2014 MODUL untuk SMK dan MAK PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Adiministrasi Perkantoran
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar Administrasi Perkantoran Yang dibina oleh Bapak Arief
Di Susun Oleh : Novita Ayuning Dita 120412423462
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI
S
M K
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
S M K
NOVEMBER 2014
M A K
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan modul ini dan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Modul ini merupakan hasil dari tugas mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar Administrasi Perkantoran yang dibimbing oleh Bapak M. Arief. Materi yang terdapat pada modul ini dititik beratkan pada penjabaran tentang tata ruang kantor. Melalui modul ini, penulis berusaha menyajikan materi dengan berbagai model evaluasi dan penugasan dengan teknik bervariasi untuk mempermudah peserta didik dalam mencapai target-target belajar atau kompetensi yang diharapkan. Pemanfaatan modul ini dapat dikombinasikan dengan kegiatan mendengarkan materi yang disampaikan guru dan kegiatan membaca buku-buku sumber lainnya secara mandiri. Berbagai kegiatan tersebut diharapkan dapat mendukung kegiatan belajar peserta didik menyeluruh. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan dan penulisan modul ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan modul ini sehingga dapat memberikan manfaat khususnya penulisnya dan pembaca pada umumnya. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya modul ini. Semoga modul ini dapat memberi pembelajaran bagi pembaca.
Malang, 30 November 2014
Novita Ayuning Dita NIM. 120412423462
i
DAFTAR ISI Cover Kata Pengantar
i
Daftar Isi
ii
Glosarium
iv
PENDAHULUAN A. B. C. D.
Deskripsi Umum Prasyarat Petunjuk Penggunaan Modul Tujuan Akhir Pembelajaran
v v v vi
KEGIATAN BELAJAR 1 (Asas, Tujuan, dan Jenis Tata Ruang Kantor) A. B. C. D.
Pengertian Office Layout yang Baik Bentuk-bentuk Tata Ruang Kantor Asas-asas Tata Ruang Kantor Standar Ruang Kantor
Rangkuman Kegiatan Belajar 1
1 2 5 6 9
Tes Formatif :
Pilihan Ganda Essay
Kunci Jawaban
11 13 15
KEGIATAN BELAJAR 2 (Mengidentifikasi Fasilitas dan Lingkungan Kantor serta Penataannya) FASILITAS KANTOR A. Pengertian Fasilitas B. Pengadaan Fasilitas
17 17
PENATAAN FASILITAS KANTOR A. B. C. D. E.
Pengertian Ergonomi Tujuan dan Manfaat Ergonomi Penerapan Ergonomi Tata Letak Fasilitas Akibat tidak menerapkan Ergonomi
Rangkuman Kegiatan Belajar 2
21 21 22 25 28 29
ii
Tes Formatif :
Pilihan Ganda Essay
Kunci Jawaban
31 33 35
Rubik Penilaian
37
Daftar Pustaka
viii
Indeks
ix
iii
GLOSARIUM ISTILAH Office layout
Private office Highconfidential Open-plan-offices Landscape offices Cellular offices
Servicearea Storagearea
The Office Act Fasilitas Rehabilitas Renovasi Ergon Nomos Back-tracking Cross-movement Congestion OPC MPPC OMH FTC TSP ARD ARC AAD
DEFINISI Penataan ruang, penyusunan mobiler kantor, mesinkantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat, sesuai dengan aliran pekerjaan kantor agar pegawai dapat bekerja lebih baik, lebih nyaman, lebih leluasa dan bebas untuk bergerak, sehingga tercapai efesiensi kerja Tata ruang kantor dengan penempatan ruang kantor yang di pisah/dibagi kedalam ruang-ruang kerja Kerahasiaan yang tinggi Tata ruang kantor dengan ruangan yang besar dan ditempati beberapa pegawai tanpa dipisah hal Ruang kantor yang dihiasi dekorasi taman Tata ruang kantor yang diberi sekat-sekat dengan ukuran yang bervariatif untuk suatu bidang, bagian, subbagian atau seksi atau beberapa pegawai dengan ruang yang terpisah Biasanya merupakan tempat yang kotor atau berisik Digunakan untuk penyimpanan barang-barang, misalnya ruang penyimpanan bahan mentah, barang setengah jadi dan ruang arsip Undang-Undang Perkantoran segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha Memperbaruhi Memperbaruhi Kerja Aturan Balik Gerakan memotong Kemacetan Operation Process Chart Multi Product Process Chart Ongkos Material Handling From To Chart Tabel Skala Prioritas Activity Relationship Diagram Activity Relationship Chart Area Alocation Diagram
iv
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI UMUM Kompetensi tata ruang kantor merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik pada
program
keahlian
Administrasi
Perkantoran.
Kompetensi ini memiliki dua kompetensi dasar (KD), yaitu sebagai berikut. 1. Menjelaskan asas, tujuan, dan jenis tata ruang kantor 2. Mengidentifikasi fasilitas dan lingkungan kantor serta penataannya Modul ini disiapkan sebagai bahan pembelajaran untuk kompetensi dalam mengoperasikan tata ruang kantor secara efektif dan efesien. Modul ini sangat penting dipelajari oleh siapa saja khususnya yang bergerak dibidang Administrasi Perkantoran. Kompetensi ini berkaitan dengan jenis tata ruang kantor, fasilitas serta lingkungan kantor.
B. PRASYARAT Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus mengetahui asas, tujuan, jenis tata ruang kantor serta harus memahami fasilitas dan lingkungan kantor serta penataannya.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Peserta Didik a. Bacalah dengan cermat modul ini dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada “Cek Kemampuan” sebagai pengukur yang harus dikuasai dalam modul ini. b. Diskusikan dengan peserta didik yang lain mengenai apa yang telah anda cermati untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang ingin dicapai dalam modul ini. Bila masih ragu, maka tanyakan pada guru sampai dapat dipahami c. Bila dalam proses memahami materi Anda mendapatkan kesulitan, diskusikan dengan teman-teman Anda atau konsultasikan dengan guru.
v
d. Kerjakanlah tugas-tugas, baik secara individu ataupun kelompok dengan jujur dan teliti serta bertanggung jawab. 2. Guru a. Informasikan bagaimana mengunakan modul, cara pemelajaran, cara penilaian, bahan dan alat yang digunakan, dan waktu yang dibutuhkan. b. Berilah bimbingan kepada peserta didik bila mereka mendapati kesulitan. c. Monitor dan catat kemajuan peserta didik dan berikan feedback atas pencapaian belajar peserta didik. d. Selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), tetaplah berada di dalam kelas/tempat belajar.
3. Perlengkapan Yang Harus Disediakan 1. Alat: a. LCD/OHP b. Laptop c. Papan tulis 2. Bahan: a. Buku-buku yang berkaitan tentang asas, tujuan dan jenis tata ruang kantor b. Buku-buku tentang fasilitas dan lingkungan kantor serta penataannya.
