MEDIA MEDIKA MUDA Volume 4, Nomor 4, Oktober 2015 Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medico Vania Essianda, Widya Istanto Nurcahyo, Akhmad Ismail
MORTALITAS OPERASI JANTUNG GANTI KATUP DI RSUP DR KARIADI SEMARANG PERIODE JANUARI 2014 - DESEMBER 2014 Vania Essianda1, Widya Istanto Nurcahyo2, Akhmad Ismail3 1
Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro 2 Staf Pengajar Ilmu Anestesi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro 3 Staf Pengajar Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang -Semarang 50275, Telp. 02476928010
ABSTRAK Latar Belakang: Semakin tingginya angka operasi jantung ganti katup sekarang ini akibat dari gaya hidup masyarakat yang menyebabkan resiko degeneratif. Salah satu penatalaksanaannya adalah operasi jantung ganti katup. Digunakan parameter keberhasilan operasi bedah jantung di suatu rumah sakit yaitudengan data angka kematian pasien. Tujuan:Untuk mengetahui angka kematian operasi jantung di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1 Januari 2014- 31 Desember 2014. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif, dengan simple random sampling, menggunakan data sekunder dari rekam medik, ICU (Intensive Care Unit) dan IBS (Instalasi Bedah Sentral) RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1 Januari 2014- 31 Desember 2014. Data diklasifikasikan berdasarkan jenis operasi yaitu AVR (Aortic Valve Replacement), MVR (Mitral Valve Replacement) dan DVR (Double Valve Replacement) dengan melihat faktor-faktor resiko mortalitas yaitu jenis kelamin, usia, diagnosa penyakit, lama CPB, lama cross-clamp, lama rawat ICU, lama ventilator ICU dan penyebab kematian. Hasil: Pasien operasi bedah jantung ganti katup di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada 1 Januari 2014- 31 Desember 2014 sebanyak 57 orang. Jumlah pasien yang meninggal 9 orang (15,8%). Penyebab kematian terbanyak adalah septic shock. Jenis operasi bedah jantung ganti katup dengan angkat kematian tertinggi adalah operasi DVR, sedangkan angka keberhasilan tertinggi pada operasi MVR. Kesimpulan: Selama periode 1 Januari 2014- 31 Desember 2014, angka kematian operasi jantung ganti katup di RSUP Dr. Kariadi Semarang adalah sebesar 15,8% dengan 0% operasi AVR, operasi 12,9% MVR dan 27,8% operasi DVR. Kata Kunci: Angka kematian, operasi jantung ganti katup, AVR, MVR, DVR, RSUP Dr. Kariadi Semarang
ABSTRACT MORTALITY OF THE HEART VALVE SURGERY IN DR. KARIADI HOSPITAL SEMARANG PERIOD FROM JANUARI 2014 - DECEMBER 2014 Background: Increasinglyhigh numbers of theheartvalvesurgeryis nowbecause ofpeople's lifestylesthat causedegenerativerisks. One ofits managementischangingheartvalve throughsurgery. Thepatient'smortality datas are used as the parametes to measure the quality of heart valve surgery in a hospital. Aim: To find outdata on mortalityincardiacsurgerydepartment in a case of heart valve surgery inDr.Kariadi HospitalSemarang from January 2014-December 2014. Methods: This study is aretrospectivedescriptive study, withrandom sampling, usingsecondary datafrommedical records of the Medical Record Department, ICU(Intensive CareUnit) and Installation of Central SurgeryDr.KariadiHospital Semarang from 1569 MMM, Vol. 4 No. 4 Oktober 2015 : 1569-1575
MEDIA MEDIKA MUDA Volume 4, Nomor 4, Oktober 2015 Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medico Vania Essianda, Widya Istanto Nurcahyo, Akhmad Ismail
January 2014-December 2014. Dataare classified bythe type ofoperation such as: the AVR(Aortic ValveReplacement), MVR(Mitral ValveReplacement) andDVR(Double ValveReplacement) by looking atmortalityrisk factors: gender, age, disease diagnosis, CPBtime, cross-clamp time, longerICU stay, length of ICUventilatorsandcause of death. Result: The number of patientsof heartvalvesurgeryin Dr.Kariadi HospitalSemarang on January 2014-December 2014 were as many as57people. The number of patientswho diedwas 9 people(15.8%). Most cause of deathwassepticshock. The type ofthe heart valve surgerywiththe highest mortalityliftisthe DVR, while thehighestsuccess ratesin theMVRoperation. Conclusion:During theperiod of January 2014-December 2014, the death rate of the heartvalve surgeryat the Dr. KariadiHospital Semarang was15.8%with0% in AVRoperations, 12.9% in MVR and27.8% in DVRoperation. Keywords: Mortality, Heart ValveSurgery, AVR, MVR, DVR, Dr.Kariadi Hospital Semarang
