MODEL HARGA SATUAN TERTINGGI BANGUNAN GEDUNG UNTUK PENGANGGARAN PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA
TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung
Oleh
BUDI KURNIAWAN NIM: 250 05 009 Program Studi Manajemen dan Rekayasa Konstruksi
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
MODEL HARGA SATUAN TERTINGGI BANGUNAN GEDUNG UNTUK PENGANGGARAN PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA
Oleh :
Budi Kurniawan NIM : 250 05 009
Program Studi Manajemen dan Rekayasa Konstruksi Institut Teknologi Bandung
Menyetujui Pembimbing
Tanggal 18 Februari 2008
( Dr. Ir. Muhamad Abduh)
ABSTRAK MODEL HARGA SATUAN TERTINGGI BANGUNAN GEDUNG UNTUK PENGANGGARAN PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA oleh
BUDI KURNIAWAN NIM : 250 05 009 Harga Satuan Tertinggi Bangunan Gedung (HST BGN) merupakan salah satu metode estimasi biaya penganggaran yang digunakan oleh Pemerintah dalam membangun suatu gedung negara. Faktor lokasi dan waktu pembangunan akan mempengaruhi besarnya biaya pembangunan, sehingga harga bangunan gedung negara akan berbeda di setiap Kabupaten/kota. Selama ini, masing-masing Pemerintah Daerah Tingkat II di propinsi Jawa Barat menggunakan formula yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Jakarta untuk mengestimasi biaya konstruksi bangunan gedung di wilayah Jawa Barat. Formula ini tidak cocok digunakan untuk mengestimasi biaya bangunan gedung, karena masing-masing daerah mempunyai perbedaan sumber daya yang signifikan, terutama dalam hal material dan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model HST BGN dengan menggunakan 48 data bangunan gedung sederhana 1 lantai milik pemerintah yang berfungsi sebagai gedung pendidikan, perkantoran dan layanan kesehatan yang berada pada wilayah Sukabumi, Bogor, Bandung, dan Cirebon. Penelitian ini menghasilkan komponen dominan dan kuantitasnya untuk tiap komponen berdasarkan perhitungan statistik, yang akan dijadikan acuan perhitungan model. Komponen dominan tersebut memiliki bobot biaya kumulatif > 80% dari biaya total pembangunan dan terdiri dari 8 komponen material dan 4 komponen upah. Untuk kuantitas komponen, yang digunakan adalah perhitungan batas atas dengan selang kepercayaan 90% dan 95% dari komponen dominan per m2 bangunan. Pengujian model HST BGN dilakukan dengan membandingkan hasil estimasi dengan model yang digunakan oleh pemerintah daerah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil estimasi dengan model HST BGN yang dikembangkan memiliki overestimate 30%, sedangkan model pemerintah memiliki overestimate 60%. Oleh sebab itu, model HST yang dikembangkan potensial untuk diterapkan guna memperbaiki performance estimasi biaya penganggaran. Kata Kunci: bangunan gedung negara, estimasi biaya penganggaran, harga satuan tertinggi.
i
ABSTRACT MODEL THE HIGHEST UNIT PRICE OF BUILDING FOR THE BUDGETING DEVELOPMENT PUBLIC BUILDING by
BUDI KURNIAWAN NIM : 250 05 009 The Highest Unit Price of Building (HST BGN) is one of method budgeting cost estimation used by Government in develop public building. Factor of location and contruction time will influence the building cost, so that the price of government building will different for each town. Each district Government in province of West Java use the formula released by district Government of Jakarta to estimate the cost of construction of building in West Java region. The use of this formula will lead to improper estimation because each area have the resource difference, especially in material and labour. This research is aimed to develop the model of HST BGN by using fourty eight data of one floor public buildings which function as schools, offices, and health clinics which be at the region Sukabumi, Bogor, Bandung, and Cirebon. Results of this research are dominant component with quantity to every component pursuant to statistical calculation. The Dominant component have cumulative cost weight of at least 80% from total cost,and consisted by eight material component and four fee component. The quantity of component is used boundary calculation for confidence interval 90% and 95% from the dominant component in square meter of building. Validation model HST BGN conducted by comparing result estimation with the model used by district government. Validation shows that estimating by using model HST BGN have overestimate 30%, while government model have overestimate 60%. The model HST can be considered a potential tool for performing the budgeting cost estimation. Keywords: public building, budgeting cost estimation, highest unit price.