D. TUJUAN AKHIR PEMBELAJARAN Kompetensi Dasar 1: Menjelaskan asas, tujuan, dan jenis tata ruang kantor 1. Peserta didik dapat memahami tentang pengertian tata ruang kantor. 2. Peserta didik dapat memahami asas tata ruang kantor 3. Peserta didik dapat memahami tujuan dari tata ruang kantor 4. Peserta didik dapat memahami jenis-jenis tata ruang kantor. Kompetensi Dasar 2 : Mengidentifikasi fasilitias dan lingkungan kantor serta penataannya 1. Peserta didik dapat memahami pengertian fasilitas kantor 2. Peserta didik mampu memahami pengadaan fasilitas kantor 3. Peserta didik mampu memahami pengertian ergonomi
vi
4. Peserta didik mampu memahami penerapan ergonomi 5. Peserta didik mampu memahami tata letak kantor 6. Peserta didik mampu memahami akibat tidak menerapkan ergonomi pada tata letak ruang kantor
vii
KEGIATAN BELAJAR 1 ASAS, TUJUAN, DAN JENIS TATA RUANG KANTOR
A. Pengertian Office Layout (Penataan Ruang Kantor) Yang Baik Tata ruang kantor diterjemahkan dari bahasa inggris office layout atau sering disebut juga layout saja. Ada dua definisi dari beberapa pakar perkantoran mengenai tataruang kantor, antara lain sebagai berikut: 1) Menurut Quible (2002) yang dikutip oleh The Liang Gie(2007:161), layout menjelaskan penggunaan ruang secara efektif serta mampu memberikan keuasan kepada pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan, maupun memberikan kesan yang mendalam bagi sipegawai. 2) Menurut George Terry dalam The Liang Gie, tata ruang kantor adalah the determination of space requirement and the detailed utilization of this space inorder to provide a practical arrangement of the physical factor sconsidered necessary for the execution of the office work within reasonable cost “yaitu penentuan
mengenai
kebutuhan-kebutuhan
dalam
penggunaan
ruang
secara terperinci, untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak”(Soetrisno dan Brisma, 2009:23). 3) Menurut Little field dan Peterson menyatakan“office layou tmaybe defined as the arrangement of furniture and equipment within available floor space” (tataruang kantor
dapat
dirumuskan
sebagai
penyusunan
perabotan
dan
alat-alat
perlengkapan sesuai dengan luas lantai yang tersedia) (Soetrisno dan Brisma, 2009:22). 4) Menurut The Liang Gie (2007:162), penyusunan tata ruang kantor harus berdasarkan aliran pekerjaan kantor, sehingga perencanaan ruangan kantor dapat membantu para pekerja dalam eningkatkan produktifitas. Apalagi pengaturan tata
1
ruang kantor yang baik akan memberikan keuntungan-keuntungan sebagai berikut: a. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai, karena berjalan mondar-mandir yang sebetulnya tidak perlu. b. Mejamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan. c. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu luas lantai tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak-banyaknya. d. Mencegah para pegawai dibagian lain terganggu oleh publik yang akan memenuhi suatu bagian tertentu. Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian penataan ruang kantor yang baik adalah penataan ruang, penyusunan mobiler kantor, mesinkantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat, sesuai dengan aliran pekerjaan kantor agar pegawai dapat bekerja lebih baik, lebih nyaman, lebih leluasa dan bebas untuk bergerak, sehingga tercapai efesiensi kerja.
5) Menurut The Liang Gie (2007:164) dengan penataan ruang yang baik sesuai proses pekerjaan yang efektif dan efisien, maka tujuan tata ruang kantor akan dapat tercapai. Diantara tujuan penataan ruang itu adalah: 1). Pekerjaan dikantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak yang sependek mungkin, 2). Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secara lancar, 3). Kesehatan dan kepuasaan bekerja para pegawai dapat terpelihara, 4). Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan, 5). Seluruh ruang di pergunakan secara efesien untuk keperluan pekerjaan, 6). Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang baik tentang organisasi tersebut, 7). Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah di ubah.
B. Bentuk-bentuk Tata Ruang Kantor Memiliki sebuah kantor, berbeda dengan memiliki rumah pribadi. Layout rumah pribadi hanya melibatkan anggota didalam rumah, tetapi layout kantor melibatkan pegawai
2
yang banyak dan warga masyarakat yang akan dilayani. Oleh karena itu, para ahli membagi layout kantor secara garis besar ke dalam 4 (empat) bagian, yaitu: 1. Konsep tata ruang kantor tertutup (private offices) Adalah tata ruang kantor dengan penempatan ruang kantor yang di pisah/dibagi kedalam ruang-ruang kerja. Biasanya untuk pekerjaan dengan kerahasiaan yang tinggi (highconfidential). Keuntungannya: Pegawai dapat berkonsentrasi dengan baik Kerahasiaan terjamin Menciptakan kewibaan bagi pejabat Rasa bertanggung jawab terhadap ruangan dan pimpinan lebih tenang mengerjakan tugasnya karena tidak terganggu oleh pegawai Kerugiannya: Komunikasi langsung antar karyawan tidak lancar Membutuhkan layanan pemeliharaan dan kebersihan ruangan yang lebih besar Pemakaian ruangan kurang fleksibel bila terjadi perubahan ruangan Sulit mengawasi pegawai karena terhalang oleh sekat Konsep ini banyak dipakai dikantor-kantor pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota,
dan
kementerian-kementerian
termasuk
Kementerian
Agama.
2. Konsep tata ruang kantor terbuka (open-plan-offices) Adalah tata ruang kantor dengan ruangan yang besar dan ditempati beberapa pegawai tanpa dipisah. Keuntungan: Memudahkan dalam pengawasan Komunikasi antar pegawai lebih cepat Memperlancar arus pekerjaan dari satu meja kemeja lainnya tanpa harus mondar mandir Pengaturan cahaya, udara, warna dan dekorasi Memudahkan untuk melakukan perubahan atau renovasi ruangan dengan biaya yang tidak mahal. Kerugian : timbul kegaduhan/kebisingan dari para pegawai yang bersebelahan kerahasiaan bagi pekerja yang rahasia kurang terjamin
3
tumpukan-tumpukan
kertas
dan
peralatan
kerja
menimbulkan
pemandangan yang kurang menarik ketenangan kerja pimpinan lebih terganggu dibanding dengan ruang tertutup. Kedua konsep atau bentuk tata ruang ini banyak dipakai oleh kantorkantor pemerintah baik dipusat maupun didaerah.
3.
Konsep tata ruang kantor berpanorama (landscape offices) Adalah ruang kantor yang dihiasi dekorasi taman. Ruangan di upayakan agar memiliki pemandangan alam terbuka dan benar-benar merupakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan. Keuntungan : Pegawai merasa nyaman dan betah bekerja dalam ruangan yang demikian Ketegangan urat syaraf menjadi berkurang Menambah udara segar karena siang hari tamanan mengeluarkan oksigen Kekurangan : Biaya yang dikeluarkan untuk membuat dekorasi yang demikian adalah mahal dan menggunakan tenaga ahli. Konsep ini banyak dipakai dikantor-kantor Bank, BUMN dan kantorkantor perusahaan swasta.
4. Konsep tata ruang kantor bersekat/terpisah (cellular offices) (Mills dan Standing ford,1984) yaitu tata ruang kantor yang diberi sekat-sekat dengan ukuran yang bervariatif untuk suatu bidang, bagian, subbagian atau seksi atau beberapa pegawai dengan ruang yang terpisah. Masih berkaitan dengan konsep tata ruang kantor diatas, apabila ditinjau dari ruang lingkup kantor, maka tata ruang kantor dapat dibedakan dalam beberapa bagian, sebagai berikut: a. Tata ruang pribadi (private office) Tata ruang pribadi digunakan untuk berbagai alasan seperti prestis dan status. Misalnya ruang atasan. Selain itu, pegawai memerlukan private office apa bila membutuhkan ruangan yang sepi
4
untuk berkonsentrasi dalam pekerjaan atau pegawai yang bekerja dengan menggunakan alat-alat atau material yang mahal sehingga memerlukan ruangan tersendiri. b. Tata ruangan terbagian yang terdiri dari:
General office area lebih banyak disukai dari pada private office area. Hal tersebut dilakukan jika : Biaya membuat private area dirasakan lebih mahal. Membutuhkan kemudahan dalam pengawasan secara langsung terhadap bawahan. Suatu saat dimungkinkan adanya perubahan layout. Tidak ingin disulitkan oleh pengaturan penerangan, sirkulasi udara, alat komunikasi, meubel, furniture. Keterkaitan pekerjaan pelayanan terhadap administrasi tinggi. Adanya asas kebersamaan yang cukup tinggi dan memudahkan bottomup decision making.
Privateofficearea (Misalnya ruang rapat atau ruang konferensi, ruangtamu, ruang pelayanan dan sebagainya).
Servicearea (Biasanya merupakan tempat yang kotor atau berisik. Misalnya: ruang dapur, café, ruang foto kopi, ruang percetakan, dan toilet.
Storagearea,digunakan untuk penyimpanan barang-barang, misalnya ruang penyimpanan bahan mentah, barang setengah jadi dan ruang arsip.
