PENINGKATAN MINAT BELAJAR TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PHYSICAL SELF ASSESSMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 GILIREJO SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Diajukan Oleh: ISNA NUR HIDAYAH NIM: A510110080
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
ABSTRAK PENINGKATAN MINAT BELAJAR TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PHYSICAL SELF ASSESSMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 GILIREJO SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Isna Nur Hidayah, A510110080, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015, 76 halaman.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk meningkatkan minat belajar melalui penerapan strategi pembelajaran Physical Self Assessment Tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan siswa kelas V SD Negeri 1 Gilirejo, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen. (2) Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu merupakan suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya untuk dapat meningkatkan minat belajar siswa. Penelitian ini difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam Tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan. Subjek penerimaan tindakan adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Gilirejo yang berjumlah 30 siswa, subjek pelaku tindakan guru (peneliti). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data dan penarikkan kesimpulan. Indikator minat belajar pada penelitian ini meliputi partisipasi aktif dalam pembelajaran, memberikan perhatian pada pembelajaran, ketertarikan terhadap proses pembelajaran, dan rajin dalam belajar. Hasil penelitian menunjukkan minat dan hasil belajar siswa pada Tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan dengan rata-rata partisipasi aktif dalam pembelajaran pada kondisi awal sebesar 35,00%, siklus I sebesar 42,49%, siklus II sebesar 60,83%. Memberikan perhatian pada pembelajaran pada kondisi awal sebesar 34,16%, siklus I sebesar 47,08%, siklus II 69,99%. Ketertarikan terhadap proses pembelajaran kondisi awal sebesar 31,66%, siklus I sebesar 44,16%, siklus II 66,24%. Rajin dalam belajar pada kondisi awal sebesar 32,50%, siklus I sebesar 49,16%, siklus II sebesar 64,58%. Dengan demikian dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Physical Self Assessment dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas V pada tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan di SD Negeri 1 Gilirejo, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen tahun ajaran 2014/2015. Kata kunci: Minat Belajar, Physical Self Assessment
A. PENDAHULUAN Pendidikan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Semua orang berhak untuk mendapatkan pendidikan. Hal tersebut tertuang didalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 5 ayat 1 yang menegaskan bahwa “ setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”(Hassbullah,2009: 308). Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (dalam Hasbullah,2009: 4). Di dalam mengembangkan potensi peserta didik salah satu caranya dengan melatih anak untuk bekerja sama dalam bebagi pekerjaan. Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Dengan perubahan yang dilakukanpada kurikulum, berkembangnya model, metode, dan strategi pembelajaran. Perubahanperubahan itu terjadi sebagai usaha pembaharuan dan meningkatkan mutu pendidikan. Dengan adanya perubahan kurikulum di dalam dunia pendidikan di Indonesia ini yaitu kurikulum 2013 sebagai acuan dalam pembelajaran. Kurikulum 2013 atau sering disebut dengan kurikulum tematik terpadu yaitu kurikulum dalam pembelajarannya di sesuaikan dengan tahap perkembangan anak, karakteristik cara belajar anak, konsep belajar dan pembelajaran bermakna yaitu dengan membangun mata pelajaran
yang
berbeda
ke
dalam
satu
kesatuan
makna
yang
mengaitkannya dengan kehidupan nyata. Menurut Daryanto (2014: 3)pembelajaran
tematik
diartikan
sebagai
pembelajaran
yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna. Di dalam penyampaian kepada siswa dibutuhkan komunikasi yang baik dan memiliki bahasa yang santun terhadap peserta didik dengan pendidik. Bekerja sama dalam berbagai pekerjaan diharapkan dapat menjadi sarana bagi siswa untuk mampu mempelajari diri sendiri dan orang
lain,serta memiliki prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan diri di dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kenyataannya yang dijumpai di lapangan, hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen disebabkan Guru belum tepat dalam memilih metode pembelajaran sesuai dengan tema yang telah ditetapkan. Sebagian guru dalam proses pembelajaran
masih
banyak
menggunakan
metode
pembelajaran
