MOTIVASI DAN ETOS SISWA DALAM MENGHAFAL JUZ ‘AMMA DI MI MA’ARIF NU I DAWUHANWETAN KECAMATAN KEDUNGBANTENG BANYUMAS
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh: IMROATUS SOLIKHAH NIM. 1223301068
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................
ii
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING .............................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ..................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................
vi
ABSTRAK ...................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR .................................................................................
viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................... BAB I
xv
PENDAHULUAN ..................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................
1
B.
Definisi Operasional ..........................................................
5
C.
Rumusan Masalah .............................................................. 8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 8 E. BAB II
Sistematika Pembahasan .................................................... 9
LANDASAN TEORI ................................................................
11
A. Kajian Pustaka ...................................................................
11
B.
Kerangka Teori ..................................................................
13
1. Motivasi .......................................................................
13
A) Pengertian Motivasi ............................................... 13 B) Fungsi Motivasi .....................................................
xi
16
C) Teori Motivasi .......................................................
18
D) Macam-Macam Motivasi ....................................... 19 2. Etos ..............................................................................
23
A) Pengertian Etos ......................................................
23
B) Ciri-Ciri Etos .........................................................
25
3. Menghafal Juz ‘Amma ................................................
31
A) Pengertian Menghafal Juz ‘Amma ........................
31
B) Tujuan Membaca Al-Qur’an .................................
32
C) Indikasi Hafalan Bagus .......................................... 35 C. BAB III
Rumusan Hipotesis ............................................................
METODE PENELITIAN .......................................................... 39 A. Jenis Penelitian ..................................................................
BAB V
39
B.
Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 40
C.
Populasi dan Sampel Penelitian ......................................... 41
D. Variabel dan Indikator Penelitian ......................................
BAB IV
38
42
E.
Pengumpulan Data Penelitian ............................................ 45
F.
Analisis Data Penelitian ..................................................... 50
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ..................................
52
A. Gambaran Umum MI Ma’arif NU I Dawuhanwetan ........
52
B.
Penyajian Data ................................................................... 57
C.
Analisis Data ...................................................................... 75
PENUTUP ................................................................................. 79 A. Kesimpulan ........................................................................ 79
xii
B.
Saran ..................................................................................
79
C.
Penutup ..............................................................................
80
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Kisi-kisi instrumen penelitian motivasi dan etos siswa dalam menghafal Juz ‘Amma
Tabel 2
Hasil analisis item instrumen motivasi dan etos siswa dalam menghafal Juz ‘Amma pada kelas IV
Tabel 3
Daftar guru MI Ma’arif NU I Dawuhanwetan Kecamatan Kedungbanteng
Tabel 4
Daftar siswa MI Ma’arif NU I Dawuhanwetan Kecamatan Kedungbanteng Tahun Pelajaran 2016/2017
Tabel 5
Keadaan gedung MI Ma’arif NU I Dawuhanwetan Kecamatan Kedungbanteng Tahun 2016
Tabel 6
Pedoman skala kriteria motivasi dan etos
Tabel 7
Motivasi menghafal siswa
Tabel 8
Etos menghafal siswa
Tabel 9
Analisis tingkat motivasi menghafal siswa
Tabel 10
Analisis tingkat etos menghafal siswa
xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Tingkat motivasi dan etos siswa dalam menghafal Juz ‘Amma
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur’an merupakan kitab suci sempurna yang terdiri dari 30 juz, 114 surat, dan 6666 ayat. Al-Qur’an didefinisikan sebagai kalam Allah Swt yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantara malaikat Jibril, yang merupakan mukjizat, yang diriwayatkan secara mutawatir, ditulis di mushaf, dan membacanya termasuk ibadah. 1 Al-Qur’an wajib diajarkan kepada anak, karena Al-Qur’an merupakan kitab suci, pedoman hidup, dan tuntunan ummat Islam. Mempelajari AlQur’an dapat dimulai dengan hal yang terkecil, yaitu mendengarkan, melihat, membaca, menulis, dan yang lebih mulia lagi ialah menghafalnya. Untuk mewujudkan generasi Qur’ani bukanlah pekerjaan yang mudah. Ia harus diusahakan secara teratur dan berkelanjutan baik melalui pendidikan informal seperti dalam keluarga, pendidikan formal, maupun melalui pendidikan non formal (masyarakat). Generasi Qur’ani tidak lahir dengan sendirinya, tetapi ia dimulai dari pembiasaan dan pendidikan dalam keluarga, misalnya menanamkan pendidikan agama yang sesuai dengan tingkat perkembangannya.2 Dewasa ini, telah banyak sekolah-sekolah yang telah menerapkan program tahfidz (menghafal) Juz ‘Amma. Sebelumnya, program tahfidz
1
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak, Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur‟an, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 15. 2 Said Agil Husin Al Munawar, Al-Qur‟an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm. 353.
