Model Perilaku Oligopoli Sayifullah
Model-model Perilaku Oligopoli • • • • •
Pimpinan Harga (price-leadership) Kartel Harga ongkos rata-rata (average-cost pricing) Harga batas (limit-pricing) Sylos Labini
1
Pimpinan Harga • Model perilaku oligopoli pimpinan harga : terdpt perusahaan yg dominan dan menjadi contoh untuk diikuti yg lain (follower). • Perilaku oligopoli pimpinan harga termasuk struktur oligopoli yg kolusif, namun pengikut tingkat harga relatif independen. • Tipe oligopoli pimpinan harga dpt dbagi menjadi : 1) pimpinan harga oleh perusahaan yg mempunyai ongkos rendah; 2) pimpinan harga oleh perusahaan dominan; 3) pimpinan harga yg bersifat barometrik.
Pimpinan Harga oleh Perusahaan yg Mempunyai Ongkos Rendah • Pimpinan harga menetapkan tingkat harga relatif lebih rendah. • Follower tingkat ongkos relatif tinggi, sehingga ketika follower mengikuti harga yg ditetapkan pimpinan harga, maka margin keuntungan yg diperoleh relatif lebih rendah. • Follower menghindari perang harga
2
Pimpinan Harga oleh Perusahaan Dominan P
S
P1
S1D1 dipasok oleh pimpinan
E
P2S1 dipasok oleh pengikut
P2
S1
D1 D
Q
Pimpinan Harga yg Bersifat Barometrik • Dalam pimpinan harga yg bersifat barometrik, pimpinan harga merupakan barometer bagi perusahaan yg relatif kecil. • Hal ini dilakukan oleh perusahaan yg relatif kecil dgn maksud untuk menghindari risiko.
3
Beberapa Alasan Mengapa Suatu Perusahaan Tertentu Menjadi Barometer
• Jika terjadi persaingan yg kurang sehat dlm suatu industri oligopoli. • Untuk mengurangi kerja administrasi, karena perhitungan ongkos-ongkos yg berulangulang. • Perusahaan yg menjadi barometer telah menunjukkan prestasi yg bagus, yg hampir tdk meleset ramalan-ramalannya.
Kartel • Kartel tejadi pada industri oligopoli bila para perusahaan besar dlm oligopoli melakukan perjanjian langsung dan formal sifatnya untuk mengurangi risiko timbulnya persaingan. • Kartel mempunyai pengurus resmi yg mengatur kuota, alokasi produksi, pasar, dan keuntungan yg diperoleh. • Tujuan adanya kartel mendapatkan keuntungan maksimum bersama.
4
Hambatan dalam Kartel • Adanya perbedaan ongkos rata-rata atau ongkos marginal di antara anggota sulit untuk menetapkan tingkat harga dan alokasi produksi. • Penetapan harga dpt bertele-tele dan lama hal ini berkaitan dgn perbedaan ongkos di antara anggota tadi. • Sekali harga ditetapkan, maka sulit utk diubahubah. • Walaupun tingkat harga yg wajar sudah ditetapkan, anggota kartel msih mempunyai kebebasan tertentu dlm usaha penjualan, hal ini dpt menyebabkan persaingan tersembunyi.
Harga Berdasarkan Ongkos Ratarata • Dalam model ini, penetapan harga oleh perusahaan tidaklah dalam bentuk MR=MC • Harga ditetapkan berdasarkan formulasi : P=OVR+OTR+margin keuntungan • Harga yg ditetapkan juga didasarkan pada reaksi lawan. • Bila lawan menetapkan harga lebih tinggi, belum tentu diikuti dgn menaikkan harga. • Tetapi kalau salah satu dari mereka menurunkan, maka akan diikuti oleh saingannya. • Harga yg ditetapkan tidak semata-mata dalam rangka keuntungan maksimal (MR=MC). 5
Harga Batas • Pada model harga batas, terdapat perusahaanperusahaan yang telah ada di industri oligopoli yg mengetahui elastisitas permintaan dan ongkos tetap rata-rata (OTR) jangka panjang. • Harga batas (Hb) digunakan oleh perusahaanperusahan yg telah ada di industri oligopoli untuk mendapatkan keuntungan yg lebih tinggi. • Keuntungan yg tinggi ini akan mengundang perusahaan pendatang utk masuk ke industri. • Bila hal ini terjadi, maka perusahaan-perusahaan yg sdh eksisting akan menambah outputnya sampai dengan harga tsb berubah menjadi harga persaingan (Hp). • Harga persaingan (Hp) merintangi perusahaanperusahaan lain (pendatang) untuk masuk.
Harga Ongkos
Hb
Kurva OTR1 jangka panjang Perusahaan pendatang
A
entry gap Hp
B Kurva OTR2 perusahaan yg telah ada dalam industri
0
A1
B1
Produksi
6
Model Sylos-Labini • Dalam model ini terdapat perusahaan berskala kecil, berskala sedang dan berskala besar. • Tingkat harga dlm model ini ditentukan oleh perusahaan berskala besar yg efisien. • Tingkat harga yg ditetapkan dlm industri adalah harga minimum (Hm) yg disetujui bersama oleh perusahaan berskala kecil, berskala sedang dan berskala besar. • Perusahaan berskala besar tidaklah bersaing dgn perusahaan berskala kecil.
Harga Ongkos
OTR Perusahaan kecil A
Hb
OTR Perusahaan sedang
Hm Hs
OTR Perusahaan besar Daerah rintangan
Hd D
0
Q2
QL Q1
Jumlah Permintaan
7
Terima Kasih • Sampai nanti…
8