C. Asas–Asas Tata Ruang Kantor Ada 4 (empat) asas pokok tata ruang kantor: 1. Penggunaan asas jarak terpendek Asas pertama adalah asas tata ruang kantor yang mendisain tempat kerja pegawai dan penempatan alat-alat diletakkan dalam jarak yang sedekat dan sependek mungkin, sehingga memungkinkan proses penyelesaian suatu pekerjaan kantor dapat dilakukan dengan cepat. Dalam hal ini garis lurus antara dua titik adalah jarak yang terpendek. Oleh karena itu penempatan komputer dalam satu ruangan khusus yang
5
jauh dari jangkauan pegawai tidak dalam garis lurus antara dua titik, apalagi di letakkan dilantai yang berlainan, merupakan faktor pengabaian dari asas jarak terpendek ini. Bagaimanapun, sebuah kantor harus berupaya untuk melaksanakan asas ini sejauh mungkin. 2. Penggunaan asas rangkaian kerja Asas yang kedua adalah menempatkan para pegawai dan alat–alat kantor yang akan digunakan menurut rangkaian yang sejalan dengan urutan–urutan peyelesaian pekerjaan kantor dari pegawai yang bersangkutan. Oleh karena itu, satu komputer selalu bergandengan dengan satu printer, dengan kertas dan keperluan lainnya yang berurutan. Asas ini merupakan kelengkapan dari asas mengenai jarak terpendek 3. Penggunaan asas penggunaan segenap ruangan yang ada Asas yang mempergunakan sepenuhnya semua ruang yang ada dikantor. Jangan dibiarkan ada ruangan yang kosong karena alasan kelebihan ruangan. Ruang dimaksud bukan hanya yang berupa luas lantai saja (ruang datar), melainkan juga ruang yang vertical keatas maupun kebawah. Jadi, sedapat mungkin tidak ada ruang yang dibiarkan tidak terpakai. 4. Penggunaan asas perubahan susunan tempat kerja Asas tata ruang yang mudah diubah atau disusun kembali dan perubahannya tidak terlampau sukar serta tidak memakan biaya yang besar. Dengan tata ruang yang berubah, baik layout, warna maupun letak perabot, akan memberikan suasana yang lebih segar bagi para pegawai dan pelanggan yang dilayani.
D. Standar Ruang Kantor Setiap kantor harus memiliki persyaratan lingkungan fisik yang harus diperhatikan dan diatur sebaik baiknya oleh setiap manajer perkantoran modern. Di tahun 1963, Inggris telah menetapkan Undang-Undang Perkantoran (The Office Act), yang di dalamnya antara lain memuat beberapa persyaratan atau standar yang harus dimiliki oleh setiap ruang kantor. Seharusnya pemerintah Indonesia memiliki peraturan yang serupa bahkan lebih rinci lagi, karena yang menghuni kantor setiap hari adalah pegawai-pegawai yang menjadi abdi bangsa dan abdi masyarakat, melebihi hunian hotelber bintang. Standar-standar kantor menurut The Office Act itu meliputi antara lain: 1. Pemeliharaan kebersihan bangunan kantor, perlengkapan, dan perabotan harus dilakukan secara rutin dan terus menerus, sehingga tercipta kantor yang bersih.
6
2. Luas ruang kantor tidak boleh dijejali dan sesak oleh pegawai. Standar yang diperuntukkan bagi setiap pegawai paling tidak seluas 40 square feet, atau setara dengan ukuran 3,7 m2 bagi setiap pegawai. Apabila dalam satu ruangan terdapat seorang kepala seksi dengan 4 (empat) pegawai, maka luas ruangan yang harus disiapkan hanya untuk pegawai adalah 3,7 m x5 pegawai =18,5 m2, belum termasuk ukuran untuk mobiler, perabot dan peralatan kantor lainnya. 3. Suhu Udara. Dalam ruangan kantor perlu dipertahankan temperatur yang layak untuk sebuah ruang kerja minimum 16 derajat Celcius sampai 22 derajat Celcius. Dalam setiap ruang kerja perlu di upayakan secara permanen sirkulasi udara segar atau udara yang telah dibersihkan. 4. Penerangan Cahaya Dalam ruang kantor cahaya alami atau cahaya lampu yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan ruangan harus diupayakan sedemikian rupa dan perlengkapan penerangan lampu disetiap ruangan harus terawat dengan baik. Jangan sampai terjadi, ada bola lampu dibiarkan mati. 5. Fasilitas kesehatan Kamar kecil, toilet, dan sejenisnya harus disediakan untuk para petugas serta terpelihara kebersihannya. 6. Fasilitas cuci dan ruang cuci muka/tangan dengan air hangat dan dingin berikut sabun dan handuk harus disediakan secara terus menerus. 7. Air minum Air bersih untuk keperluan minum pegawai harus disediakan melalui pipa air minum atau disediakan tempat air minum khusus. 8. Tempat pakaian Dalam kantor harus disediakan tempat (kapstok) untuk menggantungkan pakaian yang tidak dipakai pegawai sewaktu kerja serta fasilitas mesin untuk mengeringkan pakaian pegawai yang basah, karena salju atau karena hujan. 9. Tempat duduk Petugas harus disediakan tempat duduk untuk keperluan bekerja dengan sandaran kaki bila perluk. 10. Lantai, gang, dan tangga. Lantai harus dijaga agar tidak mudah orang tergelincir, tangga di beri pegangan untuk tangan, dan bagian–bagian yang terbuka di beri pagar.
7
11. Mesin Bagian mesin yang berbahaya harus diberi pelindung dan pegawai yang mengoperasikannya harus cukup terlatih 12. Beban berat Petugas tidak boleh ditugaskan mengangkat, membawa atau memindahkan beban berat yang dapat mendatangkan kecelakaan 13. Pertolongan pertama pada kecelakaan Dalam ruang kerja harus disediakan kotak/lemari obat untuk pertolongan pertama dan perlu disiapkan seorang pegawai atau perawat yang terlatih untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan. 14. Penjagaan kebakaran Alat pemadam kebakaran dan sarana untuk mengevakuasi pegawai dari bahaya kebakaran harus disediakan secara memadai termasuk lonceng (alarm) tanda bahaya kebakaran. 15. Pemberitahuan kecelakaan Kecelakaan dalam kantor yang menyebakan kematian atau absen petugas lebih dari 3 hari harus dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
8
RANGKUMAN (KEGIATAN BELAJAR 1)
Mendisain tata ruang kantor harus mempertimbangkan interrelasional tiga komponen ,yaitu peralatan, alurkerja, dan parakaryawan. Oleh karenanya, interrelasional ketiga komponen tersebut harus dipelajari dan dianalisis didalam proses perencanaan tata ruang kerja karyawan secara efisien. Office layout atau penataan ruang termasuk didalamnya penataan letak perabot kantor merupakan prasyarat penting dari manajemen perkantoran, karena layout memberikan banyak keuntungan atau manfaat bagi satuan organisasi/ satuan kerja yang bersangkutan dalam memproses dan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kantor (officework), aktivitas tata usaha dan mekanisme kantor dapat mengalir secara lancar, berpengaruh besar terhadap produktivitas kerja pegawai, memberikan efek pelayanan prima kepada para pelanggan (warga masyarakat) yang dilayani dan memberikan kesan yang menyenangkan bagi tamu yang datang mengunjungi kantor. Ruang kerja kantor dirasakan langsung oleh penggunanya yaitu para pegawai dan berpengaruh besar terhadap fisik maupun psikologis mereka. Oleh karenanya kelalaian menyusun ruang kerja
tersebut dapat
menghambat produktifitas kerja kantor. Penataan ruang kantor yang baik adalah penataan ruang, penyusunan mobiler kantor, mesinkantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat, sesuai dengan aliran pekerjaan kantor agar pegawai dapat bekerja lebih baik, lebih nyaman, lebih leluasa dan bebas untuk bergerak, sehingga tercapai efesiensi kerja. Bentuk-bentuk tata ruang kantor : Konsep tata ruang tertutup Konsep tata ruang terbuka Konsep tata ruang berparonama Konsep tata ruang bersekat-terpisah Asas-asas pokok tata ruang kantor : Penggunaan asas jarak terpendek Penggunaan asas rangkaian kerja Penggunaan asas segenap ruangan
9
Penggunaan asas perubahan susunan tempat kerja Setiap kantor harus memiliki persyaratan lingkungan fisik yang harus diperhatikan dan diatur sebaik baiknya oleh setiap manajer perkantoran modern. Di tahun 1963, Inggris telah menetapkan Undang-Undang Perkantoran (The Office Act), yang di dalamnya antara lain memuat beberapa persyaratan atau standar yang harus dimiliki oleh setiap ruang kantor. Seharusnya pemerintah Indonesia memiliki peraturan yang serupa bahkan lebih rinci lagi, karena yang menghuni kantor setiap hari adalah pegawai-pegawai yang menjadi abdi bangsa dan abdi masyarakat, melebihi hunian hotelber bintang. Standar-standar kantor menurut The Office Act itu meliputi antara lain: 1. Pemeliharaan kebersihan bangunan kantor, perlengkapan, dan perabotan harus dilakukan secara rutin dan terus menerus, sehingga tercipta kantor yang bersih. 2. Luas ruang kantor tidak boleh dijejali dan sesak oleh pegawai.. 3. Suhu Udara. 4. Penerangan Cahaya 5. Fasilitas kesehatan 6. Fasilitas cuci dan ruang cuci muka/tangan dengan air hangat dan dingin berikut sabun dan handuk harus disediakan secara terus menerus. 7. Air minum 8. Tempat pakaian 9. Tempat duduk 10. Lantai, gang, dan tangga. 11. Mesin 12. Beban berat 13. Pertolongan pertama pada kecelakaan 14. Penjagaan kebakaran 15. Pemberitahuan kecelakaan
