OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
Vol 1. No 2 Februari 2017
MODEL BIMBINGAN KESEHATAN MENTAL UNTUK PARA SANTRI PONDOK PESANTREN SYAFI’IYAH CISAMBENG MAJALENGKA Yedi Supriadi Ponpes Syafiiah Cisambeng Majalengka
[email protected]
Abstract The goal of the research are to describe the development of the mental health for young students at the boarding school in the islamic school of Syafi'iyyah in Cisambeng city of Palasah-Majalengka regency. Development of mental health in question is with the planting of character and morals and a healthy mental approach to the students through some methode is called “shuhbah” (friendship) for the purpose of mental development can be achieved easily, accurately, effectively and efficiently. The method of the research are using descriptive method with collecting some information, by techniques gained through observation, interviews, questionnaires and documentation study. Data retrieval is derived from respondents who are seen mental health problems with a purposive sampling technique that aims to find out what the problem occurs in teenagers these students then how after he followed the guidance of mental health at boarding Syafi'iyyah Cisambeng approach by “shuhbah” (friendship). Islamic conseling emphasizes spiritual solutions based on love and fear of Allah and the duty of fulfil our responsibility as the servants of Allah on this earth. The results of the research illustrate that the application of mental health counseling with shuhbah (friendship) perceived benefit to the students who participated in mental health counseling because after being interviewed and completed questionnaires the students who have experienced problems of mental disorders (misconduct) after obtaining calculated the mean category average high. Based on the recognition of the students, they are feel much better after attending mental health training activities in Pondok Pesantren Syafi'iyyah Cisambeng guided by Mas Nawawi (Ustd.Muhamad Nawawi Fathulloh, M.Pd.I). Thus the results of this study presented a picture of the actual conditions in the field as the information and report the study authors. Keywords: Model Guidance, Mental Health, and Pupils
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembinaan kesehatan mental terhadap para remaja santri di Pondok Pesantren Syafi’iyyah Cisambeng kecamatan Palasah kabupaten Majalengka. Pembinaan kesehatan mental yang dimaksud adalah dengan penanaman akhlak dan moral serta mental yang sehat kepada para santri melalui pendekatan shuhbah (persahabatan) agar tujuan dari pembinaan mental tersebut dapat tercapai dengan mudah, tepat, efektif dan efisien. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, angket dan studi dokumentasi. Pengambilan data tersebut berasal dari responden yang mengalai masalah kesehatan mental dengan teknik purposive sampling yakni bertujuan untuk mengetahui apa masalah yang terjadi pada remaja santri tersebut kemudian bagaimana setelah ia mengikuti bimbingan kesehatan mental di Pondok Pesantren Syafi’iyyah Cisambeng MODEL BIMBINGAN KESEHATAN MENTAL UNTUK PARA SANTRI PONDOK PESANTREN SYAFI’IYAH CISAMBENG MAJALENGKA
Yedi Supriadi
39
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
Vol 1. No 2 Februari 2017
dengan pendekatan shuhbah (persahabatan). Konseling islam itu diorientasikan untuk memecahkan masalah- masalah yaitu : (a) pernikahan dan keluarga, (b) kesehatan mental, dan (c) kesadaran beragama. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa penerapan bimbingan kesehatan mental dengan penerapan pendekatan shuhbah (persahabatan) dirasakan bermanfaat bagi para santri peserta bimbingan kesehatan mental karena setelah diwawancarai dan mengisi angket para santri yang pernah mengalami masalah gangguan mental (perilaku menyimpang) tersebut setelah dikalkulasikan memperoleh kategori rata-rata tinggi. Kata Kunci: Model Guidance, Kesehatan Mental, dan Santri
Pendahuluan
pendidikan, sosial politik dan kebang-saan
Banyak hal yang tengah terjadi pada
di
negeri
ini
bangsa ini salah satunya adalah fenomena
menghasilkan
merosotnya
perkembangan
nilai-nilai
moral
dalam
memang
karakter
cenderung
bangsa.
zaman
dan
Namun kemajuan
kehidupan para remaja kita. Tawuran
teknologi telah mengubah wajah baru
pelajar, maraknya peredaran narkoba di
perilaku
kalangan remaja, adanya remaja yang
perilaku anarkis, tawuran antar warga,
terlibat
dan
penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas,
lainnya
korupsi, kriminalitas, kerusakan lingkungan
bersama.
dan berbagai tindakan patologi lainnnya
Tidak hanya di kalangan remaja saja, secara
semakin meningkat dan hal itu merupakan
umum bangsa Indonesia dihadapkan pada
indikasi
berbagai problem dan krisis kebangsaan
karakter bangsa ini.
yang serius. Berbagai permasalahan silih
menumbuhkan
berganti menyita perhatian semua anak
mendesaknya agenda untuk melaku-kan
bangsa. .Jika tidak segera ditangani dan
terobosan
diantisipasi, maka problem dan krisis itu
membina karakter para generasi muda
bisa mengarah pada bergesernya karakter
sebagai generasi penerus bangsa yang
(jati diri) bangsa ini, dari karakter positif
semakin mengkhawatirkan. Sejumlah ahli
menuju karakter negatif. Sehingga akhir-
pendidikan mencoba untuk merumuskan
akhir ini muncul istilah pendidikan karakter
konsep-konsep tentang pendidikan karakter,
sebagai
dan
dalam
tindakan-tindakan merupakan
tindakan tidak
terpuji
kepriha-tinan
wacana
baru
kriminal,
kita
dalam
konsep
manusia
masalah
baru
sebagiannya
sehingga
dalam
maraknya
pembangunan
Hal tersebut telah
kesadaran
guna
lagi
betapa
membentuk
bahkan
dan
sudah
pendidikan nasional. Sebetulnya hal ini
melangkah jauh dalam memprak-tekannya.
bukanlah
yang
Hal ini perlu dilakukan agar kita (umat
mengaget-kan. Sebab sejak pendidikan di
Islam, yang merupakan mayoritas bangsa
negeri ini dicetuskan, perkembangan dunia
ini) tidak asing dengan tradisi keilmuan-nya
MODEL BIMBINGAN KESEHATAN MENTAL UNTUK PARA SANTRI PONDOK PESANTREN SYAFI’IYAH CISAMBENG MAJALENGKA
Yedi Supriadi
merupakan
fenomena
40
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
sendiri.