1
2
merupakan
hal yang terdapat pada pondok pesantren maupun TPQ.
Namun saat ini sudah banyak kesadaran dari para guru mengenai pentingnya menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an. Sungguh miris apabila melihat anak tidak diajarkan Al-Qur’an, padahal bacaan-bacaan dalam Al-Qur’an dilafadzkan setiap hari, yaitu ketika melaksanakan shalat. Tanggung jawab mengajarkan Al-Qur’an berawal dari orang tua,baru kemudian guru. Rasulullah Saw telah bersabda:
)َخْي ُرُك ْم َم ْن تَ َعلَّ َم الْ ُق ْرا َن َو َعلَّ َمهُ (رواه البخارى “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur‟an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari) Untuk mewujudkan generasi yang cinta terhadap Al-Qur’an, maka perlu adanya suatu upaya yang harus dilakukan. Salah satu bukti bahwa anak cinta terhadap Al-Qur’an ialah anak sering membaca Al-Qur’an. Setelah sering membaca, maka anak akan hafal. Al-Qur’an menegaskan, bahwa Allah berjanji akan memudahkan kaum muslimin dalam mempelajari Al-Qur’an, baik dalam hal membaca, menghafal, memahami, dan mentadaburkan.3 Untuk itu, anak perlu ditumbuhkan motivasi untuk menghafal, dalam hal ini minimal menghafal Juz ‘Amma. Setelah motivasi itu muncul, maka akan mudah bagi orang tua maupun guru untuk mengarahkan anak menghafal Juz ‘Amma. Motivasi merupakan aspek
3
26.
Abu Hurri Al-Qosimi, Cepat dan Kuat Hafal Juz „Amma, (Solo: Al Hurri, 2010), hlm.
3
yang sangat penting untuk ditumbuhkan dalam setiap individu, karena melalui motivasi yang tinggi seseorang dapat meraih tujuannya. Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau melakukan sesuatu.4 Motivasi dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menciptakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang terdorong untuk mau dan ingin melakukan sesuatu.5 Dalam kegiatan menghafal Juz ‘Amma, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan menghafal, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan menghafal dan yang memberi arah pada kegiatan menghafal, sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Selain menumbuhkan motivasi, perlu juga menumbuhkan etos dalam diri anak. Melalui etos, maka akan terbentuk sikap yang baik yang tidak mudah untuk digoyahkan. Etos sendiri ialah sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. 6 Dari pemaparan di atas, sudah jelas bahwa motivasi dan etos sangat diperlukan dalam membentuk generasi yang cinta terhadap Al-Qur’an. Dimulai dari hafal Juz ‘Amma, lalu dapat ditingkatkan lagi untuk bisa
4
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hlm. 3. 5 Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 75. 6 Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002), hlm. 15.
