BA B 2 LA NDA SA N TEORI DA N KERA NGKA PEMIKIRA N 2.1 Landasan Teori 2.1.1Pengertian Bisnis dan Perusahaan Menurut pendapat Ray mond E. Glos dalam buk uny a y ang berjudul Business : Its
Nature and Envir onment : An Introduction, menjelask an bahwa: •
Perusahaan diartik an sebagai sebuah organisasi y ang memproses perubahan k eahlian dan sumber day a ekonomi menjadi barang dan atau jasa y ang diperuntuk an bagi pemuasan k ebutuhan para pembeli serta diharapk an ak an memberik an laba k epada para pemilik ny a.
•
Bisnis diartik an sebagai seluruh k egiatan y ang diorganisasik an oleh orang – orang y ang berk ecimpung di dalam bidang perniagaan dalam rangk a memperbaik i standar serta k ualitas hidup. Menurut A llan A fuah (2004), Bisnis juga dapat disimpulk an sebagai sek umpulan
ak tifitas
y ang
dilakuk an
untuk
menciptak an
dengan
cara
mengembangk an
dan
mentransformasik an berbagai sumber day a menjadi barang atau jasa y ang diingink an konsumen. Dari pengertian diatas dapat peneliti simpulk an bahwa bisnis memilik i cakupan y ang lebih luas dari perusahaan, sehingga perusahaan merupak an bagian dari bisnis serta tujuan utama dari sebuah k egiatan bisnis adalah memperoleh laba. Dalam Kegiatan bisnis, dibutuhk an k esiapan dalam menghadapi tantangan dan resik o untuk mengkombinasik an tenaga k erja, material, modal, dan manajemen secara baik sebelum memasark an produk , orang y ang memilik i k ompetensi tersebut sering dik enal sebagai pengusaha.
7
8
2.1.2 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.2.1 Definisi Studi Kelayakan Bisnis Menurut Husein Umar dalam bukuny a y ang berjudul “Studi Kelay ak an Bisnis” (2005, h8) mengatak an bahwa studi k elay ak an bisnis merupak an penelitian terhadap rencana bisnis y ang tidak hany a menganalisis lay ak atau tidak lay ak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalk an secara rutin dalam rangk a pencapaian k euntungan y ang mak simal untuk wak tu y ang tidak ditentuk an, misalny a rencana peluncuran produk baru. MenurutSuadHusnandanSuwarsono
(2002,
h4)
StudiKelay ak anProy ek adalah
“Penelitiantentangdapatatautidak ny asuatuproy ek inv estasidilak sanak andenganberhasil”. Studik elay ak anbisnisadalahpenelitian meny angkutberbagaiaspek baik itudariaspekhukum,
y ang sosialek onomidanbuday a,
aspek pasardanpemasaran, aspek tek nisdantek nologisampaidenganaspek manajemendank euanganny a, dimanaitusemuadigunak anuntuk dasarpenelitianstudik elay ak andanhasilny adigunak anuntuk me ngambilk eputusanapak ahsuatuproy ek ataubisnisdapatdik erjak anatauditundadanbahk antidak di jalank an. (http://id.wik ipedia.org/wik i/Studi_k elay ak an_bisnis)
2.1.2.2 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis Menurut Husein Umar dalam bukuny a y ang berjudul “Studi Kelay ak an Bisnis” (2005, h19) mengatak an bahwa isi laporan sebuah studi k elay ak an bisnis meny atak an bahwa suatu rencana bisnis lay ak untuk direalisasik an
9
2.1.3A spek-A spek Studi Kelayakan Bisnis 2.1.3.1 A spek Internal dan Eksternal ( SWOT) Menurut
Daniel
Start
danIngieHov land(http://www.smeru.or.id/report/training/menjembatani_penelitian_dan_k ebi jak an/untuk _cso/file/82.pdf,h1), Analisis SWOT adalahinstrumenperencanaaanstrategis y ang k lasik . Denganmenggunak ank erangk ak erjak ek uatandank elemahandank esempatanek ternaldananca man,
instrument
inimemberik ancarasederhanauntuk memperk irak ancaraterbaikuntuk melak sanak ansebuahstrat egi. Instrumeninimenolongparaperencanaapa y ang bisadicapai, danhal-halapasaja y ang perludiperhatik anolehmerek a.
