// t
an
Gambar Kulit: Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
ht
Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan, Serpong - Tangerang Selatan Dicetak oleh:
”Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya”
KATA PENGANTAR
go .id
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015 merupakan publikasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan. Publikasi ini memberikan gambaran umum tentang keadaan perekonomian Kota Tangerang Selatan, terutama perkembangan dari berbagai indikator kinerja hasil pembangunan ekonomi di Kota Tangerang Selatan.
ta .
bp s.
Indikator dan analisis yang dicakup dalam publikasi ini meliputi angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun Dasar 2010 Kota Tangerang Selatan periode 2012-2014 berikut tabel turunannya, seperti laju pertumbuhan ekonomi (LPE), struktur perekonomian, inflasi sektoral dan sebagainya. Selain itu juga ditampilkan analisis sektor basis dan analisis ketenagakerjaan.
an
gs
el ko
Ucapan terimakasih dan penghargaan disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu hingga terbitnya publikasi ini. Kepada para pengguna diharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan publikasi pada masa yang akan datang.
ht
tp :// t
Semoga publikasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pengguna data pada khususnya. Serpong, Desember 2015 Kepala Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan
Faizin, M.Si, ME NIP. 19660510 199101 1 001
ht
tp :// t
an
gs
el ko
ta .
bp s.
go .id
KATA PENGANTAR
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI Halaman iii v vii ix
I. Pendahuluan ………………………………………………………..... 1.1 Latar Belakang ……………………………………………… 1.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………... 1.3 Ruang Lingkup ……………………………………………... 1.4 Sistematika Penulisan .....…………………………………...
1 3 5 5 6
II. Konsep dan Definisi ……………………………………………… 2.1 Produk Domestik Regional Bruto ………………………… 2.2 Pendapatan Perkapita ……………………………………... 2.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi ……………………………… 2.4 Indeks Harga Implisit ……………………………………… 2.5 Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ………............. 2.6 Tenaga Kerja ………………………………………………...
7 9 12 12 13 13 14
an
gs
el ko
ta .
bp s.
go .id
Kata Pengantar Kepala BPS Kota Tangerang Selatan .............…........ Daftar Isi ………………………………………………………………… Daftar Tabel ……………………………………………………………... Daftar Gambar …………………………………………………………..
17
IV. Analisis Sektor Basis dan Ketenagakerjaan .............................. 4.1 Analisis Location Quotient ...................................................... 4.2 Analisis Shift-Share ................................................................. 4.3 Incremental Capital Output Ratio ........................................... 4.4 Analisis Ketenagakerjaan ......................................................
41 43 46 51 53
ht
tp :// t
III. Tinjauan Ekonomi Kota Tangerang Selatan………………........ 3.1 Tinjauan Umum Perekonomian Kota Tangerang Selatan ................................................................…………… 3.2 Pendapatan Masyarakat …………………………............... 3.3 Kinerja Perekonomian ……………………………………... 3.4 Struktur Perekonomian ……………………………………. 3.5 PDRB Penggunaan ................................................................. 3.6 Koefisien Gini ....…………………………………………….
viii
19 26 26 30 34 37
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
DAFTAR ISi
57 59 62
VI. Kesimpulan dan Rekomendasi .................................................... 6.1 Kesimpulan ............................................................................. 6.2 Rekomendasi ..........................................................................
65 67 69
go .id
V. Analisis Keuangan ..................................................................... 5.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ....................... 5.2 Inflasi Sektoral ........................................................................
71
ht
tp :// t
an
gs
el ko
ta .
bp s.
Tabel Lampiran ......................................................................................
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
ix
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL Halaman
3.2
PDRB Kota Tangerang Selatan Menurut Lapangan Usaha, 2010 -2014 .............................................................................................
21
Laju Pertumbuhan Riil PDRB Kota Tangerang Selatan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 – 2014 ...............................
23
go .id
3.1
PDRB Perkapita Kota Tangerang Selatan Tahun 2010 – 2014 .....
26
3.4
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Tangerang Selatan Menurut Lapangan Usaha dan Andil Sektoral, 2013- 2014 .......
28
Struktur Perekonomian Kota Tangerang Selatan Menurut Sektor, 2012 - 2014 ...............................................................................
32
el ko
ta .
3.5
bp s.
3.3
Hasil Penghitung PDRB Penggunaan Kota Tangerang Selatan.....................................................................................................
3.7
Koefisien Gini dan Kriteria Bank Dunia Kota Tangerang Selatan, 2014 ...............................................…………….................
39
Nilai LQ Sektoral Kota Tangerang Selatan, 2008 dan 2014 ..................................................................................................................
46
Analisis Perubahan NTB Kota Tangerang Selatan dengan Metode Shift Share, 2008 – 2014. ………………………………...
49
4.3
Nilai Koefisien ICOR Kota Tangerang Selatan, 2008 – 2014 ....
52
4.4
Elastisitas dan Daya Serap Tenaga Kerja Berdasarkan Pertumbuhan Ekonomi di Kota Tangerang Selatan Periode 2013 - 2014........................................................................................
54
x
an
tp :// t
4.2
ht
4.1
gs
3.6
36
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
DAFTAR TABEL
Halaman 4.5
5.1
55
Rincian Pendapatan dan Belanja Pemerintah Kota Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2013-2014 …………………................
61
Indeks Implisit dan Inflasi Sektoral Kota Tangerang Selatan, 2012-2014 ……………………………………………….................
63
ht
tp :// t
an
gs
el ko
ta .
bp s.
go .id
5.2
Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja Menurut lapangan Pekerjaan di Kota Tangerang Selatan, 2013-2014 .......................
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
xi
DAFTAR GAMBAR Halaman
3.2
20
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Tangerang Selatan, 2012-2014 …….............................................................................
27
Distribusi PDRB Kota Tangerang Selatan, 2014……..
30
ht
tp :// t
an
gs
el ko
ta .
bp s.
3.3
Kontribusi PDRB Menurut Sektor Lapangan Usaha di Kota Tangerang Selatan (persen), 2014 ...............................
go .id
3.1
go .id bp s.
gs
el ko
Latar Belakang Maksud dan Tujuan Ruang Lingkup Sistematika Penyusunan
ht
tp :// t
an
ta .
PENDAHULUAN
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
1
an
tp :// t
ht el ko
gs
go .id
bp s.
ta .
1.1
Latar Belakang
Perencanaan pembangunan ekonomi, memerlukan bermacam data statistik sebagai dasar berpijak dalam menentukan strategi kebijakan, agar sasaran pembangunan dapat dicapai dengan tepat. Strategi dan kebijakan yang telah diambil pada masa masa lalu perlu dimonitor dan dievaluasi hasil hasilnya. Berbagai data statistik yang
go .id
bersifat kuantitatif diperlukan untuk memberikan gambaran tentang keadaan pada masa yang lalu dan masa kini, serta sasaran sasaran yang
bp s.
akan dicapai pada masa yang akan datang.
Pada hakekatnya, pembangunan ekonomi adalah serangkaian
ta .
usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup
el ko
masyarakat, memperluas lapangan kerja, memeratakan distribusi pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan
gs
melalui pergeseran kegiatan ekono¬mi dari sektor primer ke sektor
an
sekunder dan tersier. Dengan perkataan lain arah dari pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik,
tp :// t
disertai dengan tingkat pemerataan yang sebaik mungkin.
ht
Upaya
meningkatkan
pembangunan taraf
hidup
Kota
Tangerang
masyarakat
terus
Selatan dilakukan
untuk secara
berkesinambungan. Pembangunan tidak hanya diarahkan kepada pembangunan fisik saja tetapi juga pembangunan non fisik. Perencanaan yang matang mutlak diperlukan agar pembangunan dapat dilakukan dengan optimal dan tentunya disesuaikan dengan visi dan misi Kota Tangerang Selatan.
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
3
Perkembangan
perekonomian
di
Kota
Tangerang
Selatan
diharapkan berhasil memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat, diantaranya tercermin pada peningkatan pendapatan per kapita dan penurunan jumlah penduduk miskin.
Pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas harus diiringi dengan terbukanya lapangan pekerjaan baru sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran. Hal tersebut sejalan
go .id
dengan strategi pemerintahan saat ini dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dikenal dengan sebutan Tripple Track
bp s.
Strategy.
Untuk mencapai keberhasilan pembangunan daerah diperlukan
ta .
perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi yang harus dilakukan
el ko
dengan cermat. Perencanaan dan evaluasi tersebut perlu diukur dengan alat yang tepat/sesuai, oleh karena itu dibutuhkan data/indikator
gs
statistik yang mendukung di berbagai sektor. Indikator-indikator
an
ekonomi yang dibutuhkan sedapat mungkin mencerminkan potret atau
tp :// t
gambaran riil perekonomian dari daerah yang bersangkutan. Dari berbagai macam data atau indikator yang ada, salah satu yang sangat dibutuhkan dalam melakukan perencanaan pembangunan
ht
daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Secara umum PDRB merefleksikan seluruh output yang dihasilkan oleh masyarakat suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. PDRB disajikan atas dasar harga konstan dan atas dasar harga berlaku. Melalui distribusi nilai PDRB atas dasar harga berlaku dapat diketahui struktur perekonomian suatu wilayah. Selain itu kinerja perekonomian daerah yang dinilai dari
pertumbuhan ekonominya dapat diketahui melalui perkembangan nilai PDRB atas dasar harga konstan tiap tahunnya. Dengan mempertimbangkan berbagai manfaat yang diperoleh dari publikasi ini, maka ketersediaan data indikator makro ekonomi secara terus-menerus tiap tahunnya sangat diperlukan, bahkan perlu
1.2
go .id
diperkaya jenis indikator berikut analisisnya. Maksud dan Tujuan
disusun
dengan
maksud
untuk
bp s.
Publikasi Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015 memberikan
gambaran
yang
ta .
menyeluruh mengenai keadaan perekonomian Kota Tangerang Selatan
el ko
Tahun 2013.
Sedangkan tujuan penyusunan publikasi ini adalah: Untuk mengetahui besarnya nilai PDRB Kota Tangerang Selatan
gs
1.
an
tahun 2014 berikut seluruh indikator turunannya, yaitu: PDRB perkapita, laju pertumbuhan ekonomi, struktur perekonomian dan
2.
tp :// t
inflasi umum.
Untuk mengetahui distribusi pendapatan di antara masyarakat Kota
3.
ht
Tangerang Selatan tahun 2014. Untuk mengetahui peran APBD dalam menunjang perekonomian Kota Tangerang Selatan.
1.3
Ruang Lingkup Ruang lingkup analisis yang dibahas dalam publikasi ini meliputi
data PDRB Kota Tangerang Selatan tahun 2014 berikut indikator Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
5
turunannya, yaitu angka laju pertumbuhan ekonomi (LPE), struktur perekonomian dan inflasi sektoral. Selain itu juga dibahas koefisien Gini, peran APBD dalam menunjang perekonomian Kota Tangerang Selatan 1.4
Sistematika Penulisan Publikasi Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan Tahun 2015
go .id
ini dibagi dalam 5 bab penulisan, yaitu: Bab 1 merupakan Pendahuluan, menerangkan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan sistematika penulisan.
indikator yang dibahas dalam publikasi.
bp s.
Bab 2 merupakan Konsep dan Definisi, berisi tentang penjelasan
ta .
Bab 3 merupakan Tinjauan Ekonomi Kota Tangerang Selatan, berisi
el ko
tentang gambaran perekonomian Kota Tangerang Selatan selama tahun 2014.
gs
Bab 4 merupakan Analisis
Sektor Basis dan Ketenagakerjaan,
an
menerangkan tentang ketenagakerjaan dan sektor-sektor ekonomi
tp :// t
unggulan di Kota Tangerang Selatan. Bab 5 merupakan Analisis Keuangan, berisi analisis peran APBD dalam
ht
menunjang perekonomian Kota Tangerang Selatan. Bab 6 merupakan Kesimpulan dan Rekomendasi, berisi tentang kesimpulan hasil analisis indikator makro ekonomi serta rekomendasi untuk meningkatkan kinerja perekonomian Kota Tangerang Selatan.
go .id
ta .
el ko
ht
tp :// t
gs
Produk Domestik Regional Bruto Pendapatan Perkapita Laju Pertumbuhan Ekonomi Indeks Harga Implisit Pembentukan Modal Tetap Bruto Tenaga Kerja
an
bp s.
