MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi pengetahuan yang bersumber dari ingatan atau memori individu sebagai anak, maupun ingatan bersama (memori kolektif) sebagai kelompok anak di komunitas. Pemetaan Sosial yang dilakukan oleh anak bertujuan untuk memunculkan berbagai informasi atau data dari sudut pandang anak dan dihasilkan oleh kelompok anak sendiri. Secara garis besar tahapan pemetaan masyarakat yang telah dijalankan oleh kelompok anak adalah sebagai berikut: 1. memori individu atau ingatan pribadi yang dimunculkan -perkenalan merupakan informasi awal yang dihasilkan oleh anak; dan menjadi dasar untuk menyusun berbagai informasi atau data lain. Media yang digunakan bisa beragam seperti tulisan (deskripsi profil anak), gambar diri, surat, puisi maupun ungkapan secara lisan. 2. memori kolektif atau ingatan bersama yang digali bersama -melalui proses ngobrol bareng, CO melalui penggunaan berbagai media seperti gambar, lukisan karung, komik, wayang kardus, tater/operet berbagai ingatan bersama bisa digali. 3. merakit memori individu dan kolektif -secara bersama kelompok anak menyusun memori individu dan memori kolektif ke dalam suatu bentuk media tertentu, seperti peta. Media yang biasa digunakan untuk menyusun hal ini adalah peta wilayah. 4. memaknai kondisi anak di komunitas –berawal dari menemukenali sejarah komunitas, kelompok anak kemudian mencari informasi tentang kondisi anak pada masa dahulu dan membandingkan dengan kondisi sekarang (seperti yang diceritakan atau terungkap dalam memori individu dan kolektif. Pembandingan ini bukan untuk melihat, di masa mana kondisi anak yang lebih baik; tapi melihat apakah ada perubahan yang signifikan pada anak. Yang harus diingat adalah kondisi anak tergantung dengan konteks pada masa itu. 5. sosialisasi dan verifikasi –dengan cara membuat pameran di komunitas. Media yang dikembangkan adalah media visual (gambar dan tulisan) serta teater atau musik. Pada proses ini diharapkan peserta atau pengunjung pameran bisa menlakukan kritisi atau memberi masukan tentang berbagai informasi atau data yang dirasa belum lengkap atau tidak tepat. Klarifikasi ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada para narasumber atau dengan melihat langsung ke lapangan, atau melalui proses refleksi yang terbuka (pameran komunitas) klarifikasi bisa datang dari masyarakat lain yang melihatnya. 6. refleksi bersama -berbagai informasi atau data yang telah disusun bersama menjadi pengetahuan bersama diantara kelompok anak. Bentuk refleksi yang dilakukan bermacam-macam, seperti refleksi kelas, atau melalui pameran komunitas di masing-masing atau melalui pameran gabungan antar komunitas.
[MODUL PEMETAAN SOSIAL]
1
7. menuliskan kembali atau mendokumentasikan hasil -untuk kemudian bisa disajikan kepada pihak lain atau orang luar yang menjadi sasaran; di mana sasaran penyajian ini disesuaikan dengan kebutuhan. Pada tahap ini, peran orang dewasa atau remaja menjadi penting sebagai bagian dari bentuk advokasi terhadap anak. Modul ini akan lebih tepat diperuntukkan pada anak dan remaja yang berusia 12-18 tahun. Jumlah peserta ideal adalah 16-20 orang; di mana komposisi laki-laki dan perempuan berimbang. Peserta yang ikut juga bisa mewakili sebaran wilayah yang akan dipetakan; dan sebisa mungkin mewakili kelas-sosial serta latar belakang etnis dan agama yang ada di komunitas. Pada modul ini juga tidak dicantumkan durasi waktu per sesi atau per topik, karena akan sangat tergantung pada fasilitator. Penerapan modul ini akan sangat tergantung pada desain acaranya. Bentuk pelatihan atau workshop konvensional – dalam bentuk kelas dan waktu yang memusat- akan tidak tepat untuk menerapkan modul ini. Modul ini membutuhkan tempat di komunitas dan menggunakan jadwal hari yang lebih longgar. Kesepakatan tempat dan waktu akan lebih menarik jika dibuat bersama dengan peserta; atau dengan kata lain, peserta dilibatkan juga dalam menyusun rancangan kegiatan.
