Modul 3
Mensetup BIOS I. Tujuan Mengenal item-item setup yang penting dalam BIOS dan mensetupnya. II. Landasan Teori BIOS merupakan program yang disimpan dalam suatu IC, misalnya : EPROM, EEPROM dan Flash ROM yang berada di motherboard , berfungsi untuk mengenali semua komponen yang terpasang pada motherboard. Program BIOS akan mengenali perubahan-perubahan yang telah dilakukan pada waktu setup dan merekam perubahan tersebut ke dalam IC CMOS dari EEPROM. Setting BIOS ini biasanya dilakukan pada waktu pertama kali menginstal komputer, menambah komponen baru komputer atau untuk mengoptimalkan kinerja komputer. Bilamana program BIOS yang ada di motherboard tidak dapat mengenali suatu komponen tertentu yang kita pasang, misalnya : mikroprosesor, card monitor, maka agar motherboard tersebut dapat mengenali maka program BIOS ini perlu di-Update. III. Praktek 1. Masuk ke dalam setup BIOS Masuk ke dalam menu utama setup BIOS, ada beberapa cara : 1. Menekan tombol
, pada waktu komputer sedang dalam proses POST (Power-On Self Test) atau melakukan pengecekan memori, rangkaian motherboard, card monitor, keyboard, diskdrive dan peralatan I/O lainnya. 2. Jika komputer sudah melakukan POST, restart komputer dengan menekan tombol atau menekan tombol reset pada casing.Dapat juga dengan melepaskan kabel power yang terhubung pada power supply. 2. Memilih beberapa bagian menu yang ada di bagian atas layar, disebut juga menu bar, yaitu : 1. Main, digunakan untuk melakukan perubahan pada konfigurasi standar dari sistem. 2. Advanced, digunakan untuk mengizinkan (enabled) dan membuat perubahan pada pilihan-pilihan perbaikan khusus bagi motherboard tersebut. 3. Power, digunakan untuk mengkonfigurasi dan mengaktifkan pilihan-pilihan yang ada dalam pengaturan powernya. 4. Boot, digunakan untuk mengkonfigurasi komponen sistem komputer, yang dipakai untuk menentukan lokasi dari suatu komponen yang akan diload sebagai sistem operasi untuk komputer tersebut. 5. Exit, digunakan untuk keluar dari menu yang aktif atau keluar dari program setup. 3. Mengetahui beberapa cara untuk menelusuri/masuk ke dalam berbagai macam menu setup. Legend Bar : berisi keterangan tombol-tombol yang dapat dipakai untuk menelusuri/masuk ke dalam berbagai macam menu setup yang berada di bagian bawah layar setup. Tabel berikut ini berisi keterangan tentang fungsi dari tomboltombol yang ditemukan pada legend bar.
Tombol yang ditekan < F1 > atau < Alt + H > < Esc > Tanda panah ke kiri/kanan Tanda panah ke atas/bawah Tombol kurang < - > Tombol tambah < + > atau space bar < Enter > < Home > atau < Page Up > < End > atau < Page Down > < F5 > < F10 >
Fungsinya Untuk menampilkan keterangan dari berbagai setup BIOS yang kita pilih. Untuk keluar dari menu yang aktif atau kembali ke menu utama dari suatu sub-menu. Untuk memilih menu ke kiri atau ke kanan. Untuk memindahkan sorotan menu ke atas atau ke bawah. Menggulung ke bawah nilai-nilai dari menu yang tersorot. Menggulung ke atas nilai-nilai dari menu yang tersorot. Menuju ke sebuah menu yang dipilih (ditandai dengan adanya sorotan). Memindahkan kursor pada isian pertama. Memindahkan kursor pada isian terakhir. Mereset layar yang aktif pada setup standar. Menyimpan perubahan yang telah dilakukan dan keluar dari setup.