KONSEP DAN DEFINISI
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
7
an
tp :// t
ht el ko
gs
go .id
bp s.
ta .
KONSEP DAN DEFINISI
2.1.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan data statistik
yang merangkum perolehan nilai tambah dari seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah pada satu periode tertentu. PDRB dihitung dalam dua cara, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Dalam
go .id
menghitung PDRB atas dasar harga berlaku menggunakan harga barang dan jasa tahun berjalan, sedangkan pada PDRB atas dasar harga konstan
PDRB
menurut
lapangan
usaha
bp s.
menggunakan harga pada suatu tahun tertentu (tahun dasar). Klasifikasi tahun
dasar
2000
(2000=100)
ta .
menggunakan Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia 1990 (KLUI 1990) (2010=100) menggunakan
el ko
sedangkan pada PDRB tahun dasar 2010 KBLI2009..
Pendekatan Produksi (Production Approach)
an
a.
gs
PDRB dapat didefinisikan berdasarkan tiga pendekatan yaitu :
tp :// t
PDRB adalah jumlah nilai tambah bruto (NTB) sebagai hasil proses produksi barang dan jasa
yang tercipta
yang dilakukan oleh
ht
berbagai unit produksi dalam suatu wilayah/region pada suatu jangka waktu tertentu, biasanya setahun.
PDRB = NTB kategori 1 + …..........… + NTB kategori 17
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
9
KONSEP DAN DEFINISI
b.
Pendekatan Pendapatan (Income Approach) PDRB adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor
produksi yang ikut di dalam proses produksi di suatu wilayah/region pada jangka waktu tertentu (biasanya setahun). Balas jasa faktor produksi tersebut adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan penyusun PDRB adalah
go .id
keuntungan. Termasuk sebagai Komponen
penyusutan barang modal tetap dan pajak tidak langsung neto. Jumlah pendapatan ini per sektor disebut sebagai nilai
bp s.
semua komponen
tambah bruto sektoral. PDRB merupakan jumlah dari nilai tambah bruto
ta .
seluruh sektor (lapangan usaha).
el ko
PDRB = Sewa tanah + Bunga/Deviden + Upah/Gaji +
Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
an
c.
gs
Keuntungan + Pajak Tidak Langsung Netto
tp :// t
PDRB adalah jumlah semua pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung, konsumsi
ht
pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan inventori, dan ekspor neto di suatu wilayah/region pada suatu periode (biasanya setahun). Yang dimaksud dengan ekspor netto adalah ekspor dikurangi impor. PDRB = Konsumsi (Ruta + Pemerintah) + Investasi (PMTB) + ∆ Inventori + Ekspor-Impor
10
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
KONSEP DAN DEFINISI
Nilai PDRB akan sama walaupun dihitung dengan menggunakan tiga cara berbeda seperti yang telah disebutkan di atas. PDRB Kota Tangerang
Selatan
tahun
pendekatan produksi.
2014
dihitung
dengan
menggunakan
Dari sisi pendekatan produksi (production
go .id
approach), angka PDRB diperoleh dari hasil penghitungan total Nilai Produksi (kumulatif) seluruh sektor lapangan usaha perekonomian setelah dikurangi dengan Biaya Antara (biaya yang habis dalam proses
bp s.
produksi) yang disebut dengan Nilai Tambah Bruto (NTB). NTB
ta .
dirumuskan sebagai berikut:
gs
PDRB = ∑ NTBi,
el ko
NTBi = Nilai Produksi (Output)i – Biaya Antarai
an
Dimana i = sektor dalam PDRB, yaitu:
ht
tp :// t
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan B. Pertambangan dan Penggalian C. Industri Pengolahan D. Pengadaan Listrik dan Gas E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang F. Konstruksi G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor H. Transportasi dan Pergudangan I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum J. Informasi dan Komunikasi K. Jasa Keuangan dan Asuransi L. Real Estat M,N. Jasa Perusahaan
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
11
KONSEP DAN DEFINISI
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib P. Jasa Pendidikan Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T,U. Jasa lainnya
2.2.
Pendapatan Perkapita
go .id
Pendapatan perkapita merupakan hasil bagi pendapatan regional dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Dalam kenyataannya
bp s.
penghitungan pendapatan yang benar-benar diterima oleh penduduk Kota Tangerang Selatan sulit dilakukan karena masih belum tersedianya data
ta .
arus pendapatan yang mengalir antar Kabupaten/kota. Oleh karena itu
el ko
sampai saat ini penyajian data pendapatan masih menggunakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Dengan demikian angka PDRB ini tersebut
gs
merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan daerah
an
untuk menghasilkan pendapatan atau balas jasa faktor produksi yang ikut
tp :// t
berpartisipasi dalam proses produksi di daerah tersebut. Dengan kata lain PDRB merupakan gambaran "product originated".
Sebagai proxy dari
ht
pendapatan perkapita, PDRB perkapita didapat dengan cara membagi nilai PDRB dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 2.3.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) didapat dari perhitungan
PDRB atas dasar harga konstan. Diperoleh dengan cara me ngurangi nilai PDRB pada tahun ke –n terhadap nilai pada tahun ke n-1, dibagi dengan nilai pada tahun ke n-1, kemudian dikalikan dengan 100 persen. 12
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
KONSEP DAN DEFINISI
LPE menunjukkan perkembangan agregat pendapatan dari satu waktu terhadap waktu sebelumnya. Dalam penghitungan LPE digunakan PDRB
atas
dasar
harga
konstan
agar
dapat
menggambarkan
pertumbuhan produksi barang dan jasa yang sesungguhnya (riil) sebagai akibat proses produksi tanpa dipengaruhi oleh kenaikan harga
go .id
(inflasi) yang terjadi. LPE selama ini dijadikan alat ukur kinerja pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan suatu daerah. Indeks Harga Implisit
bp s.
2.4.
Indeks Harga Implisit atau sering disebut juga Deflator PDRB indikator
tingkat
perkembangan
ta .
merupakan
harga
dari
agregat
el ko
pendapatan terhadap harga pada tahun dasar. Indeks Implisit diperoleh dengan cara membagi nilai PDRB atas dasar harga berlaku dengan nilai
berantai
indeks
implisit
tiap
tahunnya
dapat
an
pertumbuhan
gs
sejenis atas dasar harga konstan kemudian dikalikan 100 persen. Laju
tp :// t
menggambarkan angka inflasi umum barang dan jasa pada seluruh sektor penyusun PDRB. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
ht
2.5.
Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) menjelaskan besarnya
investasi fisik yang sudah direalisasikan pada suatu waktu tertentu (misalnya pada tahun tertentu). Investasi fisik ini mencakup bangunan, mesin-mesin, alat angkutan, dan barang modal lainnya, tidak termasuk nilai tanah. Dalam penghitungan PMTB, modal kerja (working capital) tidak ikut dihitung dan dalam PMTB masih terdapat nilai penyusutan. Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
13
KONSEP DAN DEFINISI
Secara konsepsi, PMTB dapat juga didefinisikan sebagai pengadaan, pembuatan dan pembelian barang modal (capital goods) baru dari dalam negeri dan barang modal baru maupun barang modal bekas dari luar negeri. Sedangkan barang modal adalah barang atau peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan mempunyai
go .id
umur pemakaian satu tahun atau lebih. Dalam hal ini, yang termasuk dalam PMTB adalah barang-barang modal yang digunakan untuk keperluan pabrik, kantor, maupun untuk usaha rumahtangga, tetapi
bp s.
tidak termasuk yang digunakan untuk konsumsi Rumah Tangga meskipun merupakan barang tahan lama, seperti kendaraan.
ta .
PMTB berkaitan dengan barang-barang modal. Barang-barang
el ko
modal dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu (a) barang modal dalam bentuk konstruksi (bangunan), baik berupa bangunan
gs
tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal, bangunan lainnya seperti
an
jalan raya, jembatan, instalasi listrik, jaringan komunikasi, bendungan
tp :// t
irigasi, pelabuhan, dan sebagainya. (b) Barang modal dalam bentuk mesin dan peralatan; (c) Barang modal dalam bentuk alat transportasi
2.6.
ht
(kendaraan); dan (d) Barang modal lainnya. Tenaga Kerja Yang dimaksud dengan tenaga kerja dalam publikasi ini adalah penduduk usia kerja yang termasuk dalam angkatan kerja dan bekerja. Penduduk usia kerja menurut konsep dasar ILO (International Labour Organization) adalah penduduk berusia 15 tahun keatas. Konsep itulah
14
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
KONSEP DAN DEFINISI
yang dipakai BPS dalam survei angkatan kerja nasional (Sakernas). Angkatan kerja terdiri atas penduduk usia kerja yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan penganggur. Sedangkan pengertian
bekerja adalah kegiatan melakukan
pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh
go .id
penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam berturutturut dan tidak terputus dalam seminggu yang lalu. Penghasilan atau keuntungan
mencakup
upah/gaji/pendapatan
termasuk
semua
bp s.
tunjangan dan bonus bagi pekerja/karyawan /pegawai dan hasil usaha berupa sewa, bunga atau keuntungan, baik berupa uang atau barang
ht
tp :// t
an
gs
el ko
ta .
bagi pengusaha.
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
15
an
tp :// t
ht el ko
gs
go .id
bp s.
ta .
go .id
ht
ta .
el ko
tp :// t
an
Tinjauan Umum Perekonomian Kota Tangerang Selatan Pendapatan Masyarakat Kinerja Perekonomian Struktur Perekonomian Koefisien Gini
gs
bp s.
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
an
tp :// t
ht el ko
gs
go .id
bp s.
ta .
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
3. 1.
Tinjauan Umum Perekonomian Kota Tangerang Selatan Struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari distribusi
persentase PDRB kelompok lapangan usaha yang terdiri dari kelompok lapangan usaha primer, kelompok lapangan usaha sekunder dan kelompok lapangan usaha tersier. Kelompok lapangan usaha primer
go .id
terdiri dari lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian. Kelompok lapangan usaha sekunder
bp s.
terdiri dari lapangan usaha Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik, Gas; Pengadaan Air; Konstruksi. Kemudian kelompok lapangan usaha tersier
ta .
terdiri dari lapangan usaha Perdagangan Besar dan Reparasi Mobil dan
el ko
Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan; Real
gs
Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
an
Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan
tp :// t
Sosial dan Jasa Lainnya.
Selama periode 2010-2014, struktur lapangan usaha sebagian
ht
masyarakat Kota Tangerang Selatan berada dikelompok lapangan usaha tersier yang terlihat dari besarnya kenaikan/penurunan peranan masingmasing kelompok lapangan usaha ini terhadap pembentukan PDRB Kota Tangerang Selatan. Pada tahun 2014, kelompok lapangan usaha tersier memberikan sumbangan sebesar 73,07 persen yang mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 74,19 persen. Pada tahun 2014 kelompok lapangan usaha primer dan sekunder memberikan
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
19
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
sumbangan masing-masing sebesar 0,32 persen dan 26,62 persen. Kelompok lapangan usaha primer mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010 yang menyumbang sebesar 0,34, sedangkan kelompok lapangan usaha sekunder mengalami kenaikan dibanding tahun 2010 yang menyumbang sebesar 25,47 persen.
go .id
Apabila dilihat menurut lapangan usahanya, pada tahun 2014, lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor memberikan sumbangan tertinggi sebesar 17,56 persen,
bp s.
kemudian disusul lapangan usaha Real Estate dan lapangan usaha Konstruksi masing-masing sebesar 16,21 persen dan 15,01 persen.
ta .
Lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan hanya menyumbang
el ko
3,07 persen. Sementara peranan lapangan usaha lainnya secara
gs
keseluruhan menyumbang sebesar 36,71 persen.
ht
tp :// t
an
Gambar 3.1. Kontribusi PDRB Menurut Sektor Lapangan Usaha di Kota Tangerang Selatan (persen), 2014
20
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
Tabel 3.1. Peranan PDRB Kota Tangerang Selatan Menurut Lapangan Usaha (persen), 2010-2014 Lapangan Usaha
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
0,34
0,33
0,30
0,29
0,32
B
Pertambangan dan Penggalian
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
C
Industri Pengolahan
13,04
12,62
11,84
11,62
11,45
D
Pengadaan Listrik dan Gas
0,10
0,10
0,11
0,12
0,12
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
0,06
0,05
0,05
0,05
0,04
F
Konstruksi
12,28
12,54
13,55
14,39
15,01
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
18,40
18,63
17,95
17,56
H
Transportasi dan Pergudangan
2,52
2,62
2,70
2,91
3,07
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
3,09
3,08
3,14
3,22
3,36
J
Informasi dan Komunikasi
12,33
12,55
11,94
10,91
10,86
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
1,21
1,20
1,22
1,22
1,21
L
Real Estat
17,04
16,52
16,46
16,65
16,21
Jasa Perusahaan
3,01
3,03
3,12
3,28
3,42
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
1,12
1,20
1,21
1,20
1,25
P
Jasa Pendidikan
8,11
7,90
8,19
8,73
8,96
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
4,96
4,73
4,58
4,35
4,05
Jasa lainnya
3,14
3,12
2,95
3,12
3,14
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
O
bp s.
ta . 17,64
el ko
gs
an
tp :// t
ht
M,N
R,S,T,U
Produk Domestik Regional Bruto Catatan :
go .id
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
* Angka sementara ** Angka
sangat sementara
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
21
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
Perekonomian
Kota
Tangerang
Selatan
pada
tahun
2014
mengalami percepatan dibandingkan dengan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Kota Tangerang Selatan tahun 2014 mencapai 8,99 persen, sedangkan tahun 2013 sebesar 8,86 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Informasi
go .id
dan Komunikasi sebesar 16,34 persen, disusul oleh lapangan usaha dengan laju pertumbuhannya di atas 10 persen yaitu lapangan usaha Jasa
Perusahaan,
lapangan
usaha
Administrasi
Pemerintahan,
bp s.
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, dan lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan dengan laju pertumbuhan masing-masing 12,62
ta .
persen, 11,86 persen, dan 11,61 persen. Sedangkan seluruh lapangan
el ko
usaha ekonomi PDRB yang lain pada tahun 2014 mencatat pertumbuhan
ht
tp :// t
an
gs
yang positif.
22
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
Tabel 3.2. Laju Pertumbuhan Riil PDRB Kota Tangerang Selatan Menurut Lapangan Usaha (persen), 2010-2014 Lapangan Usaha
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
9,41
5,95
(2,59)
(1,65)
3,06
-
-
-
-
-
C
Industri Pengolahan
8,58
3,81
0,72
8,38
7,66
D
Pengadaan Listrik dan Gas
0,83
9,77
12,00
10,37
1,83
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
5,92
0,85
5,59
5,97
7,56
9,26
12,66
12,52
9,14
13,38
9,50
6,35
5,52
10,36
15,74
9,42
11,32
11,61
7,15
10,88
5,10
6,13
8,80
17,61
12,04
18,26
10,98
16,34
10,06
el ko
G
bp s.
F
11,38
ta .
A
H
go .id
B
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
J
Informasi dan Komunikasi
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
4,29
6,90
6,74
7,81
8,55
L
Real Estat
8,32
8,60
9,41
12,00
9,76
7,39
9,01
9,03
9,83
12,62
3,21
3,15
4,57
2,57
11,86
5,49
4,19
3,54
4,79
6,21
1,13
3,80
4,18
1,81
1,89
3,56
5,73
1,75
6,77
6,08
8,72
8,81
8,66
8,86
8,99
tp :// t
an
gs
I
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, O Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib P Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Q Kegiatan Sosial R,S,T,U Jasa lainnya
ht
M,N
Produk Domestik Regional Bruto Catatan :
* Angka sementara ** Angka
sangat sementara
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
23
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
Indikator
ekonomi
makro
yang
dapat
menggambarkan
keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode waktu tertentu salah satunya adalah laju pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara atau
Pertumbuhan
ekonomi
go .id
daerah. menunjukkan
tingkat
aktivitas
pada
suatu
periode
tertentu,
bp s.
perekonomian yang menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat karena
pada
dasarnya
aktivitas
output,
maka
proses
el ko
menghasilkan
ta .
perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor produksi untuk ini
pada
gilirannya
akan
menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang masyarakat.
Dengan
demikian
diharapkan
pendapatan
gs
dimiliki
an
masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga ikut meningkat.
tp :// t
Meningkatnya laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan (LPE) pada tahun 2014 memberi gambaran bahwa telah terjadi
ht
peningkatan produksi barang dan jasa oleh para pelaku ekonomi di Kota Tangerang Selatan. Dengan inflasi sektoral (dilihat dari perkembangan indeks implisit PDRB) sebesar 5,36 persen, maka dapat dikatakan telah terjadi perbaikan pendapatan masyarakat Kota Tangerang Selatan pada umumnya. Jika disertai dengan pemerataan pendapatan, hal tersebut dapat secara langsung memperbaiki tingkat daya beli masyarakat.
24
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
Peningkatan daya beli inilah yang akan menjadi salah satu faktor utama penggerak perekonomian di Kota Tangerang Selatan.
3.2.
Pendapatan Masyarakat Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang
go .id
tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu indikator yang dinamakan PDRB per kapita. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku
bp s.
menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. Pada tahun 2014, secara agregat PDRB per kapita Kota Tangerang
ta .
Selatan mencapai 36,97 juta rupiah, meningkat 11,38 persen bila
Peningkatan
tersebut,
el ko
dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 33,20 juta rupiah. lebih
tinggi
bila
dibandingkan
dengan
gs
peningkatan pada tahun-tahun sebelumnya selama periode 2010-2013
an
berturut-turut sebesar 9,06 persen, 10,16 persen, 7,95 persen dan 9,91
tp :// t
persen.
PDRB per kapita merupakan proxy ukuran pendapatan per
ht
kapita atau dengan kata lain, PDRB per kapita diasumsikan sebagai pendapatan per kapita. Kemampuan masyarakat untuk mengonsumsi produk barang/jasa sangat dipengaruhi oleh pendapatan per kapita. Apabila diperhatikan perkembangan daya beli masyarakat yang diasumsikan setara dengan peningkatan pendapatan per kapita yang dikoreksi oleh angka inflasi (Gambar 3), maka daya beli masyarakat di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2014 mengalami peningkatan Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
25
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
menjadi sebesar 2,98 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 1,83 persen. Namun, kondisi perubahan daya beli tahun 2014 lebih rendah bila dibandingkan dengan periode 2010-2012 yang menunjukkan persentase yang jauh lebih baik. Tabel 3.3.
go .id
PDRB per Kapita Kota Tangerang Selatan, 2010-2014
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
23,51
Indeks Perkembangan PDRB per Kapita (2010=100)
9,99
10,26
28,02
30,91
34,31
119,19
131,47
145,97
8,10
10,30
11,02
gs
Pertumbuhan PDRB per Kapita
110,26
el ko
100,00
25,92
ta .
PDRB per Kapita (Juta Rp)
bp s.
Lapangan Usaha
3.3.
tp :// t
an
Catatan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara
Kinerja Perekonomian
ht
Kinerja perekonomian suatu daerah pada umumnya dinilai
berdasarkan pencapaian angka laju pertumbuhan ekonomi (LPE) daerah tersebut.
Pada
sebuah
daerah
yang
tergolong
sebagai
daerah
berkembang angka LPE cenderung masih dapat didorong menjadi lebih tinggi setiap tahunnya. Sedangkan pada daerah yang tergolong maju angka LPE cenderung kecil dan stagnan karena biasanya kapasitas produksi sudah digunakan secara maksimal.
26
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
el ko
ta .
bp s.
go .id
Gambar 3.2. Laju Petumbuhan Ekonomi Kota Tangerang Selatan, 2011-2014
Pertumbuhan
perekonomian
gs
aktivitas/kegiatan
ekonomi
sendiri yang
menunjukkan menghasilkan
tingkat tambahan
an
pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Karena pada
tp :// t
dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada
ht
gilirannya akan menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki masyarakat. Dengan demikian diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan turut meningkat.
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
27
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
Tabel 3.4 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Tangerang Selatan Menurut Lapangan Usaha dan Andil, 2013 – 2014 Lapangan Usaha
Andil (Basis point)
LPE (%) 2013 (2)
2014 (3)
2013 (4)
B
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
C
Industri Pengolahan
D
Pengadaan Listrik dan Gas
10,37
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
bp s.
(1)
G H
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
J
Informasi dan Komunikasi
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
an
tp :// t Real Estat
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, O Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib P Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Q Kegiatan Sosial R,S,T,U Jasa lainnya
ht
M,N
gs
I
L
(0,00)
0,01
-
-
0,00
0,00
7,66
0,97
0,88
1,83
0,01
0,00
Produk Domestik Regional Bruto
go .id
3,06
5,59
5,97
0,00
0,00
12,52
9,14
1,60
1,21
6,35
5,52
1,18
1,00
11,32
11,61
0,31
0,32
6,13
8,80
0,19
0,26
10,98
16,34
1,52
2,30
7,81
8,55
0,09
0,10
12,00
9,76
2,05
1,72
9,83
12,62
0,30
0,39
2,57
11,86
0,03
0,11
4,79
6,21
0,35
0,44
1,81
1,89
0,08
0,08
6,77
6,08
0,19
0,17
8,86
8,99
8,86
8,99
ta .
F
(1,65)
8,38
el ko
A
2014 (5)
Sumber: BPS Kota Tangerang Selatan 28
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
Secara riil pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang Selatan dapat dikaji melalui perkembangan PDRB atas dasar harga konstan karena angka ini tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan harga. Pada tahun 2014 laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kota Tangerang Selatan sebesar 8,99 persen. Artinya, pada tahun 2014 total nilai tambah riil (tidak
go .id
dipengaruhi perubahan harga) yang tercipta dari hasil produksi barang dan jasa di Kota Tangerang Selatan tumbuh sebesar 8,99 persen dan mengalami percepatan jika dibandingkan tahun 2013. Terciptanya
bp s.
pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan (LPE) pada tahun 2014 memberi gambaran bahwa telah terjadi peningkatan produksi barang
ta .
dan jasa secara riil oleh para pelaku kegiatan ekonomi di Tangerang
el ko
Selatan dan peningkatannya lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
gs
Pada tahun 2014, kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yang paling dominan di Kota
an
Tangerang Selatan mampu tumbuh sebesar 5,52 persen mengalami
tp :// t
perlambatan jika dibanding tahun 2013 yang tumbuh 6,35 persen. kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
ht
Motor mampu memberikan andil sekitar 17,56 persen (1,00 basis point dari 8,99 basis point) dari LPE Kota Tangerang Selatan tahun 2014. Kategori informasi dan komunikasi dengan kontribusi terbesar kelima pertumbuhannya mengalami percepatan jika dibandingkan tahun lalu, yaitu dari 10,98 persen menjadi 16,34 persen. Kategori ini memberi andil sebesar 2,30 basis point dari LPE Kota Tangerang Selatan tahun 2014.
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
29
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
Kategori unggulan lainnya, yaitu kategorti real estate dan konstruksi pertumbuhannya mengalami perlambatan dibanding tahun 2013, dimana untuk kategori real estate hanya tumbuh sebesar 9,76 persen dari 12,00 persen pada tahun 2013, sedangkan kategori konstruksi tahun 2013 tumbuh sebesar 12,52 persen melambat menjadi
Struktur Perekonomian
bp s.
