tp :// w
ht
ba
ua
ap
.p
w
w
.id
ra t. bp s. go
ra t. bp s. go
Gross Regional Domestic Product of Papua Barat Province by Industrial Origin
.id
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI PAPUA BARAT MENURUT LAPANGAN USAHA
ht
tp :// w
w
w
.p
ap
ua
ba
2011
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI PAPUA BARAT MENURUT LAPANGAN USAHA 2011
:
ISSN Nomor Publikasi/ Publication Number Ukuran Buku/ Book Size Jumlah Halaman/ Number of Pages
9205.9100
ra t. bp s. go
Katalog BPS/ BPSCatalogue
:
2089 - 1679
:
91300.06.05
:
16,5 cm x 21,5 cm
:
xvii + 81 halaman/pages
ap
ua
ba
Naskah/ Manuscript : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Regional Accounts and Statistical Analysis Division
w
.p
Penyunting/ Editor : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Regional Accounts and Statistical Analysis Division
tp :// w
w
Gambar Kulit/ CoverDesign : Bidang Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Statistik Statistical Integrated, Processing and Disemination Division :
ht
Diterbitkan oleh/ Published by BPS Provinsi Papua Barat BPS - Statistics Papua Barat
.id
Gross Regional Domestic Product of Papua Barat Province by Industrial Origin 2011
Dicetak oleh/ Printed by : Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya May be cited with reference to the source
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
.id
limpahan rahmat-Nya penyusunan Publikasi Produk Domestik Regional
ra t. bp s. go
Bruto (PDRB) Provinsi Papua Barat Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 dapat terselesaikan.
Publikasi ini terdiri dari tabel-tabel PDRB Menurut Lapangan Usaha dengan minyak dan gas bumi serta tabel-tabel PDRB Menurut Lapangan Usaha tanpa minyak dan gas bumi. Keterangan yang dihimpun mencakup
ba
sembilan lapangan usaha/sektor ekonomi yaitu Pertanian; Pertambangan dan
ua
Penggalian; Industri Pengolahan; Listrik dan Air Bersih; Bangunan;
ap
Perdagangan, Hotel dan Restoran; Pengangkutan dan Komunikasi,
.p
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; serta Jasa-jasa.
w
w
PDRB ini akan sangat berguna bagi para perencana dalam menyusun
tp :// w
program pembangunan dan bagi para pengambil kebijakan dalam mengukur keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan.
ht
Dikarenakan keterbatasan data yang tersedia, maka beberapa data yang
disajikan terutama pada tahun 2010 masih bersifat sementara yang akan disempurnakan pada penerbitan berikutnya. Untuk itu, kritik dan saran dari
pembaca dan pemakai data tetap diharapkan untuk penyempurnaannya. Dengan diterbitkannya
publikasi ini,
maka diharapkan dapat
memperkecil kesenjangan yang ada antara ketersediaan dengan kebutuhan
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
iii
data sehingga pelaksanaan pembangunan di provinsi ini dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu hingga terbitnya
ra t. bp s. go
.id
publikasi ini kami ucapkan terima kasih.
Manokwari, 02 April 2012
ua
ba
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat Kepala,
ht
tp :// w
w
w
.p
ap
Ir. TANDA SIRAIT, MM
NIP. 195507211978011002
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
iv
PENJELASAN UMUM Tanda-tanda yang digunakan dalam publikasi ini, adalah sebagai berikut :
.id
Data belum tersedia …………………………………………….. : … -
Data dapat diabaikan …………….………………………..……. :
0
Tanda desimal ……….………………………………………….. :
,
ra t. bp s. go
Data tidak tersedia ……………………………………………… :
Angka sangat sementara ………………………………………... : xx x
ht
tp :// w
w
w
.p
ap
ua
ba
Angka sementara………………………………………………... :
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
v
DAFTAR ISI Halaman
BAB I
ra t. bp s. go
.id
Kata Pengantar .................................................................................... Penjelasan Umum ...…………………………………………………. Daftar Isi .............................................................................................. Daftar Lampiran PDRB dengan Migas…………............................... Daftar Lampiran PDRB tanpa Migas………….................................. PENJELASAN TEKNIS …………………………………………….
PENDAHULUAN
tp :// w
w
w
.p
ap
ua
ba
1.1. Penjelasan Umum .................................................... 1.2. Alasan Teknis Pergeseran Tahun Dasar Harga Konstan 1993 Menjadi Harga Konstan Tahun 2000. 1.3. Alasan Teknis Pemilihan Tahun Dasar 2000........................................................................... 1.4. Metode Pendekatan.................................................... 1.5. Tujuan dan Kegunaan Statistik Pendapatan Regional …………………………………………...
ht
BAB II
RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN 2.1. Sektor Pertanian …………………………….......... 2.1.1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan .......... 2.1.2. Subsektor Tanaman Perkebunan ................. 2.1.3. Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya... 2.1.4. Subsektor Kehutanan .................................. 2.1.5. Subsektor Perikanan ....................................
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
iii v vi ix xi xiii 1 1 2 3 3 6 8 8 8 9 9 10 10
vi
11 11 12
2.3. Sektor Industri Pengolahan...................................... 2.3.1. Subsektor Industri Besar/Sedang ................. 2.3.2. Subsektor Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga ......................................................... 2.3.3. Subsektor Industri Migas .............................
12 12
2.4. Sektor Listrik dan Air Bersih ................................. 2.4.1. Subsektor Listrik .......................................... 2.4.2. Subsektor Air Bersih ...................................
14 14 14
2.5. Sektor Bangunan ……………………......................
ba
14
2.6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ................ 2.6.1. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran.... 2.6.2. Subsektor Hotel ............................................ 3.6.3. Subsektor Restoran ......................................
15 15 15 16
w
.p
ap
ua
ra t. bp s. go
.id
2.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian ……………. 2.2.1. Subsektor Pertambangan Migas .................. 2.2.2. Subsektor Penggalian ...................................
16 16 17
2.8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan.. 2.8.1. Subsektor Bank ............................................ 2.8.2. Subsektor Lembaga Keuangan Bukan
20 20
w
2.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi …………… 2.7.1. Subsektor Angkutan Jalan Raya ………….. 2.7.2. Subsektor Angkutan Laut ............................. 2.7.3. Subsektor Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan …….................................... 2.7.4. Angkutan Udara ........................................... 2.7.5. Jasa Penunjang Angkutan ............................ 2.7.6 Komunikasi ..................................................
tp :// w ht
13 13
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
17 18 18 19
vii
Bank ............................................................ Subsektor Jasa Penunjang Keuangan .......... Subsektor Sewa Bangunan .......................... Subsektor Jasa Perusahaan ..........................
21 22 22 23
2.9. Sektor Jasa-jasa ........................................................ 2.9.1. Subsektor Pemerintahan Umum ................... 2.9.2. Subsektor Jasa Sosial Kemasyarakatan ........ 2.9.3. Subsektor Jasa Hiburan dan Rekreasi .......... 2.9.4. Subsektor Jasa Perorangan dan Rumah Tangga ..........................................................
23 23 24 25
TINJAUAN EKONOMI PAPUA BARAT
27
3.1. PDRB Provinsi Papua Barat Dengan Migas ............. 3.1.1. Pertumbuhan Ekonomi ................................. 3.1.2. Struktur Ekonomi ......................................... 3.1.3. Perkembangan PDRB Per Kapita ................ 3.1.4. Sumber Pertumbuhan Ekonomi....................
27 27 28 31 32
.p
ap
ua
ba
BAB III
ra t. bp s. go
.id
2.8.3. 2.8.4. 2.8.5.
33 34 35
PERKEMBANGAN EKONOMI MENURUT KELOMPOK SEKTOR
40
4.1. PDRB Provinsi Papua Barat dengan Migas ………. 4.2. PDRB Provinsi Papua Barat Tanpa Migas ………...
40 45
w
w
3.2. PDRB Provinsi Papua Barat Tanpa Migas ............. 3.2.1. Pertumbuhan Ekonomi(Tanpa Migas)......... 3.2.2. Struktur Ekonomi (Tanpa Migas) ................ 3.2.3. Perkembangan PDRB Per Kapita (Tanpa Migas) ......................................................... 3.2.4. Sumber Pertumbuhan Ekonomi(Tanpa Migas) ..........................................................
tp :// w ht BAB IV
26
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
38 39
viii
DAFTAR LAMPIRAN PDRB DENGAN MIGAS Halaman Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Tahun 2008-2011 ........................................................
ra t. bp s. go
.id
Lampiran 1.1.
Lampiran 1.2.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Tahun 2008-2011………………...…………
52
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 .....……………….
53
ua
ba
Lampiran 1.3.
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011.……….
55
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011….....….
56
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011………………......………
57
w
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011………..………….
w tp :// w
ht
Lampiran 1.6.
Lampiran 1.7.
54
.p
ap
Lampiran 1.4.
Lampiran 1.5.
51
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
ix
Lampiran 1.8.
58
Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011………………..……........
59
ra t. bp s. go
.id
Lampiran 1.9.
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011……………...……
60
Lampiran 1.11. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 20082011 ............................................................................
61
Lampiran 1.12. Angka Agregat Produk Domestik Regional Bruto, PDRB Perkapita dan Penduduk Pertengahan Tahun Provinsi Papua Barat, Tahun 2008-2011.....................
62
ht
tp :// w
w
w
.p
ap
ua
ba
Lampiran 1.10. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011……………..…….
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
x
DAFTAR LAMPIRAN PDRB TANPA MIGAS Halaman Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Tahun 2008-2011.........................................................
ra t. bp s. go
.id
Lampiran 2.1.
Lampiran 2.2.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Tahun 2008-2011….......……………………
64
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011......……………….
65
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011.……….
66
ba
Lampiran 2.3.
67
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011.……….
68
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011…......……………………
69
w
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011…......…………….
tp :// w
w
Lampiran 2.5.
.p
ap
ua
Lampiran 2.4.
ht
Lampiran 2.6.
Lampiran 2.7.
63
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
xi
Lampiran 2.8.
70
Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011……......……………........
71
ra t. bp s. go
.id
Lampiran 2.9.
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011………….......……
72
Lampiran 2.11. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 20082011.............................................................................
73
Lampiran 2.12. Angka Agregat Produk Domestik Regional Bruto, PDRB Perkapita dan Penduduk Pertengahan Tahun Provinsi Papua Barat, Tahun 2008-2011.....................
74
ht
tp :// w
w
w
.p
ap
ua
ba
Lampiran 2.10. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011……..…………….
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
xii
PENJELASAN TEKNIS 1. Aset (Harta) : Pemilikan atas berbagai macam harta baik berwujud (tangible) maupun tidak berwujud (intangible) yang dimiliki oleh
.id
perorangan, perusahaan ataupun pemerintah. Secara praktis, biasanya
ra t. bp s. go
dinilai dalam bentuk moneter.
2. Biaya Antara : Input yang dipergunakan habis dalam proses produksi dan terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa, baik yang dibeli dari pihak lain ataupun yang diproduksi sendiri.
ba
3. Bunga Netto : Selisih antara bunga diterima dan bunga yang dibayar
ap
ua
atas pinjaman (finansial) yang diberikan.
4. Deflasi : Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan cara men-
w
.p
deflate nilai atas dasar harga berlaku dengan indeks harga yang
tp :// w
w
bersangkutan.
5. Ekstrapolasi : Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan cara mengekstrapolasi nilai pada tahun dasar dengan indeks kuantum dari
ht
barang/jasa yang bersangkutan.
6. Faktor Pendapatan dari luar : Pendapatan/kompensasi yang diterima oleh faktor produksi atas keterlibatannya dalam suatu proses produksi di luar batas wilayah domestik.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
xiii
7. Faktor Produksi : Mencakup faktor-faktor yang terlibat dalam suatu proses produksi baik secara langsung maupun tidak langsung, yang terdiri dari tanah, tenaga kerja, modal dan keahlian. 8. Harga Berlaku : Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan
.id
jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun
ra t. bp s. go
berjalan.
9. Harga Konstan : Penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun tetap di
ba
satu tahun dasar. 10. Imputasi Jasa
: Perkiraan atas nilai output jasa yang dihasilkan,
ua
sebagai contoh imputasi jasa bank, jasa asuransi, jasa dana pensiun dan
.p
ap
sebagainya.
w
11. Input Primer : Disebut juga nilai tambah bruto, terdiri atas balas jasa
tp :// w
w
tenaga kerja, surplus usaha, penyusutan dan pajak tidak langsung netto. 12. Investasi
: Dana yang disisihkan untuk ditanamkan sebagai modal
dalam usaha dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dengan
ht
harapan modal tersebut akan kembali dalam beberapa tahun.
13. Margin Perdagangan dan Biaya Transport : Selisih nilai transaksi pada tingkat harga pembeli dengan tingkat harga produsen. Selisih nilai transaksi ini mencakup keuntungan pedagang eceran dan biaya transport yang timbul dalam menyalurkan barang dari produsen ke pembeli.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
xiv
14. Output Domestik : Nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor ekonomi tanpa membedakan pelaku produksinya di wilayah domestik tertentu.
.id
15. Pajak Tidak Langsung Netto : Pajak tidak langsung dikurangi subsidi. :nilai susutnya (ausnya) barang-barang modal yang
digunakan dalam proses produksi.
ra t. bp s. go
16. Penyusutan
17. Revaluasi : Menghitung nilai atas dasar harga konstan dengan menilai produksi pada tahun yang bersangkutan dengan menggunakan harga
ba
pada tahun dasar. Begitu pula biaya-biaya antara dinilai dengan harga
ua
pada tahun dasar.
dasar
penghitungan
pada
tahun-tahun
yang
lain.
ht
tp :// w
w
w
.p
sebagai
ap
18. Tahun Dasar : Tahun terpilih sebagai referensi statistik dan digunakan
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
xv
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
BAB I PENDAHULUAN
.id
1.1. Penjelasan Umum
ra t. bp s. go
Dalam menciptakan kondisi perekonomian daerah/wilayah yang kondusif maka diperlukan berbagai jenis data statistik sebagai bahan analisis dalam menentukan dan mengarahkan program pembangunan untuk mencapai hasil guna dan daya guna yang tinggi.
Pembangunan ekonomi yang telah berjalan hendaknya dievaluasi baik
ba
hasil maupun dampaknya. Adapun hasilnya akan berbentuk nilai kuantitatif
ua
yang dapat memberikan gambaran keadaan masa lalu, masa kini, dan target-
ap
target yang akan dicapai pada masa mendatang. Pembangunan ekonomi merupakan usaha dan kebijakan yang
.p
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, menambah lowongan
w
w
pekerjaan, meningkatkan pemerataan distribusi pendapatan masyarakat,
tp :// w
memperlancar hubungan ekonomi, dan mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder maupun sektor tersier. Dengan adanya perkembangan kegiatan ekonomi di masyarakat, maka
ht
dirasa perlu untuk menambah cakupan kegiatan ekonomi yang pada tahun dasar 1993 belum terakomodir. Guna mengetahui pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan masyarakat, maka perlu disajikan statistik pendapatan regional secara berkala sebagai bahan perencanaan pembangunan regional khususnya di bidang ekonomi. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
1
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
1.2. Alasan Teknis Pergeseran Tahun Dasar Harga Konstan 1993 Menjadi Harga Konstan Tahun 2000 a. Keadaan perekonomian Indonesia tahun 2000 dianggap stabil pasca krisis ekonomi dan moneter.
.id
b. Pertumbuhan ekonomi yang dihitung berdasarkan tahun dasar 1993
ra t. bp s. go
menjadi semakin tidak realistis karena telah terjadi penambahan berbagai macam kegiatan ekonomi yang menyebabkan perubahan struktur ekonomi sehingga mengakibatkan pertumbuhan ekonomi berdasarkan penilaian tahun dasar 1993 menjadi tidak relevan lagi. c. Walaupun pertumbuhan sektor industri jauh lebih tinggi dari sektor
ba
pertanian, tetapi karena bobot sektor industri pada tahun 1993 jauh
ua
lebih rendah dari sektor pertanian, akibatnya pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan menjadi semakin tidak realistis apabila kita
ap
makin jauh dari tahun 1993. Struktur perekonomian Indonesia
.p
dewasa ini makin bergeser ke sektor-sektor yang pertumbuhannya
w
w
relatif tinggi.
tp :// w
d. Pergeseran tahun dasar merupakan suatu hal yang secara reguler dilakukan
oleh
semua
negara
di
dunia
yang
menyusun
ht
penghitungan PDB-nya berdasarkan "The System of National
f.
Accounts" (SNA) yang direkomendasikan oleh PBB untuk menjadi pegangan bagi semua negara anggota. Data statistik yang tersedia semakin sempurna dan tingkat konsistensinya telah dilakukan melalui penyusunan Tabel Input Output 2000.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
2
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
1.3. Alasan Teknis Pemilihan Tahun Dasar 2000 a. Badan Pusat Statistik berusaha untuk mengikuti SNA yang baru, karena itu dengan memilih tahun 2000 sebagai tahun dasar baru sistem yang baru tersebut untuk digunakan.
.id
merupakan tahun yang tepat, dengan telah direkomendasikannya
ra t. bp s. go
b. Direkomendasikan perubahan tahun dasar dilakukan setiap 5-10 tahun sekali, agar lebih realistis dalam mengikuti perkembangan kegiatan ekonomi.
c. Berdasarkan pengamatan pemerintah bahwa kondisi perekonomian secara nasional pada tahun 2000 merupakan kondisi yang paling
ua
ekonomi dan moneter.
ba
stabil dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, pasca krisis
ap
d. Telah dilakukan penyusunan Tabel Input Output 2000 yang lebih
.p
lengkap cakupannya sebagai penyempurnaan Tabel Input Output
w
w
updating tahun sebelumnya.
tp :// w
1.4. Metode Pendekatan Penghitungan Pendapatan Regional dapat dilakukan melalui empat
ht
metode, yaitu: a.
Pendekatan Produksi (Production Approach) Pendekatan dengan cara ini dilakukan untuk menghitung Nilai
Tambah Bruto (Gross Value Added), yaitu selisih antara jumlah nilai output dengan biaya antara (intermediate cost).
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
3
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Biaya antara (intermediate cost) adalah barang-barang tidak tahan lama (umur pemakaian kurang dari satu tahun atau habis dalam satu kali pemakaian) dan jasa-jasa pihak lain yang digunakan dalam proses produksi. Jadi, apabila nilai output dikurangi dengan biaya-biaya
.id
antara, maka akan diperoleh Nilai Tambah Bruto yang terdiri dari biaya
ra t. bp s. go
faktor produksi (upah/gaji, bunga netto, sewa tanah, keuntungan), penyusutan barang modal, dan pajak tak langsung netto. b. Pendekatan Pendapatan (Income Approach) Pendekatan
dengan
cara
ini
dapat
dilakukan
dengan
ba
menjumlahkan pendapatan, yaitu jumlah balas jasa faktor produksi berupa upah/gaji, bunga netto, sewa tanah, dan keuntungan, sehingga
ua
diperoleh Produk Domestik Regional Netto atas dasar biaya faktor.
ap
Untuk memperoleh Produk Domestik Regional Bruto atas dasar
w
langsung netto.
