NILAI-NILAI PENDIDIKAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENANAMAN JIWA GEMAR MEMBACA (Studi Tafsir Al-Mishbah Karya M. Quraish Shihab Dalam Surat Al-‘Alaq Ayat 1-5 )
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I) Disusun Oleh:
Faza Amalina NIM: 11470127
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015
ABSTRAK Faza Amalina. Nilai-Nilai Pendidikan dan Relevansinya Terhadap Penanaman Jiwa Gemar Membaca ( Studi Tafsir Al-Mishbah Karya M. Quraish Shihab dalam Surat Al-‘Alaq Ayat 1-5 ). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga. 2015. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pada realita kehidupan sekarang ini masih sedikit orang yang memiliki kesadaran akan pentingnya membaca. Kemajuan tekhnologi yang semakin pesat agaknya menjadi salah satu faktor kurangnya minat baca dikalangan masyarakat. Kebanyakan masyarakat kita lebih memilih untuk mencari informasi dan pengetahuan secara mudah dan instan melalui media elektronik dan internet. Hal ini dikarenakan, pandangan masyarakat yang masih sempit yang menganggap bahwa membaca adalah pekerjaan yang membosankan dan kurang praktis karena membutuhkan waktu yang lama serta berpikir lebih dalam untuk mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan. Umat Islam sendiri termasuk demikian. Padahal apabila ditilik kembali, sejak awal Allah SWT telah menurunkan wahyu pertama yakni surat Al-‘Alaq ayat 1-5 yang isinya adalah perintah untuk membaca. Hal ini agaknya merupakan hal yang kurang diperhatikan dan dihayati betul oleh umat Islam. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (Library Research) dan menggunakan pendekatan hermeneutik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode content analisis dan analisis semiotik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat nilai-nilai pendidikan dalam Surat Al‘Alaq ayat 1-5. Nilai-nilai tersebut adalah: nilai tauhid dan kesungguhan membaca. Relevansi nilai-nilai pendidikan tersebut terhadap penanaman jiwa gemar membaca yaitu bahwa membaca hendaknya selalu dikaitkan dengan menyebut nama Allah SWT karena akan mengantarkan pelakunya untuk tidak melakukannya kecuali karena Allah SWT. dan hal ini akan menghasilkan keabadian karena hanya Allah Yang Kekal Abadi dan hanya aktivitas yang dilakukan secara ikhlas yang akan diterimaNya. Membaca juga hendaknya dilakukan berulang-ulang sesuai dengan perintah yang diulang sebanyak dua kali. Hal ini mengisyaratkan bahwa Islam sejak awal telah mengajarkan umat manusia untuk bersungguh-sungguh dalam membaca demi terwujudnya peradaban yang maju dan berkembangnya ilmu pengetahuan. Membaca merupakan wujud ketaatan seseorang atas wahyu yang pertama turun kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan menaati perintah tersebut seseorang akan membaca dan mampu mengetahui dan memahami kekuasaan Allah SWT. dan hal ini akan menyadarkan seseorang tersebut untuk mengakui dan meyakini ketauhidan dan keesaan Allah SWT. Kata kunci: Nilai Pendidikan, Perintah Membaca, Penanaman Jiwa Gemar membaca.
ii
MOTTO
“ karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Al-Insyirah ayat 5-6)1
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya: Fajar Mulya, 2012), hal. 596.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan Kepada Almamaterku tercinta Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
KATA PENGANTAR
ُ ّلِل َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغفِرُ ْه َو َنع ُ ّْلِل مِن ت ِ شرُ ْو ِر أَ ْنفُسِ َنا َومِنْ َسي َئا ِ ُوذ ِبا ِ َّ ِ َإِنَّ ْال َحمْد َّ أَ ْش َه ُد أَنْ الَ إِلَ َه إِالَّ هللا َوأَ ْش َه ُد أَن.ُِي لَه َ َمنْ َي ْه ِد هللاُ َفالَ مُضِ َّل لَ ُه َو َمنْ يُضْ ِل ْل َفالَ َهاد، أَعْ َما ِل َنا صحْ بِ ِه َو َم ِن اهْ َتدَ ى َ اركْ َعلَى م َُح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ اَللَّ ُه َّم.ُم َُحم ًَّدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه ِ صل َو َسل ْم َو َب ِبهُدَ اهُ إِلَى َي ْو ِم ْال ِق َيا َم ِة Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat,
taufiq
dan
hidayah-Nya,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini, meskipun dalam prosesnya, banyak sekali rintangan dan hambatan. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa dapat diselesaikannya skripsi ini benar-benar merupakan pertolongan Allah SWT. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai figur teladan dalam dunia pendidikan yang patut digugu dan ditiru. Skripsi ini merupakan kajian singkat tentang nilai-nilai pendidikan dan relevansinya terhadap penanaman jiwa gemar membaca (studi Tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab dalam Surat Al-‘Alaq Ayat 1-5 ). Penulis sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak/Ibu/Sdr: 1. Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang telah memberikan berbagai
pengalaman
berharga
selama
saya
menjadi
mahasiswa
pengarahan yang berguna selama saya menjadi mahasiswa. 2. Dra. Nur Rohmah, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Kependidikan Islam yang telah memberi motivasi dan arahan selama saya menempuh studi di jurusan ini. 3. Drs. Misbah Ulmunir, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Kependidikan Islam yang telah banyak memberikan pengalaman berharga kepada saya selama menempuh pendidikan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................... ii HALAMAN SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................... iii HALAMAN SURAT PERSETUJUAN KONSULTAN ................................ iv HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vi HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... x PEDOMAN TRANSLITERASI ..................................................................... xi DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi ABSTRAK ...................................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................ 6 D. Telaah Pustaka .................................................................................... 7 E. Landasan Teori .................................................................................... 10 F. Metodologi Penelitian ......................................................................... 21 G. Sistematika Pembahasan ..................................................................... 25 BAB II BIOGRAFI M. QURAISH SHIHAB DAN GAMBARAN TAFSIR ALMISHBAH ....................................................................................................... 26 A. Biografi Penulis Tafsir Al-Mishbah ..................................................... 26 B. Gambaran Tafsir Al-Mishbah .............................................................. 34 BAB III ANALISIS NILAI –NILAI PENDIDIKAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENANAMAN JIWA GEMAR MEMBACA (STUDI PEMIKIRAN M. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISHBAH SURAT AL-‘ALAQ AYAT 1-5 .......................................................................... 44
A. Tafsir Surat Al-‘Alaq Ayat 1-5 dalam Tafsir Al-Mishbah................... .... 44 B. Analisis Kandungan Surat Al-‘Alaq ayat 1-5 dalam Tafsir Al-Mishbah .. 58 C. Analisis Nilai-Nilai Pendidikan dalam Surat Al-‘Alaq Ayat 1-5............. 66 D. Urgensi Membaca Menurut Pemikiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah Surat Al-‘Alaq Ayat 1-5....................................................... 77 BAB IV PENUTUP ......................................................................................... .... 82 A. Kesimpulan ......................................................................................... .... 82 B. Saran-saran .......................................................................................... .... 84 C. Penutup ................................................................................................ ....85 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... .... 86 LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
: Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran II
: Bukti Seminar Proposal
Lampiran III
: Berita Acara Seminar
Lampiran IV
: Surat Persetujuan Perubahan Judul Skripsi
Lampiran V
: Kartu Bimbingan
Lampiran VI
: Surat Keterangan Bebas Nilai C-
Lampiran VII
: Sertifikat PPL 1
Lampiran VIII
: Sertifikat PPL-KKN Integratif
Lampiran IX
: Sertifikat ICT
Lampiran X
: Sertifikat IKLA
Lampiran XI
: Sertifikat TOEC
Lampiran XII
: Curiculum Vitae
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan telah didefinisikan secara berbeda-beda oleh berbagai kalangan, yang banyak dipengaruhi pandangan dunia (weltanschauung) masing-masing. Namun pada dasarnya, semua pandangan yang berbeda itu bertemu dalam semacam kesimpulan awal ; pendidikan merupakan suatu proses penyiapan generasi muda untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien.1 Sahal Mahfudh menyatakan bahwa pendidikan pada dasarnya merupakan usaha sadar yang membentuk watak dan perilaku secara sistematis, terencana dan terarah.2 Dalam perspektif Islam, pendidikan juga memiliki beberapa definisi, Yusuf Al-Qardawi
memberikan pengertian , “pendidikan Islam adalah
pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena itu, pendidikan Islam menyiapkan manusia
untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang, dan
menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya”.3 Menurut Hasan Langgulung, pendidikan Islam diartikan sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan 1
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III,( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hal.4. 2 Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz, Nuansa Fiqih Sosial, (Yogyakarta: LKIS, 1994), hal. 257. 3 Yusuf Al- Qardawi, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan Al Bana, terj. Bustami A. Gani dan Zainal Abidin Ahmad,(Jakarta: Bulan Bintang), hal. 157.
