VI. PEMODELAN SISTEM
6.1. Konfigurasi Model Model manajemen risiko untuk pengembangan agroindustri berkelanjubn dengan studi kasus agroindustri rnangga di Jawa Timur dirancang dalam suatu
perangkat lunak komputer Sistem Penunjang Keputusan (SPK) dengan diberi nama "M-RISK*. Model yang didesain dalam SPK ini ditujukan untuk membantu
semua pihak yang terkai dalam upaya meminimasi risiko agroindustri sehingga pengernbangannya dapat berkelanjutan. Pengembangan perangkat lunak SPK menggunakan Microsoff Visual Basic versi 6,O. Perangkat lunak SPK "M-RISK" terdiri dari tiga komponen utama yaitu Sistem manajernen Basis Mdel, Sistem Manajemen Basis Data, dan Sistem Manajemen Dialog. Konfigurasi perangkat lunak SPK "M-RISK" disajikan pada
Gambar 13.
6.2. Sistem Manajemen Basis Model Sistem manajemen basis model terdiri dari 5 model utama yaitu Model Penentuan Produk Unggulan, Model Analisis Risiko, Model Ketayakan Finansial, Model Risiko Finansial, Model Manajemen Risiko. Model analisis risiko terdiri dari 3 sub model analisis risiko yaitu analisis risiko bahan baku, analisis risiko proses pengolahan, dan analisis risiko pemasaran. Model analisis risiko finansial terdiri dari tiga sub modet yaitu analisis koefisien variasi, analisis sensitifias dan teknik simulasi. Model manajernen risiko terdiri dari 3 sub model yaitu
manajemen risiko
bahan baku, manajemen risiko proses pengolahan,
manajemen risiko pemasaran.
Untuk lebih jelasnya model-model
dikembangkan diuraikan sebagai berikut :
yang
c3 Model
SlSTEM MANAJEMEN BASIS MODEL
S1STEM MANAJEMEN BASIS DATA
I1
Model Analisis Produk Unggutan
Data Analisis Resiko : Bahan baku, Pengolahan, dan Pemasaran
Model Analisis Resiko : Bahan baku, Pengolahan, dan Pemasaran
Kelayakan Finansial
Kelayakan Finansial
i Model Analisis Resiko Finansial
Resiko Finansial
Resiko Agmindustri : Bahan Baku, Pengolahan dan Pemasaran
Resiko Agroindustri : Bahan Baku, Pengolahan dart Pemasamn
I
1I
SISTEM PENGOLAHAN r TERPUSAT
1
DIALOG
6 PENGGUNA
Gambar 13. Konfigurasi Paket Program M-RISK
6.2.t. Model Penentuan Produk Unggulan Model penentuan produk unggulan agroindustri dikembangkan untuk menentukan prioritas produk yang dapat dipertimbangkan
unggutan,
sebagai produk
lnput model adalah kriteria, bobot krrteria dan nilai produk
krdasarkan Itriteria. Kriteria tersebut diuraikan pada basis data analisis produk unggulan. Data yang diinput k8 dalam model adalah hasii penilaian pakar untuk setiap produk agroindustri tehadap setiap kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Data tesebut disimpan daiam basis data analisis produk unggulan.
Model analisis produk ungguhn agroindustri mangga menggunakan Metde Perbandingan Eksponensial dengan bhapan kegiatan sebagai berikut (I) menentukan sejumlah altematif produk unggulan agroindustri mangga, (2)
menetapkan krrteria-kriteria penting dalam pengambilan keputusan, (3) mengadakan peniiaian terhadap setiap kriteria, (4) menentukan nilai semua
altematif pada m a p kriteria, (5) menghitung nihi dari setiap atternatif, (6) memberikan prioritas berdasarkan pacia nitai masingmasing. Skema alur m d e l analisis produk unggulan agroindustri mangga disajikan pada Garnbar 14.
6.2.2. Model Anallsis Rbiko Model anatisis risiko ditujukan untuk mengetahui tingkat risiko pmduk
agmindustn'. Model terdiri dari 3 submadel analisis risiko yaitu k h a n h k u , pengolahan, dan pemasaran.