.p
harga pasar, harus ditambah dengan penyusutan dan pajak tidak
w
Penghitungan dengan pendekatan pendapatan (income approach)
tp :// w
ini biasanya digunakan untuk kegiatan yang sulit dihitung dengan pendekatan produksi, seperti sektor Pemerintahan dan Jasa-jasa yang
ht
usahanya tidak mencari untung (non profit).
c. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach) Pendekatan dengan cara ini digunakan untuk menghitung nilai barang dan jasa yang digunakan oleh berbagai golongan dalam masyarakat. Barang dan jasa yang diproduksi oleh unit-unit produksi PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
4
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
akan digunakan untuk keperluan konsumsi, pembentukan modal (investasi), dan ekspor. Barang-barang yang digunakan ini ada yang berasal dari produksi dalam daerah (domestik) dan berasal dari luar daerah/luar negeri (impor).
.id
Karena yang dihitung nilai barang dan jasa yang berasal dari
ra t. bp s. go
produksi domestik saja, maka nilai barang dan jasa yang diproduksi tersebut perlu dikurangi dengan nilai impor sehingga komponen nilai ekspor di atas akan menjadi nilai ekspor netto.
Apabila nilai konsumsi (konsumsi rumah tangga, pemerintah, dan yayasan sosial), nilai pembentukan modal, dan ekspor
netto
ua
Bruto atas dasar harga pasar.
ba
dijumlahkan, maka akan diperoleh nilai Produk Domestik Regional
ap
d. Metode Alokasi (Allocation Method)
.p
Terkadang data yang tersedia tidak memungkinkan untuk
w
menggunakan ketiga metode di atas, hingga terpaksa dipakai metode
w
alokasi ini. Hal ini dapat terjadi misalnya pada suatu unit produksi yang
tp :// w
mempunyai kantor pusat dan kantor cabang. Kantor pusat berada di wilayah lain, sedangkan kantor cabang
ht
berada di daerah tersebut. Sering kali kantor-kantor cabang ini tidak dapat membuat neraca untung rugi, sebab neracanya dibuat di kantor pusat, sehingga tidak dapat diketahui berapa keuntungan yang diperoleh dari kantor cabang ini. Padahal keuntungan adalah salah satu komponen yang diperlukan dalam menghitung nilai tambah. Untuk dapat mengatasi hal-hal yang
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
5
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
demikian
maka
digunakan
mengalokasikan angka-angka
metode
alokasi,
secara terpusat
yaitu
dengan
dengan memakai
indikator-indikator yang sekiranya dapat menunjukkan peranan kantor cabang yang ada di daerah tersebut terhadap kantor pusatnya.
.id
Indikator ini dapat berupa volume kerja, jumlah karyawan,
ra t. bp s. go
jumlah produksi, dan lain-lain. Metode alokasi ini merupakan metode pendekatan tidak langsung, sedangkan yang lain merupakan metode langsung.
Dengan menggunakan metode langsung akan dapat dihasilkan angka-angka yang bisa menggambarkan karakteristik yang lebih
ba
mendekati kenyataan bila dibandingkan dengan angka-angka yang diperoleh dari metode tidak langsung.
ua
Oleh karena itu, sejauh mungkin digunakan metode langsung dan
w
w
.p
tidak langsung ini.
ap
bila hal ini tidak mungkin, baru ditempuh penghitungan dengan metode
tp :// w
1.5. Tujuan dan Kegunaan Statistik Pendapatan Regional Statistik pendapatan regional yang disajikan dengan baik dan lengkap
ht
akan dapat menggambarkan berbagai fenomena antara lain : Produk Domestik Regional Bruto yang disajikan atas dasar harga
konstan, akan menggambarkan tingkat pertumbuhan riil perekonomian suatu daerah baik secara agregat maupun sektoral. Pertumbuhan perekonomian yang timbul tersebut apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk masingmasing tahun, maka akan dapat pula mencerminkan tingkat perkembangan pendapatan perkapita. Jika pendapatan perkapita suatu daerah dibandingkan PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
6
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
dengan pendapatan perkapita daerah lain, maka angka-angka tersebut dapat dipakai sebagai indikator untuk membandingkan tingkat kemakmuran material dengan daerah lainnya. Penyajian Produk Domestik Regional Bruto baik atas dasar harga
.id
berlaku maupun atas dasar harga konstan, juga dapat digunakan sebagai
ra t. bp s. go
indikator untuk melihat inflasi ataupun deflasi yang terjadi. Demikian pula apabila disajikan secara sektoral akan dapat juga memberi gambaran tentang struktur perekonomian suatu daerah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto yang disajikan secara berkala, wajar, dan komprehensif akan
ba
diketahui :
a. Indikator tingkat pertumbuhan perekonomian.
ua
b. Indikator tingkat perkembangan pendapatan per kapita.
ap
c. Indikator tingkat kemakmuran masyarakat.
.p
d. Indikator tingkat inflasi dan deflasi.
ht
tp :// w
w
w
e. Indikator dari struktur perekonomian suatu daerah.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
7
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
BAB II RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN
.id
Pada bab ini akan disajikan ruang lingkup dan metode penghitungan
ra t. bp s. go
PDRB dari masing-masing lapangan usaha/sektor ekonomi, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000, serta sumber datanya.
2.1. Sektor Pertanian
ba
Sektor pertanian di Papua Barat mencakup subsektor tanaman bahan
ua
makanan, subsektor tanaman perkebunan, subsektor peternakan dan hasil-
ap
hasilnya, subsektor kehutanan dan subsektor perikanan.
.p
2.1.1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan
w
Subsektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti
tp :// w
w
padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman bahan makanan lainnya, dan hasil-hasil ikutannya.
ht
Termasuk di sini hasil-hasil dari pengolahan yang dilakukan secara
sederhana seperti beras tumbuk, gaplek dan sagu. Data produksi diperoleh dari BPS dan Dinas Pertanian, sedangkan data harga bersumber pada data harga yang dikumpulkan oleh BPS. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara pendekatan produksi yaitu mengalikan setiap jenis kuantum produksi dengan
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
8
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
masing-masing harganya, kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya antara atas dasar harga berlaku pada tahun yang bersangkutan. Biaya antara tersebut diperoleh dengan menggunakan rasio biaya antara terhadap output yang diperoleh dari Survei Khusus Sektoral (SKS).
.id
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
ra t. bp s. go
cara revaluasi, yaitu dengan mengalikan produksi pada tahun yang bersangkutan dengan harga pada tahun 2000, kemudian dikurangi dengan biaya antara yang dihitung atas dasar harga konstan 2000. 2.1.2. Subsektor Tanaman Perkebunan
ba
Komoditi yang dicakup di sini adalah hasil tanaman perkebunan yang diusahakan oleh rakyat seperti karet, kopra, kopi, kapuk, tebu, cengkeh, pala
ua
dan sebagainya. Termasuk produk ikutannya dan hasil-hasil pengolahan
ap
sederhana seperti minyak kelapa rakyat, kopi olahan dan pala olahan. Data
.p
produksi dan harga diperoleh dari Dinas Perkebunan.
w
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara
w
pendekatan produksi. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
tp :// w
dihitung dengan cara revaluasi, sama seperti yang dilakukan pada tanaman
ht
bahan makanan.
2.1.3. Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya Subsektor ini mencakup produksi ternak besar, ternak kecil, unggas maupun hasil ternak seperti sapi, kerbau, babi, kuda, kambing, domba, telur, serta hasil pemotongan ternak. Produksi ternak diperkirakan sama dengan jumlah ternak yang dipotong ditambah perubahan stok populasi ternak yang
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
9
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
keluar masuk di wilayah Papua Barat. Data jumlah ternak yang dipotong dan produksi telur diperoleh dari Dinas Peternakan. Sedangkan data harga ternak diperoleh dari BPS. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai mengalikan nilai produksi dengan rasio nilai tambah bruto.
ra t. bp s. go
2.1.4. Subsektor Kehutanan
.id
tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara
Sebagaimana subsektor lainnya dalam sektor Pertanian, output subsektor kehutanan dihitung dengan cara mengalikan produksi dengan harga pada tahun yang bersangkutan sehingga menghasilkan output atas
ba
dasar harga berlaku dan penggunaan harga pada tahun dasar menghasilkan output atas dasar harga konstan 2000. Selanjutnya nilai tambah bruto
ap
ua
dihitung dengan menggunakan rasio nilai tambah bruto terhadap output.
w
.p
2.1.5. Subsektor Perikanan
w
Komoditi yang dicakup adalah semua hasil dari kegiatan perikanan
tp :// w
laut, perairan umum, tambak, kolam, keramba, serta pengolahan sederhana (penggaraman dan pengasapan ikan). Data produksi diperoleh dari Dinas Perikanan, sedangkan data harga diperoleh dari BPS. Penghitungan nilai
ht
tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah bruto terhadap output.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
10
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
2.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam sektor pertambangan dan penggalian,
dikelompokkan
dalam
tiga
subsektor,
yaitu
subsektor
pertambangan migas, subsektor pertambangan tanpa migas dan subsektor
.id
penggalian. Kegiatan sektor pertambangan dan penggalian yang terdapat di
ra t. bp s. go
Papua Barat hanya meliputi subsektor pertambangan migas dan subsektor penggalian.
2.2.1. Subsektor Pertambangan Migas
Pertambangan migas (minyak dan gas bumi) meliputi kegiatan
ba
pencarian kandungan minyak dan gas bumi, penyiapan pengeboran,
ua
penambangan, penguapan, pemisahan serta penampungan untuk dapat dijual
ap
atau dipasarkan. Komoditi yang dihasilkan adalah minyak bumi, kondensat
.p
dan gas bumi.
w
Metode penghitungan yang digunakan untuk subsektor ini adalah
w
pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku diperoleh melalui
tp :// w
perkalian antara kuantum produksi barang yang dihasilkan dengan harga per unit produksi pada tahun yang bersangkutan. Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output tersebut
ht
dengan rasio NTB terhadap output pada tahun yang bersangkutan. Sedangkan output atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan kuantum produksi barang yang dihasilkan pada tahun yang bersangkutan dengan harga per unit produksi pada tahun 2000. Melalui perkalian antara output dengan rasio NTB terhadap output tahun 2000, maka diperoleh NTB atas dasar harga konstan 2000.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
11
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
2.2.2. Subsektor Penggalian Komoditi yang tercakup dalam subsektor penggalian terdiri atas garam kasar dan penggalian lainnya seperti karang, pasir, tanah urug, tanah liat dan jenis penggalian lainnya. Output atas dasar harga berlaku diperoleh
.id
berdasarkan perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga
ra t. bp s. go
per unit barang tersebut pada tahun yang bersangkutan, ditambah nilai jasa lainnya yang merupakan produk sampingan usaha penggalian tersebut. Selanjutnya untuk memperoleh NTB atas dasar harga berlaku, output atas dasar harga berlaku dikalikan dengan rasio NTB terhadap output pada tahun yang bersangkutan. Sedangkan output penggalian atas dasar harga konstan
ba
2000 diperoleh dengan cara deflasi dengan Indeks Harga Perdagangan Besar
ap
ua
subsektor penggalian.
.p
2.3. Sektor Industri Pengolahan
w
Sektor ini mencakup industri besar/sedang, industri kecil/kerajinan
w
rumahtangga dan industri migas. Industri besar/sedang adalah perusahaan
tp :// w
industri yang mempunyai tenaga kerja 20 orang lebih, industri kecil mempunyai tenaga kerja 5 - 19 orang, sedangkan industri kerajinan
ht
rumahtangga mempunyai tenaga kerja 1-4 orang. 2.3.1. Subsektor Industri Besar/Sedang Penghitungan output atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks produksi. Kemudian output atas dasar harga berlaku diperoleh dengan meng-inflate output atas dasar harga konstan
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
12
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
2000 dengan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) barang-barang industri. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah
.id
bruto terhadap output.
ra t. bp s. go
2.3.2. Subsektor Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rata-rata output per tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja. Sedangkan untuk menghitung output atas dasar harga konstan 2000 melalui metode ekstrapolasi dengan menggunakan indeks perkembangan jumlah tenaga
ba
kerja. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan
ap
ua
rasio nilai tambah bruto terhadap output.
.p
2.3.3. Subsektor Industri Migas
w
Output industri migas diperoleh dari hasil kali antara produksi dengan
w
harga pada tahun yang bersangkutan. Sedangkan output atas dasar harga
tp :// w
konstan memakai cara revaluasi yakni mengalikan produksi masing-masing tahun dengan harga pada tahun dasar. Penghitungan nilai tambah bruto atas
ht
dasar harga berlaku dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah bruto terhadap output.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
13
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
2.4. Sektor Listrik dan Air Bersih Output masing-masing subsektor mencakup semua produksi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan sesuai dengan ruang lingkup dan
.id
definisinya.
ra t. bp s. go
2.4.1. Subsektor Listrik
Data produksi diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sedangkan data harga (rata-rata tarif/Kwh) memakai rata-rata tarif/Kwh PLN Wilayah X Papua.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan
ba
pendekatan produksi. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan
ua
2000 dihitung dengan cara deflasi, dimana indeks tarif per Kwh digunakan
.p
ap
sebagai deflator.
w
2.4.2. Subsektor Air Bersih
w
Subsektor ini mencakup air bersih yang diusahakan oleh Perusahaan
tp :// w
Air Minum. Data produksi dan harga diperoleh langsung dari Perusahaan Air Minum. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan
ht
pendekatan produksi. Sedangkan penghitungan atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi, dimana indeks tarif digunakan sebagai deflator.
2.5. Sektor Bangunan Sektor bangunan mencakup segala kegiatan pembangunan fisik PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
14
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
(konstruksi) baik berupa gedung, jalan, jembatan dan konstruksi lainnya. Untuk memperoleh nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara mengalikan output dengan rasio nilai tambah bruto berdasarkan hasil survei tahunan konstruksi. Perhitungan nilai tambah bruto atas dasar
.id
harga konstan 2000 memakai cara deflasi, dimana Indeks Harga
ra t. bp s. go
Perdagangan Besar barang-barang konstruksi digunakan sebagai deflator.
2.6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.6.1. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran
Penghitungan nilai tambah subsektor perdagangan besar dan eceran
ba
dilakukan dengan cara pendekatan arus barang yaitu menghitung jumlah dari
ua
nilai margin perdagangan komoditi sektor pertanian, sektor pertambangan
ap
dan penggalian, sektor industri pengolahan serta komoditi impor (impor luar
.p
negeri dan impor antar provinsi) yang diperdagangkan di Papua Barat. Nilai
w
tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan
w
nilai output dengan rasio nilai tambah bruto terhadap output. Rasio nilai
tp :// w
tambah bruto tersebut diperoleh dari hasil Survei Khusus Sektoral (SKS). Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara
ht
deflasi dengan Indeks Harga Perdagangan Besar sebagai deflator. 2.6.2. Subsektor Hotel Subsektor ini mencakup semua hotel dan akomodasi lainnya. Output atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara mengalikan jumlah kamar dengan rata-rata output per kamar. Yaitu dicari dengan cara jumlah kamar
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
15
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
dikali tingkat penghunian kamar dikali rata-rata tarif kamar dikali 365 hari. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah. Data jumlah kamar, jumlah tempat tidur dan tingkat penghunian kamar diperoleh dari Badan
.id
Pusat Statistik Provinsi Papua Barat, sedangkan data mengenai rata-rata
ra t. bp s. go
output per kamar dan rasio biaya antara diperoleh dari Survei Khusus Sektoral (SKS). Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan indeks harga konsumen sebagai deflator. 2.6.3. Subsektor Restoran
ba
Subsektor ini mencakup kegiatan penyediaan dan penjualan makanan dan minuman jadi. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperkirakan
ua
dengan cara mengalikan jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per
ap
tenaga kerja, kemudian dikurangkan dengan biaya antara. Nilai tambah bruto
.p
atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan IHK
tp :// w
w
w
makanan sebagai deflator.
2.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan umum untuk barang dan
ht
penumpang baik melalui darat, laut, sungai/danau dan udara, termasuk jasa penunjang angkutan dan komunikasi. 2.7.1. Subsektor Angkutan Jalan Raya Subsektor ini meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang yang dilakukan oleh perusahaan angkutan umum baik bermotor atau pun PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
16
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
tidak bermotor seperti bis, truk, taksi, becak dan sebagainya. Perkiraan output atas dasar harga berlaku didasarkan pada jumlah armada angkutan umum barang dan penumpang yang diperoleh dari Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya Provinsi dan Badan Pusat Statistik serta rata-rata
.id
output dan rasio biaya antara menurut jenis kendaraan yang diperoleh dari
ra t. bp s. go
hasil Survei Khusus Sektoral (SKS). Penghitungan output atas dasar harga konstan 2000 memakai cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks produksi masing-masing jenis angkutan jalan raya. 2.7.2. Subsektor Angkutan Laut
ba
Meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang dengan menggunakan kapal yang diusahakan oleh perusahaan pelayaran milik
ua
nasional baik yang melakukan trayek dalam negeri maupun internasional.
ap
Output atas dasar harga berlaku diperkirakan dengan perkalian antara jumlah
w
produksi.
.p
barang dan penumpang yang diangkut dengan rata-rata output per unit
w
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
tp :// w
cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks gabungan tertimbang jumlah
ht
barang yang diekspor/diimpor dan bongkar muat. 2.7.3. Subsektor Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Kegiatan yang dicakup meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang dengan menggunakan kapal/angkutan sungai dan danau, serta kegiatan penyeberangan dengan alat angkut kapal ferry. Metode yang digunakan untuk mengestimasi nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
17
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
adalah pendekatan produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah penumpang dan barang yang diangkut. Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator harga yang terdiri dari angkutan sungai, danau dan penyeberangan.