Gambar2.1KuadranKelemahan, Kekuatan, A ncaman, danPeluang Sumber: (http://www.smecda.com/deputi7/file_Infok op/EDISI%2024/image/analisis_swot.gif)
Selain itu menurut Frisk a Sipay ung (2009) dalam jurnalny a mengatak an bahwa
Keberhasilan perusahaan abad informasi ak anditentuk an oleh bagaimana inv estasi dan pengelolaanak tiv a intelek tual dilak sanak an. Spesialisasi fungsional harus diintegrasik an k e
10
dalam proses bisnis berorientasi pelanggan. Produk si massal dan peny ediaan jasa produk dan jasa standar harus digantik an oleh penciptaan produk dan jasa inov atif y ang flek sibel, responsif dan bermutu tinggi y ang dapat disesuaik an dengan k ebutuhan setiap segmen pelanggan sasaran. Inov asi dan peningk atan produk , lay anan dan proses ak an dihasilk an oleh parta pek erja y ang mendapatk an pelatihan ulang, teknologi informasi y ang superior, dan berbagai prosedur perusahaan y ang selaras. 2.1.3.2 A spek Finansial Tujuan menganalisis aspek k euangan dari suatu studi k elay ak an bisnis adalah untuk menentuk an rencana inv estasi melalui perhitungan biay a dan manfaat y ang diharapk an, dengan membandingk an antara pengeluaran dan pendapatan, seperti k etersediaan dana, biay a modal, k emampuan proy ek untuk membay ar k embali dana tersebut dalam wak tu y ang telah ditentuk an dan menilai apak ah proy ek dapat berk embang terus. Dalam analisis aspek finansial, terdapat beberapa hal y ang harus dianalisis y aitu : •
A liran Kas (Cash Flow )
•
Biay a Modal ( Cost of Capital)
•
Initial and Operational Cash Flow
•
Payback Perio d
•
Internal Rate of Return
•
Net Present Value
•
Profitability Indeks
2.1.3.2.1 Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi(Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan k euangan suatu perusahaan y ang dihasilk an pada suatu periode akuntansi y ang
11
menjabark an unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilk an suatu laba (atau rugi) bersih.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasany a terdiri dari:
•
Pendapatandaripenjualan o
•
Laba/rugikotor o
•
Ditambahataudik urangiPenghaslan/beban lain
Laba/rugisebelumpajak o
•
Dik urangiBebanusaha
Laba/rugiusaha o
•
Dik urangiBebanpok okpenjualan
Dik urangiBebanpajak
Laba/rugibersih
2.1.3.2.2 Cash Flow Laporanarusk as (Inggris:
cash flow
statementatau statement of cash flows)
adalahbagiandarilaporank euangansuatuperusahaan
y ang
dihasilk anpadasuatuperiodeak untansi y ang menunjukk analiranmasukdank eluaruang (k as) perusahaan. Terdapattigajenisalirank asy aitu Initial cash
flow y ang merupak analirank ask eluar,
Operational cash flow , dan Terminal cash Flo w y ang merupak analirank asmasuk .
12
2.1.4 A spek non Finansial 2.1.4.1A spek Pasar Menurut Husein Umar dalam bukuny a y ang berjudul “Studi Kelay ak an Bisnis” (2005, h35) Kutub pertama dari model lingkungan bisnis adalah aspek pasar. Pengk ajian aspek pasar sangat penting dilak uk an k arena tidak ada proy ek atau bisnis y ang berhasil tanpa adany a permintaan atas barang atau jasa y ang dihasilk an proy ek tersebut. Pada dasarny a, analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan market-share dari produk bersangkutan.
2.1.4.1.1 Pengertian Pasar Menurut Husein Umar dalam bukuny a y ang berjudul “Studi Kelay ak an Bisnis” (2005, h35) pasar, menurut para ahli dapat diartik an sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau saling bertemuny a antara k ekuatan permintaan dengan k ekuatan penawaran untuk membentuk suatu harga. Pendapat ahli lain mengatak an bahwa pasar merupak an suatu sek elompok orang y ang diorganisasik an untuk melakuk an tawar-menawar, sehingga dengan demik ian terbentuk harga. Salah seorang ahli pemasaran, Stanton, mengemuk ak an pengertian y ang lain tentang pasar, y akni merupak an k umpulan orang-orang y ang mempuny ai k einginan untuk puas, uang untuk belanja, dan k emauan untuk membelanjak anny a. 3 Fak tor utama y ang menunjang terjadiny a pasar adalah:
13
•
Orang dengan segala k eiinginanny a
•
Day a beli
•
Tingk ah laku dalam pembelian
2.1.4.1.2 Pengertian Permintaan dan Penawaran Menurut Husein Umar dalam bukuny a y ang berjudul “Studi Kelay ak an Bisnis” (2005, h36) permintaan dapat diartik an sebagai jumlah barang y ang dibutuhk an konsumen y ang mempuny ai k emampuan
untuk
membeli pada berbagai tingk at harga sedangk an
penawaran dapat diartik an sebagai k uantitas barang y ang ditawark an di pasar pada berbagai tingk at harga. Dalam prosesny a, tingk at penawaran dapat dipengaruhi oleh beberapa fak tor antara lain : •
Harga barang-barang lain
•
Biay a fak tor produk si
•
Tujuan perusahaan
•
Tingk at tek nologi y ang digunak an.
2.1.4.1.3 Bentuk Pasar Menurut Husein Umar dalam bukuny a y ang berjudul “Studi Kelay ak an Bisnis” (2005, h38), bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen atau penjual dan sisi k onsumen. Dari sisi produsen atau penjual, pasar dapat dibedak an atas : •
Pasar Persaingan Sempurna. Pada Jenis pasar ini, ak tiv itas persainganny a tidak nampak k arena tidak terbatasny a jumlah produsen sehingga pangsa pasar merek a menjadi terk otak -kotak atau k ecil-k ecil.
14
•
Pasar Monopoli adalah sebuah bentuk pasar y ang dik uasai oleh seorang penjual saja. Dalam Hal ini tidak ada produk substitusi serta terdapat hambatan untuk masuk ny a pesaing dari luar.
•
Pasar Persaingan Monopolistik merupak an bentuk campuran antara persaingan sempurna dengan monopoli. Dik atak an mirip pasar persaingan sempurna k arena ada k ebebasan bagi perusahaan untuk masuk-k eluar pasar, selain itu barang y ang dijual pun tidak homogen. Oleh k arena barang-barang y ang heterogen itu dimilik i oleh beberapa perusahaan besar saja, mak a pasar ini mirip pasar monopoli.
