Gizi Manula • Batasan: Usia 65 tahun > • Menurut WHO: -.Usia pertengahan ( Middle Age) 45-59 th -.Lanjut usia (Ederly) 60-74 th -.Lanjut Usia Tua (Old) 75 – 90 th -.Usia sangat tua (Very Oil) > 90 th • Durmin 1992 (1992): -.Young elderly 65 – 74 tahun -.Older elderly > 75 tahun
• Munro, dkk (1987), older elderly: -.75 – 84 tahun -.85 tahun • M. Alwi Dahlan : -. > 60 tahun • Gerontologi ilmu yang mempelajari tetang proses penuaan. • Geriatriks pencegahan & pengobatan penyakit 2x yg diderita pada masa tua. • Pedeatriks pencegahan & pengobatan penyakit yang diderita pada masa anak-anak
Kriteria lansia risiko tinggi • • • • • • •
Usia diatas 80 tahun Hidup sendiri Depresi Gangguan intelektual Jatuh beberapa kali Inkontinensia urine Dimasa lalu tidak dapat menyesuaikan diri
Perubahan yang terjadi pada Lansia 1.Perubahan fisiologis akibat penuaan: kekuatan, ketahanan & kelenturan otot rangka berkurang. Akibatnya: kepala & leher terfleksi ke depan, sementara ruas tlg belakang, ruas tlg blkng pembengkokkan (kifosis), panggul & lutut terfleksi sedikit. postur tubuh terganggu.
Kemunduran dan kelemahan lansia: Pergerakan dan kestabilan terganggu Intelektual terganggu (Dimentia) Isolasi diri (Depresi) Inkontinensia & impotensia Defisiensi immonologis Infeksi, konstipasi & malnutrisi Latrogenesis dan insomnia Kemunduran penglihatan, pendengaran, pengucapan, pembauan, komunikasi, integritas kulit Kemunduran proses penyembuhan
2. Perubahan pada saluran cerna - Rongga mulut - Lambung - Usus 3. Perubahan pada sistem endokrin 4. Perubahan pada sistem pernafasan 5. Perubahan pada sistem kardiovaskular 6. Perubahan pada sistem hematologi
Proses Penuaan terjadi Belum jelas Beberapa teori menyatakan: 1. Adanya kerusakan pada fungsi RNA Sistem protein terganggu 2. Sel-sel sdh diprogram sesuai waktu kapasitas produksi sel (-) 3. Teori wear and tear sel-sel yg digunakan rusak & mati kimia & radiasi.
4. Umur > pembentukan collagen terganggu akibatnya: Kulit (-) elastis Sendi-Sendi kaku Aliran darah (-) lancar Fungsi organ terganggu Pernafasan terganggu , dll
Masalah Gizi Pada Lansia
1. Penyakit kronis Peny. Jantung, diabetes, dan hipertensi 2. Problem like depression Kehilangan daya ingat, & artritis: keadaan yang mengubah nafsu makan 3. Kesehatan mulut buruk Peny. Gigi & gusi, susah menelan & mulut kering
4. Obat Obat bebas dan diresepkan dokter bahaya keracunan kelebihan dosis Efek samping: mempengaruhi nafsu makan: mual, diare, kelemahan & ngantuk. 5. Kemiskinan 71,2 % lansia (>60 th) tergol. Berkualitas rendah 6. Hidup sendiri 7. Masalah Fisik dan morbilitas
8. Nyeri tulang t.u persendian penipisan diskus intervertebralis serta korpusnya 9. Osteoporosis demineralisasi tulang. Penyebab: -. Defisiensi kalsium, kehilangan kalsium + 50 mg/hari – selama 20 tahun sebelum gejala klinis muncul. Rasio wanita : laki-laki = 4 :1
-. Gangguan keseimbangan hormon sek monopause (penurunan esterogen) - Ketidak aktifan fisik 10. Anemia defisiensi – berkurangnya sekresi HCL lambung & menurunnya pembentukan sel darah merah 11. Hipotensi postural pengerasan pada baro reseptor pembuluh darah besar.
Akibat proses tersebut: 1. Jaringan otot (-) lemak (+) 2. Kandungan air berkurang 3. Kulit tidak elastis lagi 4. Tulang belakang membengkok 5. Kemampuan dan kapasitas jantung (-) 6. Penebalan ddng pmblh darah (tk drh tgg) 7. Kel penghasil HCL (-) Pencernaan (-) 8. Perubahan mental daya pikir (-) pikun (semile)
Tujuan Pemberian Gizi yang baik: • Membantu mempertahankan kesehatan yg baik Dpt hidup sendiri (Independent) • Memperlambat timbulnya penyakit degeneratif yg cendrung diderita orang tua ( PJK, DM, Colon, Cancer, Kerusakan otak, Gigi, Hipertensi, Fraktur, dll)
Kebutuhan Gizi 1. Energi Menurut FAO/WHO penurunan Angka Metabolisme Basal (AMB) setiap 10 tahun: • 40 – 49 th 5 % • 50 – 59 th 10 % • 60 – 69 th 20 % • > 70 th 30 % •Perhatikan over/underweight •Like alkohol, kopi, sofdrink under BB
2. Protein 0,8 gr – 1 gr/ kg BB/hari atau 12 % - 15 %/ hari dari total kalori Guna mencegah infeksi/mengganti selsel yang rusak 3. Lemak 20 – 25 % dari total energi Lemak mudah cerna
4. Serat 25 – 30 gr/hari konstipasi konsumsi serat (-) Aktivitas (-) 5. Vitamin dan mineral Umumnya (-) vitamin B6, B12, vitamin D dan asam folat, Ca, Fe 6. Perlu 6 – 8 gls/hr cairan
Kebutuhan tidak terpenuhi: 1. Faktor Fisik -. Gigi (-) -. Susah menelan -. Koord alat mkn Nafsu mkn (-) 2. Faktor Sos-Ek-Bud -. Pensiun biaya mkn (-) plh bm murah -. Kepercayaan/tabu minum susu * hanya untuk bayi * Susu kembung * Tidak Tahan susu
Faktor Penyakit infeksi, Operasi, DM Bentuk makanan: Lunak, cincang, pure, cair Porsi kecil tapi sering Syarat-syarat: 1. Mkn pagi baik 2. Mkn sdh dikenal 3. (-) lemak 4. Mkn Berat siang
5. Tdk meransang 6. (-) garam 7. Serat cukup 8. (+) susu