[MODUL PEMETAAN SOSIAL]
2
01 MEMBONGKAR MEMORI INDIVIDU Judul
“Ini Cerita Tentang Saya”
Tujuan
Peserta bisa menceritakan pengalaman atau ingatan pribadi untuk pembelajaran bagi pihak lain
Alat/Bahan
Metaplan, kartas plano, spidol, selotip
Metode/cara
Curah pendapat, sharing
Prosedur
Setiap anak diminta untuk menceritakan pengalaman, pengetahuan atau ingatannya tentang sesuatu hal, misalnya tentang kampungnya atau bisa dimulai dari rumah tinggal masing-masing kepada orang lain. Fasilitator menawarkan kepada setiap anak untuk mengungkapkannya dengan media apa saja yang bisa dilakukan anak, seperti tulisan, gambar, gerak atau tutur.
Fasilitator harus bisa mengakomodir semua anak dengan berbagai media. Misalnya kalau ada anak yang hanya bisa bertutur, fasilitator harus membantu untuk menuliskannya. Fasilitator harus memberikan pemahaman bahwa orang yang lain yang akan mendengarkan adalah orang yang tidak tahu tentang cerita tersebut Sebaiknya setelah selesai sesi ini peserta diminta untuk merefleksikan apa yang sudah dilakukan dan pelajaran apa yang didapat.
Setelah semua anak mengungkapkan memorinya, fasilitator dapat meminta setiap anak untuk membagikan, menceritakan atau menjelaskan kepada anak-anak lain secara bergantian. Setelah setiap anak selesai menceritakan tulisan/gambarnya, fasilitator ataupun anak lain bisa mengajukan pertanyaan mohon penjelasan lebih lanjut (klarifikasi) Selanjutnya, fasilitator bersama peserta mengelompokkan segala bentuk ekspresi tersebut berdasarkan cerita/informasi yang sama atau kira-kira sama. Setelah dikelompokkan, fasilitator mengajak anak-anak untuk memberi judul terhadap setiap kelompok cerita atau informasi tadi. Kemudian fasilitator mengumpulkan yang dibuat anak-anak secara rapih
semua
informasi/hasil
[MODUL PEMETAAN SOSIAL]
3
02 MEMBONGKAR MEMORI KOLEKTIF Judul
“Cerita Kampung Kami”
Tujuan
Peserta bisa mengungkapkan atau menggambarkan kepada pihak lain yang tidak tahu tentang semua hal yang dialami atau diketahui anak secara bersama-sama
Alat/Bahan
Metaplan, spidol, kertas plano, selotip
Metode/Cara
Diskusi kelompok dan teater.
Prosedur
Fasilitator dapat memulai dengan menawarkan kepada anakanak untuk membagi diri dalam beberapa kelompok berdasarkan kedekatan rumahnya atau kesamaan tempat bermain, tempat nongkrong, dsb. Setelah itu, fasilitator menjelaskan maksud dan tujuan mereka berkelompok, dan apa yang akan didiskusikan. Kemudian anak-anak dapat mulai berdiskusi tentang pengalamannya, ingatannya yang berkaitan dengan tema yang mereka pilih dan yang dialami bersama. Setelah itu, hasil diskusinya diminta untuk dituliskan di kertas plano atau kertas metaplan. Setelah selesai, masing-masing kelompok bisa menjelaskan kepada kelompok lain atau bisa dengan cara menggunakan media teater. Masing-masing kelompok membagi peran dan mempresentasikan kepada peserta yang lain. Presentasi tersebut selain menggunakan teater dan media pameran di mana hasilnya presentasikan kepada kelompok lain.
Pembagian kelompok didasarkan pada kesamaan yang dimiliki supaya diskusinya dapat terfokus dan informasinya dapat saling melengkapi. Pilihan cara presentasi bisa bermacam-macam teragantung bacaan situasi peserta.
Fasilitator mempersilahkan peserta dari kelompok lain untuk membaca, melihat dan mengomentari hasil dari kelompok yang presentasi. Setelah itu fasilitator dapat menawarkan kalau ada yang mau bertanya lebih lanjut/klarifikasi bisa disampaikan kepada keleompok bersangkutan untuk dijelaskan lebih lanjut. Setelah itu, semua hasil kerja kelompok ditambah catatan tambahan setelah tanya jawab, dikumpulkan oleh fasilitator sebagai bahan sesi selanjutnya.