4
hafal keseluruhan Al-Qur’an. Hal ini dapat dimulai dari lingkup kecil, yaitu keluarga. Anak mendapatkan banyak pelajaran dari keluarga/dari rumah. Dalam keluarga, anak dibimbing orang tua untuk mengaji dan menghafal
Juz ‘Amma. Setelah keluarga, sebaiknya
anak juga
disekolahkan pada sekolah yang mendukung hal tersebut. Saat ini banyak sekolah/madrasah yang sudah menerapkan program hafal Juz ‘Amma. Hal ini akan sangat mendukung untuk terwujudnya rasa cinta terhadap AlQur’an. Untuk menumbuhkan motivasi dan etos dalam menghafal Juz ‘Amma, perlu adanya upaya yang dilakukan. Apabila di sekolah, bisa dengan dibuatnya kurikulum hafalan yang akan memicu siswa untuk terus menghafal. Dalam hal ini, penulis telah melakukan observasi terhadap salah satu Madrasah yang berada di Kecamatan Kedungbanteng yang telah menerapkan program hafalan Juz ‘Amma yaitu MI Ma’arif NU I Dawuhanwetan. Di sekolah tersebut telah dibuat kurikulum hafalan untuk tiap jenjang kelas. Adapun kurikulumnya yaitu: Kelas I semester gasal: AlFatihah s.d. Al-Ikhlas, semester genap: Al-Lahab s.d. Al-Kafirun. Kelas II semester gasal: Al-Kautsar s.d. Al-Quraisy, semester genap: Al-Fiil s.d. Al-‘Ashr. Kelas III semester gasal: At-Takatsur s.d. Al-‘Adiyat, semester genap: Az-Zalzalah s.d. Al-Qadar. Kelas IV semester gasal: Al-‘Alaq s.d. Al-Insyirah, semester genap: Ad-Duha s.d. Al-Lail. Kelas V semester gasal: As-Syams dan Al-Balad, semester genap: Al-Fajr dan Al-A’la. Kelas VI semester gasal: Yaasin dan mengulang hafalan kelas I s.d. kelas
5
III, semester genap: Ar-Rahman dan mengulang hafalan kelas IV s.d. kelasV. Hal ini disesuaikan berdasarkan tingkat kemampuan siswa. (Data diambil saat observasi pendahuluan pada tanggal 28 November 2015). Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada kelas V, penulis menyaksikan secara langsung pelaksanaan hafalan Juz ‘Amma dan siswa sangat kondusif dan kompak. Hal ini membuat penulis tertarik untuk meneliti tingkat motivasi dan etos siswa dalam menghafal Juz ‘Amma di MI Ma’arif NU I Dawuhanwetan.
B. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran yang kurang tepat dan untuk menghindari kesalahpahaman oleh pembaca terhadap judul skripsi ini, maka perlu peneliti jelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang tertera dalam judul skripsi ini, sehingga memperoleh gambaran yang jelas. 1.
Motivasi Motivasi menurut Mc. Donald yang di kutip oleh Sardiman A.M. adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.7 Motivasi dapat juga diartikan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan apabila ia tidak menyukai sesuatu, maka
7
Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 73.
6
ia akan berusaha untuk menghilangkan perasaan tidak suka itu. Motivasi tumbuh dari dalam diri seseorang, namun dapat dirangsang oleh faktor luar.8 Jadi, motivasi yang dimaksud disini adalah suatu dorongan yang kuat dalam diri siswa untuk menghafal Juz ‘Amma dan siswa akan berusaha untuk mencapai hafalannya. 2.
Etos Etos berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. 9 Dalam etos terkandung gairah atau semangat yang amat kuat untuk melakukan sesuatu secara optimal, lebih baik, dan bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang sesempurna mungkin. 10 Jadi, etos yang dimaksud disini adalah sikap/kepriadian siswa yang timbul dari kegiatan menghafal Juz ‘Amma.
3.
Menghafal Juz ‘Amma Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian menghafal adalah berusaha meresapkan kedalam fikiran agar selalu ingat. 11 Menghafal yang dimaksud disini adalah suatu upaya yang siswa lakukan supaya mampu mengingat apa yang telah dibaca dan
8 9
Ibid., Sardiman A.M., hlm. 75. Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002), hlm.
15. 10 11
Ibid., hlm. 15. Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2001), hlm. 381.
7
dipelajarinya serta berusaha untuk meresapkan kedalam hati dan pikirannya supaya tidak mudah lupa/hilang. Juz ‘Amma adalah juz ke-30 dari Al-Qur’an atau juz terakhir Al-Qur’an. Juz terakhir ini berisi 38 surat yang sebagian besar merupakan surat-surat pendek.12 Juz ‘Amma yang dimaksud disini adalah surat-surat pendek dari Juz 30 dalam Al-Qur’an. Dengan demikian pengertian menghafal Juz ‘Amma adalah suatu upaya yang siswa lakukan dalam mengingat surat-surat pendek dari 30 Juz terakhir dalam Al-Qur’an supaya tidak mudah lupa/hilang dari ingatan. Dari pemaparan definisi diatas maka yang dimaksud penulis dalam penelitian ini adalah penelitian tentang pengukuran tingkat motivasi dan etos siswa dalam menghafal surat-surat pendek dari Juz 30 dalam AlQur’an.
