MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SD PREMULUNG SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
TITIK DWI WURYANI A 510 090 025
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUITAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN A. YaniTromolPos I Pabelan l(artasura Telp. (0271) 711411 Surakarta 57102
SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Yang bertanda tangan ini pembin-rbing/ skripsi/tugas akhir
:
Nama
NIPAIIK
:
l952li2
1980031 001
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang met'upakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa: Nama
:
Titik Dwi Wuryani
NIM
:
A 510090025
Prograrn Sttidi
:PGSD
.lr-rdul
Skripsi :"MENINGI(A1'[(AN
I(ETERAMPII.AN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENGGLNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV PREMULTINIG SURAKARTA
TAHU\I
SD
AJARAN
2072/2013" ))
Naskah arlikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, ... Februari2013
Pembirnbing
Drs. Saring Marsudi, S.H.. M.Pd
ABSTRAK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SD PREMULUNG SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 Titik Dwi Wuryani, A510090025, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 90 halaman Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui penggunaan media Gambar Seri. Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas IV SD Negeri Premulung, Surakarta yang berjumlah 39 siswa. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada materi mengarang. Hasil ini dapat dilihat dari perolehan indikator pencapaian keterampilan menulis karangan deskripsi. Indikator pencapaian keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada siklus akhir yaitu siklus II yaitu pada pertemuan I keterampilan menulis isi karangan siswa yaitu 28 siswa atau 71,79%, pada pertemuan II meningkat menjadi 34 siswa atau 87,17%, keterampilan mengorganisasikan karangan siswa dalam pada pertemuan I yaitu 27 siswa atau 69,23%, pada pertemuan II meningkat menjadi 31 siswa atau 79,48%, keterampilan dalam tata bahasa pada pertemuan I yaitu 27 siswa atau 69,23%, pada pertemuan II meningkat menjadi 34 siswa atau 87,17%, keterampilan siswa dalam kosa kata pada pertemuan I yaitu 30 siswa atau 76,92%, pada pertemuan II meningkat menjadi 34 siswa atau 87,17%, keterampilan menulis ejaan karangan pada pertemuan I yaitu 28 siswa atau 71,79% pada pertemuan II meningkat menjadi 31 siswa atau 79,48%%. Rata-rata prosentase keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada siklus II pertemuan I sebesar 71,79% dan pertemuan II sebesar 84.09%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan media Gambar Seri dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Kata kunci: Gambar Seri, Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi
1
PENDAHULUAN
Manusia dituntun untuk mencari ilmu supaya mudah dalam bergaul dan mengerti bahasa terutama dalam menulis, Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Pendapat lain menyatakan bahwa menulis adalah pemindahan pikiran atau perasaan kedalam bentuk lambang-lambang bahasa menurut Atar Semi (dalam A. Widya Martaya 1990: 116). Aktivitas menulis dapat dipahami dari berbagai definisi. Menulis sebagai suatu proses menuangkan ide dan peri hal sebagai hasil renungan atau kontenplasi pikiran, perasaan, dan pengalaman seseorang dalam bahasa tulis untuk disampaikan kepada orang lain. Seperti menurut The Liang Gie (dalam Tarigan 1995: 17) menulis merupakan padanan kata dari mengarang. Permasalahan yang muncul seperti yang sudah penulis alami ketika melakukan observasi di kelas IV dengan jumlah siswa 39 siswa yang terdiri dari 16 siswa putra dan 23 siswa putri di SD Negeri Premulung, Surakarta. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran mengarang deskripsi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, peneliti menemukan beberapa hal yang menyebabkan rendahnya kemampuan mengarang deskripsi dikelas IV SD Negeri premulung antara lain (1) kebiasaan tradisi siswa dalam menulis karangan sehingga mereka merasa terbebani, (2) siswa belum bisa menuangkan ide suatu gagasan dalam menulis karangan dengan baik, (3) siswa dalam menulis sebuah karangan membutuhkan waktu yang sangat lama, (4) kesulitan siswa dalam mengembangkan bahasa. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu adanya perubahan, yaitu dengan menerapkan suatu inovasi media pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Media Gambar Seri memiliki keuntungan dimana siswa lebih kreatif untuk menuliskan sebuah tulisan yang sesuai dengan gambar yang berurutan
2
dan siswa lebih mudah untuk mendeskripsikan tulisannya sesuai dengan gambar yang dilihatnya. Tarigan (dalam The Liang Gie 1995: 210) mengemukakan bahwa “Mengarang melalui media gambar seri berarti melatih dan mempertajam daya imajinasi siswa”. Dalam kriteria pemilihan media disinggung bahwa media yang digunakan harus sesuai dengan taraf berfikir anak didik. Pembelajaran menulis karangan dengan media gambar seri untuk anak SD memberikan banyak manfaat, karena melalui media gambar seri anak menjadi lebih tertarik dan menuntun gagasan siswa dalam menuliskan karangan deskripsi melalui bantuan gambar seri serta anak menjadi aktif dalam mengikuti pembelajaran. Jadi dalam menuliskan sebuah karangan deskripsi guru dapat menggunakan media Gambar Seri untuk membantu proses pembelajaran siswa, dan siswa mampu menuangkan segala gagasan dengan benar dan lebih teliti dalam memperhatikan ejaan, kosa kata, organisasi, tata bahasa dan isi yang menarik.