Penentuan nilai risiko produk agroindustri
menrpakan hasil agregasi akhir pada nilai risiko masing-masing aspek pengembangan agroindustri. Risiko setiap asp& merupakan agregasi dari faktor risiko yang mempengaruhi, dan risiko faktor dipengaruhi oleh sejumlah variabel penyusunnya. FaMor risiko dan variakl penyusunnya diuraikan pada basis data analisis risiko.
Mulai
Input :
semua ahmatif produk unggulan Kriteria penting Produk unggulan
n
Hitung :
Z =x x i ~ ~ j i=l
Urutan Prioritas Produk Ungulan
Gambar 14. Sirema Alur Model Analisis Produk Unggulan Model analisis risiko menggunakan teknik ME-MCDM fuzzy non numerik
dengan mengikuti kaidah independent preference evaluahn (IPE), dengan langkah-langkah yaitu ( 1 ) Melakukan penilaian kemungkinan tejadin ys risiko
(likehod) dan tingkat kekerasan (seventy) terhadap setiap faktor atau variabl risiko yang telah dientukan, (2) melakukan negasi tehadap skala penilaian, (3) menghitung nilai risiko dari setiap aspek pengembangan agroindustri untuk
setiap p k a r pada semua faktor dan variabel tisiko sec=ara iteratif, (4) menentukan bobot faktor nilai masing-masing p a k r , (5) menentukan nilai gabungan risiko dari seluruh penilaian pakar. Skema alur proses model analisis
risiko agroindustri disajikan pada Gambar 15.
Data input dalam model analisis risiko adalah hasil penilaian pakar pada aspek pengembangan agroindustri terhadap setiap faktor dan setiap variabel
pada setiap faktor risiko. Data disimpan dalam U
s data analisis risiko.
(
Mubi
7
- Jenis aspek utama agroindustri
- Jenls Faktor tiap aspek - 3enis Variakl tiap fa-
Penilaian pakar temadap setiap faktm, variabel dan aspek pengembangan mroindustri mengenai : - kemungkinan terjdinya risiko
- nilai risiko
C
Hasil Penibian
Negasi Skala Pmibian Neg (wk)= wq-k+l
+ + + * + + +
Iterasi dari f a m r atau variabel dengan rumw : W j = Min [ Neg (Wak) v Vij (ak)]
Penentuan Pembobot Milal (Wj) dengan rumus : W(j) = Int [l j (q-l)/r)]
Itemsi dari Pakar mmus : Yi) = Max [ Wj A Bj]
-
&hk Matriks penllalan Pakar Cetak Nilai Risiko Produk Agroindustri Selesai
Gambar 15. Skema Alur Model Analisis Risiko Agroindustri 6.2.3. Model Kelayakan dan Risiko Finansiai Model ini diranmng untuk menganalisa tingkat kelayakan dan risiiro finansial agroindustri. Terdapat tiga sub model analisis yakni struktur biaya,
proyeksi rugi laba dan analisis kelayakan dan risiko finansial, dengan sketna pembiayaan dapat menggunakan bank syariah dan bank konvensional.
Masukan data pada model ini digunakan dua car& yaitu rnasukan dari basis data yang disimpan dalam file struktur data biaya agroindustri dan masukan data
langsung dad pengguna yang dapat diskenado untuk melakukan analisis sensitifitas variabel terhadap ting kat kelayakan dan risiko finansial. Skema alur model kelayakan agroindustri disajikan dalam Gambar 16.
Biaya tetap : Bangunan dan Prasarana - Alat dan Mesin Pengobhan Biaya ~ r i a k:l - Biaya bahan baku - Biya bahan pembantu - Utilitas Target P d u k s i
-
It Skenario Model Kelayakan : Dept Equity ratio (DER), hatga jual - Tenggang waktu pengembalian pinjaman - Suku bun-, Bagi hasil Harga bahan baku Harga produk
-
&n&men
produk
Umur proyek Kawsitas Produksi EfeMif Hitung :
- Biaya Bnyusutan - Pemeliharaan dan Asuransi
/ Cw- F k w
-
Hitung : Keuntungan bersih NW - Net B/C PBP - BEP
Gambar 16. Skema Alur Mcdel Kelayakan Agroindustri
Faktor yang dikaji dalam model kelayakan agroindustri
menggunakan
sejumlah skenario yaitu persentme pemenuhan kebutuhan
bahan baku,
persentase gagal
mutu, persentase produk tejual, kapasitas produksi,
persentase praduksi per tahun, Depth Equity Ratio (DER), pew bahan harga jual, tinglcat bunga, persentase b g i hasil, dan lama pengembalian.