.id
Untuk output atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan metode
ra t. bp s. go
ekstrapolasi, sebagai ekstrapolatornya adalah indeks rata-rata tertimbang penumpang dan barang yang diangkut. Sedangkan NTB diperoleh berdasarkan perkalian antara rasio NTB terhadap outputnya. 2.7.4. Subsektor Angkutan Udara
ba
Mencakup kegiatan pengangkutan penumpang, barang dan kegiatan lain berkaitan dengan penerbangan yang dilakukan oleh perusahaan
ua
penerbangan milik nasional dalam negeri, yang diangkut dengan tarif yang
ap
ada dari bandara asal ke bandara tujuan. Data lalu lintas angkutan udara
.p
diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat. Nilai tambah
w
bruto baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000
tp :// w
w
dihitung dengan cara yang sama seperti pada subsektor angkutan laut. 2.7.5. Subsektor Jasa Penunjang Angkutan
ht
Pada dasarnya kegiatan yang dicakup di kegiatan jasa penunjang
angkutan adalah kegiatan pemberian jasa dan penyediaan fasilitas yang bersifat menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan, seperti terminal dan parkir, keagenan barang dan penumpang, ekspedisi, bongkar muat, penyimpanan dan pergudangan serta jasa penunjang lainnya. Output dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
18
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
dengan pendekatan produksi. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks masing-masing unit produksi.
.id
2.7.6. Subsektor Komunikasi
ra t. bp s. go
Subsektor ini mencakup kegiatan jasa pos dan giro, telekomunikasi serta jasa penunjang komunikasi.
a. Pos dan Giro serta Telekomunikasi
Meliputi kegiatan pemberian jasa pos dan giro serta telekomunikasi.
ba
Adapun jasa pos dan giro seperti pengiriman surat, wesel, paket, jasa giro, jasa tabungan, penjualan benda pos dan sebagainya. Perkiraan NTB atas
ua
dasar harga berlaku didasarkan pada data produksi yang diperoleh dari PT.
ap
Pos. Penghitungan NTB atas dasar harga konstan 2000 dengan cara
w
ekstrapolatornya.
.p
ekstrapolasi dengan indeks gabungan produksi Pos dan Giro sebagai
w
Sedangkan telekomunikasi mencakup kegiatan pemberian jasa dalam
tp :// w
hal pemakaian hubungan telepon, telegram, telegraf, dan teleks. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung berdasarkan data yang
ht
diperoleh dari PT. Telkom. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dengan cara deflasi dengan IHPB umum sebagai deflator. b. Jasa Penunjang Komunikasi Mencakup kegiatan wartel, warnet, telepon seluler dan jasa penunjang komunikasi lainnya. Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
19
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
antara indikator produksi masing-masing kegiatan dengan output per indikatornya. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah bruto. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung secara
.id
ekstrapolasi dengan indikator produksi masing-masing kegiatan sebagai
ra t. bp s. go
ekstrapolator.
2.8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Sektor ini meliputi subsektor bank, subsektor lembaga keuangan
ba
bukan bank, subsektor sewa bangunan serta subsektor jasa perusahaan.
ua
2.8.1. Subsektor Bank
ap
Penghitungan nilai tambah bruto bank atas dasar harga berlaku
.p
diperoleh dari Bank Indonesia. Untuk perkiraan nilai tambah bruto atas dasar
w
harga konstan 2000 diperoleh dengan cara deflasi dengan indeks harga
w
konsumen atau indeks harga implisit PDRB tanpa subsektor bank dan
tp :// w
lembaga keuangan lainnya sebagai deflator. 2.8.2. Subsektor Lembaga Keuangan Bukan Bank
ht
Mencakup
kegiatan
asuransi,
koperasi,
lembaga
pembiayaan,
pegadaian dan dana pensiun.Asuransi merupakan salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang usaha pokoknya menanggung resiko atas terjadinya musibah/kecelakaan atas barang atau orang tersebut, yang mengakibatkan hancur/rusaknya barang atau menyebabkan terjadinya kematian.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
20
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Output atas dasar harga berlaku dari kegiatan asuransi merupakan rekapitulasi dari output asuransi jiwa dan asuransi bukan jiwa. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
.id
diperoleh dengan metode deflasi menggunakan Indeks Harga Konsumen
ra t. bp s. go
Umum sebagai deflator.
Lembaga pembiayaan mencakup sewa guna usaha, modal ventura, anjak piutang, kartu kredit, dan pembiayaan konsumen. Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari Direktorat Perbankan dan Usaha Jasa Pembiayaan
(Dirjen
Lembaga
Keuangan,
Departemen
Keuangan).
diperoleh
ba
Sedangkan output dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dengan
menggunakan
metode
ekstrapolasi
dan
sebagai
ua
ekstrapolatornya adalah jumlah perusahaan.
ap
Output dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dari kegiatan
.p
pegadaian diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan (Laporan
w
Rugi/Laba). Output dari pegadaian adalah berupa sewa modal, bunga
w
deposito dan lain-lain. Sedangkan output dan nilai tambah bruto atas dasar
tp :// w
harga konstan 2000 diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah nasabah atau omzet dari perusahaan
ht
pegadaian.
Output dan nilai tambah atas dasar harga berlaku dari kegiatan dana
pensiun diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan (Necara Rugi/Laba). Sedangkan output dan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan menggunakan cara deflasi/ekstrapolasi dan sebagai deflator/ekstrapolatornya adalah IHK Umum atau jumlah peserta. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
21
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
2.8.3. Subsektor Jasa Penunjang Keuangan Mencakup kegiatan pedagang valuta asing, pasar modal, dan jasa penunjangnya seperti:underwriter (penjamin emisi), Lembaga Kliring Penyelesaian dan Penyimpanan (LKPP), manajer investasi, penasehat
.id
investasi, reksa dana, biro administrasi efek, tempat penitipan harta
ra t. bp s. go
(custodian), dan sejenisnya. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan nilai output dengan rasio nilai tambah bruto. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi menggunakan indeks harga saham gabungan untuk
ba
kegiatan bursa dan indeks harga konsumen untuk kegiatan lainnya.
ua
2.8.4. Subsektor Sewa Bangunan
ap
Subsektor ini meliputi usaha persewaan bangunan dan tanah, baik yang menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bangunan bukan tempat
w
.p
tinggal seperti perkantoran, pertokoan serta usaha persewaan tanah. Output
w
atas dasar harga berlaku untuk persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh
tp :// w
dari perkalian antara jumlah penduduk pertengahan tahun dengan pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita untuk sewa rumah, kontrak rumah, sewa beli rumah dinas, perkiraan sewa rumah milik sendiri, pajak
ht
dan pemeliharaan rumah. Sedangkan output atas dasar harga berlaku usaha persewaan bangunan bukan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara luas bangunan yang disewakan dengan rata-rata tarif sewa per meter persegi. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio nilai tambah bruto dengan outputnya. Sedangkan nilai
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
22
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan metode deflasi menggunakan Indeks Harga Konsumen tempat tinggal. 2.8.5. Subsektor Jasa Perusahaan
.id
Mencakup kegiatan pemberian jasa hukum (advokat dan notaris), jasa
ra t. bp s. go
akuntansi dan pembukuan, jasa pengolahan dan penyajian data, jasa bangunan/arsitek dan teknik, jasa periklanan dan riset pemasaran, jasa persewaan mesin dan peralatan, jasa fotocopy dan jasa perusahaan lainnya. Output atas dasar harga berlaku
untuk jasa perusahaan diperoleh dari
perkalian antara indikator produksi (jumlah perusahaan atau jumlah tenaga
ba
kerja) dengan indikator harga (rata-rata output per perusahaan atau rata-rata output per tenaga kerja). Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga
ua
berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio nilai tambah bruto dengan
ap
outputnya.
.p
Sedangkan output dan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000
tp :// w
w
ekstrapolatornya.
w
diperoleh dengan cara ekstrapolasi dengan jumlah tenaga kerja sebagai
2.9. Sektor Jasa-jasa
ht
Mencakup subsektor pemerintahan umum, subsektor jasa sosial
kemasyarakatan, subsektor jasa hiburan dan rekreasi serta jasa perorangan dan rumahtangga. 2.9.1. Subsektor Pemerintahan Umum Cakupan subsektor pemerintahan umum dalam penghitungan tahun
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
23
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
dasar 2000, terdiri dari (1) administrasi, pemerintahan dan pertahanan dan (2) jasa pemerintahan lainnya (pelayanan/jasa yang diberikan oleh badanbadan di bawah departemen-departemen). Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku untuk subsektor pemerintahan umum didasarkan pada
.id
pengeluaran pemerintah untuk belanja pegawai dan perkiraan penyusutan.
ra t. bp s. go
Belanja pegawai untuk jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi yang tercakup dalam pengeluaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah, baik rutin maupun pembangunan dipisahkan dari kegiatan administrasi, pemerintahan dan pertahanan, kemudian dimasukkan ke dalam kegiatan jasa pemerintahan lainnya.
ba
NTB atas dasar harga berlaku untuk kegiatan administrasi,
ua
pemerintahan dan pertahanan diperoleh dari selisih NTB atas dasar harga
ap
berlaku subsektor pemerintahan umum dengan NTB atas dasar harga berlaku kegiatan jasa pemerintahan lainnya. Nilai tambah bruto atas dasar harga
.p
konstan 2000 untuk jasa pemerintahan lainnya dihitung dengan cara
w
w
ekstrapolasi menggunakan indeks tertimbang jumlah pegawai negeri (guru,
tp :// w
tenaga medis, dan lain-lain) menurut golongan kepangkatan. Sedangkan NTB atas dasar harga konstan 2000 untuk kegiatan administrasi, pemerintahan dan pertahanan merupakan selisih antara NTB atas dasar harga
ht
konstan 2000 subsektor pemerintahan umum dengan NTB atas dasar harga
konstan 2000 kegiatan jasa pemerintahan lainnya. 2.9.2. Subsektor Jasa Sosial Kemasyarakatan Meliputi jasa pendidikan, jasa kesehatan serta jasa kemasyarakatan lainnya, seperti jasa penelitian, panti asuhan, panti werdha, yayasan
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
24
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
pemeliharaan anak cacat, palang merah, rumah ibadah, dan sebagainya, terbatas yang dikelola oleh swasta saja. Kegiatan-kegiatan sejenis yang dikelola oleh pemerintah termasuk dalam subsektor pemerintahan umum yaitu kegiatan jasa pemerintahan lainnya. Output atas dasar harga berlaku
.id
diperoleh dari hasil perkalian rata-rata output dengan jumlah murid menurut
ra t. bp s. go
tingkatan, jumlah tempat tidur rumah sakit, jumlah dokter, jumlah anak yang diasuh, jumlah orang tua yang dirawat dan sebagainya. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian rasio nilai tambah bruto terhadap output. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan perkembangan masing-masing indikator
ba
produksi sebagai ekstrapolatornya.
ua
2.9.3. Subsektor Jasa Hiburan dan Rekreasi
ap
Meliputi kegiatan produksi dan distribusi film, reproduksi film video,
.p
jasa bioskop dan panggung hiburan, perpustakaan, museum, gedung
w
olahraga, kolam renang, klub malam, taman hiburan, lapangan golf,
w
lapangan tenis, billiard, klub olahraga, artis film, artis panggung, pub, bar,
tp :// w
karaoke, video klip, studio televisi, stasiun pemancar radio yang dikelola oleh swasta, dan sebagainya.
ht
Output atas dasar harga berlaku untuk subsektor jasa hiburan dan
rekreasi diperoleh dengan menggunakan metode pendekatan produksi, yaitu perkalian antara jumlah perusahaan atau jumlah tenaga kerja masing-masing perusahaan jasa hiburan dan rekreasi tersebut dengan rata-rata outputnya. Sedangkan output atas dasar harga konstan menggunakan metode deflasi/ekstrapolasi dan sebagai deflator/ekstrapolatornya adalah IHK
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
25
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
hiburan dan rekreasi/indeks indikator produksi yang sesuai. Selanjutnya nilai tambah bruto diperoleh dari hasil perkalian output dengan rasio nilai tambah bruto.
.id
2.9.4. Subsektor Jasa Perorangan dan Rumah Tangga
ra t. bp s. go
Meliputi segala jenis kegiatan jasa yang pada umumnya melayani perorangan dan rumahtangga, terdiri dari jasa perbengkelan/reparasi, jasa pembantu rumah tangga dan jasa perorangan lainnya seperti tukang binatu (laundry), tukang cukur, tukang jahit, tukang semir sepatu dan sejenisnya. Output atas dasar harga berlaku untuk jasa perbengkelan serta jasa
ba
perorangan dan rumah tangga lainnya diperoleh dari hasil perkalian antara rata-rata output per tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja. Sedangkan
ua
output atas dasar harga berlaku untuk jasa pembantu rumah tangga,
ap
pengasuh bayi dan sejenisnya diperoleh dari perkalian antara pengeluaran
w
pertengahan tahun.
.p
per kapita untuk pembantu rumah tangga dengan jumlah penduduk
w
Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari
tp :// w
hasil perkalian antara output dengan rasio nilai tambah bruto terhadap output. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
ht
diperoleh dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks indikator produksi masing-masing kegiatan.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
26
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
BAB III TINJAUAN EKONOMI PAPUA BARAT
.id
3.1. PDRB Provinsi Papua Barat dengan Migas
ra t. bp s. go
Perekonomian Papua Barat selama tahun 2011 menunjukkan pertumbuhan yang positif namun melambat apabila dibandingkan dengan tahun 2010. Secara umum ada beberapa sektor yang mengalami percepatan pertumbuhan. Pada tahun 2011, besaran nilai PDRB atas dasar harga berlaku yang tercipta mencapai 36,17 triliun rupiah. Nilai tersebut jauh lebih besar
ba
dibandingkan keadaan tahun 2010 yang mencapai 26,88 triliun rupiah.
ua
Eksploitasi gas alam Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni merupakan
ap
pendongkrak perekonomian Papua Barat secara umum.
.p
3.1.1. Pertumbuhan Ekonomi
w
Dalam kurun waktu tahun 2008-2011 kondisi perekonomian Papua
tp :// w
w
Barat secara umum dapat dikatakan stabil memperlihatkan pertumbuhan yang tinggi dan menunjukkan percepatan setiap tahunnya. Hal ini jelas terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai 27,22 persen pada tahun
ht
2011.
Pada tahun 2011, pertumbuhan tertinggi sebesar 64,66 persen dicapai
oleh sektor industri pengolahan. Pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan subsektor migas terutama pertumbuhan gas alam cair yang mencapai 92,88 persen dibandingkan tahun 2010.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
27
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Tabel 3.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 2008
2009
2010*
2011**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pertanian
6.89
3.83
6.20
1.56
2. Pertambangan dan Penggalian
1.27
- 0.16
- 0.84
6.05
ra t. bp s. go
.id
Lapangan Usaha
3. Industri Pengolahan
7.61
56.29
120.02
64.66
8.29
9.03
7.30
8.85
16.35
12.96
9.77
12.24
9.01
6.49
3.99
12.11
7.72
16.36
10.93
12.97
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
27.14
23.68
6.56
11.23
9. Jasa-jasa
10.63
13.28
20.61
23.60
7.84
13.87
28.54
27.22
4. Listrik dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
.p
PDRB
ap
ua
ba
7. Pengangkutan dan Komunikasi
w
Catatan: * Angka Sementara
w
** Angka Sangat Sementara
tp :// w
3.1.2. Struktur Ekonomi Struktur ekonomi menggambarkan kontribusi masing-masing terhadap
ht
PDRB. Semakin besar kontribusi suatu sektor semakin besar pula peranannya
di
dalam
perekonomian.
Sektor-sektor
utama
dalam
perekonomian adalah sektor-sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam perekonomian. Sektor-sektor utama perekonomian Papua Barat pada periode 20082011 adalah sektor industri pengolahan, sektor pertanian, dan sektor
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
28
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
pertambangan dan penggalian. Ketiga sektor tersebut memberikan kontribusi lebih dari 60 persen PDRB Papua Barat. Pada awal periode tersebut sektor pertanian merupakan sektor terbesar. Tetapi dalam perkembangannya sektor pertanian menunjukkan
.id
kecenderungan menurun dan mulai tergeser oleh kontribusi sektor industri
ra t. bp s. go
pengolahan. Kontribusi sektor pertanian mencapai 24,83 persen pada tahun 2008 dan pada tahun 2011 hanya memberikan kontribusi 13,76 persen. Sementara sektor industri pengolahan pada tahun 2008 memberikan kontribusi sebesar 22,64 persen. Pada tahun 2011 sektor industri pengolahan menjadi sektor utama bahkan kontribusinya mencapai lebih dari 50 persen,
ua
Peranan Sektor Dominan terhadap Penciptaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2008-2011
.p
ap
Gambar 3.1.
ba
yaitu sebesar 51,67 persen.
w
100
tp :// w
75
36.30
29.54
27.34
70.46
72.66
w
37.73
ht
50
62.27
63.70
25
0 2008 Sektor Lainnya
2009
2010
2011
Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan-Penggalian, Sektor Industri Pengolahan PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
29
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian menunjukkan kecenderungan yang menurun. Hal ini terlihat dari share sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2008 sebesar 14,80 persen menjadi
.id
sebesar 7,23 persen pada tahun 2011.
ra t. bp s. go
Tabel 3.2. Peranan Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2008-2011 2008
2009
2010*
2011**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pertanian
24.83
23.15
17.35
13.76
2. Pertambangan dan Penggalian
14.80
12.50
8.57
7.23
3. Industri Pengolahan
22.64
28.06
44.54
51.67
0.53
0.49
0.36
0.31
9.36
9.25
7.57
6.87
10.33
9.43
7.02
6.49
6.93
6.88
5.35
4.70
2.43
2.37
2.07
1.83
8.15
7.88
7.17
7.14
100.00
100.00
100.00
100.00
ba
Lapangan Usaha
ua
4. Listrik dan Air Bersih
ap
5. Bangunan
.p
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
w
w
7. Pengangkutan dan Komunikasi
tp :// w
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa
PDRB
ht
Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
Kontribusi sektor-sektor lainnya juga menunjukkan kecenderungan menurun pada tahun 2011. Hal ini disebabkan adanya peningkatan yang sangat signifikan di sektor industri pengolahan akibat adanya eksploitasi penuh gas alam cair (LNG Tangguh) pada tahun tersebut. Walaupun PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
30
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
sebenarnya sektor-sektor tersebut mengalami peningkatan tetapi peningkatan tersebut jauh lebih kecil dibandingkan peningkatan yang terjadi di sektor industri pengolahan.
.id
3.1.3. Perkembangan PDRB Per Kapita
ra t. bp s. go
PDRB per kapita adalah besaran kasar yang menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu. PDRB per kapita diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun di wilayah tersebut.
ba
Tabel 3.3. PDRB Per Kapita Provinsi Papua Barat (rupiah), Tahun 2008-2011 Atas Dasar Harga Berlaku
Atas Dasar Harga Konstan
(2)
(3)
ua
Tahun
ap
(1)
19 689 544
.p
2008
w
2009
w
2010*
24 659 779
9 903 570
35 348 284
12 317 381
45 842 661
15 102 582
tp :// w
2011**
9 016 290
Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
ht
PDRB per kapita Papua Barat atas dasar harga berlaku pada tahun
2011 meningkat 29,69 persen terhadap tahun 2010, yaitu dari 35,35 juta rupiah menjadi 45,84 juta rupiah. PDRB per kapita atas dasar harga konstan menunjukkan nilai PDRB per kapita secara riil. Pada tahun 2011 PDRB per kapita Papua Barat atas dasar harga konstan mencapai 15,10 juta rupiah atau meningkat 22,61 persen terhadap tahun 2010 (12,32 juta rupiah).