METODE PENELITIAN Tempat yang dijadikan penelitian ini di Sekolah Dasar Negeri Premulung Surakarta. Penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan karena dekat dengan rumah penulis sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sesuai dengan profesi penulis. Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan menggunakan waktu penelitian salama 2 bulan yaitu bulan januari sampai ferbruari. Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian pada pertengahan semester 2 tahun ajaran 2012/2013 yang disesuaikan dengan jadwal penelitian. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang menjadi subyek penelitian adalah siswa dan guru kelas IV SD Negeri Premulung Surakarta, yang terdiri dari 39 siswa putra 16 dan putri 23 siswa. Objek penelitian ini adalah proses belajar mengajar, khususnya pembelajaran menulis karangan deskripsi yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Premulung Surakarta.
3
Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah: a. Observasi Observasi dilakukan pada proses pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan melihat perkembangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan. Observasi terahadap guru difokuskan terhadap kemampuan guru dalam mengelola lingkungan kelas. Sedangkan observasi bagi siswa adalah dengan melihat pekembangan siswa dalam kegiatan menulis karangan deskripsi melalui media gambar seri. b. Wawancara Wawancara dilakukan kepada dua pihak yaitu guru kelas dan siswa untuk mengetahui pendapat mereka tentang proses pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan media gambar seri. Baik masalah yang dihadapi terkait materi tersebut maupun informasi yang diperlukan oleh penelitian. c. Tes Yaitu memberikan tugas kepada siswa untuk menulis karangan deskripsi sebelum dan sesudah adanya tindakan pemakaian media gambar seri. Dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif. Milis dan Huberman (dalam Herawati Susilo, dkk 2009:103) disebut teknik analisis kualitatif, salah satu modelnya adalah teknik analisis interaktif. Analisis interaktif tersebut terdiri atas tiga komponen kegiatan yang saling terkait satu sama lain, yakni reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan. (Herawati Susilo, dkk 2009:103). Langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas dan mengubah bentuk data “lengkap” yang ada dalam catatan lapangan. (Herawati Susilo, dkk 2009:103). Di dalam proses ini peneliti akan menyeleksi data-data yang relevan dengan masalah peningkatan keaktifan siswa. b. Paparan Data
4
Pemaparan data perlu dilakukan secara sistematis dan interaktif agar memudahkan pemahaman terhadap apa yang telah terjadi sekaligus memudahkan penarikan kesimpulan dan penentuan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. (Herawati Susilo, dkk 2009:103). Pada tahap ini peneliti akan berusaha menyusun data yang relevan agar informasi yang di dapat nantinya dapat disimpulkan. c. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan tentang peningkatan atau perubahan yang terjadi dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik pada siklus 1, ke kesimpulan yang sudah direvisi pada akhir siklus 2. (Herawati Susilo, dkk 2009:106). Penarikan kesimpulan yang dilakukan di setiap tindakan dilakukan pada akhir dan akan disatukan menjadi kesimpulan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Pembahasan a) Kondisi Awal (Pra Siklus) Untuk mengetahui keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri Premulung, Surakarata sebelum tindakan, terlebih dahulu dilakukan observasi awal keterampilan siswa pra siklus dari total 39 siswa, keterampilan menulis isi gagasan dengan benar sebanyak 16 siswa atau sekitar 41,02%, katerampilan siswa dalam megorganisasikan karangan sebanyak 16 siswa atau sekitar 41,02%, keterampilan siswa dalam menggunakan tatabahasa dengan benar sebanyak 18 siswa atau 46,15%, keterampila siswa dalam menggunakan kosa kata sebanyak 20 siswa atau 51,28%, keterampilan siswa dalam penggunakan ejaan 15 siswa atau 38,46%. Dapat disimpulkan hasil rata-rata prasiklus keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi sebanyak 43, 586%, sehingga tingkat keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada prasiklus sangat rendah.