10
TES FORMATIF
SOAL PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar a, b, c, d, atau e ! 1. Tujuan dari adanya tata ruang kantor adalah . . . a. Melatih penataan kantor b. Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secara lancar c. Memakan banyak tempat d. Tidak menjamin kelancaran e. Pengawasan kerja tidak langsung 2. Penataan ruang, penyusunan mobiler kantor, mesinkantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat, sesuai dengan aliran pekerjaan kantor agar pegawai dapat bekerja lebih baik, lebih nyaman, lebih leluasa dan bebas untuk bergerak, sehingga tercapai efesiensi kerja disebut . . . a. Tata ruang kantor d. Kekurangan tata ruang kantor b. Tujuan tata ruang kantor e. Bentuk tata ruang kantor c. Fungsi tata ruang kantor 3. Kata lain dari lanscape offices adalah . . . a. Konsep tata ruang terbuka b. Konsep tata ruang tertutup c. Konsep tata ruang berparonama
d. Konsep tata ruang bersekat e. Konsep tata ruang terpisah
4. Penerangan cahaya, suhu udara, fasilitas ksehatan merupakan serangkain dari . . . a. Penggunaan asas jarak terpendek b. Penggunaan asas rangkaian kerja c. Penggunaan asas segenap ruangan d. Penggunaan asas perubahan susunan tempat kerja e. Penggunaan standar kantor
5. Timbul kegaduhan atau kebisingan dari pegawai yang berada disebelah, merupakan kerugian dari konsep tat ruang . . . a. Private offices d. Cellular offices b. Open plan offices e. Terpisah c. Landscape offices
11
6. Konsep yang banyak dipakai di kantor-kantor Bank, BUMN, dan kantor-kantor perusahaan swasta, merupakan konsep dari . . . a. konsep tata ruang terbuka d. konsep tata ruang bersekat b. konsep tata ruang tertutup e. konsep tata ruang terpisah c. konsep tata ruang berparonama
7. komunikasi langsung antar karyawan tidak lancar, merupakan salah satu kerugian dari ... a. konsep tata ruang tertutup d. konsep tata ruang bersekat b. konsep tata ruang terbuka e. konsep tata ruang bersekat c. konsep tata ruang berparonama
8. Dalam kantor untuk pekerjaan dengan kerahasiaan yang tinggi (highconfidential) biasanya menggunakan konsep . . . a. Private offices d. Cellular offices b. Open plan offices e. Terpisah c. Landscape offices
9. Tata ruang kantor yang diberi sekat-sekat dengan ukuran yang bervariatif untuk suatu bidang, bagian, subbagian atau seksi atau beberapa pegawai dengan ruang yang terpisah, merupakan pengertian dari . . a. Private offices d. Cellular offices b. Open plan offices e. Vertical and horizontal offices c. Landscape offices
10. Contoh dari service area yang ada dalam tata ruangan terbagian adalah . . . a. Ruang rapat b. Ruang pimpinan c. Ruang pelayanan d. Ruang penyimpanan barang-barang e. Ruang dapur
12
SOAL ESSAY Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang singkat, jelas, dan benar! 1. Jelaskan apa yang dimaksud tata ruang kantor! _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________
2. Jelaskan tujuan dari tata ruang kantor! _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________
3. Para ahli membagi layout kantor secara garis besar kedalam 4 bagian, sebutkan dan jelaskan dari masing-masing layout tersebut! _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penggunaan asas rangkaian kerja! _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________
13
5. Apa yang dimaksud dengan (yang ada dalam standar kantor) : a. Suhu udara b. Penerangan cahaya c. Tempat pakaian d. Penjagaan kebakaran _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________
SELAMAT MENGERJAKAN
14
KUNCI JAWABAN PILIHAN GANDA 1. B 2. A 3. C 4. E 5. B
6. C 7. A 8. A 9. D 10. E
SOAL ESSAY 1. Penataan ruang kantor yang baik adalah penataan ruang, penyusunan mobiler kantor, mesinkantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat, sesuai dengan aliran pekerjaan kantor agar pegawai dapat bekerja lebih baik, lebih nyaman, lebih leluasa dan bebas untuk bergerak, sehingga tercapai efesiensi kerja. 2. Tujuan dari tata ruang kantor : Pekerjaan dikantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak yang sependek mungkin, Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secara lancar, Kesehatan dan kepuasaan bekerja para pegawai dapat terpelihara Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan Seluruh ruang di pergunakan secara efesien untuk keperluan pekerjaan Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang baik tentang organisasi tersebut Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah di ubah. 3. Para ahli membagi layout kantor secara garis besar ke dalam 4 (empat) bagian, yaitu: Konsep tata ruang kantor tertutup (private offices) yaitu tata ruang kantor dengan penempatan ruang kantor yang di pisah/dibagi kedalam ruang-ruang kerja. Konsep tata ruang kantor terbuka (open-plan-offices) yaitu tata ruang kantor dengan ruangan yang besar dan ditempati beberapa pegawai tanpa dipisah. Konsep tata ruang kantor berpanorama (landscape offices): yaitu ruang kantor yang dihiasi dekorasi taman. Konsep tata ruang kantor bersekat/terpisah (cellular offices). (Mills dan Standing ford,1984) yaitu tata ruang kantor yang diberi sekat-sekat dengan ukuran yang bervariatif untuk suatu bidang, bagian, subbagian atau seksi atau beberapa pegawai dengan ruang yang terpisah 4. Penggunaan asas rangkaian kerja adalah menempatkan para pegawai dan alat–alat kantor yang akan digunakan menurut rangkaian yang sejalan dengan urutan–urutan
15
peyelesaian pekerjaan kantor dari pegawai yang bersangkutan. Oleh karena itu, satu komputer selalu bergandengan dengan satu printer, dengan kertas dan keperluan lainnya yang berurutan. Asas ini merupakan kelengkapan dari asas mengenai jarak terpendek
5. Yang dimaksude dengan : a. Suhu Udara. Dalam ruangan kantor perlu dipertahankan temperatur yang layak untuk sebuah ruang kerja minimum 16 derajat Celcius sampai 22 derajat Celcius. Dalam setiap ruang kerja perlu di upayakan secara permanen sirkulasi udara segar atau udara yang telah dibersihkan b. Penerangan Cahaya Dalam ruang kantor cahaya alami atau cahaya lampu yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan ruangan harus diupayakan sedemikian rupa dan perlengkapan penerangan lampu disetiap ruangan harus terawat dengan baik. Jangan sampai terjadi, ada bola lampu dibiarkan mati. c. Tempat pakaian Dalam kantor harus disediakan tempat (kapstok) untuk menggantungkan pakaian yang tidak dipakai pegawai sewaktu kerja serta fasilitas mesin untuk mengeringkan pakaian pegawai yang basah, karena salju atau karena hujan d. Penjagaan kebakaran Alat pemadam kebakaran dan sarana untuk mengevakuasi pegawai dari bahaya kebakaran harus disediakan secara memadai termasuk lonceng (alarm) tanda bahaya kebakaran
16
KEGIATAN BELAJAR 2 (Mengidentifikasi penataannya)
fasilitas
dan
lingkungan
kantor
serta
FASILITAS KANTOR A. PENGERTIAN FASILITAS Pengertian Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha. Sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan suatu usaha tersebut biasanya berupa benda-benda atau uang. Jenis-jenis fasilitas Fasilitas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fasilitas fisik dan fasilitas uang. Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat dibendakan, yang mempunyai peranan dapat memudahkan dan melancarkan suatu usaha fasilitas fisik dapat disebut juga dengan fasilitas materiil. Karena fasilitas ini dapat memebrikan kemudahan dan kelancaran bagi suatu usaha dan biasanya diperlukan sebelum suatu kegiatan berlangsung. Fasilitas uang adalah segala sesuatu yang dapat memberi kemudahan suatu kegiatan sebagai akibat dari “nilai uang”. Pengelolaan Fasilitas bertujuan untuk : 1. Mengupayakan pengadaan sarana prasarana melalui sistem perencanaan secara hati-hati dan seksama 2. Mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan efisien 3. Mengupayakan pemeliharaan sarana dan pra sarana agar siap pakai apabila diperlukan 4. Membnatu personil dalam memberi layanan secara profesional dalam bidang sarana dan pra sarana. 5. Dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja personil B. PENGADAAN FASILITAS Pengertian pengadaan fasilias adalah kegiatan menyediakan semua keperluan barang/ benda/ jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan pengadaan fasilitas adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Cara melakukan perencanaan fasilitas Kapan perencanaan fasilitas Prosedur perencanaan fasilitas Analisis kebutuhan fasilitas