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
31
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
3.1.4. Sumber Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dibangun oleh pertumbuhan sektor-sektor ekonomi. Semakin besar pertumbuhan yang terjadi pada sektor tertentu maka semakin besar pula kontribusi sektor tersebut dalam menciptakan
.id
pertumbuhan ekonomi. Dengan melihat kontribusi sektor tersebut dapat
ra t. bp s. go
diketahui sumber pertumbuhan ekonomi.
Tabel 3.4. Sumber Pertumbuhan Ekonomi (persen), Tahun 2008-2011
menurut
Lapangan
Usaha
Lapangan Usaha
2008
2009
2010*
2011**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1.98
1.09
1.61
0.34
0.23
- 0.03
- 0.13
0.70
1.04
7.70
22.54
20.79
0.04
0.04
0.03
0.03
1.37
1.17
0.88
0.94
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
0.94
0.68
0.39
0.96
7. Pengangkutan dan Komunikasi
0.57
1.21
0.83
0.85
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
0.54
0.56
0.17
0.24
9. Jasa-jasa
1.12
1.43
2.21
2.38
7.84
13.87
28.54
27.22
ba
1. Pertanian
ap
3. Industri Pengolahan
ua
2. Pertambangan dan Penggalian
.p
4. Listrik dan Air Bersih
ht
tp :// w
w
w
5. Bangunan
PDRB
Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
Selama periode 2009-2011 terlihat bahwa terjadi pergeseran sektorsektor yang menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2008, sektor pertanian, sektor bangunan dan sektor jasa-jasa menjadi tiga besar PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
32
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
sumber pertumbuhan ekonomi Papua Barat. Namun pada tahun 2008-2011, sektor industri pengolahan, dan sektor jasa-jasa yang secara tetap menjadi sumber
utama
pertumbuhan ekonomi.
Bahkan 20,79 persen dari
pertumbuhan ekonomi 27,22 persen pada tahun 2011 berasal dari sektor
.id
industri pengolahan. Sektor jasa-jasa memberikan kontribusi pertumbuhan
ra t. bp s. go
sebesar 2,38 persen. Sementara perdagangan, hotel dan restoran memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 0,96 persen.
Sektor-sektor lainya juga memberikan kontribusi pertumbuhan positif. Sektor bangunan memberikan kontribusi pertumbuhan 0,94 persen; sektor pengangkutan dan komunikasi 0,85 persen; sektor pertambangan dan
ba
penggalian 0.70 persen; sektor pertanian 0,34 persen; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 0,24 persen. Sementara sektor listrik dan air
ap
.p
pertumbuhan ekonomi.
ua
bersih berkontribusi paling kecil, yaitu hanya sebesar 0,03 persen terhadap
w
w
3.2. PDRB Provinsi Papua Barat Tanpa Migas
tp :// w
Penyajian data PDRB tanpa migas ditujukan untuk melihat
keterbandingan nilai PDRB dengan nilai PDB atau dengan daerah lain. Analisis PDRB tanpa migas dilakukan dengan mengeliminir subsektor
ht
pertambangan minyak dan gas bumi dan subsektor industri minyak dan gas bumi.
Peran migas dalam perekonomian Papua Barat sangat besar. Peranan tersebut semakin besar sejak eksploitasi secara penuh terhadap gas alam cair Tangguh pada tahun 2010.
Besarnya sumbangan migas terhadap
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
33
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
perekonomian Papua Barat mencapai lebih dari 50 persen, sehingga sangat mempengaruhi perekonomian Provinsi Papua Barat secara menyeluruh. Nilai PDRB Provinsi Papua Barat tanpa migas pada tahun 2011 sebesar 16,57 triliun rupiah. Bila dilihat dari perkembangan riilnya atau atas
.id
dasar harga konstan 2000 maka PDRB Papua Barat mencapai 6,53 triliun
ra t. bp s. go
rupiah. 3.2.1. Pertumbuhan Ekonomi (Tanpa Migas)
Pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua Barat tanpa migas tidak selalu seirama dengan pertumbuhan perekonomian Provinsi Papua Barat
ba
dengan migas. Dalam artian bahwa pertumbuhan ekonomi tanpa migas bisa lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi dengan migas ataupun sebaliknya.
ua
Selama kurun waktu tahun 2008-2011 kondisi perekonomian Papua
ap
Barat dengan migas cenderung mengalami percepatan setiap tahunnya
.p
kecuali pada tahun 2011. Sementara perekonomian Papua Barat tanpa migas
w
berfluktuasi, sempat mengalami perlambatan pada tahun 2008 dan 2009.
w
Perbedaan signifikan terlihat pada pertumbuhan tahun 2011. Perbedaan
tp :// w
tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan subsektor gas alam cair yang mulai stabil pada perekonomian Papua Barat.
ht
Pertumbuhan ekonomi tanpa migas yang tercipta pada tahun 2011
sebesar 10,45 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor jasa-jasa yang tumbuh 23,60 persen. Kemudian diikuti oleh pertumbuhan di sektor pengangkutan dan komunikasi 12,97 persen; sektor industri pengolahan 12,56 persen; sektor pertambangan dan penggalian 12,35 persen; sektor bangunan 12,24 persen; sektor perdagangan, hotel dan restoran 12,11 persen;
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
34
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 11,23 persen; sektor listrik dan air bersih 8,85 persen. Sementara sektor pertanian hanya tumbuh sebesar 1,56 persen. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 Lapangan Usaha
2008
2009
2010*
2011**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
6.89
3.83
6.20
1.56
12.19
11.88
12.20
12.35
ba
ra t. bp s. go
.id
Tabel 3.5.
5.59
10.82
2.77
12.56
8.29
9.03
7.30
8.85
16.35
12.96
9.77
12.24
9.01
6.49
3.99
12.11
7.72
16.36
10.93
12.97
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
27.14
23.68
6.56
11.23
9. Jasa-jasa
10.63
13.28
20.61
23.60
9.25
9.18
8.61
10.45
1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan
ua
4. Listrik dan Air Bersih
ap
5. Bangunan
w
.p
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
ht
tp :// w
w
7. Pengangkutan dan Komunikasi
PDRB
Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
3.2.2. Struktur Ekonomi (Tanpa Migas) Dengan dieliminirnya subsektor pertambangan migas dan subsektor industri migas, kontribusi yang diberikan terhadap struktur perekonomian PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
35
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Provinsi Papua Barat tanpa migas didominasi oleh sektor. Namun peranan sektor pertanian menunjukkan kecenderungan penurunan, yang berarti bahwa peningkatan sektor-sektor lainnya lebih besar dibandingkan dengan
.id
peningkatan yang terjadi di sektor pertanian.
2009
2010*
2011**
(3)
(4)
(5)
34.64
33.17
30.04
1.27
1.32
1.41
9.41
9.78
9.04
8.87
ua
Lapangan Usaha
2008
(1)
(2)
ra t. bp s. go
Tabel 3.6. Peranan Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2008-2011
0.76
0.73
0.69
0.67
13.37
13.84
14.46
14.99
14.77
14.11
13.43
14.18
7. Pengangkutan dan Komunikasi
9.90
10.30
10.22
10.27
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
3.47
3.54
3.96
4.00
11.65
11.79
13.71
15.59
100.00
100.00
100.00
100.00
1. Pertanian
35.49 1.18
ba
2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan
ap
4. Listrik dan Air Bersih
.p
5. Bangunan
tp :// w
w
w
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
ht
9. Jasa-jasa
PDRB
Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
Besarnya sumbangan dari sektor pertanian pada tahun 2011 mencapai 30,04 persen. Padahal pada tahun 2008 sektor pertanian menyumbang 35,49 persen. Sementara terdapat tujuh sektor yang mengalami peningkatan kontribusi pada tahun 2011 dibandingkan keadaan tahun 2010, yaitu sektor PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
36
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
pertambangan-penggalian
(1,41
perdagangan-hotel-restoran
persen),
(14,18
bangunan
persen),
(14,99
persen),
pengangkutan-komunikasi
(10,27 persen), keuangan-persewaan-jasa perusahaan (4,00 persen) dan jasajasa (15,59 persen).
.id
Pada tahun 2008-2009 tiga sektor utama yang mendominasi
ra t. bp s. go
penciptaan PDRB tanpa migas di Papua Barat adalah sektor pertanian, sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Ketiga sektor tersebut memberikan kontribusi lebih dari 60-an persen dari PDRB (tanpa migas) Papua Barat. Namun pada tahun 2010-2011, sektor jasa-jasa menggeser peranan sektor perdagangan, hotel dan restoran serta bangunan. Bahkan pada
ua
Peranan Sektor Dominan terhadap Penciptaan PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2008-2011
ht
tp :// w
w
w
.p
ap
Gambar 3.2.
ba
tahun 2011 sektor ini menjadi kontributor utama setelah sektor pertanian.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
37
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Struktur ekonomi berdasarkan PDRB tanpa migas sangat berbeda dari struktur ekonomi PDRB dengan migas. Terlihat dari tiga sektor utama yang menjadi pilar perekonomian. Dengan demikian memang terbukti
ra t. bp s. go
3.2.3. Perkembangan PDRB Per Kapita (Tanpa Migas)
.id
bahwa pengaruh migas sangat besar terhadap perekonomian Papua Barat.
PDRB perkapita atas dasar harga berlaku mencapai hampir 21 juta rupiah. Nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 13,53 persen dibandingkan dengan PDRB per kapita pada tahun 2010. Sementara PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 bernilai 8,28 juta rupiah dan
ba
mengalami pertumbuhan sebesar 6,45 persen dibandingkan keadaan tahun
ua
2010.
.p
ap
Tabel 3.7. PDRB Per Kapita Tanpa Migas Provinsi Papua Barat (rupiah), Tahun 2008-2011 Atas Dasar Harga Konstan
(2)
(3)
w
Atas Dasar Harga Berlaku
tp :// w
(1)
w
Tahun
13 777 552
7 028 224
2009
16 477 474
7 402 244
2010*
18 494 411
7 779 545
2011**
20 997 496
8 281 462
ht
2008
Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
38
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
3.2.4. Sumber Pertumbuhan Ekonomi (Tanpa Migas) Dengan dikeluarkannya migas, perekonomian Papua Barat tumbuh 10,45 persen pada tahun 2011. Dari pertumbuhan tanpa migas tersebut sektor yang menyumbangkan pertumbuhan terbesar pada tahun 2011 adalah
.id
sektor jasa-jasa sebesar 3,77 persen. Selanjutnya di urutan kedua adalah berikutnya
diduduki
oleh
ra t. bp s. go
sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 1,52 persen. Urutan sektor
bangunan
(1,49
persen),
sektor
pengangkutan dan komunikasi (1,34 persen), serta sektor industri pengolahan (1,24 persen). Sementara empat sektor lainnya hanya
ba
memberikan sumbangan dibawah satu persen.
Lapangan Usaha (1)
ap
ua
Tabel 3.8. Sumber Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 2008
2009
2010*
2011**
(3)
(4)
(5)
1.40
2.16
0.53
2. Pertambangan dan Penggalian
0.13
0.13
0.14
0.14
3. Industri Pengolahan
0.59
1.11
0.29
1.24
4. Listrik dan Air Bersih
0.05
0.05
0.04
0.05
5. Bangunan
1.78
1.51
1.17
1.49
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
1.22
0.87
0.52
1.52
7. Pengangkutan dan Komunikasi
0.74
1.56
1.11
1.34
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
0.70
0.72
0.22
0.38
9. Jasa-jasa
1.45
1.84
2.96
3.77
9.25
9.18
9.61
10.45
ht
tp :// w
w
w
.p
(2)
2.58
1. Pertanian
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
39
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
BAB IV PERKEMBANGAN EKONOMI MENURUT KELOMPOK SEKTOR
.id
Pengelompokan PDRB menurut kelompok sektor yaitu kelompok
ra t. bp s. go
sektor primer, kelompok sektor sekunder dan kelompok sektor tersier didasarkan atas output maupun input menurut asal terjadinya proses produksi masing-masing produsen. Suatu unit dikelompokkan atas kelompok sektor primer apabila output yang dihasilkan merupakan proses tingkat awal (dasar). Sektor yang masuk dalam kategori ini adalah sektor pertanian serta
ba
sektor pertambangan dan penggalian.
ua
Kelompok sektor sekunder adalah unit-unit kegiatan ekonomi yang
ap
biaya produksinya (inputnya) sebagian besar berasal dari kelompok sektor
.p
primer. Sektor-sektor yang termasuk kelompok ini adalah sektor industri
w
pengolahan, sektor listrik dan air bersih serta sektor bangunan. Sedangkan
w
sisanya termasuk ke dalam kelompok sektor tersier yaitu terdiri dari sektor
tp :// w
perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi,
ht
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa.
4.1. PDRB Provinsi Papua Barat dengan Migas Berdasarkan kelompok sektor, nilai tambah terbesar pada tahun 2011
terbentuk pada kelompok sektor sekunder yang mencapai 21,28 triliun rupiah. Sementara ditempat kedua adalah kelompok sektor primer yang
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
40
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
memberikan nilai tambah sebesar 7,59 triliun rupiah dan berikutnya adalah kelompok sektor tersier dengan nilai tambah sebesar 7,29 triliun rupiah. Dari tahun ke tahun terdapat perkembangan yang memperlihatkan pergeseran antar kelompok sektor. Kemajuan perekonomian suatu wilayah
.id
bisa ditandai dengan perubahan kelompok sektor utama. Pergeseran
ra t. bp s. go
kelompok sektor utama dari kelompok sektor primer menjadi kelompok sektor tersier atau bahkan menjadi kelompok tersier menunjukkan adanya kemajuan perekonomian yang dicapai. Ketiga kelompok sektor
memperlihatkan perkembangan yang
siginifikan setiap tahun. Berdasarkan harga berlaku, kelompok sektor primer
ba
pada tahun 2008 memiliki nilai tambah mencapai 5,54 triliun rupiah. Kemudian pada tahun 2011 nilai tambah tersebut meningkat menjadi 7,59
ua
triliun rupiah. Akselerasi peningkatan nilai tambah terjadi pada kelompok
ap
sektor sekunder. Pada tahun 2008 nilai tambah kelompok sekunder mencapai
.p
4,55 triliun rupiah dan pada tahun 2011 mencapai 21,28 triliun rupiah.
w
Sementara nilai tambah kelompok tersier pada tahun 2008 mencapai 13,97
w
triliun rupiah dan pada tahun 2011 meningkat menjadi 36,17 triliun rupiah.
tp :// w
Berdasarkan harga konstan 2000, nilai tambah kelompok primer pada
tahun 2008 mencapai 2,93 triliun rupiah dan pada tahun 2011 telah mencapai
ht
3,20 triliun rupiah. Seiring dengan nilai tambah atas dasar harga berlaku, nilai tambah kelompok sekunder atas dasar harga konstan juga mengalami akselerasi pertumbuhan. Pada tahun 2008 nilai tambah kelompok sekunder mencapai 1,48 triliun rupiah dan pada tahun 2011 mencapai 5,80 triliun
rupiah. Sementara nilai tambah kelompok tersier pada tahun 2008 mencapai 6,40 triliun rupiah dan 11,92 triliun rupiah pada tahun 2011. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
41
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Tabel 4.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 menurut Kelompok Sektor (juta rupiah), Tahun 2008-2011 Tahun
Primer
Sekunder
Tersier
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
.id
Atas Dasar Harga Berlaku 2008
5 538 752.28
4 545 859.84
3 890 514.38
13 975 126.50
2009
6 468 321.69
6 858 134.73
4 818 036.58
2010*
6 967 238.27
14 102 689.14
5 809 685.22
26 879 612.63
2011**
7 592 130.46
21 283 646.05
7 294 679.19
36 170 455.69
1 987 536.57
6 399 528.24
ra t. bp s. go
18 144 492.99
Atas Dasar Harga Konstan 2000 2 927 876.25
1 484 115.42
2009
2 996 080.46
2 054 764.96
2 236 131.83
7 286 977.24
2010*
3 104 375.92
3 763 483.40
2 498 548.18
9 366 407.50
2011**
3 201 681.63
5 801 329.90
2 913 122.18
11 916 133.71
ap
ua
ba
2008
.p
Catatan: * Angka Sementara
w
ketiga
tp :// w
Dari
w
** Angka Sangat Sementara
kelompok
sektor
tersebut
yang
paling
cepat
perkembangannya adalah kelompok sektor sekunder, kemudian disusul oleh kelompok
sektor
tersier.
Sedangkan
kelompok
sektor
primer
ht
perkembangannya lebih lambat dibandingkan dengan yang lain. Jika melihat laju pertumbuhan riil yang diperoleh dari PDRB
kelompok sektor atas dasar harga konstan 2000 maka tingkat pertumbuhan terbesar pada tahun 2011 terjadi pada kelompok sektor sekunder yaitu sebesar 54,15 persen, kemudian disusul oleh kelompok sektor tersier sebesar
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
42
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
16,59 persen dan terakhir adalah kelompok sektor primer dengan pertumbuhan riil sebesar 3,13 persen.
2008
(1)
(2)
Primer
2009
2010*
ra t. bp s. go
Kelompok Sektor
.id
Tabel 4.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Kelompok Sektor (persen), Tahun 2008-2011
4.71
2011**
(3)
(4)
(5)
2.33
3.61
3.13
10.87
38.45
83.16
54.15
Tersier
10.45
12.51
11.74
16.59
7.84
13.87
28.54
27.22
Catatan: * Angka Sementara
ua
PDRB
ba
Sekunder
ap
** Angka Sangat Sementara
Pada tahun 2008 kelompok sektor primer memberikan kontribusi
w
.p
terbesar, namun kontribusi tersebut mengalami penurunan selama tahun
w
2009-2011. Bahkan mulai tahun 2009 kontribusi terbesar bukan lagi
tp :// w
kelompok sektor primer melainkan kelompok sektor sekunder. Hal ini menunjukkan adanya pergesaran kegiatan ekonomi dari kelompok sektor primer menjadi kelompok sektor sekunder. Sementara kelompok sektor
ht
tersier juga mengalami penurunan selama tahun 2009-2011 dikarenakan akselerasi luar biasa yang terjadi pada kelompok sektor sekunder. Kontribusi kelompok sektor primer pada tahun 2011 mencapai 20,99 persen. Padahal pada tahun 2008 kontribusinya mencapai 39,63 persen. Sementara kontribusi kelompok sektor sekunder mengalami peningkatan luar biasa. Pada tahun 2011 kontribusi kelompok sektor sekunder mencapai
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
43
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
58,84 persen. Sebelumnya kontribusi pada tahun 2008 hanya mencapai 32,53 persen. Kelompok sektor tersier pada tahun 2011 memiliki kontribusi sebesar 20,17 persen. Pada tahun 2008 kontribusi kelompok sektor sekunder
.id
mencapai 27,84 persen, namun cenderung menurun selama 2009-2011.