4. Masuk ke menu utama (main menu). Pertamakali anda masuk ke setup program maka akan tampak tampilan berikut ini : System Time [XX:XX:XX] Aturlah sistem dengan waktu yang anda inginkan. Formatnya adalah jam, menit dan detik dimana nilai jam : (00-23), menit : (00-59), detik : (00-59). Gunakan tombol untuk berpindah diantara isian jam, menit dan detik. System Date [XX/XX/XXXX] Aturlah sistem dengan tanggal yang anda inginkan. Formatnya adalah bulan, tanggal dan tahun dimana nilai bulan : (1-12), tanggal : (1-31), tahun : (sampai 2084). Gunakan tombol untuk berpindah diantara isian bulan, tanggal dan tahun. Legacy Diskette A/B [1.44 M, 3.5 in.] Aturlah tipe dari floppy drive sesuai dengan yang anda pasangkan pilihannya : [none] tidak ada floppy drive yang dipasangkan, [360K, 5.25 in.], [1,2M, 3.5 in.], [720K, 3.5 in.], [1.44M, 3.5 in.] dan [2.88M, 3.5 in.] Floppy 3 Mode Support [Disabled] Digunakan untuk mendukung penggunaan floppy drive Jepang yang lama. Dimana floppy 3 mode ini hanya dapat membaca dan menuliskan pada disket 3.5 inchi sebesar 1,2 MB. Berbeda dengan diskdrive saat ini yang dapat membaca dan menulis pada disket 3.5 inchi sebesar 1.44 MB. Pilihanya : [Disabled] tidak diaktifkan dan [Enabled] diaktifkan.] 1. Primary and Secondary Master/Slave Adanya simbol pointer (tanda panah segitiga) di sebelah kiri dari Primary Master/Slave dan Secondary Master/Slave, ini menunjukkan keempatnya mempunyai beberapa sub-menu, untuk masuk kedalam sub menu tekan [Enter]. Type [Auto] Pilihan [Auto] akan mendeteksi secara otomatis harddisk IDE yang kita pasangkan. Jika pendeteksian secara otomatis ini lancar, setup otomatis akan mengisi dengan nilai yang sesuai berdasarkan parameter harddisknya pada isian sub-menu. Jika pendeteksian otomatis gagal, kemungkinan disebabkan
harddisknya terlalu tua atau terlalu baru. Jika harddisknya telah diformat menggunakan sistem yang lama, setup kemungkinan mendeteksi paramaternya salah. Bila kasusnya seperti ini, pilih [ User Type HDD] untuk memasukan parameter-parameter harddisk IDE-nya secara manual. Masukan secara manual jumlah dari cylinder, head dan sector per tracknya untuk harddisk yang dipasang. Untuk informasinya dapat dilihat pada dokumentasi dari harddisk atau label yang ditempel pada harddisk. Catatan : Sebelum melakukan konfigurasi harddisk pastikan anda mempunyai informasi konfigurasi yang benar dari perusahaan pembuatnya. Kesalahan mengeset konfigurasi akan menyebabkan kegagalan sistem untuk mengenali harddisk yang dipasang. Jika tidak ada drive (harddisk) yang dipasang atau anda ingin menghilangkan/menonaktifkan sebuah drive pilih [None]. Pilihan-pilihan untuk tipe drive lainnya : [CDROM] untuk IDE CD-ROM drive. [LS-120] untuk LS-120 floppy drive. [ZIP] untuk ZIP disk drive. [MO] untuk IDE magneto optical disk drive. [Other ATAPI Device] untuk peralatan IDE lainnya. Setelah menentukan pilihan anda pada sub-menu ini, tekan <Esc> untuk kembali ke menu utama (main menu). Ketika telah kembali ke main menu, maka isian harddisk drivenya akan menampilkan ukuran kapasitas harddisk drive yang di konfigurasi. Translation Method [LBA] Ketika Logical Block Addressing (LBA) diaktifkan, pengalamatan 28-bit dari harddisk digunakan tanpa memperhatikan cylinders, heads atau sectors. Mode LBA diperlukan untuk harddisk dengan kapasistas penyimpanannya lebih dari 504 MB. Pilihan konfigurasinya : [LBA], [LARGE], [Normal], [Match Partition Table] [Manual]. 