17
Pengadaan fasilitas meliput : tanah, bangunan, perabot, alat kantor/ buku dan kendaraan. 1. Pengadaan Tanah Cara pengadaan: membeli, menerima hibah, menerima hak pakai, dan menukar. a. pengadaan tanah dengan cara membeli: Menyusun Panitia Menetapkan tugas panitia: menetapkan syarat – syarat tanah yang akan dibeli (lokasi tanah), meneliti surat – surat tanah yang akan dibeli, mendapatkan penawaran harga, memperhatikan perencanaan tata kota, mendapatkan bukti pembebasan tanah, menyaksikan pembayaran. Memperhatikan syarat – syarat tanah yang akan dibeli misal bebas banjir, fasilitas listrik, air, transport, kondisi lingkungan dan perkembangan. Penyelesaian pembelian tanah Membentuk panitia pembebasan tanah (agraria, Pem- Da, PU, Camat, kades) Penanda tanganan akte jual beli tanah di depan notaris PPAT atau Camat setempat. Pembayaran dilakukan melalui KPN setempat. Menyelesaikan sertifikat. b.Pengadaan tanah dengan cara menerima hibah Hibah dapat berasal dari pemerintah dan swasta/ seseorang. Panitia penerima hibah tanah, anggotanya terdiri dari agraria, pemda, dinas PU, dan dari Depdiknas. Panitia mengadakan penelitian kemungkinan kelayakan atas penerimaan hibah. Serah terima dilakukan dengan akte serah terima hibah yang dibuat Notaris PPAT. Kepala satuan kerja menyelesaikan sertifikat tanah pada Dinas Agraria setempat. c. Pengadaan tanah dengan cara menerima hak pakai Dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah disertai dengan surat keputusan dari pemerintah yang bersangkutan dengan satuan berita acara serah terima. d. Dengan cara penukaran tanah Karena tanah / bangunan dipandang tidak memnuhi fungsinya lagi maka dapat diusulkan untuk ditukar dengan tanah dilokasi lain. Pengusulan pada Mentri Diknas yang dilampiri alasan, taksiran harga tanah lama dan baru. Mentri keuangan kemudian menyetujui, apabila harga disepakati kemudian membuat akte tanah.
18
2. Pengadaan Bangunan Cara pengadaan: membangun baru, membeli, menyewa, menerima hibah a. Membangun Baru Pengertian membangun baru adalah mendirikan bangunan baru dapat berarti memperbaharui (rehabilitasi/ renovasi), memperluas dan mengubah dengan cara membongkar seluruh bangunan gedung atau sebagian gedung. Lingkup kegiatan membangun baru terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan lapangan. Kegiatan Perencanaan meliputi kegiatan : 1. Persiapan perencanaan: penyusunan jadwal kerja, pembentukan organisasi, pengendalian dan pengawasan pembangunan, mengadakan pembebasan tanah sesuai dengan fungsi bangunan dan perencanaan tata kota/ daerah, menyiapkan data pengukuran tanah secara rinci dan teliti. 2. Desain skematik meliputi: rencana situasi secara keseluruhan, rencana denah, potongan dan tampak, perspektif interior dan eksterior, penjelasan dasar perencanaan 3. Rencana akhir merupakan hasil pengembangan perencanaan dari desain skematik dengan luas dan perkiraan biaya yang telah disesuaikan dengan dana yang tersedia. Pelaksanaan : Pelaku dalam pelaksanaan pengadaan banguan baru adalah kontraktor dan pengawas/ direksi lapangan. Kontraktor akan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan fisik. Pengawas/ direksi lapangan mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut. Pengawasan lapangan Menyelenggarakan kegiatan pengawasan di lapanagn yang menyangkut pengendalian kualitas dan kuantitas serta ketepatan waktu penyelesaian. b. Membeli bangunan Pada prinsipnya membeli banguan yang sudah jadi termasuk tanahnya tidak diperbolehkan tetapi dalam hal – hal yang luar biasa dapat diusulkan kepeda Menteri keuangan dan Bappenas dengan disertai alasan yang kuat. Setelah ada persetujuan dan dananya tersdia, penawaran harga dari pemilik perlu diajukan kepada panitia pembebasan tanah setempat. Apabila harga penawaran dan harga taksiran panitia sudah disepakati, maka akte jual beli langsung diselesaikan di depan notaris/ PPAT dan balik nama sertifikat tanah.
19
c. Menyewa bangunan Apabila diperlukan, misal untuk gedung sekolah, kantor. Suatu instansi diperkenankan menyewa bangunan atas persetujuan pejabat yang berwenang menurut peraturan. Anggaran untuk membayar sewa bangunan sudah tersedia. Untuk dapat melaksanakan penyewaan bangunan berlaku ketentuan – ketentuan pengadaan dengan cara penunjukan langsung. Setelah ditetapkan sewanya, dibuat surat penjanjian antara pihak penyewa dengan pihak yang menyewakan. d. Menerima hibah Departemen Pendidikan Nasional dapat meneriima hibah bangunan berikut tanahnya dari pihak lain (pemerintah daerah/ swasta). Serah terima dilakukan dengan Notaris PPAT setempat dan dilaporkan kepada Menteri Pendidikan Nasional.
3. Pengadaan Perabot Menurut buku pedoman umum pengelolaan perlengkapan yang dimaksud dengan perabot adalah barang yang berfungsi sebagai tempat duduk, tempat menulis, tempat istirahat, tempat penyimpanan alat/ atau bahan. Cara pengadaan dengan membeli, membuat sendiri menerima bantuan dan menyewa. Proses pengadaan : Membeli. Perabot – perabot yang akan dibeli harus memenuhi syaratsyarat yang sudah ditentukan, misal ukurannya anatomi, teknik konstruksi, dan harga standar. Membuat sendiri. Perabot sekoalah yang dibuat sendiri dimungkinkan hanya dalam rangka praktek serta disesuaikan dengan dana dan kemampuan yang tersedia. Menerima bantuan/ hibah. Perabot yang dihibahkan dapat berasal dari seseorang/ donatur. Penyerahan bantuan harus bersifat sukarela, tidak mengikat dan dilaksanakan dengan perjanjian. 4. Pengadaan Alat Kantor Yang dimaksud dengan alat kantor adalah alat – alat yang biasanya digunakan di kantor seperti mesin tulis, mesin hitung, mesin stensil, alat – alat lain yang menunjang kegiatan perkantoran. Pengadaan alat kantor dapat dilakukan dengan membeli secara serentak atau membeli sendiri dan menerima batuan/ hadiah/ hibah. Membeli alat kantor dapat dilakukan tanpa lelang atau dengan lelang. Mengikuti tatacara atau peraturan – peraturan yang berlaku.
20
Untuk alat – alat laboratorium IPA perlu melalui penawaran dengan prototipeny
PENATAAN FASILITAS KANTOR A. PENGERTIAN ERGONOMI Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja) dan nomos (aturan), secara keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja. Banyak definisi tentang ergonomi yang dikeluarkan oleh para pakar dibidangnya antara lain: Ergonomi adalah ”Ilmu” atau pendekatan multidisipliner yang bertujuan mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya, sehingga tercapai alat, cara dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan efisien (Manuaba, A., 1981). Ergonomi adalah ilmu, seni, dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik (Tarwaka. dkk, 2004). Ergonomi adalah ilmu tentang manusia dalam usaha untuk meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerja (Nurmianto, 1996). Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya (Suma’mur, 1987). Ergonomi adalah praktek dalam mendesain peralatan dan rincian pekerjaan sesuai dengan kapabilitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah cidera pada pekerja. (OSHA, 2000). Dari berbagai pengertian di atas, dapat diintepretasikan bahwa pusat dari ergonomi adalah manusia. Konsep ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterbatasan kemampuan, dan kapabilitas manusia. Sehingga dalam usaha untuk mencegah cidera, meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kenyamanan dibutuhkan penyerasian antara lingkungan kerja, pekerjaan dan manusia yang terlibat dengan pekerjaan tersebut.