Dari sisi k onsumen, pasar dapat dibedak an menjadi empat bentuk , y aitu : •
Pasar Konsumen
•
Pasar Industri
•
Pasar Penjual Kembali ( Reseller )
•
Pasar Pemerintah
2.1.4.1.4 Mengukur dan Meramal Permintaan A pabila perusahaan menemuk an suatu pasar y ang menarik , mak a perusahaan perlu mengestimasi besarny a pasar pada masa sek arang dan masa y ang ak an datang dengan cermat. Perusahaan ak an k ehilangan sejumlah laba k arena terlalu besar atau terlalu k ecil mengestimasik an besarny a pasar. 2.1.4.1.4.1 Mengukur Permintaan Pasar Saat Ini Manajemen perlu mengestimasi 3 aspek dari permintaan pasar sek arang. A da 3 metode prak tis untuk mengestimasi permintaan saat ini, y aitu : •
Mengestimasi Total Permintaan Pasar
15
Total permintaan pasar suatu produk adalah total v olume y ang dibeli oleh sek elompok konsumen tertentu dalam suatu wilay ah geografis tertentu selama jangk a wak tu tertentu dalam suatu lingk ungan pemasaran tertentu. Salah satu metode prak tis untuk mengestimasi total permintaan pasar adalah dengan menggunak an persamaan Q = n . p . q Di mana Q adalah total permintaan pasar, n adalah jumlah pembeli di pasar, p adalah harga rata-rata satuan, dan q adalah jumlah y ang dibeli oleh rata-rata pembeli per tahun.
•
Mengestimasi Wilayah Permintaan Pasar Dalam hal memilih wilay ah y ang terbaik , serta mengalok asik an anggaran pemasaran y ang optimal, dapat dilak uk an dengan dua metode y aitu : o
Market Build-Up Metode
ini
digunak an
mengidentifik asi
semua
terutama pembeli
oleh
perusahaan
potensial
dalam
industri
setiap
pasar
untuk dan
mengestimasik an pembelian potensialny a. o
Market Factor Index Metode ini digunak an terutama oleh perusahaan barang k onsumsi, dengan menidentifik asik an fak tor-fak tor pasar y ang ada k orelasiny a dengan potensi dan menggabungk anny a k e dalam sebuah indek s tertimbang.
•
Mengestimasi Penjualan A ktual dan Pangsa Pasar Perusahaan perlu mengetahui penjualan y ang sebenarny a dari industri bersangkutan y ang terjadi di pasar, jadi ia harus mengidentifik asi para pesaingny a dan mengestimasi penjualan merek a. Data dapat dik umpulk an baik dari asosiasi atau dari lembaga riset.
16
2.1.4.1.4.2 Meramal Permintaan Mendata ng Menurut Husein Umar dalam bukuny a y ang berjudul “Studi Kelay ak an Bisnis” (2005, h41), manajemen perlu menelaah permintaan mendatang dan terdapat bany ak cara untuk meramal penjualan dimasa y ang ak an datang. Beberapa cara meramal penjualan dimasa y ang ak an datang antara lain : •
Survei Niat Pembeli Yaitu dengan menany ak an k epada pembeli secara langsung dengan harapan merek a ak an menjawab secara oby ek tif.
•
Pendapat Para Tenaga Penjual (Wiraniaga) Yaitu, perusahaan meminta para tenaga penjualny a untuk
mengestimasik an
penjualan tiap produk untuk daerah merek a masing-masing k emudian estimasi indiv idu dijumlahk an untuk mendapat ramalan penjualan secara k eseluruhan.
•
Pendapat Para A hli Yaitu pendapat y ang dihasilk an berdasark an data dan analisis y ang dianggap lengk ap dan ilmiah baik dari para ak ademisi maupun para prak tisi.
•
A nalisis Regresi Yaitu seperangk at prosedur statistik untuk menemuk an fak tor-fak tor ny ata y ang paling penting y ang mempengaruhi penjualan.
•
A nalisis Deret Waktu
17
Yaitu analisis y ang memak ai data k uantitatif masa lalu di mana data dirinci menjadi komponen-komponen trend, sik lus, musim, dan residu y ang prosesny a dapat menggambark an prosedur statistik a.
2.1.4.1.5 Segmenting, Targeting, and Positioning •
Segmenting Menurut Kotler (2003), Market segmentation is the process of breaking a
heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that
is
with
relatively
similar
Dengan
buying
characteristics
or
k ata
lain
segmentasipasarmerupak ansuatuak tiv itasmembagiataumengelompokk anpasar heterogenmenjadipasar
y ang
needs”
y ang
homogenataumemilik ik esamaandalamhalminat,
day abeli, geografi, perilak upembelianmaupungay ahidup Menurut Kotler, segmen pasar terdiri dari k elompok pelanggan y ang memilik i seperangk at k einginan y ang sama (2005, hal 307). Menurut Thompson (2000) segmentasipasardimulaidarimengidentifik asimass
market (pemasaranmassal).Mass marketiniterlaluberagamdansulituntuk menetapk an target
mark et
dengan
program
pemasarantunggal,
dengandemik ianpasartersebutperludisegmenmenjadik elompok-k elompok
y ang
homogen. Menurut
Weinstein,
dalambuk u
A riwibowo,
(2003),
secaraumumsegmentasibermanfaatuntuk meningk atk anposisik ompetisiperusahaanda
18
nmemberik anpelay anan y ang
lebihbaikk epadak onsumen. Lebihlanjut Weinstein
mengemuk ansecaraterperincitentang 4 manfaatsegmentasi, y aitu: 1. Designing responsive products to meet the needs of the marketplace. Melaluipenelitianpreferensik onsumen, perusahaanberjalank earahpeny elesaiank onsep y aituk epuasank onsumen
y ang
mark eting
ak anmembawak euntungan.
menempatk ankonsumensebagai
Perusahaan
y ang
utama,
k emudianmendisaindanmeny elek siproduk untukk epuasank onsumen. 2. Determining
effective
and
cost
efficient
promosional
strategies.