Pesantren
tantangan bagi Pondok Pesantren untuk
dikatakan
mewujudkan cita-cita pembangunan yang
merupakan wujud proses sistem pendi-dikan
lebih baik terutama dalam membangun
keagamaan di Indonesia yang bernaung
Sumber Daya Manusia yang bermartabat,
dibawah
memiliki karakter dan mental yang sehat
adalah
Sedangkan, lembaga
Pondok
Vol 1. No 2 Februari 2017
yang
pengawasan
bisa
dan
pembinaan
Kementerian Agama Republik Indonesia. Oleh karena itu, lembaga pendi-dikan keagamaan seperti Pondok
sehingga
mampu menghadapi
berbagai
problematika kehidupan. Selain itu manusia
Pesantren
yang memiliki mental yang sehat akan
memiliki peran dan posisi yang sangat
mampu melawan godaan dan tantangan
stategis dalam membantu mencerdaskan
zaman moderen. Sebab untuk membangun
kehidupan bangsa terutama dalam hal
bangsa ini, maka yang perlu dibangun
pendidikan keagamaan di Indonesia sebagai
pertamakali adalah manusianya. Manusia
basis pendidikan moral yang terpadu.
sebagai penggerak pembangunan harus
Sebagai salah satu lembaga pendidikan
memiliki Sumber daya Manusia yang
keagamaan, Pondok Pe-santren mempunyai
berkualitas, yaitu memiliki mental yang
tempat
tersendiri
sehat dan ilmu pengetahuan yang mumpuni,
dihadapan masyarakat Indonesia. Hal ini
menguasai IPTEK, dan memiliki moral
karena Pondok Pesantren telah memberikan
yang baik.
yang
khusus
dan
sumbangan yang besar bagi kehidupan
Masalah kesehatan mental akhir-
masyarakat, berbangsa dan bernegara serta
akhir ini juga ramai diperbin-cangkan oleh
pengembangan
banyak kalangan seperti kalangan akademis,
masyarakat
nilai-nilai
yang
luhur.
kebu-dayaan Pondok
psikiater, politisi dan komisi perlindungan
Pesantren inilah banyak melahirkan tokoh-
anak, bahkan presiden Joko Widodo pun
tokoh
masyarakat
kharismatik kedudukan
yang
yang
memiliki
men-cetuskan adanya revolusi mental pada
tinggi,
memiliki
bangsa ini karena mental bangsa Indonesia
mata
sudah mengalami degradasi. Hal ini ditandai
pemerintahan. Peran agama dalam kancah
dengan banyaknya kasus pelanggaran dan
pembangunan telah memiliki legitimasi
kekerasan yang terjadi seperti kepada anak-
konsti-tusional dalam GBHN, yaitu dengan
anak
pernyataan bahwa agama adalah lan-dasan
pemerkosaan,
etik, moral, dan spiritual bagi pembangunan.
peredaran
Hal
sekaligus
terlarang, dan tindak kriminal lainya yang
MODEL BIMBINGAN KESEHATAN MENTAL UNTUK PARA SANTRI PONDOK PESANTREN SYAFI’IYAH CISAMBENG MAJALENGKA
Yedi Supriadi
ini
yang
Dari
terhormat
merupakan
peluang
di
(pelecehan
seks
terhadap
pembunuhan,
Narkotika
dan
anak), korupsi,
obat-obatan
41
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
42
Vol 1. No 2 Februari 2017
ternyata banyak dilakukan oleh kalangan
kecukupan eksistensi diri, kecakapan hidup
remaja. Perilaku menyim-pang itu terjadi
(life skill), kata hati (nalar), moral (etika)
karena disebabkan oleh banyak faktor,
dan budi pekerti yang luhur. Hal ini
terutama oleh pengaruh faktor lingkungan,
dibuktikan dengan penerapan kurikulum
budaya yang kurang mendidik, peran serta
yang
dari masyarakat yang kurang, dan pengaruh
menunjukkan bahwa penyusunan kurikulum
kemajuan teknologi infor-masi yang banyak
tidak
menyuguhkan tayangan negatif. Sehingga
kepastian. Sepertihalnya kurikulum 2006
dampak-nya sangat berbahaya terhadap
(KTSP) yang sekarang diganti menjadi kuri-
kelangsungan masa depan generasi penerus
kulum 2013 ternyata banyak menuai pro dan
bangsa ini. Ancaman bahaya Narkoba telah
kontra. Kurikulum 2013 pun dinilai tidak
mencapai status darurat pada negeri ini
banyak membantu meningkatkan kualitas
sehingga para pengedar, pengguna dan
pendidikan di negeri ini, akhirnya sebagian
produsennya tidak segan-segan dihukum
bentuk penyem-purnaan dari kurikulum
sangat berat seperti hukuman mati. Selain
2013 muncul kembali perubahan kurikulum
itu, kasus pergaulan bebas, pelecehan
yaitu kurikulum nasional. Lembaga pendi-
seksual baik terhadap anak di bawah umur
dikan
maupun terhadap remaja sudah sangat
menuai pro-kontra seolah-olah kuri-kulum
mengkhawatirkan. Itulah sebabnya masalah
pendidikan di negeri ini tidak memberikan
kesehatan mental saat ini menjadi isu yang
arah yang jelas dan terus mengalami
sangat krusial dan urgent.
