Minyak Atsiri dari Tanaman Baru cina (Artemisia vulgaris) Sebagai Obat Antibakteri dengan Spektrum Spesifik Peneliti: Elizabeth Betty Elok Kristiani, S.Si., M.Si. (Ketua) Dra. Hartati Soetjipto, M.Sc. (Anggota)
Fakultas Biologi Fakultas Sains dan Matematika U K S W - Salatiga
LATAR BELAKANG Bakteri ~ penyakit infeksi ~ banyak terjangkit di daerah tropis (Indonesia)
Resistensi obat antibakteri (antibiotik)
Menengok tradisi pengobatan ~ secara empiris menggunakan tanaman obat perlu kajian ilmiah
Artemisia ~ ±400 jenis di dunia – banyak dilaporkan memilki potensi antibakteri
Artemisia asli Indonesia??? Di Indonesia ~ hanya beberapa jenis Artemisia bisa tumbuh (daerah dataran tinggi) • A. anua L., A. cina Berg. ex Poljakov, A. vulgaris Linn. dan A. sacrorum Ledeb • Wamena Irian Jaya, Tawangmangu dan Kopeng Jawa Tengah serta Bandung dan Sukabumi Jawa Barat
Pemanfaatan Artemisia di Indonesia
• Pada beberapa daerah telah dimanfaatkan untuk pengobatan • Banyak yang tidak memanfaatkannya
Beberapa ilmuawan telah mengkaji ~ antimalaria
Artemisia vulgaris ~ antibakteri
Artemisia asli Indonesia??? • PerMenKes No.003 Tahun 2010: Saintifikasi Jamu
ISU STRATEGIS
sebagai upaya terobosan untuk memasukkan jamu dalam pelayanan kedokteran
TUJUAN PENELITIAN • Menggali potensi dari Artemisia yang Tujuan banyak terdapat di Umum daerah Jawa Tengah tetapi belum banyak dikaji oleh peneliti
Tujuan Khusus Menentukan metode yang tepat untuk ekstraksi minyak atsiri dari A. vulgaris yang mampu menghasilkan rendemen tinggi Menganalisis senyawa-senyawa yang terkadung dalam setiap minyak atsiri terutama yang berhubungan dengan aktivitas antibakteri
Menentukan luasan spektrum kemampuan antibakteri dari setiap minyak atsiri pada berbagai bakteri kelompok gram negatif maupun gram positif Menentukan dosis Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan Minimum Lethal Concentration (MLC) minyak atsiri yang berpotensi baik sebagai agen antibakteri sesuai dengan spektrum yang ditunjukkan
Tabel 1. Roadmap penelitian penggunaan A. vulgaris sebagai agen antibakteri Tahapan
Tujuan
Penentuan Untuk mencari pelarut yang pelarut yang sesuai yang menunjukkan sesuai aktivitas antibakteri optimal
Penentuan teknik ekstraksi yang optimal sesuai hasil sebelumnya Penentuan Spektrum aktivitas antibakteri
Untuk mendapatkan metode yang tepat dalam mengekstrak bahan aktif dari tanaman A. vulgaris sesuai dengan pelarut yang paling berpotensi antibakteri Untuk menentukan apakah luas-nya aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif atau gram negatif atau luas untuk kedua jenis gram bakteri
Penelitian yang sudah dilakukan Pelarut yang telah dikaji: -heksana -heksana:petroleum eter -etanol
Belum ada penelitian
Beberapa bakteri yang telah diuji: -Staphylococcus aureus - Escherichia coli - Bacillus subtillis - Serratia sp
Penentuan MIC Untuk menentukan konsentrasi dan MLC ekstrak yang mampu Belum ada penelitian menghambat pertumbuhan bakteri dan mematikan bakteri Sediaan bahan Untuk menghasilkan produk untuk yang dapat diaplikasikan secara Belum ada penelitian diaplikasikan mudah dan aman bagi masyarakat
Penelitian yang perlu dilakukan Perlu dilakukan kajian pada pelarut dengan sifat: -polar (air) -non polar (petroleum eter) -semi polar (campuran polar dan polar -Melakukan berbagai metode ekstraksi menggunakan pelarut yang memberikan kemampuan antibakteri tinggi Perlu dilakukan uji pada bakteri gram positif maupun negatif yang lain
Setelah diketahui pelarut yang sesuai dan spesifikasi bakteri maka perlu dilakukan tahap ini Perlu tahapan uji sesuai dengan aturan penelitian dalam bidang farmasi
Penelitian yang terdahulu antara lain: 1. Daya antibakteri ekstrak heksana Artemisia sp.