C. Rumusan Masalah
12
Tim Kreatif Regina, Juz „Amma Untuk Sobat Kecil. (Bogor: Regina, 2009), hlm. vi.
8
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai pokok dari penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat motivasi siswa MI Ma’arif NU I Dawuhan Wetan dalam menghafal Juz ‘Amma? 2. Bagaimana tingkat etos siswa MI Ma’arif NU I Dawuhan Wetan dalam menghafal Juz ‘Amma?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat motivasi dan etos siswa MI Ma’arif NU I Dawuhanwetan dalam menghafal Juz ‘Amma. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis 1) Menambah khasanah pustaka dalam dunia pendidikan, terutama terkait pentingnya menghafal al-Qur’an melalui tahap hafal Juz ‘Amma. 2) Menjadi bahan acuan bagi penelitian yang sejenis di masa yang akan datang.
b. Manfaat Praktis
9
1) Menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti terkait motivasi dan etos dalam menghafal Juz ‘Amma. 2) Memberikan sumbangan informasi bagi masyarakat, maupun lembaga pendidikan.
E. Sistematika Pembahasan Untuk memberikan gambaran yang lebih menyeluruh terhadap skripsi ini, maka penulis kemukakan secara garis besar tentang sistematika pembahasannya, yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut: Pertama, bagian awal yang meliputi: halaman judul, pernyataan keaslian, nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar dan daftar isi. Kedua, bagian inti dari skripsi, meliputi: Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan skripsi. Bab II Landasan Teori, yang berisi tentang kajian pustaka, kerangka teori, rumusan hipotesis. Bab III Metode Penelitian, meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, pengumpulan data penelitian dan analisis data penelitian. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian, yang terdiri dari gambaran umum MI Ma’arif NU I Dawuhan Wetan, penyajian data dan analisis data.
10
Bab V Penutup, pada bagian ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kata penutup. Ketiga, bagian akhir dari skripsi ini berisi daftar pustaka, lampiranlampiran dan daftar riwayat hidup.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data tentang motivasi dan etos siswa dalam menghafal Juz ‘Amma maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1.
Motivasi menghafal siswa MI Ma’arif NU I Dawuhanwetan termasuk kategori tinggi. Hal ini didasarkan pada perhitungan rata-rata skor yang diperoleh dari 7 (tujuh) item pernyataan dalam angket. Rata-rata skor yang diperoleh adalah 139,43 termasuk ke dalam skala tinggi karena berada di antara 137,5 – 162,5.
2.
Etos menghafal siswa MI Ma’arif NU I Dawuhanwetan termasuk kategori sedang. Hal ini didasarkan pada perhitungan rata-rata skor yang diperoleh dari 5 (lima) item pernyataan dalam angket. Rata-rata skor yang diperoleh adalah 132,6 termasuk ke dalam skala sedang karena berada di antara 112,5 - < 137,5.
B. Saran Dengan hasil kesimpulan tersebut, maka penulis memberikan saran kepada pihak-pihak terkait: 1.
Untuk Guru a.
Senantiasa membimbing siswa dengan penuh tanggungjawab baik dalam pembelajaran, maupun dalam pelaksanaan program tahfidz
79
80
Juz ‘Amma, sehingga siswa dapat termotivasi untuk terus menghafal. b.
Senantiasa menjalin dan meningkatkan kerjasama yang baik terhadap pondok pesantren yang bersangkutan sehingga program tahfidz Juz ‘Amma dapat terus berjalan dan kualitas hafalan siswa semakin baik.
c.
Berusaha untuk selalu meningkatkan program tahfidz Juz ‘Amma sehingga kedepannya dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain.
d.
Sosialisasikan program yang baik ini terhadap masyarakat terutama wali murid sehingga memunculkan kesadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya menanamkan rasa cinta al-Qur’an dan belajar al-Qur’an sejak dini.
