MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
BAB XI Analisa Kredit
A. Tujuan Instruksional : 1. Umum :
Mahasiswa dapat memahami konsep dari analisa kedit yang dilakukan oleh fihak bank.
2. Khusus : -
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.
-
Mahasiswa dapat memahami Pengertian Penilaian atau Analisis Kredit
-
Mahasiswa dapat memahami Pertimbangan Analisa Kredit
-
Mahasiswa dapat memahami Fungsi Analisa Kredit
-
Mahasiswa dapat memahami Aspek Penilaian Analisis Kredit
-
Mahasiswa dapat memahami Aspek-aspek kredit
-
Mahasiswa dapat memahami Penilaian Laporan Keuangan
-
Mahasiswa dapat memahami Jenis-Jenis kredit beserta perhitungannya .
B. Pokok Bahasan : Analisis Kredit C. Sub Pokok Bahasan : 1. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. 2. Pengertian Penilaian atau Analisis Kredit 3. Pertimbangan Analisa Kredit 4. Fungsi Analisa Kredit 5. Aspek Penilaian Analisis Kredit 6. Analisis Kredit 7. Aspek-aspek kredit 8. Penilaian Laporan Keuangan 9. Jenis-Jenis kredit 1. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
BANK adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknotes. Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris) , Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya 2. Pengertian Penilaian atau Analisis Kredit Penilaian atau analisis kredit adalah semacam studi kelayakan (feasibility Study) atas perusahaan yang mengajukan kredit kepada bank atau LK lainnya. (Firdaus & Ariyanti 2009:184) Penilaian kredit adalah Suatu kegiatan pemeriksaan, penelitian, dan analisa terhadap kelengkapan, keabsahan, dan kelayakan berkas/surat/data permohonan kredit calon debitur hingga dikeluarkannya suatu keputusan apakah kredit tersebut diterima atau ditolak. (Djohan
2000:97)
Menurut Thomas Suyatno, dkk (2003:70) yang dimaksud dengan analisa kredit adalah pekerjaan yang meliputi: 1. Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala aspek, baik keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui kemungkinan dapat/tidak dapat dipertimbangkannya suatu permohonan kredit. 2. Menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi penguraian dan kesimpulan serta penyajian alternatif-alternatif sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pimpinan dari permohonan kredit nasabah.
Dari Pengertian tersebut dapat disimpulkan, pengertian penilaian atau analisis kredit adalah Suatu kegiatan analisa/penilaian berkas/data dan juga berbagai aspek yang mendukung
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
yang diajukan oleh pemohon kredit, sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan apakah permohonan kredit tersebut diterima atau ditolak. 3. Pertimbangan Analisa Kredit Dalam pelaksanaan penilaian kredit, bank harus selalu mempertimbangkan berbagai hal yang terkait, agar kredit yang akan dipinjamkan dapat memiliki manfaat dan tidak merugikan bank maupun debitur di masa depan. Menurut Rahadja (1990:10) bank harus selalu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Keamanan kredit (safety), artinya harus benar-benar diyakini bahwa kredit tersebut dapat dilunasi kembali. 2. Terarahnya tujuan penggunaan kredit (suitability), yaitu bahwa kredit akan digunakan untuk tujuan yang sejalan dengan kepentingan masyarakat/sekurang-kurangnya tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. 3. Menguntungkan (profitable), baik bagi bank berupa penghasilan bunga maupun bagi nasabah, yaitu berupa keuntungan dan makin berkembangnya usaha. 4. Fungsi Analisa Kredit Kegiatan analisa kredit memiliki arti penting bagi bank, karena bank akan memiliki jaminan yang memadai selama kredit diberikan. Sutojo (1997:69) menyebutkan fungsi analisa kredit adalah: 1. Sebagai dasar bagi bank dalam menentukan tingkat suku bunga kredit dan jaminan yang disyaratkan untuk dipenuhi nasabah, 2. Sarana untuk pengendalian resiko yang akan dihadapi bank, 3. Syarat kredit dan sarana untuk struktur, jumlah kredit, jangka waktu kredit, sifa kredit, tujuan kredit, dan sebagainya, 4. Sebagai bahan pertimbangan pimpinan/direksi bank dalam proses pengambilan keputusan, 5. Sebagai alat informasi yang diperlukan untuk evaluasi kredit. 5. Aspek Penilaian Analisis Kredit Dalam menilai atau menganalisis suatu permohonan kredit perlu dibahas berbagai aspek yang menyangkut keadaan usaha pemohon kredit. Pembahasan ini pada dasarnya adalah untuk meneliti apakah pemohon memenuhi Prinsip 5C atau tidak yang kemudian menjadi pertimbangan bank untuk menentukan kelayakan pemohon kredit memperoleh kredit atau
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
tidak, dengan perkataan lain apakah permohonan kredit tersebut feasible dalam arti andaikata kredit diberikan, maka usahanya akan berkembang baik dan mampu mengembalikan kredit, baik pokok maupun bunga dalam jangka waktu yang wajar atau sebaliknya. Kasmir (2002:120) menjelaskan aspek-aspek yang perlu dinilai dalam penentuan kelayakan pemberian fasilitas kredit adalah sebagai berikut: 5.1. Aspek hukum/Yuridis Dalam aspek inin, tujuannya adalah untuk menilai keaslian dan keabsahan dokumendokumen yang diajukan oleh pemohon kredit. Penilaian ini juga dimaksudkan agar jangan sampai dokumen yang diajukan palsu atau dalam kondisi sengketa, sehinggamenimbulkan masalah. Penilaian dokumen-dokumen ini dilakukan ke lembaga yang berhak untuk mengeluarkan dokumen tersebut. Aspek-aspek pertimbangan kredit lainnya meliputi : 1.
