Motivasi Belajar Pekerja… (Ardi Sunarno) 1
MOTIVASI BELAJAR PEKERJA REMAJA DI LOKASI PENAMBANGAN PASIR SUNGAI GENDOL ARGOMULYO CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA
JURNAL SKRIPSI
Oleh Ardi Sunarno NIM 07104244078
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FEBRUARI 2015
Motivasi Belajar Pekerja… (Ardi Sunarno) 1
MOTIVASI BELAJAR PEKERJA REMAJA DI LOKASI PENAMBANGAN PASIR SUNGAI GENDOL ARGOMULYO CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA LEARNING MOTIVATION YOUTH WORKERS IN RIVER SAND MINING LOCATION Gendol Argomulyo Cangkringan SLEMAN YOGYAKARTA Oleh:Ardi Sunarno, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana motivasi belajar pekerja remaja di lokasi penambangan pasir sungai Gendol, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan subyek 3 orang pekerja remaja di Argomulyo Cangkringan Sleman yang diambil dengan teknik purposive Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan pedoman observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada subyek HR terlihat perilaku malas-malasan ketika belajar dirumah. HR lebih tertarik dengan kegiatan yang dapat menghasilkan uang, namun hal tersebut tidak menyurutkan HR untuk memiliki cita-cita yang tinggi. Subyek AV tidak memiliki semangat untuk belajar. Hal ini menjadikan AV menjadi pasif untuk mewujudkan cita-citanya. AV tertarik dengan hal-hal yang baru, seperti senang memelihara lele di kolam belakang rumahnya. Pekerja PJ terlihat tidak bersemangat dalam mengerjakan sesuatu khususnya yang berhubungan dengan belajar. PJ lebih sering terlihat hanya duduk-duduk santai bercengkerama dengan temannya. Hal ini dikarenakan lingkungan di sekitar PJ dekat dengan angkringan sehingga ramai di kunjungi orang-orang disekitar tempat tinggal PJ, keadaan semacam inilah yang menyebabkan PJ tidak bersemangat untuk belajar. PJ lebih suka menggunakan waktunya untuk berkumpul dengan teman-teman disekitar tempat tinggalnya. Kata kunci : motivasi belajar, pekerja remaja Abstract The purpose of this study was to describe how learning motivation teenage workers at the site of river sand mining Gendol, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. This study is a descriptive quantitative research with subjects 3 youth workers in Argomulyo Cangkringan Sleman taken by using purposive method of data collection in this study using observation and interview guides. The data analysis technique used is descriptive quantitative data analysis. The results showed that the subjects HR looks lazy behavior when studying at home. HR is more interested in the activities that can make money, but this should not discourage HR to have high ideals. Subjects AV does not have a passion for learning. It makes AV become passive to reach his goal. AV interested in new things, such as maintaining happy catfish in the pond behind his house. Workers PJ looks not excited in doing something, especially relating to learning. PJ is more often seen just sit relaxed chatting with friends. This is because the environment around PJ close to the famous place so crowded in the visit people around the residence PJ, such a state is what causes the PJ are not eager to learn. PJ would rather use the time to get together with friends around the residence. Keywords: learning motivation, youth workers
tersebut merupakan gunung api yang masih
PENDAHULUAN Indonesia adalah suatu negara yang
aktif. Gunung api itu tersebar pada beberapa
mempunyai letak strategis, yakni terletak antara
pulau, di pulau Jawa terdapat salah satu gunung api yang termasuk ke dalam gunung api teraktif
dua benua dan dua samudera. -
di dunia yaitu gunung Merapi. Gunung Merapi terletak
di
kabupaten
Sleman,
memiliki
tersebut, Indonesia memiliki kurang lebih 400
ketinggian sekitar 2.968 m dpl per 2006, gunung
gunung api, sekitar 40% dari total gunung api
Merapi merupakan gunung api yang bertipe
2 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 4 Tahun ke- 4 2015
strato(http://id.m.wikipedia.org/wiki/Gunung_M
mengatur dengan jelas tetntang usia minimum
erapi)
sesorang bekerja. Gunung Merapi yang mempunyai siklus 4
tahunan
pada
2010
lalu
meletus
dan
mengakibatkan kerusakan yang luar biasa. Pemukiman warga hancur, sanak saudara meninggal dunia, hewan ternak mati, sumber mata pencaharian warga sebagai petani terhenti, dan lebih jauh lagi adalah masa depan anakanak yang terlantar pendidikannya. Namun dilihat dari sisi lain bencana erupsi gunung Merapi membawa dampak positif bagi warga sekitarnya. Material yang terkandung dalam muntahan material vulkanik gunung Merapi yakni berupa pasir dan batu cukup menjanjikan menjadi sumber mata pencaharian baru warga sekitar
lereng
gunung
Merapi
sebagai
penambang pasir dan batu. Harga
material
relatif
tinggi
lahan penambangan di aliran kali Gendol, hal mengakibatkan
banyak
dibukanya
penambangan di aliran kali Gendol baik dengan alat manual ataupun dengan alat berat. Hasil penambangan yang besar setiap hari mendorong masyarakat
sekitar
kali
Undang-Undang
tersebut
menjelaskan
bahwa usia seseorang boleh bekerja lebih dari 15 tahun dan lebih dari 18 tahun untuk pekerjaan
yang
berbahaya,
merugikan
kesehatan, keselamatan, atau moral anak-anak.