ii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS
Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan dan peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Program Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan dalam proses penyusunan tesis ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Ir. Muhamad Abduh, sebagai pembimbing Penulis yang telah mencurahkan perhatian, waktu, dan tenaga untuk membimbing Penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini. 2. Bapak Prof. Dr. Ir. Rizal Z. Tamin, Bapak Dr. Ir. Khrisna S. Pribadi, Ibu Dr. Ir. Puti F. Marzuki, Bapak Dr. Ir. Biemo W. Soemardi dan Ibu Dr. Ir. Reini D. Wirahadikusumah yang telah bersedia hadir sebagai penguji dan memberikan kritik, saran serta diskusi untuk memperbaiki tesis ini. 3. Seluruh dosen bidang Manajemen dan Rekayasa Konstruksi Departemen Teknik Sipil ITB, atas materi-materi kuliah yang sangat berguna bagi penyusunan tesis ini. 4. Seluruh staf non-akademik di Program Magister Teknik Sipil dan Manajemen Rekayasa Konstruksi. 5. Keluarga Besar di Cendana Andalas Padang : Ibu, Bapak, Uda Hendra, Windra, dan Dewi atas doa dan dukungannya. 6. Teman-teman seangkatan MRK 2005; Uyung, Mas Fauzan, Artan, Sulfan, Angga, Kak Ina, Ery, Wulan, dan Yuli yang selalu menemani perjalanan dan memberikan semangat kepada Penulis selama kuliah di MRK ITB. 7. Teman-teman MRK angkatan 2006; Dina, Ina, Firda, Ratno, Maman, Edo, Rita, Lisbet, Yunita, Wira, dan Andi yang selalu memberikan semangat kepada Penulis selama kuliah di MRK ITB. 8. Pak Sulomo dari Bagian Pengelolaan Gedung Negara Dirjen Cipta Karya PU Pusat, Pak Agus Abdul Malik dari Dinas Bangunan Kota Bandung, Pak Ahmad Rifai dari Dinas Bangunan Kota Cirebon, Bu Dewi dari Dinas Bangunan Kota Sukabumi, Pak Beni dari Dinas Bangunan Kota Bogor, Pak Sulton dari Dinas Tarkim & BIC Propinsi Jawa Barat, Pak Anton Sunarwibowo dari Dinas Bappeda Propinsi Jawa Barat, yang telah memberi masukan dan wawasan kepada Penulis. 9. Semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Akhir kata, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dengan menjadi tambahan pengetahuan dan dapat digunakan dengan sebagaimana mestinya Bandung, Februari 2008 Penulis
iv
DAFTAR ISI ABSTRAK ………………………………………………………........................
i
ABSTRACK …………………………………………………………………….
ii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ……………………………………….....
iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….....
iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………
v
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………
vii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………...
viii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………
ix
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN ……………………………………..
xi
BAB I
PENDAHULUAN …………………………………………………
1
I.1. I.2. I.3. I.4. I.5.
Latar Belakang ……………………………………………... Permasalahan ………………………………………………. Tujuan Penelitian …………………………………………... Ruang Lingkup Penelitian ……………………………......... Tahapan Penelitian ………………………………………….
1 3 3 4 4
STUDI LITERATUR ………………………………………..........
7
BAB II
II.1. II.2. II.3. II.4. II.5. II.6. II.7. II.8.
BAB III
BAB IV
Penganggaran Pembangunan melalui Pagu Anggaran .......... Definisi dan Klasifikasi Bangunan Gedung ……………….. Pembiayaan Pembangunan Bangunan Gedung Negara ……. Estimasi Penganggaran menurut KepMen No.332/2002 …... Faktor-faktor yang mempengaruhi Biaya Pembangunan ....... Proses Penyusunan HST BGN ............................................... Inferensi Statistik dalam Pengembangan Model ................... Pendekatan Klasik terhadap Penaksiran Parameter ............... II.8.1. Sampling Acak dan Penaksiran Titik ....................... II.8.2. Penaksiran Selang dari Nilai Purata .........................