Aspek Umum; dalam hal ini harus diteliti masalah-masalah : a) bentuk, nama dan alamat perusahaan, b) susunan manajemen, c) bidang usaha, d) keterangan tentang jumlah pegawai/buruh, e) kebangsaan, f) bank langganan, g) bagan organisasi.
2.
Aspek Ekonomi/Komersiil, yang meliputi masalah : a) pemasaran dan keadaan harga, b) persaingan, c) jumlah penjualan dari tiap-tiap jenis produk, d) cara penjualan, e) taksiran permintaan dan sebagainya.
3.
Aspek Teknik; yang harus diteliti adalah : a)
bahan baku dan penolong yang dibutuhkan,
b)
tanah dan tempat pabrik,
c)
bangunan (milik, sewa, umur, harga),
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
d)
urut-umtan proses produksi,
e)
perincian mesin dan peralatan,
f)
jumlah produksi,
g)
tersedianya tenaga kerja (keahlian, pendidikan, tingkat upah),
h)
dan lain-lain, misalnya mengenai tenaga penggerak, (diesel atau PLN),
tersedianya air (sumur atau PAM), dan sebagainya. 4.
Aspek Yuridis Memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, termasuk izin-izin yang diperlukan.
5.
Aspek Kemanfaatan dan Kesempatan kerja; hal-hal yang harus diperhatikan adalah : a)
Manfaat ekonomi bagi penduduk dan pengaruhnya terhadap struktur
perekonomian setempat. b)
Jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh proyek yang bersangkutan.
c)
Termasuk sektor yang diprioritaskan oleh pemerintah.
6. Aspek terakhir yang hams dianalisa yang merupakan aspek yang paling penting adalah aspek keuangan. Dengan melakukan penilaian terhadap aspek keuangan, di samping akan dapat diketahui likuiditas, solvabilitas, rentabiiitas serta stabilitas usaha, juga akan dapat diketahui berapa lama suatu investasi akan dapat dikembalikan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keputusan/kesimpulan yang diambil dalam pemberian kredit didasarkan atas kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian aspek keuangan, Jadi aspek keuangan di dalam pertimbangan kredit memegang peranan penting, yaitu merupakan titik berat dalam analisa kredit.
5.2. Aspek Pemasaran (Marketing) Dalam aspek ini dinilai besar kecilnya permintaan terhadap produk yang dihasilkan dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga akan diketahui prospek usaha tersebut sekarang dan dimasa yang akan datang.
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
5.3. Aspek Keuangan Analisa aspek ini terhadap perusahaan pemohon kredit sangat menentukan jumlah dari kebutuhan usaha dan juga terpenting untuk menilai kemampuan berkembangnya usaha pada masa mendatang serta untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar kreditnya. Dalam hubungannya dengan penilaian aspek finansiil suatu permohonan kredit, hal-hal yang perlu dinilai adalah sebagai berikut: (1) Neraca dan Laporan Rugi — Laba. (2) Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja. (3) Rencana Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Cash Budget). (4) Proyeksi Laporan Keuangan. (5) Penilaian Proyek Investasi. (6) Perhitungan Kebutuhan Kredit. (7) Rencana Angsuran Kredit (Repayment schedule). 5.4. Aspek Teknis Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk mengamati perusahaan dari segi fisik serta lingkungannya agar perusahaan tersebut sehat dan produknya mampu bersaing di pasaran dengan masih memperoleh keuntungan yang memadai. 5.5. Aspek Manajemen Penilaian aspek ini digunakan untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumber daya manusia yang dimiliki serta latar belakang pendidikan dan pengalaman sumber daya manusianya. Pengalaman perusahaan dalam mengelola berbagai proyek yang ada juga menjadi pertimbangan lain. 5.6. Aspek Sosial Ekonomi Penilaian aspek ini digunakan untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan akibat adanya proyek atau usaha pemohon kredit terhadap perekonomian masyarakat dan sosial secara umum.