yang
dipasaran mendorong warga untuk membuka
ini
“ . mu m mum h hu . Negara-negara yang fasilitas perekonomian dan pendidikannya belum dikembangkan secara memadai dapat menetapkan usia minimum 14 tahun untuk bekerja pada tahap permulaan. 2. Umur minimum yang lebih tua yaitu 18 tahun ditetapkan untuk jenis pekerjaan y h y “y m u u situasi dimana pekerjaan tersebut dilakukan kemungkinan besar dapat merugikan kesehatan, keselamatan, atau moral anak” 3. Umur minimum yang lebih rendah untuk pekerjaan ringan ditetapkan pada umur 13 hu .”
Gendol
menjadi
penambang pasir ,orang tua, pria, wanita, bahkan anak-anak. Remaja yang seharusnya bersekolah, dengan berbagai macam alasan yang mendorong mereka untuk ikut menambang di sungai Gendol, hal ini cukup memprihatinkan mengingat mereka masih duduk di bangku sekolah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 138 Tahun 1973 mengenai Batas Usia Minimum Diperbolehkan Bekerja. Undang-Undang ini
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 138 Tahun 1973 mengenai Batas Usia Minimum Diperbolehkan Keputusan
Bekerja
Menteri
diperkuat
Tenaga
dengan
Kerja
dan
Transmigrasi No. KEP. 235/MEN/2003 tentang jenis-jenis
pekerjaan
yang
membahayakan
kesehatan, keselamatan atau moral anak, yaitu: “P j y hu u mesin, pesawat, instalasi dan peralatan lainnya meliputi pekerjaan pembuatan, perakitan/pemasangan, pengoperasian, perawatan dan perbaikan, pekerjaan yang dilakukan pada lingkungan kerja yang berbahaya, pekerjaan-pekerjaan yang mengandung bahaya fisik, pekerjaanpekerjaan yang mengandung bahaya kimia, pekerjaan-pekerjaan yang mengandung bahaya biologis, pekerjaan-pekerjaan yang mengandung sifat dan keadaan bahaya tertentu, pekerjaan-pekerjaan yang dapat m m h y m .”
Motivasi Belajar Pekerja… (Ardi Sunarno) 3
Sesuai
dengan
keputusan
Menteri
dan
Transmigrasi
diatas,
semangat belajar yang ditunjukkan. Biggs dan
pekerjaan menambang pasir bagi anak-anak
Telfer (Sugihartono, 2007: 78) menyatakan
Tenaga
Kerja
termasuk pekerjaan yang mengandung bahaya
Motivasi
hw
belajar
“
sangat
mempengaruhi
y m m
w
v
m m m
j ”.
fisik dan mempunyai lingkungan kerja yang
bermacam-m
berbahaya serta mempunyai dampak langsung
Macam-macam
terhadap
merupakan
dibedakan menjadi empat golongan, yaitu
seperangkat aturan yang menyangkut baik atau
motivasi instrumental, motivasi sosial, motivasi
buruk, pantas atau tidak pantas, benar atau salah
berprestasi, dan motivasi intrinsik. Motivasi
yang harus dilakukan atau yang harus dihindari
instrumental berarti bahwa siswa belajar karena
dalam menjalankan hidup. Penambang pasir di
didorong oleh adanya hadiah atau menghindari
kali
remaja
hukuman. Motivasi sosial berarti bahwa siswa
merupakan masa pembentukan moral. Remaja
belajar untuk meraih prestasi atau keberhasilan
penambang
bisa
yang telah ditetapkannya. Motivasi instrinsik
membedakan hal yang pantas atau tidak pantas,
berarti bahwa siswa belajar karena keinginannya
yang menjadikan mereka lebih memlilih untuk
sendiri.
moral
Gendol
anak.
yang
di
kali
Moral
masih
berusia
Gendol
belum
motivasi
tersebut
dapat
menjadi penambang pasir. Hal tersebut secara
Rendahnya motivasi belajar ditemukan
tidak langsung berdampak pada motivasi belajar
pada remaja yang bekerja sebagai penambang
yang dimliki siswa untuk sekolah.
pasir di kali Gendol dapat disebabkan oleh
Menurut
Uno
motivasi
rendahnya motivasi intrinsik. Motivasi belajar
memiliki peran penting dalam proses belajar
siswa penambang pasir di kali Gendol bukan
dan pembelajaran, yakni untuk menentukan hal-
lagi untuk berprestasi, namun berubah menjadi
hal yang dapat dijadikan penguat belajar,
motivasi untuk mengumpulkan pundi-pundi
memperjelas
uang. Hal tersebut didukung dengan hasil
tujuan
(2013:
belajar
27),
yang
hendak
dicapai, menentukan ragam kendali terhadap
wawancara
rangsangan belajar, dan menentukan ketekunan
September 2014 terhadap tiga pekerja tambang
belajar.
yang masih duduk di bangku Sekolah.
