1 Modul 10 DreamWeaver MX 2004 Suendri, S.Kom2 -- Untuk Indonesia Tanah Air Tercinta -- Suendri, S.Kom 23 Lisensi Dokumen Seluruh isi dokumen ini dapa...
Lisensi Dokumen Seluruh isi dokumen ini dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarluaskan secara
luas
untuk
tujuan
pendidikan,
pembelajaran
dan
bukan
komersial
(nonprofit) dengan syarat tidak menghilangkan, menghapus atribut penulisan dokumen ini dan pernyataan dalam lisensi dokumen yang disertakan dalam setiap dokumen. Dibenarkan melakukan penulisan ulang tanpa harus mendapat izin penulis untuk tujuan pendidikan tapi bukan untuk komersial. Ilmu hanya milik Allah Tabarako wata’ala.
Suendri, S.Kom
3
Modul 2, Dreamweaver MX 2004
Kata Pengantar Puji dan syukur kepada Allah Tabaroka wata’ala, atas rahmatnya hingga terselesai revisi modul ini. Pada pertengahan 2010, penulis telah mulai menyusun modul Dreamweaver MX 2004 untuk penunjang Matakuliah Pemrograman Web, Namun karena pada tahun tersebut merupakan awal penulis dalam pengajaran Matakuliah tersebut, penulis merasa modul tersebut dibuat dengan bentuk sederhana dan tampilan yang kurang menarik serta banyaknya kesalahan dibeberapa tempat. Oleh karena itu, penulis berusaha untuk memperbaiki kesalahan tersebut dan membuat modul menjadi lebih mudah dimengerti dengan langkah-langkah yang lebih tersusun rapi. Penulis menyadari, dalam modul ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu mohon kritik dan saran untuk kesempurnaan modul ini. Akhirnya, penulis berharap, mudah-mudahan modul ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan bermanfaat untuk Pendidikan di Indonesia.
Penulis
Suendri
Suendri, S.Kom
4
Modul 2, Dreamweaver MX 2004
Project
: CSS
Tujuan
: Memahami dan mengetahui gaya penulisan dengan CSS.
1. PENDAHULUAN CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheets. Kalau kita baca di kamus, cascading itu artinya air terjun. Tapi dalam hal ini, yang di maksud adalah, aliran dari suatu kode ke kode lain yang saling berhubungan. Jadi kalau di tulis lengkap dalam bahasa Indonesia kira-kira arti CSS adalah: kumpulan kode-kode yang berurutan dan saling berhubungan untuk mengatur format / tampilan suatu halaman HTML. Jika anda memiliki beberapa halaman website dimana anda menggunakan font arial untuk tulisannya, lalu suatu hari anda bosan dengan arial dan ingin mengganti ke trebuchet, anda harus merubah satu per satu halaman website anda dan merubah tipe font dari arial menjadi trebuchet. Dengan menggunakan css, dimana semua halaman web memakai css yang sama, anda cukup merubah satu baris kode css untuk merubah font di semua halaman web dari arial ke trebuchet. Tidak semua browser mengartikan kode CSS dengan cara yang sama. Jadi kadang-kadang, tampilan web dengan CSS terlihat baik di browser yang satu, tapi berantakan di browser yang lain. Jadi anda harus memeriksa tampilan supaya terlihat baik di semua browser dan menambahkan kodekode khusus browser tertentu jika memang dibutuhkan agar tampilan web anda terlihat baik di semua browser. (www.belajarcss.com) Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-
Suendri, S.Kom
5
Modul 2, Dreamweaver MX 2004 sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML. CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda. 2. SEJARAH CSS Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah-anak (parent-child) pada setiap style. CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996.[2] Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS.
3. VERSI Untuk saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2 dan CSS3. CSS 1 dikembangkan berpusat pada pemformatan dokumen HTML, sedangkan CSS 2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer. Selain itu CSS2 mendukung penentuan posisi konten, downloadable, huruf (font), tampilan pada tabel (table layout) dan media tipe untuk printer. Kehadiran versi CSS yang kedua diharapkan lebih baik dari versi pertama. Untuk versi CSS3 anda bisa lihat lebih lanjut di www.css3.info.
Suendri, S.Kom
6
Modul 2, Dreamweaver MX 2004 4. PENULISAN Saat masuk pada bagian CSS, sering dijumpai kode sebagai berikut:
h1 { color: #0789de; } Bagian pertama sebelum tanda '{}' dinamakan selector, sedangkan yang diapit oleh '{}' disebut declaration yang terdiri dari dua unsur, yaitu property dan value.