B. TUJUAN DAN MANFAAT ERGONOMI Pelaksanaan dan penerapan ergonomi di tempat kerja dimulai dari yang sederhana dan pada tingkat individual terlebih dahulu. Rancangan yang ergonomis akan dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktivitas kerja, serta dapat menciptakan sistem serta lingkungan kerja yang cocok, aman, nyaman dan sehat.
21
Adapun tujuan penerapan ergonomi adalah sebagai berikut : Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, dengan meniadakan beban kerja tambahan (fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja, dan meningkatkan kepuasan kerja Meningkatkan kesejahteraan sosial dengan jalan meningkatkan kualitas kontak sesama pekerja, pengorganisasian yang lebih baik dan menghidupkan sistem kebersamaan dalam tempat kerja. Berkontribusi di dalam keseimbangan rasional antara aspek-aspek teknik, ekonomi, antropologi dan budaya dari sistem manusia-mesin untuk tujuan meningkatkan efisiensi sistem manusia-mesin. Manfaat pelaksanaan ergonomi adalah sebagai berikut: Menurunnya angka kesakitan akibat kerja. Menurunnya kecelakaan kerja. Biaya pengobatan dan kompensasi berkurang. Stress akibat kerja berkurang. Produktivitas membaik. Alur kerja bertambah baik. Rasa aman karena bebas dari gangguan cedera. Kepuasan kerja meningkat.
C. PENERAPAN ERGONOMI Penerapan ergonomi adalah menerapkan atau mengaplikasikan sistem ergonomi (perilaku kerja manusia yang benar) di lingkungan kerja. Ergonomi dapat diterapkan pada beberapa aspek dalam bekerja, antara lain dimulai posisi kerja, proses kerja, tata letak tempat kerja dan cara pengangkatan beban. Penerapan Ergonomik: Posisi Kerja Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani engan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. Bekerjalah dengan posisi tegak ke depan.
22
Usahakan pekerjaan terlihat dengan kepala dan badan tegak,kepala agak ke depan. Usahakan benda yang akan anda jangkau berada maksimal 15 cm di atas landasan kerja Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat diatur turun dan naik
Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. Kurangi gerakan yang tidak perlu, gunakan sepatu yang senyaman mungkin. Hindari postur tubuh yang tidak berubah/statis, sesekali regangkan otototot anda Jika pkerjaan anda menuntut adanya koordinasi tangan atau mata (contoh: mengetik dengan komputer) maka posisi pekerjaan perlu di dekat daerah mata, sedikit di bawah ketinggian bahu, untuk menstabilkan tangan diberi bantalan siku/pergelangan yang nyaman dengan tujuan mengurangi beban otot bahu Didalam proses kerja terdapat tatacara pengaturan Organisasi kerja Pekerjaan harus di atur dengan berbagai cara : Alat bantu mekanik diperlukan kapanpun Frekuensi pergerakan diminimalisasi Jarak mengangkat beban dikurangi Dalam membawa beban perlu diingat bidangnya tidak licin dan mengangkat tidak terlalu tinggi. Prinsip ergonomi yang relevan bisa diterapkan
gbr 2. posisi kerja & jangkauan kerja
23
Tata Letak Tempat Kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. Letakkan barang-barang tersebut dalam posisi yang minimal atau terdekat dan mudah dijangkau dan mudah terlihat Landasan kerja harus memungkinkan lengan menggantung pada posisi rileks dari bahu, dengan lengan bawah mendekati posisi horizontal atau sedikit menurun. (Duduk dengan posisi bersandar). Mengangkat Beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, angan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan. Beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang ditetapkan ILO sbb:
Gbr.3 Beban yang dapa diangkat
Kemampuan beban yang dapat diangkat - Laki-laki dewasa 40 kg - Wanita dewasa 15-20 kg - Laki-laki (16-18 th) 15-20 kg - Wanita (16-18 th) 12-15 kg
Metode mengangkat beban Semua pekerja harus diajarkan mengangkat beban. Metode kinetik dari pedoman penanganan harus dipakai yang didasarkan pada dua prinsip : Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung Untuk memulai gerakan horizontal maka digunakan momentum berat badan. Metoda ini termasuk 5 faktor dasar : Posisi kaki yang benar
24
Punggung kuat dan kekar Posisi lengan dekat dengan tubuh Mengangkat dengan benar Menggunakan berat badan Perlunya pelatihan bidang ergonomi, dengan adanya tuntunan dalam pelatihan yang terus menerus, akan menjadi pembiasaan dalam waktu bekerja. Sudah barang tentu pelatihan yang harus diikuti oleh semua pengguna fasilitas baik di bengkel maupun di laboratorium menjadi bagian pembelajaran yang tidak terpisahkan dengan kesehatan dan keselamatan kerja, kesemuanya ditujukan pada aspek proses kerja dan lingkungan kerja
D. TATA LETAK FASILITAS a. Pengertian Tata Letak Fasilitas Menurut Wignjosoebroto (2009), tata letak pabrik atau tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan berguna untuk luas area penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan material, penyimpanan material baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel pekerja dan sebagainya. Tata letak pabrik ada dua hal yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang ada dari pabrik. Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan kerja suatu industri. Peralatan dan suatu desain produk yang bagus akan tidak ada artinya akibat perencanaan tata letak yang sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara normalnya harus berlangsung lama dengan tata letak yang tidak selalu berubah-ubah, maka setiap kekeliruan yang dibuat didalam perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugian-kerugian yang tidak kecil. Tujuan utama didalam desain tata letak pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut elemen-elemen biaya seperti biaya untuk kontruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun fasilitas produksi lainnya. Selain itu biaya pemindahan bahan, biaya produksi, perbaikan, keamanan, biaya penyimpanan produk setengah jadi dan pengaturan tata letak pabrik yang optimal akan dapat pula memberikan kemudahan di dalam proses supervisi serta menghadapi rencana perluasan pabrik kelak dikemudian hari. b. Pentingnya Tata Letak Dan Pemindahan Bahan Keuntungan-keuntungan yang didapat berupa kenaikan jumlah produksi, mengurangi waktu tunggu, mengurangi waktu proses pemindahan bahan, penghematan penggunaan area untuk produksi, gudang, dan pelayanan, kemudian
25
pendayagunaan yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas produksi. Selain itu, proses manufakturing yang lebih singkat, mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator, memperbaiki moral dan kepuasan kerja, mempermudah aktivitas supervisi, mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran, dan mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari bahan baku ataupun produk jadi. c. Tujuan Perancangan Fasilitas Tata letak dan pemindahan bahan berpengaruh paling besar pada produktifitas dan keuntungan dari suatu perusahaan bila dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Selain itu, material handling sangat berpengaruh sebagai 50% penyebab kecelakaan yang terjadi dalam industri dan merupakan 40% dari 80% seluruh biaya operasional. Dalam pelaksanaanya, tata letak dan material handling memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Secara garis besar, tujuan utama dari perancangan tata letak adalah mengatur area kerja beserta seluruh fasilitas produksi di dalamnya untuk membentuk proses produksi yang paling ekonomis, aman, nyaman, efektif, dan efisien. Selain itu, perancangan tata letak juga bertujuan untuk mengembangkan material handling yang baik, penggunaan lahan yang efisien, mempermudah perawatan, dan meningkatkan kemudahan dan kenyamanan lingkungan kerja. Terdapat beberapa keuntungan tata letak fasilitas yang baik, yaitu: Menaikkan output produksi Pada umumnya, tata letak yang baik akan memberikan output yang lebih besar dengan ongkos kerja yang lebih kecil atau sama, dengan jam kerja pegawai yang lebih kecil dan jam kerja mesin yang lebih kecil. Mengurangi delay Mengatur keseimbangan antara waktu operasi dan beban dari tiap-tiap departemen atau mesin adalah bagian dari tanggung jawab perancang tata letak fasilitas. Pengaturan yang baik akan mengurangi waktu tunggu ataudelay yang berlebihan yang dapat disebabkan oleh adanya gerakan balik (backtracking), gerakan memotong (cross-movement), dan kemacetan (congestion) yang menyebabkan proses perpindahan terhambat. Mengurangi jarak perpindahan barang Dalam proses produksi, perpindahan barang atau material pasti terjadi. Mulai dari bahan baku memasuki proses awal, pemindahan barang setengah jadi, sampai barang jadi yang siap untuk dipasarkan disimpan dalam gudang. Mengingat begitu banyaknya perpindahan barang yang terjadi dan betapa besarnya peranan perpindahan barang, terutama dalam proses produksi, maka perancangan tata letak yang baik akan meminimalkan biaya perpindahan barang tersebut.
