XXIX
.LOKASI
NAMA BANDARA
NO
PENGGUNAAN
HIERARKI
SULAWESITENGGARA Pengumpul Skala Sekunder (11/3)
138
Wolter Monginsidi
Kendarl
Domestik
139
BetoAmbari
Bau-bau / Pulau Buton
Domestlk
Pengumpan
140
Sugimanuru
Raha
Domestik
Pengumpan
141
Tanggetada
Kolaka
Domestlk
Pengumpan
Wakatobi
Domestik
Pengumpan
142
Wakatobi
XXX
PROPINSI MALUKU
143
Pattlmura
Ambon
Intemasional Regional
Pengumpul Skala Tersier (1/5)
144
Amahai
Pulau Seram
Domestik
Pengumpan
145
Namlea
Pulau Buru
Domestik
Pengumpan
146
Namrole
Pulau Buru
Domestik
Pengumpan
147
Dumatubun
Langgur
Domestlk
Pengumpan
148
Omit
Saumlakl
Domestik
Pengumpul Skala Tersier (IV/6)
149
Dobo
Pulau Aru
Domestik
Pengumpan
150
Bandaneira
Pulau Banda
Domestik
Pengumpan
151
Wahai
Pulau seram
Domestlk
Pengumpan
152
John Becker
Pulau Kisar
Domestlk
Pengumpan
153
Larat
Pulau Yamdena
Domestik
Pengumpan
154
Bula
Seram Bagian Timur
Domestik
Pengumpan
155
Moa
Maluku Tenggara
Domestik
Pengumpan
156
Saumlaki
Maluku Tenggara Barat
Domestik
Pengumpan
157
Tual Baru
Tual
Domestik
Pengumpan
Sultan Babullah
Temate
Domestik
Pengumpul Skala Tersier (1/5)
159
Kuabang
Kao
Domestik
Pengumpan
160
Gamar Malamo Galela
Galela
Domestik
Pengumpan
161
Oesman Sadik
Labuha
Domestlk
Pengumpan
162
Buli
Maba
Domestik
Pengumpan
XXXI 158
PROPINSI MALUKU UTARA
163
Emalamo
Sanana
Domestik
Pengumpan
164
Tepeleo
Halmahera Tengah
Domestik
Pengumpan
NO XXXII
NAMA BANDARA
LOKASI
PENGGUNAAN
HIERARKI
PROPINSI PAPUA
165
Frans Kaisiepo
Biak
Intemasional Regional, Kargo
Pengumpul Skala Tersier (1/5)
166
Sentani
Jayapura
Internasional Regional
Pengumpul Skala Sekunder (1/3)
167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193
Mopah
Merauke
Internasional Regional
Pengumpul Skala Sekunder (1/3)
Ubrub
Ubrub
Domestik
Pengumpan
Waris
Waris
Domestik
Pengumpan
Dabra
Dabra
Domestik
Pengumpan
Yurut
Yurut
Domestik
Pengumpan
Molot
Molot Kamur
Domestik
Pengumpan
Kamur
Domestik
Pengumpan
Kimam
Kimam
Domestlk
Pengumpan
Elelim
Elelim
Domestik
Pengumpan
Bomakia
Bomakia
Domestik
Pengumpan
Senggeh
Senggeh
Domestik
Pengumpan
Manggelum
Manggelum
Domestlk
Pengumpan
Wamena
Wamena
Domestik
Kellla
Kellla
Domestik
Pengumpan
Kiwlrok
Kiwirok
Domestik
Pengumpan
Nabire
Nabire
Domestik
Bilorai
Silorai
Pengumpan
Bilai
Bllal
Domestik Domestik
Kebo
Kebo
Domestik
Pengumpan
Ranslki
Ranslki
Domestik
Pengumpan
Akimuga
Akimuga
Domestik
Pengumpan
Pengumpul Skala Tersier (11/5)
Pengumpul Skala Tersier (11/5) Pengumpan
Enarotall
Enarotali
Domestik
Pengumpan
Waghete
Waghete
Domestik
Pengumpan
Mararena
Sarmi Jayapura
Domestik
Pengumpan
Tanah Merah
Merauke
Domestik
Pengumpan
Mulla
Mulia Nabire
Domestik
Pengumpan
SUdjarwo
Serul
Domestlk
Pengumpan
NO
194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 XXXIII
216 217 218 219 220 221 222 223 224
NAMA BANDARA
LOKASI
PENGGUNAAN
HIERARKI
Oksibil
Wamena (Oksibil)
Domestik
Pengumpan
Moanamani
Nabire (Moanmani)
Domestik
Mindip Tanah
Merauke (Mindip Tanah)
Domestik
Pengumpan Pengumpan
