Tugas Makalah
Nilai Budaya Pancasila Sebagai Paradigma Sosial Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pendidikan pancasila wajib semester satu
Penyusun : Firda Istighfaria Rizki No : 11.11.5591 Kelas : 14 (F) S1 TI Dosen : Dr. Abidarin Rosidi, M.Ma
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl.Ring Road Utara, Condong Catur, Sleman,Yogyakarta Telepon (0274) 884201
YOGYAKARTA 2011
1
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul PANCASILA DAN KEHIDUPAN SEHARI - HARI ini. Makalah
ini dibuat berdasarkan hasil
pemikiran penulis. Penulis menyadari, makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Abidarin Rosidi, M.Ma selaku pembimbing dan guru dalam pengajaran pendidikan pancasila. 2. Internet, buku, Koran
selaku alat utama
yang banyak memberikan
informasi dalam pelenyesaian tugas makalah ini. 3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua, baik bagi penulis maupun siapa saja yang membacanya. Akhirnya penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan masih selalu kami harapkan.
Yogyakarta, Oktober 2011 Penulis
2
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................i KATA PENGANTAR............................................................................................ii DAFTAR ISI...........................................................................................................iii ABSTRAK..............................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1 B. Rumusan Masalah...................................................................................2 C. Tujuan Penelitian.....................................................................................3 D. Manfaat Penelitian..................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian................................................................................................3 B.Pembahasan……………………………………………..........................3 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan dansaran..............................................................................8
3
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10 LAMPIRAN...........................................................................................................10
4
ABSTRAK Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besarkah pengaruh Pancasila dalam kehidupan sehari – hari. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah dengan mencari sumber di media informasi, seperti internet, Koran, televise, dan buku. Dari hasil pembahsan didapat bahwa Pancasila sangat berpengaruh sekali bagi kehidupan social di Indonesia. Keberadaannya sekarang ini dijadikan sebagai pedoman bagi pencapaian ideology segala bidang. Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa sekaligus alat yang dijadikan sebagai sumber dari segala sumber untuk menjalani segala macam problematika di Indonesia. Namun realisasinya masih perlu ditingkatkan kembali.
5
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat kita berpegang pada ideologi pancasila. Pancasila telah diterima sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Pembudayaan pancasila dalam kehidupan sehari-hari telah digalakkan. Kelemahannya, pengamalan atau pembudayaan pancasila tersebut belum sepenuhnya terwujud. Ini adalah tantangan bagi seluruh bangsa Indonesia dan jika ideologi pancasila tersebut tidak dapat memberikan hidup lebih baik bukan tidak mungkin akan ditinggalkan oleh masyarakat. Kekuatan bangsa Indonesia terletak pada kebhinnekaannya. Bagaikan kumpulan bunga berwarna-warni dalam sebuah taman. Tetapi apabila kebhinnekaan atau kemajemukan itu tidak dapat terlaksana dengan baik akan menjadi bibit perpecahan. Kemajemukan di indonesia rawan perpecahan. Namun demikian, masih banyak kelemahan yang masih perlu diperbaiki diantaranya beerkembangnya korupsi, kolusi, dan nepotisme yang membudaya dan disiplin nasional yang semakin menurun. Kehidupan masyarakat agak cenderung kearah individualistis, materialistis, komsutif dan makin berkurangnya keteladanan perpijakan pancasila. Berpijak pada kekuatan dan kelemahan yang kita miliki sebagaimana diutarakan diatas maka perlu adanya pemahaman nilai budaya pancasila sebagai ideologi bangsa dan paradigm sosial, bukan nilai pancasila yang selama ini telah
6
tergeser oleh arus globalisasi yang mengarah pada keburukan. Seperti merosotnya nilai – nilai timur yang selama ini kita anut. Pada dasarnya, konsep paradigma social besar manfaatnya, oleh karena konsep ini mampu menyederhanakan dan menerangkan suatu kompleksitas fenomena menjadi seperangkat konsep dasar yang utuh. Paradigma tidaklah statis, karena ia sewaktu – waktu dapat berubah jika paradigm yang lain tidak mampu untuk menunjukkan fenomena saat ini. Bukankah kritik yang paling sering kita dengar adalah bahwa nilai-nilai yang dikandung Pancasila itu baik, hanya realitanya saja bagaikan terlepas satu sama lain dan penerapannya dalam kenyataan yang masih belum sesuai dengan kandungannya. Pancasila, yang sejak tahun 1945 telah dinyatakan sebagai dasar negara Republik Indonesia, mungkin memang masih memerlukan pengembangan dan pendalaman konseptual agar dapat menjadi sebuah paradigma social yang andal. Pengembangan dan pendalaman ini amat urgen, oleh karena amat sukar membayangkan akan adanya sebuah Indonesia, yang dalam segi amat majemuk, tanpa dikaitkan dengan Pancasila.