2. Keyboard Features Didalamnya ada 3 sub menu : - Boot Up Numlock Status [On] Isian ini untuk mengaktifkan fungsi Number Lock selama sistem booting. Pilihan konfigurasinya : [Off] [On] - Keyboard Auto Repeat Rate [12/Sec] Berfungsi mengeset kecepatan sistem melakukan pengulangan untuk menghasilkan karakter selama penekanan 1 detik. Pilihannya antara 6 sampai 30 karakter per detik. Pilihan konfigurasinya : [6/Sec] [8/Sec] [10/Sec] [12/Sec] [15/Sec] [20/Sec] [24/Sec] [30/Sec] - Keyboard Auto Repeat Delay [¼/Sec] Berfungsi mengeset selang waktu untuk menampilkan antara karakter pertama dan kedua. Pilihan konfigurasinya : [¼Sec] [½/Sec] [¾/Sec] [1/Sec] Language [English] Isian menentukan versi bahasa yang digunakan BIOS. Supervisor Password [Disabled]/User Password[Disabled] Isian ini untuk mengeset password. Untuk mengeset password, sorotannya anda letakkan pada menu Supervisor/User Password lalu tekan <Enter>, lalu tulis
password yang anda inginkan kemudian tekan <Enter> lagi. Anda dapat membuat password maksimal sampai 8 karakter alphanumeric. Simbol-simbol dan karakter lain diabaikan. Untuk menegaskan atau meyakinkan passwordnya, tulis kembali passwordnya dan tekan <Enter>. Passwordnya sekarang telah diset [Enabled]. Password ini akan memberikan akses penuh terhadap setup menu BIOS. Untuk menghilangkan password sorotannya anda letakkan pada menu Supervisor/User Password kemudian tekan <Enter>. Akan muncul kotak dialog seperti pada waktu pengisihan. Disini isiannya anda kosongkan aja lalu tekan <Enter>. Passwordnya sekarang telah diset [Disabled]. Catatan tentang password : Program setup BIOS mengijinkan anda untuk menentukan password dalam menu utama. Password tidak case sensitive artinya password yang ditulis dalam huruf besar atau huruf kecil diartikan sama oleh pogram BIOS. Program setup BIOS juga mengijinkan untuk menentukan dua password yang berbeda yaitu : Supervisor Password dan User Password. Jika anda tidak mengeset sebuah Supervisor Password, setiap orang dapat mengakses program setup BIOS sedangkan Jika anda mengeset sebuah Supervisor Password, passwordnya diperlukan setiap akan masuk ke setup BIOS dan akan mendapatkan akses penuh ke isian konfigurasi lainnya. Jika lupa password : Jika anda lupa passwordnya, anda dapat menghapusnya dengan menghapus CMOS Real Time Clock (RTC) RAM. CMOS RTC RAM ini berisi informasi password yang dicatu oleh sebuah cell battery yang ada di motherboard. Cara menghapusnya dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Matikan komputer dan lepaskan kabel powernya. 2. Lepaskan battery yang ada di motherboard. 3. Pindahkan jumper dari posisi normal [2-3] ke posisi clear CMOS [1-2]. Setelah 5 detik pindahkan kembali jumpernya pada posisi normal [2-3]. 4. Pasangkan kembali batterynya. 5. Pasangkan kembali kabel powernya dan nyalakan komputernya. 6. Tekan tombol pada waktu proses booting dan masuk ke setup BIOS untuk kembali memasukkan data. Halt On [All Errors] Isian ini menentukan tipe dari error yang akan menyebabkan sistem komputer berhenti. Pilihan konfigurasinya : [All Errors] [No Errors] [All but Keyboard] [All but Disk] [All but Disk/Keyboard] Installed Memory [XXX MB] Isian ini otomatis menampilkan jumlah total kapasitas memori yang terdekteksi oleh sistem komputer selama proses booting. 5. Advanced Menu. CPU Speed [Manual] Ketika motherboard di set pada mode jumperfree (tanpa jumper), isian ini mengijinkan anda untuk memilih frekuensi internal dari CPU. Pilihlah [Manual], jika anda ingin melakukan pada 2 isian berikutnya, yaitu : CPU Frequency Multiple dan CPU/PCI Frequency (MHz). Catatan : Pemilihan frekuensi yang terlalu tinggi dari yang direkomendasikan oleh perusahaan pembuat CPU, kemungkinan akan menyebabkan sistem komputer hang atau crash.