perubahan. Tidak seperti halnya di Pondok
Di
lain
pendidikan
pihak,
juga
para
mencapai
formal
Pesantren,
mengalami
ideal
seperti
kuri-kulum
dan
perubahan
tidak
sekolah
yang
ada
kembali
diterapkan
bahwa
adalah kurikulum berbasis agama sehingga
pendidikan di Indonesia saat ini telah salah
sampai kapanpun dan dimanapun akan tetap
arus, hal tersebut terjadi baik dalam tataran
sama. Padahal jika ingin membentuk watak
konsep
konsep
serta peradaban bangsa yang bermoral,
pengajaran yang tidak sejalan atau searah
maka Pondok Pesantren adalah jawaban
dengan tujuan pendidikan nasional. Padahal
yang tepat, sebab lembaga pendidikan
jika kita simak konsep dasar pendidikan
keagamaan ini dibangun dengan tujuan
nasional
manusia
utamanya adalah ingin membentuk manusia
Indonesia seutuhnya”. Kata seutuhnya dapat
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
dasar
adalah
berpendapat
pengamat
terus
maupun
dalam
“membentuk
ditafsirkan sebagai manusia yang memiliki
MODEL BIMBINGAN KESEHATAN MENTAL UNTUK PARA SANTRI PONDOK PESANTREN SYAFI’IYAH CISAMBENG MAJALENGKA
Yedi Supriadi
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
Vol 1. No 2 Februari 2017
SWT, memiliki akhlak yang luhur dan
adalah menjadi solusi yang terbaik selain ia
mulia.
juga di sekolahkan di lembaga pendidikan
Di dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Hamid. 2003 : 5).
formal.
Bila amanat dalam undang-undang Sistem
Pendidikan
Nasional
tersebut
dilaksanakan dengan baik oleh segenap
kalangan
guru,
maka
dapat
dipastikan bahwa tujuan tersebut akan terwujud. Berdasarkan fungsi pendidikan nasional di atas, maka peran guru menjadi kunci utama keberhasilan dalam visi dan misi pendidikan serta pembelajaran di sekolah. Selain itu, tugas guru adalah bertanggungjawab
untuk
mengatur,
mengarahkan, dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar di kelas. Didukung BK/BP
pula di
membantu berkaitan
oleh
sekolah
keberadaan
guru
mestinya
dapat
permasalahan dengan
di
problema
sekolah siswa
di
sekolah. Namun kenyataannya keberadaan guru BP/BK di sekolah juga belum dapat membantu permasalaha
secara remaja
maksimal saat
ini.
terhadap Maka,
menempatkan anak si Pondok Pesan-tren
MODEL BIMBINGAN KESEHATAN MENTAL UNTUK PARA SANTRI PONDOK PESANTREN SYAFI’IYAH CISAMBENG MAJALENGKA
seorang
anak
yang
mengikuti dua kegiatan belajar sekaligus yakni di sekolah formal dan mengaji di Pondok Pesantren akan menjadikan ia padat kegiatan
dalam
kesehariannya.
Maka
dengan demikian celah untuk bergaul atau bermain akan semakin sempit. Karena waktu-waktunya dalam sehari dihabiskan untuk belajar dan terus belajar. Permasalahan
elemen pendidikan dari mulai pemerintah sampai
Sehingga
lain
yang
sering
muncul saat ini adalah kenakalan remaja dan pergaulan bebas yang semakin terangterangan, seolah-olah mereka tidak merasa malu atau berdosa karena sudah menjadi hal yang biasa. Sepasang remaja yang statusnya pelajar sudah berani melakukan perbuatan yang seperti layaknya sudah menjadi suamiistri. Padahal mereka belum menikah secara sah dan masih berstatus sekolah. Fenomena seperti ini yang sudah menjamur di tengahtengah kehidupan masyarakat akhir-akhir ini.
Siapakah
yang
salah
?
apakah
pendidikan yang salah, orang tua yang salah, atau guru di sekolah ?. Sungguh memperi-hatinkan
kondisi
kehidupan
remaja di negeri kita saat ini. Mereka sudah tidak
punya
rasa
malu
atau
bahkan
menganggapnya sebagai hal yang biasa, seperti tidak ada dosa. Naudzubillah. Sadar akan hakikatnya, setiap manusia di muka
Yedi Supriadi
43
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
44
Vol 1. No 2 Februari 2017
bumi ini selalu berbuat untuk hal yang lebih
waktu sehari 24 jam, kebanyakan siswa
baik. Untuk mengubah perilaku menuju ke
menghabiskan
hal yang lebih baik itu tidaklah semudah
lingkungan keluarga atau masyarakat. Di
yang dibayangkan. Perubah-an itu melalui
sekolah hanya berkisar antara 8 sampai
proses
panjang,
dengan 10 jam saja tiap harinya. Maka sisa
berjenjang, dan berkesi-nambungan. Satu-
waktu 14 jam lebih terbuka lebar digunakan
satunya jalur yang dapat ditempuh untuk
oleh siswa untuk bercengkerama dengan
mengubah moral dan mental generasi muda
ling-kungan
adalah dengan pendidikan keagamaan.