7 7 9 13 16 17 21 22 23 23
PENGEMBANGAN MODEL HST BGN ......................................
28
III.1. III.2. III.3. III.4. III.5.
Umum ..................................................................................... Pengumpulan Data ................................................................. Pembuatan Database .............................................................. Pengolahan Data .................................................................... Perhitungan Biaya per m2 Bangunan Gedung .......................
28 30 31 32 34
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA .....................................
36
IV.1
36 37
Pengumpulan Data ................................................................. IV.1.1 Pengumpulan Data Daerah Sukabumi ..................... v
IV.1.2 Pengumpulan Data Daerah Bogor ........................... IV.1.3 Pengumpulan Data Daerah Bandung ....................... IV.1.4 Pengumpulan Data Daerah Cirebon ......................... Identifikasi Pekerjaan Dominan ............................................. IV.2.1 Identifikasi Pekerjaan Dominan daerah Sukabumi .. IV.2.2 Identifikasi Pekerjaan Dominan daerah Bogor ........ IV.2.3 Identifikasi Pekerjaan Dominan daerah Bandung .... IV.2.4 Identifikasi Pekerjaan Dominan daerah Cirebon ..... Identifikasi Pekerjaan Ke Dalam Komponen Material, Upah dan Alat .................................................................................. Identifikasi Komponen Material dan Upah Dominan ............ IV.4.1 Identifikasi Komponen Material dan Upah Kota Sukabumi .................................................................. IV.4.2 Identifikasi Komponen Material dan Upah Kota Bogor ........................................................................ IV.4.3 Identifikasi Komponen Material dan Upah Kota Bandung ................................................................... IV.4.4 Identifikasi Komponen Material dan Upah Kota Cirebon ..................................................................... Analisa Perbedaan Kuantitas Komponen Dominan ............... Survei Harga Pasar Komponen Dominan .............................. Membuat Model HST BGN ................................................... Memprediksi HST BGN Periode Berikutnya ........................ Implementasi Model HST BGN ............................................
51 52 54 58 66 69
PENGUJIAN MODEL HST BGN .................................................
72
V.1. V.2. V.3.
72 74
IV.2
IV.3 IV.4
IV.5 IV.6 IV.7 IV.8 IV.9 BAB V
38 39 40 41 42 43 44 44 45 48 48 49 50
Harga Satuan Tertinggi yang dikeluarkan Pemda Tingkat II. Uji Validasi Model HST BGN dengan Data Inflasi .............. Uji Model dengan Data Komponen Harga Tahun yang Bersangkutan .......................................................................... Pembahasan Terkait Tingkat Akurasi HST ........................... Pembahasan HST BGN Terkait Indeks Lokasi ...................... Pembahasan HST BGN Terkait IKK .....................................
78 82 85 87
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ VI.1 Kesimpulan ............................................................................ VI.2 Saran ......................................................................................