2
pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.4 Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan pendidikan. Salah satu cara yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan pendidikan yaitu dengan membaca. Membaca merupakan suatu proses menangkap atau memperoleh konsepkonsep
yang
dimaksudkan
oleh
pengarangnya,
menginterprestasi,
mengevaluasi konsep-konsep pengarang, dan merefleksikan maupun bertindak sebagaimana yang dimaksud dari konsep-konsep itu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca tidak
hanya mengoperasikan
berbagai keterampilan untuk memahami kata dan kalimat, akan tetapi juga kemampuan menginterprestasi pemahaman yang komprehensif.5
dan mengevaluasi sehingga memperoleh Dengan membaca pula sebuah peradaban
bisa maju dan jaya. Karena membaca merupakan syarat pertama dan utama pengembangan ilmu dan teknologi, serta syarat utama
membangun
peradaban.6 Atau dengan kata lain membaca merupakan asas atau pondasi utama masyarakat yang cerdas dan berperadaban maju. Namun demikian, begitu pentingnya budaya membaca sebagai syarat agar masyarakat mampu memajukan peradaban, agaknya berbanding terbalik dengan kenyataan survei yang dilakukan oleh Hernando, mantan Kepala
4
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, (Jakarta: Wacana Ilmu, 1998), hal.5. 5 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah,(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 194. 6 Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur‟an Tafsir Maudhu‟i atas Pelbagai Persoalan Umat , (Bandung: Penerbit Mizan, 1997), hal. 6.
3
Perpustakaan Nasional, menyatakan bahwa hanya 1% penduduk Indonesia yang mau mengunjungi perpustakaan. Demikian juga dengan buku yang terbit, hanya 12 judul buku per satu juta penduduk. Di negara-negara yang sudah maju, terdapat 513 judul per satu juta penduduk. Jumlah surat kabar di Indonesia hanya 2,8% dari seluruh penduduk Indonesia , standar UNESCO adalah 10% untuk negara berkembang dan 30% untuk negara maju. 7 Hal ini menunjukkan bahwa minat baca dan menulis bangsa Indonesia masih sangat kurang dan belum optimal. Hal demikian boleh jadi dikarenakan beberapa faktor diantaranya televisi, internet, radio, handphone, dan berbagai situs layanan informasi yang menjadikan anak-anak enggan untuk membaca dan cenderung mengambil informasi secara instan tanpa mau mencari lebih serius dan mengulang-ulang bacaan. Selain itu ada faktor lain, seperti kurangnya perhatian orang tua terhadap peningkatan minat dan semangat baca anakanaknya sehingga anak-anak cenderung malas dan mencari kesibukan lain yang sifatnya hanya main-main.8 Al-Qur‟an dalam berbagai khitbahnya telah menunjukkan pada manusia tentang penghargaannya kepada ilmu pengetahuan
dan sekaligus para
pemiliknya atau para ulama‟.9 Sebagai kitab suci umat Islam tentu saja Al-Qur‟an memiliki banyak kandungan 7
yang di dalamnya membahas tentang pendidikan. Di dalam
Umar Sidik, Budaya Membaca dan Kemelekhurufan Masyarakat, Dalam Fihris: Jurnal Ilmu perpustakaan dan Informasi , Vol 1 No 2, 2006, Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi. 8 Mudjito, Pembinaan Minat Baca , (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2001), hal.49. 9 Juwariyah, Dasar-dasar Pendidikan Anak dal Al-Qur‟an, (Yogyakarta: Teras, 2010), hal. 58.
4
beberapa surat dan ayat jelas sekali bahwa Al-Qur‟an dapat dijadikan dasar pendidikan baik bagi
pendidik, peserta didik serta proses pendidikan itu
sendiri. Beberapa surat dan ayat Al-Qur‟an yang membahas tentang pendidikan antara lain yakni surat Al-„Alaq ayat 1-5, surat Al-Mujadalah ayat 11, surat Luqman ayat 12-19 , surat At-Taubah ayat 9 serta masih banyak lagi ayatayat Al-Qur‟an yang di dalamnya membahas tentang pendidikan dan ilmu pengetahuan. Ayat Al-Qur‟an yang pertama diturunkan kepada Rasulullah Saw. menunjuk pada keutamaan ilmu pengetahuan, yaitu dengan memerintahkan membaca sebagai kunci ilmu pengetahuan10. Allah Swt berfirman : 1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Iqra‟ atau perintah membaca, adalah kata pertama dari wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad Saw. Kata ini sedemikian petingnya sehingga diulang dua kali dalam rangkaian wahyu pertama. Mungkin mengherankan bahwa perintah tersebut ditujukan pertama kali kepada seseorang yang tidak pernah membaca suatu kitab sebelum turunnya AlQur‟an (QS 29: 48), bahkan seorang yang tidak pandai membaca suatu tulisan 10
Yusuf Qardawi, Al-Qur‟an Berbicara tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hal. 91.
5
sampai akhir hayatnya. Namun, keheranan ini akan sirna jika disadari arti iqra‟ dan disadari pula bahwa perintah ini tidak hanya ditujukan kepada pribadi Nabi Muhammad Saw semata-mata, tetapi juga untuk umat manusia sepanjang sejarah kemanusiaan, karena realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. 11 Kemajuan yang didapat umat Islam pada masa kejayaan dulu tentu saja tak lepas dari nilai-nilai agama yang melingkupinya. Nilai-nilai yang diajarkan oleh agama Islam diwujudkan dengan sebaik-baiknya dalam realita kehidupan sehari-hari. Al-Qur‟an sebagai pegangan dan pedoman pertama umat Islam selalu memberikan berbagai pelajaran dan petunjuk
dalam berbagai hal,
termasuk ilmu dan bagaimana cara memperolehnya. Ajaran dan petunjuk dalam Al-Qur‟an inilah yang manjadi patokan
utama umat Islam dalam
menghasilkan karya-karya yang sampai sekarang masih bisa kita lihat dan manfaatkan. Dengan melihat Islam yang begitu besar dukungannya terhadap budaya membaca maka hal tersebut akan menjadi pondasi kuat dalam meneliti lebih lanjut ajaran-ajaran Islam tentang konsep membaca yang dijelaskannya melalui Al-Qur‟an terutama yang terdapat dalam surat Al-„Alaq ayat 1-5.12 Menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbahnya bahwa membaca dalam surat Al-„Alaq tersebut merupakan tugas Nabi Muhammad Saw dan umatnya dalam rangka membekali diri dengan kekuatan pengetahuan. Dan
11
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran: Fungsi Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung : Mizan, cet. IX, 1995), hal. 167. 12 Rohana, Studi Deskriptif Pemikiran Quraish Shihab tentang Konsep Membaca dalam Surat Al-„Alaq Ayat 1-5 , ( Yogyakarta: Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga, 2011), hal. 6.