3.4.
go .id
9,14 persen di tahun 2014.
ht
tp :// t
an
gs
el ko
ta .
Gambar 3.3. Struktur PDRB adhb Kota Tangerang Selatan, 2013
Struktur perekonomian Kota Tangerang Selatan selama ini didominasi oleh kategori perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor sebagai andalan. Kategori ini menyumbang 30
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
17,56 persen terhadap pencipataan nilai tambah di Kota Tangerang Selatan dengan nilai nominal 8,997 trilyun rupiah. Kategori dengan kontribusi terbesar kedua adalah sektor real estate, dengan share sebesar 16,21 persen atau dengan nilai sekitar 8,302 triliun rupiah. Selanjutnya diikuti oleh kategori konstruksi yang mempunyai share sebesar 16,21
ht
tp :// t
an
gs
el ko
ta .
bp s.
go .id
persen (7,690 trilyun rupiah).
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
31
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
0,30
0,29
0,32
B
Pertambangan dan Penggalian
0,00
0,00
0,00
C
Industri Pengolahan
11,84
11,62
11,45
D
Pengadaan Listrik dan Gas
0,11
0,12
0,12
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
0,05
0,05
0,04
F
Konstruksi
13,55
14,39
15,01
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
18,63
17,95
17,56
H
Transportasi dan Pergudangan
2,70
2,91
3,07
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
3,14
3,22
3,36
J
Informasi dan Komunikasi
11,94
10,91
10,86
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
1,22
1,22
1,21
L
Real Estat
16,46
16,65
16,21
3,12
3,28
3,42
1,21
1,20
1,25
8,19
8,73
8,96
4,58
4,35
4,05
2,95
3,12
3,14
100,00
100,00
100,00
el ko
gs
an
tp :// t
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan O Jaminan Sosial Wajib P Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Q Kegiatan Sosial R,S,T,U Jasa lainnya
ht
M,N
Produk Domestik Regional Bruto
go .id
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
ta .
A
bp s.
Tabel 3.4 Struktur Perekonomian Kota Tangerang Selatan Menurut Kategori, 2012 - 2014 Lapangan Usaha Share (%) 2012 2013 2014 (1) (2) (3) (4)
Sumber: BPS Kota Tangerang Selatan
32
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
Dalam tiga tahun terakhir, kecenderungan peranan kategori yang berbasis jasa mengalami fluktuasi. Sedangkan share dari sektor primer dalam tiga tahun tidak melewati 0,35 persen. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat daya beli masyarakat perkotaan sangat tinggi dan luas lahan pertanian semakin berkurang dan tidak menjanjikan terutama bagi
go .id
para tenaga kerja muda. Maka pilihan lain yang tersedia adalah bekerja pada sektor industri atau bekerja pada sektor berbasis jasa.
Perkembangan kategori berbasis jasa juga tidak terlepas dari
bp s.
potensi yang dimiliki Kota Tangerang Selatan, sehingga sektor yang terkait dengan budaya masyarakat perkotaan seperti perdagangan,
ta .
hotel, restoran, angkutan, komunikasi dan jasa perorangan masih sangat
el ko
memungkinkan untuk berkembang terus. Selain itu, bekerja pada sektor berbasis jasa cenderung mudah dan tidak memerlukan keahlian khusus
gs
sehingga tidak heran jika kategori ini banyak menampung pekerja.
an
Pada tahun 2013 share sektor primer (agriculture) terhadap PDRB
tp :// t
Kota Tangerang Selatan sebesar 0,29 persen dan pada tahun 2014 kontribusinya turun menjadi 0,32 persen. Hal sebaliknya terjadi pada
ht
sektor berbasis jasa (services). Jika pada tahun 2013 kontribusi sektor ini terhadap PDRB Kota Tangerang Selatan sebesar 73,54 persen, pada tahun 2014 meningkat menjadi 73,07 persen.
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
33
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
3.5.
PDRB Pengeluaran Secara umum PDRB pengeluaran terdiri dari empat jenis
pengeluaran yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran untuk investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor netto.
pengeluaran
lengkap
konsumsi
PDRB
menurut
rumahtangga,
penggunaan
pengeluaran
adalah
konsumsi
go .id
Komponen
pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok, dan
el ko
ta .
Y = Ch + Cn + Cg + Ii + Is + X – M
bp s.
ekspor netto (ekspor dikurangi impor).
Dimana :
PDRB (GRDP; gross regional domestic products)
Ch
:
Konsumsi rumah tangga (households consumption)
Cn
: Konsumsi lembaga swasta non profit (private non-profit institutions consumption)
an
tp :// t :
Konsumsi pemerintah consumption)
dan
pertahanan
(government
Ii
ht
Cg
gs
Y
:
Pembentukan Modal Tetap Bruto (gross fixed capital formations)
Is
:
Perubahan persediaan (changes in stocks)
X
:
Ekspor
M
:
Impor
34
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
Dilihat dari PDRB Pengeluaran Kota Tangerang Selatan tahun 2014, konsumsi rumahtangga pembentukan
PDRB
merupakan distribusi terbesar dalam
penggunaan
yaitu
sebesar
77,42
persen.
Pembentukan modal tetap bruto (investasi) merupakan konsumsi terbesar kedua setelah konsumsi rumahtangga yaitu sebesar 42,13
go .id
persen. Jika dilihat laju pertumbuhannya dari tahun 2013 ke tahun 2014, ternyata pertumbuhan tertinggi berada di konsumsi LNPRT dengan
bp s.
pertumbuhannya sebesar 16,00 persen. Sedangkan laju pertumbuhan untuk konsumsi rumahtangga sebesar 5,62 persen, pembentukan modal
ht
tp :// t
an
gs
el ko
ta .
tetap bruto (investasi) sebesar 4,44 persen.
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
35
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
Tabel 3.6 Hasil Penghitungan PDRB Pengeluaran Kota Tangerang Selatan, 2014
Komponen
PDRB adhb (Trilyun Rp.)
PDRB adhk (trilyun Rp.)
Share (%)
LPE
(1) 34,18
77,42
5,62
9,95
8,69
19,42
3,33
1.b. Pakaian dan Alas Kaki
1,46
1,30
2,84
5,98
1.c. Perumahan, Perkakas, Perlengkapan dan Penyelenggaraan Rumah Tangga 1.d. Kesehatan dan Pendidikan
6,73
6,06
13,14
4,85
2,78
6,33
7,22
9,47
21,87
9,41
4,95
3,93
9,66
7,21
2,13
1,94
4,16
(4,10)
0,11
0,10
0,22
16,00
0,94
0,71
1,84
(1,50)
21,59
18,32
42,13
4,44
19,04
16,46
37,16
5,56
2,55
1,87
4,97
(4,46)
2,47
2,36
4,82
(0,65)
33,60
26,37
65,59
20,44
47,14
39,23
92,02
9,88
PDRB
51,23
42,82
100,00
8,99
1.g. Lainnya
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT
el ko
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto (4.a. + 4.b.) 4.b. Non-Bangunan 5. Perubahan Inventori
ht
tp :// t
gs
4.a. Bangunan
7. Impor
ta .
1.f. Hotel dan Restoran
bp s.
3,24
11,20
1.e. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi, dan Budaya
6. Ekspor
go .id
39,66
1.a. Makanan, Minuman, dan Rokok
an
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (1.a. s/d 1.g.)
Distribusi impor di Kota Tangerang Selatan cukup signifikan
jika dibandingkan dengan ekspornya, dimana impor di Kota Tangerang Selatan memberikan kontribusi sebesar 92,02 persen sedangkan ekspornya hanya sebesar 65,59 persen. Hal ini menunjukan bahwa segala kebutuhan barang-barang di Kota Tangerang Selatan sangat
36
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
tergantung dari impor, baik impor luar negeri maupun impor antar daerah. 3.6.
Koefisien Gini Di banyak negara, syarat utama bagi terciptanya penurunan
kemiskinan adalah melalui pertumbuhan ekonomi. Namun seperti
go .id
diketahui, pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat tidak akan secara langsung menaikkan kesejahteraan penduduk, khususnya mereka
bp s.
yang berpendapatan rendah. Pertumbuhan ekonomi tetap perlu walaupun tidak cukup untuk memberantas kemiskinan. Pertumbuhan
ta .
ekonomi akan lebih berarti apabila diikuti dengan menurunnya
el ko
disparitas antara si kaya dan si miskin, terutama dalam hal pendapatan. Jika pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati oleh si kaya, maka
gs
akan terjadi gap yang semakin besar antara si kaya dan si miskin. Bahaya
an
laten yang menunggu adalah munculnya berbagai macam gejolak sosial
tp :// t
akibat timbulnya kesenjangan tersebut. Ukuran standar yang biasa digunakan untuk mengetahui
ht
ketimpangan (disparitas) pendapatan adalah koefisien Gini (Gini Ratio). Angka Koefisien Gini berkisar antara 0 (kesetaraan mutlak) hingga 1 (ketimpangan mutlak). Bank Dunia membagi penduduk ke dalam tiga golongan pendapatan, yaitu 40 persen
penduduk berpendapatan
rendah, 40 persen penduduk berpendapatan sedang dan 20 persen penduduk berpendapatan tinggi. Kondisi ideal adalah jika koefisien gini mencapai angka 0 (kesetaraan mutlak) dimana 40 persen penduduk
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
37
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
berpendapatan rendah juga menikmati 40 persen dari total pendapatan, 40 persen penduduk bependapatan sedang menikmati 40 persen dari total pendapatan dan 20 persen penduduk berpendapatan tinggi menikmati 20 persen dari total pendapatan. Nilai koefisien gini Kota Tangerang Selatan tahun 2013 sebesar ketimpangan pendapatan yang terjadi di Kota
Tangerang
masih
Selatan
dalam
taraf
go .id
0,38, artinya bahwa
sedang
(moderat),
ini
bp s.
menggambarkan bahwa pendapatan antara si kaya dan si miskin terjadi gap/perbedaannya yang sedang, dengan kata lain bahwa pendapatan
ta .
masyarakat menengah ke atas dengan masyarakat menengah ke bawah
el ko
cukup berbeda.
Hal ini dapat dilihat juga bahwa 40 persen penduduk yang
gs
berpenghasilan rendah, dapat menikmati 17,33 persen dari total
an
pendapatan penduduk Kota Tangerang Selatan, sedangkan sisanya 53,38
tp :// t
persen dinikmati oleh 40 persen penduduk berpenghasilan menengah, dan 29,29 persen dinikmati oleh 20 persen penduduk penghasilan tinggi.
ht
Hal ini menjadi cerminan sudah adanya pemerataan pendapatan di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2014 dengan ketimpangan rendah.
38
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
TINJAUAN EKONOMI KOTA TANGERANG SELATAN
Tabel 3.7 Koefisien Gini dan Kriteria Bank Dunia Kota Tangerang Selatan, 2014
Tahun 2013
Tahun 2014
(1)
(2)
(3)
0,28
0,38
Koefisien Gini (Gini Ratio)
bp s.
16,69 % 52,76 % 30,55 %
17,33 % 53,38 % 29,29 %
el ko
ta .
Kriteria Bank Dunia - 40 % pendapatan rendah - 40 % pendapatan menengah - 20 % pendapatan tinggi
go .id
Uraian
ht
tp :// t
an
gs
Sumber: BPS Kota Tangerang selatan
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
39
an
tp :// t
ht el ko
gs
go .id
bp s.
ta .
go .id
ht
ta .
tp :// t
an
gs
Analisis Location Quotient Analisis Shift Share Incremental Capital Output Ratio Analisis Ketenagakerjaan
el ko
bp s.
ANALISIS SEKTOR BASIS & KETENAGAKERJAAN
an
tp :// t
ht el ko
gs
go .id
bp s.
ta .
ANALISIS SEKTOR BASIS & KETENAGAKERJAAN
4.1.