Berdasarkan
hal
tersebut,
dapat
yang dilakukan peneliti pada 7
dikatakan bahwa siswa yang tidak mempunyai
AV (pelajar SMP) dia terpaksa melakukan
motivasi belajar tidak akan mungkin melakukan
pekerjaan penambangan dikarenakan desakan
aktivitas belajar dan prestasi akademiknya pun
ekonomi, ayahnya yang menjadi buruh pekerja
akan rendah. Sebaliknya, siswa seseorang yang
bangunan dirasa belum cukup untuk membiayai
mempunyai motivasi belajar akan dengan baik
kehidupan keluarga mereka, sehingga AV mau
melakukan aktivitas belajar dan memiliki
tidak mau bekerja dengan tetangganya sebagai
prestasi akademik yang lebih baik.
penambang
pasir.
Kegiatan
penambangan
Munculnya motivasi belajar pada siswa
dilakukan AV hanya pada hari Sabtu dan
dikarenakan adanya dorongan atau keinginan
Minggu, meskipun kegiatan penambangan pasir
siswa
yang dilakukan AV hanya pada hari Sabtu dan
untuk
melakukan
kegiatan
belajar.
4 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 4 Tahun ke- 4 2015
Minggu, AV sering tidak masuk sekolah
motivasi belajar yang ada pada diri mereka
dikarenakan sakit.
sendiri. Motivasi belajar ada yang berasal dari
HR (pelajar SMP) dia mengaku sudah
dalam diri seseorang dan dari luar diri
terbiasa menjadi pekerja tambang sejak duduk
seseorang, serta terdapat faktor-faktor yang
di kelas 6 SD. HR bekerja bersama orang tuanya
dapat
dan kakak-kakaknya, sepulang sekolah biasanya
sendiri.
HR langsung menuju tempat penambangan yang
mempengaruhi
Berdasarkan
motivasi
belajar
uraian
itu
mengenai
tidak jauh dari rumahnya. HR merasa senang,
permasalahan dan hasil wawancara sejumlah
karena
narasumber
dengan
mendapatkan
menambang
uang
saku
dia
lebih.
bisa
Namun,
maka
m
peneliti
“M
tertarik
v
j
untuk P kerja
kelelahan sering dirasakan HR kerena dia
Remaja di Lokasi Penambangan Pasir kali
bekerja setiap hari sepulang sekolah sampai
G
C
m
Y
y
”.
selepas maghrib. Berbeda halnya dengan PJ (pelajar SMP) PJ merasa terpaksa melakukan
METODE PENELITIAN
pekerjaan
Pendekatan Penelitian
menambang,
meskipun
dia
menambang bersama dengan ayahnya. Dia
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif
merasa sekolahnya terganggu, meskipun tidak
ini
setiap hari melakukan pekerjaan itu. PJ merasa
penggunaan
kurang bisa
Gahrial
fokus
saat
belajar,
hal
ini
secara spesifik metode
Adian
lebih
diarahkan pada
fenomenologi.
dalam
Dhony
buku
pengantar
menyebutkan
bahwa
disebabkan oleh keletihan akibat pekerjaan
Fenomenologi
menambang yang dia lakukan.
fenomenologis adalah sebuah studi tentang
Peranan orang tua sangat diperlukan untuk
fenomena-fenomena atau apa saja yng tmpak.
mendorong motivasi belajar anak-anak mereka
Dengan kata lain fenomenologi merupakan
yang masih bersekolah. Kesadaran orang tua
mendapatkan penjelasan tentang realitas yang
tentang
tampak.
pentingnya
menciptakan
keadaan
lingkungan yang nyaman akan berpengaruh terhadap meningkatnya motivasi belajar anak. Keletihan
merupakan
salah
satu
Subjek Penelitian
faktor
Penentuan subjek dalam penelitian ini
penghambat dari terbentuknya motivasi belajar
menggunakan
yang baik, dengan keadaan jasmani dan rohani
purposive adalah pemilihan subjek penelitian
yang kurang baik maka motivasi belajar anak
berdasarkan pertimbangan, kriteria atau ciri-ciri
juga akan menurun. Kegiatan penambangan
tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan
yang dilakukan hampir setiap hari tentu
penelitian (Lexy J. Moleong, 2005: 165). Subjek
menguras kondisi fisik dari pekerja remaja itu
penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria antara
sendiri, konsentrasi dalam menerima pelajaran
lain:
di sekolah akan terganggu. Keberhasilan mereka
1. Pekerja remaja yang berusia 12-15 tahun
di bangku sekolah cukup ditentukan dengan
teknik
purposive.
Teknik
Motivasi Belajar Pekerja… (Ardi Sunarno) 5
2. Pekerja remaja yang sudah telah bekerja selama 3 tahun
pada
saat
berjalannya
waktu
yang
disusun secara rinci pada tabel berikut.
cukup
untuk
dimintai informasi. Berdasarkan kriteria diatas, maka subjek
Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Observasi No 1
Indikator Sub Indikator Dorongan untuk a. Adanya hasrat dan berbuat yang keinginan berhasil berasal dari diri b. Dorongan dan individu. kebutuhan untuk (dorongan belajar internal) c. Harapan akan cita- cita masa depan
2
Dorongan untuk berbuat yang berasal dari luar individu. (dorongan eksternal)
dalam penelitian ini sebanyak tiga pekerja remaja.