6
membaca yang dimaksud adalah membaca apa saja yang dapat dijangkau baik itu teks tertulis maupun tidak tertulis, teks yang sifatnya suci (kitab) maupun karangan biasa. Membaca juga harus berulang-ulang memperoleh pemahaman
untuk
mendalam mengenai sesuatu serta memperoleh
wawasan-wawasan baru yang didapat dari bacaan.13 B. Rumusan Masalah 1. Nilai-nilai pendidikan apa yang terkandung dalam surat Al-„Alaq ayat 1-5 pada tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab? 2. Apa relevansi nilai-nilai pendidikan dalam surat Al-„Alaq ayat 1-5 dalam tafsir Al Misbah karya M. Quraish Shihab dengan penanaman jiwa gemar membaca? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan dalam surat Al-„Alaq ayat 15 dalam tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab b. Untuk mengetahui relevansi nilai-nilai pendidikan dalam surat Al„Alaq ayat 1-5 dalam tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab dengan penanaman jiwa gemar membaca. 2. Manfaat Penelitian a. Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan keilmuan khususnya tentang pendidikan.
13
Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan , Kesan, dan Keserasian Al-Qur‟an , Vol. 15 Juz „Amma ,( Jakarta: Lentera Hati, 2003), hal. 392-398.
7
b. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai masukan dan saran bagi para pendidik guna menambah wawasan keilmuan dalam rangka membentuk generasi penerus bangsa yang gemar membaca. D. Kajian Pustaka Literatur review dimaksudkan untuk mengetahui letak perbedaan dan posisi penelitian dilakukan, sehingga dapat diketahui keaslian dan siginifikasi dari penelitian yang penulis lakukan, dalam arti penelitian ini tidak pernah dilakukan oleh orang lain sebelumya. Sejauh pengamatan penulis ketika hendak melakukan penelitian, belum pernah ada penelitian yang membahas tentang “Nilai-Nilai Pendidikan dan Relevansinya Terhadap Penanaman Jiwa Gemar Membaca ( Studi Tafsir Al-Mishbah Karya M. Quraish Shihab dalam Surat Al-„Alaq Ayat 1-5 )”. Penelitian- penelitian sebelumnya memang banyak yang mengkaji tokoh Quraish Shihab, dan tidak sedikit pula yang mengkrucutkan bahasannya pada surat Al-„Alaq ayat 1-5. Akan tetapi kajian yang difokuskan variatif berdasar tema yang sesuai dengan keinginan peneliti. Dari beberapa penelitian yang telah ada, penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh penulis memiliki karakteristik yang berbeda dengan penelitian yang ada sebelumnya. Pertama penelitian yang dilakukan oleh Rohana. Dalam penelitian ini terdapat beberapa kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, terutama pada objek kajian yaitu mengenai pemikiran tokoh M. Quraish Shihab dan stressing pada surat Al-„Alaq ayat 1-5. Namun penelitian yang dilakukan oleh Rohana kajiannya
8
adalah
menyangkut
konsep
membaca
serta
relevansinya
terhadap
penyelenggaraan perpustakaan, sedangkan penelitian yang penulis lakukan memiliki fokus untuk
mengetahui secara mendalam tentang nila-nilai
pendidikan apa yang terkandung dalam surat Al-„Alaq ayat 1-5
serta
relevansinya terhadap penanaman jiwa gemar membaca. Jadi perbedaannya terletak pada fokus kajiannya yakni Rohana tentang relevansinya terhadap penyelenggaraan perpustakaan14 sedangkan penulis fokus pada relevansi nilainilai pendidikan yang terkandung dalam surat Al-„Alaq ayat 1-5 terhadap penanaman jiwa gemar membaca. Selanjutnya yakni penelitian yang dilakukan oleh Panji Kumoro. Sekilas memang penelitian yang penulis lakukan sedikit agak mirip dengan yang dilakukan oleh Panji Kumoro. Namun jika diteliti lebih mendalam maka akan nampak letak perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Panji Kumoro dan penulis. Adapun letak perbedaan tersebut yakni terdapat pada relevansi surat Al-„Alaq ayat 1-5 yakni Panji Kumoro memiliki fokus untuk mengetahui lebih mendalam mengenai relevansi Surat Al-‟Alaq ayat 1-5 terhadap PAI 15
sementara penulis lebih memfokuskan penilitian pada relevansi Surat Al-
‟Alaq ayat 1-5 terhadap penanaman jiwa gemar membaca.
14
Rohana, Studi Deskriptif Pemikiran Quraish Shihab Tentang Konsep Membaca dalam Surat Al-„Alaq ayat1-5, Skripsi Tidak Diterbitkan, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga, 2011. 15
Panji Kumoro, Nilai- nilai Pendidikan Islam dalam Surat Al-„Alaq ayat 1-5 dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Agama Islam ( Studi Pemikiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al- Mishbah), Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2009.
9
Adapun penelitian lain yakni penelitian yang dilakukan oleh Nita Heriyanti. Jika dilihat dari segi objek penelitian maka akan nampak kesamaan dengan objek penelitian yang diteliti penulis yaitu surat Al-„Alaq ayat 1-5 namun memiliki perbedaan yang signifikan dibeberapa bagian, yaitu : a). Sumber rujukan primer yang dijadikan pegangan pada skripsi yang disusun oleh Nita Heriyanti adalah beberapa kitab tafsir, diantaranya Tafsir AlMaraghi, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al-Azhar, Tafsir Al-Mishbah dan Tafsir UII. Sedangkan penelitian penulis lebih mengerucut pada tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab sebagai sumber rujukan utama. b). Judul skripsi Nita Heriyanti adalah Unsur-Unsur Pendidikan...dan Implementasinya terhadap Pembelajaran PAI, dengan memberi fokus pembahasan pada unsur pendidikan beserta implementasinya terhadap pembelajaran PAI16, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis memberi stressing pada nilai-nilai pendidikan yang direlevansikan dengan Penanaman Jiwa Gemar Membaca serta menjadikan objek telaah utamanya pemikiran mufassir kontemporer Indonesia, M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah. Selanjutnya yakni penelitian yang dilakukan oleh Chorunnisa Siregar dengan judul Nilai-Nilai Pendidikan dalam Surat Al-„Ashr dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Agama Islam (Studi atas Pemikiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah). Di dalam penelitian ini menghasilkan simpulan bahwa dalam surat Al-„Ashr dengan meminjam teori Benyamin S Bloom
16
Nita Heriyanti, Unsur-unsur Pendidikan Islam dalam Surat Al-„Alaq ayat 1-5 dan Implementasinya Terhdap Pembelajaran PAI, Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2006.
10
tentang ranah penilaian pendidikan (kognitif,afektif, dan psikomotor) didapat hasil penelitian bahwa unsur keimanan dalam surat Al-„Ashr termasuk dalam ranah
kognisi/pengetahuan,
unsur
amal
shalih
menduduki
bagian
psikomotor/keterampilan, serta saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran menempati bagian afektif dalam penilaian pendidikan17. Penelitian ini jelas berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan. Yang membuat penelitian tersebut terhubung benang merah hanyalah karena sumber rujukan yang sama ( Tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab).
E. Landasan Teori 1. Nilai-nilai Pendidikan a. Pengertian Nilai Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta, nilai mempunyai arti : a). Harga (dalam taksiran harga), b). Harga sesuatu jika diukur atau ditukar dengan yang lain, c). Angka kepandaian, d). Kadar, mutu, banyak sedikitnya isi, e). Sifatsifat/hal-hal yang berguna bagi kemanusiaan.18 Menurut Milton Rokeach dan James Bank nilai adalah : “ Suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup sistem kepercayaan
17
Choirunnisa Siregar, Nilai-Nilai Pendidikan dalam Surat Al-„Ashr dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Agama Islam (Studi atas Pemikiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir AlMishbah), Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2008. 18
hal.667.