Analisis Location Quotient Penentuan komoditas unggulan nasional dan daerah merupakan
langkah awal menuju pembangunan yang berpijak pada konsep efisiensi untuk
meraih
keunggulan
komparatif
dan
kompetitif
dalam
menghadapi era globalisasi. Langkah menuju efisiensi dapat ditempuh
go .id
dengan fokus pada pengembangan sektor ekonom yang mempunyai keunggulan komparatif terhadap daerah lainnya. Salah satu pendekatan
adalah metode Location Quetient (LQ).
bp s.
yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi sektor ekonomi unggulan
ta .
Secara matematik, Location Quotient atau lebih populer disebut diformulasikan sebagai perbandingan relatif antara
el ko
dengan LQ
kemampuan suatu sektor di daerah yang diamati dengan kemampuan
gs
sektor yang sama pada daerah yang lebih luas. Analisis LQ salah
an
satunya dilakukan untuk menentukan sektor basis atau sektor yang
tp :// t
menjadi unggulan suatu daerah. Walaupun pada perkembangannya analisis LQ juga digunakan dengan berbasis pada data tenaga kerja dan
ht
pendapatan.
Secara matematis, LQ diformulasikan sebagai berikut: LQ = ( ntbi / pdrb ) / ( NTBi / PDRB ), dimana: ntbi
:
Nilai tambah bruto sektor i di suatu daerah yang lebih kecil
pdrbi
:
PDRB daerah yang lebih kecil
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
43
ANALISIS SEKTOR BASIS & KETENAGAKERJAAN
NTBi
:
Nilai tambah bruto sektor i di suatu daerah yang lebih luas
PDRBi
:
PDRB daerah yang lebih luas
Setiap metode analisis memiliki kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan metode LQ dalam mengidentifikasi sektor basis antara lain
go .id
penerapannya sederhana, mudah dan tidak memerlukan program pengolahan data yang rumit. Sedangkan kelemahannya adalah analisis LQ tidak bisa menjawab apa yang menyebabkan sebuah sektor menjadi
bp s.
sektor unggulan. Sealain itu, dalam analisis LQ juga diperlukan data
ta .
pembanding antara dua wilayah pada periode yang sama. Hasil perhitungan analisis LQ menghasilkan 3 kriteria, yaitu: LQ > 1, artinya sektor tersebut menjadi basis atau atau memiliki
el ko
1.
keunggulan komparatif. Komoditas di sektor tersebut tidak saja
gs
dapat memenuhi kebutuhan di wilayahnya sendiri tapi juga dapat
LQ = 1, artinya sektor tersebut tergolong non basis, tidak memiliki
tp :// t
2.
an
diekspor ke luar wilayah.
keungulan komparatif. Komoditas sektor tersebut hanya cukup
3.
ht
untuk memenuhi kebutuhan di wilayahnya sendiri. LQ < 1, artinya sektor tersebut tergolong non basis. Komoditas di sektor tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri
sehingga perlu pasokan atau impor dari luar wilayah. Berdasarkan
hasil
analisis
LQ
Kota
Tangerang
Selatan
dibandingkan dengan Provinsi Banten, kategori jasa kesehatan dan
44
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
ANALISIS SEKTOR BASIS & KETENAGAKERJAAN
kegiatan sosial di Tangerang Selatan memiliki kemampuan yang relatif jauh lebih tinggi dibanding kategori yang sama di tingkat Provinsi Banten pada tahun 2014. Hal tersebut bisa dilihat melalui nilai LQ yang sebesar 3,46. Nilai LQ sebesar 3,46 artinya bahwa proporsi penciptaan nilai tambah kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial di Kota
nilai tambah sektor tersebut di Provinsi Banten.
go .id
Tangerang Selatan 3,46 kali lebih besar daripada proporsi penciptaan
memenuhi
kebutuhan
masyarakat
bp s.
Untuk beberapa kategori yang masih tidak mencukupi untuk Tangerang
Selatan
sehingga
ta .
diperlukan pasokan atau impor dari luar wilayah Kota Tangerang
el ko
Selatan. Pada tahun 2014, dari 17 kategori pembentukan PDRB ternyata 8 kategori yang harus mengandalkan impor dari luar wilayah Tangerang
gs
Selatan. Kedelapan kategori tersebut adalah kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, kategori Pertambangan dan Penggalian,
an
kategori Industri Pengolahan, kategori Pengadaan Listrik dan Gas,
tp :// t
kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, kategori Transportasi dan Pergudangan, kategori Jasa Keuangan dan
ht
Asuransi, dan kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib.
Hasil penghitungan LQ selengkapnya
dapat
dilihat pada tabel 4.1.
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
45
ANALISIS SEKTOR BASIS & KETENAGAKERJAAN
Tabel 4.1 Nilai LQ Sektoral Kota Tangerang Selatan, 2008 dan 2014 LQ
Kategori
2008 (2)
(3)
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
0,06
0,05
2. Pertambangan dan Penggalian
0,00
0,00
3. Industri Pengolahan
0,32
0,31
4. Pengadaan Listrik dan Gas
0,10
0,08
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
0,56
0,52
1,61
1,45
1,46
1,31
0,44
0,45
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
1,36
1,26
10. Informasi dan Komunikasi
2,96
2,91
11. Jasa Keuangan dan Asuransi
0,51
0,43
12. Real Estat
2,35
2,23
13. Jasa Perusahaan
3,44
3,20
14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
0,64
0,55
15. Jasa Pendidikan
2,91
2,41
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
4,30
3,46
17. Jasa lainnya
2,33
1,85
1,00
1,00
ht
tp :// t
an
gs
el ko
8. Transportasi dan Pergudangan
ta .
7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
bp s.
6. Konstruksi
go .id
(1)
2014
Total Sumber: BPS Kota Tangerang Selatan
4.2.
Analisis Shift Share
Analisis Shift-Share membandingkan perbedaan laju pertumbuhan berbagai sektor di suatu wilayah (region) dengan wilayah yang lebih 46
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
ANALISIS SEKTOR BASIS & KETENAGAKERJAAN
luas (nasional). Akan tetapi, berbeda dengan analisis LQ yang tidak dapat menjelaskan apa faktor penyebab perubahannya, analisis ShiftShare merinci penyebab perubahan atas beberapa variabel.
∆Y r,i,t = ( Psi + Spr,i + Sdr,i )
P : Provincial atau wilayah yang lebih luas : Region atau wilayah analisis
i
: Sektor PDRB
t
: Tahun
ta .
bp s.
r
: Proportional Shift
gs
D : Differential Shift
el ko
PS : Provincial Share P
go .id
∆Y : Perubahan NTB( NTB tahun t – NTB tahun t-n )
an
Komponen Analisis Shift-Share :
tp :// t
1. Provincial Share
Yaitu seandainya pertambahan Nilai Tambah Bruto regional sektor
ht
i sama dengan proporsi pertambahan Nilai Tambah Bruto nasional secara rata-rata.
Ps i,t = Y r,i,t-n x ( Y N,t / Y N,t-n ) – Y r,i,t-n
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
47
ANALISIS SEKTOR BASIS & KETENAGAKERJAAN
2. Proportional Shift Yaitu melihat pengaruh sektor i secara nasional terhadap pertumbuhan Nilai Tambah Bruto sektor i
secara region yang
dianalisis.
go .id
P r,i,t = { ( Y N,i,t / Y N,i,t-n ) – ( Y N,t / Y N,t-n ) } x Y r,i,t-n
bp s.
3. Differential Shift
Menggambarkan penyimpangan antara pertumbuhan sektor i di
ta .
wilayah analisis terhadap pertumbuhan sektor i secara nasional
el ko
(disebut juga pengaruh keunggulan komparatif).
an
gs
D r,i,t = Y r,i,t – ( Y N,i,t / Y N,i,t-n ) x Y r,i,t-n
tp :// t
Total Perubahan Nilai Tambah Bruto (NTB) Kota Tangerang Selatan dari tahun 2008 ke tahun 2014 sebesar Rp.28.192,18 milyar
ht
(51.230,27 – 23.038,09) yang terdiri atas:
48
1.
Provincial Share
: Rp. 22.812,45 milyar
2.
Proportional Shift
: Rp. 2.081,11 milyar
3.
Differential Shift
: Rp. 3.298,62 milyar
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
ANALISIS SEKTOR BASIS & KETENAGAKERJAAN
Tabel 4.2 Analisis Perubahan NTB Kota Tangerang Selatan dengan Metode Shift Share (2008 – 2014) Growth ∆Y (2)
Sektor
15. 16. 17.
TOTAL
Proportional Shift (P) (5)
(1,20)
5,40
2.920,55 31,26
2.915,02 27,70
.272,48 (58,56)
(1.266,95) 62,11
4,47
16,85
1,80
(14,18)
2.347,65
358,11
2.613,80
4.093,71
693,39
75,21
580,38
(444,06)
848,79
1.091,66
623,11
231,02
237,53
2.925,11 331,80 4.168,84 1.102,42
2.610,63 285,23 4.093,09 643,65
631,87 (15,48) 716,06 155,90
(317,39) 62,05 (640,30) 302,87
390,99
245,31
53,23
92,45
2.583,23
1.987,21
112,34
483,67
641,21
1.417,41
(232,70)
(543,50)
750,86
846,90
(175,59)
79,56
28.192,18
22.812,45
3.298,62
2.081,11
ta .
4.862,31
bp s.
5.319,56
go .id
78,59
985,11
el ko
10. 11. 12. 13. 14.
Differential Shift (D) (4)
82,79
gs
8. 9.
an
6. 7.
tp :// t
2. 3. 4. 5.
(1) Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
ht
1.
Provincial Share (PS) (3)
Cat: 1. Dibandingkan dengan Provinsi Banten 2. Penghitungan menggunakan data PDRB adhk 2010 (Milyar Rp.)
Dari hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa tambahan NTB di Kota Tangerang Selatan sebesar Rp. 28.192,18 milyar disebabkan oleh pengaruh positif dari pertambahan NTB Regional Provinsi Banten. Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
49
ANALISIS SEKTOR BASIS & KETENAGAKERJAAN
Berdasarkan Tabel 4.2, pertumbuhan komponen proportional (P) Kota Tangerang Selatan periode tahun 2008-2014 ada yang bernilai positif dan negatif. Nilai P postif, berarti perekonomian Kota Tangerang Selatan berspesialisasi pada sektor yang sama dan tumbuh cepat pada perekonomian Provinsi Banten. Sebaliknya apabila nilai P negatif, berarti
go .id
perekonomian Kota Tangerang Selatan berspesialisasi pada sektor yang sama dan tumbuh lambat pada perekonomian Provinsi Banten.
Pengaruh proportional shift sebesar Rp. 2.081,11 milyar, hal ini
bp s.
berarti bahwa perekonomian Kota Tangerang Selatan hampir di semua sektor yang sama dan tumbuh cepat pada perekonomian Provinsi
ta .
Banten. Jika dilihat per kategorinya, untuk sektor pertanian dan sektor
el ko
industri pengolahan nilai prportional shiftnya ( P ) negatif, hal ini disebabkan karena proporsi pertambahan NTB sektor pertanian dan
gs
industri pengolahan dari Kota Tangerang selatan terhadap PDRB
an
Provinsi Banten sangat rendah, sementara sektor tersebut mempunyai
Banten.
tp :// t
kontribusi yang sangat besar terhadap pembentukan PDRB Provinsi
ht
Perubahan NTB oleh differential shift yang merupakan akibat
keunggulan komparatif beberapa sektor di Kota Tangerang Selatan terhadap Provinsi Banten sebesar Rp 3.298,62 milyar. Nilai ini terjadi karena selama periode 2008-2014 boleh dikatakan bahwa Kota Tangerang Selatan memiliki keunggulan komparatif cukup tinggi, pada kategori real estate, kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, dan kategori Informasi dan Komunikasi 50
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
ANALISIS SEKTOR BASIS & KETENAGAKERJAAN
dengan laju pertumbuhan masing-masing sektornya lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan pada sektor yang sama di Provinsi Banten. 4.3.