Instrumen Penelitian 1. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara merupakan daftar pertanyaan yang dipakai sebagai acuan dalam proses
subjek
wawancara. Adapun pedoman observasi
3. Bersedia menjadi subjek penelitian. 4. Mempunyai
terhadap
wawancara
pada
penelitian.
a. Menarik perhatian subyek b. Adanya penghargaan dalam belajar c. Adanya lingkungan belajar yang kondusif d. Adanya kegiatan belajar yang menarik
Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan Pedoman observasi yang telah dibuat
adalah mengenai motivasi belajar subyek penelitian.
oleh peneliti ini akan digunakan untuk
Tabel 1. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya
No 1
2
Indikator Sub Indikator Dorongan untuk a. Adanya hasrat dan berbuat yang keinginan berhasil berasal dari diri b. Dorongan dan individu. kebutuhan untuk (dorongan belajar internal) c. Harapan akan citacita masa depan Dorongan untuk a. Menarik perhatian berbuat yang subyek berasal dari luar b. Adanya penghargaan individu. dalam belajar (dorongan c. Adanya lingkungan eksternal) belajar yang kondusif d. Adanya kegiatan belajar yang menarik
Pedoman wawancara yang telah dibuat oleh
peneliti
ini
digunakan
dari subjek yang akan diteliti. Pada waktu pengamatan dilakukan pedoman observasi yang
telah
dibuat
penulis
ini
dapat
berkembang
seiring
dengan
penemuan-
penemuan peneliti di lapangan.
HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Informan Penelitian Dalam penelitian ini informasi bersumber pada tiga pekerja remaja dan dua key informan dari masing-masing informan. Dalam penelitian
untuk
ini yang menjadi key informan adalah orang tua
mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya
dan teman dekat informan yang mengenal dekat
mengenai subjek penelitian.
dengan informan. Nama informan dan key
2. Pedoman Observasi
informan yang digunakan oleh peneliti adalah
Pedoman observasi ini berisi aspek-
inisial, hal ini bertujuan untuk menghormati dan
aspek yang berkaitan dengan hal-hal yang
menjaga kerahasiaan identitas informan dan key
diamati.
informan, selain itu juga bertujuan agar
Peneliti
melakukan
observasi
6 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 4 Tahun ke- 4 2015
informan dan key informan bersedia untuk lebih
terbiasa bekerja sebagai penambang pasir
terbuka dalam menjawab pertanyaan peneliti
sejak kelas satu SMP.
sehingga tujuan penelitian yang ingin dicapai
Kegiatan
penambangan
pasir
Av
peneliti dapat tercapai dengan baik.
dilakukan secara manual, sehingga cukup
Tabel 3. Profil Informan
menguras kondisi fisik Av meskipun Av
No
Keterangan
Informan 1 Av (inisial) Laki-laki
Informan 2 Hr (inisial) Laki-laki
Informan 3 Pj (inisial)
menambang pasir tidak setiap hari, hal
Laki-laki
wajah Av yang terlihat pucat. Av juga
14 tahun
14 tahun
14 tahun
sering tidak masuk sekolah dikarenakan sakit. Waktu belajar Av juga tidak teratur,
1
Nama
2 3
Jenis Kelamin Usia
4
Pendidikan
SMP
SMP
SMP
5
Agama
Islam
Islam
Islam
6
Alamat
Sleman
Sleman
Sleman
7
Menambang pasir
Ya
Ya
Ya
tersebut terlihat dari keadaan fisik atau
jika Av merasa terlalu lelah Av sering tidak belajar sama sekali, pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru disekolah terkadang
Ketiga informan adalah pekerja remaja yang melakukan pekerjaan menambang pasir
tidak sempat Av kerjakan. b. Informan Hr (inisial)
di sungai Gendol. Berikut deskripsi profil
Hr adalah anak bungsu dari tiga
informan berdasarkan hasil wawancara dan
bersaudara, sejak duduk di bangku sekolah
observasi yang dilakukan oleh peneliti :
dasar Hr telah terbiasa menambang pasir
a. Informan Av (inisial)
bersama orang tuanya dan kakak-kakaknya.
Av adalah seorang pekerja remaja
Kegiatan menambang pasir sudah menjadi
yang melakukan pekerjaan menambang
hal yang biasa bagi Hr, Hr merasa senang
pasir di kali Gendol, saat ini Av masih
dengan kegiatan menambang pasir yang Hr
berstatus sebagai pelajar SMP. Av tinggal
lakukan setiap hari sepulang sekolah, Hr
bersama dengan orang tuanya, neneknya
bisa mendapatkan uang saku yang lebih.
dan adiknya, keadaan tempat tinggal Av
Hal ini berpengaruh terhadap motivasi
cukup sederhana dan tidak terlalu besar.