CPU Frequency Multiple [XX.X.x] Isian ini dapat diisi apabila CPU Speed [Manual]. Isian ini mengeset Frequency Multiple (pengali frekuensi) bagi External Frequency sehingga nilai yang dihasilkan sama dengan frekuensi internal CPU (kecepatan dari CPU-nya). Sehingga dalam menentukan isian ini harus mempertimbangkan juga nilai dari CPU/PCI Frequency (MHz) atau (ekternal frekuensi). Pilihan konfigurasinya : [5.0x] sampai [14.0x] CPU/PCI Frequency (MHz) [XXX/XX] Isian ini dapat diisi apabila CPU Speed [Manual]. Isian ini untuk menentukan bus frekuensi (external frequency) dari komputer, besarnya bus frekuensi ini akan diberitahukan ke pembangkit clock (clock generator), yang nantinya oleh pembangkit clock dikirim ke sistem bus dan PCI bus . Nilai dari bus frekuensi (external frequency) ini dikalikan dengan nilai dari pengali bus (CPU Frequency Multiple) harus sama dengan kecepatan CPU-nya. Contohnya : Jika kecepatan CPU yang digunakan 1,3 GHz maka anda set CPU Frequency Multiple [13.0.x] dan CPU/PCI Frequency (MHz) [100/33] CPU Level 1 Cache, CPU Level 2 Cache [Enabled]. Isian ini untuk memilih apakah akan memasang/mengaktifkan CPU Level 1 Cache dan CPU Level 2 Cache atau tidak ? Sebaiknya kedua-duanya diaktifkan. Pilihan konfigurasinya : [Disabled] dan [Enabled] BIOS Update [Enabled] Isian ini berfungsi untuk memperbaharui program BIOS, untuk memenuhi prosesor dengan data yang diperlukan agar kemampuannya meningkat. Ketika diset [Enabled] BIOS akan dapat diupdate sehingga prosesor dapat mengenali komponenkomponen baru yang dipasangkan pada motherboard tersebut dan meningkatkan performance atau kemamapuannya. PS/2 Mouse Function Control [Auto] Setting standarnya [Auto], akan mengijinkan mendeteksi sebuah mouse PS/2 pada waktu booting. Jika terdeteksi, BIOS menetapkan IRQ12 pada mouse PS/2, jika tidak terdeteksi IRQ12 dapat digunakan untuk expansion card. Ketika anda set [Enabled] BIOS otomatis memesan IRQ12, baik mouse PS/2 terdeteksi maupun tidak terdeteksi sehingga IRQ12 tidak dapat digunakan untuk expansion card. Pilihan konfigurasinya : [Disabled] dan [Enabled] USB Legacy Support [Auto] Adanya sub menu ini, menandakan bahwa motherboard support terhadap USB (Universal Serial Bus). Setting standar [Auto] akan mengijinkan sistem mendeteksi sebuah USB pada waktu booting. Jika terdeteksi mode USB controller legacy diaktifkan, bila tidak terdeteksi mode USB controller legacy dinonaktifkan. Ketika isian ini anda set [Disabled], mode USB controller legacy dinonaktifkan, baik anda menggunakan atau memasang USB maupun tidak. Pilihan konfigurasinya : [Disabled] dan [Enabled] 1. Chip Configuration SDRAM Configuration [By SPD] Adanya tanda pointer segitiga menunjukkan bahwa didalam ada sub-menunya. Berfungsi untuk mengeset timing dari SDRAM menjadi optimal didasarkan pada memori yang digunakan. Setting standar [By SPD] akan mengkonfigurasi item 2-5 dengan membaca isi dalam SPD (Serial Presence Device) SDRAM-nya. Setting [User Defined] akan mengaktifkan atau memunculkan 4 parameter SDRAM berikutnya, dimana nilai isiannya dapat anda tentukan sendiri.
