MODUL 5 PENILAIAN PERSEDIAAN & PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG
Ir. Betrianis, MSi Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia DEPOK 2006
BEBERAPA CARA PENILAIAN YAITU
Harga tiap-tiap faktur (Specific Invoice Price atau Specific Identification Method)
Harga rata-rata
First-in, First-out (FIFO)
Last-in, First-out
(Average Cost)
(LIFO)
CONTOH
Pada akhir tahun buku sebuah perusahaan mempunyai persediaan 15 satuan barang dengan data-data yang ada sebagai beikut : 1 Januari persediaan awal
10 satuan @ Rp 100 = Rp 1.000
11 Maret dibeli
20 satuan @ Rp 120 = Rp 2.400
10 Agustus dibeli
20 satuan @ Rp 150 = Rp 3.000
29 Nopember dibeli
10 satuan @ Rp 140 = Rp 1.400 (+) 60 satuan
Rp 7.800
1.
Specific Invoice Price
Jika setiap barang dalam persediaan dapat diikuti faktur-faktur pembeliannya, maka cara ini dapat dipergunakan
Misal : 5 dari 10 satuan itu dibeli dalam bulan Nopember
sedang sisanya dalam bulan Agustus
Maka nilai persediaan dan harga pokok barang yang terjual dinilai sebagai berikut : Harga beli 60 satuan yang tersedia untuk dijual= Rp 7.800 Nilai persediaan akhir menurut specific invoice 5 satuan Nopember @ Rp 140 = Rp 700 10 satuan Agustus @ Rp 150 = Rp 1.500 (+) 15 satuan persediaan akhir = Rp 2.200 Harga pokok 45 satuan barang yang telah terjual = Rp 7.800 - Rp 2.200 = Rp 5.600,-
2.
Average Cost
Harga beli rata-rata setiap satuan adalah = Rp. 7.800 : 60 = Rp. 130,-
Harga 60 satuan yg tersedia untuk dijual
Nilai persediaan akhir menurut average cost : 15 satuan @ Rp 130 = Rp 1.950,-
Harga pokok 45 satuan barang yg telah terjual : Rp 7.800 - Rp 1.950 = Rp 5.850,-
= Rp 7.800,-
3.
First-in First-out (FIFO)
Harga beli 60 satuan yang tersedia untuk dijual = Rp 7.800,-
Nilai persediaan akhir menurut FIFO 10 satuan Nopember @ Rp 140 5 satuan Agustus @ Rp 150 15 satuan persediaan akhir
= Rp 1.400 = Rp 750 (+) = Rp 2.150,-
Harga pokok 45 satuan barang yg telah terjual = Rp 7.800 - Rp. 2.150 = Rp. 5.650,-
4.
Last-in First-out (LIFO)
Harga beli 60 satuan yang tersedia untuk dijual = Rp 7.800
Nilai persediaan akhir menurut LIFO 10 satuan persediaan awal @ Rp 100 5 satuan 11 Maret @ Rp 120 15 satuan persediaan akhir
= Rp 1.000 = Rp 600 + = Rp 1.600
Harga pokok 45 satuan barang yg telah terjual Rp 7.800 - Rp. 1.600 = Rp. 6.200,-
=
PERBANDINGAN
HASIL PERHITUNGAN
Apabila harga stabil, maka semua cara penilaian menghasilkan angka yang sama
Jika harga naik atau turun, setiap cara dapat menghasilkan angka yang berbeda seperti terlihat pada contoh diatas
PERBANDINGAN PENILAIAN PERSEDIAAN
Pembelian Tahun 2000 25 Januari 100 @ Rp 100 = Rp 10.000 01 Februari 50 @ Rp 110 = Rp 5.500 11 Maret 150 @ Rp 120 = Rp 18.000 + 300 Rp 33.500
Pembelian Tahun 2001 10 April 75 @ Rp 120 = Rp 9.000 01 Juli 75 @ Rp 110 = Rp 8.250 + 150 Rp 17.250
Penjualan Tahun 2000 25 Juni 50 @ Rp 200 = Rp 10.000 10 Agust 70 @ Rp 200 = Rp 14.000 25 Okt. 80 @ Rp 200 = Rp 16.000 + 200 Rp 40.000
Penjualan Tahun 2001 09 Sept.100 @ Rp 220 = Rp 22.000 20 Des. 150 @ Rp 200 = Rp 30.000 + 250 Rp 52.000
PERHITUNGAN INCOME STATEMENT (METODA = FIFO)
Tahun 2000 Penjualan (200 unit) Rp 40.000 Harga Pokok Penjualan Tahun 2000 : 25 Juni berasal dari pembelian 25 Jan : 50 @ Rp 100 = Rp 5.000 10 Agt berasal dari pembelian 25 Jan : 50 @ Rp. 100 = Rp.5.000 dari pembelian 01 Feb : 20 @ Rp. 110 = Rp.2.200 25 Okt.berasal dari pembelian 01 Feb : 30 @ Rp..110 = Rp.3.300 dari pembelian 11 Mar : 50 @ Rp. 120 = Rp.6.000 + 200 Rp.21.500 Laba Kotor Persediaan akhir 100 @ Rp 120 = Rp 12.000
Rp 18.500
Tahun 2001 Penjualan (250 unit) Rp 52.000 Harga Pokok Penjualan Tahun 2001 : 09 Sept berasal dari persediaan awal 100 @ Rp 120 = Rp 12.000 20 Des berasal dari pembelian 10 Apr 75 @ Rp 120 = Rp 9.000 dari pembelian 01 Juli 75 @ Rp 110 = Rp 8.250 (+) 250 Rp 29.250 (-) Laba Kotor Rp 22.750 (+) Laba Kotor 2000 + 2001 Rp.41.250,-
