METODOLOGI
Model Analisis Model Analisis Permintaan Fungsi permintaan dapat dibedakan antara permintaan di pasar lelang menurut kualitas, permintaan di pasar Spanyol menurut kualitas dan permintaan luar pasar lelang kualitas isi
(
.
-P
filler)
Fungsi permintaan Pasar Lelang Yw = f
(
Hw, GDP, Pop, HUSA
)
Yb = f
(
Hb, GDP, Pop, HUSA
)
Yf = f
(
Hf, GDP, Pop, HUSA
1
......................... ......................... .........................
(1) ( 2 )
(3)
Fungsi permintaan Pasar Spanyol Yw = f
(
H ,
GDP,,
Pop,,
HUSA
)
Yb = f
(
Hbs, GDP,,
Pop,,
HUSA
)
...................... ......................
Yf = f
(
Hfs,
GDP,,
Pop,.
HUSA
)
......................
(4) ( 5 ) ( 6 )
Fungsi permintaan Pasar Isi (Filler) YIP = f
(
Hip, GDPlps Popips HUSA
...................
( 7 )
dimana, Yw
= ydw
= jumlah permintaan (kg) kualitas wrapper lelang.
Yb
= ydb
= jumlah permintaan (kg) kualitas binder lelang.
Yf
= ydf
= jumlah permintaan (kg) kualitas filler lelang.
Yws
= ydws = jumlah permintaan (kg) kualitas wrapper Spanyol.
Ybs
= ydbs = jumlah permintaan (kg) kualitas binder Spanyol.
Yfs
= ydfs = jumlah permintaan (kg) kualitas filler Spanyol.
Ylp
= y d l p = jumlah permintaan ( k g ) kualitas filler
jelek
luar pasar lelang.
H"
= harga kualitas wrapper lelang
Hb
= harga kualitas binder lelang
Hf
= harga kualitas filler lelang
Hws
= harga kualitas wrapper Spanyol
Hbs
= harga kualitas binder Spanyol
Hfs
='harga kualitas filler Spanyol
Hlp
= harga kualitas filler luar pasar lelang.
GDP
= Gross Domistic Product (current price) negara MEE
GDP,
= Gross Domistic Product (current price) Spanyol
GDPlp= Gross Domistic Product (current price) luar pasar lelang
.
Pop
= penduduk MEE (jumlah j i w a )
Pop,
= penduduk Spanyol (jumlah jiwa)
Poplp= penduduk luar pasar lelang (jumlah j i w a )
HUSA = harga voor-oogst di seluruh pasar di USA. (tembakau untuk sigaret). b
= koefisien parameter
A
= konstanta
Bentuk
fungsi
yang
dipilih
adalah bentuk
logaritma (double-log function), bentuk elastisitas
konstan
linier dalam
ini mempunyai
(constant-elasticity model)
sifat
(Gujarati,
19781, yaitu sebesar nilai koefisien-koefisien variabel yang
bersangkutan. analisis ini
B e n t u k fungsi i n i u m u m n y a d i g u n a k a n d a l a m
permintaan
(Wold,
juga digunakan dalam
1953;
Gujarati,
1978).
analisis permintaan tepung
Bentuk terigu
oleh Peter Timer (1971), analisis konsumsi tembakau rokok di Indonesia oleh Kabul Santoso (1986). Fungsi
permintaan
linier d a l a m
logaritma
tersebut,
Berdasarkan bentuk fungsi di atas, dapat disusun bentuk persamaan sebagai berikut
:
Fungsi permintaan Pasar Lelang log yd,
= log A
+
bl log H ,
= log A
+
b5 log H b
= log A
+
+
b3 log Pop
+ b6 log GDP +
b7
log P o p
..................................
log HUSA log ydf
b2 log GDP
+
b4
................................... 1 9 )
log HUSA log y d b
+
bg log Hf
b12 log HUSA
+
bg
(10)
+ b10 log ODP + bll log P o p +
...............................
(11)
Fungsi permintaan Pasar Spanyol log ydws
log Yd bs
= log A
+
log pops
+ b16 log H~~~
= log
A
+ b17
+
log Pops log Yd fs
= 108
A
b13
b20
+ b21
log
log
Ifbs
+
.................... +
ble
log
GDPs
+
log HUSA
...................
log
+
Hfs
+ b24 log HUSA
log Pops
+ b l q l o g GDP,
Hw,
b15
(i2) b19 (13)
+
bag
...................
(14 1
b22
log
GDP,
Fungsi peraintaan Pasar Isi (Filler) log
ydlp
= log A
+ b25
log Poplp Selain bentuk kan bahwa model
log
Hip
+ bZ8 log HUSA
fungsi d i
+
b26
log
GDPlp
+
...................
atas Gujarati
b27 (15)
( 1 9 7 8 ) menyata-
analisis untuk ekspor dan impor dapat juga
digunakan model semilog, yaitu: Berdasarkan bentuk lisis permintaan Dua
model
In yi=O(,
+Tixi +
ui
..