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah, maka terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut : a. Apa peran pancasila dalam bidang social dan budaya? b. Bagaimana cara menerapkan dan memahami nilai pancasila sebagai paradigma social dan budaya?
7
c. Mengapa pancasila sebagai paradigm social dan budaya sangat berpengaruh dan berperan penting terhadap kemajuan bangsa Indonesia?
C. TUJUAN MAKALAH 1. Untuk mengetahui seberapa besarkah peranan pancasila sebagai paradigma social. 2. Untuk mengetahui perkembangan dan penerapan pancasila sebagai paradigm social. D. MANFAAT MAKALAH Bagi Penulis : 1. Menambah pengetahuan tentang pancasila. 2. Menambah pengetahuan tentang penerapan pancasila sebagai Paradigma social. 3. Mengetahui peran pancasila sebagai paradigma sosial. Bagi Pembaca : 1. Mengetahui pancasila dengan baik dan benar. 2. Mengetahui perkembangan pancasila dalam era globalisasi.
8
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Nilai
Nilai dalam bahasa Inggris adalah value. Nilai masuk dalam bidang kajian filsafat, yaitu filsafat nilai. Istilah nilai dalam bidang filsafat dipakai untuk menunjukan kata benda yang abstrak, yang artinya worlh(keberhargaan) atau goodness (kebaikan). Nilai sendiri memiliki banyak arti bagi beberapa tokoh. Menurut Ralp Perry: “Value as any object of any interest”. Maknanya adalah bahwa nilai sebagai suatu objek dari suatu minat individu.berbeda dengan John Dewey, yang menyatakan: “…..value is any object of social interest”. Maknanya adalah bahwa sesuatu bernilai apabila disukai dan dibenarkan oleh sekelompok manusia (sosial). Dalam hal ini Dewey mengutamakan kesepakatan sosial (masyarakat, antar manusia, termasuk negara). Kupperman mendefinisikan nilai adalah patokan normatif yang memperngaruhi manusia dalam menentukan pilihannya di antara cara-cara tindakan alternatif. Gordon Allport mendefinisikan nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasarpilihannya. Kluckhohn berpendapat bahwa nilai adalah konsepsi dari apa yang diinginkan, yang memperngaruhi pilihan terhadap cara, tujuan antara dan tujuan akhir tindakan. Mulyana mengatakan bahwa nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan. Sedangkan menurut Purwodarminto, nilai dapat diartikan dalam 5 hal. Lima hal itu adalah: harga dalam taksiran, harga sesuatu, angka kepandaian, kadar/mutu dan sifat-sifat yang penting.
9
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah sesuatu yang penting, baik dan berharga. Dalam nilai terkandung sesuatu yang ideal, harapan yang dicita-citakan untuk kebajikan. Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan menghubungkan sesuatu dengan yang lain dan kemudian mengambil keputusan. Sesuatu dianggap punya nilai jika sesuatu itu dianggap penting, baik dan berharga bagi kehidupan umat manusia. Baik ditinjau dari segi religius, politik, hukum, moral, etika, estetika, ekonomi dan sosial budaya.
B. Pembahasan
Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang pancasila bertolak dari hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana tertuang dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. Pembangunan sosial budaya yang menghasilkan manusia-manusia biadab, kejam, brutal dan bersifat anarkis jelas bertentangan dengan cita-cita menjadi manusia adil dan beradab. Manusia tidak cukup sebagai manusia secara fisik, tetapi harus mampu
meningkatkan
derajat
kemanusiaannya.