terhadap Bacillus subtillis dan Staphylococcus aureus 2. Aktivitas antibakteri ekstrak heksana Artemisia sp. terhadap Eschericia coli dan Serratia sp 3. Potensi Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Artemisia vulgaris terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
Penelitian yang terdahulu antara lain: 4. Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Tanaman
Artemisia cina Berg. ex Poljakov (pelarut heksana:petroleum eter = 1:1) 5. Potensi Minyak atsiri A. annua, A. cina, dan A. vulgaris sebagai Antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus 6. Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Antibakteri Ekstrak Kloroform Bunga Legetan (Spilanthes paniculata Wall). ARTOCARPUS. Media Pharmaceutica Indonesiana. Vol.6 Nomor 1, Maret 2006. Fak. Farmasi. UBAYA, Surabaya
Penelitian yang terdahulu antara lain: 7. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antibakteri
Minyak Atsiri Daun Kembang Bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Grey). Berita Biologi Jurnal Ilmiah Nasional, LIPI. Vol 9. No 2. Agustus 2008 8. Aktivitas Antibakteri dan Identifikasi Komponen Minyak Atsiri Adas Bintang (Illicium verum Hook F) 9. Identifikasi Senyawa Antibakteri Minyak Atsiri Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan)
Penelitian yang terdahulu antara lain: 10. Identifikasi Senyawa dan Aktivitas Antibakteri
Minyak Atsiri Kulit Masoi (Cryptocarya massoia)
METODE PENELITIAN
Fokus penelitian tahun I 1. Pencarian metode yang tepat untuk mengekstraksi minyak atsiri dari A. vulgaris
2. Penentuan komposisi senyawasenyawa yang terkandung dalam masing-masing minyak atsiri yang diperoleh
3. Penentuan luasan spektrum kemampuan antibakteri dari setiap minyak atsiri pada berbagai bakteri kelompok gram negatif maupun gram positif
METODE EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI
Bahan: semua bagian tanaman Hasil: % Rendemen
Metode Penyulingan Air
Metode Penyulingan Uap
Metode Penyulingan Uap dan Air
Metode Penyulingan Air Materi tanaman A. vulgaris dan air dimasukkan ke dalam labu didih
Kedua bahan direbus hingga mendidih dan minyak atsiri terangkut bersama uap air Pemisahan dalam clavenger apparatus
Hasil: Minyak atsiri
Metode Penyulingan Uap (prinsip pengukusan) Siapkan wadah (seperti dandang) dengan bagian tengah ada lempeng pemisah -Materi tanaman di letakkan di atas lempeng pemisah
-Bagian di bawah lempeng pemisah diisi air Wadah dipanaskan hingga mendidih Uap air bersama minyak atsiri yang terekstrak ditampung dan dipisahkan dalam clavenger apparatus Hasil: Minyak atsiri
Metode Penyulingan Air dan Uap Materi tanaman A. vulgaris dan air dimasukkan ke dalam labu didih -Dalam wadah berbeda, air dididihkan
-Uap dialirkan ke dalam labu didih Uap + minyak atsiri dipisahan dalam clavenger apparatus
Hasil: Minyak atsiri
Perhitungan Rendemen Minyak Atsiri
Rendemen minyak atsiri (%)
Berat minyak atsiri (gram) =
Berat materi tanaman (gram)
X 100%
Analisa Komponen Penyusun Minyak Atsiri Sampel dianalisis menggunakan GC-MS
Dibandingkan pada setiap metode ekstraksi: - Jenis/nama komponen
- Persentase jumlah relatif setiap komponen
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI - Cawan petristeril + medium NA steril padat - Bakteri uji dispread ke permukaan medium NA padat
25 µl minyak atsiri diteteskan pada paper dics Paper disc ditempelkan ke permukaan cawan petri Inkubasi suhu 37⁰C selama 24 jam
Pengamatan DDH (jam ke-24)
Spesies bakteri uji:
Gram negatif - E. coli
- B. SubtillisGram positif
- S. ureus
(ini untk dimasukkan slide sebelumnya-masih mencari-apa saja???) Bakteri gram
E. coli (G-) infeksi usus-diare
S. aureus (G+) infeksi kulit, pernapasan B. subtilis (G ?) infeksi ? P. aeruginosa (G ?) infeksi kulit