Segmentasisebagaialatperencanaanmerupak analatidentifik asidananalisa y ang berhargauntuk mengembangk an
communication
mix,
sehinggadapatdipilihalatpromosi y ang sesuaiuntuk menargetk anpada media y ang tepat. 3. Evaluating market competition in partikular the companys market position . Risetsegmentasimeny ediak an
a
competitiv e
intelegence
mechanism
untuk mengak sesdanmembandingk anperusahaan agar sesuaidenganstandar. 4. Provid ing
insight
on
present
marketing
strategies.
Segmentasisangatpentinguntuk melakuk anev aluasisecaraperiodik terhadap mark eting strategiperusahaansaatinidengancaramemanfaatk anpeluangbarudanmenghin dark andariadany apotensiterhadapancaman.
•
Targetting Menurut Kartajay a (2006) meny atak an ada tiga k riteria y ang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengev aluasi dan menentuk an segmen mana y ang ak an dijadik an target.
19
1. Perusahaan harus memastik an bahwa segmen pasar y ang dibidik itu cuk up besar dan ak an cuk up menguntungk an bagi perusahaan. Perusahaan dapat saja memilih segmen y ang k ecil pada saat sek arang namun segmen itu mempuny ai prospek menguntungk an dimasa datang. Sehubungan dengan hal ini perusahaan harus menelaah k ompetisi y ang ada di sek tor tersebut dan potensiny a untuk tumbuh k arena ak an berk aitan juga dengan ukuran dan pertumbuhan target segmen perusahaan. 2. Strategi targeting
itu
harus didasark an pada k eunggulan kompetitif
perusahaan y ang bersangkutan. Keunggulan k ompetitif merupak an cara untuk menguk ur apak ah perusahaan memilik i k ek uatan dan k eahlian y ang memadai untuk menguasai segmen pasar y ang dipilih sehingga memberik an v alue bagi k onsumen. Untuk menghasilk an v alue y ang unggul tidak cuk up hany a memilik i sumber day a y ang memadai tetapi harus didukung dengan k apabilitas, k ompetensi inti, dan k eunggulan kompetitif untuk melak sanak an diferensiasi y ang
ditujuk an untuk
memenangk an k ompetisi tersebut.
Perusahaan juga harus menganalisis dari dek at apak ah segmen pasar y ang dipilih telah sej alan dan mendukung tujuan jangk a panjang perusahaan. 3. Segmen pasar y ang dibidik harus didasark an pada situasi persainganny a. Perusahaan harus mempertimbangk an situasi persaingan y ang secara langsung
atau
tidak
langsung
mempengaruhi
day a
tarik
targeting
perusahaan. Beberapa fak tor y ang dipertimbangk an disini antara lain intensitas persaingan segmen, potensi masuk ny a pemain baru, hambatan masuk industri, k eberadaan produk-produk pengganti, k ehadiran produk produk k omplementer serta pertumbuhan k ek uatan tawar menawar pembeli maupun pemasok .
20
Dengan menggunak an beberapa kriteria diatas perusahaan dapat menemuk an k esesuaian perusahaan dengan segmen pasar y ang tepat.
Menurut Kotler dalam menetapk an target mark et perusahaan dapat mempertimbangk an lima pola Product specialization.
Berdasark an gambar diatas dapat dijelask an sebagai berikut :
1. Single Segment Concentration .
Single Segment Concentration mak sudny a adalah perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi y ang k uat disatu segmen, dengan pengetahuan y ang baik terhadap k ebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh k euntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempuny ai potensi resik o y ang cuk up besar, sehingga alasan inilah y ang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu segmen. 2. Selectiv e Specialization. Selectiv e Specialization
mak sudny a adalah
perusahaan
meny elek si beberapa
segmen. Segmen y ang dipilih mungk in tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjik an uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari k erugian, walaupun salah satu segmenny a tidak produk tif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen y ang lain.
3. Product Specialization. Product Specialization mak sudny a perusahaan berkonsentrasi membuat produk k husus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi y ang k uat di produk y ang spesifik . Namun resik ony a tetap ada, y aitu apabila terjadi k ek urangan bahan untuk pembuatan produkny a atau k eterlambatan melak uk an perubahan tek nologi.
21
4. Market Specialization. Market Specialization mak sudny a adalah perusahaan berk onsentrasi melay ani berbagai k ebutuhan dalam k elompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi y ang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru y ang dibutuhk an dan dipergunak an oleh k elompok tersebut. Resik o ak an k erugian ak an timbul apabila k elompok tadi mengurangi pembelian atau k ebutuhanny a.