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
5.7. Aspek AMDAL Merupakan analisis terhadap lingkungan baik darat, laut atau udara, termasuk kesehatan manusia apabila usaha atau proyek pemohon kredit dijalankan. Analisis ini dilakukan secara mendalam sebelum kredit disalurkan, sehingga proyek atau usaha yang dibiayai tidaka akan mengalami pencemaran lingkungan disekitarnya. 6. Analisis Kredit Tujuan utama analisis premohonan kredit adalah untuk memperoleh keyakinan apakah nasabah mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada bank secara tertib, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya, sesuai dengan kesepakatan dengan bank.hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyelesaian kredit nasabah, terlebih dahulu harus terpenuhinya Prinsip 6 C’s Analysis, yaitu sebagai berikut: 1. Character 2. Capital 3. Capacity 4. Collateral 5. Condition of Economy 6. Constraint Character adalah keadaan watak dari nasabah, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Kegunaan dari penilaian terhadap karakter ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya (willingness to pay) sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Sebagai alat untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari calon nasabah tersebut, dapat ditempuh melalui upaya antara lain: a. Meneliti riwayat hidup calon nasabah; b. Meneliti reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan usahanya; c. Meminta bank to bank information (Sistem Informasi Debitur); d. Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon nasabah berada; e. Mencari informasi apakah calon nasabah suka berjudi; f.
Mencari informasi apakah calon nasabah memiliki hobi berfoya-foya.
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Capital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Semakin besar modal sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon nasabah dalam menjalankan usahanya dan bank akan merasa lebih yakin dalam memberikan kredit. Modal sendiri juga diperlukan bank sebagai alat kesungguhan dan tangung jawab nasabah dalam menjalankan usahanya karena ikut menanngung resiko terhadap gagalnya usaha. Dalam praktik, kemampuan capital ini dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban untuk menyediakan self-financing, yang sebaiknya jumlahnya lebih besar daripada kredit yang dimintakan kepada bank Capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana calon nasabah mampu untuk mengembalikan atau melunasi utang-utangnya secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya. Pengukuran capacity tersebut dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan berikut ini: a. Pendekatan historis, yaitu menilai past performance, apakah menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu. b. Pendekatan finansial, yaitu menilai latar belakang pendidikan para pengurus c. Pendekatan yuridis, yaitu secara yuridis apakah calon nasabah mempunyai kapasitas untuk mewakili badan usaha yang diwakilinya untuk mengadakan perjanjian kredit dengan bank. d. Pendekatan manajerial, yaitu menilai sejauh mana kemampuan dan keterampilan nasabah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan. e. Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sejauh mana kemampuan calon nasabah mengelola faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, sumber bahan baku, peralatanperalatan , administrasi dan keuangan, industrial relation sampai pada kemampuan merebut pasar.
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Condition of Economy, yaitu situasi dan kondisi politik , sosial, ekonomi , budaya yeng mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang kemungkinannya memengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur. Untuk mendapat gambaran mengenai hal tersebut, perlu diadakan penelitian mengenai halhal antara lain: a.
Keadaan konjungtur
b.
Peraturan-peraturan pemerintah
c.
Situasi, politik dan perekonomian dunia
d.
Keadaan lain yang memengaruhi pemasaran
Collateral adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap kredit yang diterimanya. Collateral tersebut harus dinilai oleh bank untuk mengetahui sejauh mana resiko kewajiban finansial nasabah kepada bank. Pada hakikatnya bentuk collateral tidak hanya berbentuk kebendaan tetapi juga collateral yang tidak berwujud seperti jaminan pribadi (borgtocht), letter of guarantee, letter of comfort, rekomendasi dan avalis. Condition of Economy, yaitu situasi dan kondisi politik , sosial, ekonomi , budaya yeng mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang kemungkinannya memengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur. Untuk mendapat gambaran mengenai hal tersebut, perlu diadakan penelitian mengenai halhal antara lain: a.
Keadaan konjungtur
b.
Peraturan-peraturan pemerintah
c.
Situasi, politik dan perekonomian dunia
d.
Keadaan lain yang memengaruhi pemasaran
Constraint adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk dilaksankan pada tempat tertentu, misalnya pendirian suatu usaha pompa bensin yang disekitarnya banyak bengkel las atau pembakaran batu bata.
