NAN DAN D PENGEMB N SUB SEKT IKANAN DALAM PEMBANGUNAN PROPlNSl MALUKU
Oleh LONA VIRGINIA TANASALE
A 26.1563
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAR FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1993
RINGKASAN LONA VIRGINIA TANASALE. Peranan dan Dampak Pengembangan
Sub Sektor Perikanan dalam Pembangunan Propinsi Maluku (Di bawah bimbingan ARIEP DARYANTO). Propinsi Maluku memiliki wilayah perairan terluas di Indonesia di mana 90% dari luas wilayahnya merupakan lautan dengan potensi yang masih berlimpah.
Potensi
produksi
perikanan laut di wilayah ini mencapai 40.90% dari potensi produksi nasional per tahun, tetapi hingga tahun 1991 baru 6.20% dari potensi tersebut yang dimanfaatkan.
Dengan karakteristik wilayah dan potensi yang dimiliki sebagai keunggulan komparatif, sub sektor perikanan seyogianya menjadi basis ekonomi Propinsi Maluku dalam meningkatkan pendapatan wilayah dan ekspor non migas, menciptakan lapangan kerja, dan memenuhi kebutuhan konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan sub sektor perikanan serta peranan dan dampaknya dalam pembangunan Propinsi Maluku berdasarkan indikator pendapatan wilayah dan penyerapan tenaga kerja. Pembahasan penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan kuantitatif. Metode deskriptif digunakan untuk melihat perkembangan sub sektor perikanan di Propinsi Maluku serta di tiap kabupaten dan kotamadya dari berbagai aspek, sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis peranan dan dampak pengembangan sub sektor perikanan. Peranan sub sektor perikanan dianalisis dengan menghitung
Location Quotient (LQ). Dampak pengembangan sub sektor perikanan terhadap pembangunan wilayah secara keseluruhan dianalisis dengan menghitung multiplier effect dan membuat prediksi pertumbuhan wilayah secara keseluruhan akibat pertumbuhan sub sektor perikanan. Sub sektor perikanan di Propinsi Maluku terdiri dari perikanan laut dan perikanan darat, namun perikanan laut amat dominan karena tersebar di seluruh wilayah sedangkan perikanan darat hanya terdapat di Kabupaten Maluku Utara dan Maluku Tengah. Berdasarkan kategori tingkat usaha, sebagian besar RTP di Maluku masih merupakan nelayan tradisional dengan fasilitas yang terbatas sehingga sulit mencapai hasil yang maksimal. Pada tahun 1991, 87.75% RTP perikanan laut menggunakan perahu tanpa motor, 5.89% tanpa perahu, 4.59%
menggunakan perahu bermotor tempel, dan
hanya 1.79% menggunakan kapal motor. Produksi perikanan Maluku secara keseluruhan setiap tahun meningkat rata-rata 9.43% per tahun, sedangkan nilai produksi meningkat rata-rata 24.63% per tahun. Distribusi produksi dan nilai produksi tersebut tidak merata antar daerah tingkat 11, tetapi terkonsentrasi terutama di Kotamadya Ambon yang memiliki prasarana paling memadai. Berdasarkan indikator pendapatan wilayah, sub sektor perikanan berperan sebagai basis ekonomi di Propinsi Maluku secara agregat, Kotamadya Ambon, dan Kabupaten Maluku Tenggara. Ini berarti sub sektor perikanan mampu memenuhi kebutuhan wilayah dan menghasilkan surplus untuk diekspor.
Berdasarkan indikator tenaga kerja,
sub sektor per-
ikanan merupakan basis ekonomi di Propinsi Maluku secara keseluruhan, Kabupaten Halmahera Tengah,
dan Maluku Te-
ngah. Ini berarti jumlah tenaga kerja yang tersedia telah mampu memenuhi kebutuhan wilayah dan terdapat surplus tenaga kerja untuk kebutuhan di luar wilayah. Berdasarkan analisis multiplier effect dengan indikator pendapatan, nilai terbesar dicapai oleh Propinsi Maluku secara agregat, diikuti oleh Kotamadya Ambon dan Maluku Tenggara. Sedangkan urutan berdasarkan indikator tenaga kerja berturut-turut adalah Propinsi Maluku, Kabupaten Maluku Tengah, dan Halmahera Tengah. Berdasarkan prediksi pertumbuhan wilayah akibat pertumbuhan sub sektor perikanan, dampak pertumbuhan sub sektor perikanan untuk indikator pendapatan dominan di Propinsi Maluku dan Kotamadya Ambon, sedangkan untuk indikator tenaga kerja hanya dominan di Halmahera Tengah. Dengan demikian secara keseluruhan di Propinsi Maluku sub sektor perikanan telah berperan sebagai basis ekonomi dari segi pendapatan maupun tenaga kerja. Mengingat potensi yang tersedia masih melimpah, sub sektor perikanan dapat dijadikan salah satu prioritas pembangunan. Upaya untuk meningkatkan kontribusinya antara lain melalui pengadaan dan rehabilitasi prasarana, perbaikan teknologi, kegiatan pasca panen, diversifikasi komoditi, dan lokalisasi transmigran di wilayah yang perairannya masih potensial.
PERNYATAAN DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA LAPORAN PRAKTEK LAPANG IN1 BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI KARYA
ILMIAH ATAU
SKRIPSI
PADA
SUATU
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAINNYA.
Bogor,
September 1993
PERANAN DAN DAMPAK PENGEMBANGAN SUB SEKTOR PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PROPINSI MALUKU
Oleh : M N A VIRGINIA TANASALE A 26.1563
Laporan Praktek Lapang sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
JURUSAN ILMU-ILKU SOSIAL EKONOHI PWTANIAN PAFXJLTAS PWTANIAN INSTITUT PWTANIAN BOGOR 1 9 9 3