W.J.S. Poerdarminta, Kamus Bahasa Indonesia , (Jakarta: Balai Pustaka,1984),
11
dalam mana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan”. Dari pengertian diatas dapat difahami bahwa nilai merupakan sifat yang melekat pada sesuatu (sistem kepercayaan) yang telah berhubungan dengan subjek yang memberi arti (yakni manusia yang meyakini). Adapun Sidi Gazalba mengartikan nilai sebagai sesuatu yang bersifat abstrak, ia ideal, nilai bukan benda konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar dan salah yang menuntut pembuktian empirik, melainkan soal penghayatan yang dikehendaki, disenangi dan tidak disenangi. 19 b. Pengertian Pendidikan Meskipun sebagian di antara kita mengetahui tentang apa itu pendidikan, tetapi ketika pendidikan tersebut diartikan dalam suatu batasan tertentu, maka terdapatlah beberapa pengertian yang diberikan. Pendidikan menurut An-Nahlawi berasal dari bahasa Arab, yatitu dari
akar
raba-yarbu
yang
artinya
adalah
“bertambah
dan
“berkembang”, dan rabba-yarubbu yang dibandingkan dengan kata madda-yamuddu
berarti
memperbaiki,
mengurusi
kepentingan,
mengatur, menjaga, dan memperhatikan.20
19
HM. Chabib Toha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Mitra Pustaka, 1996), hal.60-61. 20 An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat, Terjemahan Shihabuddin, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), hal.20.
12
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Maksud dari dewasa disini adalah dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri secara biologis, psikologis, paedagogis, dan sosiologis. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompk orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti metal.21 Selain pengertian diatas, masih banyak lagi pengertian pendidikan menurut definisi beberapa ahli. Menurut Ahmad D. Marimba, pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.22 Jika antara nilai dan pendidikan dikaitkan, maka akan dapat difahami bahwa yang dimaksud dengan nilai pendidikan adalah hal-hal yang penting sebagai proses pengubahan sikap atau tingkah laku
21
Sudirman N.,dkk., Ilmu Pendidikan, (Bandung :Remaja Rosda Karya, 1992), hal. 4. Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pt. Al-Ma‟arif, 1987), hal. 19. 22
13
seseorang dalam mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran, pelatihan, proses pembiasaan, dan cara mendidik.23 dalam Surat Al-‘Alaq ayat 1-5 menurut M.
2. Konsep Membaca Quraish Shihab.
1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Iqra‟ atau perintah membaca, adalah kata pertama dari wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad Saw. Kata ini sedimikian pentingnya sehingga diulang dua kali dalam rangkaian wahyu pertama. Mungkin mengherankan bahwa perintah tersebut ditujukan pertama kali kepada seseorang yang tidak pernah membaca suatu kitab sebelum turunnya Al-Qur‟an
(QS 29: 48), bahkan seorang yang tidak pandai
membaca suatu tulisan sampai akhir hayatnya. Namun, keheranan ini akan sirna jika disadari arti iqra‟ dan disadari pula bahwa perintah ini tidak hanya ditujukan kepada pribadi Nabi Muhammad Saw semata-mata, tetapi juga untuk umat manusia sepanjang sejarah kemanusiaan, karena realisasi perintah tersebut 23
Kusuma Indra dan Dien Amin, Pengantar Ilmu pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1973), hal. 52.
14
merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan
hidup di dunia dan di
akhirat. Jika dicermati, perintah membaca dalam surat Al-„Alaq ayat 1-5 tidak menyebutkan objek apa yang harus dibaca. Dalam suatu kaidah kebahasaan disebutkan bahwa suatu kata dalam susunan redaksi yang tidak disebutkan objeknya, maka objek yang dimaksud bersifat umum, mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh kata tersebut. Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa karena kata qara‟a digunakan dalam arti membaca, menelaah, menyampaikan, dan sebagainya, dan karena objeknya tidak disebut sehingga bersifat umum, maka objek kata tersebut mencakup segala yang dapat terjangkau baik bacaan suci yang bersumber dari Tuhan maupun yang bukan, baik menyangkut ayat-ayat yang tertulis maupun yang tidak tertulis, sehingga mencakup telaah terhadap alam raya, masyarakat dan diri sendiri, ayat suci Al-Qur‟an, majalah, koran, dan lain sebagainya. Perintah
membaca,
menelaah,
meneliti
menghimpun
dan
sebagainya dikaitkan dengan “ bi ismi Rabbika” (“dengan nama Tuhanmu”).24Mengaitkan pekerjaan membaca dengan nama Allah Swt mengantarkan pelakunya untuk tidak melakukannya kecuali karena Allah Swt dan hal ini akan mengasilkan keabadian karena hanya Allah Yang Kekal Abadi dan hanya aktivitas yang dilakukan secara ikhlas yang akan
24
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an, (Bandung: Mizan, 2003), hal.260-263.
15
diterima-Nya. Tanpa keikhlasan, semua aktivitas akan berakhir dengan kegagalan dan kepunahan (QS. Al-Furqan: 23).25 Pengaitan ini merupakan syarat sehingga menuntut dari si pembaca bukan saja sekadar melakukan bacaan dengan ikhlas, tetapi juga antara lain memilih bahan-bahan bacaan yang tidak mengantarnya kepada hal-hal yang bertentangan dengan “nama Allah” itu. 3. Urgensi Membaca Membaca merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan informasi, ilmu, dan pengetahuan yang ia butuhkan. Namun demikian, kesadaran membaca hingga saat ini masih menjadi masalah masyarakat yang belum bisa terselesaikan. Kesadaran dan minat baca masyarakat masih jauh di bawah rata-rata. Hal ini disebabkan, masyarakat lebih memilih media lain untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan secara lebih praktis dan mudah tanpa perlu menalar dan berpikir secara mandiri. Di Indonesia, hingga saat ini persoalan membaca, perilaku membaca maupun minat baca masih menjadi perhatian
utama dalam
berbagai pembahasan seputar pengembangan kualitas sumber daya manusia khususnya generasi muda. Dikaitkan dengan litreracy rate sebagai indikator Human Development Index (HDI), peringkat Indonesia masih di bawah negara-negara seperti Thailand, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. World Bank di dalam salah satu laporan pendidikannya juga 25
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: pesan, kesan dan keserasian Al-Qur‟an, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hal.456.
16
mencatat tentang rendahnya kemampuan membaca anak-anak Indonesia. Dengan mengutip hasil studi Vincent Greanary, World Bank juga menunjukkan kemampuan membaca siswa kelas 6 SD di Indonesia. Secara rinci Indonesia mendapatkan nilai 51,7 yang berada di urutan paling akhir setelah Filipina (52,6), Thailand (65,1), Singapura (74,0), dan Hongkong (75,5). Artinya kemampuan membaca siswa di Indonesia memang tergolong paling buruk dibandingkan siswa dari negara-negara di Asia. Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan Tim Program of International Student Assessment (PISA) Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas menunjukkan bahwa kemahiran membaca anak usia 15 tahun di Indonesia memprihatinkan. Sekitar 37,6% hanya bisa membaca tanpa bisa menangkap maknanya dan 24,8% hanya bisa mengaitkan teks yang dibaca dengan satu informasi pengetahuan (Kompas, 2 Juli 2003). 26 Mewujudkan suatu Masyarakat Indonesia Membaca adalah sebuah visi tentang apresiasi minat baca masyarakat, yang ditunjukkan oleh adanya pergeseran budaya literasi. Memang bukan hal yang mudah karena jelas masyarakat Indonesia tengah ditelikung dan dibius oleh sajian industri media massa TV yang tidak ramah dengan budaya membaca. TV swasta bertambah melebihi jumlah jari tangan. Sementara itu jam tayangnya yang 24 jam, membuka peluang bagi intensitas jam menonton TV pada anak-anak dan remaja menjadi semakin tinggi, rata-rata 5-10 jam
26
Rahma Sugihartati, Membaca, Gaya Hidup dan Kapitalisme Kajian Tentang Reading for Pleasure dari Perspketif Cultural Studies, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hal.3.