Keluaran model terdiri dari
(1) struktur biaya yang terdiri dari biaya
investasi, biaya tetap dan biaya variabel, (2) hasil analisis laba-rugi, dan (3) hasil analisis kelayakan yaitu keuntungan krsih, NPV, BEP, PBP dan net BIC. Selain itu juga ditampilkan nilai risiko finansial sebagai anahsis nilai kmsien variasi.
Penentuan nilai risiko finansial berdasarkan nilai koefisien variasi
disajikan pada Gambar 17. Selain berdasarkan nilai koefisien variasi, risiko finansial dikaji menggunakan analisis sensitifrtas dan teknik sirnulasi.
Dalam
penggunaan teknik sirnulasi dibangkitkan secara acak sejumlah variabel yakni persentase pemenuhan kebutuhan bahan baku, persentase produk cacat atau gagal mutu dan persentase produk tejual.
6.2.4. Model Manajemen Rlslko Agroindustrl
Model manajemen risiko dijukan untuk mendapatkan informasi secara lebih komprehensif dengan mehkukan dekornpasisi terhadap manajemen risiko yang disusun berdasarkan elemen-elemen tertentu. Ekmen penyusun hirarki manajemen risiko agmindustri diperoleh dari hasil kajian pustaka dan kmsultasi
dengan sejumlah pakar yang relevan. Model manajemen risiko agroindustri terdiri dari 3 sub model yakni sub modd manajemen risiko yaitu pengadaan bahan baku, proses pengolahan dan risiko pernasaran. Pada masing-masing sub model tersebut tersusun atas 3 level hirarki yakni
faktor, tujuan dan strategi rnanajemen risiko. Pengembangan
Penilaian pakar terhadap tingkat kepentingan relati# masing-masing elemen
terhadap tingkat diatasnya, dilakukan dengan melakukan pembandingan secara berpasangan. Hasil pembandingan tersebut disimpan dalam masing-masing basis data manajemen risiko agroindustri. Skema alur model manajemen risiko Agroindustri disajikan dalam Gambar 18.
Penyusunan Hlrarkt
Hitung Rasio Konsistensi
FOKUS, AKTOR, FAKTOR, WUAN DAN 5IRATH;I MANAIEMEN RESfKO
I
i"ay{k,
VPi =
k4 n
m
I
Penyusumn M a k s Gabungan
Indeks Konslsbmsi Gabungan (U) Rasio Konsisbnsi Gabungan (CR)
Pehiingan Nitai Eigw Maksimum
VA = (a,,) x VP
Gambar 18. Skema Alur Model Manajemen Risiko Agroindustri
1
6.3. Sistem Manajemen Basis Data Sistern Manajemen Basis Data rnerupakan salah satu elemen utama dalam Model Manajemen Risiko yang berfungsi untuk mengelola data yang diperlukan dalam analisis model.
Seluruh basis data yang diperlukan dinput dan
dikendalikan melalui Sistem Manajemen Basis Data.
Fasilitas untuk pengelolaan data adalah menu File Basis Data yang berfungsi untuk membuat data baru, membuka dan menyimpan data atau menghapus data. Untuk menunjang analisis model dalam Sistem Manajemen Basis Model dalam perangkat lunak "M-RISK"
tersedia sejumlah 8 basis data
yang dikelompokkan menjadi 5 jenis data
yakni data penentuan produk
unggulan, data analisis risiko, data kelayakan finansial, data risiko finansial dan data manajemen risiko. 6.3.1. Basis Data Penentuan Ppoduk Unggulan
Data yang dibutuhkan dalam menunjang penentuan produk unggulan adalah hasil penilaian pakar terhadap sejurnlah kriteria dan terhadap setiap
ahernatif produk berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Data yang
digunakan dalam penentuan produk unggulan adalah hasil penilaian para pakar
yang meliputi b b o t kriteria dan nilai produk dari setiap kriteria yang digunakan. Kriteria tersebut adalah (1) tingkat pemenuhan kebutuhan dan persyaratan
bahan baku, (2) ketersediaan teknologi pengolahan yang memadai, (3) adanya peluang pasar yang prospektif, (4) nilai tarnbah produk yang dihasilkan, (5) dampak ganda terhadap produk agroindustn lainnya, (6) kondisi agroindustri
yang berkembang pada saat ini.