Graphics Apertur Size [64 MB] Berfungsi untuk memilih ukuran dari memori yang akan dipetakan (mapping) untuk data graphic AGP. Pilihan konfigurasinya : [4 MB] [8 MB] [16 MB] [32 MB] [64 MB] [128 MB] [256 MB] AGP Capability [4 x Mode] Motherboard ini mendukung interface AGP 4x yang dapat mentransfer data video sebesar 1066 MB/s. Jika anda menggunakan AGP 4x anda set [4x Mode]. Jika anda menggunakan AGP2x berarti dapat mentransfer data video sampai 533 MB/s, anda set [2x Mode]. Jika anda menggunakan AGP1x berarti dapat mentransfer data video sampai 266 MB/s, anda set [1x Mode]. Memori Hole At 15M – 16 M [Disabled] Ini akan mengijinkan anda memesan sebuah alamat untuk card expansi ISA, hal ini karena expansi card hanya mengakses memori diatas 16 M, sedangkan card expansi ISA antara 15MB – 16MB. Pilihan konfigurasinya : [Disabled] [Enabled] OnBoard PCI IDE Enabled [Both] Menu ini mengijinkan anda untuk mengaktifkan saluran primary IDE atau saluran secondary IDE atau keduanya. Anda dapat mengeset kedua saluran di non-aktifkan dengan pilihan [Disabled] Pilihan konfigurasinya : [Both] [Primary] [Secondary] [Disabled] 2. I/O Device Configuration Menu ini mempunyai pointer segitiga sehingga menunjukkan bahwa menu ini mempunyai sub-menu yaitu : OnBoard FDC Swap A&B [No Swap] Berfungsi untuk mengubah hardware drive yang ditetapkan sebagai drive akhir [B] dari floppy drive yang dipasangkan (jika ada 2 disk drive) atau menukarkan drive. Pilihan konfigurasinya : [No Swap] [ Swap AB] Floppy Disk Access Control [R/W] Pilihan ini mengijinkan proses pembacaan dan penulisan ke dalam floppy disk. Ketika diset [Read Only], parameter ini menjaga proses pengcopian ke dalam floppy disk sehingga floppy disk hanya dapat dibaca tetapi tidak dapat ditulisi. Pilihan konfigurasinya : [R/W] [Read Only] On Board Serial Port 1 [3F8H/IRQ4] On Board Serial Port 1 [2F8H/IRQ3] Isian ini akan mengeset address untuk konektor serial onboard, Serial Port 1 dan Serial Port 2 harus mempunyai address yang berbeda. Pilihan konfigurasinya : [3F8H/IRQ4] [2F8H/IRQ3] [Disabled] On Board Parallel Port [3F8H/IRQ7] Isian ini mengeset address dari konektor port parallel. Jika isian ini dinon-aktifkan maka pilihan konfigurasi dari menu Paralel Port Mode [ECP+EPP] tidak tersedia atau tidak aktif. Pilihan konfigurasinya : [Disabled] [3F8H/IRQ7] [2F8H/IRQ5] 3. PCI Configuration Slot 1,2,3,4/5 IRQ [Auto] Isian ini otomatis menetapkan IRQ untuk setiap slot PCI. Setting standar untuk setiap isian adalah [Auto], yang mempergunakan auto-routing (pengarah otomatis) untuk menentukan IRQ yang digunakan. Pilihan konfigurasinya : [Auto] [NA] [3] [4] [5] [9] [10] [11] [12] [14] [15]
