Jurusan : Pendidikan Teknik Otomotif Waktu : 2 x 50 Menit
Teknologi Sepeda Motor Judul :Melepas, Memeriksa, & Memasang Piston Sepeda Motor Karisma
A. Tujuan 1) Mahasiswa mampu melepas silinder dan torak sepeda motor 2) Mahasiswa mampu memeriksa & mengukur silinder dan torak sepeda motor 3) Mahasiswa mampu merakit dan memasang kembali silinder dan torak sepeda motor 4) Mahasiswa mengetahui torsi pengencangan pada setiap baut B. Alat dan Bahan Alat 1) Tool set 2) Kunci moment 3) Dial gauge 4) Kunci busi 5) Bak 6) Kain lap 7) Koran/pelapis lainnya Bahan 1) 1 unit sepeda motor karisma C. Keselamatan Kerja 1) Menggunakan pakaian praktek 2) Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya 3) Tempat praktek sebelum dan sesudah praktek harus bersih 4) Ikuti petunjuk kerja/buku panduan saat melakukan praktek 5) Alat, bahan, dan tempat praktek harus dibersihkan setelah praktek D. Langkah Kerja 1. Melepas 1) Lepaskan exhaust pipe joints nut (mur-mur pemasangan penyambung pipa knalpot)
2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)
3) Lepaskan mufler (knalpot) sementara menekan pedal rem ke bawah
4) Lepaskan topi busi 5) Lepaskan busi dengsa kunci busi dari perkakas
sepeda motor atau kunci sejenis 6) Lepaskan valve adjuster hole cap (tutup lubang
penyetelan klep) 7) Lepaskan baut-baut pemasangan intake manifold
(saluran masuk ke cylinder head)
8) Lepaskan air injection pipe, dengan melepas
baut-baut dan melepaskan injection pipe hose (slang injeksi udara) 9) Lepaskan baut, sealing washer (cincin perapat)
dan cam sprocket cove (tutup sprocket cam) dan gasket 10) Lepaskan crankshaft hole cap (tutup lubang poros
engkol) dan timing hole cap (tutup lubang pengaturan waktu pengapian). Putar crankshaft berlawanan arah jarum jam dan tepatkan tanda “T” pada flywheel (roda gila) dengan takik peninjuk pada left crankcase cover (tutup bak mesin kiri)
11) Longgarkan
tensioner lifter plug (tutup
lobang pengangkatan tensioner) tetapi jangan dilepaskan dulu. Lepaskan baut-baut dan lepaskan cam chain tensioner liftger/gasket (pengangkat tensioner rantai mesin/gasket) 12) Pastikan bahwa tanda “O” pada cam sprocket (sprocket bubungan) bertepatan dengan tanda penunjuk pada silinder head (kepala silinder). Periksa bahwa piston berada pada TDC (top dead center)/TMA (titik mati atas) pada langkah
kompresi
dengan
menggerak-
gerakkan rockers arms (lengan pelatuk) 13) Lepaskan baut-baut, cam sprocket dan dowel pin. Catatan:
Gantung cam chain (rantai mesin) dengan seutas kawat untuk menjaga agar cam chain tidak jatuh kedalam silinder.
Hati-hati agar baut-baut cam sprocket tidak jatuh
14) Lepaskan cap nut (mur topi) sealing washers
(cincin perapat)/copper waher (cincin tembaga) 15) Lepaskan baut-baut pemasngan cylinder head dan cylinder head. 16) Lepaskan gasket kepala silinder dan dowel pins 17) Lepaskan cam chain guide
18)
Melepaskan piston
Catatan : letakkan kain lap bersih menutupi crankcase (bak mesin) untuk menghindari kemungkinan
terjatuhnya
clip
ke
dalam
crankcase. 19) Lepaskan piston pin clip dengan menggunakan tang 20) Keluarkan piston dan lepaskan piston 21) Renggangkan masing-masing piston ring dan keluarkan dengan mengangkatnya ke atas pada sebuah titik berhadapan celah ujung ring. Perhatian :
Jangan
merusak
piston
ring
dengan
merenggangkan ujungnya terlalu jauh.