Kepi
Kepi
Domestik
Pengumpan
Kokonau
Kokonao
Domestik
Pengumpan
Bokondini
Wamena (Bokondlni)
Domestik
Pengumpan
Okaba
Merauke (Okaba)
Domestik
Pengumpan
Numfor
Numfor
Domestik
Pengumpan
/IIaga
lIaga
Domestik
Pengumpan
/IIu
/IIu
Domestik
Pengumpan
Tiom
Tiom
Domestik
Pengumpan
Ewer
Ewer
Domestik
Pengumpan
Batom
Batom
Domestik
Pengumpan
Bade
Bade
Domestik
Pengumpan
Lereh
Lereh
Domestik
Pengumpan
Karubaga
Karubaga
Domestlk
Pengumpan
Obano
Obano
Domestik
Pengumpan
Senggo
8enggo
Domestik
Mozes Kilangin
Timika
Domestik
Waghete Baru
Waghete
Domestik
Pengumpan
Nabire Baru
Nabire
Domestik
Pengumpan
Sinak Baru
Puncak Jaya
Domestik
Pengumpan
Rendani Domine Eduard Osok
Manokwari Sorong
Domestik Domestik
Torea
Fak-fak
Domestlk
Pengumpan
Bintuni
Manokwari (Blntunl)
Domestik
Pengumpan
Utarom
Kaimana
Domestik
Pengumpan
Pengumpan Pengumpul Skala Tersier (1/5)
PROPINSI PAPUA BARA T PengumDul Skala Tersier (1/5) Pengumpul Skala Tersier (1/5)
Ijahabra
Ijahabra
Domestik
Pengumpan
Wasior
Wasior
Domestik
Pengumpan
Inanwatan
Sorong (Inanwatan)
Domestik
Pengumpan
Temlnabuan
Sorong (Teminabuan)
Domestik
Pengumpan
NAMA BANDARA
NO
LOKASI
HIERARKI
Domestik
Pengumpan
Domestik
Pengumpan
Domestik
Pengumpan
Domestik
Pengumpan
225
Merdey
Manokwari
226
Babo
Babo
227
Anggi
Anggi
228
Kambuaya
Kambuaya
229
Werur
Werur
Domestik
Pengumpan
230
Kebar
Kebar
Domestik
Pengumpan
231
Ayawasi
Ayawasi
Domestik
232
Waisai
Raja Ampat
Domestik
233
Aboyaga
Nabire
Domestik
KETERANGAN : I • IV : Tahapan 1 : Pemantapan
Pengembangan Bandar Udara Primer
2 : Pengembangan 3 : Pemantapan
Bandar Udara Primer
Bandar Udara Sekunder
4 : Pengembangan Bandar Udara Sekunder 5 : Pemantapan Bandar Udara Tersier 6 : Pengembangan
Bandar Udara Tersier
Salin an sesuai deng
KEPALA BIR
RIS SH MM MH Pe bina Tk. I (IV/b) NIP. 19630220 198903 1 001
(Bintuni)
PENGGUNAAN
(Ayawaru)
Pengumpan Pengumpul
Skala Tersier (IV/6)
Pengumpan
Lampiran Nomor Tanggal
VIII Peraturan Menteri : KM II Tahun 2010 : 5 Februari 2010
Perhubungan
No t.
Kriteria Rencana induk nasional bandar udara
Sub Kriteria arah kebijakan nasional bandar udara
2.
Pertahanan dan keamanan Negara
arah kebijakan pertahanan dan keamanan
3.
Potensi, pertumbllhan dan perkembangan pariwisata
a. bandar lIdara terletak di daerah tujuan wisata; b. tersedianya infra struktur pariwisata (hotel, restoran. tempat wisata).
4.
Kepentingan dan kemampuan angklltan udara nasional serta potensi permintaan penumpang dan kargo
a.
5.
Potensi dan pengembangan ekonomi nasional dan perdagangan luar negeri
a.
6.
Potensi kondisi geografis
a. lokasi bandar udara dengan bandar lIdara di negara lain yang terdekat; b. lokasi bandar udara dengan bandar udara internasional yang telah ada.
7.
Aksesibilitas dengan bandar udara internasional di sekitamya
a. jumlah kapasitas dan frekllensi penerbangan kefdari bandar udara Intemasional disekitamya; b. moda darat danfatau laut kefdari bandar udara Internasional disekitamya.