Manusia
harus
dapat
mengembangkan dirinya dari tingkat homo menjadi human.
Berdasar
sila
persatuan
Indonesia,
pembangunan
sosial
budaya
dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap nilai sosial dan budaya-budaya yang beragam seluruh wilayah Nusantara menuju pada tercapainya rasa persatuan sebagai bangsa. Perlu ada pengakuan dan penghargaan terhadap budaya dan
10
kehidupan sosial berbagai kelompok bangsa Indonesia sehingga mereka merasa dihargai dan diterima sebagai warga bangsa. Dengan demikian, pembangunan sosial budaya tidak menciptakan kesenjangan, kecemburuan, diskriminasi, dan ketidakadilan sosial.
Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial diartikan bahwa, pancasila bersifat sosial bangsa dalam cita-cita bersama yang ingin diwujudkan dengan menggunakan nilai-nilai dalam Pancasila. Pemahamannya adalah sebagai berikut : Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik, budaya, agama, dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Mementingkan kepentingan rakyat (demokrasi) bilamana dalam pengambilan Keputusan. Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan konsep mempertahankan persatuan; Dalam pencapaian tujuan keadilan menggunakan pendekatan kemanusiaan yang adil dan beradab. Tidak dapat tidak; nilai-nilai keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan (keadilan-keberadaban) tersebut bersumber pada nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Di era globalisasi informasi seperti sekarang ini, implementasi tersebut perlu diperbaiki kedalam pewujudan masyarakat-warga (civil society) yang mencakup masyarakat tradisional (berbagai asal etnik, agama, dan golongan), masyarakat industrial, dan masyarakat purna industrial. Dengan demikian, nilai nilai sosial politik yang dijadikan moral baru masyarakat informasi adalah: nilai 11
toleransi, nilai transparansi hukum dan kelembagaan;nilai kejujuran dan komitmen (tindakan sesuai dengan kata), serta bermoral
12
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam pengembangan sosial budaya pada masa ini kita harus mengangkat nilai – nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai – nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai – nilai pancasila itu sendiri. Pancasila itu mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Pancasila juga dapat mendorong
untuk universalisasi yaitu melepaskan simbol – simbol dari
keterikatan struktur.
Tetapi, yang diperlukan saat ini adalah realisasi nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Reaktualisasi nilai Pancasila antara lain, pertama, jangan menjadikannya sebagai tameng kekuasaan. Namun sebagai paradigma sosial kerakyatan dan sebagai energi pengambilan kebijakan negara. Kedua, Pancasila dijadikan reproduksi kebijakan negara yang pro publik. Pancasila adalah sebagai ukuran apakah yang lebih berkuasa memihak kepentingan rakyat atau justru kepentingan modal asing. Ketiga, Pancasila merupakan ideologi terbaik bagi bangsa ini untuk menghadapi arus desak kepentingan pasar bebas (neo-liberalisme), kepentingan komunalisme ideologi yang anti pluralisme, dan kepentingan elite kekuasaan yang haus keserakahan ekonomi.
13
Yang paling pokok fungsi politik Pancasila sebagai paradigm social adalah menjembatani ideologi kelompok yang saat ini tengah merakit program dan tujuan pragmatis politik.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://pancasila.univpancasila.ac.id/?p=343 http://pancasila.univpancasila.ac.id/?p=200 http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/05/pancasila_sbg_paradigma.p df http://rantingcahaya.blogspot.com/2010/02/nilai-budaya-pancasila-sebagai.html http://namiho.wordpress.com/2011/04/01/pancasila-sebagai-paradigma-dalampembangunan-nasional-dan-aktualisasi-diri/ http://blog.kenz.or.id/2006/06/01/45-butir-pengamalan-pancasila.html http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110504004055AA9vo4K http://www.suaramerdeka.com/harian/0606/01/opi04.htm http://www.scribd.com/doc/37473573/Pancasila-Sebagai-ParadigmaPembangunan-Nasional http://adeapri89.wordpress.com/2011/04/01/pancasila-sebagai-paradigma/
15