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Dari keenam prinsip diatas, yang paling perlu mendapatkan perhatian account officer adalah character, dan apabila prinsip ini tidak terpenuhi, prinsip lainnya tidak berarti. Dengan perkataan lain, permohonannya harus ditolak.
Hitunglah •
•
•
RATIO LIKUIDITAS –
CURRENT RATIO
–
CASH RATIO
–
QUICK RATIO
–
INVENTORY OF WORKING CAPITAL
RATIO LAVERAGE –
DEBT TO EQUITY RATIO
–
CURRENT LIABILITIES TO NET WORTH
–
TANGIBLE ASSET DEBT COVERAGE
–
LONG TERM DEBT TO EQUITY RATIO
–
DEBT SERVICE
RATIO AKTIVITAS
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
–
PERPUTARAN PERSEDIAAN
–
AVERAGE COLLECTION PERIOD
–
PERPUTARAN AKTIVA TETAP
–
PERPUTARAN MODAL KERJA
RATIO RENTABILITAS PROFIT MARGIN RETURN OF INVESTMENT RETURN OF EQUIT Hitunglah •
BEP
•
ACCOUNTING RATE OF RETURN = LABA BERSIH / INVESTASI
•
PAYBACK PERIODE = INVESTASI / (LABA ATAU RUGI + BIAYA DEPRESIASI)
•
NET PRESENT VALUE = IO + (PV/(1-i)1) + (PV/(1-i)2) + (PV/(1-i)3) … + (PV/(1-i)n)
•
METODE PERPUTARAN MODAL KERJA
•
–
PERPUTARAN KAS
–
PERPUTARAN PIUTANG
–
PERPUTARAN PERSEDIAAN
–
KETERKAITAN DANA KAS
–
KETERKAITAN DANA PIUTANG
–
KETERKAITAN DANA PERSEDIAAN
–
PERIODE KETERKAITAN DANA
–
PERPUTARAN MODAL KERJA
–
PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PENJUALAN
KEBUTUHAN KREDIT –
PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PENJUALAN
–
PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TAMBAHAN PENJUALAN
–
JUMLAH MODAL KERJA YANG DIBUTUHKAN
–
MODAL KERJA YANG DIMILIKI SEKARANG
–
JUMLAH KREDIT YANG DIPERTIMBANGKAN
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
7. ASPEK-ASPEK KREDIT Dalam dunia bisnis, perusahaan yang berhutang merupakan hal yang wajar. Bahkan kalau dicermati dalam laporan keuangan, hampir tidak ada perusahaan yang tidak memiliki hutang. Bahkan pemerintah dengan giat memberikan bantuan-bantuan dana yang bersifat lunak kepada usaha. kecil menengah (UKM) agar UKM dapat bertahan melalui lembaga perbankan, Dalam pemberian kredit, paling tidak ada dua pihak yang terkait/ yaitu debitur
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
(lembaga yang memberikan pinjaman) dan kreditur (lembaga/perseorangan yang meminjam dana). Fungsi bank pemerintah adalah untuk memberikan pelayanan kepada pemenntah, dunia usaha dan perorangan. Kegiatan yang penting adalah membiayai proyek-proyek pembangunan yang bertujuan menggairahkan industri baru maupun yang sedang berkembang, dalam wujud menyediakan dana atau pemberian kredit. Di satu sisi/ perusahaan yang kesulitan dalam pendanaan dapat mengajukan kredit di bank. Banyak lembaga perbankan yang menawarkan kredit dengan bunga yang sangat menarik, bonus yang menarik. Bahkan beberapa bank akan meningkatkan jumlah kreditnya apabila kreditur membayar kredit dengan lancar. Namun demikian, perusahaan harus selektif dalam memilih lembaga kredit. Perusahaan harus berhitung secara masak agar tidak terjebak dalam hutang. Untuk itu perusahaan harus melakukan perhitungan-perhitungan secara masak. •
Bagiamana arus kas yang akan datang, kemampuan perusahaan membayar kembaii kreditnya,
•
apakah pinjaman lebih menguntungkan dari pada penambahan modal sendiri?
•
Bagaimana prospek tambahan investasi tersebut di masa yang akan datang?
•
Bagaimana pangsa pasar perusahaan setelah ada tambahan investasi? Dan sebagainya.