konvensional dan masih mempertahankan urutan-urutan dalam buku dalam buku tanpa melakukan inovasi dalam pemakaian strategi dan tanpa memperdulikan kesesuaian dengan lingkungan belajar siswa. Kemampuan awal siswa ini harus digali agar siswa lebih kreatif dan mampu mandiri dalam belajar, khususnya ketika siswa akan mengkaitkan pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lainnya. Maka salah satu cara yang ditempuh ialah dengan menerapkan strategi pembelajaran yang aktif. Dengan menggunakan pembelajaran aktif maka akan meningkatkan minat belajar siswa. Minat belajar siswa merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam kelancaran suatu proses pembelajaran. Siswa yang memiliki minat pembelajaran yang tinggi dalam suatu proses kegiatan pembelajaran akan dapat menunjang proses pembelajaran menjadi lebih baik, begitu pula sebaliknya apabila minat belajar siswa yang rendah akan membuat kualitas pembelajaran akan semakin menurun dalam hal ini akan mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa. Tameto (2010: 57) menagatakan minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat termasuk sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat dan hasil belajar dengan menggunakan tema di dalam kurikulum 2013 di SD Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen kelas V sangat rendah. Hal ini dikarenakan kebanyakan siswa sering berbicara sendiri pada saat proses pembelajaran sehingga hal imi mengganggu keberlangsungan proses pembelajran dan dapat mengganggu siswa yang lain yang ingin memperhatikan pembelajran dari guru. Hal ini tercermin dari indikator pencapaian minat belajar yaitu partisipasi aktif dalam pembelajaran 35,00%, memberikan perhatian pada pembelajaran 34,16%, ketertarikan
terhadap proses pembelajaran 31,66% dan rajin dalam belajar 32,50%. Dan dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang rendah. Dari 30 siswa yang tuntas 40%, sedangkan 60% belum mencapai nilai KKM . Sedangkan KKM di SD Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen pada kelas V pada pembelajaran tematik
adalah 2,66. Fasilitas media yang tidak
memungkinkan dalam proses pembelajaran dan siswa sering berbicara sendiri pada saat proses pembelajaran dan ini dapat mengakibatkan siswa lain terganggu dalam proses pembelajaran berlangsung. Di kelas V di SD Negeri Gilirejo 1, Miri, Sragen lebih dari 50% siswa yang nilainya di bawah KKM pada proses pembelajaran tematik. Hal ini dapat dibuktikan dari indikator pencapaian dalam minat belajar siswa yang mana di dalam pencapaian minat belajar siswa yang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran mencapai 35,00% dan siswa yang memberikan perhatian pada pembelajaran 34,16%, ketertarikan terhadap proses pembelajaran 31,66%, dan siswa yang rajin dalam belajar 32,50% . Dengan data tersebut disebabkan karena minat belajar siswa rendah ataupun guru belum tepat dalam memilih metode pembelajaran sesuai dengan tema yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan guru dalam penyampain materi dengan model pembelajaran tematik belum mampu menguasai dalam proses penyampaian materi dalam mengaitkan materi satu dengan materi yang lain. Sehingga dalam proses pembelajaran siswa kurang menguasai setiap materi yang telah disampaikan. Dengan menggunakan strategi pembelajaran Physical Self Assessment siswa mampu berbagi sikap mereka tentang sebuah mata pelajaran melalui penilaian diri, strategi ini memungkinkan guru untuk mengukur perasaan dan keyakinan siswa dan berfungsi sebagai papan loncat diskusi kelas (Siberman dalam Komarudin Hidayat, 2009: 217)
B. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberi informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan keatifan belajar siswa. Penelitian
Tindakan Kelas merupakan suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelasnya. Berdasarkan observasi lingkungan penelitian, maka yang menjadi obyek dalam penelitianini kelas V SD Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen. Adapun alasan penelitian dilakukan di tempat ini karena SD Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen belum pernah dilaksanakan penelitian yang mengguanakan strategi pembelajaran Physical Self Assessment dalam mata pelajaran tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan subtema 2 dengan memperluas pembelajaran tematik . Di kelas V SD Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen juaga terdapat permasalahan dalam pembelajaran yang mengarah pada penyampaian pembelajaran tematik. Diantaranya minat belajar siswa dan rendahnya hasil belajar siswa. Selain itu SD Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen merupakan SD yang memiliki letak yang strategis sehingga memudahkan pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru (peneliti) dan siswa kelas V SD Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 30 siswa laki-laki 16 siswa 14 perempuan. Objek penelitian ini adalah pembelajaran tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan dengan Sub Tema Organ Manusia dan Hewan
melalui
penerapan
strategi
Physical
Self
Assessment
dalammeningkatkan minat belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen. Prosedur pelaksanaan PTK menurut pendapat Kurt Lewin dalam Rubino (2009: 115) dalam satu siklus terdiri dari 4 langkah, keempat langkah tersebut adalah sebagai berikut: a. perencanaan ( planning) b. Tindakan ( acting ) c. Observasi ( observing ) d. Refleksi ( reflecting). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil pengamatan terhadap siswa kelas V SD Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi Physical Self Assessment dalam pembelajaran tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan.
Pengumpulan data merupakan salah satu tahap yang penting dalam sebuah
penelitian.