[MODUL PEMETAAN SOSIAL]
4
03 MERANGKAI MEMORI INDIVIDU DAN KOLEKTIF Judul
“Peta Kampung”
Tujuan
Peserta bisa merangkai berbagai cerita atau ingatan individu maupun bersama menjadi pengetahuan bersama dan pihak lain.
Alat/Bahan
Metaplan, kertas plano, spidol, selotip
Metode/Cara
Diskusi kelompok.
Prosedur
Fasilitator bisa mengajak anak-anak untuk merangkainya dengan membuat satu media, misalnya peta wilayah yang digambar bersama. Kemudian di atas peta yang telah digambarkan bersama tersebut, semua informasi individu dan bersama coba diletakkan atau ditandai di atas peta tersebut. Apabila kertas yang tersedia tidak cukup, maka bisa kertas-kertas tersebut bisa disambung. Selagi anak-anak secara bersama-sama merangkai berbagai informasi, fasilitator bisa membantu mempertajam dengan berbagai pertanyaan. Jawaban atau penjelasan dari pertanyaan yang diajukan fasilitator dicatat atau digambarkan sebagai tambahan di atas peta tersebut. Setelah semua, cerita dirangkai, failitator bisa mengajak anakanak untuk mendiskusikan hasil kerja mereka. Fasilitator bisa menanyakan kepada peserta apabila ada yang mau menambahkan atau sekedar memperjelas apa yang telah disampaikan.
[MODUL PEMETAAN SOSIAL]
5
04 MEMAKNAI KEHIDUPAN ANAK DI KOMUNITAS Judul
“Cerita Anak Di Kampung Kami: Dulu dan Sekarang”
Tujuan
Peserta bisa mengungkapkan atau menggambarkan kepada pihak lain yang tidak tahu tentang tentang kehidupan anak di komunitas yang diperoleh dari narasumber.
Alat/Bahan
Kertas HVS, metaplan, spidol, kertas plano, selotip
Metode/Cara
Wawancara, diskusi kelompok dan teater.
Prosedur
Fasilitator meminta masing-masing kelompok untuk membuat daftar orang-orang yang mengetahui sejarah kampung. Dari daftar tersebut kemudian dipilih 3 (tiga) orang yang akan menjadi narasumber. Fasilitator mengingatkan kepada masingmasing kelompok dalam memilih narasumber melihat aspek kelas-sosial, yaitu: ada yang mewakili kelompok masyarakat kaya dan miskin; serta mewakili kelompok laki-laki dan perempuan. Fasilitator kemudian meminta masing-masing kelompok untuk membuat daftar pertanyaan bagi para narasumber tersebut. Fasilitator mengingatkan kepada masing-masing kelompok bahwa informasi yang diharapkan dari narasumber tersebut adalah: (a) cerita tentang awal mula kampung ini ada sampai sekarang ini; dan (b) cerita tentang kehidupan anak pada jaman dahulu.
Pertanyaan yang dibuat adalah untuk merangsang narasumber untuk bercerita. Artinya, yang dibutuhkan dari narasumber bukan sekedar jawaban, tetapi paparan atau deskripsi dalam bentuk tuturan atau cerita. Pewawancara menuliskan paparan dari narasumber dengan membuat catatan, setelah itu baru membuat paparannya. Pewawancara tidak perlu membuat transkripsi kata demi kata.
Masing-masing kelompok kemudian diminta mempersiapkan: (a) peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan wawancara pada narasumber; (b) jadwal waktu dan pembagian peran (siapa akan mewawancarai siapa). Setelah informasi diperoleh dari para narasumber, masingmasing kelompok diminta untuk merangkum temuan dan menuliskan dalam kertas plano. Berdasarkan tulisan yang dibuat pada kertas plano, masing-masing kelompok menyiapkan presentasi dalam bentuk teater. Cerita yang akan diangkat dalam bentuk teater tersebut adalah “Cerita Anak Di Kampung Kami: Dulu dan Sekarang” dengan menggabungkan informasi yang diperoleh dari sejarah kampung dan memori individu dan kolektif. Fasilitator meminta peserta untuk berlatih dan mempersiapkan presentasi.
