PENERAPAN METODE SIMULASI EVAKUASI BENCANA GEMPA BUMI PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA GUNA MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 WERU KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015
NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi
Diajukan Oleh :
Diajukan Oleh: PRADITA CAHAYANTI A 610110097
PROGRAM STUDI GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA OKTOBER, 2015
i
ii
PENERAPAN METODE SIMULASI EVAKUASI BENCANA GEMPA BUMI PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA GUNA MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 WERU KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Pradita Cahayanti dan Dr. Tjipto Subadi, M. Si. Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected]
Abstrak Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Penyaluran pengetahuan tentang kebencanaan selain dalam dapat di lakukan pada kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dengan menggunakan metode simulasi. Metode Simulasi kebencanaan diharapkan mampu meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Weru Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015, untuk mengambil data eksperimen siswa kelas X peserta Ekstrakurikuler Pramuka. Teknik dan instrumen pengumpulan data digunakan Pretest dan Posttest. Hasil eksperimen Pretest menunjukkan rata-rata nilai 80,9 dan Posttest menunjukkan rata-rata nilai 94,8. Hal ini menunjukkan bahwa nilai prestest ke posttest mengalami kenaikan sebesar 14, maka dapat dikatakan bahwa penerapan metode simulasi evakuasi bencana pada ekstrakurikuler pramuka meningkatkan kesiapsiagaan. Kata Kunci: Bencana, Metode Simulasi, Kesiapsiagaan
iv
A. PENDAHULUAN Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana menunjukkan begitu besarnya ancaman bagi kehidupan masyarakat di Indonesia. UN/ISDR (United Nations/International Strategy for Disaster Reduction) hingga penghujung tahun 2007 dalam Program studi Pendidikan Geografi UMS 2013, mengemukakan bahwa anak-anak adalah kelompok yang paling rentan selama kejadian bencana, terutama yang sedang bersekolah pada saat berlangsungnya kejadian bencana. Salah satu cara strategis dan sistematis yang dapat dilakukan dalam rangka pemenuhan informasi, pengetahuan, dan keterampilan bencana yang dibutuhkan anak-anak adalah melalui lembaga pendidikan atau sekolah. Pada penyaluran pengetahuan tentang kebencanaan selain dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), penyaluran pengetahuan juga dapat di lakukan pada kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka. Penyaluran pengetahuan dalam menghadapi bencana dapat dilakukan dengan cara latihan simulasi untuk kesiapsiagaan menghadapi bencana. Pada dasarnya latihan simulasi dimaksudkan agar siswa mengetahui tindakan yang cepat dan tepat yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi sesungguhnya, serta tindakan evakuasi setelah guncangan gempa bumi berhenti. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dan mendeskripsikan sebagai berikut, (1) Tingkat pemahaman pengetahuan bagi anggota gerakan pramuka mengenai gempa bumi sebelum diadakan simulasi bencana di SMA Negeri 1 Weru, (2) Tingkat pemahaman pengetahuan bagi anggota gerakan pramuka mengenai gempa bumi sesudah diadakan simulasi bencana di SMA Negeri 1 Weru.
1
B. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Weru. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode pengambilan sampling menggunakan
teknik
random
sampling.
Metode
pengumpulan
data
menggunakan observasi dan tes. Metode analisis data dengan Uji Validitas Instrumen, Uji Reabilitas Instrumen, Uji Normalitas dan Uji Hipotesis. Metode eksperimen yang digunakan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menggunakan metode simulasi.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitatif dengan desain “One-group pretest and posttest design”. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Weru yang berada di Desa Karangtengah, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini dilakukan mulai pada tanggal 21 Mei 2015 hingga tanggal 22 Mei 2015, atau berlangsung selama 2 hari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Weru yang mengikuti Ekstrakurikuler Pramuka yang terdiri dari 8 kelas. Teknik dan instrumen pengumpulan data digunakan dua pengumpulan data, yaitu: Data Primer dan Data Sekunder. 2. Hasil Analisis Data a. Tahapan Simulasi 1) Persiapan Simulasi a) Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi. b) Guru
memberikan
disimulasikan.
2
masalah
dalam
situasi
yang
akan
c) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan. d) Guru memberikan kesempatan kepada Dewan Ambalan Ekstrakurikuler Pramuka untuk bertanya. 2) Pelaksanaan Simulasi a) Guru mengumpulkan seluruh siswa. b) Guru memberikan soal pretest kepada siswa. c) Guru memberikan dan menjelaskan materi. d) Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran. e) Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian. f) Guru memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan. g) Guru
memberikan
aba-aba
saat
pelaksaan
simulasi
berlangsung. h) Setelah diadakan simulasi guru meminta siswa kembali ke dalam Aula untuk mengerjakan soal posttest. 3) Penutup a) Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan. Guru mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi. b) Merumuskan kesimpulan. b. Pelaksanaan Pengambilan Data Setelah
dilakukan
penelitian
mengenai
pemahaman
pengetahuan bagi anggota gerakan pramuka mengenai gempa bumi dengan menggunakan metode simulasi, diperoleh data hasil Nilai Pretest dan Nilai Posttest sebagai berikut:
3
Tabel 1 Data Hasil Nilai Pretest dan Nilai Posttest No 1 2 3 4 5 6 7
Frekuensi Nilai Pretest 2 2 10 14 42 22 18 110
Nilai 40 50 60 70 80 90 100 Jumlah
Frekuensi Nilai Posttest 0 0 0 1 15 24 70 110
Sumber: Penulis (2015)
3. Pembahasan a. Uji Normalitas Tabel 2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan Metode Lilliefors Lobs = MAX |F(Zi)-S(Zi)|
0.077842768
L0,05;110
0.084476785
Sumber: Penulis (2015)
Hasil dari perhitungan menggunakan uji normalitas adalah 0,07 < 0,08 dengan kata lain Llob < Lt artinya sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Uji Hipotesis (Uji T) Analisis Uji T
130,328. Berdasarkan hasil diatas diperoleh
thitung sebesar 130,328. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan ttabel dengan dk = 218 pada taraf signifikan
= 5 % adalah sebesar 0.195.