PCI/VGA Palette Snoop [Disabled] Beberapa kartu VGA yang tidak standar, seperti graphics accelerator atau card video MPEG kemungkinan tidak menampilkan warna yang bagus. Setinglah isian ini menjadi [Enabled] untuk memecahkan masalah ini. Jika anda menggunakan card VGA standar biarkan isian ini pada seting standar [Disabled]. Pilihan konfigurasinya : [Disabled] [Enabled] Primary VGA BIOS [PCI VGA Card] Isian ini mengizinkan anda untuk menentukan card graphic utama. Pilihan konfigurasinya : [PCI VGA Card] [AGP VGA Card]. USB Function [Enabled] Set isian ini menjadi [Enabled] jika anda ingin menggunakan Universal Serial Bus (USB) Pilihan konfigurasinya : [Disabled] [Enabled] Onboard PCI Devices Control - Onboard AC97 Audio Controller [Enabled] Parameter ini mengijinkan anda untuk mengaktifkan atau menonaktifkan, controller Audio AC97 on board. Pilihan konfigurasinya : [Disabled] [Enabled] - Onboard AC97 Audio Modem Controller [Enabled] Parameter ini untuk mengaktifkan atau menonaktifkan, controller modem on board. Gunakan seting [Enabled], jika anda ingin menggunakan modem yang on board. Set isian ini [Disabled], jika anda menginstal Card LAN PCI. Pilihan konfigurasinya : [Disabled] [Enabled] PCI UMB Resource Exclusion. 6. Power Menu Pada menu power ini, kita dapat mengatur agar penggunaan dayanya berkurang, misalnya dengan mengeset video display dan harddisk untuk dimatikan, setelah dalam selah waktu tertentu komputer tidak aktif. Power Management [User Defined] Isian ini mengijinkan anda untuk mengaktifkan dan menonaktifkan penghematan daya secara otomatis. Ketika diset [Disabled], menu power management ini tidak berfungsi demikian juga seting lainnya pada menu ini. Pilihan [User Defined], mengijinkan anda untuk mengeset selang waktu tidak aktif sebelum system masuk pada mode suspend. Ketika di set [Max saving], system power akan melakukan penghematan dalam jumlah yang paling besar. Seting ini secara otomatis menjadikan komputer pada mode suspend (berhenti), setelah selang waktu yang singkat, dimana komputer dalam keadaan tidak aktif. [Max Saving], mengijinkan penghematan daya dalam jumlah yang kecil, dimana komputer akan masuk pada mode suspend bilamana dalam selang waktu yang lama komputer tidak aktif. Pilihan konfigurasinya : [User Defined] [Disabled] [Min Saving] [Max saving] Video off Option [Suspend -> Off] Isian ini menetapkan kapan menjadikan tampilan monitornya mati, guna pengaturan penggunaan daya monitor. Pilihan konfigurasinya : [Always On] [Suspend Off] Video off Method [DPMS Off] Isian ini untuk menetapkan tampilan monitor mati. Display Power Management System (DPMS) mengijinkan BIOS untuk mengontrol Card Video, bilamana card videonya mendukung DPMS. [Blank Screen] tampilannya tidak ada atau kosong, gunakan pilihan