PENDAHULUAN Kelainan katup jantung merupakan keadaan dimana katup jantung mengalami kelainan yang membuat aliran darah tidak dapat diatur dengan maksimal oleh jantung.Kelainan katup jantung yang parah membuat penderitanya tidak dapat beraktifitas dan juga dapat menimbulkan kematian karena jantung tidak lagi memiliki kemampuan untuk dapat mengalirkan darah.1 Operasi katup jantung merupakan jenis operasi jantung kedua paling umum, sekitar 20% sampai 35% dari seluruh prosedur bedah jantung, dengan mortalitas di rumah sakit sebesar 4% sampai 8%. Meskipun beberapa studi telah menyelidiki potensi prediktor mortalitas jangka pendek setelah operasi katup jantung, namun melalui penelitian ini peneliti juga ingin mendiskribsikan bahwa terdapat beberapa model risiko khusus pada operasi jantung ganti katup yang memberikan semua informasi yang diperlukan untuk digunakan di lembaga-lembaga kesehatan.1,2 Intensitas operasi jantung di Indonesia saat ini cenderung meningkat. Data dari RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta menunjukkan bahwa pelayanan bedah jantung di Indonesia juga telah mengalami kemajuan pesat.3 Melalui penelitian ini, peneliti ingin mendapatkan data terbaru terutama mengenai operasi jantung di RSUP Dr. Kariadi Semarang yang merupakan salah satu pelayanan unggulan di samping bedah epilepsi.4 Peneliti menggunakan angka kematian sebagai parameter keberhasilan operasi bedah jantung di suatu rumah sakit.5 1570 MMM, Vol. 4 No. 4 Oktober 2015 : 1569-1575
MEDIA MEDIKA MUDA Volume 4, Nomor 4, Oktober 2015 Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medico Vania Essianda, Widya Istanto Nurcahyo, Akhmad Ismail
METODE PENELITIAN Penelitianini yaitu deskriptif retrospektif. Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan Mei – Juni 2015. Penelitian dilakukan di Instalasi rekam medis RSUP Dr. Kariadi Semarangmenggunakancatatanmedikpasien operasi jantung ganti katupperiode1 Januari 2014 – 31 Desember 2014 yang memenuhikriteriainklusi. Kriteria inklusi penelitian ini, yaitu:semua pasien operasi jantung ganti katup diRSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1 Januari
–
31
Desember
2014.
Sampel
di
eksklusi
apabila
data
tidak
lengkapdanpasienmenjalanioperasijantunggantikatupbersamaandengan CABG. Pemilihan subjek penelitian dilakukan secarasimple random sampling. Analisis data meliputi analisis deskriptif.
HASIL PENELITIAN Tabel 1. Jumlah Pasien Operasi Jantung Ganti Katup Pasien
Jumlah
Presentase (%)
Hidup
48
84,2
Mati
9
15,8
TOTAL
57
100
Berdasarkan data yang diperoleh dari Instalasi Bedah Sentral (IBS) dan Rekam Medik RSUP Dr. Kariadi Semarang, diketahui bahwa pada periode Januari 2014-Desember 2014 telah dilakukan operasi bedah jantung ganti katup pada 57 pasien. Dari sejumlah pasien yang telah dioperasi, sebanyak 48 pasien atau sebesar 84,2% hidup sedangkan 9 pasien sisanya atau sebesar 15,8% meninggal. Tabel 2. Jumlah pasien operasijantung ganti katup RSUP Dr. Kariadi Semarang periode Januari- Desember 2014 berdasarkan jenis operasi Jenis Operasi
Jumlah
Presentase (%)
AVR
8
14,0
DVR
18
31,6
MVR
31
54,4
TOTAL
57
100
1571 MMM, Vol. 4 No. 4 Oktober 2015 : 1569-1575
MEDIA MEDIKA MUDA Volume 4, Nomor 4, Oktober 2015 Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medico Vania Essianda, Widya Istanto Nurcahyo, Akhmad Ismail