5. Full Market Coverage. Full Market Coverage mak sudny a adalah perusahaan berusaha melay ani semua k elompok dengan produk y ang dibutuhk an. Namun, hany a perusahaan besar y ang bisa melak uk anny a. Untuk menciptak an k epuasan konsumen, pemasar dapat melak uk an diferensiasi dan menghasilk an lebih bany ak penjualan daripada tidak melak uk an diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningk atk an biay a perusahaan. Secara umum, hal ini tetap ak an bermanfaat khususny a apabila dik aitk an dengan strategy profitability , namun demik ian perusahaan sebaik ny a berhati – hati agar tidak terjadi ov er segmenting. Biay a y ang diperk irak an adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrativ e cost, inv entory cost, dan promotion cost.
Selain itu menurut Kotler (2007), ada pertimbangan tambahan y ang perlu diperhatik an perusahaan dalam mengev aluasi dan memilih segmen y aitu:
•
Pilihan etik a atas pasar sasaran. Dalam menetapk an target mark et perusahaan hendakny a tidak menimbulk an pertentangan, seperti mngambil k euntungan dari k elompok y ang rapuh seperti anak anak atau mempromosik an produk y ang berbahay a. Karena dalam pasar sasaran masalahny a buk anlah siapa y ang dipilih sebagai target tapi bagaimana dan untuk apa. Pasar y ang memilik i tanggungjawab sosial mengharusk an segmentasi dan
22
target pasar y ang melay ani tidak hany a untuk k epentingan industri saja tetapi juga k epentingan merek a y ang dijadik an sasaran. •
Interelasi dan segmen super. Segmen super adalah sek umpulan segmen y ang memilik i k esamaan y ang dapat diek sploitasi, sehingga perusahaan ak an bijak sana jik a memilih segmen super daripada segmen di dalam segmen super k arena perusahaan tidak memilik i k eunggulan k ompetitif terhadap industri-industri y ang telah berada dalam segmen super.
•
Rencana serangan segmen per segmen. Pesaing tidak boleh tahu segmen mana y ang dituju oleh perusahaan. Jik a dik etahui mak a perusahaan harus mencari jalan k eluar untuk menerobos y ak ni dengan cara meny erang pasar tertutup dengan pendek atan
mega mark eting artiny a k oordinasi strategis k eahlian
ek onomi,
psik ologis, politik dan hubungan masy arak at untuk memasuk i atau beroperasi dalam pasar tertentu. •
Kerjasama antar segmen. Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah k erjasama antara SDM di dalam perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.
•
Positioning
Menurut Fanggidae, 2006, positioning adalah suatu strategi dalam k egiatan pemasaran
y ang bertujuan untuk
menciptak an perbedaan
(differents), k euntungan
(advantages), manfaat (benefit) y ang membuat k onsumen selalu ingat dengan suatu produk . Dengan k ata lain sebagai usaha menempatk an sesuatu dalam pik iran orang dengan terlebih dahulu memberik an informasi tentang segala sesuatu seperti fasilitas, program y ang diberik an, dosen y ang dimilik i dengan cara peny uguhan k ualitas pelay anan dan bagaimana mempresentasik anny a.
23
Selanjutny a Kotler, Kartajay a, Huan dan liu, 2003 meny atak an positioning sebagai
”the strategy for leading your cutomers credibly ” y aitu suatu strategi untuk membangun k epercay aan, k ey ak inan dan k ompetensi bagi konsumen. Positioning adalah mengenai bagaimana perusahaan mendapatk an k epercay aan pelanggan untuk dengan suk arela mengik uti perusahaan.
Selanjutny a Yoram Wind, dalam Kotler et all (2003) meny atak an positioning sebagai
reason for being y aitu bagaimana mendefinisik an identitas dan k epribadian perusahaan di benak k onsumen. Perusahaan harus mempuny ai k redibilitas di benak k onsumen untuk itu konsumen perlu dibimbing. Positioning tidak sek edar membujuk dan menciptak an citra dalam benak pelanggan, tetapi juga bagaimana merebut k epercay aan pelanggan. Positioning meny angkut menciptak an being dalam benak konsumen dan membimbing merek a dengan penuh kredibilitas. Selanjutny a positioning merupak an sebuah janji y ang dibuat perusahaan k epada konsumen. Janji tersebut harus ditepati dan k emampuan perusahaan untuk menepati janji merupak an bagian y ang v ital dan strategi. Karena alasan inilah, positioning y ang tepat merupak an hal y ang k rusial bagi k eberhasilan ak hir perusahaan.
Menurut Kotler, Kartajay a, Huan dan Liu (2003), ada empat k riteria y ang dapat dilak uk an perusahaan untuk menentuk an positioning.
•
Pertama adalah k ajian terhadap k onsumen (cutomer). Disini positioning harus mendesk ripsik an v alue bagi konsumen k arena positioning mendesk ripsik an v alue y ang unggul. Selain itu positiong merupak an penentu penting bagi konsumen pada saat memutusk an untuk membeli.
•
Kriteria k edua didasark an atas k ajian pada k apabilitas perusahaan (company ). Disini positioning harus mencermink an k ek uatan dan k eunggulan k ompetitif perusahaan. Seperti lok asi y ang strategis.
24
•
Kriteria k etiga didasark an atas k ajian pada pesaing (competitor). Disini positioning harus bersifat unik , sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasik an diri dari para pesaing.
•
Kriteria k eempat didasark an atas k ajian terhadap perubahan y ang terjadi dalam lingkungan bisnis (change). Dik atak an bahwa positioning harus berk elanjutan dan selalu relev an dengan berbagai perubahan lingkungan bisnis. Positioning pada hak ik atny a adalah menanamk an sebuah persepsi, identitas dan k epribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu agar positioning k uat mak a perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas dan k epribadian y ang terus menerus berubah ak an menimbulk an k ebingungan di benak k onsumen dan pemahaman merek a ak an tawaran perusahaan ak an k ehilangan fok us.