ini untukmonitor yang tidak mendukung pengaturan power (DPMS). [V/H Sync + Blank] tampilan-nya tidak ada atau kosong dan juga scanning vertical dan horisontalnya mati. Pilihan konfigurasinya : [Blank Screen] [V/H Sync + Blank] [DPMS Stanby] [DPMS Off] [DPMS Reduce On] HDD Power Down [Disabled] Digunakan untuk mengkonfigurasi harddisk IDE, ke dalam kondisi Shutdown, setelah selang waktu tertentu, dimana komputer dalam keadaan tidak aktif. Pengkonfigurasian ini tidak akan berpengaruh terhadap harddisk tipe SCSI. Pilihan konfigurasinya : [Disabled] [1 Min] [2 Min] [3 Min] … [15 Min] ACPI Suspend-to-RAM [Disabled] Isian ini mengijinkan anda untuk mengaktifkan atau menonaktifkan ACPI Suspend-toRAM. Untuk mendukung pengkonfigurasian ini, tegangan 5V dari power supply harus mempunyai arus lebih dari 720mA. Pilihan konfigurasinya : [Disabled] [Enabled] Suspend Mode [Disabled] Untuk menseting selang waktu sebelum komputer dalam keadaan mode suspend. Pilihan konfigurasinya : [Disabled] [1~2 Min] [2~3 Min] [4~5 Min] [8~9 Min] [20 Min] [30 Min] PWR Botton < 4 Sec [Soft Off] Ketika diset [Soft Off], saklar ATX dapat digunakan seperti tombol biasa ketika ditekan kurang dari 4 detik. [Suspend] menjadikan tombol mempunyai 2 fungsi, dimana penekanan kurang dari 4 detik menjadikan komputer ke dalam mode sleep, sedangkan penekananlebih dari 4 detik akan menjadikan catu daya ke komputer akan mati. Pilihan konfigurasinya : [Soft Off] [Suspend] 1. Power Up Control AC Power Loss Restart [Disabled] Mengijinkan anda untuk mengkonfigurasi komputer agar booting kembali, bilamana powernya terganggu (misalnya: jaringan listrik PLN mati dalam beberapa detik kemudian hidup lagi). [Disabled] membiarkan komputer mati sedangkan [Enabled] komputer akan booting kembali. [Previous State] menjadikan komputer ke keadaan sebelum terjadi gangguan. Pilihan konfigurasinya : [Disabled] [Enabled] [Previous State] 2. Hardware Monitor MB Temperature [xxxC/xxxF] CPU Temperature [xxxC/xxxF] Hardware monitor onboard, secara otomatis akan mendeteksi suhu CPU dan motherboard dalam Celcius maupun Fahrenheit. CPU Fan Speed [xxxxRPM] CHASSIS Fan Speed [xxxxRPM] POWER Fan Speed [xxxxRPM] Hardware monitor onboard, secara otomatis akan mendeteksi kecepatan kipas pada CPU, Chassis dan Power dalam satuan rotasi per menit (RPM) VCORE Voltage, +3.3V Voltage, +5V Voltage, +12V Voltage, +5VSB, 3VSB Hardware monitor onboard, secara otomatis mendeteksi tegangan keluaran dari pengatur tegangan (regulator) onboard. Catatan : Bila beberapa hasil pengamatan jauh dari rang yang ada, maka akan muncul pesan error “ Hardware Monitor found an Error”.