5
b) Siklus I 1) Pertemuan I Keterampilan
menulis
karangan
siswa
saat
pembelajaran
mengalami peningkatan dibandingkan pada tindakan pra siklus. Keterampilan dalam mengungkapkan gagasan isi menigkat menjadi 20 siswa atau 51,28%, keterampilan siswa dalam mengorganisasikan karangan meningkat menjadi 18 siswa atau 46,15%, keterampilan dalam penggunaan tata bahasa meningkat menjadi 19 siswa atau 48,71%, keterampilan dalam penggunaan kosa kata meningkat menjadi 23 siswa atau 58,97%, keterampilan dalam penulisan ejaan meingkat menjadi 17 siswa atau 43,58%. 2) Pertemuan II Keterampilan
menulis
karangan
siswa
saat
pembelajaran
mengalami peningkatan dibandingkan pada tindakan pra siklus dan siklus I putaran pertama. Keterampilan dalam mengungkapkan gagasan isi menigkat menjadi 26 siswa atau 66,66%, keterampilan siswa dalam mengorganisasikan karangan meningkat menjadi 22 siswa atau 56,41%, keterampilan dalam penggunaan tata bahasa meningkat menjadi 25 siswa atau 64,10%,
keterampilan dalam penggunaan kosa kata
meningkat menjadi 27 siswa atau 74,35%, keterampilan dalam penulisan ejaan meingkat menjadi 24 siswa atau 61,53%. c) Siklus II 1) Pertemuan I Keterampilan menulis karangan deskripsi siswa saat pembelajaran mengalami peningkatan dibandingkan pada tindakan pra siklus dan siklus I. Keterampilan dalam mengungkapkan gagasan isi menigkat menjadi
28
siswa
atau
71,79%,
keterampilan
siswa
dalam
mengorganisasikan karangan meningkat menjadi 27 siswa atau 69,23%, keterampilan dalam penggunaan tata bahasa meningkat menjadi 27 siswa atau 69,23%,
keterampilan dalam penggunaan kosa kata
6
meningkat menjadi 30 siswa atau 76,92%, keterampilan dalam penulisan ejaan meingkat menjadi 28 siswa atau 71,79%. 2) Pertemuan II Keterampilan
menulis
karangan
siswa
saat
pembelajaran
mengalami peningkatan dibandingkan pada tindakan prasiklus, siklus I siklus II putaran pertama. Keterampilan dalam mengungkapkan gagasan isi menigkat menjadi 34 siswa atau 87,17%, keterampilan siswa dalam mengorganisasikan karangan meningkat menjadi 31 siswa atau 79,48%keterampilan dalam penggunaan tata bahasa meningkat menjadi
31 siswa atau 79,48%,
keterampilan dalam penggunaan kosa kata
meningkat menjadi 34 siswa atau 87,17%, keterampilan dalam penulisan ejaan meingkat menjadi 31 siswa atau 71,79%. 2. Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dari siklus I ke siklus II menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Pada siklus I pertemuan I keterampilan menulis isi 20 siswa atau 51,28% , pada siklus I pertemuan II meningkat 26 siswa atau 66,66%, pada siklus II pertemuan I meningkat menjadi
28 siswa atau 71,79% dan sampai siklus II pertemuan II naik lagi menjadi 34 siswa atau 87,17%. Pada siklus I pertemuan I peningkatan keterampilan siswa dalam mengorganisasikan karangan 18 siswa atau 46,15% sedangkan pada siklus I pertemuan II mengalami peningkatan hingga 22 siswa atau 56,41%, pada siklus II pertemuan I meningkat menjadi 27 siswa atau 69,23% sedangkan pada siklus II pertemuan II meningkat lagi menjadi 31 siswa atau 79,48%. Pada siklus I pertemuan I peningkatan keterampilan siswa dalam penggunaan tata bahasa dengan baik menjadi 19 siswa atau 48,71% sedangakan siklus I pertemuan II meningkat menjadi 25 siswa atau 64,10%, pada siklus II pertemuan I memnigkat lagi menjadi 31 siswa atau 79,48%. Pada siklus I pertemuan I peningkatan keterampilan siswa dalam penggunaan kosa kata menjadi 23 siswa atau 58,97% dan pada siklus I pertemuan II menjadi 27 siswa atau 74,35%, pada siklus II pertemuan I meningkat lagi menjadi 30 siswa atau 76,92% dan pasa siklus II pertemuan II meningkat lagi menjadi 34 siswa atau 87,17%. Pada siklus I pertemuan I peningkatan keterampilan siswa dalam penulisan ejaan yang benar
7
menjadi 17 siswa atau 43,58% dan pada siklus I pertemuan II meningkat menjadi 24 siswa atau 61,53%, pada siklus II pertemuan I meningkat lagi menjadi 28 siswa atau 71,79% dan siklus II pertemuan II meningkat hingga 31 siswa atau 87,17%.
Dari hasil perindikator maupun rata-rata pada siklus II pertemuan II, hasil yang dicapai sudah mencapai atau melebihi standar minimal yaitu 70%, dengan hasil tersebut maka penelitian tindakan kelas berhasil. Dari keseluruhan siklus yang telah dilakukan dan dari hasil yang telah didapat, maka hipotesis “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Premulung Surakarta Tahun Ajaran 20112/2013”, dapat diterima kebenarannya.
SIMPULAN
Hasil penelitian yang telah dilakukan dalam dua siklus dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai persiklus pada siklus I pertemuan I meningkat menjadi 49,73% dan pada siklus I pertemuan II meningkat lagi menjadi 64,61%, pada siklus II pertemuan I terjadi peningkatan hingga 71.79% dan siklus II pertemuan II mengalami peningkatan sampai 84,09%.
Maka dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan media Gambar Seri dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri Premulung Surakarta.
8
DAFTAR PUSTAKA
A. Widya Martaya. 1990. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Kanisius. The Liang Gie. 1995. Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta: Liberty. Herawati Soesilo, dkk. 2009: Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Bayumedia.