Teknik
pengumpulan
data
tang
benar
akan
menghasilkan data yang memiliki kredibilitas yang tinggi, begitu juga sebaliknya. Maka dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut antara lain 1) wawancara yang dilakukan langsung kepada guru kelas V dan wawancara siswa,2)observasi yang dilakukan langsung didalam kelas agar dapat melihat langsung kondisi dan situasi didalam kelas,3) dokumentasi yang dilakukan dikelas untuk mendapatkan data tentang keadaan kelas, profil sekolah, daftar nama siswa, serta RPP untuk memperlancar jalannya suatu penelitian yang dilakukan , 4) tes yang dilakukan dalam penelitian ini digunakan untuk mengatahui seberapa banyak siswa dalam menerima ilmu dari materi yang telah disampaikan dan pada akhir pembelajaran diadakan post test untuk mengetahui hasil belajar siswa, 5)catatan lapangan digunakan dalam proses penilaian terhadap guru kelas V maupun peneliti dalam mengajar, dengan adanya catatan lapanagan maka akan ada penilaian terhadap guru maupun peneliti didalam proses kegiatan belajar mengajar apakah proses pembelajaran telah berjalan dengan baik apa sabaliknya. Teknik analisis data digunakan untuk mengkaji hasil implementasi perencanaan observasi dan refleksi pada pelaksanaan penelitian tibdakan kelas, maka data dianalisis sejak penelitian dilaksanakan. Langkahlangkah yang perlu dilakukan dalam menganalisis data seperti ini ialah sebagai berikut : 1.
Memilih data (reduksi data) Pada langkah pemilihan data ini, peneliti memilih data yang relevan dengan tujuan untuk perbaikan pembelajaran.
2. Mendeskripsikan data hasil temuan (memaparkan data). Kegiatan ini, guru membuat deskripsi dari langkah yang dilakukan pada kegiatan reduksi data. Berbagai macam data penelitian tindakan yang telah direduksi perlu dipaparkan dengan menata rapi dalam bentuk narasi dengan dilengkapi grafik atau diagram (Herawati, 2009: 103). Dalam penelitian ini pemaparan data dapat
dilihat pada pembahasan yang berupa narasi proses pembelajaran serta hasil belajar siswa dalam bentuk tabel. 2.
Menarik kesimpulan hasil diskripsi Berdasarkan deskripsi yang telah dibuat pada langkah 2 diatas, maka selanjutnya ditarik kesimpulan hasil pelaksanaan rencana tindakan yang telah dilakukan. Kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini adalah kesimpulan yang mencakup semua perubahan atau peningkatan pada diri peneliti, siswa serta tempat penelitian dilakukan.
C. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan telah adanya peningkatan minat dan hasil belajar siswa pada Tema Organ Tubuh Manusia dan hewan. Hal ini dapat dilihat dari minat belajar siswa pada Partisipasi aktif dalam pembelajaran pada kondisi awal sebesar 35,00%, siklus pertama sebesar 42,49%, pada siklus kedua sebesar 60,83%. Memberikan perhatian pada pembelajaran pada kondisi awal sebesar 34,16%, siklus pertama sebesar 47,08%, pada siklus kedua sebesar 69,99%. Ketertarikan terhadap proses pembelajaran pada kondisi awal sebesar 31,66%, siklus pertama sebesar 44,16%, pada siklus kedua sebesar 66,24%. Rajin dalam belajar pada kondisi awal sebesar 32,50%, siklus sebesar 49,16%., pada siklus kedua sebesar 64,58%. Strategi pembelajaran Physical Self Assessment dapat meningkatkan hasil belajar tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan siswa kelas V SD Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen tahun ajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan prosentase dan jumlah siswa yang mecapai KKM. Pada kondisi awal yang mencapai KKM hanya 11 siswa atau 36,66%, pada siklus pertama yang mencapai KKM meningkat 12 siswa atau 40,00%, kemudian pada siklus kedua yang mencapai KKM meningkat menjadi 24 siswa atau 80,00%. Pada siklus kedua hasil belajar sudah mencapai indikator pencapaian yang diterapkan.
D. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Peningkatan Minat Belajar Tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan Melalui Penerapan Strategi Pembelaajran Physical Self Assessment Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Gilirejo, Miri, Sragen Tahun Ajaran 2014/2015 telah mengalami peningkatan anatara kegiatan awal (prasiklus),siklus I, dan siklus II.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: RinekaCipta, , Cet.13, Mulyadi Sri Kamulan dan Risminawati. 2012. Model-model Pembelajaran Inovatif di Sekolah Dasar Panduan Praktis untuk Mengajar. Surakata: FKIP UMS Arikunto, Suharsimi dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Moleong, J Lexy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya Roestiyah, 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS Susilo,
Herawati
dkk,
2009,
Malang:Bayumedia
Penelitian
Tindakan
Kelas.