belajar Hr, semenjak menambang pasir
Rumah Av hanya memiliki dua kamar tidur,
motivasi
dengan hanya memiliki dua kamar tidur
menurun. Hr lebih mementingkan mencari
terkadang
uang
Av
tidur
dan
belajar
di
untuk
dengan
belajar
Hr
menambang
menjadi
pasir
sembarang tempat. Ayah Av sehari-harinya
dibandingkan dengan kewajibannya belajar
bekerja sebagai buruh bangunan, sedangkan
sebagai seorang pelajar, hal ini dapat
ibu Av berada dirumah sebagai ibu rumah
terlihat ketika Hr belajar. Hr belajar saat
tangga, dengan keadaan ekonomi yang
ada pekerjaan rumah saja, jika tidak ada
cukup sederhana itu Av ikut terlibat
pekerjaan rumah dari gurunya Hr jarang
mencari nafkah untuk sekedar meringankan
sekali belajar, bahkan Hr sering lupa tidak
beban ekonomi keluarganya. Av telah
mengerjakan PR.
Motivasi Belajar Pekerja… (Ardi Sunarno) 7
Orang tua Hr juga menyadari tentang
dia anak laki-laki dalam keluarganya yang
menurunnya motivasi belajar Hr, akan
bisa membantu ayahnya. Sepulang sekolah
tetapi orang tua Hr tidak bisa berbuat apa-
biasanya
apa dikarenakan menambang pasir sudah
menambang pasir dan baru pulang selepas
menjadi tulang punggung perekonomian
maghrib. Perlalanan yang berjarak 2 km
keluarga mereka. Hal ini dikarenakan lahan
jauhnya dirasakan Pj cukup menambah
pertanian yang mereka miliki tidak dapat
berat beban pekerjaannya. Sesampainya
ditanami lagi semenjak teraliri lahar dingin
dirumah, Pj masih membantu ibunya yang
dampak dari erupsi gunung Merapi tahun
membuka
2010.
cukup
Kesibukannya yang cukup padat membuat
sederhana, rumah yang mereka huni cukup
Pj kurang mempunyai waktu untuk belajar,
besar akan tetapi
kurang
jika ada waktu untuk belajar Pj akan belajar
terawat. Saat musim hujan tiba, atap rumah
disembarang tempat, dikarenakan Pj tidak
Hr sering bocor.
mempunyai tempat atau meja belajar.
Keadaan
keluarga
Hr
keadaannya
c. Informan Pj (inisial)
Pj
memulai
warung
pekerjaannya
kecil
dirumahnya.
2. Deskripsi Key Informan
Pj adalah salah satu pekerja remaja
Tabel 4. Profil Key Informan
yang dengan terpaksa harus bekerja untuk ikut meringankan beban keluarganya, Pj
No
Ket
Key informan Av
saat ini masih bersekolah dibangku SMP. Pj terpaksa melakukan pekerjaan menambang pasir dikarenakan usia ayahnya yang sudah
Key informan Hr
Key informan Pj
1
Nama
WL
AD
PR
BG
JK
WW
2
Jenis kelamin
Laki -laki
Laki -laki
Laki -laki
Laki -laki
Laki -laki
Laki -laki
3
Usia
41 th
14 th
47 th
13 t th
46 th
14 th
4
Alamat
Sle man
Sle man
Sle man
Sle man
Sle man
Sle man
5
Pekerjaa n
Bur uh
Pela jar
Bur uh
Pela jar
Bur uh
Pela jar
6
Hubung an
Ora ng tua
Tem an
Ora ng tua
Tem an
Ora ng tua
Tem an
cukup tua, sehingga Pj harus bekerja menambang
pasir
membantu
ayahnya.
Tidak setiap hari Pj menambang pasir, hanya pada hari-hari tertentu Pj ikut menambang pasir dengan ayahnya. Lokasi penambangan pasir berada cukup jauh dari tempat tinggal Pj, yakni berjarak sekitar 2 km. Pj menempuh perjalanan itu dengan berjalan
kaki
menyusuri
tanggul
kali
Gendol. Rutinitasnya
a. Key Informan AV Key informan Av yang pertama adalah WL seorang laki-laki yang berusia
sebagai
penambang
41 tahun. WL merupakan orang tua Av.
pasir dirasakan Pj cukup mengganggu
Menurut WL, Av adalah anak yang
konsentrasinya dalam belajar. Keletihan
gampang bergaul, sederhana namun Av
menjadi faktor utama yang mengganggu
memiliki prestasi yang biasa-biasa saja di
konsentrasinya dalam belajar, akan tetapi Pj
sekolahnya. WL mengatakan bahwa Av
tidak mempunyai pilihan lain karena hanya
memiliki motivasi belajar yang kurang dan
8 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 4 Tahun ke- 4 2015
sering tidak masuk sekolah, sehingga
sering terlihat kumpul dengan teman-teman
prestasi belajar Av di sekolah biasa-biasa
sebayanya di angkringan dekat rumahnya.
saja. Key informan Av yang kedua adalah
c. Key Informan PJ
AD, seorang laki-laki berusia 14 tahun. Ad
Key informan Pj yang pertama adalah
adalah teman dekat Av di sekolah dan juga
WW seorang laki-laki yang berusia 14
di kampungnya. Menurut AD, Av sering
tahun. WW adalah teman dekat Pj di
terlihat mengantuk saat menerima pelajaran
sekolah. Menurut WW, Pj termasuk siswa
di sekolah dan tidak jarang Av lupa
yang memiliki prestasi belajar yang biasa
mengerjakan
yang
saja bahkan cenderung kurang aktif saat
diberikan oleh gurunya. Saat di kelas, Av
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar
lebih sering memilih duduk di bangku
di kelasnya. Jika kegiatan tanya jawab
deretan
berlangsung, Pj terlihat jarang melakukan
pekerjaan
belakang
rumah
dari
pada
bangku
dideretan depan.
kegiatan
b. Key Informan HR
tanya
jawab
yang
berkaitan
dengan pelajaran yang sedang diterangkan.