2008
(1)
(2)
39.63
Sekunder
32.53
Tersier
27.84
ua
Primer
100.00
ap
PDRB
2009
2010*
2011**
(3)
(4)
(5)
35.65
25.92
20.99
37.80
52.47
58.84
26.55
21.61
20.17
100.00
100.00
100.00
ba
Kelompok Sektor
ra t. bp s. go
Tabel 4.3. Peranan Kelompok Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2008-2011
.p
Catatan: * Angka Sementara
w
** Angka Sangat Sementara
w
Pergeseran kelompok sektor utama dari kelompok sektor primer
tp :// w
menjadi kelompok sektor sekunder terlihat jelas pada gambar di bawah ini. Hanya kelompok sektor sekunder yang memperlihatkan peningkatan setiap
ht
tahunnya. Peningkatan kontribusi yang sangat signifikan terjadi pada tahun 2010 jika dibandingkan dengan kontribusi pada tahun 2009. Sementara kelompok sektor primer dan kelompok sektor tersier cenderung mengalami penurunan.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
44
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Peranan Kelompok Sektor terhadap Penciptaan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2008-2011
w
.p
ap
ua
ba
ra t. bp s. go
.id
Gambar 4.1.
tp :// w
w
4.2. PDRB Provinsi Papua Barat Tanpa Migas Pada tahun 2010 nilai tambah terbesar untuk PDRB Provinsi Papua
Barat tanpa migas berdasarkan kelompok sektor terbentuk pada kelompok
ht
sektor tersier dengan nilai tambah sebesar 7,29 triliun rupiah. Di urutan kedua ditempati kelompok sektor primer yang memberikan nilai tambah sebesar 5,21 triliun rupiah dan kelompok sektor sekunder dengan nilai tambah sebesar 4,06 triliun rupiah menempati urutan ketiga.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
45
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Tabel 4.4. PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku menurut Kelompok Sektor (juta rupiah), Tahun 2008-2011 Tahun
Primer
Sekunder
Tersier
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
.id
Atas Dasar Harga Berlaku 2008
3 586 129.87
2 302 304.21
3 890 514.38
9 778 948.46
2009
4 354 268.41
2 951 704.88
4 818 036.58
2010*
4 850 313.36
3 403 558.13
5 809 685.22
14 063 556.72
2011**
5 209 565.71
4 063 052.06
7 294 679.19
16 567 296.95
ra t. bp s. go
12 124 009.86
Atas Dasar Harga Konstan 2000 1 880 688.83
1 120 225.42
1 987 536.57
4 988 450.82
2009
1 957 046.22
1 253 341.31
2 236 131.83
5 446 519.36
2010*
2 081 904.26
1 335 284.48
2 498 548.18
5 915 736.92
2011**
2 121 645.36
1 499 413.44
2 913 122.18
6 534 180.98
.p
ap
ua
ba
2008
Catatan: * Angka Sementara
tp :// w
w
w
** Angka Sangat Sementara
Periode tahun 2008 sampai dengan 2011, PDRB menurut kelompok
sektor baik untuk kelompok sektor primer, kelompok sektor sekunder
ht
maupun kelompok sektor tersier mengalami perkembangan yang cukup berarti. Untuk PDRB atas dasar harga berlaku, kelompok sektor primer pada tahun 2008 mencapai 3,59 triliun rupiah mengalami perkembangan hingga mencapai 5,21 trilliun rupiah pada tahun 2011. Kelompok sektor sekunder pada tahun 2008 mencapai 2,30 triliun rupiah dan berkembang menjadi 4,06 triliun rupiah pada tahun 2011. Sementara nilai tambah kelompok sektor
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
46
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
tersier pada tahun 2008 mencapai 3,89 triliun rupiah dan berkembang signifikan menjadi 7,29 triliun rupiah pada tahun 2011. Berdasarkan harga konstan 2000, nilai tambah kelompok sektor primer mencapai 1,88 triliun rupiah pada tahun 2008 dan mengalami
.id
peningkatan hingga mencapai 2,12 pada tahun 2011. Kemudian kelompok
ra t. bp s. go
sektor sekunder yang pada tahun 2008 nilainya mencapai 1,12 triliun rupiah meningkat menjadi 1,50 triliun rupiah pada tahun 2011. Sementara kelompok sektor tersier berkembang dari 1,99 triliun rupiah pada tahun 2008 menjadi 2,91 triliun rupiah pada tahun 2011.
Dari ketiga kelompok sektor tersebut yang mengalami perkembangan kelompok
sektor
sekunder
ba
paling cepat adalah kelompok sektor tersier, kemudian disusul oleh sedangkan
kelompok
sektor
primer
ap
ua
perkembangannya relatif lebih lambat.
w
w
.p
Tabel 4.5. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Kelompok Sektor (persen), Tahun 2008-2011 2008
2009
2010*
2011**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
7.04
4.06
6.38
1.91
Sekunder
10.97
11.88
6.54
12.29
Tersier
10.45
12.51
11.74
16.59
9.25
9.18
8.61
10.45
tp :// w
Kelompok Sektor
ht
Primer
PDRB Catatan: * Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
47
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Dari data di atas terlihat bahwa pertumbuhan tertinggi sebesar 16,59 persen pada tahun 2011 terjadi pada kelompok sektor tersier. Kelompok sektor sekunder tumbuh 12,29 persen dan kelompok sektor primer tumbuh hanya 1,91 persen saja.
.id
Secara umum peranan masing-masing kelompok sektor tidak
ra t. bp s. go
mengalami perubahan.Secara berurutan kelompok sektor yang memberikan peranan dari yang terbesar hingga terkecil adalah kelompok sektor tersier, primer dan sekunder. Pada tahun 2011, kelompok sektor tersier memberikan kontribusi sebesar 39,74 persen terhadap penciptaan PDRB tanpa migas. Kemudian diikuti oleh kelompok sektor primer yang memberikan kontribusi
ua
kontribusi sebesar 24,85 persen.
ba
sebesar 35,41 persen. Sementarakelompok sektor sekunder memberikan
2008
2009
2010*
2011**
(2)
(3)
(4)
(5)
Primer
36.67
35.91
34.49
31.45
Sekunder
23.54
24.35
24.20
24.52
Tersier
39.78
39.74
41.31
44.03
99.99
100.00
100.00
100.00
ht
tp :// w
(1)
w
w
Kelompok Sektor
.p
ap
Tabel 4.6. Peranan Kelompok Sektor Ekonomi terhadap Penciptaan PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2008-2011
PDRB
Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
Dibandingkan dengan kontribusi pada tahun 2010, dari ketiga kelompok sektor tersebut yang mengalami penurunan peranan hanya kelompok sektor
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
48
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
primer. Sedangkan kelompok sektor lainnya mengalami peningkatan peranan. Hal ini menandakan bahwa mulai adanya pergeseran kegiatan ekonomi dari kelompok sektor primer ke kelompok sektor sekunder dan tersier.
.id
Dari gambar terlihat bahwa kontribusi kelompok sektor primer
ra t. bp s. go
memiliki kecenderungan menurun selama periode 2008-2011. Sementara kelompok sektor sekunder dan tersier menunjukkan kecenderungan peningkatan selama periode yang sama. Meskipun demikian kontribusi kelompok sektor sekunder sempat menurun pada tahun 2010 sedangkan
Peranan Kelompok Sektor terhadap Penciptaan PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku (persen), Tahun 2008-2011
ht
tp :// w
w
w
.p
ap
ua
Gambar 4.2.
ba
kontribusi kelompok sektor tersier menurun di tahun 2009.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
49
tp :// w
ht
ba
ua
ap
.p
w
w
.id
ra t. bp s. go
Lampiran 1
PDRB Dengan Migas
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 1.1.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Tahun 2008-2011
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
(1)
(2)
(3)
(4)
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
3,470,319.06
b. Tanaman Perkebunan
(5)
4,664,455.36
4,976,708.57
555,224.40
698,267.53
792,409.94
790,718.56
369,035.16
437,702.62
492,173.71
562,043.54
198,033.06
238,127.78
261,600.20
292,510.63
d. Kehutanan
1,043,237.35
1,250,404.43
1,362,116.30
1,423,651.64
e. Perikanan
1,304,789.09
1,575,441.69
1,756,155.20
1,907,784.20
2,068,433.22
2,268,377.64
2,302,782.91
2,615,421.89
1,952,622.41
2,114,053.28
2,116,924.91
2,382,564.75
ra t. bp s. go
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas
0.00
3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1) Pengilangan Minyak Bumi
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik
185,858.00
232,857.14
3,163,886.05
5,091,747.99
11,970,841.30
18,689,731.89
2,243,555.63
3,906,429.85
10,699,131.01
17,220,594.00
2,243,555.63
2,992,494.70
3,184,643.40
3,377,178.69
913,935.15
7,514,487.60
13,843,415.31
920,330.43
1,185,318.14
1,271,710.30
1,469,137.90
826,675.74
1,073,353.43
1,145,900.89
1,328,336.48
93,654.68
111,964.72
125,809.41
140,801.42
74,137.70
88,156.15
97,557.00
110,622.75
65,509.46
71,409.82
81,624.27
56,181.32
b. Gas
0.00
b. Hotel c. Restoran
1) Angkutan Rel 2) Angkutan Jalan Raya
0.00
0.00
22,646.70
26,147.18
28,998.48
1,307,836.08
1,678,230.58
2,034,290.84
2,483,291.41
1,444,041.45
1,710,450.82
1,888,243.87
2,349,080.27
1,328,500.10
1,555,706.56
1,705,098.35
2,127,053.25
28,231.82
37,380.79
43,844.26
51,764.28
87,309.52
117,363.47
139,301.26
170,262.74
968,202.12
1,248,415.03
1,437,073.75
1,701,266.32
590,812.07
754,049.38
861,572.58
1,004,882.47
0.00
0.00
0.00
0.00
280,980.34
377,108.89
428,602.66
489,163.60
238,616.15
270,258.40
321,861.11
15,054.26
16,440.73
17,902.58
19,702.11
5) Angkutan Udara
47,822.93
61,849.82
74,808.91
92,439.84
48,042.47
60,033.78
70,000.03
81,715.81
377,390.06
494,365.65
575,501.17
696,383.85
w
198,912.07
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
tp :// w
3) Angkutan Laut
w
.p
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan
0.00
17,956.38
ua
a. Perdagangan Besar & Eceran
ap
5. KONSTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
0.00
154,324.35
0.00
1) Industri Besar dan Sedang
0.00
115,810.81
2) Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas **)
0.00
ba
c. Penggalian
c. Air Bersih
.id
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
4,199,944.05
2011**
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
ht
c. Jasa Penunjang Keuangan d. Real Estat
339,328.89
429,268.09
556,889.28
661,906.16
186,257.75
246,945.00
349,987.36
422,860.32
26,446.50
34,000.91
38,695.63
42,481.97
0.00 115,447.89
e. Jasa Perusahaan
0.00 134,783.46
0.00 153,161.51
0.00 180,313.11
11,176.76
13,538.72
15,044.78
16,250.76
1,138,941.91
1,429,902.65
1,927,478.33
2,582,426.45
985,064.90
1,251,947.19
1,727,016.02
2,356,043.60
153,877.01
177,955.46
200,462.30
226,382.85
1) Sosial Kemasyarakatan
73,609.00
83,961.40
95,397.59
106,818.01
2) Hiburan & Rekreasi
61,130.64
72,264.12
81,436.99
93,547.80
3) Perorangan & Rumahtangga
19,137.37
21,729.94
23,627.72
26,017.04
13,975,126.50
18,144,492.99
26,879,612.63
36,170,455.69
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum b. Swasta
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
51
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Tahun 2008-2011
ht
tp :// w
w
w
.p
ap
ua
ba
ra t. bp s. go
.id
Lampiran 1.2.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
52
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 1.3.
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
2011**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
271.98
329.16
365.57
390.04
254.38
319.92
363.05
362.28
b. Tanaman Perkebunan
324.35
384.70
432.57
493.98
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
357.67
430.09
472.49
d. Kehutanan
242.24
290.34
316.28
330.57
e. Perikanan
284.96
344.07
383.54
416.66
528.31
204.75
224.54
227.94
258.89
198.10
214.47
214.76
241.71
0.00
0.00
0.00
0.00
471.80
628.70
757.17
948.64
ra t. bp s. go
.id
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas
687.25
1,106.01
2,600.26
4,059.71
1,449.74
2,524.26
6,913.58
11,127.62
1) Pengilangan Minyak Bumi
0.00
0.00
0.00
0.00
2) Gas Alam Cair
0.00
0.00
0.00
0.00
301.14
387.85
416.11
480.71
1) Industri Besar dan Sedang
302.08
392.21
418.72
485.39
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
293.12
350.42
393.75
440.68
508.97
605.21
669.75
759.45
571.58
666.48
726.51
830.43
0.00
0.00
0.00
0.00
379.06
478.07
551.97
612.16
501.15
643.08
779.52
951.57
424.35
502.64
554.88
690.31
426.51
499.45
547.42
682.88
502.85
665.80
780.93
921.99
376.34
505.88
600.44
733.90
500.50
645.35
742.88
879.45
398.00
507.96
580.39
676.93
0.00
0.00
0.00
0.00
394.09
528.91
601.13
686.07 649.76
b. Industri Tanpa Migas **)
ba
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik
ua
b. Gas 5. KONSTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel
.p
c. Restoran
ap
c. Air Bersih
1) Angkutan Rel
401.55
481.71
545.58
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
221.93
242.37
263.93
290.45
5) Angkutan Udara
539.96
698.34
844.66
1,043.73
6) Jasa Penunjang Angkutan
401.31
501.48
584.73
682.59
838.64
1,098.58
1,278.88
1,547.50
tp :// w
3) Angkutan Laut
w
2) Angkutan Jalan Raya
w
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN a. Bank
512.02
647.73
840.30
998.77
837.08
1,109.81
1,572.91
1,900.41
349.86
449.80
511.90
561.99
0.00
0.00
0.00
0.00
d. Real Estat
352.20
411.19
467.25
550.09
e. Jasa Perusahaan
303.46
367.59
408.49
441.23
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum
339.49
426.21
574.53
769.75
334.39
424.99
586.26
799.79
376.16
435.03
490.04
553.41
1) Sosial Kemasyarakatan
314.58
358.82
407.70
456.51
2) Hiburan & Rekreasi
560.19
662.21
746.27
857.25
3) Perorangan & Rumahtangga
290.16
329.47
358.25
394.47
353.12
458.47
679.19
913.95
ht
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
b. Swasta
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
53
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 1.4.
2.
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
2011**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
143.18
148.66
157.87
160.33
148.68
158.71
171.43
166.07
b. Tanaman Perkebunan
158.40
167.39
176.93
194.44
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
189.09
205.06
220.13
231.94
d. Kehutanan
120.59
120.38
123.90
125.26
e. Perikanan
152.46
158.99
171.09
173.45
PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
108.99
108.81
107.90
114.42
a. Minyak dan Gas Bumi
106.24
105.41
103.73
109.57
0.00
0.00
0.00
0.00
c. Penggalian
219.32
245.37
275.31
309.32
INDUSTRI PENGOLAHAN
190.19
297.25
654.02
1,076.92
a. Industri Migas
235.14
517.86
1,569.06
2,779.82
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
167.42
185.54
190.67
214.62
1) Industri Besar dan Sedang
167.58
186.59
191.03
215.97
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
166.10
176.57
187.63
203.10
200.01
218.08
234.00
254.72
200.54
215.48
229.62
253.34
0.00
0.00
0.00
0.00
198.93
223.49
243.09
257.59
222.03
250.81
275.31
309.00
197.41
210.22
218.60
245.07
196.83
207.45
213.84
239.94
226.13
266.34
297.43
330.33
198.21
233.81
263.46
293.33
PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
245.17
285.28
316.47
357.51
a. Pengangkutan
209.62
237.11
258.15
284.06
0.00
0.00
0.00
0.00
190.71
221.18
239.75
257.62
b. Pertambangan tanpa Migas 3.
1) Pengilangan Minyak Bumi 2) Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas **)
LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
ba
4.
a. Listrik
KONSTRUKSI
6.
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
ap
5.
a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel
1) Angkutan Rel
245.59
266.58
299.83
138.89
142.23
148.92
155.74
5) Angkutan Udara
311.03
362.20
411.81
473.67
6) Jasa Penunjang Angkutan
226.77
258.14
281.03
308.73
b. Komunikasi
362.46
444.19
508.87
599.79
KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN
226.96
280.71
299.13
332.73
a. Bank
322.64
457.64
482.85
543.42
184.49
199.82
215.97
228.96
0.00
0.00
0.00
0.00
d. Real Estat
177.00
188.86
203.58
225.86
e. Jasa Perusahaan
180.74
195.27
210.32
223.85
JASA-JASA
205.99
233.35
281.45
347.87
a. Pemerintahan Umum
208.01
237.10
289.60
362.99
b. Swasta
191.44
206.33
222.70
238.98
1) Sosial Kemasyarakatan
174.08
186.32
199.81
212.26
2) Hiburan & Rekreasi
244.68
268.39
294.16
321.75
3) Perorangan & Rumahtangga
164.95
174.66
185.68
196.86
161.70
184.13
236.67
301.09
ht
8.
224.25
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
tp :// w
3) Angkutan Laut
w
2) Angkutan Jalan Raya
w
7.
.p
c. Restoran
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan
9.
ua
b. Gas c. Air Bersih
.id
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
ra t. bp s. go
1.
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 20082011
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
54
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 1.5.