Di sisi lain, bagi perbankan, pemberian kredit mi mengandung tingkat resiko[degree of risk) tertenta Untuk menghindari ataupun untuk memperkecil resiko kredit yang mungkin terjadi, maka pefmohonan kredit harus dinilaf oleh bank atas dasar syarat-syarat bank yang terkenal dengan 6C 8. PENILAIAN LAPORAN KEUANGAN Cara yang umum diterima untuk meneliti keadaan keuangan seorang nasabah/ yaitu dengan jalan memperoleh Neraca/ Laporan Laba / Rugi dan keterangan - keterangan lainnya. Sebaiknya diusahakan agar diperoleh laporan keuangan yang sudah diaudit, karena auditor dapat memberikan pandangan yang bebas tentang keadaan keuangan nasabah sebagai hasil dari pemeriksaannya terhadap pembukuan nasabah, sebelum melangkah daiam
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
penilaian neraca dan laporan laba / rugi, maka perlu diperhatikan apakah data yang disajikan sudah sesual dengan prinsip - prinsip akuntansi yang berlaku dan terjamm kebenarannya. Sedapat mungkin diperoleh laporan keuangan untuk bebrapa periode atau minimal laporan keuangan dua periode terakhir. Terhadap laporan keuangan inl antara lain dapat diterapkan teknik analisis sebagai berikut: 8.1. Analisis per pos / komponen Adalah suatu kegiatan meneliti atau menganlisa masing - masing pos yang ada dalam neraca maupun laporan laba / rugi. MIsalnya analisis terhadap pos piutang dagang, (a) harus diperoleh daftar nama/ aiamat/ jumlah piutang dan analisis menurut umur [age analysis); terutama untuk piutang - piutang yang Jumlahnya besar, (b) Analisis mutu dari piutang tersebut untuk tahun terakhir dan tahun sebelumnya (berapa % piutang yang baik, cukup, Temah dan kecll — kecN), (c) Bagaimana kegiatan penagihan yang dilakukan perusahaan, (d) Sebutkan pula syarat penJualan daerah penjualan/ (e) Tentukan kecukupan cadangan kerugian piutang dan lain sebagainya. Dalam teknik ini laporan keuangan disajikan dalam prosentase - prosentase yaitu prosentase darf masing - masing pos heraca terhadap total aktiva, sedangkan untuk pos pos laporan laba rugi prosentase dihitung terhadap jumlah penjualan bersih. Dengan cara ini akan diketahui tentang ; a. Tingkat investasi pada masing - masing pos (over investment atau sebaliknya under investment) b. Strutur permodalan c, Jumlah atau prosentase dari ssetiap rupiah penjualan yang terserap dalam tiap-tiap jenis biaya. 8.2. Analisis perbandingan Dalam analisa ini kita mengadakan perbandingan pos - pos dalam neraca dan laporan rugi laba dari suatu periode dengan periode lainnya (periode yang berurutan). Dengan analisis ini akan dapat diketahui perubahan – perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan penelitian leblh lanjut- Dalam penelitTan terhadap suatu perubahan maka
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
harus diperhatikan perubahan yang terjadi dalam pos - pos yang lain yang mempunyai hubungan yang logis / erat dengan pos yang bersangkutan 8.3. Analisis ratio Ratio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu pos atau kelompok pos yang lain baik yang tercantum dalam neraca maupun dalam laporan laba rugi, Dengan mengadakan analisis ratio akan dapat diketahui posisi keuangan nasabah/caron peminjam kredit- Dibawah Ini akan diuraikan beberapa ratio yang penting daEam hubungannya dengan kepentingan analisis kredit, a. Ratio Likuiditas Ratio untuk mengetahui kewajiban financial pada saat ditagih. Ratio – ratio likuiditas antara lain : 1)
Current Ratio : ratio antara aktiva lancar dengan hutang larcar.
2)
Cash Ratio : ratio antara (kas + bank) dengan hutang loncar.
3)
Quick ratio : ratio antara (oktiva fancar - persedioan) dengan hutang lancar
4)
Inventory of working capitaf : ratio antara (persediaan dengan aktiva lancar -
hutang lancar) atau ratio antara persediaan dengan modal kerja) b. Ratio Laverage Ratio untuk mengukur sampai seberapa Jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Dengan mengetahui laverage ratio akan dapal dinilai; posisi perusahaan terhadap seluruh kewajiban yang bersifst tetap/ keseimbangan antara aktiva tetap dengan modal Laverage ratio antara lain : 1) Debt to equity ratio Yaitu ratio antara totaT hutang dengan modal sendiri, Ratio Inl menunjukkan baglan ciarl setlap rupiah modal sendtrl yang dijadlkan jaminan hutang. 2) Current liabilites to net worth Yaitu ratio antara hutang Tancar dengan modal sendiri. Ratio ini menunjukkan bahwa dana - dana pinjaman segera akan ditagih ada sekian kalinya modal sendiri. 3) Tangible asset debt coverage Yaftu ratio antara aktiva tetap dengan hutang Jangka panjang. •
Ratio mi menunjukkan besarnya setlap ruptah aktiva tetap berwujud yang
•
digunakan untuk menjarnin hutang jangka panjang.