90 90 91
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
92
V.4. V.5. V.6. BAB VI
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Lampiran II Lampiran III Lampiran IV Lampiran V Lampiran VI Lampiran VII
Proses Perhitungan Bobot Biaya Komponen Material, Upah, dan Alat Urutan Komponen Material dan Upah Berdasarkan Bobot Biaya Perhitungan Bobot Rata-rata Komponen Dominan Perhitungan HST BGN Kota Sukabumi Tahun 2007 Perhitungan HST BGN Kota Bogor Tahun 2007 Perhitungan HST BGN Kota Bandung Tahun 2007 Perhitungan HST BGN Kota Cirebon Tahun 2007
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Gambar II.1 Gambar II.2 Gambar II.3 Gambar II.4 Gambar II.5 Gambar III.1 Gambar III.2 Gambar III.3 Gambar III.4 Gambar IV.1 Gambar IV.2 Gambar IV.3 Gambar IV.4 Gambar IV.5 Gambar IV.6 Gambar IV.7 Gambar IV.8 Gambar IV.9 Gambar IV.10 Gambar IV.11 Gambar IV.12 Gambar IV.13
Bagan Alir Penelitian .............................................................. Klasifikasi Bangunan Gedung Berdasarkan UURI No. 28/2002 .................................................................................... Proses Estimasi Biaya Penganggaran menurut Kepmen Kimpraswil No.332/2002 ........................................................ Peranan Inferensi Statistik dalam proses pengambilan keputusan ................................................................................. Fungsi Kerapatan dari ( X − μ) / σ / n .................................... Selang Keyakinan (1- α) dalam distribusi t …………………. Model Metode Perhitungan HST BGN ................................... Ilustrasi merinci item pekerjaan menjadi komponen material dan upah .................................................................................. Ilustrasi Pemilihan Komponen Dominan ................................ Ilustrasi perhitungan Kuantitas Tertimbang ............................ Statistik Data Kontrak Sukabumi ............................................ Statistik Data Kontrak Bogor .................................................. Statistik Data Kontrak Bandung .............................................. Statistik Data Kontrak Cirebon ............................................... Histogram Harga Kayu Balok di kota Sukabumi .................... Histogram Harga Kayu Papan di kota Sukabumi .................... Histogram Harga Semen di kota Sukabumi ............................ Histogram Harga Besi Beton di kota Sukabumi ..................... Histogram Harga Keramik di kota Sukabumi ......................... Histogram Harga Batabata di kota Sukabumi ………………. Histogram Harga Genteng di kota Sukabumi ......................... Histogram Harga Pasir di kota Sukabumi ............................... Memprediksi Harga Kayu Balok .............................................
(
viii
)
6 8 15 22 24 25 29 32 33 34 38 39 40 41 59 59 59 60 60 60 61 61 67
DAFTAR TABEL
Tabel II.1. Tabel II.2.
Tabel IV.9. Tabel IV.10. Tabel IV.11. Tabel IV.12. Tabel IV.13. Tabel IV.14. Tabel IV.15. Tabel IV.16. Tabel IV.17. Tabel IV.18. Tabel IV.19. Tabel IV.20. Tabel IV.21. Tabel IV.22.
Klasifikasi Bangunan Gedung (KepMen No.332/2002) ............ Komponen Pekerjaan Standar Bangunan Gedung Negara (KepMen No.332/2002) ............................................................. Persyaratan Bahan Bangunan dan Struktur Bangunan Gedung Negara (KepMen No.332/2002) ................................................. Prosentase Komponen Biaya Pembangunan untuk Bangunan Sederhana ................................................................................... Tabel Prosentase Komponen Biaya Pembangunan untuk Bangunan Tidak Sederhana …………………………………… Tabel Prosentase Komponen Biaya pembangunan untuk Bangunan Khusus ....................................................................... Perhitungan HST BGN Pemda Jakarta Selatan .......................... Hasil Pengumpulan Data Kontrak Sukabumi ............................. Hasil Pengumpulan Data Kontrak Bogor ................................... Hasil Pengumpulan Data Kontrak Bandung .............................. Hasil Pengumpulan Data Kontrak Cirebon ................................ Prosentase Bobot Biaya Kelompok Pekerjaan Dominan Kota Sukabumi .................................................................................... Prosentase Bobot Biaya Kelompok Pekerjaan Dominan Kota Bogor .......................................................................................... Prosentase Bobot Biaya Kelompok Pekerjaan Dominan Bandung ..................................................................................... Prosentase Bobot Biaya Kelompok Pekerjaan Dominan Cirebon ....................................................................................... Prosentase Bobot Biaya Komp. Mat, Upah, Alat Sukabumi ..... Prosentase Bobot Biaya Komp. Mat, Upah, Alat Bogor ............ Prosentase Bobot Biaya Komp. Mat, Upah, Alat Bandung ....... Prosentase Bobot Biaya Komp. Mat, Upah, Alat Cirebon ......... Komponen dominan dan Kuantitas Kota Sukabumi .................. Komponen dominan dan Kuantitas Kota Bogor ........................ Komponen dominan dan Kuantitas Kota Bandung .................... Komponen dominan dan Kuantitas Kota Cirebon ..................... Rekapitulasi Kuantitas Komponen Dominan ............................. Harga Komponen Material Dominan Kota Sukabumi ............... Harga Komponen Material Dominan Kota Bogor ..................... Harga Komponen Material Dominan Kota Bandung ................. Harga Komponen Material Dominan Kota Cirebon .................. HST BGN Sukabumi 2007 dengan Level Confidence 95% …...