Selector dalam pernyataan di atas adalah h1, sedangkan color adalah
property, dan #0789de adalah value. Selain itu ada tiga metode penulisan CSS atribut, yaitu : 4.1 Inline Style Sheet CSS didefinisikan langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Cara penulisannya cukup dengan menambahkan atribut style="..." dalam tag HTML tersebut.[5] Style hanya akan berlaku pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan mempengaruhi tag HTML yang lain. Contoh penulisan CSS dengan metode Inline Style Sheet: Contoh Bentuk Inline
Ini adalah contoh tag P tanpa diformat menggunakan CSS
Suendri, S.Kom
7
Modul 2, Dreamweaver MX 2004 Tag P ini diformat dengan besar font 20 point
Tag P ini diformat dengan besar font 14 point, dan menggunakan warna merah
4.2 Embedded Style Sheet CSS didefinisikan terlebih dahulu dalam tag <style> ... di atas tag . Pada pendefinisian ini disebutkan atribut-atribut CSS yang akan digunakan untuk tag-tag
HTML,
yang
selanjutnya
dapat
digunakan
oleh
tag
HTML
yang
bersangkutan. Contoh penggunaan CSS dengan metode Embedded Style Sheet : <style> body {background:#0000FF; color:#FFFF00; margin-left:0.5in} h1 {font-size:18pt; color:#FF0000} p {font-size:12pt; font-family:arial; text-indent:0.5in}
Judul ini berukuran 18 dengan warna merah!
Tag p ini di format dengan besar font 12 point dengan tipe font Arial dan mempunyai identasi 0.5 inch
Yang perlu diperhatikan juga bahwa body disini telah diformat dengan margin kiri 0.5 inch dan warna background biru
Suendri, S.Kom
8
Modul 2, Dreamweaver MX 2004 4.3 Linked Style Sheet Metode ini hampir sama dengan metode Embedded Style Sheet, hanya saja pendefinisian tag <style> ... dibuat pada berkas terpisah dari berkas HTML yang membutuhkan CSS. Kemudian berkas lain tersebut disimpan dalam format .css. Pada berkas HTML yang akan menggunakan berkas CSS, harus dibuat tag yang dituliskan di antara tag ... . Contoh (simpan dengan nama contoh.css) : <style> body {background:#0000FF; color:#FFFF00; margin-left:0.5in} h1 {font-size:18pt; color:#FF0000} p {font-size:12pt; font-family:arial; text-indent:0.5in}
5. SIFAT CSS Ada dua sifat CSS yaitu internal dan eksternal. Jika internal yang dipilih, maka skrip itu dimasukkan secara langsung ke halaman website yang akan didesain. Kalau halaman web yang lain akan didesain dengan model yang sama, maka skrip CSS itu harus dimasukkan lagi ke dalam halaman web yang lain itu. Sifat yang kedua adalah eksternal di mana skrip CSS dipisahkan dan diletakkan dalam berkas khusus. Nanti, cukup gunakan semacam tautan menuju berkas CSS itu jika halaman web yang didesain akan dibuat seperti model yang ada di skrip tersebut.
Suendri, S.Kom
9
Modul 2, Dreamweaver MX 2004 6. FAKTA MENGGUNAKAN CSS Fakta Menggunakan CSS diantaranya : •
Telah didukung oleh kebanyakan browser versi terbaru, tetapi tidak didukung oleh browser-browser lama.
•
Lebih fleksibel dalam penempatan posisi layout. Dalam layouting CSS, kita mengenal Z-Index untuk menempatkan objek dalam posisi yang sama.
•
Menjaga HTML dalam penggunaan tag yang minimal, hal ini berpengaruh terhadap ukuran berkas dan kecepatan pengunduhan.
•
Dapat menampilkan konten utama terlebih dahulu, sementara gambar dapat ditampilkan sesudahnya.
•
Penerjemahan CSS setiap browser berbeda, tata letak akan berubah jika dilihat di berbagai browser
•
CSS adalah layouting "Masa Depan" dengan penggabungan bersama XHTML.
Contoh Berkas CSS Bacalah Modul sebelumnya sebelum melanjutkan ke contoh dibawah ini. Buatlah sebuah File baru style.css, isikan code berikut:
Informatika dan Komputer (STMIK) Royal Kisaran. Matakuliah yang pernah dipegang antara lain Pemrograman Berorientasi Objek, Pengantar Internet, Pemrograman Website dan Komunikasi Data. Selain sebagai dosen sekaligus Staff dan Programer SISFO Kampus STMIK Royal https://amikroyal.ac.id juga web