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
•
4) Long term debt to equity ratio
•
Yaitu ratio antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri,
•
Ratio inl menunjukkan bebrapa bagian dan setiap ruplah modal sendiri yang
•
dijadrkanjaminan hutang jangka panjang.
•
5) Debt service
•
Yaftu ratio antara [EBIT - Pajak + bunga) dengan (angsuran kredit + bunga)
•
Ratio ini menunjukkan laba operasi ada sektan kalllnya kewajiban membayar
•
angsuran kredit beserta bunganya (semakin kecil ratio maka makin besar
•
resikonya}.
•
4. Ratio aktivitas
•
Yaitu ratio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas
•
sehari - hari atau kemampuan perusahaan dalam penjualan, penagihan piutang,
•
atau pemanfaatan aktiva yang dimiliki,
9. Jenis-Jenis kredit Berdasarkan jenisnya kredit dibagi kedalam beberapa jenis diantaranya : 9.1. Kredit Investasi Kredit jangka menengah dan panjang untuk investasi barang modal seperti pembangunan pabrik,pembelian mesin. 9.2. Kredit Modal Kerja Kredit jangka pendek atau menengah yang diberikan untuk pembiayaan/pembelian bahan baku produksi. 9.3. Kredit Konsumsi Kredit untuk perorangan untuk pembiayaan barang-barang pribadi seperti rumah (KPRKredit Pemilikan Rumah), kendaraan (KKB-Kredit Kendaraan Bermotor), lain-lain seperti Kredit tanpa agunan. 9.4. Kredit Usaha Tanpa Bunga dan Tanpa Agunan Kredit ini disediakan khusus untuk usaha kecil dan menengah. Kredit semacam ini sangat meringankan bagi pengusaha namun tahapan seleksi pencairannya sangat ketat, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR). 9.5. Pinjaman Rekening Koran
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Pinjaman Rekening Koran (PRK) adalah penyediaan dana pada rekening koran debitur yang penarikannya dilakukan dengan menggunakan Cek atau Bilyet Giro. Penarikan pinjaman dapat dilakukan secara berulang-ulang selama masa berlakunya perjanjian kredit dengan tidak melewati plafond pinjaman yang telah disediakan. Pengembalian pinjaman dapat dilakukan secara sekaligus pada akhir perjanjian kredit atau dengan perpanjangan kredit (revolving). Perhitungan bunga produk Berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung bunga PRK : 1. Tingkat suku bunga dan biaya kredit akan diatur dalam Surat Keputusan Direksi tersendiri. 2. Satu tahun dihitung 360 hari. 3. Rumus perhitungan bunga kredit : Interest = Saldo pemakaian x hari bunga berjalan x % bunga 360 hari Apabila terjadi kelebihan penarikan sehingga melebihi batas/ limit plafond kredit, maka terhadap kelebihan tersebut akan dikenakan denda bunga overdraft. Jangka waktu berlakunya produk : 1.Jangka waktu berlakunya produk ini tidak dibatasi, sampai adanya ketentuan lainnya dari Direksi. 2.Jangka waktu perjanjian kredit maksimal selama 1 (satu) tahun, dan dapat diperpanjang untuk satu periode berikutnya sesuai penilaian bank. 9.6. Pinjaman Promes Berulang (PPB) Pinjaman Promes Berulang (PPB) adalah penyediaan dana yang penarikannya harus memberitahukan bank terlebih dahulu dan dengan menggunakan surat aksep. PERHITUNGAN BUNGA PRODUK 1. Tingkat suku bunga dan biaya kredit akan diatur dalam Surat Keputusan Direksi tersendiri. 2. Satu tahun dihitung 360 hari
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