2.1.4.2 A spek Pemasaran
Menurut Kotler dan A mstrong (2000), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial y ang dilakuk an oleh indiv idu ataupun k elompok dalam memperoleh k ebutuhan dan k einginan merek a, dengan cara memBauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran y ang terdiri dari 4P y ak ni
•
Product (produk )
•
Price (harga)
•
Place (tempat, termasuk jugadistribusi)
•
Promotion (promosi)
25
Karena pemasaran buk anlah ilmu pasti seperti k euangan, teori bauran pemasaran juga terus berk embang. Dalam perk embanganny a, dik enal juga istilah 7P dimana 3P y ang selanjutny a adalah People (Orang), Physical Evidence (Buk ti Fisik), Process (Proses). Penulis buk u Seth Godin, misalny a, juga menawark an teori P baru y aitu Purple Cow .
Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, mak a seorang ahli pemasaran tergantung pada lebih bany ak pada k etrampilan pertimbangan dalam membuat k ebijak an daripada berorientasi pada ilmu tertentu.
Selain itu, menurut Bilson Simamora (2003) Pemasaran berarti bek erja dengan pasar untuk melak uk an pertuk aran untuk memuask an atau memenuhi k ebutuhan dan k einginan orang-orang. Setelah dilak uk an pemilihan ciri-ciri pasar bagi rencana produk , selanjutny a perusahaan malak uk an studi atas tiga k egiatan besar dalam hal pemasaran antara lain: •
Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarny a.
•
Kajian untuk mengetahui hal-hal utama dari konsumen potensial, seperti perihal sik ap, perilaku, serta k epuasan merek a atas produk-produk sejenis.
•
Menentuk an strategi, k ebijak an dan program pemasaran.
Ketiga k egiatan bisnis ini terk ait satu sama lain dalam rangk a mensuk sesk an studi atas aspek pemasaran. Oleh k arena itu, k eseluruhan analisis untuk k etiga k egiatan ini hendak ny a dilak uk an secara cermat, sehingga dapat dik etahui apak ah bisnis untuk barang atau jasa y ang ak an digeluti adalah lay ak atau tidak ditinjau dari aspek pemasaran. Menurut Rini, Endang S. (2009) dalam jurnalny a mengatak an bahwa Pada era kompetisi y ang mak in k etat ini,k eberhasilan menciptak an persepsi positif di benak k onsumen merupak an fak tor penting dalam k esuk sesan produk /merek , bahk an mungk in lebih penting
26
daripada k eunggulan tek nologi. Keunggulan kompetitif dalam fungsi tek nis produk adalah penting, tetapi ak hirny a y ang menentuk an produk dapat berhasil di pasar adalah k onsumen.
Pandangan ahli ek onomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptak an wak tu, tempat dimana produk diperluk an atau diingink an lalu meny erahk an produk tersebut untuk memuask an k ebutuhan dan k einginan konsumen (k onsep pemasaran).
2.1.4.3 A spek Teknik dan Teknologi Setelah dilihat dari aspek pasar maupun pemasaran bahwa suatu bisnis dianggap lay ak , tahap berikut y ang ak an dianalisis adalah mengenai aspek dan tek nologi. Mak sudny a, apak ah dari segi pembangunan proy ek dan segi implementasi rutin bisnis secara tek nis dapat dilak sanak an, begitu pula dengan aspek tek nologi y ang ak an dipak ai.
2.1.4.4 A spek Manajemen Div ersifik asi usaha merupak an salah satu cara untuk mengembangk an usaha perusahaan. Keputusan untuk melak uk an div ersifik asi adalah k eputusan strategis perusahaan y ang didasark an pada analisis y ang cukup mendalam. Realisasi div ersifik asi usaha dimulai dan ditindak lanjuti dengan pembangunan proy ek bisnis dan diimplementasik an secara rutin. Oleh k arena itu, tentu diperluk an manajemen y ang andal untuk melak sanak anny a. Proses manajemen proy ek bisnis ak an berakhir sampai pada bisnis selesai dibangun, selanjutny a ak an digantik an oleh manajemen implementasi bisnis y ang ak an bek erja secara rutin sampai berakhirny a bisnis baik oleh k arena disesuaik an dengan jadwal maupun k arena sebab lain.
27
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, y ang memilik i arti seni melak sanak an dan mengatur. Manajemen belum memilik i definisi y ang mapan dan diterima secara univ ersal. Mary Park er Follet, misalny a, mendefinisik an manajemen sebagai seni meny elesaik an pek erjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahk an orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisik an manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber day a untuk mencapai sasaran (goals) secara efek tif dan efesien. Efek tif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas y ang ada dilak sanak an secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pengertian Manajemen Menurut James A .F. Stoner adalah proses perencanaan, pengorganisasian, k epemimpinan, dan pengendalian upay a dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber day a y ang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi y ang telah ditetapk an sebelumny a.
Pengertian Manajemen Menurut Mary Park er Follet adalah suatu seni, k arena untuk melak uk an suatu pek erjaan melalui orang lain dibutuhk an k eterampilan k husus.