Key informan Hr yang pertama
Key informan Pj yang kedua adalah JK
adalah PR seorang laki-laki yang berusia 47
seorang laki-laki yang berusia 46 tahun. JK
tahun. PR merupakan orang tua Hr.
merupakan orang tua Pj. Menurut JK, Pj
Menurut PR, Hr adalah anak yang rajin,
adalah anak yang rajin, Pj selalu membantu
memiliki
terhadap
pekerjaan orang tuanya yaitu menambang
kurang memiliki
pasir. Menurut JK, Pj biasa menambang
kesadaran akan tugas utamanya sebagai
pasir sepulang sekolah hingga selepas
seorang pelajar. PR mengatakan bahwa Hr
maghrib. Kegiatan menambang pasir yang
terlihat
melakukan
dilakukan Pj cukup berpengaruh terhadap
pekerjaannya, salah satu hal yang membuat
motivasi belajar Pj, hal ini terlihat dari
Hr merasa senang dikarenakan dengan
intensitas belajar Pj saat dirumah. JK
melakukan pekerjaan tersebut Hr dapat
mengatakan Pj jarang sekali telihat belajar
memiliki uang jajan yang lebih. Key
saat di rumah, JK juga sering menasehati Pj
informan Hr yang kedua adalah BG seorang
untuk belajar.
tanggung
pekerjaannya,
jawab
namun
senang
disaat
laki-laki yang berusia 13 tahun. BG adalah teman dekat Hr di kampungnya. Menurut
PEMBAHASAN
BG, Hr menambang pasir setiap hari setelah
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
pulang sekolah, dan baru pulang ketika
dilakukan terhadap pekerja remaja penambang
selepas maghrib. Hr sering mengeluh
pasir di sungai Gendol tentang motivasi belajar,
badannya
BG
didapatkan informasi bahwa motivasi belajar
mengatakan bahwa malam harinya jika Hr
pekerja remaja masih sangat kurang. Hal ini
tidak memiliki pekerjaan rumah, Hr lebih
dapat dilihat dari faktor internal dan eksternal
lemas
dan
kecapaian.
yang
mendorong
pekerja
remaja
untuk
Motivasi Belajar Pekerja… (Ardi Sunarno) 9
melakukan
guna
mencapai
cita-cita
yang
diinginkannya.
diantaranya adalah lingkungan HR tinggal kurang kondusif untuk belejar dengan fokus.
Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi
berasal
diri
tiba ramai dengan orang-orang yang hanya
seseorang. Faktor internal ini terdiri dari
duduk-duduk santai dan sekedar bercengkrama.
beberapa
Keadaan
hal
yang
dari
dapat
dalam
Lingkungan tempat tinggal HR pun jika malam
mempengaruhi
yang
seperti
ini
mempengaruhi
motivasi belajar pekerja remaja. Berdasarkan
motivasi belajar HR, Hr menjadi terpengaruh
hasil penelitian, pekerja remaja memiliki hasrat
dengan kegiatan yang ada di sekitar tempat
yang tinggi untuk berhasil, akan tetapi hasrat ini
tinggalnya. Hal lain yang membuat motivasi
tidak didukung dengan motivasi belajar remaja
belajar HR kurang adalah, Hr tidak memiliki
tersebut.
tidak
tempat yang nyaman untuk belajar. Kurangnya
memiliki semangat untuk belajar. Hal ini
motivasi belajar yang dimiliki HR tersebut tidak
dikarenakan sepulang sekolah harus membantu
menyurutkan HR untuk memiliki cita-cita yang
orang tuanya untuk menambang pasir di sungai
tinggi. Akan tetapi kurangnya motivasi belajar
Gendol, sehingga sepulang dari membantu
HR menjadikan HR terlihat pasif, belum terlihat
orang tuanya, remaja sudah merasa capek dan
usahanya untuk mewujudkan cita-citanya.
Pekerja
remaja
cenderung
lemas yang mengakibatkan remaja malas untuk
Kejadian yang dialami oleh HR juga
belajar. Berkaitan dengan belajar, Hamzah B.
dialami oleh penambang pasir yang lainnya.
Uno (2011: 23) menyatakan bahwa hakikat
Penambang pasir yang berinisial AV juga
“m
h
mengalami hal yang tidak berbeda jauh dengan
eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar
HR. Motivasi belajar AV pun tergolong kurang.
untuk mengadakan perubahan tingkah la u”.