26
Penghematan pemanfaatan area Perancangan tata letak yang baik akan mengatasi pemborosan pemakaian ruang yang berlebihan. Pemaksimalan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan/atau fasilitas produksi lainnya. Proses manufaktur yang lebih singkat Dengan memperpendek jarak antar proses produksi dan mengurangibottle neck, maka waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu produk akan lebih singkat sehingga total waktu produksi pun dapat dipersingkat. Mengurangi resiko kecelakaan kerja Perancangan tata letak yang baik juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, dan nyaman bagi para pekerja yang terkait di dalamnya. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman Dengan penataan lingkungan kerja yang baik, tertata rapi, tertib, pencahayaan yang baik, sirkulasi udara yang baik , dsb, maka suasana kerja yang baik akan tercipta sehingga moral dan kepuasan kerja para pekerja akan meningkat. Hal ini berpengaruh pada kinerja karyawan yang juga akan meningkat sehingga produktivitas kerja akan terjaga. Mempermudah aktivitas supervisor Tata letak yang baik akan mempermudah seorang supervisor untuk mengamati jalannya proses produksi. Dalam PTLP ini pada dasarnya akan merupakan proses pengurutan dari suatu perencanaan tata letak yang sistematis. Urutan proses tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut : Pemilihan Lokasi Operation Process Chart (OPC) Routing Sheet Multi Product Process Chart (MPPC) Menentukan Gudang Ongkos Material Handling (OMH) From To Chart (FTC) Outflow, Inflow Tabel Skala Prioritas (TSP) Activity Relationship Diagram (ARD) Activity Relationship Chart (ARC) Area Alocation Diagram (AAD)
27
E. AKIBAT TIDAK MENERAPKAN ERGONOMI Penerapan ergonomi pada tata letak fasilitas tentu akan menimbulkan beberapa manfaat yang menunjang kepentingan pekerja maupun perusahaan atau pabrik tempat kerjanya. Begitu pula sebaliknya, sistem ergonomi yang tidak diterapkan akan menimbulkan beberapa akibat negatif, yang kemudian dapat menimbulkan penurunan produktivitas kerja. Akibat yang dimaksud yaitu seperti : Kejenuhan pada pekerja Kejenuhan termasuk kelelahan secara psikis. Kejenuhan pada pekerja ini dapat muncul karena kondisi ruang yang sama. Dimana seluruh fasilitasnya, seperti komputer, meja, lemari, atau lainnya berada diposisi yang sama. Hal ini akan memberikan kebosanan/kejenuhan tersendiri bagi pekerja yang berada diruangan tersebut. Padahal agar sel-sel otak bisa bekerja dengan giat, kita membutuhkan ruang kerja yang nyaman, memiliki privasi, sekaligus inspiratif. Kelelahan Setelah pekerja melakukan pekerjaannya maka umumnya pasti terjadi kelelahan, apa lagi didukung tata letak fasilitas kerja yang tidak menerapkan sistem ergonomi. Kelelahan yang dimaksud disini adalah kelelahan dari segi fisik. Timbul penyakit akibat kerja Para pekerja yang sudah merasakan kelelahan, namun tidak melakukan upaya untuk kesehatan kerja dalam mengatasi kelelahannya itu, maka sudah dipastikan penyakit akibat kerjapun akan muncul. Contohnya seperti para pekerja yang terus-terusan berada di depan komputer, maka tidak menutup kemungkinan penglihatannya akan terganggu. Kematian Kematian merupakan dampak yang paling fatal, hal ini tentu bisa terjadi hanya karena tata letak yang salah di lingkungan kerja. Misalnya bila tata letak mesin pengepres tidak sesuai prosedur dan kaidah ergonomi, maka berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja yang menelan korban jiwa.
28
RANGKUMAN (KEGIATAN BELAJAR 2)
FASILITAS KANTOR Pengertian Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha. Jenis-jenis fasilitas Fasilitas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fasilitas fisik dan fasilitas uang. Pengertian pengadaan fasilias adalah kegiatan menyediakan semua keperluan barang/ benda/ jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan pengadaan fasilitas adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Cara melakukan perencanaan fasilitas Kapan perencanaan fasilitas Prosedur perencanaan fasilitas Analisis kebutuhan fasilitas
PENATAAN FASILITAS KANTOR Konsep ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterbatasan kemampuan, dan kapabilitas manusia. Sehingga dalam usaha untuk mencegah cidera, meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kenyamanan dibutuhkan penyerasian antara lingkungan kerja, pekerjaan dan manusia yang terlibat dengan pekerjaan tersebut. Penerapan ergonomi adalah menerapkan atau mengaplikasikan sistem ergonomi (perilaku kerja manusia yang benar) di lingkungan kerja. Ergonomi dapat diterapkan pada beberapa aspek dalam bekerja, antara lain dimulai posisi kerja, proses kerja, tata letak tempat kerja dan cara pengangkatan beban Menurut Wignjosoebroto (2009), tata letak pabrik atau tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan berguna untuk luas area penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan material, penyimpanan material baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel pekerja dan sebagainya. Tata letak pabrik ada dua hal yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang ada dari pabrik.
29
Penerapan ergonomi pada tata letak fasilitas tentu akan menimbulkan beberapa manfaat yang menunjang kepentingan pekerja maupun perusahaan atau pabrik tempat kerjanya. Begitu pula sebaliknya, sistem ergonomi yang tidak diterapkan akan menimbulkan beberapa akibat negatif, yang kemudian dapat menimbulkan penurunan produktivitas kerja. Akibat yang dimaksud yaitu seperti :
Kejenuhan pada pekerja Kelelahan Timbul penyakit akibat kerja Kematian
30
TES FORMATIF
SOAL PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar a, b, c, d, atau e ! 1. Segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha merupakan penfertian dari . . . a. Fasilitas kantor d. Lingkungan kantor b. Pengadaan fasilitas e. Tata letak kantor c. Ruang lingkup kantor 2. Jenis-jenis fasilitas dibedakan menjadi . . . a. 1 d. 4 b. 2. e. 5 c. 3 3. Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya, pengertian menurut . . . a. Manuaba, A., 1981 b. Tarwaka. dkk, 2004 c. Nurmianto, 1996 d. Suma’mur, 1987 e. OSHA, 2000 4. Dalam penerapan ergonomi yang ada pada posisi kerja ukuran benda yang akan kita jangkaun benda maksimal . . . diatas landasan kerja a. 5cm d. 20cm b. 10cm e. 25cm c. 15cm 5. Kemampuan beban yang dapat diangkat oleh seorang wanita usianya lebih dari 18 tahun . . . a. 10-15 kg b. 15-20 kg c. 20-25 kg d. 30 kg e. 40 kg
31
6. Dibawah ini merupakan gambar . . .
a. Posisi kerja b. Jangkauan kerja c. Tata letak tempat kerja d. Mengangkat beban e. Posisi kerja dan jangkauan kerja 7. Apa maksud dari “mengurangi delay” yang ada pada keuntungan tata letak fasilitas yang baik. . . a. Tata letak yang baik akan memberikan output yang lebih besar dengan ongkos kerja yang lebih kecil atau sama, dengan jam kerja pegawai yang lebih kecil dan jam kerja mesin yang lebih kecil b. Mengatur keseimbangan antara waktu operasi dan beban dari tiap-tiap departemen atau mesin adalah bagian dari tanggung jawab perancang tata letak fasilitas c. Perpindahan barang atau material pasti terjadi d. Perancangan tata letak yang baik juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, dan nyaman bagi para pekerja yang terkait di dalamnya. e. Tata letak yang baik akan mempermudah seorang supervisor untuk mengamati jalannya proses produksi 8. Activity Relationship Diagram (1) From To Chart (7) Operation Process Chart (2) Pemilihan Lokasi (8) Multi Product Process Chart (3) Outflow, Inflow (9) Menentukan Gudang (4) Routing Sheet (10) Area Alocation Diagram (5) Tabel Skala Prioritas (11) Ongkos Material Handling (6) Activity Relationship Chart (12) Urutan dari proses tata letak yang baik untuk mempermudah aktivitas supervisor . . . a. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 b. 4, 5, 7, 8, 1, 2, 10, 3, 6, 9, 12, 11 c. 2, 3, 10, 7, 5, 1, 4, 6, 9, 8, 11, 12 d. 12, 11, 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1 e. 8, 2, 10, 3, 4, 6, 7, 9, 11, 1, 12, 5
32
9. Berkontribusi di dalam keseimbangan rasional antara aspek-aspek teknik, ekonomi, antropologi dan budaya dari sistem manusia-mesin untuk tujuan meningkatkan efisiensi sistem manusia-mesin, merupakan tujuan dari penerapan . . a. Ergonomi d. Tata ruang kantor b. Fasilitas kantor e. Penataan fasilitas kantor c. Tata letak kantor 10. Apa maksud dari “menaikkan output produksi” yang ada pada keuntungan tata letak fasilitas yang baik. . . a. Tata letak yang baik akan memberikan output yang lebih besar dengan ongkos kerja yang lebih kecil atau sama, dengan jam kerja pegawai yang lebih kecil dan jam kerja mesin yang lebih kecil b. Mengatur keseimbangan antara waktu operasi dan beban dari tiap-tiap departemen atau mesin adalah bagian dari tanggung jawab perancang tata letak fasilitas. c. Perpindahan barang atau material pasti terjadi d. Perancangan tata letak yang baik akan mengatasi pemborosan pemakaian ruang yang berlebihan e. Memperpendek jarak antar proses produksi dan mengurangibottle neck, maka waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu produk akan lebih singkat sehingga total waktu produksi pun dapat dipersingkat.
