MODUL 5: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM – BAHAYA GENANGAN PESISIR
University of Hawaii at Manoa
Institut Teknologi Bandung
DAERAH PESISIR Perubahan Iklim dan Sistem Pesisir Menunjukkan Faktor Utama Perubahan Iklim Termasuk Pengaruh Eksternal dari Laut dan Daratan (Sumber: Nicholls, R.J., et.al, IPCC-AR4, 2007 WG2-Ch.6)
Bahaya Pesisir Akibat Terkait Perubahan Iklim Melalui Fenomena Perubahan Muka Laut (Sea Level Change) dan Gelombang Laut (Sea waves)
LAPI-ITB untuk Kementerian PU-Ditjen Tata Ruang, 2015
Bahaya Rendaman Pesisir Faktor Variabilitas Alamiah
Pasang Surut (Gravitasional)
Variabilitas Iklim
Perubahan Monsoonal
Penurunan Muka Tanah
Perubahan Iklim
Fenomena La Nina
Banjir Muara Sungai
Pemanasan Global
Kenaikan Muka Laut Global
Perubahan Muka Laut di Pesisir
Rendaman Pesisir
LAPI-ITB untuk Kementerian PU-Ditjen Tata Ruang, 2015
Bahaya Abrasi dan Sedimentasi Pesisir Faktor Alami
Variabilitas Iklim
Pasang Surut (Gravitasional)
Perubahan Monsoonal
Pemanasan Global
Perubahan Iklim
Fenomena La Nina
Banjir Muara Sungai Gelombang Badai/Pasang
Abrasi Pesisir
Gelombang Angin
Hempasan Gelombang di Pesisir
Sedimentasi Pesisir
LAPI-ITB untuk Kementerian PU-Ditjen Tata Ruang, 2015
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Daerah Pesisir Dampak negatif perubahan iklim terhadap daerah pesisir: 1. Peningkatan temperatur muka laut peningkatan coral bleaching dan kematian terumbu karang. 2. Peningkatan sedimentasi, ancaman bagi ekosistem wetland di pesisir . 3. Degradasi ekosistem pesisir (wetlands dan terumbu karang), dampak terhadap kesejahteraan masyarakat. 4. Peningkatan frekuensi banjir dan degradasi ketersedian air bersih, perikanan, dan sumberdaya alam lainnya. 5. Dampak terhadap masyarakat dan sistem sosial-ekonominya, dampak terhadap hilangnya property, sumberdaya alam, dan lingkungan. Peningkatan jumlah penduduk yang tinggal di daerah pesisir akan meningkatkan tekanan terhadap daerah pesisir tersebut.
Peningkatan tekanan terhadap perubahan guna lahan dan hidrologi di daerah tangkapan air akan mengurangi suplai sedimen ke daerah pesisir.