Hal ini terlihat dari tidak adanya semangat yang
Lebih lanjut menurut Suprijono (2009: 163),
dimiliki AV untuk belajar. Selain itu AV juga
motivasi belajar adalah proses yang memberi
jarang mengerjakan tugas rumah yang diberikan
semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku.
disekolah. Hal yang semacam ini menjadikan
Artinya, perilaku yang termotivasi adalah
AV menjadi pasif untuk mewujudkan cita-
perilaku yang penuh energi, terarah dan
citanya. yang membedakan antara AV dengan
bertahan lama.
pekerja yang lain adalah, AV tertarik dengan
v
j
Dorongan
untuk
melakukan
motivasi
hal-hal yang baru, seperti halnya Av terlihat
belajar yang berasal dari diri sendiri yang
senang memelihara lele di kolam belakang
dilakukan HR, masih tergolong rendah. Hal ini
rumah. Bagi AV, hal yang baru membuat AV
terlihat dari perilaku malas-malasan HR ketika
ingin mempelajarainya.
belajar dirumah. Selain itu HR juga jarang
Pekerja PJ juga mengalami hal yang sama
mengerjakan PR. HR lebih tertarik dengan
dengan teman yang lainnya. PJ terlihat tidak
kegiatan
bersemangat
yang
dapat
menghasilkan
uang.
dalam
mengerjakan
sesuatu
Kurangnya motivasi belajar yang dimiliki HR
khususnya yang berhubungan dengan belejar. PJ
dikarenakan
lebih sering terlihat hanya duduk-duduk santai
oleh
beberapa
faktor
yang
10 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 4 Tahun ke- 4 2015
bercengkarama dengan teman yang lain. Hal ini
untuk belajar jika pelajaran berupa praktek dan
dikarenakan lingkungan disekitar PJ dekat
terapan.
dengan angkringan sehingga ramai dikunjungi orang-orang
PJ.
menginginkan pelajaran yang bersifat praktek
keadaan semacam inilah yang menyebabkan PJ
dan terapan. Hal ini dikarenakan siswa dapat
tidak bersemangat untuk belajar, PJ lebih suka
melakukan aktivitas yang mengurangi tingkat
menggunakan
berkumpul
kebosanan anak. Selain itu pekerja remaja juga
tempat
berharap dari pelajaran praktek dan terapan,
dengan
disekitar
tempat
waktunya
teman-teman
tinggal
Menurut pekerja remaja, mereka lebih
untuk disekitar
tinggalnya.
siswa mendapatkan pengalaman yang bisa
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
dipergunakan untuk membantu perekonomian
disimpulkan bahwa pekerja anak penambang
keluarganya. Hal-hal yang seperti ini kurang
pasir di kali gendol, belajar di malam hari hanya
mendapatkan perhatian dari sekolah, sehingga
ketika mengerjakan PR yang diberikan oleh
remaja cenderung kurang mendapatkan motivasi
gurunya disekolah. Selain itu pekerja anak
untuk belajar dengan baik.
jarang untuk belajar pelajaran yang lain. Faktor
Pekerja remaja pastilah memiliki cita-cita
lain yang menyebabkan malas untuk belajar
dan
harapan
sebagai
adalah, kondisi lingkungan belajar pekerja
umumnya. Akan tetapi, untuk mewujudkan cita-
remaja. Lingkungan disekitar pekerja remaja
cita tersebut, pekerja remaja harus berusaha
kurang mendukung untuk melakukan kegiatan
dengan susah payah. Dorongan dari luar diri
belajar. Selain tempat yang ramai dengan orang-
pekerja remaja sangat dibutuhkan remaja untuk
orang, mereka juga tidak memiliki ruangan
memotivasi
ataupun fasilitas untuk belajar di rumah, seperti
merealisasikan
ruangan khusus atau meja untuk belajar.
diharapkan dari pekerja remaja pada umumnya
pekerja
mana
remaja
remaja
cita-citanya.
pada
untuk
dapat
Cita-cita
yang
Motivasi belajar pekerja remaja juga
dapat menjadi pengusaha yang sukses sehingga
kurang mendapat dorongan dari guru disekolah.
dapat membantu perekonomian keluarganya.
Dalam hal ini, anak sering mendapat teguran
Akan
jika mengantuk atau bahkan tertidur di kelas.
mendapatkan dukungan dari luar. Seperti tempat
Beberapa guru tidak mau mengerti kondisi yang
belajar yang kondusif untuk melakukan aktivitas
dialami
belajar dengan baik.