2.1.4.5 A spek Sumber Daya Manusia Rencana bisnis y ang ak ana diimplementasik an melalui pembangunan proy ek bisnis secara rutin memerluk an k elay ak an aspek SDM-ny a. Keberadaan SDM hendak ny a dianalisis untuk mendapatk an jawaban apak ah SDM y ang diperluk an untuk pembangunan maupun pengimplementasian bisnis dapat dimilik i secara lay ak atau sebalik ny a.
28
Kajian SDM terdiri dari beberapa tahap, y aitu : •
Perencanaan SDM
•
A nalisis Pek erjaan
•
Rek rutmen
•
Selek si
•
Orientasi
•
Pemutusan Hubungan Kerja
2.1.4.6 A spek Persaingan dan Lingkunga n Eksternal A spek persaingan dan lingk ungan ek sternal merupak an k ondisi-kondisi di luar perusahaan y ang bersifat dinamis dan tidak dapat dik endalik an. Perusahaan tidak dapat dilepask an dari lingk ungan ini dan hendakny a perusahaan juga dapat memanfaatk an informasi mak simal mengenai aspek ini, juga dalam rangk a menganalisis aspek -aspek lainny a. Kondisi-kondisi penting y ang perlu diperhatik an adalah perihal y uridis formal dan sistem birok rasi, ik lim politik , situasi perek onomian, sistem nilai pada masy arak at termasuk lingkungan hidup, perk embangan tek nologi, dan situasi persaingan bisnis.
2.1.4.7A spek Ekonomi, Sosial, dan Politik Dalam meny usun suatu studi k elay ak an bisnis, sebagai titik tolak untuk melak uk an analisis, diperluk an informasi lingk ungan luar perusahaan untuk mengetahui seberapa jauh lingkungan luar tersebut memberik an peluang ataupun ancaman bagi rencana bisnis, selain juga untuk mengetahui apa saja y ang dapat disumbangk an oleh proy ek bisnis bagi lingkungan luar jik a bisnis telah direalisasik an. Hubungan timbal balik antara lingkungan luar bisnis dan bisnis itu sendiri terdiri atas beberapa aspek , y aitu :
29
•
Ekonomi
•
Sosial
•
Politik Hasil analisis terhadap elemen-elemen diatas nanti ak an berupa suatu perny ataan
y ang mendukung apak ah rencana bisnis dianggap lay ak atau tidak lay ak . Jik a dari aspek lingk ungan luar ini merek omendasik an agar rencana bisnis diterusk an, mak a studi k elay ak an bisnis ak an dilanjutk an k e aspek y ang lain. A pabila memang sulit untuk menjadi lay ak , sebaik ny a rencana bisnis ini diak hiri saja. 2.1.4.8 A spek Lingkungan Industri A spek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan dimana bisnis perusahaan berada. Ak ibatny a, fak tor-fak tor y ang mempengaruhi kondisi persaingan, seperti ancaman pada perusahaan dan k ek uatan y ang dimilik i perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis guna studi k elay ak an bisnis. Michael E. Porter mengemuk ak an konsep Competitive Strategyy ang menganalisis persaingan bisnis berdasark an 5 aspek utama y ang disebut lima kekuatan bersaing, y aitu: •
A ncaman pendatang baru.
•
Persaingan sesama perusahaan di dalam industri y ang sama.
•
A ncaman produk pengganti (substitusi)
•
Kek uatan tawar menawar pembeli (buyers)
•
Kek uatan tawar menawar pemasok (suppliers)
30
Gambar 2.2 Porter’s Five Competitive Force Sumber: (http://student.dcu.ie/~slejhad2/pics/porter.jpg) R.E. Freeman sebagaimana dik utip Wheelen merek omendasik an aspek y ang k e enam untuk melengk apiny a dengan aspek k e enam y aitu “pengaruh kekuatan stakeholder lainnya”.
2.1.4.9 A spek Yuridis Untuk mengetahui apak ah suatu rencana bisnis diy ak ini lay ak dari sisi y uridis dapat dipelajari dari berbagai sisi, antara lain : •
Siapa pelak sana bisnis o
Bentuk badan usaha
Perusahaan perseorangan
Perseroan Komanditer (C V)
Perseroan Terbatas (PT)
31
o
•
•
Perusahaan Negara (PN)
Perusahaan pemerintah y ang lain
Koperasi
Identitas pelak sana bisnis
Kewarganegaraan
Informasi bank
Keterlibatan pidana atau perdata
Hubungan k eluarga
Bisnis apa y ang ak an dilak sanak an. o
Bidang usaha
o
Fasilitas
o
Gangguan lingkungan
o
Pengupahan
Dimana bisnis ak an dilak sanak an o
Perencanaan Wilay ah
o
Status Tanah
•
Wak tu pelak sanaan bisnis.
•
Bagaimana Cara pelak sanaan bisnis.
•
Peraturan dan perundangan.
2.1.4.10 A spek Lingkungan Hidup A nalisis dampak lingkungan hidup sudah dik embangk an oleh beberapa negara maju sejak tahun 1970 dengan nama Environmental Impact Analysis atau Environmental Impact
Assessment y ang k eduany a disingk at EIA . A MDA L diperluk an untuk melak uk an suatu studi k elay ak an dengan 2 alasan pok ok , y aitu :
32
•
Karena undang-undang dan peraturan pemerintah menghendak i demik ian.
•
A MDA L harus dilakuk an agar k ualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasiny a proy ek-proy ek industri.