17
sehari semalam. Kapan waktu mereka untuk membaca buku, baik buku pelajaran mapun buku pilihan lainnya. Masyarakat Indonesia secara dominan hidup dalam budaya lisan dan budaya menonton. Opini banyak ditentukan oleh kuatnya strategi komunikasi lisan dan visual, dari pada dengan bacaan, dan berbagai jenisnya. Mengapa masyarakat kita malas membaca informasi yang berbentuk tulisan seperti leaflet, pamflet, booklet, apalagi buku? Karena membaca memerlukan energi yang besar: konsentrasi, fokus, daya nalar, dan analisis. Semetara itu, masyarakat lebih menyukai pikiran serba instant, serba mudah, dan ambil jalan pintas. Apakah kondisi ini merupakan sebab atau dampak? Apakah terbentuknya masyarakat lisan dan visual merupakan sebab adanya kebijakan tentang TV di negeri ini? Mengapa di Barat kehadiran TV tidak terlalu terasa dampaknya sehingga tidak terasa friksi budaya baca dan lisan? Jawabannya adalah karena di Barat budaya literalnya telah berlangsung lebih dari 500 tahun, dan berkembang kuat dari generasi ke generasi. Sebaliknya, bangsa kita seolah-olah mengalami lompatan dari budaya prabaca ke budaya lisan/visual, dan tidak mengalami budaya baca yang kuat terlebih dahulu. Landasan budaya literal kita sama sekali belum terbentuk, bak manusia yang memasuki fase janin tiba-tiba harus
18
menghadapi budaya lisan modern yang dampakya lebih besar daripada budaya lisan tradisional.27 Begitu pentingnya membaca sehingga Allah Swt menurunkan wahyu-Nya kepada Nabi Muhammad Saw yang pertama yakni perintah membaca pada surat Al-„Alaq ayat 1-5. Perintah iqra‟ mengandung makna setiap muslim berkewajiban selalu menambah informasi sehingga memiliki banyak informasi, yaitu dengan cara membaca dan meneliti ayaut qauliyyah dan ayat kauniyah sesuai kemampuan. Salah satu sifat orang modern, menurut David Smith dan Alex Inkeles dalam Becoming Modern yang dikutip oleh Affan Ghafar adalah: haus akan informasi, ingin selalu memiliki sejumlah informasi.28Makin banyak membaca dan meneliti, makin banyak informasi yang diperoleh manusia dan akan memperluas wawasan serta menumbuhkan kreativitasnya. Dengan kata lain, iqra‟ adalah perintah Allah Swt kepada manusia agar menjadi manusia yang kaya informasi. Manusia modern bercirikan kaya informasi. Perintah iqra‟ dapat dimaknai sebagai perintah agar umat Islam menjadi manusia modern, manusia yang banyak informasi dan luas wawasan. Kemajuan dan kemunduran suatu bangsa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ditentukan oleh tinggi rendahnya komitmen mereka terhadap aktivitas membaca dan meneliti secara mendalam dan total. Kegiatan membaca, meneliti, dan mendalami ilmu itu berkarakter
27
Nunu A. Hamijaya dkk, Quick Reading Melejitkan DNA Membaca, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008), hal. 34-35. 28 Affan Ghafar, Modernitas dan Islam, Dua Kutub yang Berbeda?, (Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 1989), hal.3.
19
religius, sebab potensi untuk menelaah, mendalami, dan meneliti adalah pemberian Tuhan. Objek pengetahuan yang berupa ayat kauniyah adalah karunia Tuhan. Setiap manusia dalam melakukan kegiatan membaca, meneliti, mendalami ayat Allah Swt, terikat dengan nilai transidental Ilāhiyyah. Ilmu pengetahuan itu tidak bebas nilai, tetapi terikat dengan nilai transenden ilāhiyyah.29 Dalam teorinya, M. Quraish Shihab berpendapat bahwa membaca merupakan syarat utama dan pertama dalam memajukan perdaban dan ilmu pengetahuan. Demikian perintah membaca merupakan perintah paling berharga yang pernah dan yang dapat diberikan kepada umat manusia. Tidak mustahil pada suatu ketika “manusia” akan didefinisikan sebagai “makhluk membaca”, suatu definisi yang tidak kurang nilai kebenarannya dari definisi-definisi lainnya semacam “makhluk sosial” atau “ makhluk berpikir”.30 F. Metode Penelitian 1. Jenis dan Sifat Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (Library Research), yakni penelitian yang mengkaji dan mendalami beragam sumber yang berkaitan dengan tema yang diusung penulis yaitu nilai-nilai pendidikan dalam surat Al-„Alaq ayat 1-5 serta relevansinya terhadap penanaman jiwa gemar membaca dengan menjadikan Tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish
29
Muh. Anis, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan Meretas Konsep Pendidikan dalam Al-Qu‟an, (Yogyakarta: Mentari Pustaka, 2012), hal. 94-95. 30 M. Quraish Shihab, Lentera Hati Kisah dan Hikmah Kehidupan, (Bandung: Mizan, 1994), hal.41.
20
Shihab sebagai sumber rujukan utama. Sifat penelitian ini adalah diskriptif-analitis,31 didalam penelitian ini pokok bahasan berupa nilainilai pendidikan dalam surat Al-„Alaq ayat 1-5
serta relevansinya
terhadap Penanaman Jiwa Gemar Membaca dengan mengambil kajian pemikiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah dibahas dengan jelas, runtun, dan terarah. Selanjutnya sebelum memasuki domain simpulan,
maka
objek
tersebut
dianalisis
secara
kritis
dengan
mengarahkannya pada pokok pembahasan. 2. Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan ini menggunakan pendekatan hermeneutik. Hermeneutika dalam arti sempit, yakni ilmu tentang metodemetode penafsiran32. Sementara hermenutika dalam arti luas, yakni bidang ilmu yang membahas praktik penafsiran, metode-metode, prinsip-prinsip, dan filsafat penafsiran.33 Dalam konteks penelitian penulis, maka penulis mengambil beberapa pemikiran M.Quraish Shihab yang telah banyak terdapat di berbagai literatur dan media yang ada, yakni dengan memilih dan mengambil Tafsir Al-Mishbah sebagai sumber rujukan utama, yang mana selanjutnya nanti akan dikumpulkan, diteliti, dan dianalisis dengan cermat dan kritis sehingga dapat menghasilkan simpulan yang ilmiah. 3. Pengumpulan Data 31
Muhammad Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), hal.68. Kurdi, Hermeneutika Al-Qur‟an dan Hadis, (Yogyakarta: elSAQ Press, 2010), hal.v. 33 M. Nur Kholis Setiawan dkk, Upaya Integrasi Hermeneutika dalam Kajian Qur‟an dan Hadis (Teori dan Aplikasi), ( Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011), hal. viii. 32
21
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi yaitu mengumpulkan beragam sumber tertulis meliputi buku, jurnal dan lain sebagainya.34 4. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data; data primer dan data sekunder. Adapun data primer yang digunakan penulis adalah
Tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab guna mencari
rumusan tentang nilai-nilai pendidikan dalam surat Al-„Alaq ayat 1-5 dan relevansinya terhadap penanaman jiwa gemar membaca. Selain itu ada pula data primer yang digunakan oleh penulis untuk melengkapi data sekunder yang telah ada, data yang dimaksud yakni buku-buku karya M. Quraish Shihab lainnya dalam rangka mencari pemikiran beliau secara utuh. 5.