6.3.2. Basis Data Analisis Rmiko Data yang diperlukan dalam basis data adalah hasil penilaian pakar terhadap kemungkinan tejadinya dan nilai risiko dari setiap variabel risiko pada setlap faktor dan aspek pengembangan agroindustri. Data analisis risiko meliputi
aspek utama agroindustri yaitu pengadaan bahan baku, pengolahan, dan
pemasaran. FaMor yang digunakan dalam analisis risiko
pengadaan bahan baku
adalah (7) jumlah k h a n baku dengan variabel risiko adalah cuacaliklim, serangan hamalpenyakit, teknologi budidaya, (2) kualitas bahan haku dengan
varia be1 risiko adalah teknologi budidaya, cuacahlrlim, teknolagi penanganan panen dan pa-panen,
(3) waktu ketersediaan dengan variabel risiko adalah
cuacaliklim, jenis varietas, lokasi geografis, teknologi budidaya dan input produksi, (4) biaya pengadaan bahan baku dengan variabel adalah jumlah k h a n baku, kualitas bahan baku dan tingkat persaingan. Faktor yang digunakan dabm analisis risiko pengolahan adalah (1) kualitas dan keamanan pmduk
dengan variabel n'siko adalah kualitas k h a n baku, teknologi pengolahan, sanitssi proses, kualitas SDM dan rnanajemen pengendalian proses, (2) kinej a mesin dan peralatan proses dengan variahl risiko adalah kualitas mesin dan peralatan, umur ekonomis, tingkat perawatan, (3) biaya proses dengan variabel risiko adalah tingkat efisiensi proses, tingkat produksi di bawha kapasitas
terpasang, tingkat kegagalan pencapaian mutu. Faktor yang digunakan dalam analisis risiko pernasaran terdiri dari (I)
kepuasan konsumen dengan variabef risiko adalah kualitas dan nilai p d u k , kualitas pelayanan, k u a l i s karyawan dan citra perusahaan, (2) posisi persaingan dengan variabel risiko adalah tingkat persaingan industri, adanya pendatang barn potensial, turn buhnya pmluk substitusi, meningkatnya posisi
tawar pembeli, meningkatnya posisi tawar pemasok, (3) kondisi distribusi dengan
variabel risiko adalah konflik antara pefaku dalam jaringan distribusi, kondisi sarana dan prasarana distribusi, serta bencana alam dan kerusuhan sosial.
6.3.3. Basis Data Biaya AgroindusbC Basis data ini berguna dalarn rnengelola data untuk analisis model kelayakan agroindustri.
Data masukan meliputi data kebutuhan dan biaya
pengadaan bahan baku dan k h a n pmbantu, jumlah dan jenis tenaga keja, spesrfikasi dan biaya sewa tanah dan bangunan, biaya utilitas dan sebagainya. Seluruh input data dapat dikelornpokkan menjadi biaya investasi, biaya tetap dan
biiya variahl. Biaya invesbsi meliputi biaya sewa tanah dan bangunan, pembelian mesin dan perafatan proses, fasilitas kantor dan penunjang dan biaya pra-investasi. Biaya tetap terdiri dari biaya tenaga keja tetap, biaya perawatan, penyusutan, asuransi dan pajak. Biaya variabel meliputi biaya bahan baku utsma, biaya bahan penunjang, utifiis dan gaji tenaga keja langsung. Data
mengenai harga jual prduk, kapasitas produksi maksimal, persentass p d u k s i
per tahun, persentase pemenuhan kebutuhan bahan baku, persentase gaga1 mutu, persentase produk tejual, tingkat suku bunga, persentase bagi hasil, lama pengembalian, dan rasio dana pinjaman dapat diinput dsn dinrbah melalui
skenario dan asumsi pada tampilan model. 6.3.4. Basis Data Manajemen Rlsiko Data yang diinput ke dalam basis data merupakan has4 penilaian pakar
yang merupakan perbandingan secara berpasangan antar elemen baik pada faktor yang harus dipehatikan, tujuan mapun strategi manajemen risiko. Dakt data manajemen risiko meliputi aspek pengadaan k h a n baku, pengolahan, dan pemasaran agroindustri sari buah mangga.