Tidak halnya dengan di Pondok pesantren,
dan
perjalanan
yang
Pendidikan di seluruh dunia kini sedang
mengkaji
kembali
waktunya
masyarakat
adalah
atau
di
keluarga.
siswa atau santri selama seharian penuh
perlunya
menghabiskan waktunya di lingkungan
pendidikan moral atau pendidikan budi
Pondok Pesantren sehingga 24 jam terawasi
pekerti atau pendi-dikan karakter. Hal ini
dan terkendalikan.
bukan hanya dirasakan oleh bangsa dan
Oleh
karena
itu,
betapa
besar
masyarakat Indonesia tetapi juga oleh
peranan lembaga Pondok Pesantren dalam
Negara-negara maju. Bahkan di negara-
membentuk
negara industri di mana ikatan moral sudah
mental yang sehat bagi para remaja. Orang
semakin longgar, masyarakatnya sudah
tua
mulai merasakan perlunya pendidikan moral
pentingnya menitipkan anak-anaknya untuk
yang
dididik ilmu agama dan ilmu pengetahuan
pada
akhir-akhir
ini
mulai
ditelantarkan.
karakter
seharusnya
dan
membangun
menyadari
betapa
lainnya di lingkungan Pondok Pesantren.
Masalah pendidikan karakter tidak lepas kaitannya dari keberadaan siswa dan orang tua yaitu orang yang terlibat langsung
Karena pondok pesantren jelas memberikan perlin-dungan 24 jam bagi para santri. Menyimak
dan
menyaksikan
dalam pendidikan moral dan karakter.
pemberitaan di media massa dan elektronik
Dalam perkem-bangannya banyak orang tua
akhir-akhir ini menggam-barkan bahwa
yang ternyata sibuk dengan persoalan
tingkat kenakalan siswa umumnya masih
pekerjaan,
tergolong
mencari
nafkah
dan
lain
mempriha-tinkan.
Kuantitas
sebagainya. Sehingga beban pendi-dikan
pelanggaran yang dilakukan oleh siswa
harus diemban oleh guru melalui proses
semakin bertambah dari waktu ke waktu.
belajar di sekolah. Namun nampaknya hal
Beberapa masalah yang kerap terjadi di
itu pun belum maksimal, sebab dalam kurun
sekolah, dan barangkali hal ini juga terjadi
MODEL BIMBINGAN KESEHATAN MENTAL UNTUK PARA SANTRI PONDOK PESANTREN SYAFI’IYAH CISAMBENG MAJALENGKA
Yedi Supriadi
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
45
Vol 1. No 2 Februari 2017
hampir di semua sekolah diantaranya: (1)
73.3%;
mengabaikan atau pelanggaran tata tertib
berkelahi
sekolah, khususnya tentang berpakaian dan
hubungan sex di luar nikah 40%; (10)
berpenampilan
berjudi 33.3%; (11) membolos 23.3%; (12)
yang
mencolok;
(2)
(7)
membolos pada mata pelajaran tertentu; (3)
melihat
merokok
menonton
di
lingkungan
sekolah;
(4)
kebut-kebutan
dengan
gambar film
teman
porno
63.3%;
(8)
56.7%;
9)
23.3%;
(13)
forno
16.7%
Tumbuh
perilaku
buruk.
Menurut
terlambat masuk sekolah; (5) berpacaran di
kembang-nya
lingkungan sekolah yang cenderung agresif,
Dreikuns dan Cossel (1994) berdasarkan
ditempat terbuka, tanpa ada perasaan malu
hasil pengamatannya menjelaskan bahwa
atau risih; (6) geng, atau kelompok siswa
perilaku buruk yang muncul pada anak didik
dengan tanpa identitas jelas; (7) pertikaian
secara spesifik terkristalisasi menjadi: (1)
antar siswa; (8) perkelahian antar sekolah;
untuk
(9) hegemoni siswa senior; (10) provokasi
mendapatkan
cenderung negatif dari alumni; (11) tidak
perasaan dendam; dan (4) mempertontonkan
peduli terhadap kebersihan dan keindahan
kekuranganya.
menarik
perhatian; kekuasaan;
(2) (3)
untuk dipicu
lingkungannya, termasuk coret mencoret
Berdasarkan informasi di atas, maka
dinding sekolah dan fasilitas sekolah; (12)
yang perlu dibangun adalah membangun
penggunaan psikotropika dan narkotika;
kembali moral dan mental remaja yang
(13) nongkrong di luar area sekolah, seperti
sehat.
tempat game atau internet; (14) pencurian
mengindikasikan adanya kerusakan moral
barang siswa lain saat lengah; (15) malas
dan mental para remaja yang disebabkan
belajar; (16) tidak mengerjakan tugas-tugas
oleh berbagai faktor baik internal maupun
yang diberikan guru. Dan sebagainya.
eksternal. Nampaknya tepat betul instruksi
Sebab
kondisi
di
atas
Hasil penelitian terhadap kenakalan
Presiden Joko Widodo agar adanay revolusi
remaja (Masngudin HMS, 2007) pada
mental di negeri ini karena memang
umumnya
anak
kondisinya sedemian parahnya. Revolusi
bersekolah di kota besar dilihat dari bentuk
mental menghen-daki adanya mental yang
dan persentasenya adalah sebagai berikut:
sehat, moral yang baik dan akhlak yang
(1) berbohong 100%; (2) pergi keluar rumah
mulia.