Metode Analisis Data Data yang terkumpul dalam penelitian selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik content analysis35, yaitu analisis tekstual dalam studi pustaka melalui interpretasi terhadap isi pesan suatu komunikasi sebagaimana terungkap dalam literatur-literatur yang memiliki relevansi dengan tema penelitian ini yang berorientasi pada upaya mendeskripsikan sebuah konsep atau memformulasikan suatu ide pemikiran melalui langkah-langkah penafsiran terhadap teks tafsir Al
34
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek ), (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 135. 35 Lexy J. Moeleang, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rosda Karya, 1991), hal. 163.
22
Mishbah Q.S. Al-„Alaq ayat 1-5. Selain analisis isi, penulis juga menggunakan teknik analisis semiotik, karena obyek kajian berupa teks, maka nantinya juga akan dikaji bahasa dari teks yang digunakan tersebut. Semiotik merupakan kajian tanda yang ada dalam kehidupan, artinya segala sesuatu yang ada dalam kehidupan dapat dilihat sebagai tanda, yakni sesuatu yang harus diberi makna36. Disini teks Tafsir alMishbah pun menjadi bagian dari tanda yang harus dimaknai. Dalam penerapan teknik analisis semiotik ini penulis memperhatikan bahasa yang digunakan oleh M. Quraish Shihab dalam tafsirnya. Ketika ada suatu kata atau bahasa yang diulang-ulang atau sebuah penekanan pada bahasa yang digunakan maka itu artinya ada sebuah pesan yang ingin disampaikan olehnya. Adapun langkah-langkah analisisnya sebagai berikut: a. Memilih data dengan pembacaan dan pengamatan secara cermat terhadap teks Tafsir Al-Misbah Q.S. Al-„Alaq ayat 1-5 yang didalamnya terkandung nilai-nilai pendidikan . b. Mengkatagorikan ciri-ciri atau komponen pesan yang mengandung nilai-nilai pendidikan yang memiliki relevansi terhadap penanaman jiwa gemar membaca yang ada didalam teks Tafsir Al-Misbah Q.S. Al„Alaq ayat 1-5. c. Menganalisis data keseluruhan sehingga mendapatkan pesan yang sesuai dengan nilai-nilai pendidikan serta relevansinya terhadap penenaman jiwa gemar membaca. 36
Benny H Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, (Jakarta: Komunitas Bambu, 2011), hal. 3.
23
Untuk mendapatkan kesimpulan penulis menggunakan pola penalaran induktif, yaitu pola pemikiran berangkat dari suatu pemikiran khusus kemudian ditarik generalisasi yang bersifat umum. 6. Sistematika Pembahasan Untuk mengetahui gambaran keseluruhan pada penelitian ini, maka peneliti
akan
menyampaikan
garis-garis
besar
dan
sistematika
pembahasannya, sistematika dalam skripsi ini dibagi menjadi empat bab. Adapun sistematika dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I berisi pendahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II memuat tentang biografi dan karya-karya M. Quraish Shihab, pembahasan akan dikelompokkan dalam tiga sub bab, yakni Pertama berisi riwayat hidup beserta riwayat pendidikan yang pernah ditempuh beliau. Kedua, karya-karya yang telah dihasilkan oleh M. Quraish Shihab. Ketiga berisi tentang gambaran umum Tafsir Al-Mishbah. BAB III berisi analisa tentang nilai-nilai pendidikan dalam surat Al-„Alaq ayat 1-5 serta relevansinya terhadap penanaman jiwa gemar membaca yang berdasarkan pada pemikiran M. Quraish Shihab dalam tafsir Al-Mishbah. BAB IV merupakan bab terakhir dalam penelitian ini, sebagai penutup maka memuat tiga sub bab, yaitu Pertama, memuat simpulan dari bahasan sebelumnya, Kedua berisi tentang saran-saran untuk mengembangkan
24
penelitian ini lebih lanjut. Ketiga memuat kata penutup dan penyusunan penelitian ini.
83
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan
sumber-sumber yang telah penulis kumpulkan dan
analisis tentang nilai-nilai pendidikan dalam Surat Al-„Alaq ayat 1-5, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, antara lain: 1. Nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam surat Al-„Alaq ayat 1-5 adalah nilai tauhid dan kesungguhan membaca. Nilai tauhid yang terdapat dalam surat Al-„Alaq ayat 1-5 sangat terasa apabila diteliti lagi pada ayat pertama dan ke tiga, yakni Iqra‟ bismi Rabbika alladzî khalaq
yang artinya adalah bacalah dengan
menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, bahwa dalam melakukan aktifitas membaca apapun itu bacaannya, maka hendaknya disandarkan pada sesuatu yang diagungkan agar mendapat „bekas‟ dari sesuatu yang diagungkan itu. Nilai tauhid yang terkandung dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 adalah nilai tauhid rububiyah. Tauhid rububiyah adalah suatu kepercayaan bahwa yang menciptakan alam dunia serta isinya hanyalah Allah Swt sendiri tanpa bantuan siapapun. Kata Rabb yang digunakan pada ayat pertama dan ketiga surat Al-„Alaq seakar kata dengan rububiyah yang memiliki arti memelihara, mendidik, menciptakan, dan lain sebagainya. Surat Al-„Alaq ayat 1-5 mengandung konsep bahwa Allah Swt adalah Maha Pendidik. Sebab, Dia yang telah
84
memberikan potensi dan perangkat kepada manusia berupa indera, pikiran, dan perasaan, sehingga manusia yang dahulu ketika lahir tidak tahu apa-apa mampu tumbuh dan berkembang menjadi manusia berilmu, beragama, dan berbudaya. Nilai kesungguhan membaca dapat dipahami dari pengulangan kata iqra‟. Menurut Ash-Shābūnī, pengulangan kata iqra‟ berfungsi untuk memberikan semangat terhadap aktivitas membaca pengetahuan. Senada dengan pendapat tersebut, Wahbah Az-Zuhayli menyebutkan bahwa pengulangan tersebut sebagai penegasan terhadap arti pentingnya membaca 2. Relevansi nilai-nilai pendidikan tersebut dalam penanaman jiwa gemar membaca yaitu bahwa membaca hendaknya selalu dikaitkan dengan menyebut nama Allah Swt karena akan mengantarkan pelakunya untuk tidak melakukannya kecuali karena Allah Swt. Hal tersebut akan mengasilkan keabadian karena hanya Allah Yang Kekal Abadi dan hanya aktivitas yang dilakukan secara ikhlas karena Allah-lah yang akan diterima olehNya. Membaca juga hendaknya dilakukan secara berulang-ulang sesuai dengan perintah membaca yang diulang dua kali. Pengulangan tersebut mengisyaratkan kepada manusia agar bersungguh-sungguh dalam membaca demi mendapatkan ilmu pengetahuan serta wawasan baru. Pengulangan tersebut juga berarti bahwa betapa pentingnya membaca dan betapa besar
85
manfaat yang bisa diperoleh apabila manusia mau membaca, baik ayat qauliyah maupun ayat kauniyah. Adapun cara yang ditempuh agar seseorang memiliki kebiasaan membaca antara lain: (a) orang tua memberikan teladan pada anak untuk gemar membaca; (b) menyediakan buku dan majalah khusus anak; (c) memotivasi anak untuk membuat perpustakaan mini pribadi; (d) membiasakan membaca
secara
bertahap;
(e)
meluangkan
waktu
untuk
membacakan buku pada anak; (f) memanfaatkan hobi anak agar cinta membaca. B. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan diatas, kiranya penulis akan memberikan sedikit saran yang dapat menjadi bahan masukan bagi pelaksanaan pendidikan Islam serta pembiasaan budaya membaca untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita. Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan antara lain 1. Bagi pendidik Pendidik menempati posisi utama dalam mendidik serta mengarahkan peserta
didik pada tujuan
pendidikan
yang
seutuhnya. Pendidik berperan penting dalam mendorong dan menanamkan minat baca peserta didik sejak dini. Pendidik hendaknya menanamkan pentingnya gemar membaca sejak dini serta manfaat yang bisa didapatkan apabila peserta didiknya gemar membaca. Pendidik juga seyogyanya membiasakan diri membaca
86
demi bertambahnya wawasan serta pengetahuan, yang mana hal ini juga akan semakin menambah minat baca peserta didik karena mereka meniru pendidiknya yang gemar membaca. 2. Bagi sekolah Sekolah sebagai lingkungan pendidikan harus membentuk perpustakan
dan lingkungan membaca seideal mungkin untuk
mendorong
minat
baca
para
peserta
lingkungan
baca
bisa
diwujudkan
didik.