Incremental Capital Output Ratio (ICOR)
go .id
ICOR (Incremental Capital Output Ratio) merupakan sebuah koefisien yang digunakan untuk mengetahui berapa kebutuhan investasi
bp s.
guna menghasilkan penambahan output sebanyak 1 unit. Selain itu juga dapat dilihat terjadinya ineficiency dalam investasi, yaitu bila koefisien
ta .
ICOR bernilai negatif atau nilai relatif besar. Kondisi investasi yang
el ko
efisien akan terjadi pada koefisien ICOR yang nilainya relatif kecil. Dalam konsep ICOR, investasi yang dimaksud adalah total dari
gs
pembentukan modal tetap (fixed capital formation) dan stok barang yang
an
terdiri dari gedung, mesin dan perlengkapan, kendaraan, stok bahan
tp :// t
baku dan barang modal lainnya. Sedangkan output adalah nilai tambah bruto (NTB) yang merupakan selisih antara nilai produksi dengan biaya
ht
–biaya untuk bahan baku dan penolong. Dalam penggunaan koefisien ICOR diasumsikan bahwa faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan tambahan output seperti penambahan tenaga kerja dan penggunaan teknologi pada mesin-mesin produksi dianggap konstan. Secara matematis ICOR dinyatakan sebagai rasio antara penambahan modal (investasi) terhadap tambahan output. ICOR dapat dinotasikan sebagai berikut:
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
51
ANALISIS SEKTOR BASIS & KETENAGAKERJAAN
ICOR = ∆K / ∆Y,
, dimana :
∆K = Investasi atau penambahan kapasitas
bp s.
go .id
∆Y = Pertumbuhan output
Tahun Lag 0
el ko
ta .
Tabel 4.3 Nilai Koefisien ICOR Kota Tangerang Selatan, 2008 – 2014 ICOR
Lag 1
Lag 2
Lag 3
Lag 4
Lag 5
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(2)
2008
1,37
5,64
2,85
8,15
4,91
11,01
2009
10,39
6,26
14,04
13,37
18,14
an
3,63
2010
4,93
14,10
8,49
19,06
2011
15,82
9,53
21,38
20,35
ht
gs
(1)
2012 *)
11,19
25,12
23,91
2013*)
24,80
23,60
2014**)
27,69
ICOR Rata-rata
13,29
tp :// t
7,20
13,60
13,40
13,45
12,36
12,19
Sumber: BPS Kota Tangerang Selatan Cat: *) : Angka perubahan **) : Angka sementara
52
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
ANALISIS SEKTOR BASIS & KETENAGAKERJAAN
Nilai Koefisien ICOR Kota Tangerang Selatan tahun 2014 sebesar 27,69 yang berati bahwa untuk menghasilkan tambahan (increment) Rp. 1 juta output diperlukan tambahan modal Rp. 27,69 juta. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2013, namun bermakna cukup positif karena untuk meningkatkan output (NTB) di Kota Tangerang Selatan
go .id
dibutuhkan investasi yang cukup kecil dibanding tahun sebelumnya. Salah satu diantara kegunaan ICOR adalah untuk menghitung kebutuhan investasi riil (PMTB) dalam rangka mewujudkan target
bp s.
indikator ekonomi tertentu yang telah ditetapkan pemerintah dalam
4.4.
el ko
ta .
dokumen rencana pembangunan.
Analisis Ketenagakerjaan
gs
Analisis ketenagakerjaan yang akan dibahas disini sebatas hanya
an
ingin mengetahui seberapa besar dampak pertumbuhan ekonomi
tp :// t
terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Tangerang Selatan. Dalam analisis ini diasumsikan bahwa penyerapan tenaga kerja terjadi karena
ht
adanya pertumbuhan ekonomi, sedangkan faktor lainnya dianggap tetap (Ceteris paribus). Sebagai sumber informasi ketenagakerjaan digunakan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Kota Tangerang Selatan tahun 2013-2014.
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
53
ANALISIS SEKTOR BASIS & KETENAGAKERJAAN
Tabel 4.4 Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi di Kota Tangerang Selatan, 2012 - 2013 Lapangan Pekerjaan
(1)
(2) Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
1
∆ TK (Orang)
LP TK (%)
LPE 2012 (%)
LPE 2013 (%)
(3)
(4)
(5)
(6)
7.688
311,63
-81
-0,17
Industri Pengolahan
3
Jasa - jasa
17.546
9,46
4
Lainnya *)
-7.951
-1,97
Total
17.202
bp s.
2
-1,65
go .id
No
2,69
3,06
8,38
7,66
9,01
10,38
8,87
7,02
8,86
8,99
ta .
Sumber: BPS Kota Tangerang Selatan, data diolah. Cat *) : Meliputi Kategori pertambangan dan penggalian; listrik, gas dan air bersih;
el ko
konstruksi; perdagangan besar dan eceran
Dari hasil penghitungan PDRB Kota Tangerang Selatan,
gs
diperoleh angka LPE periode 2013 - 2014 sebesar 8,99 persen, Laju
an
pertumbuhan ekonomi ini lebih cepat jika dibandingkan 2013. Cepatnya
tp :// t
laju pertumbuhan ekonomi terjadi hampir di semua sektor di atas kecuali sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan, serta sektor
ht
lainnya.
Besarnya pengaruh dari pergeseran peran tenaga kerja terhadap
sektor ekonomi dapat terlihat, dimana dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja pada tahun 2013 mempercepat laju pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang Selatan. Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh daya serap tenaga kerja di Tangerang Selatan terutama disebabkan oleh meningkatnya jumlah 54
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
ANALISIS SEKTOR BASIS & KETENAGAKERJAAN
tenaga kerja pada sektor jasa-jasa dan sektor lainnya sebagai sektor penyerap tenaga kerja cukup besar. Pada tahun 2014, sektor ini mampu menyerap 30,91 persen dan 60,38 persen tenaga kerja di Kota Tangerang Selatan.
No
Lapangan Pekerjaan
(1)
(2)
Tenaga Kerja
Industri Pengolahan
3
Jasa - jasa
4
Lainnya *)
gs an
(5) 1,55
47.083
47002
7,16
185.410
202956
30,91
404.336
396385
60,38
639.296
656.498
100,00
tp :// t
Total
Share 2013(%)
10155
ta .
2
2.467
el ko
Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
2013 (4)
bp s.
2012 (3)
1
go .id
Tabel 4.5 Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja Menurut lapangan Pekerjaan di Kota Tangerang Selatan, 2013 - 2014
Sumber: Sakernas, BPS Kota Tangerang Selatan
Cat *) : Meliputi sektor pertambangan dan penggalian; listrik, gas dan air bersih;
ht
bangunan; angkutan dan komunikasi;
Pada tabel dapat terlihat bahwa peningkatan jumlah tenaga kerja
di sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi yang sedikit ternyata dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi di sektor tersebut. Berbeda hal dengan sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan serta sektor lainnya, walaupun penyerapan tenaga kerjanya
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
55
ANALISIS SEKTOR BASIS & KETENAGAKERJAAN
meningkat signifikan jika dibandingkan tahun sebelumnya, ternyata
ht
tp :// t
an
gs
el ko
ta .
bp s.
go .id
tidak mampu mendongkrak laju pertumbuhan ekonominya.
56
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
go .id
ht
tp :// t
an
gs
el ko
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Inflasi Sektoral
ta .
bp s.
ANALISIS KEUANGAN
dan
an
tp :// t
ht el ko
gs
go .id
bp s.
ta .
ANALISIS KEUANGAN
5.1.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Peranan
pemerintah
daerah
dalam
menggerakkan
perekonomian pada dasarnya terbagi menjadi tiga peran utama, yaitu pengatur, pengumpul dan penyedia (Teguh Dartanto, 2009). Sebagai pengatur, pemerintah bertugas menciptakan aturan main agar interaksi
bertugas
mengumpulkan
pendapatan
dari
go .id
di antara pelaku ekonomi bersifat adil. Sebagai pengumpul, pemerintah pajak
dan
sumber
bp s.
pendapatan lain untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan. Sedangkan sebagai penyedia, pemerintah bertugas menyediakan jasa
ta .
layanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, keamanan, infrastruktur
el ko
fisik dan pemerataan pendapatan melalui penciptaan lapangan pekerjaan.
Kota
Tangerang
Selatan
mempunyai
dua
sumber
an
Pemerintah
gs
Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyedia layanan publik,
tp :// t
pengganggaran, yaitu yang berasal dari pendapatan asli daerah (PAD) dan bantuan transfer dari Pemerintah Provinsi Banten (bagi hasil pajak)
ht
maupun Pemerintah Pusat (DAU, DAK, Dana Otonomi Khusus dan bagi hasil pajak dan SDA). Komponen pendapatan tersebut berikut alokasi penggunaannya disusun dalam sebuah sistem yang disebut anggran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Sebagai instrumen kebijakan, APBD menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas pemerintah daerah (Mardiasmo, 2003). APBD digunakan sebagai alat untuk
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
59
ANALISIS KEUANGAN
menentukan
besarnya
pendapatan
dan
pengeluaran,
membantu
pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan, otorisasi pengeluaran di masa-masa yang akan datang, sumber pengembangan ukuran-ukuran standar untuk evaluasi kinerja, alat untuk memotivasi pegawai, dan alat koordinasi bagi semua aktivitas dari berbagai unit
go .id
kerja (SKPD). Pada tahun 2014, sumber pendapatan Pemerintah Kota
bp s.
Tangerang Selatan masih mengandalkan dana perimbangan, baik DAU, DAK, maupun bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak. Walau demikian
ta .
besarnya pendapatan dari dana perimbangan hanya sebesar 30,85 persen
el ko
dari total pendapatan, pendapatan asli daerah sebesar 44,54 persen, dan sisanya adalah lain-lain pendapatan yang sah.
gs
Sumber pajak dan retribusi daerah yang dipungut oleh
an
pemerintah Kota Tangerang Selatan menyebabkan meningkatnya
tp :// t
peranan PAD dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan pembangunan di Kota Tangerang Selatan. Menurut UU No. 28 2009
Tentang
pajak
dan
Retribusi
Daerah,
pemerintah
ht
Tahun
kabupaten/kota diberi kewenangan untuk memungut sebelas jenis pajak, yaitu: pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam (galian golongan c), pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang burung walet, pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan, dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan. Pemerintah Kota Tangerang Selatan atas persetujuan
60
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
ANALISIS KEUANGAN
Depdagri sebenarnya masih dapat menggali potensi pajak lainnya selama memenuhi beberapa kriteria, diantaranya pajak tersebut tidak memberikan dampak ekonomi yang negatif dan memperhatikan aspek keadilan dan kemampuan masyarakat. Pada tahun 2013, PAD Kota Tangerang Selatan tercatat sebesar
go .id
705,44 milyar rupiah, meningkat dibandingkan tahun 2012 yang hanya sebesar 576,30 milyar rupiah atau meningkat sebesar 22,41 persen.
1. Pendapatan
el ko
Pendapatan/Belanja (1)
ta .
bp s.
Tabel 5.1 Rincian Pendapatan dan Belanja Pemerintah Kota Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2013-2014 (ribuan rupiah) 2013 (2)
2014 (3)
1.971.257.027
2.298.509.925
728.976.392
1.023.817.429
764.479.468
709.085.268
536.442.909
584.408.817
- Bagi hasil pajak dan SDA
226.561.433
124.676.451
c. Lain-lain Pendapatan yang Sah
477.801.167
565.607.228
- - Transfer pemerintah Provinsi
348.095.561
427.903.131
- - Dana Penyesuaian (Pusat)
129.705.606
133.704.247
0
3.999.850
b. Dana perimbangan
tp :// t
an
- DAU + DAK
gs
a. Pendapatan asli daerah
ht
- - Pendapatan Hibah 2. Belanja
1.789.444.006
2.086.050.951
a. Belanja pegawai
662.350.022
736.443.916
b. Belanja barang dan jasa
540.630.326
601.077.706
c. Belanja modal
561.188.380
707.320.295
25.275.278
41.209.034
181.813.021
212.458.974
d. Belanja Lainnya Surplus/Defisit Sumber: DP2KAD Kota Tangerang Selatan
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
61
ANALISIS KEUANGAN
Meningkatnya proporsi belanja modal dalam APBD Kota Tangerang Selatan tidak berdampak pada pergerakan sektor riil. Hal ini disebabkan karena selain pemerintah sebagai faktor pendorong pertumbuhan ekonomi pihak swasta juga ikut berperan dalam pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang Selatn.
go .id
Dari sisi pengeluaran, pos belanja terbesar pemerintah Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013 dan tahun 2014 pos belanja pegawai
bp s.
yang paling dominan yaitu masing-masing sekitar 37,01 persen dan 35,30 persen, diikuti oleh belanja modal masing-masing 31,36 persen dan
ta .