dikategorikan
sebagai
tanpa pamit 100%; (3) keluyuran 93.3%; (4) begadang
98.3%;
(5)
minum-minuman
keras 83.3%; (6) penyalahgunaan narkotika
MODEL BIMBINGAN KESEHATAN MENTAL UNTUK PARA SANTRI PONDOK PESANTREN SYAFI’IYAH CISAMBENG MAJALENGKA
Yedi Supriadi
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
Vol 1. No 2 Februari 2017
Metode Penelitian bersifat kualitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk mengkaji
Komponen analisis data model Interaktif menurut Miles dan Huberman Pengumpu lan data
Penyajian data
suatu fenomena secara natural (alamiah) yang berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan, yakni pada permasalahan
Penarikan simpulan / verifikasi data
Reduksi
data
yang dialami oleh santri yang mondok di Pondok Pesantren Syafi’iyyah Cisambeng kecamatan Palasah kabupaten Majalengka. metode
Peneliti tidak menggunakan alat dan bahan
deskriptif digunakan untuk menggambarkan
yang mungkin memadai, hanya sederhana
pelaksanaan bimbingan kesehatan mental
saja
dan dampak bimbingan tersebut kepada para
dengan alat alat perekam seperti foto dan
santri di pondok pesantren Syafi’iyyah
rekaman dari Handphone. Sebab sifatnya
Cisambeng kecamatan Palasah kabupaten
adalah bimbingan kesehatan mental, jadi
Majalengka.
lebih diarahkan kepada pembinaan diri
Penelitian
ini
mene-rapkan
Populasi dan sampel yang dijadikan sebagai sasaran dalam kegiatan penelitian adalah para santri yang mondok di Pondok Pesantren kecamatan pengumpulan
Syafi’iyyah Palasah. data
Cisambeng
Adapun dan
teknik
pengembangan
instrumen yang dilakukan adalah teknik observasi,
teknik
wawancara,
studi
dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik analisa data model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman
yakni
mengandalkan
waawancara
santri. Hasil dan Pembahasan Landasan dasar / dasar Pijakan yang digunakan
sebagai
pedoman
dalam
bimbingan kesehatan mental para santri di Pondok Pesantren Syafi’iyyah Cisambeng kecamatan Palasah kabupaten Majalengka adalah Al-Qur’an dan Hadist. Keduanya merupakan sumber hukum Islam atau dalildalil hukum. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Hasyr ayat, Allah SWT berfirman yang artinya :
yang ditunjukkan dengan gambar bagan 3.1 sebagai berikut : Gambar 3.1.
MODEL BIMBINGAN KESEHATAN MENTAL UNTUK PARA SANTRI PONDOK PESANTREN SYAFI’IYAH CISAMBENG MAJALENGKA
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah” (Q.S. AlHasyr:7).
Yedi Supriadi
46
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
Vol 1. No 2 Februari 2017
Dalil di atas menjelaskan tentang
manusia. Berikut akan diuraikan mengenai
perintah agar umat manusia berusaha untuk
landasan
mengikuti apa yang telah diperintahkan oleh
membimbing
Allah SWT melalui ajaran Nabi Muhammad
mental para santri di Pondok Pesantren
SAW atau Rosul-rosul sebelumnya dan
Syafi’iyyah Cisambeng kecamatan Palasah
meninggalkan apa saja yang dilarang oleh
kabupaten Majalengka :
Nabi dan Rosul utusan Allah SWT. Allah
a. Al-Qur’an
menghendaki
agar
digunakan
dan
membina
untuk kesehatan
hidupnya
Dasar-dasar pembinaan kese-hatan
selamat di dunia dan di akhirat dengan
mental di pondok pesantren Syafi’iyyah
mengikuti petunjuk dan aturan hukum yang
desa
telah diajarkan oleh nabi dan Rosul utusan
kabupaten Majalengka adalah ayat-ayat suci
Allah SWT.
Al-Qur’an
Al-Qur'an
manusia
yang
keca-matan
yang
berkenaan
Palasah
dengan
sumber
pembinaan kesehatan mental. Ayat yang
hukum yang pertama dan utama sedangkan
berkenaan dengan hal tersebut diantaranya
Hadits merupakan landasan hukum yang
adalah Al-Qur’an surat Ar-Ra’du ayat 28.
kedua setelah Al-Qur’an. Apabila dilihat
Potongan ayat tersebut memiliki makna
dari sudut asal-usulnya kedua sumber
yang berbunyi sebagai berikut:
hukum Islam tersebut merupakan landasan
“……ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah itu hati menjadi tentram” (QS. ArRa’du : 28).
naqliyah.
merupakan
Cisambeng
Karena
Al-Qur’an
adalah
landasan sumber hukum yang utama dan
Dari ayat di atas dinyatakan bahwa
pertama. Dari uraian di atas, jelaslah bahwa
dzikir itu bisa membentuk hati manusia
Al-Qur'an dan Hadits merupakan basis
untuk mencapai ketentraman. Dzikir berasal
utama
dari kata dzakara yang artinya mengingat,
yang
mewarnai
gerak
langkah
bimbingan kesehatan mental dan konseling
memperhatikan,
Islam. Karena Al-Qur’an diturunkan ke
Biasanya perilaku dzikir diperlihatkan oleh
dunia ini fungsinya adalah sebagai petunjuk
orang hanya dalam bentuk renungan sambil
hidup (al-huda) bagi orang yang beriman.
duduk berkomat-kamit. Al-Qur'an memberi
Al-Qur’an juga berfungsi sebagai rahmat
petunjuk bahwa dzikir itu bukan hanya
bagi
ekspresi
mahluk
seluruh
alam.