8.
Keterkaitan intra dan antar moda
a. Keterkaitan dengan moda udara untuk aksesibilitas kefdari bandar udara kefdari kotakota lain; b. keterkaitan dengan moda darat untuk aksesibilitas kefdari bandar udara ke/dari Kota-kota lain; danfatall c. keterkaitan dengan moda faut f sungai untuk aksesibilitas kefdari bandar udara ke/dari kotakota lain.
9.
Kepentingan angkutan udara haji
a. potensi angkutan haji dalam cakupan bandar udara; b. cakupan fjarak bandar udara embarkasi f debarkasi haj i terdekat .
nasional
potensi angklltan lIdara dalam negeri dan Illar negeri; b. potensi permintaan angklltan udara dalam negeri dan Illar negeri.
pertumbllhan Pendapatan Domestik Regional Bruto provinsi; b. kontribllsi sektor transportasi udara terhadap pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto provinsi.
MENTERIPERHUBUNGAN ttd
Salinan sesuai dengan KEPALA BIRO
UMAR A SH MM MH Pembi a Tk. I (IVfb) NIP. 19630220 198903 I 001
FREDDY NUMBERI
Lampiran
1.
2.
Pengumpul
: KM II Tahun 2010
Tanggal
: 5 Februari 2010
a. Pengumpul Skala Primer
KRITERIA TERLETAK DI KOTA YANG JUMLAH PENUMP ANG MERUPAKAN PUSAT PER TAHUN KEGIATAN EKONOMI Pax ~ 5.000.000 • PKN
b. Pengumpul Skala Sekunder
•
PKN
1.000.000 ~ Pax < 5.000.000
c. Pengumpul Skala Tersier
• • •
PKN PKW PKL
500.000 - 1.000.000
HlRARKI BANDAR UDARA
NO
IX Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor
Pengumpan
< 500.000 I
Keterangan : I. PKN 2. PKW 3. PKL
Pusat Kegiatan Nasional Pusat Kegiatan Wilayah Pusat Kegiatan Lokal
Salinan sesuai de KEPALA SIR
UMAR RIS SH MM MH Pembina Tk. I (IV/b) NIP. 19630220 198903 1 001
Larnpiran X Peraturan Menteri Perhubungan Nornor : KM 11 Tahun 2010 Tanggal : 5 Februari 2010
kode norner (code number)
panjang RW berdasar referensl pesawat
kode huruf
bentang sayap
jarak roda utama terluar
(aeroplane reference field length)
(code letter)
(wing span)
(outer mean gear)
ARFL < 800 m
1
A
wing span < 15m
outer mean gear < 4.5 m
2
800 m s ARFL < 1200 m
B
15 m s wing span < 24m
3
1200 m s ARFL < 1800 m
C
24 m s wing span < 36m
6 s outer mean gear < 9 m
0
36 m s wing span < 52m
9 s outer mean gear < 14 m
E
52 m s wing span < 56m
9 s outer mean gear < 14 m
F
56 m s wing span < 80m
14 s outer mean gear < 16 m
4
1.800 m s ARFL
4.5 s outer mean gear <6 m
MENTERIPERHUBUNGAN ttd Salin an sesuai deng KEPALA BIRO
aslinya
Iv. DAN KSLN
RIS SH MM MH Pe bina Tk. I (IV/b) NIP. 19630220 198903 1 001
Lampiran XI Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor Tanggal
1 2 3 4 5
Surat Permohonan Pemrakarsa Laporan Hasil Studi kelayakan Surat Rekomendasi Gubernur Surat Rekomendasi Bupati I Walikota Surat Ketersediaan Lahan dari Bupati lWalikota atau bukti kepemilikan dan/atau penguasaan lahan; 6 Surat Penegasan Rencana Pembiayaan
Kelavakan Teknis Kelayakan pengembangan wilayah
2.