33,91 persen.
el ko
Walaupun pergeseran belanja pemerintah tidak mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang Selatan, karena di Kota
gs
Tangerang Selatan sebagai kota modern dimana perekonomiannya
Inflasi Sektoral
ht
.5.2.
tp :// t
an
sangat dipengaruhi oleh sektor swasta.
Kenaikan harga atau lebih dikenal dengan inflasi yang diuraikan
disini berbeda dengan inflasi yang dumumkan BPS setiap bulannya. Angka inflasi yang dipublikasikan BPS merupakan perubahan harga yang diukur langsung dari sisi konsumen melalui survei harga di pasar terhadap beberapa komoditas yang umum dikonsumsi masyarakat.
62
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
ANALISIS KEUANGAN
Inflasi yang dimaksud dalam pubikasi ini sering disebut juga sebagai inflasi sektoral.
Inflasi sektoral menggambarkan perubahan
harga barang dan jasa secara umum pada seluruh sektor penyusun PDRB. Inflasi sektoral diperoleh dari pergerakan indeks harga implisit atau sering disebut juga sebagai deflator PDRB. Deflator PDRB diperoleh
go .id
dengan cara membagi PDRB adhb dengan PDRB adhk kemudian dikali 100 persen.
(2)
PDRB adhk (Miliar Rp.)
44.611,13
51.230,27
36.091,81
39.290,71
42.823,77
108,26
113,54
119,63
3,05
4,88
5,36
39.071,49
tp :// t
an
gs
Indeks Implisit/Deflator PDRB Inflasi Sektoral
(4)
el ko
PDRB adhb (Miliar Rp.)
(3)
ta .
(1)
bp s.
Tabel 5.2 Indeks Implisit dan Inflasi Sektoral Kota Tangerang Selatan, 2012 – 2014 (Tahun dasar 2010) Sektor 2012*) 2013*) 2014**)
Sumber: BPS Kota Tangerang Selatan
ht
Melalui Tabel 5.2 terlihat bahwa dalam tiga tahun terakhir
inflasi sektoral berfluktuatif tetapi masih berada pada level 1 digit. Inflasi sektoral tahun 2014 sebesar 5,36 persen, meningkat cukup signifikan dibanding tahun 2013 sebesar 4,88 persen.
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
63
ht
tp :// t
an
gs
el ko
ta .
bp s.
go .id
ANALISIS KEUANGAN
64
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
go .id bp s.
el ko
Kesimpulan Rekomendasi
ht
tp :// t
an
gs
ta .
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
an
tp :// t
ht el ko
gs
go .id
bp s.
ta .
KESIMPULAN & REKOMENDASI
6.1.
Kesimpulan Dari hasil kajian terhadap beberapa indikator ekonomi Kota
Tangerang Selatan Tahun 2013, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1.
PDRB atas dasar harga berlaku untuk tahun dasar 2010 di Kota
go .id
Tangerang Selatan tahun 2014 tercatat sebesar Rp. 51.230.272,94 juta, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp.
Pada tahun 2014 struktur perekonomian Kota Tangerang Selatan
ta .
2.
bp s.
42.823.773,16 juta.
didominasi oleh kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
el ko
Mobil dan Sepeda Motor, dengan share sebesar 17,56 persen. Kemudian diikuti oleh kategori real estate sebesar 16,21 persen,
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Tangerang Selatan tahun
tp :// t
3.
an
gs
kategori konstruksi dengan sumbangan sebesar 15,01 persen.
2014 sebesar 8,99 persen. Terjadi percepatan pertumbuhan jika
ht
dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,86 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada kategori informasi dan komunikasi, yaitu sebesar 16,34 persen. Sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada kategori pengadaan listrik dan gas, yaitu sebesar 1,83 persen. 4.
PDRB perkapita atas dasar harga berlaku sebagai proxy dari pendapatan perkapita Kota Tangerang Selatan tahun 2013 tercatat
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
67
KESIMPULAN & REKOMENDASI
sebesar Rp. 34.313.668,62. Sedangkan nilai PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp. 28.683.055,49. 5.
Berdasarkan hasil analisis location quotient, sektor jasa-jasa di Kota Tangerang Selatan memiliki keunggulan komparatif dibandingkan sektor yang sama di Provinsi Banten dengan nilai koefisien LQ
6.
go .id
sebesar 1,76. PDRB Kota Tangerang Selatan selama tahun 2008 – 2014 mengalami
bp s.
perubahan sebesar Rp. 28.192,18 milyar, dengan nilai provincial share dan Proportional Share masing-masing sebesar Rp 22.812,45 milyar
ta .
dan Rp. 2.081,11 milyar. Sedangkan nilai Differential Shift PDRB
Rp. 3.298,62milyar.
Nilai koefisien Increment Capital Output Ratio (ICOR) Kota
gs
7.
el ko
Kota Tangerang Selatan terhadap PDRB Provinsi Banten sebesar
an
Tangerang Selatan pada tahun 2013 sebesar 27,69. Hal ini artinya
tp :// t
untuk menghasilkan tambahan (increment) Rp. 1 juta output dibutuhkan tambahan investasi sebesar Rp. 27,69 juta. Berdasarkan hasil analisis hubungan pertumbuhan ekonomi
ht
8.
dengan daya serap tenaga kerja di Kota Tangerang Selatan periode tahun 2013-2014, bahwa penambahan tenaga kerja yang tidak
terlalu besar di sektor perdagangan, hotel, dan restoran dapat mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan.
68
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
KESIMPULAN & REKOMENDASI
9.
Sumber pendapatan terbesar dalam APBD Kota Tangerang Selatan tahun 2014 pendapatan asli daerah yang mencapai Rp. 1.023.817,43 juta atau meliputi 44,54 persen dari total pendapatan. Sedangkan pos belanja terbesar berupa belanja pegawai, yaitu sebesar Rp. 736.443,92juta atau meliputi 35,30 persen dari total belanja. umum,
inflasi
sektoral
yang
dihitung
berdasarkan
go .id
10. Secara
pergerakan Indeks Implisit (Deflator PDRB) di Kota Tangerang
bp s.
Selatan pada tahun 2014 mencapai 5,36 persen, meningkat
Rekomendasi
el ko
6.2.
ta .
dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 4,88 persen.
gs
Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu wilayah otonom di
an
Provinsi Banten memiliki potensi ekonomi yang cukup besar, terutama
tp :// t
dalam hal pengembangan sektor tersier. Sebagai kota penyangga DKI Jakarta dan juga sebagai kota mandiri, pekerja di Kota Tangerang
ht
Selatan banyak menggantungkan hidupnya pada sektor tersier. Hasil analisis LQ data PDRB menyatakan Kota Tangerang Selatan sebagai daerah basis perdagangan dan jasa-jasa. Hal ini disebabkan oleh besarnya peranan sektor tersebut dalam pembentukan nilai tambah di Kota Tangerang Selatan. Konsentrasi pemerintah terhadap sektor tersier akan mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi yang signifikan, dengan
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
69
KESIMPULAN & REKOMENDASI
memperhatikan
juga
sektor-sektor
lain
sebagai
pendukung
perekonomian. Sebagai indikator utama dalam melihat kinerja pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi merupakan syarat penting bagi terciptanya kemakmuran tetapi belum cukup untuk mewujudkan
go .id
masyarakat makmur yang adil dan sejahtera. Menurut Seer (1990), dalam proses pembangunan suatu negara atau wilayah ada tiga masalah pokok yang harus diperhatikan, yaitu kemiskinan, pengangguran dan
bp s.
ketimpangan pendapatan. Masyarakat makmur, adil dan sejahtera dapat diwujudkan melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan diikuti usaha
pemerataan
hasil-hasil
pembangunan.
ta .
oleh
Pertumbuhan
el ko
ekonomi yang berkualitas dicapai apabila pertumbuhan ekonomi diikuti oleh penciptaan lapangan pekerjaan baru sehingga dapat mengurangi
kemiskinan.
dan
gs
pengangguran
pada
akhirnya
mengurangi
tingkat
an
jumlah
tp :// t
Sebagai penutup, pelaksanaan otonomi daerah memang telah
memberikan kewenangan yang besar bagi pemerintah Kota Tangerang
ht
Selatan untuk menentukan sendiri arah dan kebijakan pembangunan sesuai dengan potensi dan karakteristik daerah. Namun keterbatasan pemerintah daerah, terutama dalam hal penganggaran harus disikapi dengan cara meningkatkan efisiensi, efektifitas, profesionalitas aparatur dan akuntabilitas sesuai dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) demi terwujudnya masyarakat Kota Tangerang Selatan yang adil, makmur dan sejahtera. 70
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2014
an
tp :// t
ht el ko
gs
go .id
bp s.
ta .
TABEL LAMPIRAN
an
tp :// t
ht el ko
gs
go .id
bp s.
ta .
TABEL LAMPIRAN
Tabel 1 PDRB Kota Tangerang Selatan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2012 – 2014 (Juta Rupiah) Lapangan Usaha
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
D.
K.
Jasa Keuangan dan Asuransi
L.
Real Estat
H. I.
M,N. O. P. Q.
ht
R,S,T,U.
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
gs
G.
an
F.
tp :// t
E.
0,00
0,00
0,00
5.184.027,30
5.864.399,06
52.585,96
59.238,93
20.081,10
21.495,17
6.418.182,09
7.690.434,50
7.278.208,12
8.006.804,95
8.996.517,48
1.055.131,85
1.298.840,74
1.571.234,86
1.225.851,00
1.438.706,72
1.720.938,09
4.663.233,98
4.865.204,80
5.561.560,39
478.481,10
543.599,22
619.852,31
6.431.704,73
7.427.459,00
8.302.415,77
1.220.865,74
1.463.385,44
1.752.431,16
472.345,96
536.040,23
638.734,23
3.200.348,52
3.894.380,28
4.590.097,54
1.788.421,08
1.939.738,95
2.072.637,12
1.152.550,57
1.392.192,48
1.606.133,31
39.071.487,56
44.611.132,51
51.230.272,94
43.953,43 18.880,80 5.295.439,33
el ko
J.
Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
Produk Domestik Regional Bruto
162.153,02
4.627.847,04
go .id
Industri Pengolahan
129.903,24
bp s.
C.
118.224,31
ta .
B.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
A.
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
73
TABEL LAMPIRAN
Tabel 2 PDRB Kota Tangerang Selatan Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 2012 – 2014 (Juta Rupiah) Lapangan Usaha
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
C.
Industri Pengolahan
D.
Real Estat
O. P.
gs
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
ht
Q.
an
M,N.
tp :// t
I.
R,S,T,U.
Produk Domestik Regional Bruto
74
108.906,84
0,00
0,00
4.510.808,72
4.856.293,38
41.815,59
42.580,89
bp s.
L.
H.
105.673,80
18.761,27
19.810,76
20.994,26
4.612.436,93
5.190.085,72
5.664.238,16
6.686.872,35
7.111.782,12
7.504.096,01
974.314,00
1.084.606,26
1.210.476,95
1.098.488,80
1.165.872,45
1.268.509,60
4.988.769,30
5.536.767,77
6.441.222,74
422.153,56
455.107,76
494.025,65
6.179.455,24
6.920.912,18
7.596.189,46
1.093.100,38
1.200.504,19
1.352.005,83
369.872,20
379.368,43
424.348,65
2.669.497,67
2.797.366,26
2.971.128,08
1.638.692,40
1.668.280,22
1.699.801,92
1.032.095,04
1.101.952,07
1.168.954,74
36.091.808,70
39.290.714,30
42.823.773,16
ta .