2.
Untuk Siswa a.
Teruslah semangat dalam menghafalkan Juz ‘Amma, dan perhatikan arahan atau bimbingan dari guru maupun Kyai.
b.
Berusahalah untuk memperbaiki bacaan/hafalan sehingga semakin berkualitas.
c.
Janganlah bosan untuk menghafal Juz ‘Amma.
d.
Gunakanlah waktu sebaik mungkin.
C. Penutup Alhamdulillahi robbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. karena dengan petunjuk, bimbingan dan ridha-Nya penulis dapat
81
menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih yang setulus-tulusnya penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga bantuan yang telah diberikan akan mendapat balasan yang sesuai dari Allah SWT. dan mendapat ridha-Nya. Jazakumulloh Ahsanal Jaza. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari harapan, masih banyak kesalahan dan kekeliruan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu dan juga pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi perbaikan dan kesempurnaan dari skripsi ini. Harapan penulis, mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca khususnya, dan bagi dunia pendidikan pada umumnya. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin.
Purwokerto, 28 Oktober 2016 Penulis
Imroatus Solikhah NIM. 1223301068
DAFTAR PUSTAKA A.M, Sardiman. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Agil Husain al Munawar, Said. 2002. Al-Qur’an Membanguin Tradisi Kesalehan Hakiki. Jakarta: Ciputat Press. Al-Qosimi, Abu Hurri. 2010. Cepat dan Kuat Hafal Juz ‘Amma. Solo: Al-Hurri Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Rosdakarya. Arifin, Zainal. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arifudin,”Hubungan Antara Motivasi Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi di Kelas XI IPS SMA Negei 2 Singaraja”, Skripsi, diakses di https://lambitu.wordpress.com pada tanggal 3 November 2016. B. Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Budiardjo, Lily. 2008. Keterampilan Belajar Bagaimana Belajar. Yogyakarta: Andi. Depdikbud. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Ensiklopedi Nasional Indonesia. 1990. Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka. Jilid X. Ghony, Djunaedi dan Fauzan Almanshur. 2009. Petunjuk Praktis Penelitian Pendidikan. Malang: UIN-Malang Press. http://digilib.uinsuka.ac.id/3222/1/BAB%20IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf, diakses 04 November 2015. http://perpus.iainsalatiga.ac.id/docfiles/fulltext/c2c90fdc4ff265fc.pdf, diakses 23 Oktober 2015. Izzudin, Muhammad. 2009. Memperbaiki Bacaan Al-Qur’an Metode Tartil 12 Jam. Solo: As-Salam. Kholis, Nur. 2008. Pengantar Studi Al-Qur’an dan Al-Hadis. Yogyakarta: Teras. Kusnan, Ahmad. “Analisis Sikap, Ilkim Organisasi, Etos Kerja dan Disiplin Kerja dalam Menentukan Efektifitas Kinerja Organisasi di Garnisun Tetap III Surabaya”. Tesis. Universitas Airlangga. Surabaya diunduh pada tanggal 24 November 2015.
Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers. Mubarak, Khusni. 2012. “Implementasi Metode Tahfidz Juz ‘Amma di MI Ma’arif NU I Dawuhan Wetan,” Skripsi. Purwokerto: STAIN Purwokerto. Mulyatiningsih, Endang. 2014. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Munir Amin, Samsul. 2007. Menyiapkan Masa Depan Anak Secara Islami, Jakarta: Amzah. Nasiruddin. 2014. Cerdas Ala Rasulullah: Metode Rasulullah Mencetak Anak BerIQ Tinggi. Jogjakarta: A+Plus Books. Rohmah, Noer. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras. Sholeh, Kang. 2015. Nasehat Imam Syafi’i Lewat Sya’ir dan Maqolah. Kediri: AlBarkah. Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Syarifuddin, Ahmad. 2004. Mendidik Anak, Membaca, Menulis, dan Mencintai AlQur’an. Jakarta: Gema Insani. Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islami. Jakarta: Gema Insani. Tim Kreatif Regina. 2009. Juz ‘Amma Untuk Sobat Kecil. Bogor: Regina. Tim Revisi. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto. Purwokerto: Stain Press.