Hati-hati untuk tidak merusak piston ketika piston ring dikeluarkan.
22) Bersihkan endapan karbon dari piston Catatan: Bersihkan endapan karbon dari alur piston ring dengan sebuah ring yang akan dibuang. Jangan memakai
sikat
kawat,
hal
ini
akan
mengakibatkan goresan pada alur-alur. 2. Pemeriksaan a) Periksa
piston
terhadap
retak-retak
atau
kerusakan lain b) Periksa alur ring terhadap keausan berlebihan dan pembentukan karbon. c) Ukur diameter luar masing-masing piston. Catatan: Ambil pengukuran 10 mm dari bagian bawah piston, dan 900 dari lubang piston pin. Batas servis: 52,292 mm (2,0587 in)
d) Hitung kerenggangan antara piston dan cylinder.
Ambil
pembacaan
maksimum
untuk menentukan kerenggangan. Batas servis: 0,159 mm (0,0063 in) e) Ukur masing-masing diameter dalam lubang piston pin pada sumbu x dan y. Ambil pembacaan maksimum untuk menetukan diamter dalam. Batas servis: 13,03 mm (0,513 in) f) Ukur diameter luar piston pada tiga titik Batas servis: 12,98 mm (0,511 in) g) Hitung kerenggangan antara piston dan piston pin Batas servis: 0,075 mm (0,00300 in) h) Ukur
diameter
dalam
kepala
kecil
connecting rod (batang penggerak) Batas servis: 13,05 mm (0,514 in) i) Hitung kerenggangan antara kepala kecil connecting rod dan piston pin Batas servis: 0,07 mm (0,003 in) j) Periksa piston ring dan ganti bila telah aus Catatan: Selalu ganti piston ring dengan 1 set k) Pasang kembali piston ring pada alur-alur di piston l) Dorong masuk ring sampai permukaan luar dari piston ring hampir rata dengan piston dan ukur kerenggangan antara ring dan alur dengan menggunakan lidah voeler. Batas servis: Atas : 0,10 mm (0,004 in) Kedua : 0,09 mm (0,004 in)
m) Dengan menggunakn piston, doronglah ring tegak lurus ke dalam cylinder dan ukur celah pada ujung ring menggunakan lidah voeler. Batas servis: Atas
: 0,5 mm (0,02 in)
Kedua : 0,5 mm (0,02 in) Oli
: 1,1 mm (0,04 in)
3. Pemasangan 1) Bersihkan kepala piston, alur ring dan sisi piston. Pasang piston ring dengan hati-hati pada piston dengan tanda-tanda pada ring piston menghadap ke atas. Perhatian:
Jangan merusak piston ring dengan merenggangakan ujungnya terlalu jauh
Hati-hati untuk tidak merusak piston pada waktu pemasangan piston ring
Catatan:
Jangan menukar ring atas dengan ring kedua
Setelah
dipasang,
ring-ring
harus
berputar dengan bebas, tanpa hambatan
Tempatkan ujung-ujung ring-ring berjarak 1200 satu sama lain
2) Bersihkan sisa-sisa bahan gasket dari permukaan
penyatuan
cylinder
dari
crankcase (bak mesin) Catatan:
Ketika
membersihkan
permukaan
penyatuan cylinder, letakkan kain lap bersih menutupi lubang cylinder untuk agar debu dan kotoran tidak memasuski mesin
Letakkan kain lap bersih menutupi lubang crankcase untuk mencegah agar piston pin clip tidak jatuh ke dalam crankcase
3) Selalu oleskan oli pada lubang kepala kecil connecting rod dan lubang piston pin 4) Pasang
piston
dengan
tanda
“IN”
menghadapi sisi pemasukan 5) Pasang piston pin 6) Pasang piston pin clips baru Perhatian: selalu pakai piston pin clips baru. Pemasangan kembali piston pin clips bekas dapat menyebabkan kerusakan mesin.