[MODUL PEMETAAN SOSIAL]
6
05 SOSIALISASI DAN VERIFIKASI Judul
“Pameran di Komunitas”
Tujuan
Peserta bisa mengungkapkan atau menggambarkan kepada pihak lain yang tidak tahu tentang tentang sejarah kampung yang diperoleh dari narasumber.
Alat/Bahan
Kertas HVS, metaplan, spidol, kertas plano, selotip, tali rafia, kertas warna, kertas karton/manila dan alat musik.
Metode/Cara
Pameran, musik dan teater.
Prosedur
Fasilitator meminta semua peserta untuk mempersiapkan acara pameran. Gambar-gambar yang sudah dibuat oleh peserta ditempelkan pada kertas karton atau digantung pada tali rafia. Peserta bisa menggunakan peralatan seperti meja dan kursi untuk menempelkan atau meletakkan bahan-bahan yang akan dipresentasikan. Masing-masing kelompok diminta untuk memandu peserta atau pengunjung pameran untuk melihat gambaran visual yang sudah dibiuat. Setelah semua melihat gambaran visual, masing-masing keloompok menampilkan teater tentang “Cerita Anak di Komunitas: Dulu dan Sekarang” kepada peserta yang lain. Setelah semua dipresentasikan, fasilitator meminta peserta yang lain untuk memberikan komentar dan klarifikasi. Pada sesi ini bisa juga dengan cara tanya jawab. Masukan atau komentar dari peserta atau pengunjung dituliskan pada kertas plano. Pada tahapan ini, pameran bisa dilaakukan dalam 2 (dua) kemungkinan, yaitu: (a) simulasi –di mana pengunjung pameran adalah peserta yang ikut pelatihan; atau (b) sungguhan –artinya pameran ini langsung dibuat di komunitas dan mengundang masyarakat untuk datang melihat pameran.
[MODUL PEMETAAN SOSIAL]
7
06 REFLEKSI Judul
“Apa Saja Yang Sudah Kita Lakukan”
Tujuan
Peserta memahami proses yang memaknai kondisi anak di komunitas.
Alat/Bahan
Kertas HVS, metaplan, spidol, kertas plano dan selotip.
Metode/Cara
Curah pendapat.
Prosedur
Fasilitator meminta semua peserta untuk menuliskan pada kertas metaplan apa saja yang sudah dilakukan. Kemudian kertas metaplan tersebut ditempelkan di dinding. Setelah semua dituliskan, metaplan tersebut kemudian dikelompokkan bersama-sama. Fasilitator kemudian menggambarkan alur berdasarkan hasil refleksi dari peserta tersebut. Fasilitator bisa memberikan pendapat atau masukan pada proses ini.
sudah
dilakukan
dan
Setelah itu, fasilitator meminta semua peserta untuk menuliskan pada kertas metaplan apa saja yang didapat dari proses yang dilakukan. Kemudian kertas metaplan tersebut ditempelkan di dinding. Setelah semua dituliskan, metaplan tersebut kemudian dikelompokkan bersama. Fasilitator kemudian menggambarkan alur berdasarkan hasil refleksi dari peserta tersebut. Fasilitator bisa memberikan pendapat atau masukan pada proses ini.
07 DOKUMENTASI Judul
“Biar Tidak Hilang dan Rusak”
Tujuan
Peserta memahami cara melakukan dokumentasi.
Alat/Bahan
Kertas HVS, foto, map/folder plastik.
Metode/Cara
Kerja-kelompok.
Prosedur
Di akhir acara fasilitator meminta masing-masing kelompok untuk membuat dokumentasi. Pertanyaan untuk menggali cara pendokumentasian adalah: “bagaimana agar apa yang sudah kita lakukan bisa dibaca oleh orang dan juga tidak cepat rusak atau hilang”. Pada prinsipnya, semua yang dilakukan, dituliskan kembali atau direkam. Untuk dokumentasi teater, masingmasing kelompok diminta menuliskan cerita, pembagian peran dan langkah-langkah. Setelah semua dituliskan, dokumen yang ada dimasukkan dalam map/folder plastik. Dokumen tersebut kemudian di simpan pada salah satu peserta yang disepakati oleh peserta keseluruhan.
[MODUL PEMETAAN SOSIAL]
8