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
(1)
(2)
(3)
(4)
2011** (5)
24.83
23.15
17.35
13.76
3.97
3.85
2.95
2.19
b. Tanaman Perkebunan
2.64
2.41
1.83
1.55
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
1.42
1.31
0.97
0.81
d. Kehutanan
7.46
6.89
5.07
3.94
e. Perikanan
9.34
8.68
6.53
5.27
14.80
12.50
8.57
7.23
13.97
11.65
7.88
6.59
b. Pertambangan tanpa Migas
0.00
0.00
0.00
0.00
c. Penggalian
0.83
0.85
0.69
0.64
22.64
28.06
44.54
51.67
16.05
21.53
39.80
47.61
16.05
16.49
11.85
9.34
0.00
5.04
27.96
38.27
ra t. bp s. go
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi
.id
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1) Pengilangan Minyak Bumi
6.59
6.53
4.73
4.06
1) Industri Besar dan Sedang
5.92
5.92
4.26
3.67
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
0.67
0.62
0.47
0.39
0.53
0.49
0.36
0.31
0.40
0.36
0.27
0.23
0.00
0.00
0.00
0.00
0.13
0.12
0.10
0.08
9.36
9.25
7.57
6.87
10.33
9.43
7.02
6.49
9.51
8.57
6.34
5.88
0.20
0.21
0.16
0.14
0.62
0.65
0.52
0.47
6.93
6.88
5.35
4.70
4.23
4.16
3.21
2.78
0.00
0.00
0.00
0.00
2.01
2.08
1.59
1.35
1.42
1.32
1.01
0.89
0.11
0.09
0.07
0.05
tp :// w
2) Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas **)
5) Angkutan Udara
0.34
0.34
0.28
0.26
6) Jasa Penunjang Angkutan
0.34
0.33
0.26
0.23
2.70
2.72
2.14
1.93
2.43
2.37
2.07
1.83
1.33
1.36
1.30
1.17
0.19
0.19
0.14
0.12
c. Jasa Penunjang Keuangan
0.00
0.00
0.00
0.00
d. Real Estat
0.83
0.74
0.57
0.50
e. Jasa Perusahaan
0.08
0.07
0.06
0.04
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum
8.15
7.88
7.17
7.14
7.05
6.90
6.43
6.51
1.10
0.98
0.75
0.63
1) Sosial Kemasyarakatan
0.53
0.46
0.35
0.30
2) Hiburan & Rekreasi
0.44
0.40
0.30
0.26
3) Perorangan & Rumahtangga
0.14
0.12
0.09
0.07
100.00
100.00
100.00
100.00
ba
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas
ua
c. Air Bersih 5. KONSTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
ap
a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel
.p
c. Restoran
1) Angkutan Rel 3) Angkutan Laut
w
2) Angkutan Jalan Raya
w
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN a. Bank
ht
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
b. Swasta
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
55
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 1.6.
2.
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
(1)
(2)
(3)
(4) 21.51
17.17
5.07
4.75
3.99
3.04
b. Tanaman Perkebunan
2.82
2.61
2.15
1.86
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
1.64
1.56
d. Kehutanan
8.12
7.11
e. Perikanan
10.91
9.99
PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
17.20
a. Minyak dan Gas Bumi
6.66 9.70
16.36
14.26
10.92
9.06
0.00
0.00
0.00
0.00
0.84
0.83
0.72
0.64
13.68
18.78
32.15
41.61
5.69
11.00
25.92
36.10
5.69
5.59
4.48
3.59
0.00
5.41
21.44
32.51
8.00
7.78
6.22
5.50
7.17
7.01
5.58
4.96
0.83
0.77
0.64
0.54
0.46
0.44
0.36
0.31
0.31
0.29
0.24
0.21
0.00
0.00
0.00
0.00
0.15
0.15
0.12
0.10
9.05
8.98
7.67
6.77
10.50
9.82
7.94
7.00
9.58
8.87
7.11
6.27
0.20
0.21
0.18
0.16
0.72
0.74
0.65
0.57
PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
7.41
7.57
6.54
5.80
a. Pengangkutan
4.86
4.83
4.09
3.54
0.00
0.00
0.00
0.00
2.12
2.16
1.83
1.54
1.74
1.67
1.41
1.25
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
0.15
0.13
0.11
0.09
5) Angkutan Udara
0.43
0.44
0.39
0.35
6) Jasa Penunjang Angkutan
0.42
0.42
0.36
0.31
b. Komunikasi
2.55
2.74
2.44
2.27
KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN
2.35
2.55
2.12
1.85
a. Bank
1.12
1.40
1.15
1.01
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
0.22
0.21
0.17
0.15
c. Jasa Penunjang Keuangan
0.00
0.00
0.00
0.00
d. Real Estat
0.91
0.85
0.71
0.62
INDUSTRI PENGOLAHAN
b. Industri Tanpa Migas **) 1) Industri Besar dan Sedang
ba
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga LISTRIK, GAS & AIR BERSIH b. Gas c. Air Bersih KONSTRUKSI
ap
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel
1) Angkutan Rel
ht
tp :// w
3) Angkutan Laut
w
2) Angkutan Jalan Raya
w
.p
c. Restoran
e. Jasa Perusahaan 9.
ua
a. Listrik
8.
4.53
11.64
2) Gas Alam Cair
7.
1.08
5.70
15.09
1) Pengilangan Minyak Bumi
6.
1.30 8.36
a. Industri Migas
5.
.id
26.03
c. Penggalian
4.
(5)
28.55
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
b. Pertambangan tanpa Migas 3.
2011**
ra t. bp s. go
1.
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011
0.10
0.10
0.08
0.07
10.80
10.74
10.08
9.79
a. Pemerintahan Umum
9.58
9.58
9.11
8.97
b. Swasta
1.22
1.16
0.97
0.82
1) Sosial Kemasyarakatan
0.64
0.60
0.50
0.42
2) Hiburan & Rekreasi
0.42
0.40
0.34
0.29
3) Perorangan & Rumahtangga
0.17
0.16
0.13
0.11
100.00
100.00
100.00
100.00
JASA-JASA
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
56
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 1.7.
2.
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
(1)
(2)
(3)
(4)
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
21.02
11.06
6.69
34.66
25.76
13.48
(0.21)
27.27
18.61
12.44
14.20
26.25
20.25
9.86
11.82
d. Kehutanan
29.99
19.86
8.93
4.52
e. Perikanan
18.54
20.74
PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
24.97
9.67
1.52
13.58
a. Minyak dan Gas Bumi
23.82
8.27
0.14
12.55
0.00
0.00
0.00
0.00
c. Penggalian
48.22
33.26
20.43
25.29
INDUSTRI PENGOLAHAN
51.78
60.93
135.10
56.13
a. Industri Migas
67.35
74.12
173.89
60.95
33.38
6.42
6.05
722.21
84.22 15.52
0.00
2) Gas Alam Cair
0.00
b. Industri Tanpa Migas **)
28.79
7.29
23.40
29.84
6.76
15.92
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
26.75
19.55
12.37
11.92
28.39
18.91
10.66
13.39
29.88
16.60
9.01
14.30
ba
LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
KONSTRUKSI PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
ap
5. 6.
a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel
0.00
0.00
0.00
26.12
15.46
10.90
46.41
28.32
21.22
22.07
31.73
18.45
10.39
24.41
31.76
17.10
9.60
24.75
36.62
32.41
17.29
18.06
29.80
34.42
18.69
22.23
PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
25.56
28.94
15.11
18.38
a. Pengangkutan
27.60
27.63
14.26
16.63
0.00
0.00
0.00
0.00
24.55
34.21
13.65
14.13
30.10
19.96
13.26
19.09
26.50
9.21
8.89
10.05
1) Angkutan Rel 3) Angkutan Laut
w
2) Angkutan Jalan Raya
w
.p
c. Restoran
0.00
23.94
ua
c. Air Bersih
tp :// w
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
5) Angkutan Udara
38.70
29.33
20.95
23.57
6) Jasa Penunjang Angkutan
25.95
24.96
16.60
16.74
b. Komunikasi
22.50
31.00
16.41
21.00
KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN
58.01
26.51
29.73
18.86
89.64
32.58
41.73
20.82
25.55
28.56
13.81
9.78
0.00
0.00
0.00
0.00
33.71
16.75
13.64
17.73
ht
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan d. Real Estat
9.
0.00
8.63
23.73
b. Gas
8.
11.47
1) Industri Besar dan Sedang
a. Listrik
7.
.id
b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
1) Pengilangan Minyak Bumi
4.
(5)
25.63
b. Pertambangan tanpa Migas 3.
2011**
ra t. bp s. go
1.
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), 2008-2011
e. Jasa Perusahaan
22.57
21.13
11.12
8.02
JASA-JASA
36.85
25.55
34.80
33.98
a. Pemerintahan Umum
38.00
27.09
37.95
36.42
b. Swasta
29.94
15.65
12.65
12.93
1) Sosial Kemasyarakatan
29.68
14.06
13.62
11.97
2) Hiburan & Rekreasi
32.36
18.21
12.69
14.87
3) Perorangan & Rumahtangga
23.64
13.55
8.73
10.11
34.80
29.83
48.14
34.56
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
57
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 1.8.
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
(1)
(2)
(3)
(4)
2011** (5)
6.89
3.83
6.20
1.56
13.34
6.75
8.01
(3.12)
b. Tanaman Perkebunan
5.87
5.67
5.70
9.89
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
7.16
8.45
d. Kehutanan
5.56
(0.17)
e. Perikanan
5.32
4.28
7.61
1.38
1.27
(0.16)
(0.84)
6.05 5.63
.id
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
5.36
2.92
1.09
ra t. bp s. go
7.35
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi
0.77
(0.78)
(1.59)
0.00
0.00
0.00
0.00
12.19
11.88
12.20
12.35
b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas
7.61
56.29
120.02
64.66
10.58
120.24
202.99
77.16
1) Pengilangan Minyak Bumi
0.00
11.99
2.99
1.95
2) Gas Alam Cair
0.00
0.00
409.89
92.88
5.59
10.82
2.77
12.56
1) Industri Besar dan Sedang
5.86
11.34
2.38
13.05
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
3.32
6.31
6.26
8.25
8.29
9.03
7.30
8.85
8.81
7.45
6.57
10.33
0.00
0.00
0.00
0.00
7.23
12.34
8.77
5.96
16.35
12.96
9.77
12.24
9.01
6.49
3.99
12.11
9.05
5.40
3.08
12.21
11.77
17.78
11.67
11.06
7.70
17.96
12.68
11.34
7.72
16.36
10.93
12.97
6.52
13.12
8.87
10.04
0.00
0.00
0.00
0.00
5.74
15.98
8.39
7.45
6.76
9.52
8.54
12.47
ba
b. Industri Tanpa Migas **)
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik
ua
b. Gas 5. KONSTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel
.p
c. Restoran
ap
c. Air Bersih
1) Angkutan Rel 3) Angkutan Laut
w
2) Angkutan Jalan Raya
w
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan
5.85
2.40
4.70
4.58
5) Angkutan Udara
9.96
16.45
13.70
15.02
tp :// w
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 6) Jasa Penunjang Angkutan
6.41
13.83
8.87
9.86
10.07
22.55
14.56
17.87
27.14
23.68
6.56
11.23
53.64
41.84
5.51
12.54
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
7.22
8.31
8.08
6.01
c. Jasa Penunjang Keuangan
0.00
0.00
0.00
0.00
10.68
6.71
7.79
10.95
b. Komunikasi
ht
8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN a. Bank
d. Real Estat e. Jasa Perusahaan
8.27
8.04
7.71
6.43
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum
10.63
13.28
20.61
23.60
11.01
13.98
22.14
25.34
7.78
7.78
7.93
7.31
1) Sosial Kemasyarakatan
7.12
7.03
7.24
6.23
2) Hiburan & Rekreasi
9.81
9.69
9.60
9.38
3) Perorangan & Rumahtangga
5.89
5.89
6.31
6.02
7.84
13.87
28.54
27.22
b. Swasta
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
58
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 1.9.
Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), 2008-2011 2008
2009
2010*
2011**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
125.63
121.02
111.06
134.66
125.76
113.48
99.79
b. Tanaman Perkebunan
127.27
118.61
112.44
114.20
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
126.25
120.25
109.86
111.82
d. Kehutanan
129.99
119.86
108.93
104.52
e. Perikanan
118.54
120.74
111.47
108.63
124.97
109.67
.id
LAPANGAN USAHA
101.52
113.58
123.82
108.27
100.14
112.55
0.00
0.00
0.00
0.00
148.22
133.26
120.43
125.29
ra t. bp s. go
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas
106.69
151.78
160.93
235.10
156.13
167.35
174.12
273.89
160.95
1) Pengilangan Minyak Bumi
0.00
133.38
106.42
106.05
2) Gas Alam Cair
0.00
0.00
822.21
184.22
123.73
128.79
107.29
115.52
1) Industri Besar dan Sedang
123.40
129.84
106.76
115.92
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
126.75
119.55
112.37
111.92
128.39
118.91
110.66
113.39
129.88
116.60
109.01
114.30
0.00
0.00
0.00
0.00
123.94
126.12
115.46
110.90
146.41
128.32
121.22
122.07
131.73
118.45
110.39
124.41
131.76
117.10
109.60
124.75
136.62
132.41
117.29
118.06
129.80
134.42
118.69
122.23
125.56
128.94
115.11
118.38
127.60
127.63
114.26
116.63
0.00
0.00
0.00
0.00
124.55
134.21
113.65
114.13
b. Industri Tanpa Migas **)
ba
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas
ua
c. Air Bersih
ap
5. KONSTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel
.p
c. Restoran
1) Angkutan Rel
130.10
119.96
113.26
119.09
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
126.50
109.21
108.89
110.05
5) Angkutan Udara
138.70
129.33
120.95
123.57
6) Jasa Penunjang Angkutan
125.95
124.96
116.60
116.74
122.50
131.00
116.41
121.00
158.01
126.51
129.73
118.86
189.64
132.58
141.73
120.82
125.55
128.56
113.81
109.78
0.00
0.00
0.00
0.00
d. Real Estat
133.71
116.75
113.64
117.73
e. Jasa Perusahaan
122.57
121.13
111.12
108.02
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum
136.85
125.55
134.80
133.98
138.00
127.09
137.95
136.42
129.94
115.65
112.65
112.93
1) Sosial Kemasyarakatan
129.68
114.06
113.62
111.97
2) Hiburan & Rekreasi
132.36
118.21
112.69
114.87
3) Perorangan & Rumahtangga
123.64
113.55
108.73
110.11
134.80
129.83
148.14
134.56
tp :// w
3) Angkutan Laut
w
2) Angkutan Jalan Raya
w
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN a. Bank
ht
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan
b. Swasta
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
59
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 1.10.
2008
2009
2010*
2011**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
106.89
103.83
106.20
113.34
106.75
108.01
96.88
b. Tanaman Perkebunan
105.87
105.67
105.70
109.89
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
107.16
108.45
107.35
105.36
d. Kehutanan
105.56
99.83
e. Perikanan
105.32
104.28
PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
101.27
99.84
a. Minyak dan Gas Bumi
100.77
101.09
107.61
101.38
99.16
106.05
99.22
98.41
105.63
0.00
0.00
0.00
0.00
c. Penggalian
112.19
111.88
112.20
112.35
INDUSTRI PENGOLAHAN
107.61
156.29
220.02
164.66
a. Industri Migas
110.58
220.24
302.99
177.16
0.00
111.99
102.99
101.95
0.00
0.00
509.89
192.88
105.59
110.82
102.77
112.56
1) Industri Besar dan Sedang
105.86
111.34
102.38
113.05
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
103.32
106.31
106.26
108.25
108.29
109.03
107.30
108.85
108.81
107.45
106.57
110.33
0.00
0.00
0.00
0.00
107.23
112.34
108.77
105.96
116.35
112.96
109.77
112.24
109.01
106.49
103.99
112.11
109.05
105.40
103.08
112.21
111.77
117.78
111.67
111.06
107.70
117.96
112.68
111.34
PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
107.72
116.36
110.93
112.97
a. Pengangkutan
106.52
113.12
108.87
110.04
0.00
0.00
0.00
0.00
105.74
115.98
108.39
107.45
1) Pengilangan Minyak Bumi 2) Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas **)
LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
ba
4.
a. Listrik c. Air Bersih KONSTRUKSI
6.
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
ap
5.
a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel
1) Angkutan Rel
109.52
108.54
112.47
105.85
102.40
104.70
104.58
5) Angkutan Udara
109.96
116.45
113.70
115.02
6) Jasa Penunjang Angkutan
106.41
113.83
108.87
109.86
b. Komunikasi
110.07
122.55
114.56
117.87
KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN
127.14
123.68
106.56
111.23
a. Bank
153.64
141.84
105.51
112.54
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
107.22
108.31
108.08
106.01
0.00
0.00
0.00
0.00
d. Real Estat
110.68
106.71
107.79
110.95
e. Jasa Perusahaan
108.27
108.04
107.71
106.43
JASA-JASA
110.63
113.28
120.61
123.60
a. Pemerintahan Umum
111.01
113.98
122.14
125.34
b. Swasta
107.78
107.78
107.93
107.31
1) Sosial Kemasyarakatan
107.12
107.03
107.24
106.23
2) Hiburan & Rekreasi
109.81
109.69
109.60
109.38
3) Perorangan & Rumahtangga
105.45
105.89
106.31
106.02
107.84
113.87
128.54
127.22
tp :// w
106.76
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
ht
8.
w
2) Angkutan Jalan Raya
w
.p
c. Restoran
3) Angkutan Laut
c. Jasa Penunjang Keuangan
9.
ua
b. Gas
7.
101.56
102.92
b. Pertambangan tanpa Migas 3.
.id
2.
LAPANGAN USAHA
ra t. bp s. go
1.
Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
60
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 1.11.
Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 2008
2009
2010*
2011**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
189.96
221.42
231.56
243.27
171.10
201.58
211.78
218.15
b. Tanaman Perkebunan
204.76
229.82
244.49
254.06
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
189.16
209.74
214.64
227.78
d. Kehutanan
200.87
241.18
255.28
263.92
e. Perikanan
186.92
216.42
224.18
240.22
187.86
206.35
.id
LAPANGAN USAHA
211.25
226.25
186.46
203.46
207.04
220.60
0.00
0.00
0.00
0.00
215.12
256.22
275.02
306.68
ra t. bp s. go
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas
361.35
372.08
397.58
376.97
616.55
487.44
440.62
400.30
616.55
734.32
758.80
789.28
0.00
232.02
374.13
357.34
179.87
209.04
218.23
223.98
1) Industri Besar dan Sedang
180.26
210.21
219.19
224.75
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
176.47
198.46
209.86
216.98
254.47
277.52
286.22
298.15
285.03
309.31
316.40
327.80
0.00
0.00
0.00
0.00
190.55
213.92
227.06
237.65
225.72
256.40
283.14
307.95
214.96
239.10
253.84
281.68
216.69
240.76
256.00
284.61
222.37
249.98
262.56
279.12
189.87
216.36
227.90
250.20
204.14
226.21
234.74
245.99
189.87
214.23
224.83
238.30
0.00
0.00
0.00
0.00
206.65
239.13
250.73
266.31
1) Pengilangan Minyak Bumi 2) Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas **)
ba
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas
ua
c. Air Bersih
ap
5. KONSTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel
.p
c. Restoran
1) Angkutan Rel
179.06
196.14
204.66
216.71
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
159.79
170.41
177.23
186.50
5) Angkutan Udara
173.61
192.81
205.11
220.35
6) Jasa Penunjang Angkutan
176.97
194.27
208.07
221.10
231.37
247.32
251.32
258.01
225.60
230.75
280.91
300.18
259.45
242.51
325.75
349.71
189.63
225.10
237.02
245.46
0.00
0.00
0.00
0.00
d. Real Estat
198.99
217.72
229.52
243.55
e. Jasa Perusahaan
167.90
188.25
194.22
197.11
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum
164.81
182.65
204.13
221.27
160.76
179.25
202.43
220.33
196.49
210.84
220.04
231.57
1) Sosial Kemasyarakatan
180.71
192.59
204.04
215.07
2) Hiburan & Rekreasi
228.95
246.73
253.69
266.44
3) Perorangan & Rumahtangga
175.91
188.63
192.94
200.38
218.38
249.00
286.98
303.54
tp :// w
3) Angkutan Laut
w
2) Angkutan Jalan Raya
w
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN a. Bank
ht
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan
b. Swasta
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
61
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 1.12.