Catatan:
Letakkan piston clips dengan benar pada alur
Jengan menempatkan celah pada ujung clip dengan potongan pada piston
7) Pemasangan cylinder 8) Bersihkan bahan gasket dari permukaan cylinder Catatan: Ketika
membersihkan
permukaan
penyatuan cylinder, letakkan sebuah lap bersih menutupi lubang cylinder untuk mencegah masuiknya debu atau kotoran ke dalam mesin. 9) Tempatkan cam chain (rantai timing) melalui cylinder dan pasang cylinder di atas piston sementara menekan piston rings dengan jari-jari 10) Masukkan cam chain guide (pembimbing rantai timing) ke dalam cylinder dan crankcase (bak mesin). Pasang dengan menempatkan
dengan
erat
tonjolan-
tonjolan daripadanya dengan alur-alur pada cylinder 11) Pasang dowel pins dan gasket baru
12) Pasang cylinder head (kepala silinder)
13) Pasang sealing washer (cincin perapat) baru/copper washer (cincin tembaga) baru dan cap nuts (mur topi) Catatan: Perhatikan penempatan copper washer baru 14) Kencangkan cylinder head cap nuts (mur topi kepala silinder) denga torsi yang ditentukan. Torsi: 24 N-m (2,4 kg-f, 17 lbf-ft) 15) Pasang dan kencangkan baut pemasangan cylinder head 16) Putar crankshaft (poros engkol) berlawanan arah jarum jam dan tempatkan tanda “T” pada flywheel (roda gila) dengan tarik penunjuk pada left crankcase cover (tutup bak mesin). Pastikan bahwa piston berada pada TMA pada langkah kompresi. 17) Pasang dowel pin ke dalam camshaft
18) Pasang cam sprocket Catatan:
Tepatkan tanda “O” pada cam sprocket dengan takik penunjuk pada cylinder head
Hati-hati agar baut-baut cam sprocket tidak jatuh
19) Pasang dan
kencangkan baut-baut cam
sprocket dengan torsi yang ditentukan. Torsi: 9 N-m (0,9 kgf-m, 6,5 lbf-ft) 20) Lepaskan
tension
lifter
plug
(tutup
pengangkat tensioner) dari tensioner llifter
21) Periksa cara kerja lifter: tensioner shaft (poros penegang rantai mesin) tidak boleh masusk ke dalam badan ketika ia didorong ketika ia diputar searah jarum jam dengan sebuah obeng, tensioner shaft harus tertarik ke dalam badan, poros harus
meloncat
keluar
dari
badan
sesegera obeng dilepaskan 22) putar tensioner shaft searah jarum jam dengan kunci perkakas untuk menarik tensioner, kemudian masukkan stopper sama sekali untuk menahan tensioner pada posisi tertarik penuh 23) pasang sebuah gasket baru pada cam chain tensioner lifter 24) pasang tensioner lefter ke dalam silinder
25) pasang
dan
kencangkan
baut-baut
pemasangan 26) lepaskan
kunci
perkakas
stopper
dari
tensioner lifter 27) Pasang plug dengan sebuah O-ring baru dan
kencangkan
28) Pasang sebuah gasket baru dan cam sprocket cover pada cylinder head Catatan: Tepatkan tonjolan pada cam sprocket cover dengan stopper pada cylinder head. 29) Pasang baut dengan sebuah sealing washer baru ke dalam cylinder head Kencangkan dengan torsi yang ditentuikan. Torsi: 10N-m (1,0 kgf-m, 7 lbf-ft) 30) Pasang berikutnya:
Busi
Baut-baut pemasangan intake manifold
Air injection pipe
Knalpot
E. Kesimpulan Dari hasil pembongkaran di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1) Komponen-komponen yang aus/rusak/tidak sesuai dengan batas yang ditentukan harus diganti dengan yang baru 2) Pemasangan piston ring harus sesuai dengan urutannya, jika salah satu piston ring rusak maka harus diganti 1 set
Tanggal, 05 Mei 2013
Nama : Ahmad Azis Sobar NIM/BP: 1102501/2011