Dari data dan diagram tersebut didapatkan informasi sebanyak 8 pasien operasi Aortic Valve Replacement (AVR) atau sebesar 14%, 18 pasien operasi Double Valve Replacement (DVR) atau sebesar 31,6% dan 31 pasien Mitral Valve Replacement (MVR) atau sebesar 54,4%. Dari data didapatkan jenis operasi yang menempati posisi terbanyak adalah operasi MVR, kedua terbanyak adalah operasi DVR sedangkan yang ketiga adalah operasi AVR. Sebanyak 8 pasien yang menjalani operasi Aortic Valve Replacement (AVR) di RSUP Dr. Kariadi periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2014 diketahui 0% atau sebanyak 0 pasien meninggal dunia dan 100% atau semua pasien hidup. Pada operasi Double Valve Replacement (DVR) di RSUP Dr. Kariadi Semarang diketahui sebanyak 27,8%% atau 5 orang dari total 18 pasien yang menjalani operasi meninggal dan 72,2% atau 13 orang hidup. Sedangkan pada operasi Mitral Valve Replacement (MVR) diketahui 12,9% atau 4 orang pasien dari total 31 operasi meninggal dan 87,1% atau 27 orang dari total 31 operasi hidup. Tabel 3. Deskripsi pasien operasijantung ganti katup yang meninggal berdasarkan diagnosa, jenis operasi, usia, jenis kelamin, lama operasi, lama anestesi, lama CPB, lama cross-clamp, dan lama ventilator No
Diagnosa
Jenis
Usia
Operasi
1
MR, AR
Jenis
Lama
Lama
Lama
Lama
Lama
Kelamin
Operasi
Anestesi
CPB
Cross-
Ventilator
clamp
ICU
DVR
46
L
225’
390’
82’
61’
144 jam
Severe 2
MS Severe
MVR
38
P
225’
420’
63’
28’
192 jam
3
MS Severe,
DVR
52
P
215’
375’
98’
73’
235 jam
MVR
47
P
225’
400’
164’
88’
20 jam
DVR
52
L
244’
360’
92’
76’
22 jam
MVR
21
P
125’
275’
51’
29’
112 jam
DVR
39
L
300’
480’
159’
87’
20 jam
AR Severe 4
MS Severe, MR Severe
5
MS Severe, AR Severe
6
MS Severe, TR Severe
7
MS Severe, TR Severe
MMM, Vol. 4 No. 4 Oktober 2015 : 1569-1575
MEDIA MEDIKA MUDA Volume 4, Nomor 4, Oktober 2015 Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medico Vania Essianda, Widya Istanto Nurcahyo, Akhmad Ismail
8
MS
MVR
50
P
145’
285’
35’
26’
52 jam
DVR
48
P
170’
360’
85’
64’
66 jam
Moderate, MR mild 9
AR Severe, TR Severe, MR Severe
PEMBAHASAN Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa jumlah pasien operasi bedah jantung di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode Januari- Desember 2014 adalah sebanyak 57 orang dengan angka kematian sebesar 15,8% atau sebanyak 9 pasien meninggal dan angka keberhasilan sebesar 84,2% atau sebanyak 165 pasien hidup. Data tersebut dapat diuraikan menurut jenis diagnosa dan operasinya. Menurut jenis diagnosanya, jumlah terbanyak adalah pasien operasi MVR yaitu sebanyak 31 pasien. Dari hasil penelitian ditemukan usia terkait erat dengan hasil lama rawat ICU. Pasien
pasca operasi bedah jantung yang lebih dari 50 tahun memiliki lama rawat ICU yang lebih lama dibandingkan pasien dengan usia yang lebih muda.2 Kejadian penyakit katup jantung meningkat seiring dengan pertambahan usia karena faktor usia meningkatkan risiko kalsifikasi katup. Keterkaitan antara penyakit katup jantung degeneratif, usia tua dan peningkatan usia harapan hidup, menyebabkan terjadi peningkatan prevalensi penyakit katup yang pesat Diketahui bahwa lebih banyak pasien perempuan dengan penyakit katup jantung dan lebih banyak pula pasien perempuan yang meninggal. Hal ini sesuai dengan penelitian di Jerman oleh Braunwald tahun 2001 dan Grose & Schub dimana rasio kejadian penyakit jantung rematik antara wanita dan pria adalah 2:1. Dimana demam rematik sebagai penyebab utama stenosis mitral. Pada penelitian tersebut juga ditemukan bahwa Mitral Valve Prolaps (MVP) terbanyak pada populasi
dewasa, biasanya wanita (2/3 kasus) dan ada factor keturunan Durasi operasi yang semakin panjang akan meningkatkan resiko infeksi selama operasi dan low cardiac output yang berakibat pada pulihnya fungsi jantung. Lama hari perawatan operasi juga terkait terjadinya infeksi nosokomial karena semakin lama pasien tinggal di rumah sakit, semakin besar pula resiko terjadinya infeksi luka operasi nosokomial 1573 MMM, Vol. 4 No. 4 Oktober 2015 : 1569-1575
MEDIA MEDIKA MUDA Volume 4, Nomor 4, Oktober 2015 Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medico Vania Essianda, Widya Istanto Nurcahyo, Akhmad Ismail