Pembentukan
dengan
mengadakan
perpustakaan yang senyaman mungkin agar peserta didik betah berlama-lama membaca buku. Selain itu penyediaan buku bacaan yang
menarik,
bermutu
serta
mengandung
wawasan
dan
pengetahuan baru juga akan mampu meningkatkan kegemaran peserta didik untuk membaca. C. Kata Penutup Ucapan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Swt atas segala limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya. Hanya dengan pertolongan serta kekuatan yang diberikan oleh-Nya lah akhirnya penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini sebagai bentuk pengabdian, rasa syukur, serta keprihatinan penulis terhadap permasalahan kurangnya minat baca bagi segala lapisan masyarakat khususnya bagi kaum muda zaman sekarang.
87
Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin , akan tetapi penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan disana sini, baik dari segi redaksi, tekhnis, maupun isi. Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis serta bagi pembacanya dan mendapatkan ridha dari Allah Swt. Amin.
1
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman Ar Rumi, Ulumul Qur’an; Studi Kompleksitas Al-Qur’an, Yogyakarta: Titian Illahi Press, 1996. Affan Ghafar , Modernitas dan Islam, Dua Kutub yang Berbeda?, Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 1989. Ahmad D. Marimba , Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Pt. AlMa‟arif, 1987. Ali Romdhoni, Al-Qur’an dan Literasi ( Sejarah Rancang-Bangun Ilmu-ilmu Keislaman), Jakarta: Linus (Literatur Nusantara), 2013. Anisa Khabibatus Sholihah, Nilai- nilai Pendidikan Karakter pada Q.S. Al‘An’am Ayat 151-153 dan Implementasinya dalam PAI (Telaah Tafsir AlMishbah Karya Quraish Shihab) , Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013. An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat, penerjemah : Shihabuddin, Jakarta: Gema Insani Press, 1996. Ash-Shābūnī, Shafwah At-Tafāsīr, vol. III, Beirut: Daar Al-Fikr, 1996. Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012. ----------, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta: Wacana Ilmu, 1998. Benny H Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, Jakarta: Komunitas Bambu, 2011. Chabib Toha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta, Mitra Pustaka, 1996. Choirunnisa Siregar , “Nilai-Nilai Pendidikan dalam Surat Al-„Ashr dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Agama Islam (Studi atas Pemikiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah)”, skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2008. Tidak dipublikasikan. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Surabaya: Fajar Mulya, 2012. Harun Nasution, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta: Djambatan, 2002.
2
Harun Yahya, Pustaka Sains Populer Islami: Manusia dan Alam Semesta, Bandung: Dzikra, 2004. Hasbi Ash Shiddiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an Tafsir, Jakarta: Bulan Bintang, 1954.
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2011. Juwariyah, Dasar-dasar Pendidikan Anak dalam Al-Qur’an, Yogyakarta: Teras, 2010. Kurdi, Hermeneutika Al-Qur’an dan Hadis, Yogyakarta: elSAQ Press, 2010. Kusuma Indra dan Dien Amin, Pengantar Ilmu pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1973. Lexy J. Moeleang, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rosda Karya, 1991. M. Quraish Shihab, Dia Dimana-mana, Jakarta: Lentera Hati, 2005. ---------, Kaidah Tafsir; Syarat, Ketentuan, dan Aturan yang Patut Anda Ketahui dalam Memahami Ayat-Ayat Al-Qur’an, Jakarta: Lentera Hati, 2013. ---------,Lentera Hati Kisah dan Hikmah Kehidupan, Bandung: Mizan, 1994. ---------, Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 2003. ---------, Membumikan Al-Quran: Fungsi Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung : Mizan, 1995. ---------, Tafsir Al-Misbah Pesan , Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an , Vol. 15 Juz „Amma ,Jakarta: Lentera Hati, 2003. ---------, Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat , Bandung: Penerbit Mizan, 1997. M. Hasyim Asy‟ari, Adabul ‘Alim Wa Al-Muta’allim, Jombang: Maktabatul Turotsi Al-Islami, 1415. Mudjito, Pembinaan Minat Baca , Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2001. Muh. Anis, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan Meretas Konsep Pendidikan dalam AlQu’an, Yogyakarta: Mentari Pustaka, 2012.
3
Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz, Nuansa Fiqih Sosial,Yogyakarta: LKIS, 1994. Muhammad Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998. M. Nur Kholis Setiawan dkk, Upaya Integrasi Hermeneutika dalam Kajian Qur’an dan Hadis (Teori dan Aplikasi),Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011. Nita Heriyanti, “Unsur-unsur Pendidikan Islam dalam Surat Al-„Alaq ayat 1-5 dan Implementasinya Terhdap Pembelajaran PAI”, skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2006. Tidak dipublikasikan. Nunu A. Hamijaya dkk., Quick Reading Melejitkan DNA Membaca, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008. Nurcholis Madjid, Pintu-pintu Menuju Tuhan, Jakarta: Paramadina, 2008. Panji Kumoro, “Nilai- nilai Pendidikan Islam dalam Surat Al-„Alaq ayat 1-5 dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Agama Islam ( Studi Pemikiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al- Mishbah)”, skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009. Tidak dipublikasikan. Pokja UIN Sunan Kalijaga, Al-Qur’an, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2005. Raghib As-Sirjani, Spiritual Reading Hidup Lebih Bermakna dengan Membaca, Solo: Aqwam, 2007. Rahma Sugihartati, Membaca, Gaya Hidup dan Kapitalisme Kajian Tentang Reading for Pleasure dari Perspketif Cultural Studies, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010. Rahman Zuhdi, Pendidikan Akhlak K.H.Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari (Studi: Analisis dan Komparatif ), Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013. Rohana, “Studi Deskriptif Pemikiran Quraish Shihab tentang Konsep Membaca dalam Surat Al-„Alaq Ayat 1-5” , skripsi, Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011. Tidak dipublikasikan. Sudirman N.,dkk., Ilmu Pendidikan, Bandung :Remaja Rosda Karya, 1992. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek ), Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Umar Sidik, “Budaya Membaca dan Kemelekhurufan Masyarakat”, Dalam Fihris: Jurnal Ilmu perpustakaan dan Informasi , Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 2006.
4
Wahbah Zuhayli, Tafsir Al-Munīr, juz 30, Beirut: Daar Al-Fikr, 1991. W.J.S. Poerdarminta, Kamus Bahasa Indonesia , Jakarta: Balai Pustaka. Yusuf Al-Qardawi, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan Al Bana, terj. Bustami A. Gani dan Zainal Abidin Ahmad, Jakarta: Bulan Bintang --------- , Al-Qur’an Berbicara tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Gema Insani, 2004. Zainuddin, Ilmu Tauhid Lengkap, Jakarta: RINEKA CIPTA, 1992.
gi b)
F'J aa)
F'' )a)
yr)
A{ p1
n{ Fr)
an
p) rq.\
Fr) iD)
s( *r)
ai 'fit lF)
)
E')
AJ BJ m)
b'/
zrl p)
ti)
ffi (f,io
KEMENTERIAN AGA]I{A UMVERSITAS ISLAM NEGERI SIJNAN KATIJAGA FAKULTAS ILMU TARBIYA]:I & KECURUAN
BERITA ACARA SEMINAR PROPOSAL
!q (
"'
L[JU:IIl. LlRltD)ttL s$'{N$ { cr^rR !rNs^. \oruDr PENrxrtuN N.ouMUsFsHrr^B pALAU raFsrR^r-NLxhi
,4 '..4,-
N@lr \4s q43 q
I
Wqatol
ls- [t]092 4.