oleh
kurangnya dikarenakan
remaja
motivasi
tersebut. untuk
penyampaian
Selain
belajar
juga
Faktor
hal
yang
semacam
itu
menghambat
kurang
untuk
yang
mewujudkan cita-cita pekerja remaja yang lain
diberikan oleh guru terlalu monoton dan kurang
adalah, kondisi badan yang capek dan lemas
bervariasi. Selain itu siswa cenderung hanya
sepulang
mendapatkan tugas saja. Hal yang seperti ini
menambang pasir. Rata-rata pekerja anak mulai
berdampak
yang
membantu orang tuanya untuk menambang
dialami siswa. Siswa cenderung bersemangat
pasir sepulang dari sekolah sampai selepas
pada
tingkat
materi
itu
tetapi
kebosanan
maghrib
membantu
orang
tuanya
untuk
kadang sampai malam. Hal ini
Motivasi Belajar Pekerja… (Ardi Sunarno) 11
membuat
pekerja
merasa
tidak menyurutkan HR untuk memiliki cita-cita
kecapekkan dan lemas untuk belajar. Kondisi ini
yang tinggi. Subyek AV tidak memiliki
sangatlah tidak kondusif untuk melakukan
semangat untuk belajar. Hal yang semacam ini
aktivitas belajar. Semangat belajar pun menjadi
menjadikan
turun. Selain itu juga remaja sebayanya juga
mewujudkan cita-citanya. AV tertarik dengan
beraktivitas sama dengan mereka. Sering kali
hal-hal yang baru, seperti senang memelihara
waktu malam hari pekerja remaja justru bermain
lele di kolam belakang rumahnya. Pekerja PJ
atau
saling
juga mengalami hal yang sama dengan teman
berkomunikasi. Hal ini membuat pekerja remaja
yang lainnya. PJ terlihat tidak bersemangat
tidak ada yang saling mendukung untuk belajar.
dalam mengerjakan sesuatu khususnya yang
Berdasarkan uraian tersebut, motivasi
berhubungan dengan belajar. PJ lebih sering
sekedar
anak
sudah
nongkrong
dan
AV
menjadi
terlihat
Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang
bercengkerama dengan temannya. Hal ini
menjadi
meningkatkan
dikarenakan lingkungan di sekitar PJ dekat
motivasi belajar pekerja remaja. Faktor tersebut
dengan angkringan sehingga ramai di kunjungi
diantaranya kurangnya dorongan yang berasal
orang-orang
dari dalam diri sendiri dan dari luar diri remaja
keadaan semacam inilah yang menyebabkan PJ
tersebut. Faktor yang berasal dari dalam diri
tidak bersemangat untuk belajar. PJ lebih suka
adalah kondisi badan yang sering lelah dan
menggunakan
lemas, hal ini berpengaruh pada motivasi belajar
dengan
remaja. Faktor yang berasal dari luar diri remaja
tinggalnya.
yaitu kondisi lingkungan dan fasilitas belajar
Saran
untuk
duduk-duduk
untuk
belajar pekerja remaja masih sangatlah kurang.
penghambat
hanya
pasif
disekitar
tempat
waktunya
teman-teman
santai
tinggal
untuk
PJ,
berkumpul
disekitar
tempat
anak yang kurang mendukung untuk melakukan
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian
aktivitas belajar remaja. Akan tetapi pekerja
tersebut di atas, maka terdapat beberapa saran
remaja memiliki semangat dan cita-cita untuk
sebagai berikut:
menjadi lebih baik dari sekarang dilihat dari
1. Pemerintah atau instansi terkait
keinginan untuk dapat meraih kesuksesan.
Sebaiknya pemerintah atau instansi
KESIMPULAN DAN SARAN
terkait perlu mempunyai suatu aturan yang
Simpulan
berbentuk undang-undang, dalam upaya
Berdasarkan
penelitian
yang
telah
menanggulangi
adanya
pekerja
instansi
yang
remaja.
dilakukan pada ketiga informan dapat diketahui
Pemerintah
atau
terkait
bahwa motivasi belajar pada masing-masing
hendaknya
terjun
pekerja remaja berbeda-beda. Pada subyek HR
penyuluhan dan pengarahan ke daerah-
terlihat perilaku malas-malasan ketika belajar
daerah yang dianggap rawan adanya pekerja
dirumah. Selain itu HR juga jarang mengerjakan
remaja, serta memberikan perhatian lebih
PR. HR lebih tertarik dengan kegiatan yang
terhadap anak-anak di lokasi yang rawan
dapat menghasilkan uang, namun hal tersebut
timbulnya pekerja remaja.
langsung memberikan
12 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 4 Tahun ke- 4 2015
2. Orang tua
DAFTAR PUSTAKA
Bagi orang tua, lebih baik untuk memberikan anak jam belajar dirumah
Hamzah B. Uno. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan . Jakarta: Bumi Aksara.
dengan cara tidak mengajak anak untuk ikut bekerja setiap hari. Anak juga membutuhkan
Lexy, J. Moleong. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
waktu bermain dan berkomunikasi dengan teman
sebayanya
seperti
anak
pada
Sugihartono dkk. 2000. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press.
umumnya. 3. Guru Bimbingan dan Konseling Guru
Bimbingan
dan
Konseling,
hendaknya lebih memberikan pemahaman akan pentingnya bersekolah dan segala hal yang mempengaruhinya. Perhatian lebih juga sangat diperlukan terhadap remaja yang telah terlanjur bekerja, dengan adanya pemberian perhatian yang lebih dan pemahaman tentang penting
bersekolah
diharapkan
remaja
tersebut lebih fokus dan termotivasi dengan belajarnya.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D). rev. ed. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Wikipedia. (2014). Gunung Merapi Meletus . (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Gunung_Mer api) diakses pada 26 Agustus 2014 23:05.