Bisa
daya
mengenal atau mengerti.
ingat
yang ditampilkan
dibayangkan seandainya tidak ada Al-
dengan komat-kamitnya lidah sambil duduk
Qur’an,
kehidupan
merenung, akan tetapi lebih dari sekedar itu,
MODEL BIMBINGAN KESEHATAN MENTAL UNTUK PARA SANTRI PONDOK PESANTREN SYAFI’IYAH CISAMBENG MAJALENGKA
Yedi Supriadi
maka
akan
sesat
47
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
Vol 1. No 2 Februari 2017
dzikir bersifat implementatif dalam berbagai
Tahmid, Takbir dan Tahlil, akan tetapi
variasi yang aktif dan kreatif (Daradjat,
perbuatan manusia pun harus senantiasa
1975: 104).
menunjukkan ingat kepada Allah SWT.
Al-Qur'an menjelaskan dzikir berarti
Seluruh rangkaian gerak tubuh bergerak
membangkitkan daya ingatan:
dengan berdzikir kepada Allah. Misalnya
“dengan mengingat Allah (dzikrullah), hati orang-orang beriman menjadi tenang”. Ketahuilah dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang (al-Ra’ad : 28). Dzikir (rememberance of Allah). The Qur’an (13 : 28) says “verily in the rememberance of Allah do hearts find tranquility”. Al-Dzikr is the very life of a Muslim, “ such as remember Allah, standing, sitting, and reclining” (Qur’an, 3 : 191). The believers find humility, tranquility, peace, and divine love in this noble exercise (Koenig, 1998 : 286).
menolong orang karena Allah, berlaku adil
Menrut Harold G.Koenig, dzikir baik dalam keadaan berdiri, duduk, dan santai akan membuat hati menjadi tenang,
sebagainya. Segala amaliah yang dilakukan oleh manusia hendaknya hanya karena Allah semata-mata. Bukan atas dorongan nafsu seperti ingin dipuji, ria/pamer, atau karena sesuatu yang lain selain Allah. Sebagaimana segala mahluk ciptaan Allah SWT baik yang ada di langit dan dibumi, semuanya
bertasbih
dan
berzikir
mengagungkan Allah SWT. Seperti halnya tumbuhan berdzikir, air berdzikir, angin dan berputarnya planet mengelilingi Matahari
damai dan cinta. Dengan demikian dzikir berarti pula ingat akan hukum-hukum Allah, perhatikan
juga berdzikir kepada Allah SWT. Segala ciptaan Allah SWT tunduk dan patuh kepada-Nya.
firman berikut : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberikan kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dan memberi pengajaran kepada kamu agar kamu dzikir (dapat mengambil pelajaran)” (an-Nahl : 90) (Daradjat, 1975: 104). Dari
karena Allah, shodaqoh karena Allah, dan
penjelasan
islam
yang
kedua
setelah
Al-Qur’an.
Banyak kitab-kitab yang dipelajari oleh para santri di Pondok Pesantren Syafi’iyyah Cisambeng-Palasah kabupaten Majalengka yang semua isinya adalah berkaitan dengan hadist. Misalnya adalah Kitab Mustholah
disimpulkan bahwa Dzikir tidak hanya
Hadist, Hadist Arba’in, Bulughul Maram,
diucapkan
dengan
Fathul Qorib, Sulamut Taufiq, Nashoihul
membaca kalimat thoyyibah seperti Tasbih,
‘Ibad dan sebagainya. Termasuk pula kitab-
MODEL BIMBINGAN KESEHATAN MENTAL UNTUK PARA SANTRI PONDOK PESANTREN SYAFI’IYAH CISAMBENG MAJALENGKA
Yedi Supriadi
lisan
atas
Hadist merupakan sumber hukum
dapat
secara
di
b. Al-Hadist
saja
48
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
Vol 1. No 2 Februari 2017
kitab yang membahas maslah ibadah, fiqh, Tasawuf, dan sebagainya agar para santri dibekali dengan dasar agama yang kuat sehingga mereka senantiasa berperilaku
e. Falsafah tentang masyarakat dan hidup kemasyarakatan. f. Falsafah tentang upaya mencari nafkah atau falsafah kerja.
sesuai dengan tuntunan ajaran Islam yang
Dalam
gerak dan
dan
langkahnya,
baik dan benar. Beribadah sesuai dengan
bimbingan
konseling
Islam
tuntunan syariat Islam.
berlandaskan pula pada berbagai teori yang telah tersusun menjadi ilmu. Sudah barang
Landasan Filosofis (Dalil Aqli)
tentu teori dan ilmu itu khususnya ilmu-ilmu Adapun dipergunakan
landasan untuk
lain
yang
pedoman
dalam
bimbingan kesehatan mental dan bimbingan konseling
Islam
di
Pondok
Pesantren
Syafi’iyyah Cisambeng - Palasah kabupaten Majalengka adalah dalil yang bersifat aqliyah (berdasarkan akal pemikiran) seperti filsafat dan ilmu, dalam hal ini filsafat yang digunakan
adalah
filsafat-filsafat
yang
dikemukakan oleh tokoh ulama Islam
atau teori-teori yang dikembangkan oleh cendekiawan muslim atau juga pakar dari kalangan non Islam akan tetapi yang sejalan dengan ajaran Islam sendiri. Ilmu-ilmu yang membantu dan dijadikan landasan gerak operasional bimbingan dan konseling Islam itu antara lain: a. Ilmu jiwa (psikologi) b. Ilmu hukum Islam (syari’ah) c. Ilmu
seperti filsafat Imam Ghazalie, Ibnu Rusd, Siti Robiah Al-Adawiyah, Imam Syafi’i,
kemasyarakatan
(sosiologi,
antropologi sosial dan sebagainya) (Musnamar, 1992; 6)
dan ilmu atau landasan ilmiah yang sejalan dengan ajaran Islam.