7. Boot Menu Boot Sequence Menu boot mengijinkan anda memilih diantara 4 tipe dari daftar perangkat yang digunakan untuk booting. Dengan menekan tombol <+> atau <space> anda dapat menaikkan pilihan perangkatnya dan dengan tombol <-> anda dapat menurunkan pilihan perangkatnya. Pilihan ini akan mengubah prioritas perangkat yang akan digunakan oleh komputer untuk booting. Pilihannya : Removable Devices, IDE Hard Drive, ATAPI CDROM dan other Boot Device. Removable Devices [Legacy Floppy] Pilihan Konfigurasinya : [Disabled] [Legacy Floppy] [LS-120] [ZIP] [ATAPI MO] IDE Hard Drive Isian ini mengijinkan anda untuk memilih drive harddisk IDE mana yang akan digunakan untuk booting. Tekan <Enter> maka product IDs dari semua harddisk IDE yang dipasang pada komputer akan ditampilkan. ATAPI CD-ROM Isian ini mengijinkan anda untuk memilih drive ATAPI CD-ROM mana, yang akan digunakan untuk booting. Tekan <Enter>, maka product IDs dari semua drive ATAPI CD-ROM yang dipasang pada komputer akan ditampilkan. Other Boot Device Select [INT18 Device (Network)] Pilihan konfigurasinya : [Disabled] [SCSI Boot Device] [INT18 Device (Network)] Plug & Play O/S [No] Isian ini mengijinkan anda untuk memakai sebuah system operasi yang plug-and-play (PnP), untuk mengkonfigurasi slot Bus PCI, sebagai pengganti dari BIOS. Ketika dipilih [Yes] Interupt memungkinkan diatur kembali oleh system operasi. Jika anda menginstal system operasi yang non-PnP atau anda ingin mencegah pengaturan kembali dari seting interrupt, pilih seting default [No]. Pilihan konfigurasinya : [No] [Yes] Boot Virus Detection [Enabled] Isian ini mengijinkan anda untuk mengeset pendeteksian virus booting untuk meyakinkan boot sector bebas dari virus. Sistem komputer akan berhenti dan menampilkan sebuah pesan peringatan ketika mendeteksi sebuah virus. Jika hal ini terjadi, anda dapat memilih mengijinkan proses diteruskan atau menggunakan sebuah floppy disk bootable untuk kemudian dilakukan restart dan menyelidiki system komputer anda. Pilihan konfigurasinya : [Disabled] [Enabled] Full Screen Logo [Enabled] Isian ini mengijinkan tampilan dari logo full screen terlihat pada saat komputer booting. Pilihan konfigurasinya : [Disabled] [Enabled] 8. Exit Menu Ketika anda telah menetapkan semua pilihan anda dari berbagai menu yang ada dalam program setup, simpan perubahan yang telah anda lakukan dan keluar dari program setup. Exit Saving Changes Bila anda telah selesai menetapkan pilihan-pilihan anda, pilih pilihan ini dari menu Exit untuk memastikan nilai-nilai untuk memastikan nilai-nilai yang anda pilih disimpan pada CMOS RAM. Nilai-nilai yang disimpan dalam CMOS RAM dapat dipertahankan dengan adanya baterai di matherboard, walaupun komputer dalam kondisi mati (off).
Ketika anda memilih pilihan ini, maka akan muncul tampilan konfirmasi, lalu pilih [Yes] untuk menyimpan perubahan dan keluar dari program setup. Exit Discarding Changes Pilih pilihan ini hanya jika anda tidak ingin menyimpan perubahan yang telah anda lakukan pada program setup. Load Setup Default Pilihan ini mengijinkan anda untuk mengambil nilai-nilai default untuk tiap-tiap parameter dalam menu-menu program setup. Discard Changes. Pilihan ini mengijinkan anda untuk menggagalkan pilihan-pilihan yang anda buat dan kembali pada nilai-nilai yang telah disimpan sebelumnya. Setelah anda memilih pilihan ini, sebuah tampilan konfirmasi akan muncul, pilih [Yes] untuk menjalankan pilihan ini. Save Changes Pilihan ini akan menyimpan pilihan-pilihan yang telah anda buat tanpa keluar dari program setup. Anda kemudian dapat kembali ke menu-menu lainnya dan melakukan perubahan selanjutnya. Setelah anda memilih pilihan ini, sebuah tampilan konfirmasi akan muncul, pilih [Yes] untuk menjalankan pilihan ini. IV. Tugas 1. Mencatat langkah-langkah mensetup BIOS, dari masuk ke program BIOS, mendeteksi harddisk yang dipasang dan membuat komputer booting dari harddisk dengan tulisan tangan.