1. Bahaya Rendaman Pesisir
Skenario Bahaya : Pengaruh dari Kombinasi Faktor-faktor Terkait Rendaman Pesisir Kenaikan Muka Laut
Gaya Pasang Surut
Rendaman Pesisir Fenomena La Nina
Gelombang Laut
Skenario Bahaya
Pasang Tertinggi
Run-up Gelombang Badai
Tsunami
Kenaikan Muka Laut ENSO
Muka Laut Ratarata
Laut Dasar Laut
LAPI-ITB untuk Kementerian PU-Ditjen Tata Ruang, 2015
Skenario Bahaya : Pengaruh dari Kombinasi Faktor-faktor Terkait Rendaman Pesisir Komponen Bahaya Terkait Perubahan Permukaan Laut Komponen Bahaya
Frekuensi Kejadian
Tingkat Kepercayaan
Periode Ulang
Keterangan
Sering
Rendah
Bulanan
Prediksi Pasang Surut
Sering
Sedang
Musiman
Prediksi
Meningkat
Rendah
Meningkat
Proyeksi
ENSO/La Nina
Kurang sering
Rendah
2-3 tahunan
Prediksi
Banjir Sungai
Sering
Rendah
Tahunan
Statistik
Kurang sering
Tinggi
Tahunan
Statistik
Pasang Surut (HHWL) Gelombang yang Dibangkitkan Angin Kenaikan Permukaan Laut Global
Gelombang Badai
Estimasi Bahaya untuk Daerah Pesisir Cirebon Berdasarkan Skenario RCP4.5 Item/Tahun Pasang Tertinggi Astronomis Kenaikan Permukaan Laut La Nina Gelombang Badai
Gelombang yang Dibangkitkan Oleh Angin
2010
2030
45 cm relatif terhadap MSL
48cm relatif terhadap MSL
6,5±2,5cm relatif terhadap tahun 2000
19,5±7,5cm relatif terhadap tahun 2000
20±5cm relatif terhadap MSL
20±5cm relatif terhadap MSL
41cm relatif terhadap tinggi pasang surut
41cm relatif terhadap tinggi pasang surut
1,5 m
2,2 m
LAPI-ITB untuk Kementerian PU-Ditjen Tata Ruang, 2015
Skenario Akumulasi Bahaya Kombinasi Skenario Muka Air Tinggi Paling Tinggi (HHWL) Dengan Komponen Bahaya Lain Skenario
Kode Angka Bahaya
Singkatan Kode Bahaya
Skenario-1b
0+1+3+4
MSL+HHWL+SLR
Skenario-2b
0+1+3+4+5
MSL+HHWL+SLR+SS
Skenario-3b
0+1+3+4+6
MSL+HHWL+SLR+LN
Skenario-4b
0+1+3+4+7
MSL+HHWL+SLR+FL
Skenario-5b
0+1+3+4+5+6
MSL+HHWL+SLR+SS+LN
Skenario-6b
0+1+3+4+5+6+7
MSL+HHWL+SLR+LN+FL
Warna
Keterangan Nomor, Kode dan Jenis Bahaya serta Tinggi Mka Air di Pesisir Kode Angka Bahaya
Kode Bahaya
Catatan
0
reference
1
MSL
2
MHWL
Muka Air Tinggi Rata-rata
3
HHWL
Muka Air Tinggi Tertinggi
4
SLR
Kenaikan Permukaan Laut
5
SS
Gelombang Badai
6
LN
La Nina
7
FL
Banjir
Rata-rata Tinggi Permukaan Laut Rata-rata Tinggi Permukaan Laut Bulanan
LAPI-ITB untuk Kementerian PU-Ditjen Tata Ruang, 2015
Skenario Bahaya Akumulasi Kombinasi Skenario Muka Air Tinggi Paling Tinggi (HHWL) Dengan Komponen Bahaya Lain di Kota Cirebon Skenario
Warna
2015-2019
2020-2024
2025-2029
2030-2034
2035-2039
2040
freq
WL (cm)
freq
WL (cm)
freq
WL (cm)
freq
WL (cm)
freq
WL (cm)
freq
WL (cm)
Skenario-1b
16
55,67
14
59,17
16
62,67
20
66,17
20
69,67
4
73,17
Skenario-2b
18
93,97
19
97,47
16
100,97
25
104,47
25
107,97
5
111,47
Skenario-3b
4
76,37
6
80,57
4
160,77
-
-
-
-
-
-
Skenario-4b
14
154,17
10
157,67
9
161,17
15
164,67
15
168,17
3
171,67
Skenario-5b
7
109,17
6
118,87
9
121,67
-
-
-
-
-
-
Skenario-6b
1
176,97
5
179,07
6
181,87
-
-
-
-
-
-
LAPI-ITB untuk Kementerian PU-Ditjen Tata Ruang, 2015
Peta Rendaman Pesisir Kota Cirebon
Skenario 4b Tahun 2015
Skenario 4b Tahun 2030
LAPI-ITB untuk Kementerian PU-Ditjen Tata Ruang, 2015
Peta Rendaman Pesisir Pulau Selayar
Tingkat Bahaya
LAPI-ITB untuk Kementerian PUDitjen Tata Ruang, 2015
Sangat Tinggi (>3 m) Tinggi (2 – 3 m) Sedang (1 – 2 m) Rendah (0,3 – 1 m) Sangat Rendah (0 – 0,3 m)
Luas (Ha) 542,60 17,52 16,11 347,90
Tingkat Bahaya
Sangat Tinggi (>3 m) Tinggi (2 – 3 m) Sedang (1 – 2 m) Rendah (0,3 – 1 m) Sangat Rendah (0 – 0,3 m)
Luas (Ha) 548,99 15,20 21,04 348,58 22,69
2. Bahaya Abrasi dan Sedimenasi Pesisir
EROSI DAN SEDIMENTASI PESISIR Ketidakseimbangan antara pasokan dan kehilangan sedimen merupakan penyebab terjadinya erosi dan sedimentasi di daerah pesisir. Proses ini umumnya dipicu oleh faktor alami maupun karena campur tangan manusia.