Adapun
Landasan filosofis
penyelenggaraan
Islam yang penting artinya bagi bimbingan
penelusuran
dan konseling Islam antara lain :
dilakukan oleh peneliti di Pondok Pesantren
a. Falsafah tentang dunia manusia (citra manusia)
keluarga. d. Falsafah tentang pendidikan.
mental
yang
Syafi’iyyah Cisambeng - Palasah kabupaten Majalengka adalah sebagai berikut : Pertama, tahapan pengung-kapan
b. Falsafah tentang dunia dan kehidupan c. Falsafah tentang pernikahan dan
kesehatan
masalah gangguan mental yang terdiri dari empat
kegiatan
interaktif
antara
pembimbing dengan para santri, yaitu sebagai berikut :
MODEL BIMBINGAN KESEHATAN MENTAL UNTUK PARA SANTRI PONDOK PESANTREN SYAFI’IYAH CISAMBENG MAJALENGKA
Yedi Supriadi
49
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
1. Kegiatan
awal,
memberikan
yaitu
Vol 1. No 2 Februari 2017
pembimbing tentang
mengendalikan diri dan menemukan potensi
kesehatan
dirinya untuk dikembangkan kepada hal
mental di Pondok Pesantren Syafi’iyyah
yang positif. Santri diberikan keterampilan
Cisambeng
kabupaten
(skill) dalam bekerja, dididik mandiri,
Majalengka berdasar-kan atas latar
dilatih untuk berani tampil berorasi /
belakang masalah yang dialami oleh
ceramah di depan umum, dan sebagainya.
pentingnya
penjelasan
karakter pada dirinya sehingga ia akan dapat
pembinaan
-
Palasah
para santri. Dalam hal ini pembimbing melakukan
dialog
membuka
yakni tahapan yang penting bagi para santri
kontrak perjanjian dengan santri selama
untuk menentukan pilihan setelah selesai
menetap
pondok
mengikuti pembinaan kesehatan memntal di
pesantren agar mematuhi segala aturan
Pondok Pesantren Syafi’iyyah Cisambeng
di
Syafi’iyyah
kecamatan Palasah kabupaten Majalengka.
Palasah
Pilihan yang dimaksud adalah memilih mau
di
Pondok
Cisambeng
dan
Ketiga, tahapan penentuan pilihan
lingkungan
Pesantren kecamatan
kabupaten Majalengka. 2. Kegiatan
melanjutkan untuk menimba ilmu di Pondok
pembimbingan
keseha-tan
Pesantren
Syafi’iyyah
Cisambeng
mental yakni dilakukan setiap hari
kecamatan Palasah kabupaten Majalengka
belajar di lingkungan Pondok Pesantren
setelah
Syafi’iyyah
kesehatan mental atau memilih di tempat
Cisambeng
-Palasah
kabupaten Majalengka dengan metode pendekatan
persahabatan.
tuntas
mengikuti
pembinaan
lain.
Dengan
Keempat,
tindak
lanjut,
yaitu
mengang-gap santri sebagai sahabat,
merupakan tahap terakhir dalam pembinaan
maka ia akan merasa terbuka dan
kesehatan mental. Kegiatan tindak-lanjut ini
terbangun suasana yang lebih akrab
dalam
sehingga akan memper-mudah dalam
mengenai ilmu yang harus dikejar oleh
pemecahan masalah yang dihadapi
santri untuk membekali dirinya sesuai bakat
santri. Selain itu santri akan lebih
dan minat santri. Walaupun santri sudah
senang
tidak mengalami kebingungan atau keragu-
menerima
nasihat
karena
diperlakukan sebagai sahabat.
bentuk
pemberian
rekomendasi
raguan dalam menentukan pilihan, akan
Kedua, tahapan pemahaman, yaitu
tetapi tindak-lanjut atau layanan lanjutan
bertujuan membantu para santri dalam
sangat diperlukan bagi para santri untuk
memahami makna hidup dan memahami
kelangsungannya dalam menimba ilmu.
MODEL BIMBINGAN KESEHATAN MENTAL UNTUK PARA SANTRI PONDOK PESANTREN SYAFI’IYAH CISAMBENG MAJALENGKA
Yedi Supriadi
50
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
Vol 1. No 2 Februari 2017
Disarankan kepada para santri untuk tetap
yang baik untuk melawan ketegangan dan
konsultasi
komplik jiwa
atau
saling
tukar-menukar
pendapat kepada orang tua, kyai dan ustad dengan
cara
baik-baik
mengenai
Kesehatan terwujudnya
mental
integritas
sebagai kepribadian,
kelanjutannya setelah menimba ilmu agama.
keselarasan dengan jati diri, pertumbuhan ke
Sehingga nantinya mereka akan menemukan
arah realisasi diri, dan ke arah hubungan
pilihan apakah meneruskan ke tingkat yang
yang sehat dengan orang lain. Kesehatan
lebih tinggi atau mau pindah tempat
mental
menimba ilmu agamanya untuk menimba
seseorang dari gejala-gejala gangguan dan
ilmu yang lain.
penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri,
Kesimpulan
dapat memanfaatkan segala potensi dan
juga
dimaknai
terhindarnya
ilmu
bakat yang ada semaksimal mungkin dan
membicarakan bangaimana cara seseorang
membawa kepada kebahagiaan bersama
memecahkan masalah batinya sehingga ia
serta mencapai keharmonisan jiwa dalam
mampu memahami berbagai kesulitan hidup
hidup. Berarti, orang yang selalu stabil
dan melakukan berbagai upaya agar jiwanya
dalam menghadapi masalah termasuk orang
menjadi bersih.
yang sehat mentalnya.