1*t
9Ui flwo! hta,aeh 4rrq Hv(n}. t'iit^^vqtvl
S
\.
qFli
G.AI.
KXMENTDRIAN AGAMA (INIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA F KULTAS ILMU TARBIYAII DAN KEGURUAN YOGYAXARTA Jt. Mado fal 0274) !13at6, roaaioda; E-noit:!'tbtyh@sinsukLac,id ^dkacirb, Yo$ aI@, 8 Desember 20l4 Nonoi : UIN 02/DT r,eP 00.9/ 161 /201a
F,-F.,
Hal
i Penelujud Pe.ublh1n Judulsrripsi
Dosen Prcdi
di
Kcpc.didikm
Yogyah
As salanr'alaikunt
Densan
ini
K.lijasa selclan
w.
hlm r.hultar llnu
T&biyan dm
K€3um
Wh
tun,s
Kep.ddidika hlan lal
ddjug!frenternadkm dNe
Saudari
:
NIM
Kegu@ Dapal ncnletujui Fmohono Srudri bhbahjudnl skipsi sepcni bcrikul ini: Judul semula : Nilai Nilai Pendidikd dabJn siml AlrAaq Ayal l-5 serta Relevssinya Terhadap PeDmallu Jim G€nu MembM :
llmu Tdbiyah da
Penikne M. Qmisn Shihab dalm Tafsn Al Mnhba6) Dirubat Menjadi : Nil,i Nilai Pcndidikm de Releminyq Tedadap Pendd@ Jiwa Oena Membacl ( Studi Tafsn d-Mishbah Kdya M. QuFish Shihtb dalm Sml Al-'Alaq Ayat l -5 ) Demikim asr m€njadi na.lJm d& dapal B,pa! Ial(€alu dflgs tbaik-laik ya. ( Sludi
llasalan" alaikun
Wr. Wb
kpendidi*d
l.
I}u
Isld
Ketuj@su(I
2. Binatusel Sknpsi 3. Mansism ymg besdgklLr
NrP. 19550823 198303 2 @2
&
univerit$ kram
Neeed suhin K.lii.ga
FM-urxsK-BM-os-o2/Ro
XANTU BIMBINGA]\ SKRT?SUIUGAS AIOIIR
NIM
:1r474t21
:NILAI.NII-AI PENDIDI(AN DAN RELEVANSINYA TERHADAI PENANAMAN ]IWA CEMAR MEI{BACA (STUDI TATSIR AT.MISHBAII (AIYA M. QURAISH SHIHAB DAI"AM SLIRAT AI.'ALAQ AYAT I.5
,
: Ilmu
T.rbiyal dd Kesude
i:t tul 6"-"*r'* *r-,iffi k i ,,t ';Pi
2_
!
L]
Voltdtdli gab I Ko(egli Re!,si
g-b
don
I
K6rolt4r g"'b I dd^
L
5.
%$e€tumb"ha^ seb 0-b. $es '
13
Joo 'r5
l6
Vo(e\.Ji (?euiJi Bdb ! doa koiJLltarr Job bob 8@6 0
t'l
9
tro" 1t
v
'rtk
tat,f bab Bt J%
,l ForcFJi don Ard.l SeiD. ?ete-k/<*^ t.i SY\',?t1 Jq Aca. Yo$€lan4 6 Jmudi 2014
Siblsalht. M.Ae.. M,A. l975MI9 200t01 t 00l
CURRICULUII I'ITAE
: Jakarta, 20
Descmbd I991
Nutul Unrlmah.ll. Radm Ronslo KC ill 93 l, Prdggan, Kotag€de, Yogyaksrta. : Jl Rrya ?ondok Gede n 001/0t No.22A K€I. Pinde Rdti, Kec. Maker, Kota Madyd Jrkada T,n!., DKI takana 13560 : Ponp€s
Rnvnyrl Pcndidikan Fornnl (1993-2004)
2.
L
4.
Mls. r\l-Kenaniyab MA. Pergudan Islm Mathali'ul UIN Su.an Kaitasa Yosyakana
(2004-200?)
lalrh
(.2007 -2Ot
t)
{201l.20ls)
Denikian daftxr riNayat hidup ini pmlln butdenean selenaFbenamya, sdoga dapat djsunFkrn sebagninanameiinya.
Yosyakda, l5 lanuariz0l5
Fazr Amllina NtM, r1470127
SURAT PERI{YATAATI BERJILBAE
rd4
Dagm noyellt
ldy.ye& laF ragbdtodo NM
Alah Ydg M6!a PagaiL lagi Mrb!
targ@di bawal jni:
1t410tn
lDu T4!iya! dar Kesul@
M@rrtzk{ d@e& ssugguhlrt
Jt!q& Kcpd.li.liktu Islm Kalijaga Yo$,atada (at!s
Sa"d,nta tutu hei
Dmikid
s@t
luti
lokultrs
sar! lida} oduhrr kAlda
Ie! Tsbi,"l d6 Kesll@ lrN SEa
[email protected] id tddatat
bahwa
.iilbab .lsl@
tazd
islo$i yag odolsk
[email protected]!a ini sF
buar
Stratd Sau
ijazah
srd.
tdeblt !d@
it@gd se.sugguhoya dd ddgd!
Yo$atrd4
19
J6ui
2015
3w .c
t:zz ,':>6 i'-21 ii=2
'i:>n
F
z
;
":>
(n
m
J x !
PtsJZ= ! e -<: 53F ' =
5
d
q 8.
a
L)_
I
E: B
m
z
T?iP dc3t
t-
o s
z= .rl o
E
5
8
t I
I c :
€
i
g rA
z
x c= x= at
s
tl .€
h
s*s
oio
MINISBY
OF
XIIICIOIJS iITATL3
(E{TR MR [AI{6IA6T DEEOM{8{I
fift 0l H(tl$t co.lrEfl cE cafl RGAIE ilo I urNd2/L5/PP.0o,9rll37d20la
Herewilh the lndeGigned cerlifres lhatj
Nafile oate of
Birth :
oec€ni
i
Female
Sex
look TOEC Oe3t
of Engllt co
e)
Cenler for Language Devel Yogyakarla and gol the frrlo$/ingdEi
hl
on Oclober 24, 2014 by laga Slale lslamic Unive6ity
CON\TRTED SCORf, Listmirg Conprehensio, Shucture & Wrirn Ex!ression Rad ine Compr€hension
'vtut:zyitrhhdffittrh'rd
,\19631r09l99lm
1
co2
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSIIAS ISLAI'1 NEGERI SUNAN KALI,]AGA FAKI]LTAs 1LMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
BUKTI SEMINAR PROPOSAL
t047a127
VI 201412015
Telah l4engikutl seminar
Ri*t T:nggal :
11
NNhb€r
2014
iiHlitri,',i;i1ffi,"^if f"'i^Hl;'lB'dlJ";:;f'$i"li,5tli,
j:'f
lepada dos penblmbing seladuwa, lepdoa Mahls'sc erebut s-pdva beaons-llas prcr.er Fne terah disminaadn ili:"'iii'.ii i,l'ii.*rr*.r"" -n* pel€mpunaa 1 Yoqry"karta, 11 Nryember 2014
Nlp. 19550323 19a36 2 002