Pasokan Sedimen ke Pantai (Sumber: Bird, 1993)
Kehilangan Sedimen dari Pantai (Sumber: Bird, 1993)
KERUSAKAN LINGKUNGAN PESISIR Kerusakan Lingkungan Pesisir
Faktor Umum Penambangan pasir di kawasan pesisir/gumuk pantai. Penebangan hutan pesisir/ tanaman mangrove untuk dijadikan tambak. Pengambilan/perusakan terumbu karang. Banjir akibat rob air pasang. Pencemaran lingkungan di perairan pantai. Intrusi air laut
Erosi/Abrasi
Sedimentasi
KERUSAKAN LINGKUNGAN PESISIR Kerusakan Lingkungan Pesisir
Faktor Umum
Erosi/Abrasi Faktor alamiah: akibat hempasan gelombang. Faktor aktivitas manusia: penambangan pasir pesisir, perusakan mangrove dan terumbu karang
Sedimentasi
KERUSAKAN LINGKUNGAN PESISIR Kerusakan Lingkungan Pesisir
Faktor Umum
Erosi/Abrasi
Sedimentasi
Penutupan muara sungai. Pendangkalan muara sungai. Proses transpor sedimen sepanjang pesisir
FENOMENA EROSI/ABRASI DAN SEDIMENTASI PESISIR
Pola Ruang dan Waktu Erosi Pantai Akibat Faktor Alam (Sumber: Bird, 1993)
Pola Ruang dan Waktu Erosi Pantai Akibat Faktor Manusia (Sumber: Bird, 1993)
Kondisi Abrasi dan Sedimentasi Pesisir Kota Cirebon
Tanggul penahan abrasi;
Sedimentasi pesisir membawa serta sampah dari daerah lain
Tanggul membatasi sedimentasi; Suplai sedimen sungai;
Sedimentasi yang meluas
LAPI-ITB untuk Kementerian PU-Ditjen Tata Ruang, 2015
Gelombang Penyebab Transpor Sedimen di Pesisir Cirebon Tinggi, Arah, dan Periode Gelombang pada Saat Terjadi Angin Timur dan Angin Timur Laut
LAPI-ITB untuk Kementerian PU-Ditjen Tata Ruang, 2015
Gelombang Penyebab Transpor Sedimen di Pesisir Cirebon Tinggi, Arah, dan Periode Gelombang pada Saat Terjadi Angin Utara dan Angin Barat Laut
LAPI-ITB untuk Kementerian PU-Ditjen Tata Ruang, 2015
TERIMA KASIH
Disusun oleh: M.S. Fitriyanto (0811226725;
[email protected]) Djoko Santoso Abi Suroso (0811116530;
[email protected]) M. Rizky Ramadhan (081315358336;
[email protected])