(16)
fungsi tersebut, dapat disusun ana-
(impor komoditi Tembakau Bes/No).
persamaan
permintaan
( 1 ) constant-elasticitv model dan
Tembakau
Bes/No,
yaitu
( 2 ) growth model, diharap
kan dapat digunakan untuk menduga besaran elastisitas faktor faktor yang mempengaruhi permintaan.
Model yang nyata (sig-
nificant) akan digunakan
untuk
menduga
besarnya
permintaan
T e m b a k a u Bes/No menurut
kual i t a s d i P a s a r L c l a n g
,
Pasar
Spanyol, maupun Luar Pasar Lelang untuk proyeksi tahun yang diinginkan, misalnya tahun 2000. Asumsi-asumsi umum yang digunakan adalah : = 0
(1)
E ( Ui Xi
(2)
cov ( u i , uj)= E ( u i
(3)
var ( u i x i ) = E ( u i
)
-
E(ui))(uj
-
E ( u3- ) ) = E ( u1. uJ. ) = 0
~(ui))' = ~(u'i)
( 4 ) c o v (ui, Xi)= E ( u i - E(ui))(Xi
-
=
E(Xi)) = 0
Model Analisis Respon Areal Produksi Model analisis respon areal akan dilakukan dengan model ekonometrik
semilog
models,
atau
terkenal
dengan
istilah
growth model, model ini akan memberikan kurva yang berbentuk positif
(Gujarati, 1978).
Mubyarto (1966),
dalam analisis penentuan areal tanam-
a n padi di Jawa, menggunakan model analisis double-log, yang mempunyai pengertian constant-elasticity model. Persamaan pengelolaan area adalah sebagai berikut
:
Model semilog, adalah :
=H,, + q i x i +
I n yi
di
ui
...............................
(2)
perobahan relatif Y
-------------------
=
perobahan absolut X secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut
:
= d(ln Y)/dX = (l/yl(dY/dXI = tdY/Y) x ( l / d X )
O(i
....
( 3 )
sehingga untuk menghitung elastisitas cukup dikalikan dengan nifai mean setiap X yang digunakan. Berdasarkan model
semilog
di
atas,
laan areal dapat diubah sebagai berikut In Y = 4,, +
dlxl + e2x2 +
+ S4x4 +
persamaan pengelo-
:
4(5~5 + OC6xg
+
u
(4)
dimana, =
Y = l n Y
total areal yang ditanami tembakau Bes/No setiap tahun.
~ = X~ 1
~
= ~harga- dalam l negeri kualitas pembalut
(wrapper)
tahun lalu. ~ = X2 ~
H
= ~harga- dalam ~ negeri kualitas pembungkus (bin-
der) tahun lalu. ~ = Xg ~
~
= ~harga- dalam l negeri kualitas isi ( f i l l e r ) tahun lalu.
~
r
H
~
o
=~ X4~ = - produksi ~
tahun lalu.
~= X5- = harga ~ beras tahun lalu
Kebij. 1976
= X6 = dummy variabel kebijaksanaan sebelum 1976
= 0 ; sesudah kebijaksanaan 1976 = 1. San
= XI
= dummy variabel sanering, dampak sanering = 1 , yang
tidak terkena dampak sanering = 0.
Berdasarkan persamaan di
atas dapat diketahui besaran
elastisitas faktor-faktor yang mempengaruhi areal yang digunakan untuk berproduksi Tembakau Bes/No.
Asumsi-asumsi yang
digunakan adalah sama dengan asumsi yang digunakan dalam analisis permintaan, yaitu asurnsi square
[ OLS )
analisis ordinary
least
.
Model Analisis Pemasaran Model analisis pemasaran Tembakau Bes/No, adalah
"ana-
lisis diskriminasi harga rnenurut lokasi (space) dan menurut kualitas". hubungan
Analisis diskriminasi harga dapat dibedakan dalam
antara
elastisitas
permintaan
dengan
penerimaan
total, dan elastisitas permintaan dengan penerimaan marjinal. Bentuk adalah :
urnum
Q =
kP
persamaan
elastisitas
konstan
permintaan
.....................................
Persarnaan ini dapat ditransformasi yang menunjukkan
(1)
jumlah
barang (kuantitas) sebagai variabel bebas :
P = Q"/T'
/ k'l'q)
...................................
(2
kemudian penerimaan total dapat ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut : PQ = Q (. l + l b Dari rumus ink
)
/ k'l+l/?
..........
(3)
ela as bahwa jika nilai elastisitas lebih
kecil dari -1, fungsi penerimaan total akan positif, nilai lebih besar dari - 1 , fungsi penerimaan negatif.
jika Teta-
pi dengan elastisitas unitary, fungsi penerimaan akan menjadi konstan. Penerimaan marjinal :
elastisitas harga terhadap permintaan
adalah
kemiringan
relatif (relative slope) dari rata-rata kurva penerimaan : Elastisitas permintaan = dQIdP
.