Karena thitung (3,216) > ttabel (1,645) maka H0 ditolak. Dari sini dapat
4
disimpulkan bahwa rata-rata nilai pretest lebih tinggi dari rata-rata nilai posttest.
Rata-rata Nilai Pretest dan Posttest 95 90 85 80 75 70 1
2
Nilai Pretest
Nilai Posttest
Grafik 1 Presentase Nilai Pretest dan Nilai Posttest Sumber: Penulis (2015)
Berdasarkan tabel diatas, terlihat perbedaan rata-rata Nilai Pretest dan Nilai Posttest. Nilai Pretest menunjukkan rata-rata nilai 80,9. Nilai posttest menunjukkan rata-rata nilai 94,8. Hal ini menunjukkan bahwa nilai prestest ke posttest mengalami kenaikan sebesar 14, maka dapat dikatakan bahwa penerapan metode simulasi evakuasi bencana gempa bumi pada ekstrakurikuler pramuka meningkatkan kesiapsiagaan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan bahwa nilai rata-rata posttest lebih tinggi dari nilai rata-rata pretest. Jadi, penerapan metode simulasi dapat meningkatkan kesiapsiagaan siswa kelas X di Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015.
5
SMA Negeri 1 Weru Kabupaten
4. Keterbatasan Penelitian Meskipun penelitian ini sudah dilakukan seoptimal mungkin, akan tetapi disadari bahwa penelitian ini tidak terlepas adanya kesalahan dan kekurangan, hal itu karena adanya keterbatasan-keterbatasan di bawah ini: a. Keterbatasan Waktu b. Keterbatasan Kemampuan c. Keterbatasan Biaya d. Keterbatasan Materi dan Tempat Penelitian
D. SIMPULAN 1. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, tingkat pemahaman pengetahuan bagi anggota gerakan pramuka mengenai gempa bumi sebelum diadakan simulasi bencana di SMA Negeri 1 Weru menunjukkan rata-rata 80,9. 2. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, tingkat pemahaman pengetahuan bagi anggota gerakan pramuka mengenai gempa bumi sesudah diadakan simulasi bencana di SMA Negeri 1 Weru menunjukkan rata-rata 94,8. Disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penerapan metode simulasi evakuasi bencana gempa bumi pada ekstrakurikuler pramuka meningkatkan kesiapsiagaan siswa kelas X di SMA Negeri 1 Weru Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat pengujian hipotesis menggunakan T-test. Berdasarkan perhitungan uji T, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh thitung = 130,328 sedangkan ttabel = 1,645. Karena thitung > ttabel maka disimpulkan bahwa nilai prestest ke posttest mengalami kenaikan. Berdasarkan data yang diperoleh, nilai pretest menunjukkan rata-rata 80,9 sedangkan nilai posttest menunjukkan rata-rata 94,8. Oleh karena itu jelas adanya perbedaan hasil belajar antara sebelum dilakukan simulasi (pretest) dan sesudah dilakukan simulasi (posttest). 6
DAFTAR PUSTAKA
Sukandarrumidi. 2010. Bencana Alam & Bencana Anthropogene. Penerbit KANISIUS. TIM PSBA UGM. 2009. Penaksiran Multirisiko Bencana di Wilayah Kepesisiran Parangtritis, Suatu Analisis Serbacakup untuk Membangun Kepedulian Masyarakat Terhadap Berbagai Kejadian Bencana. Pusat Studi Bencana (PSBA), Universitas Gadjah Mada. Hamzah B. Uno. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Penerbit Bumi Aksara. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2012. “Bencana”. Jurnal Penanggulangan Bencana. 3 (2): 2012 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2012. “Kesiapsiagaan”. Jurnal Penanggulangan Bencana. 3 (2): 2012 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2012. “Abstrak”. Jurnal Penanggulangan Bencana. 3 (2): 2012 Subagia, Wayan dkk. 2015. “Abstrak”. Jurnal Pelatihan Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 1Pengastulan Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng Bali. 1 (1): 2015 Susetyo, Budi. 2010. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Penerbit Refika Aditama. Siregar, Syofian. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Penerbit KENCANA. Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Penerbit PT REMAJA ROSDAKARYA. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta.
7
Pribadi, S. Krisna. 2008. Buku Pegangan Guru Pendidikan Siaga Bencana. Bandung: Pusat Mitigasi Bencana-Institu Teknologi Bandung. Maftuh, Asep Mochamad. 2009. Buku Pegangan Pembina Pramuka. Cimahi: MTs Darussalam, Kota Cimahi. Riduwan. 2012. Pengantar Statistika. Bandung: Alfabeta.
8