Angka Agregat PDRB, PDRB Per Kapita dan Penduduk Pertengahan Tahun, Tahun 2008-2011
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
2011**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. NILAI ABSOLUT PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
13,975,126.50
18,144,492.99
26,879,612.63
36,170,455.69
6,399,528.24
7,286,977.24
9,366,407.50
11,916,133.71
709 774
735 793
760 422
789 013
19,689,544.14
24,659,779.30
35,348,283.75
45,842,661.27
9,016,290.03
9,903,569.67
12,317,381.01
15,102,582.23
353.12
458.47
679.19
913.95
184.13
236.67
301.09
134.00
138.91
143.56
148.96
263.53
330.05
473.10
613.56
120.67
132.55
164.86
202.13
34.80
29.83
48.14
34.56
7.84
13.87
28.54
27.22
3.71
3.71
3.71
3.71
30.02
25.24
43.34
29.69
4.02
9.84
24.37
22.61
218.38
249.00
286.98
303.54
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)
ra t. bp s. go
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku (Rupiah) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Rupiah) 2. INDEKS PERKEMBANGAN (2000=100) PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
ba
(Persen) PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
161.70
(Persen)
ap
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
ua
(Persen) Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun
(Persen)
.p
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000
w
(Persen)
.id
(Jutaan Rupiah)
tp :// w
(Persen)
w
3. LAJU PERTUMBUHAN PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Persen)
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Persen)
ht
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku (Persen)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Persen) INDEKS IMPLISIT
Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
62
tp :// w
ht
ba
ua
ap
.p
w
w
.id
ra t. bp s. go
Lampiran 2
PDRB Tanpa Migas
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 2.1.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Tahun 2008-2011 tanpa Migas
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
(1)
(2)
(3)
(4)
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
3,470,319.06
b. Tanaman Perkebunan
(5)
4,664,455.36
4,976,708.57
555,224.40
698,267.53
792,409.94
790,718.56
369,035.16
437,702.62
492,173.71
562,043.54
198,033.06
238,127.78
261,600.20
d. Kehutanan
1,043,237.35
1,250,404.43
1,362,116.30
1,423,651.64
e. Perikanan
1,304,789.09
1,575,441.69
1,756,155.20
1,907,784.20
115,810.81
154,324.35
185,858.00
232,857.14
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
115,810.81
154,324.35
185,858.00
232,857.14
920,330.43
1,185,318.14
1,271,710.30
1,469,137.90
0.00
0.00
0.00
0.00
1) Pengilangan Minyak Bumi
0.00
0.00
0.00
0.00
2) Gas Alam Cair
0.00
0.00
0.00
0.00
920,330.43
1,185,318.14
1,271,710.30
1,469,137.90
826,675.74
1,073,353.43
1,145,900.89
1,328,336.48
93,654.68
111,964.72
125,809.41
140,801.42
74,137.70
88,156.15
97,557.00
110,622.75
56,181.32
65,509.46
71,409.82
81,624.27
0.00
0.00
0.00
0.00
17,956.38
22,646.70
26,147.18
28,998.48
1,307,836.08
1,678,230.58
2,034,290.84
2,483,291.41
1,444,041.45
1,710,450.82
1,888,243.87
2,349,080.27
1,328,500.10
1,555,706.56
1,705,098.35
2,127,053.25
28,231.82
37,380.79
43,844.26
51,764.28
87,309.52
117,363.47
139,301.26
170,262.74
968,202.12
1,248,415.03
1,437,073.75
1,701,266.32
590,812.07
754,049.38
861,572.58
1,004,882.47
ra t. bp s. go
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas
b. Industri Tanpa Migas **) 1) Industri Besar dan Sedang 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
ba
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas
ua
c. Air Bersih 5. KONSTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
ap
a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel
.p
c. Restoran
1) Angkutan Rel
w
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan
292,510.63
.id
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
4,199,944.05
2011**
0.00
0.00
0.00
0.00
280,980.34
377,108.89
428,602.66
489,163.60
198,912.07
238,616.15
270,258.40
321,861.11
15,054.26
16,440.73
17,902.58
19,702.11
5) Angkutan Udara
47,822.93
61,849.82
74,808.91
92,439.84
6) Jasa Penunjang Angkutan
48,042.47
60,033.78
70,000.03
81,715.81
377,390.06
494,365.65
575,501.17
696,383.85
3) Angkutan Laut
w
2) Angkutan Jalan Raya
tp :// w
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN a. Bank
ht
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Real Estat
e. Jasa Perusahaan
339,328.89
429,268.09
556,889.28
661,906.16
186,257.75
246,945.00
349,987.36
422,860.32
26,446.50
34,000.91
38,695.63
42,481.97
0.00
0.00
0.00
0.00
115,447.89
134,783.46
153,161.51
180,313.11
11,176.76
13,538.72
15,044.78
16,250.76
1,138,941.91
1,429,902.65
1,927,478.33
2,582,426.45
985,064.90
1,251,947.19
1,727,016.02
2,356,043.60
153,877.01
177,955.46
200,462.30
226,382.85
1) Sosial Kemasyarakatan
73,609.00
83,961.40
95,397.59
106,818.01
2) Hiburan & Rekreasi
61,130.64
72,264.12
81,436.99
93,547.80
3) Perorangan & Rumahtangga
19,137.37
21,729.94
23,627.72
26,017.04
9,778,948.46
12,124,009.86
14,063,556.72
16,567,296.95
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum b. Swasta
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
63
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 2.2.
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
(1)
(2)
(3)
(4)
1,826,852.94
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan
346,403.47
374,162.45
362,470.21
180,229.47
190,454.00
201,309.27
221,226.02
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
104,691.21
113,536.54
121,880.70
128,416.49
d. Kehutanan
519,359.19
518,451.38
533,587.72
539,430.27
e. Perikanan
698,062.78
727,970.09
783,384.26
794,175.10
53,835.89
60,230.74
67,579.86
75,927.26
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
53,835.89
60,230.74
67,579.86
75,927.26
511,673.31
567,036.34
582,731.11
655,912.98
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
511,673.31
567,036.34
582,731.11
655,912.98
458,602.87
510,618.95
522,782.26
591,020.79
53,070.44
56,417.38
59,948.85
64,892.19
29,134.44
31,766.02
34,085.13
37,102.74
19,710.95
21,179.26
22,569.73
24,900.63
0.00
0.00
0.00
0.00
9,423.49
10,586.76
11,515.39
12,202.11
PERTAMBANGAN & PENGGALIAN b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1) Pengilangan Minyak Bumi 2) Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas **) 1) Industri Besar dan Sedang 2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
ba
4.
a. Listrik c. Air Bersih 5.
KONSTRUKSI
6.
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
ua
b. Gas
579,417.68
654,538.95
718,468.24
806,397.72
671,763.86
715,364.04
743,881.85
833,958.19
613,084.90
646,166.69
666,060.33
747,360.61
12,695.66
14,953.54
16,698.57
18,545.73
45,983.31
54,243.80
61,122.95
68,051.85
PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
474,280.75
551,873.87
612,201.04
691,588.95
a. Pengangkutan
311,170.90
351,986.86
383,207.12
421,679.65
0.00
0.00
0.00
0.00
135,971.16
157,701.04
170,938.68
183,680.41
111,084.15
121,656.58
132,051.36
148,524.38
9,421.34
9,647.74
10,101.24
10,564.04
5) Angkutan Udara
27,546.90
32,078.79
36,473.12
41,951.51
6) Jasa Penunjang Angkutan
27,147.35
30,902.72
33,642.72
36,959.31
b. Komunikasi
163,109.85
199,887.01
228,993.93
269,909.30
KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN
ap
a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel
1) Angkutan Rel 3) Angkutan Laut
w
2) Angkutan Jalan Raya
w
.p
c. Restoran 7.
tp :// w
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
150,410.75
186,034.15
198,241.93
220,504.93
a. Bank
71,790.12
101,829.00
107,439.70
120,916.67
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
13,946.18
15,105.08
16,325.88
17,307.24
0.00
0.00
0.00
0.00
58,017.69
61,908.13
66,730.14
74,036.37
ht
8.
c. Jasa Penunjang Keuangan d. Real Estat e. Jasa Perusahaan
9.
2,045,718.10
324,510.29
a. Minyak dan Gas Bumi
3.
(5)
2,014,324.40
ra t. bp s. go
2.
1,896,815.48
2011**
.id
1.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Tahun 2008-2011 tanpa Migas
6,656.76
7,191.93
7,746.21
8,244.65
JASA-JASA
691,081.22
782,859.77
944,223.36
1,167,070.11
a. Pemerintahan Umum
612,767.83
698,455.33
853,122.49
1,069,309.12
78,313.38
84,404.44
91,100.87
97,760.99
1) Sosial Kemasyarakatan
40,733.47
43,596.53
46,754.23
49,666.68
2) Hiburan & Rekreasi
26,700.81
29,288.22
32,100.44
35,110.58
3) Perorangan & Rumahtangga
10,879.11
11,519.69
12,246.20
12,983.73
4,988,450.82
5,446,519.36
5,915,736.92
6,534,180.98
b. Swasta
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
64
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 2.3.
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 tanpa Migas 2008
2009
2010*
2011**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
271.98
329.16
365.57
390.04
254.38
319.92
363.05
362.28
b. Tanaman Perkebunan
324.35
384.70
432.57
493.98
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
357.67
430.09
472.49
528.31
d. Kehutanan
242.24
290.34
316.28
330.57
e. Perikanan
284.96
344.07
383.54
416.66
471.80
628.70
.id
LAPANGAN USAHA
757.17
948.64
ra t. bp s. go
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
471.80
628.70
757.17
948.64
301.14
387.85
416.11
480.71
0.00
0.00
0.00
0.00
1) Pengilangan Minyak Bumi
0.00
0.00
0.00
0.00
2) Gas Alam Cair
0.00
0.00
0.00
0.00
301.14
387.85
416.11
480.71
1) Industri Besar dan Sedang
302.08
392.21
418.72
485.39
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
293.12
350.42
393.75
440.68
508.97
605.21
669.75
759.45
571.58
666.48
726.51
830.43
0.00
0.00
0.00
0.00
379.06
478.07
551.97
612.16
501.15
643.08
779.52
951.57
424.35
502.64
554.88
690.31
426.51
499.45
547.42
682.88
502.85
665.80
780.93
921.99
376.34
505.88
600.44
733.90
500.50
645.35
742.88
879.45
398.00
507.96
580.39
676.93
0.00
0.00
0.00
0.00
394.09
528.91
601.13
686.07 649.76
b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas
b. Industri Tanpa Migas **)
ba
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas
ua
c. Air Bersih
a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran
1) Angkutan Rel 2) Angkutan Jalan Raya
481.71
545.58
221.93
242.37
263.93
290.45
5) Angkutan Udara
698.34
844.66
1,043.73
w
401.55
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
tp :// w
3) Angkutan Laut
w
.p
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan
ap
5. KONSTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
0.00
539.96
512.02
647.73
840.30
998.77
837.08
1,109.81
1,572.91
1,900.41
349.86
449.80
511.90
561.99
0.00
0.00
0.00
0.00
d. Real Estat
352.20
411.19
467.25
550.09
e. Jasa Perusahaan
303.46
367.59
408.49
441.23
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum
339.49
426.21
574.53
769.75
334.39
424.99
586.26
799.79
376.16
435.03
490.04
553.41
1) Sosial Kemasyarakatan
314.58
358.82
407.70
456.51
2) Hiburan & Rekreasi
560.19
662.21
746.27
857.25
3) Perorangan & Rumahtangga
290.16
329.47
358.25
394.47
347.12
430.36
499.21
588.09
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
ht
c. Jasa Penunjang Keuangan
b. Swasta
PDRB
401.31
501.48
584.73
682.59
838.64
1,098.58
1,278.88
1,547.50
Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
65
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 2.4.
2.
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
2011**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
143.18
148.66
157.87
160.33
148.68
158.71
171.43
166.07
b. Tanaman Perkebunan
158.40
167.39
176.93
194.44
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
189.09
205.06
220.13
231.94
d. Kehutanan
120.59
120.38
123.90
125.26
e. Perikanan
152.46
158.99
171.09
173.45
5.33
5.96
6.69
7.52
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
c. Penggalian
219.32
245.37
275.31
309.32
INDUSTRI PENGOLAHAN
111.14
123.17
126.58
142.47
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
167.42
185.54
190.67
214.62
1) Industri Besar dan Sedang
167.58
186.59
191.03
215.97
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
166.10
176.57
187.63
203.10
200.01
218.08
234.00
254.72
200.54
215.48
229.62
253.34
0.00
0.00
0.00
0.00
198.93
223.49
243.09
257.59
PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas
3.
a. Industri Migas 1) Pengilangan Minyak Bumi 2) Gas Alam Cair
ba
b. Industri Tanpa Migas **)
4.
LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
ua
a. Listrik b. Gas c. Air Bersih
.id
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
ra t. bp s. go
1.
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 tanpa Migas
KONSTRUKSI
222.03
250.81
275.31
309.00
6.
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
197.41
210.22
218.60
245.07
a. Perdagangan Besar & Eceran
196.83
207.45
213.84
239.94
226.13
266.34
297.43
330.33
198.21
233.81
263.46
293.33
PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
245.17
285.28
316.47
357.51
a. Pengangkutan
209.62
237.11
258.15
284.06
0.00
0.00
0.00
0.00
2) Angkutan Jalan Raya
190.71
221.18
239.75
257.62
3) Angkutan Laut
.p
b. Hotel
245.59
266.58
299.83
138.89
142.23
148.92
155.74
5) Angkutan Udara
311.03
362.20
411.81
473.67
6) Jasa Penunjang Angkutan
226.77
258.14
281.03
308.73
b. Komunikasi
362.46
444.19
508.87
599.79
KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN
226.96
280.71
299.13
332.73
a. Bank
322.64
457.64
482.85
543.42
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
184.49
199.82
215.97
228.96
0.00
0.00
0.00
0.00
d. Real Estat
177.00
188.86
203.58
225.86
e. Jasa Perusahaan
180.74
195.27
210.32
223.85
JASA-JASA
205.99
233.35
281.45
347.87
a. Pemerintahan Umum
208.01
237.10
289.60
362.99
b. Swasta
191.44
206.33
222.70
238.98
1) Sosial Kemasyarakatan
174.08
186.32
199.81
212.26
2) Hiburan & Rekreasi
244.68
268.39
294.16
321.75
3) Perorangan & Rumahtangga
164.95
174.66
185.68
196.86
126.05
137.62
149.48
165.10
tp :// w
224.25
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
ht
8.
w
1) Angkutan Rel
w
c. Restoran 7.
c. Jasa Penunjang Keuangan
9.
ap
5.
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
66
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 2.5.
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 tanpa Migas
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
(1)
(2)
(3)
(4)
2011** (5)
35.49
34.64
33.17
30.04
5.68
5.76
5.63
4.77
b. Tanaman Perkebunan
3.77
3.61
3.50
3.39
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
2.03
1.96
1.86
1.77
d. Kehutanan
10.67
10.31
e. Perikanan
13.34
12.99
1.18
1.27
0.00
0.00
b. Pertambangan tanpa Migas
0.00
c. Penggalian
9.69
8.59
12.49
11.52
1.32
1.41
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
1.18
1.27
1.32
1.41
9.41
9.78
9.04
8.87
0.00
0.00
0.00
0.00
1) Pengilangan Minyak Bumi
0.00
0.00
0.00
0.00
2) Gas Alam Cair
0.00
0.00
0.00
0.00
9.41
9.78
9.04
8.87
1) Industri Besar dan Sedang
8.45
8.85
8.15
8.02
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
0.96
0.92
0.89
0.85
0.76
0.73
0.69
0.67
0.57
0.54
0.51
0.49
0.00
0.00
0.00
0.00
0.18
0.19
0.19
0.18
13.37
13.84
14.46
14.99
14.77
14.11
13.43
14.18
13.59
12.83
12.12
12.84
0.29
0.31
0.31
0.31
0.89
0.97
0.99
1.03
9.90
10.30
10.22
10.27
6.04
6.22
6.13
6.07
0.00
0.00
0.00
0.00
2.87
3.11
3.05
2.95
2.03
1.97
1.92
1.94
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
0.15
0.14
0.13
0.12
tp :// w
.id
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
5) Angkutan Udara
0.49
0.51
0.53
0.56
0.49
0.50
0.50
0.49
3.86
4.08
4.09
4.20
3.47
3.54
3.96
4.00
1.90
2.04
2.49
2.55
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
0.27
0.28
0.28
0.26
c. Jasa Penunjang Keuangan
0.00
0.00
0.00
0.00
d. Real Estat
1.18
1.11
1.09
1.09
e. Jasa Perusahaan
0.11
0.11
0.11
0.10
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum
11.65
11.79
13.71
15.59
10.07
10.33
12.28
14.22
1.57
1.47
1.43
1.37
1) Sosial Kemasyarakatan
0.75
0.69
0.68
0.64
2) Hiburan & Rekreasi
0.63
0.60
0.58
0.56
3) Perorangan & Rumahtangga
0.20
0.18
0.17
0.16
100.00
100.00
100.00
100.00
ra t. bp s. go
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi
3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas
b. Industri Tanpa Migas **)
ba
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas
ua
c. Air Bersih
a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran
1) Angkutan Rel 3) Angkutan Laut
w
2) Angkutan Jalan Raya
w
.p
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan
ap
5. KONSTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
ht
8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN a. Bank
b. Swasta
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
67
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 2.6.
2.