P/Q
..................
(5)
Subsitusi persamaan 4 d a n 5 adalah :
MR = P
+
P / q p = P (1 + l / q p )
Penerimaan
marjinal
permintaan antara -1 s.d.
akan
........................ positif
,
-
apabila
(6)
elastisitas
negatif apabila elastisitas
permintaan antara -1 s.d. 0 , dan sarna dengan 0 apabila elastisitas permintaan -1. Persamaan bentuk ikut
:
elastisitas
tersebut
linier, secana matematis Q
= a
-
bP
dapat
dapat
didekati
dengan
disusun sebagai
...................................
ber( 7 )
dimana : Q = jumlah barang yang diminta a = konstanta b = koefisien parameter P = harga Dari fungsi ini dapat dikonversi dalam bentuk P = c - dQ
..................................
(8)
dimana*) : c = a/b = konstanta d = l/b
= koefisien arah ( s l o p e )
Fungsi total penerinaan ditinjau dari harga ( F P H ) adalah r PQ = a~
-
bp2
...............................
19)
Fungsi ini akan mencapai maksimum, jika fungsi marjinalnya sama dengan nol, yakni : MPH = a P
-
2bP = 0
= a/2b
Ditinjau dari quantity, fungsi total penerimaan adalah : PQ
= CQ
-
d~'
..............................
(10)
Fungsi ini mencapai maksimum, jika :
Nilai P =
a/2b
dan
Q
= a/2 ini pada fungsi permintaan
linier menunjuk titik pada
fungsi tersebut yang mempunyai
elastisitas sama dengan -1. Model Analisis Kelembascaan Pemasaran Model analisis kelembagaan pemasaran dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut ( 1 ) Menguji korelasi harga
antara harga tinqkat petani de-
ngan harga tingkat Pasar Lelang, Pasar Spanyol dan Pasar Luar Pasar Lelang. =
NXXY - ( Z X ) ( r Y ) ............................... (N=x2 - (=x12(~=y2 - ( Z
(Blalock, 1972 Y ) ~ )
( 2 ) Membandingkan volume ekspor, harga ekspor, dan nilai
ekspor aenurut kualitas antara Pasar Lelang dengan pasar yang lain (Pasar Spanyol, dan Luar Pasar Lelang). Kedua analisis ini dimaksudkan untuk melihat efisiensi sistem pemasaran. ( 3 ) Menghitung
perbedaan persentase
keuntungan antar pasar
pada kualitas yang sama.
Margin tata niaga terdiri dari
biaya tata niaga dan keuntungan.
Tujuannya adalah untuk
menelaah apakah pasar tersebut masih menguntungkan portir atau tidak.
eks-
Apabila margin tataniaga lebih ting-
gi dari pada biaya tata niaga, maka pasar tersebut masih tnenguntungkan eksportir. K = P - C
dimana, K = keuntungan P = harga per satuan C = biaya tata niaga per satuan
Uji statistik
di atas dimaksudkan
untuk menguji meka-
nisme harga di dalam negeri maupun di luar negeri.
Data Data permintaan Tembakau Bes/No, data pengelolaan areal, data sistem pemasaran Tembakau Bes/No, dan data perhitungan keuntungan adalah data series waktu (time series) yang merupakan
data
sekundair,
yaitu
data
yang
didapatkan
dari
instansi-instansi yang mempunyai catatan data series waktu. Sumber data potensial
tentang ekspor produksi Tembakau
Bes/No dengan berbagai peraturannya
adalah Lembaga Tembakau
Pusat Jakarta dan Lembaga Tembakau I1 Jember.
Sedangkan da-
t a harga menurut kualitas di luar negeri dan berbagai aturan pelelangan diambil dari Bremen (Tabakkomissie, DITH, Temindo GmbH dan Makelar GmbH).
Data lainnya didapatkan dari Depar-
temen
Se'rikat
Pertanian Arnerika
International
Trade
Centre
Ekonorni E r o p a d i Brussel
,
seksi
Geneva,
Tembakau
Fedetab
Bank Indonesia
(
dan
dan
Kapas,
Masyarakat
data statist ik
IMF, World Bank Report dsb.),
Departemen Perkebunan dan in-
stansi lainnya yang terkait. Khusus untuk
data harga
dalam negeri
perusahaan eksportir Tembakau Bes/No, yaitu
dikumpulkan : PTP
dari
XXVII, PT
Gading Mas, PT Ledokombo, Dinas Perkebunan Jember serta BPPB. Data series waktu nyangkut
jangka waktu
jangka waktu Kecuali
26
(time series), adalah data yang tertentu, dalam
tahun, yaitu
data tertentu,
antara
ha1 tahun
ini
me-
dipergunakan
1959
s.d.
1984.
misalnya data prosesing,
data
biaya
(cost price), yang hanya dikumpulkan dalam kurun waktu antar a 1 0 s/d.
1 5 tahun.