Jasa Keuangan dan Asuransi
G.
37.887,03
el ko
J. K.
F.
0,00 4.161.968,36
Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
E.
107.444,18
go .id
B.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
A.
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
TABEL LAMPIRAN
Tabel 3 Laju Pertumbuhan PDRB Kota Tangerang Selatan ADH Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2012 – 2014 (persen) Lapangan Usaha
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
2,86
9,88
24,83
C.
Industri Pengolahan
D.
-
-
-
5,14
12,02
13,12
19,64
12,65
6,36
7,04
21,20
19,82
13,34
10,01
12,36
15,48
23,10
20,97
17,36
19,62
J.
Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
6,47
4,33
14,31
K.
Jasa Keuangan dan Asuransi
14,71
13,61
14,03
L.
Real Estat
11,58
15,48
11,78
15,65
19,86
19,75
13,01
13,48
19,16
16,05
21,69
17,86
8,36
8,46
6,85
5,78
20,79
15,37
11,98
14,18
14,84
M,N. O. P. Q.
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
ht
R,S,T,U.
bp s.
20,99
ta .
I.
3,95
13,91
el ko
H.
gs
G.
an
F.
tp :// t
E.
20,64
go .id
B.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
A.
Produk Domestik Regional Bruto
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
75
TABEL LAMPIRAN
Tabel 4 Laju Pertumbuhan PDRB Kota Tangerang Selatan ADH Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 2012 – 2014 (persen) Tabel 4 Lapangan Usaha
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(2,59)
(1,65)
3,06
C.
Industri Pengolahan
D.
7,66
10,37
1,83
5,59
5,97
J.
18,26
10,98
16,34
K.
Jasa Keuangan dan Asuransi
6,74
7,81
8,55
L.
Real Estat
9,41
12,00
9,76
9,03
9,83
12,62
4,57
2,57
11,86
3,54
4,79
6,21
4,18
1,81
1,89
1,75
6,77
6,08
8,66
8,86
8,99
M,N. O. P. Q.
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
ht
R,S,T,U.
bp s.
0,85
12,52
9,14
9,50
6,35
5,52
9,42
11,32
11,61
5,10
6,13
8,80
ta .
12,66
el ko
I.
gs
H.
an
G.
tp :// t
F.
12,00
8,38
Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
E.
Produk Domestik Regional Bruto
76
0,72
go .id
B.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
A.
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
TABEL LAMPIRAN
Tabel 5 Distribusi PDRB Kota Tangerang Selatan ADH Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2012 – 2014 (persen) Lapangan Usaha
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
0,30
0,29
0,32
C.
Industri Pengolahan
D.
L.
Real Estat
O. P. Q.
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
ht
R,S,T,U.
gs
M,N.
an
I.
tp :// t
H.
Produk Domestik Regional Bruto
0,00
0,00
11,62
11,45
0,12
0,12
0,05
0,04
bp s.
Jasa Keuangan dan Asuransi
G.
0,05 13,55
14,39
15,01
18,63
17,95
17,56
2,70
2,91
3,07
3,14
3,22
3,36
11,94
10,91
10,86
1,22
1,22
1,21
16,46
16,65
16,21
3,12
3,28
3,42
1,21
1,20
1,25
8,19
8,73
8,96
4,58
4,35
4,05
2,95
3,12
3,14
100,00
100,00
100,00
ta .
K.
F.
0,11
el ko
J.
Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
E.
0,00 11,84
go .id
B.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
A.
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
77
TABEL LAMPIRAN
Tabel 6 Distribusi PDRB Kota Tangerang Selatan ADH Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha 2012 – 2014 (persen) Lapangan Usaha
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
0,30
0,27
0,25
C.
Industri Pengolahan
D.
L.
Real Estat
O. P. Q.
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
ht
R,S,T,U.
gs
M,N.
an
I.
tp :// t
H.
Produk Domestik Regional Bruto
78
0,00
0,00
11,48
11,34
0,11
0,10
0,05
0,05
bp s.
Jasa Keuangan dan Asuransi
G.
0,05 12,78
13,21
13,23
18,53
18,10
17,52
2,70
2,76
2,83
3,04
2,97
2,96
13,82
14,09
15,04
1,17
1,16
1,15
17,12
17,61
17,74
3,03
3,06
3,16
1,02
0,97
0,99
7,40
7,12
6,94
4,54
4,25
3,97
2,86
2,80
2,73
100,00
100,00
100,00
ta .
K.
F.
0,10
el ko
J.
Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
E.
0,00 11,53
go .id
B.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
A.
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
TABEL LAMPIRAN
Tabel 7 Indeks Harga Implisit PDRB Kota Tangerang Selatan Menurut Lapangan Usaha 2011 – 2013 (persen) Tabel 7 Lapangan Usaha
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
110,03
122,93
148,89
C.
Industri Pengolahan
111,19
D.
116,01
-
-
go .id
B.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
A.
-
114,92
120,76
125,76
139,12
101,36
102,39
J.
Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
93,47
87,87
86,34
K.
Jasa Keuangan dan Asuransi
113,34
119,44
125,47
L.
Real Estat
104,08
107,32
109,30
111,69
121,90
129,62
127,71
141,30
150,52
119,89
139,22
154,49
109,14
116,27
121,93
111,67
126,34
137,40
108,26
113,54
119,63
M,N. O. P. Q.
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
ht
R,S,T,U.
bp s.
114,81
123,66
135,77
108,84
112,59
119,89
108,29
119,75
129,80
111,59
123,40
135,67
ta .
I.
100,64
el ko
H.
gs
G.
an
F.
tp :// t
E.
Produk Domestik Regional Bruto
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
79
TABEL LAMPIRAN
Tabel 8. Angka Agregatif PDRB, Penduduk Pertengahan Tahun dan PDRB Perkapita Kota Tangerang Selatan, 2011 - 2013
2 0 1 1*)
2 0 1 2*)
2 0 1 3**)
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
NILAI ABSOLUT
a.
PDRB atas dasar harga berlaku
39.071.487,56
2000 c.
(Juta Rp)
Jumlah penduduk pertengahan tahun (jiwa)
36.091.808,70
39.290.714,30
42.823.773,16
1.394.405,00
1.443.403,00
1.492.999,00
PDRB perkapita atas dasar
28.020.186,07
30.906.914,08
34.313.668,62
25.883.304,13
27.220.890,01
28.683.055,49
3,05
4,88
5,36
gs
d.
51.230.272,94
ta .
PDRB atas dasar harga konstan
el ko
b.
44.611.132,51
bp s.
(Juta Rp)
go .id
URAIAN
e.
an
harga berlaku (Rp)
PDRB perkapita atas dasar
Indeks Harga Implisit PDRB
ht
2.
tp :// t
harga konstan 2000 (Rp)
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
80
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
TABEL LAMPIRAN
Tabel 9 Nilai LQ di Kota Tangerang Selatan 2008-2014 PDRB ADHK 2010 (Milyar) Tangerang Selatan Lapangan Usaha (1)
C.
J.
Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
K.
Jasa Keuangan dan Asuransi
L.
Real Estat
F. G. H.
an
ht
O.
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
P.
Q. R,S,T,U.
Produk Domestik Regional Bruto
14.583,40
19.492,72
0,06
0,05
2.485,51
2.838,99
0,00
0,00
0,00
3.422,78
4.856,29
101.331,34
129.811,91
0,32
0,31
29,36
42,58
2.695,37
4.333,03
0,10
0,08
20,99
255,78
329,28
0,56
0,52
3.102,10
5.664,24
18.071,48
32.091,41
1,61
1,45
4.846,15
7.504,10
31.108,82
47.062,05
1,46
1,31
643,26
1.210,48
13.551,65
22.087,35
0,44
0,45
759,77
1.268,51
5.245,05
8.225,55
1,36
1,26
2.553,89
6.441,22
8.074,78
18.119,06
2,96
2,91
15,23
tp :// t
M,N.
2014* (7)
0,00
gs
I.
2008 (6)
108,91
ta .
E.
2014* (5)
87,46
el ko
D.
2008 (4)
LQ
go .id
B.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan
2014* (3)
bp s.
A.
2008 (2)
Banten
327,70
494,03
6.002,08
9.363,82
0,51
0,43
4.300,62
7.596,19
17.146,79
27.861,91
2,35
2,23
716,92
1.352,01
1.952,13
3.464,08
3,44
3,20
301,23
424,35
4.428,80
6.308,41
0,64
0,55
2.230,73
2.971,13
7.186,36
10.104,05
2,91
2,41
1.496,69
1.699,80
3.260,64
4.020,47
4,30
3,46
909,03
1.168,95
3.649,96
5.185,64
2,33
1,85
25.742,91
42.823,77
241.029,95
350.699,73
1,00
1,00
Sumber : BPS Kota Tangerang Selatan
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
81
TABEL LAMPIRAN
Tabel 10 Analisa Shift Share Kota Tangerang Selatan, 2008-2014 Lapangan Usaha
Growth ∆Y
(1)
(2)
J.
Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
K.
Jasa Keuangan dan Asuransi
L.
Real Estat
H. I.
M,N. O. P. Q.
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
ht
R,S,T,U.
gs
G.
an
F.
tp :// t
E.
Produk Domestik Regional Bruto
82
(1,20)
5,40
-
-
-
-
2.920,55
2.915,02
.272,48
(1.266,95)
31,26
27,70
(58,56)
62,11
4,47
16,85
1,80
(14,18)
5.319,56
2.347,65
358,11
2.613,80
4.093,71
693,39
75,21
580,38
(444,06)
848,79
1.091,66
623,11
231,02
237,53
2.925,11
2.610,63
631,87
(317,39)
4.862,31 985,11
go .id
D.
Proportional Share (P) (5)
bp s.
Industri Pengolahan
Differential Shift (D) (4)
78,59
ta .
C.
82,79
el ko
B.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
A.
Provincial Share (Ps) (3)
331,80
285,23
(15,48)
62,05
4.168,84
4.093,09
716,06
(640,30)
1.102,42
643,65
155,90
302,87
390,99
245,31
53,23
92,45
2.583,23
1.987,21
112,34
483,67
641,21
1.417,41
(232,70)
(543,50)
750,86
846,90
(175,59)
79,56
28.192,18
22.812,45
3.298,62
2.081,11
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
TABEL LAMPIRAN
Investasi/PMTB
PDRB adhk
(Juta Rp.)
(Juta Rp.)
Lag 0
Lag 1
Lag 2
Lag 3
2008
8.170.416,72
9.818.033,05
1,37
5,64
2,85
2009
10.417.608,16
11.265.530,81
7,20
3,63
2010
14.135.623,08
14.135.623,08
4,93
14,10
2011
15.861.729,56
15138075,35
15,82
9,53
2012
18.633.022,09
16802593,95
11,19
25,12
2013
18.397.249,68
17544414,02
24,80
23,60
go .id
Tabel 11 Perkiraan Nilai Investasi, PDRB, dan ICOR Kota Tangerang Selatan, 2008 - 2014
2014
21.585.168,73
18323868,96
27,69
13,60
13,40
13,29
Lag 5
8,15
4,91
11,01
10,39
6,26
14,04
13,37
8,49
19,06
18,14
21,38
20,35
23,91
13,45
12.36
12,19
ht
tp :// t
an
gs
el ko
Sumber : BPS Kota Tangerang Selatan Cat: *) : Angka Perubahan **) : Angka Sementara
Lag 4
bp s.
ICOR Rata-rata
ICOR
ta .
Tahun
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015
83
ht
tp :// t
an
gs
el ko
ta .
bp s.
go .id
TABEL LAMPIRAN
84
Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan 2015