3. Rumus perhitungan bunga kredit : Interest = Saldo pemakaian x hari bunga berjalan x % bunga 360 hari Apabila terjadi kelebihan penarikan sehingga melebihi batas/ limit plafond kredit, maka terhadap kelebihan tersebut akan dikenakan denda keterlambatan. JANGKA WAKTU KREDIT 1. Jangka waktu berlakunya produk ini tidak dibatasi, sampai adanya ketentuan lainnya dari Direksi. 2. Jangka waktu perjanjian kredit maksimal selama 1 (satu) tahun, dan dapat diperpanjang untuk satu periode berikutnya sesuai penilaian bank. 9.7. Pinjaman Angsuran Berjangka (PAB) Pinjaman Angsuran Berjangka (PAB) adalah penyediaan dana yang penarikannya dilakukan sekaligus dengan menggunakan surat aksep, sedangkan pelunasan pinjaman diangsur sesuai dengan jadwal angsuran yang telah ditetapkan. Jumlah pinjaman yang telah dilunasi tidak dapat ditarik kembali (non revolving). PERHITUNGAN BUNGA PRODUK 1. Tingkat suku bunga dan biaya kredit akan diatur dalam Surat Keputusan Direksi tersendiri. 2. Satu tahun dihitung 360 hari 3. Rumus perhitungan angsuran kredit : Angsuran = Nominal plafond (NP) + (NP x hari bunga berjalan x % bunga) Jumlah bulan angsuran Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran kredit, maka akan dikenakan denda keterlambatan. JANGKA WAKTU KREDIT
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
1.Jangka waktu berlakunya produk ini tidak dibatasi, sampai adanya ketentuan lainnya dari Direksi. 2.Jangka waktu perjanjian kredit maksimal selama 5 (lima) tahun. 9.8. Pinjaman Angsuran Berjangka (PAB) Kredit Angsuran Berjangka (KAB) adalah penyediaan dana untuk membiayai pembelian aset perusahaan (misalnya pembelian mesin & peralatan, gedung, gudang, kendaraan, dan lain-lain) yang penarikannya dilakukan sekaligus, sedangkan pelunasan pinjaman diangsur sesuai dengan jadwal angsuran yang telah ditetapkan. Jumlah pinjaman yang telah dilunasi tidak dapat ditarik kembali (non revolving). PERHITUNGAN BUNGA PRODUK Tingkat suku bunga dan biaya kredit akan diatur dalam Surat Keputusan Direksi tersendiri. 1. Satu tahun dihitung 360 hari 2. Rumus perhitungan angsuran kredit : Angsuran = Nominal plafond (NP)+ (NP x hari bunga berjalan x % bunga) Jumlah bulan angsuran Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran kredit, maka akan dikenakan denda keterlambatan. JANGKA WAKTU PRODUK 1.Jangka waktu berlakunya produk ini tidak dibatasi, sampai adanya ketentuan lainnya dari Direksi. 2.Jangka waktu perjanjian kredit maksimal selama 5 (lima) tahun. 9.9. Kredit Pemilikan Rumah (KPR – Rumah Tinggal) Kredit Pemilikan Rumah (KPR-RMH TINGGAL) adalah penyediaan dana kepada perorangan untuk membiayai pembelian rumah tinggal/ruko/rukan/apartemen baik secara langsung maupun melalui kerjasama dengan developer/agen property, yang akan digunakan sebagai tempat tinggal debitur atau keluarganya. PERHITUNGAN BUNGA PRODUK
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
1. Tingkat suku bunga dan biaya kredit akan diatur dalam Surat Keputusan Direksi tersendiri. 2. Satu tahun dihitung 360 hari 3. Rumus perhitungan angsuran kredit : 4. Angsuran = Nominal plafond (NP)+ (NP x hari bunga berjalan x % bunga) Jumlah bulan angsuran Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran kredit, maka akan dikenakan denda keterlambatan. JANGKA WAKTU PRODUK 1.Jangka waktu berlakunya produk ini tidak dibatasi, sampai adanya ketentuan lainnya dari Direksi. 2.Jangka waktu perjanjian kredit maksimal selama 5 (lima) tahun.