Selain lama operasi, didapatkan pula lama anestesi yang lebih panjang akan menyebabkan dampak negatif bagi keselamatan pasien pasca operasi jantung ganti katup. Anestesi yang digunakan pada operasi bedah jantung adalah anestesi umum atau general anaesthesia.Dengan semakin lama durasi anestesi dan semakin tinggi dosis obat anestesi yang diterima oleh pasien, semakin besar resiko terjadinya efek samping dari anestesi tersebut Dari data, pengaruh lama CPB terhadap kematian adalah semakin lama waktu CPB maka resiko angka kematian pasien akan semakin tinggi.Sistem kontak yang terjadi antara darah dan sirkuit mesin CPB menyebabkan CPB dikenali sebagai benda asing oleh tubuh sehingga menyebabkan terjadinya aktivasi leukosit, terbentuk mikroemboli, gangguan pembekuan, dan berlanjut ke Systemic Inflamatory Response Syndrom (SIRS) yang dengan hipotensi dan perfusi jaringan yang tidak adekuat akan memicu terjadinya syok septik (septic shock) sehingga mengakibatkan kematian Dari hampir semua studi yang pernah dilakukan, durasi dari aortic cross-clamp dan CPB telah menjadi penentu utama hasil operasi. Pada hasil penelitian rata-rata lama crossclamp pada pasien yang meninggal di RSUP Dr. Kariadi Semarang adalah 58 menit sedangkan pasien yang hidup dengan lama aortic cross-clamp yang rata-rata 40 menit. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara aortic cross-clamp yang lama dengan peningkatan resiko kematian pasca operasi karena lebih beresiko terjadinya lesi miokardial langsung
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari hasilpenelitian, operasi jantung ganti katup di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode 1 Januari 2014- 31 Desember 2014 terdapat 57 pasien. Dari seluruh pasien yang menjalani operasi, didapatkan data 9 pasien diantaranya meninggal atau angka mortalitasnya sebesar 15,8% dengan 48 pasien hidup atau angka keberhasilan operasi 84,2%. Hasil penelitian ini dapat memberikan kesadaran akan pentingnya rekam medis pasien untuk kebutuhan penelitian dan evaluasi program di suatu instansi kesehatan sehingga sebaiknya penelitian ini dilanjutkan setiap tahun. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan variabel penelitian yang lebih luas serta bisa ditambahkan parameter lain untuk mengukur keberhasilan operasi jantung ganti katup. Pengambilan data juga lebih detail dan rinci dengan waktu penelitian yang lebih lama.
1574 MMM, Vol. 4 No. 4 Oktober 2015 : 1569-1575
MEDIA MEDIKA MUDA Volume 4, Nomor 4, Oktober 2015 Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medico Vania Essianda, Widya Istanto Nurcahyo, Akhmad Ismail
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Mortalitas Operasi Jantung Ganti Katup di RSUP Dr Kariadi Semarang Periode Januari 2014 – Desember 2014“. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dr. Widya Istanto Nurcahyo, Sp.An, KAKV, KAR dan dr. Akhmad Ismail selaku pembimbing penelitian, Kepada Instalasi Rekam Medik, serta keluarga dan teman-teman yang telah memberikan doa dan dukungan sehingga penelitian ini berjalan dengan lancar. Penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis berharap semoga Karya tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA 1. Kuswiyanto R B, Putra S T, Advani N, Djer M M, Sukardi R, Rachmat J. Profil Klinis dan Keluaran Penyakit Jantung Reumatik pada Anak yang Menjalani Bedah Katup.2011;13(3):200. Available from: Sari Pediatri. 2. Boom, Cindy Elfira. Panduan klinis perioperatif kardiovaskular anestesia. 2013. Jakarta: Aksara Bermakna.Anestesi dan perawatan intensif RS. Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita 3. Suminar, RR Retno. 2013. Angka Kematian Operasi Jantung RSUP Dr. Kariadi Semarang periode Januari 2011 – Januari 2013. 4. Gravle, Glenn P. 2008. Cardiopulmonary Bypass Principle and Practice Third Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 5. Cintyandy, Riza. 2014. Anestesia Jantung Kongenital. Jakarta: Aksara Bermakna. SMF. Anestesi dan perawatan intensif RS. Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.
1575 MMM, Vol. 4 No. 4 Oktober 2015 : 1569-1575