SOAL ESSAY Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang singkat, jelas, dan benar! 1. Jelaskan yang dimaksud fasilitas beserta tujuan dari pengelolaan fasilitas! _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ 2. Jelaskan proses dari pengadaan perabot! _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ 3. Jelaskan penerapan ergonomi pada tata letak tempat kerja! _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________
33
4. Jelaskan secara singkat akibat dari tidak menerapkan ergonomi! _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ 5. Sebutkan urutan proses tata letak yang baik untuk mempermudah aktivitas supervisor! _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________
SELAMAT MENGERJAKAN
34
KUNCI JAWABAN PILIHAN GANDA 1. 2. 3. 4. 5.
A B D C B
6. E 7. B 8. E 9. A 10. A
ESSAY 1. Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha. Pengelolaan Fasilitas bertujuan untuk : Mengupayakan pengadaan sarana prasarana melalui sistem perencanaan secara hati-hati dan seksama Mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan efisien Mengupayakan pemeliharaan sarana dan pra sarana agar siap pakai apabila diperlukan Membnatu personil dalam memberi layanan secara profesional dalam bidang sarana dan pra sarana. Dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja personil 2. Proses pengadaan perabot : Membeli Perabot-perabot yang akan dibeli harus memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan, misal ukurannya anatomi, teknik konstruksi, dan harga standar. Membuat sendiri Perabot sekolah yang dibuat sendiri dimungkinkan hanya dalam rangka praktek serta disesuaikan dengan dana dan kemampuan yang tersedia. Menerima bantuan/ hibah Perabot yang dihibahkan dapat berasal dari seseorang/ donatur. Penyerahan bantuan harus bersifat sukarela, tidak mengikat dan dilaksanakan dengan perjanjian 3. Penerapan Tata Letak Tempat Kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. Letakkan barang-barang tersebut dalam posisi yang minimal atau terdekat dan mudah dijangkau dan mudah terlihat
35
Landasan kerja harus memungkinkan lengan menggantung pada posisi rileks dari bahu, dengan lengan bawah mendekati posisi horizontal atau sedikit menurun. (Duduk dengan posisi bersandar). 4. Akibat tidak menerapkan ergonomi : Kejenuhan pada pekerja Kejenuhan termasuk kelelahan secara psikis. Kejenuhan pada pekerja ini dapat muncul karena kondisi ruang yang sama. Dimana seluruh fasilitasnya, seperti komputer, meja, lemari, atau lainnya berada diposisi yang sama. Hal ini akan memberikan kebosanan/kejenuhan tersendiri bagi pekerja yang berada diruangan tersebut. Padahal agar sel-sel otak bisa bekerja dengan giat, kita membutuhkan ruang kerja yang nyaman, memiliki privasi, sekaligus inspiratif. Kelelahan Setelah pekerja melakukan pekerjaannya maka umumnya pasti terjadi kelelahan, apa lagi didukung tata letak fasilitas kerja yang tidak menerapkan sistem ergonomi. Kelelahan yang dimaksud disini adalah kelelahan dari segi fisik. Timbul penyakit akibat kerja Para pekerja yang sudah merasakan kelelahan, namun tidak melakukan upaya untuk kesehatan kerja dalam mengatasi kelelahannya itu, maka sudah dipastikan penyakit akibat kerjapun akan muncul. Contohnya seperti para pekerja yang terus-terusan berada di depan komputer, maka tidak menutup kemungkinan penglihatannya akan terganggu. Kematian Kematian merupakan dampak yang paling fatal, hal ini tentu bisa terjadi hanya karena tata letak yang salah di lingkungan kerja. Misalnya bila tata letak mesin pengepres tidak sesuai prosedur dan kaidah ergonomi, maka berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja yang menelan korban jiwa. 5. Urutan proses tata letak yang baik untuk mempermudah aktivitas supervisor sebagai berikut : Pemilihan Lokasi Operation Process Chart (OPC) Routing Sheet Multi Product Process Chart (MPPC) Menentukan Gudang Ongkos Material Handling (OMH) From To Chart (FTC) Outflow, Inflow Tabel Skala Prioritas (TSP) Activity Relationship Diagram (ARD) Activity Relationship Chart (ARC) Area Alocation Diagram (AAD)
36
RUBIK PENILAIAN Tugas No 1
Kriteria
Bobot
Pemahaman perintah soal 1x
2
Menentukan variabel 1x
3
Membentuk persamaan 3x
4
Menyelesaikan persamaan 3x
5
Menentukan kesimpulan dan alasan
2x
Skala 1 Siswa tidak paham perintah soal.
Siswa dapat menentukan variabel namun belum tepat Siswa dapat membentuk persamaan namun belum tepat Siswa hanya dapat menyelesaikn tetapi tahapannya belum tepat. Siswa dapat menyimpulkn belumtepat
Skor Total Skor Maksimum
2 Siswa mengerti perintah soal namun terdapat banyak kesalahan dalam menyelesaikan. Siswa dapat menentukan variabel namun masih banyak kesalahan Siswadapat membentuk persamaan namun masih terdapat banyak kesalahan. Siswa hanya dapat menyelesaikan 1 tahapan persamaan Siswa dapat menyimpulkan tetapi tidak disertai alasan
3 Siswa mengerti perintah soal namunmasih terdapat sedikit kesalahan dalam menyelesaikan. Siswa dapat menentukan variabel namun masih terdapat sedikit kesalahan Siswa dapat membentuk persamaan namun masih terdapat sedikit kesalahan. Siswa hanya dapat menyelesaikan persamaan dan terdapat kesalahan dalam prosesnya Siswa dapat menyimpulkan tetapi alas an belum tepat
Skor 4 Siswa mengerti perintah soal dandapat menyelesaikannyad engan tepat. Siswa dapat menentukan variabel dengan tepat Siswadapat membentuk semua persamaan dengan tepat Siswa dapat menyelesaiakan semua persamaan hingga tahapan akhir Siswa dapat menyimpulkandand isertai dengan alasan yang tepat 40
Skor yang diperoleh siswa
37
DAFTAR PUSTAKA 1. Sukoco, Badri Munir.2007.Manajemen Administrasi Perkantoran Modern.Jakarta: Erlangga. 2. The Liang Gie.2007.Adminstrasi Perkantoran Modern, Edisikeempat.Yogyakarta:Liberty 3. Nurmianto, Eko.,1996, Ergonomi, Konsep Dasar Dan Aplikasinya, Edisi Pertama, Jakarta, Guna Widya 4. http://xerma.blogspot.com/2013/08/pengertian-pengadaan-fasilitas.html
viii
INDEKS A Office layout, 1 AAD, 26 ARC, 26 ARD, 26
B Back-tracking, 25
C Cellular offices, 4 Congestion, 25 Cross-movement, 25
N Nomos, 20
O OMH, 26 OPC, 26 Open-plan-offices, 3
P Private office, 3
R E
Rehabilitasi, 18 Renovasi, 18
Ergon, 20
F Fasilitas, 16 FTC, 26
H Highconfidential, 3
S Servicearea, 5 Storagearea, 5
T The Office Act, 6 TSP, 26
L Landscape offices, 4
M MPPC, 26
ix