2.1.4.11 A spek Pajak
Terdapat bermacam-macam batasan atau definisi tentang "pajak " y ang dik emuk ak an oleh para ahli diantarany a adalah :
•
Menurut Prof. Dr. P. J. A . Adriani, pajak adalahiuranmasy arak atk epadanegara (y ang dapatdipak sak an) y ang terutangoleh y ang wajibmembay arny amenurutperaturanperaturanumum
(undang-undang)
langsungdapatditunjuk dan
y ang
dengantidak mendapatprestasik embali
y ang
gunany aadalahuntuk membiay aipengeluaran-
pengeluaranumumberhubungtugasnegarauntuk meny elenggarak anpemerintahan. •
Menurut Prof. Dr. H. RochmatSoemitro SH, pajak adalahiuranraky atk epadaKas Negaraberdasark anundang-undang
(y ang
dapatdipak sak an)
dengantiadamendapatjasatimbal (k ontraprestasi) y ang langsungdapatditunjukk andan y ang
digunak anuntuk membay arpengeluaranumum.
Definisitersebutk emudiandik orek siny a
y ang
berbuny isebagaiberik ut:
Pajak adalahperalihank ek ay aandaripihak raky atk epadaKas
Negara
untuk membiay aipengeluaranrutindansurplusny adigunak anuntuk public
sav ing y ang
merupak ansumberutamauntuk membiay aipublic investment. •
Sedangk anmenurutSommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., & Brock Horace R, pajak adalahsuatupengalihansumberdarisek torswastak esek torpemerintah, buk anak ibatpelanggaranhuk um,
namunwajibdilak sanak an,
berdasark ank etentuan
y ang ditetapk anlebihdahulu, tanpamendapatimbalan y ang langsungdanproporsional, agar pemerintahdapatmelak sanak antugas-tugasny auntuk menjalank anpemerintahan.
33
Pajak dari perspek tif ek onomi dipahami sebagai beralihny a sumber day a dari sek tor priv at k epada sek tor publik . Pemahaman ini memberik an gambaran bahwa adany a pajak meny ebabk an dua situasi menjadi berubah. Pertama, berkurangny a k emampuan indiv idu dalam menguasai sumber day a untuk k epentingan penguasaan barang dan jasa. Kedua, bertambahny a k emampuan k euangan negara dalam peny ediaan barang dan jasa publik y ang merupak an k ebutuhan masy arak at.
Sementara pemahaman pajak dari perspek tif huk um menurut Soemitro merupak an suatu perik atan y ang timbul k arena adany a undang-undang y ang meny ebabk an timbulny a k ewajiban warga negara untuk meny etork an sejumlah penghasilan tertentu k epada negara, negara mempuny ai k ek uatan untuk memak sa dan uang pajak tersebut harus dipergunak an untuk peny elenggaraan pemerintahan. Dari pendek atan hukum ini memperlihatk an bahwa pajak y ang dipungut harus berdsark an undang-undang sehingga menjamin adany a k epastian huk um, baik bagi fiskus sebagai pengumpul pajak maupun wajib pajak sebagai pembay ar pajak .
Pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan tata cara perpajak an adalah "k ontribusi wajib k epada negara y ang terutang oleh orang pribadi atau badan y ang bersifat memak sa berdasark an Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunak an untuk k eperluan negara bagi sebesar-besarny a k emak muran raky at”.
2.1.4.11.1 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pajak
Pertambahan
Nilai (PPN) adalah
pajak
y ang dik enak an atas setiap
pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredaranny a dari produsen k e k onsumen. Dalam bahasa Inggris, PPN disebut Value Added Tax (VA T) atau Goods and Services Tax
34
(GST). PPN termasuk jenis pajak tidak langsung, mak sudny a pajak tersebut disetor oleh pihak lain (pedagang) y ang buk an penanggung pajak atau dengan k ata lain, penanggung pajak (konsumen ak hir) tidak meny etork an langsung pajak y ang ia tanggung.
Mek anisme pemungutan, peny etoran, dan pelaporan PPN ada pada pihak pedagang atau produsen sehingga muncul istilah Pengusaha Kena Pajak y ang disingk at PKP. Dalam perhitungan PPN y ang harus disetor oleh PKP, dik enal istilah pajak k eluaran dan pajak masuk an. Pajak k eluaran adalah PPN y ang dipungut k etik a PKP menjual produkny a, sedangk an pajak masuk an adalah PPN y ang dibay ar k etik a PKP membeli, memperoleh, atau membuat produkny a.
Indonesia menganut sistem tarif tunggal untuk PPN, y aitu sebesar 10 persen. Dasar huk um utama y ang digunak an untuk penerapan PPN di Indonesia adalah Undang-Undang No. 8/1983 berik ut rev isiny a, y aitu Undang-Undang No. 11/1994 dan Undang-Undang No. 18/2000.
35
2.2 Kerangka Pemikiran CV. Mum Indonesia
Studi Kelay ak an Bisnis Outlet Baru CV Mum Indonesia
A spek Internaldan External (SWOT)
A spek Finansial • Payback Period • Net Present Value • Internal Rate of Return • Profitability Indek s)
A spek non Finansial A spek Pasar A spek Pemasaran A spek Legal A spek A MDA L A spek Manajemen dan Organisasi A spek Ekonomi dan Sosial
36
A nalisis Kelay ak an Bisnis
Lay ak
Hasil akhir berupa saran atau rekomendasi pembukaan usaha dari studi kelayakan bisnis
Tidak Lay ak