Data penilaian pakar terhadap faktor yang hams dipehatikan, tujuan dan
strategi manajemen risiko k h a n baku. Elemen faktor dari manajemen risiko bahan baku yaitu jumlah bahan baku, kualitas bahan baku, waMu ketersediaan
dan biaya pengadaan bahan baku. Elemen tujuan manajemen risiko pengadaan
bahan baku yaitu keberlanjutan proses pengolahan, manfaat sosial dan kelembagaan, efektivitas dan efesiensi pengadaan bahan baku serta meningkatkan pendapatan petani. Elemen strategi manajemen risiko pengadaan bahan baku adalah pengembangan teknologi pembibitan dan budidaya buah-
buahan, diversifikasi bahan baku buah-buahan, pengadaan bahan baku dengan cara produksi sendiri dan pemklian dengan sistem kontrak. Data manajemen risiko pengdahan terdiri dari faktor, tujuan dan strategi
manajemen risiko proses pengolahan. Elemen faktor yang hams diperhatikan adalah kualitas dan keamanan produk, kinerja mesinlperalatan dan biaya proses pengolahan. Elemen tujuan manajemen risiko pengolahan yaitu menghasilkan produk sesuai selera konsumen minimasi produk cacat atau berisiko, memenuhi jumlah produk yang ditargetkan, meminimasi lrnbah proses pengolahan
agroindustri.
Elemen strategi manajemen risiko proses pengdahan meiiputi
pemilihan dan penerapan teknologi pengolahan yang tepat, penerapan good
manufacturing products (GMP) dan hazard analysis cribical control point (HACCP), diversifikasi bahan baku buah-buahan.
Data manajernen risiko pemasaran terdiri dari faktor yang harus diperhatikan, tujuan dan strategi. Elemen faktor adalah kepuasan pelanggan, kondisi persaingan dan sistem distribusi. Elemen tujuan utama daiam manajemen risiko pemasaran terdiri dari meningkatkan kepuasan konsumen,
meningkatkan citra dan daya saing produk, meningkatkan pendapatan. Elemen strategi yang harus dilakukan adalah mengembangkan model pemasaran terpadu, mempertahanltan segmen pasar yang telah diraih serta menumbuhkan semen pasar barn, dan mengembangkn diversifikasi dan diferensiasi produk. Fasilitas perangkat lunak "M-RISK dirancang untuk dapat menampung sebanyak 10 jumlah elemen
setiap tingkat, sedangkan jumlah level hirarki
dibatasi 3 tingkat
yakni faktor, tujuan dan strategi.
Dalam operasionalnya,
jumlah elemen dalam setiap tingkat dapat ditambah dan dikurangi.
6.4. Sistem Manajernen Dialog
Sistem Manajemen Dialog merupakan kornponen yang berfungsi mengatur interaksi antar model dalam program komputer dengan pengguna. Fungsi dan fleksibilitas suatu SPk tergantung pada kemudahan interkasi antara sistem dengan pengguna. Pengguna memberikan masukan mengenai variabel, data, dan jenis skenario yang dipilih. Program komputer menyediakan keluaran yang benrpa informasi dalam bentuk sesuai dengan yang diinginkan pengguna seperti
bentuk tabel, grafik atau penyataan yang mudah dipahami. Dialog antara pengguna dan sistem dikategorikan dalam 2 jenis yakni (1) komunikasi langsung antara pengguna dengan SPK berupa pilihan beberapa alternatii kepada pengambil keputusan, pem yataan untuk mendapatkan persetujuan atau daftar isian yang perlu dijawab oleh pengguna. (2) Komunikasi
peraga atau representasi yakni SPK memberikan informasi feed back terhadap instruksi yang diberikan pengguna.
pengetahuan
mengenai
mengoperasikannya.
struktur
Selain itu, pengguna harus memiliki sistem
dan
produr
umum
untuk