9.9 Kredit Pemilikan Rumah (KPR – Rumah Tinggal) Kredit Tanpa Agunan adalah penyediaan dana kepada debitur yang pembayarannya dilakukan dengan cara pemotongan gaji langsung terhadap debitur berdasarkan surat kuasa debet rekening (khusus bagi perusahaan yang ada kerjasama payroll dengan Bank Artos Indonesia), atau melalui kuasa pemotongan gaji kepada bendaharawan gaji dan/ atau bekerjasama dengan koperasi karyawan (kopkar) perusahaan dimana debitur bekerja. Pencairan pinjaman dilakukan sekaligus dengan mengkredit rekening tabungan debitur atau dengan penarikan tunai, sedangkan pelunasan pinjaman diangsur sesuai dengan jadwal angsuran yang telah ditetapkan. PERHITUNGAN BUNGA PRODUK 1. Satu tahun dihitung 365 hari 2. Rumus perhitungan angsuran kredit : 3. Angsuran = Nominal plafond (NP)+ (NP x hari bunga berjalan x % bunga) Jumlah bulan angsuran
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran kredit, maka akan dikenakan denda keterlambatan. JANGKA WAKTU PRODUK 1.Jangka waktu berlakunya produk ini tidak dibatasi, sampai adanya ketentuan lainnya dari Direksi. 2.Jangka waktu perjanjian kredit maksimal selama 4 (empat) tahun, dan dapat diperpanjang untuk satu periode berikutnya sesuai penilaian bank. Misalkan Anda mengambil kredit di bank sebesar Rp 12 juta dengan masa cicilan 12 bulan dan bank menggunakan sistem bunga tetap. Contoh perhitungan berikut menggunakan bunga flat 6%, bunga efektif 12%, dan bunga anuitas sebesar 12%. Bunga Flat Rumus: total Bunga
=PxIxN
bunga perbulan
= total bunga / B
besar angsuran
= (P + total bunga) / B
P : Pokok kredit I : Suku bunga per tahun N : Jangka waktu kredit dalam satuan tahun B : Jangka waktu kredit dalam satuan bulan Perhitungan: Total Bunga
= Rp 12.000.000×0,06×1 = Rp 720.000
Bunga per Bulan
= Rp 720.000 : 12 = Rp 60.000
Besar Angsuran
= (Rp 12.000.000+Rp 720.000 ) / 12
= Rp 1.060.000 Bulan
Saldo
Angsuran Pokok
Angsuran Bunga
Jumlah Angsuran
1
12.000.000
1.000.000
60.000
1.060.000
2
11.000.000
1.000.000
60.000
1.060.000
3
10.000.000
1.000.000
60.000
1.060.000
4
9.000.000
1.000.000
60.000
1.060.000
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
5
8.000.000
1.000.000
60.000
1.060.000
6
7.000.000
1.000.000
60.000
1.060.000
7
6.000.000
1.000.000
60.000
1.060.000
8
5.000.000
1.000.000
60.000
1.060.000
9
4.000.000
1.000.000
60.000
1.060.000
10
3.000.000
1.000.000
60.000
1.060.000
11
2.000.000
1.000.000
60.000
1.060.000
12
1.000.000
1.000.000
60.000
1.060.000
12.000.000
720.000
12.720.000
Jumlah Bunga Efektif Rumus : Bunga per Bulan = SA x I/12 SA : Saldo Akhir Periode I : Suku bunga per tahun Perhitungan: Bunga bulan pertama
= Rp 12.000.000×12%/12 = Rp 120.000
Angsuran pokok tiap bulan
= Rp 12.000.000/12 = Rp 1.000.000
Bulan
Saldo
Angsuran Pokok
Angsuran Bunga
Jumlah Angsuran
1
12.000.000
1.000.000
120.000
1.120.000
2
11.000.000
1.000.000
110.000
1.110.000
3
10.000.000
1.000.000
100.000
1.100.000
4
9.000.000
1.000.000
90.000
1.090.000
5
8.000.000
1.000.000
80.000
1.080.000
6
7.000.000
1.000.000
70.000
1.070.000
7
6.000.000
1.000.000
60.000
1.060.000
8
5.000.000
1.000.000
50.000
1.050.000
9
4.000.000
1.000.000
40.000
1.040.000
10
3.000.000
1.000.000
30.000
1.030.000
11
2.000.000
1.000.000
20.000
1.020.000
12
1.000.000
1.000.000
10.000
1.010.000
12.000.000
780.000
12.780.000
Jumlah Bunga Anuitas
Rumus : Angsuran Bulanan = P x I/12 x 1/(1-(1+i/12)m) P : PokokKredit I : Suku bunga per tahun
MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
m : Jumlah periode pembayaran (bulan) Perhitungan: Angsuran bulanan = Rp 12.000.000×12%/12×1/1-(1/(1+12%/12)12 ) = Rp 1.066.183,519
Bulan
Saldo
Angsuran Pokok
Angsuran Bunga
Jumlah Angsuran
1
12.000.000
954.995
111.189
1.066.184
2
11.045.000
962.937
103.247
1.066.184
3
10.082.000
970.880
95.304
1.066.184
4
9.111.188
978.822
87.362
1.066.184
5
8.132.366
986.763
79.421
1.066.184
6
7.145.603
994.705
71.479
1.066.184
7
6.150.898
1.002.647
63.537
1.066.184
8
5.148.251
1.010.589
55.595
1.066.184
9
4.137.662
1.018.532
47.652
1.066.184
10
3.119.130
1.034.416
31.768
1.066.184
11
2.092.271
1.042.348
23.836
1.066.184
12
1.050.523
1.050.298
15.886
1.066.184
12.000.000
794.208
12.794.208
Jumlah
E. Evaluasi Carilah laporan keuangan suatu perusahaan, kemudian analisalah apakah perusahaan tersebut layak untuk mendapatkan kredit baru atau tidak, jelaskan alasan saudara menggunakan metode analisis keuangan yang telah kita bahas.