Kelayakan ekonomi dan finansial
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Ada dan Ada dan Ada dan Ada dan Ada dan Ada dan
KM 11 Tahun 2010 : 5 Februari
2010
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
a. kesesuaian dengan sistem perencanaan wilayah a. sesuai dengan : rencana tata ruang wilayah nasional, makro maupun mikro rencana tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata b. kesesuaian dengan sistem perencanaan ruang wilayah kabupaten/kota transportasi makro maupun mikro b. sesuai dengan tataran transportasi nasional c. kebijakan terhadap daerah rawan bencana, (Tatranas), tataran transportasi wilayah (Tatrawil) dan terisolir, perbatasan tataran transportasi wilayah lokal (Tatralok) d. sesuai dengan rencana induk nasional bandar c. udara. d. a. net present value (NPV) adalah nilai keuntungan bersih saat sekarang, yang perhitungannya berdasarkan pada manfaat yang diperoleh untuk proyek pembangunan bandar udara pada suatu kurun waktu tertentu dengan mempertimbangkan besaran tingkat bunga bank komersial; b. internal rate of return (IRR) adalah tingkat bunga pengembalian suatu kegiatan pembangunan I pengembangan bandar udara, yang perhitungannya berdasarkan pada besaran NPV sama dengan nol;
a. b. c. d.
net present value (NPV) > 0 internal rate of return (IRR) > tingkat suku bunga bank profitability index (PI) atau benefit cost ratio (BCR) > 1 payback period (PP) < 20 tahun
c. profitability index (PI) atau benefit cost ratio (BCR) adalah suatu besaran yang membandingkan antara keuntungan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan dalam kurun waktu penyelenggaraan kegiatan pembangunan! pengembangan bandar udara; d. payback period (PP) adalah kurun waktu dalam tahun yang diperlukan untuk mengembalikan sejumlah dana yang telah dikeluarkan dalam suatu kegiatan pembangunan!pengembangan bandara. 3.
Kelayakan Teknis Pembangunan
Kelayakan angkutan udara
a. topografi; b. kondisi permukaan tanah, kelandaian permukaan tanah; c. aliran permukaan air! sistem drainase; d. meteoro/ogi dan geofisika : cuaca, visibility, ceiling, kondisi atmosferik, e. daya dukung dan struktur tanah; f. infrastruktur dan jaringan utilitas. a. kondisi ruang udara melalui kajian temadap keberadaan bandar udara di sekitamya; b. usability factor, meliputi kajian arah angin (windrose) unit pelayanan lalu lintas udara; c. jenis pesawat yang direncanakan; d. pengaruh cuaca; e. ceiling; f. visibility; g. prosedur pendaratan dan lepas landas; a. eakupan pelayanan yaitu kelayakan jarak pencapaian transportasi darat yang dapat dilayani suatu bandar udara b. potensi penumpang; e. potensi kargo; d. potensi rute penerbangan; e. sistem bandar udara : single airport atau multiple airport; f. kajian ketersediaan armada ;
a. b. c. d. e. f.
Kondisi permukaan tanah relatif datar Kelandaian rata-rata permukaan tanah 0% - 2% Data cuaea, suhu, dan data atmosferik lain. Usibility factor> 5%, Ceiling >300 m, Visibility >4,8 km Daya dukung tanah dinyatakan dengan CBR >6, data struktur tanah dan kedalaman lapisan tanah keras Ketersediaan infrastruktur dan jaringan utilitas
a. Tidak terdapat obstacle terutama di kawasan pendekatan dan Iepas landas, jarak bandar udara terdekat b. Usibility factor >95%, c. Kajian jenis pesawat yang direneanakan d. Data iklim, suhu dan cuaca e. Ceiling >300 m, f. Visibility >4,8 km g. Kajian SID dan STAR a. Cakupan wilayah pada wilayah : 1) Jawa, Bali,Sumatera dengan jarak cakupan 100
km, 2) Kalimantan-Sulawesi dengan jarak cakupan 60 km, 3) Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua dengan jarak eakupan 15 km;
NO.
6.
ASPEK KELAYAKAN
Aspek kelayakan lingkungan
KRITERIA
INDIKATOR
g. multimoda logistik
b. Potensi demand penumpang dan/atau kelangsungan kargo dapat menjamin usaha angkutan udara menjamin rute dapat e. Potens; kelangsungan usaha angkutan udara
a. b. e. d. e.
a. Tidak terdapat lahan konservasi, eagar alam/budaya, potensi sumber daya alam dan permukiman memerlukan b. Aliran permukaan tidak pengendalian atau dapat dikendalikan e. Tidak dilakukan relokasi penduduk atau dapat dilakukan relokasi tanpa menimbulkan dampak yang besar
Lingkungan alam Peruntukan lahan Penguasaaan Lahan Aliran Air Permukaan Relokasi Penduduk f. Keserasian dan keseimbangan budaya g. Dampak sosial kepada masyarakat h. Kependudukan dan lapangan kerja
ttd FREDDY NUMBERI Salinan sesuai den KEPALA BIRO
UMAR IS, SH, MM, MH Pembina Tk. I (IV/b) NIP. 19630220 198903 1 001