PERHITUNGAN INCOME STATEMENT (METODA = LIFO)
Tahun 2000 Penjualan (200 unit) Harga Pokok Penjualan Tahun 2000 : 25 Juni berasal dari pembelian 11 Mar : 50 @ Rp 120 10 Agt berasal dari pembelian 11 Mar : 70 @ Rp. 120 25 Okt.berasal dari pembelian 11 Mar : 30 @ Rp 120 dari pembelian 01 Feb : 50 @ Rp. 110 200 Laba Kotor Persediaan akhir 100 @ Rp 100 = Rp 10.000
Rp 40.000 = Rp 6.000 = Rp.8.400 = Rp.3.600 = Rp.5.500 + Rp.23.500 Rp 16.500
Tahun 2001 Penjualan (250 unit) Rp 52.000 Harga Pokok Penjualan Tahun 2001 : 09 Sept berasal dari pembelian 01 Juli 75 @ Rp 110 = Rp 8.250 dari pembelian 10 Apr 25 @ Rp 120 = Rp 3.000 20 Des berasal dari pembelian 10 Apr 50 @ Rp 120 = Rp 6.000 dari persediaan awal 100 @ Rp. 100 = Rp 10.000 + 250 Rp 27.250 (-) Laba Kotor Rp 24.750 (+) Laba Kotor 2000 + 2001 Rp.41.250,-
PERHITUNGAN INCOME STATEMENT (METODA = AVERAGE)
Tahun 2000 Penjualan (200 unit) Rp 40.000 Harga Pokok Penjualan Tahun 2000 : Harga rata-rata = Rp 33.500 : 300 = Rp 111 2/3 = Rp 111,67 200 @ Rp 111,67 Rp 22.334 (-) Laba Kotor Rp 17.666 Persediaan akhir 100 @ Rp 111.67 = Rp 11.167
Tahun 2001 Penjualan (250 unit) Harga Pokok Penjualan Tahun 2001 : Harga rata-rata = (Rp 11.167 + Rp 17.250) : 250 = Rp 113.67 250 @ Rp. 113,67 Laba Kotor Laba Kotor 2000 + 2001
Rp 52.000
Rp 28.416 (-) Rp 23.584 (+) Rp 41.250
PADA WAKTU HARGA MENINGKAT Metode FIFO menghasilkan perhitungan :
Metode LIFO menghasilkan perhitungan :
Harga persediaan akhir tinggi
Harga persediaan akhir rendah
Harga pokok barang yang terjual rendah
Harga pokok barang yang terjual tinggi
Laba tinggi
Laba rendah
PERBANDINGAN FIFO
LIFO
Nilai persediaan akhir
Rp 2.150 (tinggi) Rp 1.600 (rendah)
Harga pokok penjualan
Rp 5.650 (rendah)
Rp 6.200 (tinggi)
Mis : Penjualan
Rp 10.000
Rp 10.000
Laba Kotor
Rp 4.350
Rp 3.800
Metoda mana yang akan digunakan tidak menjadi masalah, asal metoda itu dipergunakan secara konsisten, tidak berubah-ubah dari tahun ke tahun
S0AL SOAL PENILAIAN PERSEDIAAN Toko sepatu anak KIDS memiliki data transaksi sebaga berikut : Pembelian : 25 Jan’02 150 pasang @ Rp. 200.000,01 Feb’02 250 pasang @ Rp. 300.000,11 Mar’02 200 pasang @ Rp. 250.000,Penjualan :
22 Juni’02 100 pasang @ Rp. 250.000,09 Sep’02 100 pasang @ Rp. 350.000,20 Des’02 150 pasang @ Rp. 400.000,-
Catatan : semua penjualan adalah penjualan bersih Selain itu diketahui pula data keuangan berikut : Biaya penjualan Rp. 20 juta, Biaya umum & adm. Rp. 10 juta, Biaya non operasi Rp. 10 juta, Pendapatan non operasi Rp. 10 juta, Pajak 20% HITUNGLAH : a. Harga Pokok Penjualan dengan FIFO , LIFO, Average b. Nilai persediaan akhir dengan FIFO, LIFO, Average c. Laporan I R/L thn 2002 dengan FIFO, LIFO, Average
SOAL SOAL PENILAIAN PERSEDIAAN
PT. Karya maju mempunyai data biaya produksi sebagai berikut : Bulan September : Persediaan awal bahan Rp. 200.000,Pembelian Rp. 2.000.000,Persediaan akhir Rp. 200.000,Upah buruh langsung Rp.1.200.000,Upah buruh tak langsung Rp. 400.000,Penyusutan ged.&mesin Rp. 200.000,Biaya listrik & air Rp. 600.000,Persd. Awal brg dlm proses Rp. 600.000,Persd. Akhir brg dlm proses Rp. 500.000,Persd. Awl produk jadi 100 unit @ Rp. 4.200,Produksi jadi bulan Septemberi 1000 unit yang merupakan jumlah produksi Selama bulan September.
SOAL SOAL PENILAIAN PERSEDIAAN
Bulan Oktober : Pembelian bahan Rp. 5.200.000,Persd. Akhir bahan Rp. 400.000,Upah buruh langsung Rp. 2.400.000,Biaya umum pabrik Rp. 2.000.000,Persd. Akhir brg dlm proses Rp. 900.000,Produk jadi bulan Oktober 1.500 unit Akhir Oktober dijual 2500 unit. Tidak ada penjualan sebelum akhir Oktober Dan selama bulan September PERTANYAAN : 1. Buatlah laporan Harga Pokok Produksi dan hitunglah harga pokok produksi/unit : Bulan September dan Oktober 2. Berapa Harga Pokok Penjualan (2.500 unit),apabila penilaian persediaan produk menggunakan metode FIFO, LIFO & Average Cost.