44 45 46 47 47 49 50 51 51 53 55 55 56 57 62
Tabel IV.23.
HST BGN Sukabumi 2007 dengan Level Confidence 90% …...
62
Tabel IV.24.
HST BGN Bogor 2007 dengan Level Confidence 95% .............
63
Tabel IV.25.
HST BGN Bogor 2007 dengan Level Confidence 90% .............
63
Tabel IV.26.
HST BGN Bandung 2007 dengan Level Confidence 95% .........
64
Tabel II.3. Tabel II.4. Tabel II.5. Tabel II.6. Tabel II.7. Tabel IV.1. Tabel IV.2. Tabel IV.3. Tabel IV.4. Tabel IV.5. Tabel IV.6. Tabel IV.7. Tabel IV.8.
ix
8 10 11 12 12 12 19 37 38 39 40 42 43 44
Tabel IV.27.
HST BGN Bandung 2007 dengan Level Confidence 90% .........
64
Tabel IV.28. Tabel IV.29.
HST BGN Cirebon 2007 dengan Level Confidence 95% .......... HST BGN Cirebon 2007 dengan Level Confidence 90% ..........
65 65
Tabel IV.30. Tabel IV.31. Tabel IV.32. Tabel IV.33. Tabel IV.34. Tabel IV.35. Tabel V.1. Tabel V.2.
Rekapitulasi HST BGN Tahun 2007.......................................... HST BGN Prediksi Kota Sukabumi ........................................... HST BGN Prediksi Kota Bogor ................................................. HST BGN Prediksi Kota Bandung ............................................. HST BGN Prediksi Kota Cirebon .............................................. Nilai Kuantitas Komponen Dominan Lokasi Survey ................. Contoh Format Standar HST BGN ............................................ Harga Satuan Tertinggi Bangunan Kota Bandung (Kep.Wako No.027/Kep 842-Huk/2006) ................................... Konversi Sistem Perhitungan Peraturan Lama ke Peraturan Baru ............................................................................................ HST BGN tahun 2007................................................................. Data Inflasi Beberapa Kota di Jawa Barat ................................. Hasil Validasi dengan Angka Inflasi di Sukabumi ................... Hasil Validasi dengan Angka Inflasi di Bogor .......................... Hasil Validasi dengan Angka Inflasi di Cirebon ....................... Hasil Validasi dengan Angka Inflasi di Bandung ..................... Hasil Validasi dengan Harga Komponen di tahun yang bersangkutan di Kota Sukabumi ................................................ Hasil Validasi dengan Harga Komponen di tahun yang bersangkutan di Kota Bogor ....................................................... Hasil Validasi dengan Harga Komponen di tahun yang bersangkutan di Kota Bandung .................................................. Hasil Validasi dengan Harga Komponen di tahun yang bersangkutan di Kota Cirebon .................................................... Interval Estimate di Kota Sukabumi .......................................... Interval Estimate di Kota Bogor ................................................ Interval Estimate di Kota Cirebon ............................................. Interval Estimate di Kota Bandung ............................................ Indeks Lokasi Tahun 2007 berdasarkan Nilai HST BGN .......... IKK Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2006-2007 .................
66 68 68 69 69 71 72
Tabel V.3. Tabel V.4. Tabel V.5. Tabel V.6. Tabel V.7. Tabel V.8. Tabel V.9. Tabel V.10. Tabel V.11. Tabel V.12. Tabel V.13. Tabel V.14. Tabel V.15. Tabel V.16. Tabel V.17. Tabel V.18. Tabel V.19.
x
73 73 74 75 76 77 77 78 79 80 80 81 83 83 83 84 86 88
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
HST
Harga Satuan Tertinggi
BGN
Bangunan Gedung Negara
AHS
Analisa Harga Satuan
BIC
Building Information Centre
IHK
Indeks Harga Konsumen
IKK
Indeks Kemahalan Konstruksi
SNI
Standar Nasional Indonesia
xi