Kesehatan
mental
sebagai
Dengan demikian dapat disimpulkan
Dengan memahami ilmu kesehatan mental adalah arti mengerti, mau dan
bahwa
mampu mengaktualisasikan dirinya, maka
terhindarnya seseorang dari keluhan dan
seseorang tidak akan megalami bermacam -
gangguan mental baik berupa neurosis
macam ketega-ngan kekuatan dan konflik
maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap
batin. Selain itu, ia melakukan upaya agar
lingkungan sosial) Orang yang sehat mental
jiwanya
akan senantiasa merasa aman dan bahagia
menjadi
seimbang
dan
kesehatan
dalam
baik. Ia juga akan mampu memecahkan
melakukan intropeksi atas segala hal yang
segala kesulitan jiwa.
dilakukannya sehingga ia akan mampu
hubungannya
dengan
lain ilmu
yang
erat
kesehatan
mental, antara lain adanya usaha untuk
apapun,
ia
juga
adalah
kepribadiannya pun terinteraksi dengan
Permasalahan
kondisi
mental
akan
mengontrol dan mengen-dalikan dirinya sendiri. Dari
hasil
wawancara
menghindari unsur tekanan batin, komplik
penelulsuran
pribadi dan menciptakan integrasi batin
diungkapkan pada bab IV bahwa para santri
MODEL BIMBINGAN KESEHATAN MENTAL UNTUK PARA SANTRI PONDOK PESANTREN SYAFI’IYAH CISAMBENG MAJALENGKA
angket
dan
sebagaimana
Yedi Supriadi
51
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
yang
mengalami
problematika
masa
yang
Vol 1. No 2 Februari 2017
lalu
dengan
kabar atau media lain yang isinya
kompleks
setelah
adalah
mengikuti pembinan kesehatan mental di
pembimbingan
kesehatan mental.
Pondok Pesantren Syafi’iyyah Cisambeng Palasah kabupaten Majalengka
tentang
d. Model
melalui
symbolic,
simbolis
yaitu
dengan
secara
mengajarkan
berbagai metode seperti berikut ini :
santri tentang suatu hal secara
1. Metode langsung (live modelling), yaitu
sindiran atau melalui kode-kode
seorang kyai atau ustad memberikan
tertentu yang memiliki makna atau
pencerahan secara langsung melalui
maksud tertentu yang dijadikan
lisan atau bimbingan baik individu
sebagai lambang dan sebagainya
maupun
kelompok.
yang
3. Metode kelompok dan individu, dengan
digunakan adalah model pendekatan
pendekatan persahabatan (syuhbah) kini
dengan konsep persahabatan (Shuhbah).
mereka mengalami perubahan sikap dan
santri dibina melalui kegiatan dzikir,
mental
shalat malam (Tahajud), merenung
sebelumnya.
(i’tikaf),
Model
shalat Dhuha di pagi hari.
yang
Rata-rata
baik
dari
para
santri
memiliki
tinggi
untuk
mengikuti
Kemudian santri ajak berdiskusi tentang
antusias
permasalahan yang dihadapinya dan pe
bimbingan kesehatan mental tersebut dan
ngasuh
untuk pengembangan diri para santri agar
akan
membantunya
untuk
yang
lebih
mengatasi masalah tersebut secara arif
menjadi
dan bijak laksana saudaranya sendiri.
diperoleh informasi sebagai berikut :
Santri harus terbuka seperti curhatnya
lebih
baik.
Sebagai
sampel
Berdasarkan pengamatan terhadap
dengan teman sendiri. Inilah metode
Kuesioner
langsung dalam pendekatan shuhbah.
Pirmananda diperoleh skor 59. Berdasarkan
2. Metode tidak langsung :
santri
yang
bernama
Azis
rumus hitungan, santri tersebut memiliki
a. Melalui surat atau telephon
kriteria : Tinggi karena memiliki jumlah
b. Melalui orang lain atau pihak
skor 59. Berarti Azis Pirmananda memiliki
ketiga
sebagai
mediator/
penceramah. c. Melalui televisi dengan menyimak
kesadaran
Tinggi
dalam
upaya
pengembangan diri. Sedangkan pada santri yang
kedua
bernama
Muhamad
Idris
acara ceramah keagamaan, atau
memiliki kriteria Rata-rata Tinggi karena
menyuruh santri membaca surat
memiliki jumlah skor 55. Berarti Muhamad
MODEL BIMBINGAN KESEHATAN MENTAL UNTUK PARA SANTRI PONDOK PESANTREN SYAFI’IYAH CISAMBENG MAJALENGKA
Yedi Supriadi
52
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam
Vol 1. No 2 Februari 2017
Idris memiliki kesadaran Rata-rata Tinggi dalam upaya pengembangan diri Daftar Pustaka Daradjat. Z. (2001). Islam & Kesehatan Mental, Jakarta: Toko Gunung Agung. Dedi,H. (2003) Undang-Undang Republik Indonesia
tentang
Sisdiknas.
Jakarta:Durat Bahagia Departemen Agama RI. (2006) Al-Qur’an dan terjemahannya. Jakarta: Pustaka Agung Harapan Koenig. G, H. (1998) Religion and Mental Health. California, USA : Academic Press. Musnamar, T. dkk (1992), Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam , Yogyakarta: UII Press. Masngudin HMS. (2007). Kenakalan Remaja Sebagai Perilaku Menyimpang. Hubungannya Dengan Keberfungsian Sosial. Journal Psikologi UKS. 3 -5.
MODEL BIMBINGAN KESEHATAN MENTAL UNTUK PARA SANTRI PONDOK PESANTREN SYAFI’IYAH CISAMBENG MAJALENGKA
Yedi Supriadi
53