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
(1)
(2)
(3)
(4) 34.05
31.31
6.51
6.36
6.32
5.55
b. Tanaman Perkebunan
3.61
3.50
3.40
3.39
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
2.10
2.08
2.06
1.97
d. Kehutanan
10.41
9.52
e. Perikanan
13.99
13.37
PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
1.11
1.14
1.16
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
1.08
1.11
1.14
1.16
10.26
10.41
9.85
10.04
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
10.26
10.41
9.85
10.04
9.19
9.38
8.84
9.05
1.06
1.04
1.01
0.99
0.58
0.58
0.58
0.57
0.40
0.39
0.38
0.38
0.00
0.00
0.00
0.00
0.19
0.19
0.19
0.19
2) Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas **) 1) Industri Besar dan Sedang
ba
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
11.62
12.02
12.15
12.34
13.47
13.13
12.57
12.76
12.29
11.86
11.26
11.44
0.25
0.27
0.28
0.28
0.92
1.00
1.03
1.04
PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
9.51
10.13
10.35
10.58
a. Pengangkutan
6.24
6.46
6.48
6.45
0.00
0.00
0.00
0.00
2.73
2.90
2.89
2.81
ap
KONSTRUKSI PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel
1) Angkutan Rel
2.23
2.23
2.27
0.19
0.18
0.17
0.16
5) Angkutan Udara
0.55
0.59
0.62
0.64
6) Jasa Penunjang Angkutan
0.54
0.57
0.57
0.57
b. Komunikasi
3.27
3.67
3.87
4.13
KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN
3.02
3.42
3.35
3.37
a. Bank
1.44
1.87
1.82
1.85
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
0.28
0.28
0.28
0.26
c. Jasa Penunjang Keuangan
0.00
0.00
0.00
0.00
d. Real Estat
1.16
1.14
1.13
1.13
ht
8.
2.23
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
tp :// w
3) Angkutan Laut
w
2) Angkutan Jalan Raya
w
.p
c. Restoran 7.
e. Jasa Perusahaan
9.
ua
a. Listrik
5.
12.15
0.00
1) Pengilangan Minyak Bumi
6.
8.26
13.24
0.00
a. Industri Migas
c. Air Bersih
9.02
1.08
c. Penggalian
b. Gas
.id
34.83
b. Pertambangan tanpa Migas
4.
(5)
36.62
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
a. Minyak dan Gas Bumi
3.
2011**
ra t. bp s. go
1.
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 tanpa Migas
0.13
0.13
0.13
0.13
JASA-JASA
13.85
14.37
15.96
17.86
a. Pemerintahan Umum
12.28
12.82
14.42
16.36
1.57
1.55
1.54
1.50
1) Sosial Kemasyarakatan
0.82
0.80
0.79
0.76
2) Hiburan & Rekreasi
0.54
0.54
0.54
0.54
3) Perorangan & Rumahtangga
0.22
0.21
0.21
0.20
100.00
100.00
100.00
100.00
b. Swasta
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
68
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 2.7.
2008
2009
2010*
(1)
(2)
(3)
(4)
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
21.02
11.06
6.69
34.66
25.76
13.48
(0.21)
b. Tanaman Perkebunan
27.27
18.61
12.44
14.20
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
26.25
20.25
9.86
11.82
d. Kehutanan
29.99
19.86
e. Perikanan
18.54
20.74
PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
48.22
33.26
0.00 0.00
c. Penggalian INDUSTRI PENGOLAHAN
8.63 25.29
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
48.22
33.26
20.43
25.29
23.73
28.79
7.29
15.52
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
23.73
28.79
7.29
15.52
1) Industri Besar dan Sedang
23.40
29.84
6.76
15.92
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
26.75
19.55
12.37
11.92
18.91
10.66
13.39
16.60
9.01
14.30
1) Pengilangan Minyak Bumi 2) Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas **)
28.39
ba
LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik
29.88
b. Gas KONSTRUKSI PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran
.p
PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 1) Angkutan Rel
w
2) Angkutan Jalan Raya
w
a. Pengangkutan
3) Angkutan Laut
ap
5. 6.
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
0.00
0.00
0.00
26.12
15.46
10.90
46.41
28.32
21.22
22.07
31.73
18.45
10.39
24.41
31.76
17.10
9.60
24.75
36.62
32.41
17.29
18.06
29.80
34.42
18.69
22.23
25.56
28.94
15.11
18.38
27.60
27.63
14.26
16.63
0.00
0.00
0.00
0.00
24.55
34.21
13.65
14.13
30.10
19.96
13.26
19.09
26.50
9.21
8.89
10.05
38.70
29.33
20.95
23.57
25.95
24.96
16.60
16.74
tp :// w
5) Angkutan Udara
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
22.50
31.00
16.41
21.00
KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN
58.01
26.51
29.73
18.86
a. Bank
89.64
32.58
41.73
20.82
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
25.55
28.56
13.81
9.78
0.00
0.00
0.00
0.00
33.71
16.75
13.64
17.73
ht
c. Jasa Penunjang Keuangan d. Real Estat
9.
0.00
23.94
ua
c. Air Bersih
8.
4.52
20.43
a. Industri Migas
7.
8.93
11.47
b. Pertambangan tanpa Migas
4.
(5)
25.63
a. Minyak dan Gas Bumi
3.
2011**
.id
2.
LAPANGAN USAHA
ra t. bp s. go
1.
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 tanpa Migas
e. Jasa Perusahaan
22.57
21.13
11.12
8.02
JASA-JASA
36.85
25.55
34.80
33.98
a. Pemerintahan Umum
38.00
27.09
37.95
36.42
b. Swasta
29.94
15.65
12.65
12.93
1) Sosial Kemasyarakatan
29.68
14.06
13.62
11.97
2) Hiburan & Rekreasi
32.36
18.21
12.69
14.87
3) Perorangan & Rumahtangga
23.64
13.55
8.73
10.11
31.27
23.98
16.00
17.80
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
69
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 2.8.
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 tanpa Migas
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
(1)
(2)
(3)
(4)
2011** (5)
6.89
3.83
6.20
1.56
13.34
6.75
8.01
(3.12)
b. Tanaman Perkebunan
5.87
5.67
5.70
9.89
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
7.16
8.45
d. Kehutanan
5.56
(0.17)
7.35
5.36
2.92
1.09
5.32
4.28
7.61
1.38
12.19
11.88
12.20
12.35
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
12.19
11.88
12.20
12.35
5.59
10.82
2.77
12.56
0.00
0.00
0.00
0.00
1) Pengilangan Minyak Bumi
0.00
0.00
0.00
0.00
2) Gas Alam Cair
0.00
0.00
0.00
0.00
5.59
10.82
2.77
12.56
1) Industri Besar dan Sedang
5.86
11.34
2.38
13.05
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
3.32
6.31
6.26
8.25
8.29
9.03
7.30
8.85
8.81
7.45
6.57
10.33
0.00
0.00
0.00
0.00
7.23
12.34
8.77
5.96
16.35
12.96
9.77
12.24
9.01
6.49
3.99
12.11
9.05
5.40
3.08
12.21
11.77
17.78
11.67
11.06
7.70
17.96
12.68
11.34
7.72
16.36
10.93
12.97
6.52
13.12
8.87
10.04
0.00
0.00
0.00
0.00
5.74
15.98
8.39
7.45
6.76
9.52
8.54
12.47
ra t. bp s. go
e. Perikanan
.id
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas
ba
b. Industri Tanpa Migas **)
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik
ua
b. Gas 5. KONSTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel
.p
c. Restoran
ap
c. Air Bersih
1) Angkutan Rel 3) Angkutan Laut
w
2) Angkutan Jalan Raya
w
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan
5.85
2.40
4.70
4.58
5) Angkutan Udara
9.96
16.45
13.70
15.02
tp :// w
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan 6) Jasa Penunjang Angkutan
6.41
13.83
8.87
9.86
10.07
22.55
14.56
17.87
27.14
23.68
6.56
11.23
53.64
41.84
5.51
12.54
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
7.22
8.31
8.08
6.01
c. Jasa Penunjang Keuangan
0.00
0.00
0.00
0.00
10.68
6.71
7.79
10.95
b. Komunikasi
ht
8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN a. Bank
d. Real Estat e. Jasa Perusahaan
8.27
8.04
7.71
6.43
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum
10.63
13.28
20.61
23.60
11.01
13.98
22.14
25.34
7.78
7.78
7.93
7.31
1) Sosial Kemasyarakatan
7.12
7.03
7.24
6.23
2) Hiburan & Rekreasi
9.81
9.69
9.60
9.38
3) Perorangan & Rumahtangga
5.89
5.89
6.31
6.02
9.25
9.18
8.61
10.45
b. Swasta
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
70
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 2.9.
Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (persen), 2008-2011 tanpa Migas
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
2011**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
125.63
121.02
111.06
134.66
125.76
113.48
99.79
b. Tanaman Perkebunan
127.27
118.61
112.44
114.20
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
126.25
120.25
109.86
111.82
d. Kehutanan
129.99
119.86
e. Perikanan
118.54
120.74
148.22
133.26
0.00
.id
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
106.69
108.93
104.52
111.47
108.63
120.43
125.29
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
148.22
133.26
120.43
125.29
123.73
128.79
107.29
115.52
0.00
0.00
0.00
0.00
1) Pengilangan Minyak Bumi
0.00
0.00
0.00
0.00
2) Gas Alam Cair
0.00
0.00
0.00
0.00
123.73
128.79
107.29
115.52
1) Industri Besar dan Sedang
123.40
129.84
106.76
115.92
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
126.75
119.55
112.37
111.92
128.39
118.91
110.66
113.39
129.88
116.60
109.01
114.30
0.00
0.00
0.00
0.00
123.94
126.12
115.46
110.90
146.41
128.32
121.22
122.07
131.73
118.45
110.39
124.41
131.76
117.10
109.60
124.75
136.62
132.41
117.29
118.06
129.80
134.42
118.69
122.23
125.56
128.94
115.11
118.38
127.60
127.63
114.26
116.63
0.00
0.00
0.00
0.00
124.55
134.21
113.65
114.13
ra t. bp s. go
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas
b. Industri Tanpa Migas **)
ba
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas
ua
c. Air Bersih
a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran
1) Angkutan Rel 3) Angkutan Laut
119.96
113.26
119.09
126.50
109.21
108.89
110.05
5) Angkutan Udara
138.70
129.33
120.95
123.57
125.95
124.96
116.60
116.74
122.50
131.00
116.41
121.00
158.01
126.51
129.73
118.86
189.64
132.58
141.73
120.82
125.55
128.56
113.81
109.78
0.00
0.00
0.00
0.00
d. Real Estat
133.71
116.75
113.64
117.73
e. Jasa Perusahaan
122.57
121.13
111.12
108.02
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum
136.85
125.55
134.80
133.98
138.00
127.09
137.95
136.42
129.94
115.65
112.65
112.93
1) Sosial Kemasyarakatan
129.68
114.06
113.62
111.97
2) Hiburan & Rekreasi
132.36
118.21
112.69
114.87
3) Perorangan & Rumahtangga
123.64
113.55
108.73
110.11
131.27
123.98
116.00
117.80
w
130.10
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
tp :// w
2) Angkutan Jalan Raya
w
.p
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan
ap
5. KONSTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
6) Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
ht
c. Jasa Penunjang Keuangan
b. Swasta
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
71
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 2.10.
2.
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
2011**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
106.89
103.83
106.20
113.34
106.75
108.01
96.88
b. Tanaman Perkebunan
105.87
105.67
105.70
109.89
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
107.16
108.45
d. Kehutanan
105.56
99.83
e. Perikanan
105.32
104.28
PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
112.19
105.36
102.92
101.09
107.61
101.38
111.88
112.20
112.35
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
c. Penggalian
112.19
111.88
112.20
112.35
INDUSTRI PENGOLAHAN
105.59
110.82
102.77
112.56
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
105.59
110.82
102.77
112.56
1) Industri Besar dan Sedang
105.86
111.34
102.38
113.05
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
103.32
106.31
106.26
108.25
108.29
109.03
107.30
108.85
108.81
107.45
106.57
110.33
0.00
0.00
0.00
0.00
107.23
112.34
108.77
105.96
116.35
112.96
109.77
112.24
109.01
106.49
103.99
112.11
109.05
105.40
103.08
112.21
111.77
117.78
111.67
111.06
107.70
117.96
112.68
111.34
107.72
116.36
110.93
112.97
106.52
113.12
108.87
110.04
0.00
0.00
0.00
0.00
2) Angkutan Jalan Raya
105.74
115.98
108.39
107.45
3) Angkutan Laut
b. Pertambangan tanpa Migas
a. Industri Migas 1) Pengilangan Minyak Bumi 2) Gas Alam Cair
ba
b. Industri Tanpa Migas **)
4.
LISTRIK, GAS & AIR BERSIH b. Gas c. Air Bersih KONSTRUKSI
6.
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
ap
5.
a. Perdagangan Besar & Eceran
.p
b. Hotel c. Restoran
w
PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan
w
1) Angkutan Rel
109.52
108.54
112.47
105.85
102.40
104.70
104.58
5) Angkutan Udara
109.96
116.45
113.70
115.02
6) Jasa Penunjang Angkutan
106.41
113.83
108.87
109.86
b. Komunikasi
110.07
122.55
114.56
117.87
KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN
127.14
123.68
106.56
111.23
a. Bank
153.64
141.84
105.51
112.54
107.22
108.31
108.08
106.01
0.00
0.00
0.00
0.00
d. Real Estat
110.68
106.71
107.79
110.95
e. Jasa Perusahaan
108.27
108.04
107.71
106.43
JASA-JASA
110.63
113.28
120.61
123.60
a. Pemerintahan Umum
111.01
113.98
122.14
125.34
b. Swasta
107.78
107.78
107.93
107.31
1) Sosial Kemasyarakatan
107.12
107.03
107.24
106.23
2) Hiburan & Rekreasi
109.81
109.69
109.60
109.38
3) Perorangan & Rumahtangga
105.45
105.89
106.31
106.02
109.25
109.18
108.61
110.45
tp :// w
106.76
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
ht
8.
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan
9.
ua
a. Listrik
7.
101.56
107.35
a. Minyak dan Gas Bumi
3.
.id
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
ra t. bp s. go
1.
Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2008-2011 tanpa Migas
PDRB Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
72
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 2.11.
Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha (persen), 2008-2011 tanpa Migas
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
2011**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
189.96
221.42
231.56
243.27
171.10
201.58
211.78
218.15
b. Tanaman Perkebunan
204.76
229.82
244.49
254.06
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
189.16
209.74
214.64
227.78
d. Kehutanan
200.87
241.18
255.28
263.92
e. Perikanan
186.92
216.42
224.18
240.22
215.12
256.22
275.02
306.68
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
215.12
256.22
275.02
306.68
179.87
209.04
218.23
223.98
0.00
0.00
0.00
0.00
1) Pengilangan Minyak Bumi
0.00
0.00
0.00
0.00
2) Gas Alam Cair
0.00
0.00
0.00
0.00
179.87
209.04
218.23
223.98
1) Industri Besar dan Sedang
180.26
210.21
219.19
224.75
2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
176.47
198.46
209.86
216.98
254.47
277.52
286.22
298.15
285.03
309.31
316.40
327.80
0.00
0.00
0.00
0.00
190.55
213.92
227.06
237.65
225.72
256.40
283.14
307.95
214.96
239.10
253.84
281.68
216.69
240.76
256.00
284.61
222.37
249.98
262.56
279.12
189.87
216.36
227.90
250.20
204.14
226.21
234.74
245.99
189.87
214.23
224.83
238.30
0.00
0.00
0.00
0.00
206.65
239.13
250.73
266.31
179.06
196.14
204.66
216.71
159.79
170.41
177.23
186.50
5) Angkutan Udara
173.61
192.81
205.11
220.35
6) Jasa Penunjang Angkutan
176.97
194.27
208.07
221.10
231.37
247.32
251.32
258.01
225.60
230.75
280.91
300.18
259.45
242.51
325.75
349.71
189.63
225.10
237.02
245.46
0.00
0.00
0.00
0.00
d. Real Estat
198.99
217.72
229.52
243.55
e. Jasa Perusahaan
167.90
188.25
194.22
197.11
9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum
164.81
182.65
204.13
221.27
160.76
179.25
202.43
220.33
196.49
210.84
220.04
231.57
1) Sosial Kemasyarakatan
180.71
192.59
204.04
215.07
2) Hiburan & Rekreasi
228.95
246.73
253.69
266.44
3) Perorangan & Rumahtangga
175.91
188.63
192.94
200.38
196.03
222.60
237.73
253.55
ra t. bp s. go
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas
b. Industri Tanpa Migas **)
ba
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas
ua
c. Air Bersih 5. KONSTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
ap
a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel
.p
c. Restoran
3) Angkutan Laut
w
2) Angkutan Jalan Raya
w
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1) Angkutan Rel
tp :// w
4) Angk. Sungai Danau & Penyeberangan
b. Komunikasi
8. KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN a. Bank
ht
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan
b. Swasta
PDRB
.id
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
73
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Lampiran 2.12.
Angka Agregat PDRB, PDRB Per Kapita dan Penduduk Pertengahan Tahun, Tahun 2008-2011 tanpa Migas
LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*
2011**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
9,778,948.46
12,124,009.86
14,063,556.72
4,988,450.82
5,446,519.36
5,915,736.92
(Jutaan Rupiah) PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
ra t. bp s. go
(Jutaan Rupiah) Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun
735 793
760 422
789 013
13,777,552.38
16,477,473.77
18,494,410.63
20,997,495.55
7,028,224.22
7,402,244.06
7,779,544.68
8,281,461.75
347.12
430.36
499.21
588.09
126.05
137.62
149.48
165.10
134.00
138.91
143.56
148.96
259.05
309.81
347.74
394.80
132.15
139.18
146.27
155.71
31.27
23.98
16.00
17.80
9.25
9.18
8.61
10.45
3.71
3.71
3.71
3.71
26.61
19.60
12.24
13.53
5.38
5.32
5.10
6.45
196.03
222.60
237.73
253.55
(Rupiah) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Rupiah) 2. INDEKS PERKEMBANGAN (2000=100) PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
ba
(Persen) PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
(Persen)
ap
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku (Persen)
.p
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000
w
(Persen)
w
3. LAJU PERTUMBUHAN PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Persen)
ua
(Persen) Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun
6,534,180.98
709 774
(Jiwa) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
16,567,296.95
.id
1. NILAI ABSOLUT PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
tp :// w
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Persen)
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Persen)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
ht
(Persen)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Persen)
INDEKS IMPLISIT Catatan: * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Papua Barat Tahun 2011
74
tp :// w
ht
ba
ua
ap
.p
w
w
.id
ra t. bp s. go