METODE PENELITIAN A.
Rangkaian kegiatan
Kegiatan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
B.
a.
Pengambilan data tahanan penetrasi tanah
b.
Pengolahan tanah
c.
Pesemaian
d.
Penanaman dan uji performansi alat tanam padi
e.
Pemeliharaan sampai panen
f.
Pengambilan data sifat fisik-mekanik tanah
Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan meliputi 1.
Alat untuk pengolahan tanah Alat yang digunakan untuk pengolahan adalah : cangkul, traktor roda-4 tangan
(7 Hp),
bajak singkal,
tanah
(33 Hp), traktor
bajak piring,
dan
garu rotary. 2.
Bahan dan Alat Budidaya Tanaman Padi Bahan
yang
digunakan
benih
adalah
padi
varietas IR-64, pupuk urea, TSP, KCL, detergen dan insektisida. Sedangkan
alat
atau
mesin
yang
digunakan
adalah : alat tanam padi (5.5 Hp), box semaian (24 buah) ,
alat semai,
sabit, patok.
pemotong rumput,
handsprayer,
19
3.
Bahan dan Alat Pengukuran Sifat Fisik-Mekanik Tanah Bahan yang digunakan adalah : air suling. pemotong, oven, air,
Alat yang digunakan adalah : pisau
cangkul,
stopwatch, cawan,
extruder,
sampel tanah,
ring sampel, ayakan,
termometer,
dessikator,
penyemprot
fallinghead permeameter,
conepenetrometer,
alat uji tekstur,
neraca digital,
three
alat uji pF,
phases
meter,
alat uji kekuatan
tak tertekan, alat uji kekuatan geser, alat penentu batas cair dan batas plastis,
alat uji pemadatan
dan infiltrometer. C.
Metode Penelitian
1.
Pengambilan data sifat fisik-mekanik tanah Untuk mengetahui
kondisi
fisik
tanah awal,
data sifat fisik tanah diambil sebelum pengolahan tanah.
Kemudian pengambilan data kedua dilakukan
setelah
panen,
perubahan
sifat
dimaksudkan
untuk
mengetahui
fisik
akibat
pengolahan
tanah
tanah, penanaman dan budidaya tanaman padi. Data
sifat
fisik
tanah
sebelum
hanya data tahanan penetrasi tanah.
pengolahan
Data sebelum
pengolahan lainnya berupa data sekunder yang diambil berdasarkan analisa sebelumnya.
Parameter
perubahan sifat fisik-mekanik tanah yang diamati adalah;
bulk
density,
tekstur,
porositas,
pF,
20 konduktivitas
hidrolik,
tahanan
penetrasi,
konsistensi (batas cair dan batas plastis), kekuatan
geser,
kekuatan
kompresi
tak
tertekan
dan
infiltrasi. a.
Pengukuran di lapang Pengukuran yang dilakukan di lahan sawah adalah tahanan penetrasi tanah dan infiltrasi. Tahanan penetrasi diukur pada kedalaman 0, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55 dan 60 cm,
sebanyak 10 kali ulangan tiap petak.
Infiltrasi
diukur
pada
empat
tempat
setiap
utuh
(tidak
petak. b.
Pengambilan contoh tanah Pengambilan
contoh
tanah
terganggu) menggunakan ring sampel 100 ml, 50 ml dan ring besar pada kedalaman 0 - 20 cm dan 20 - 40 cm.
Masing-masing lima sampel yang
diambil dari lima tempat pada diagonal petak sawah. Demikian juga untuk tanah terganggu diambi1 pada kedalaman 0 - 20 cm dan 20 - 40 cm. c.
Pengujian sifat fisik-mekanik tanah Pengujian yang dilakukan pada tanah utuh adalah; uji three phases,
uji permeabilitas
(konduktivitas hidrolik) menggunakan fallinghead permeameter, uji pF menggunakan pressure
21
plate,
uji
kekuatan
geser
(ASTM
D3080-90,
AASHTO T 236-90) dan uji kekuatan kornpresi tak tertekan dengan rnetode standar JIS A 1216T1976 (79) . Tanah
terganggu
digunakan
untuk
uji
konsistensi tanah yaitu batas cair dengan rnetode standar JIS A 1205-1980 dan batas plastis dengan rnetode standar JIS A 1206-1970 uji
pernadatan dengan
1210-1980 1.1.1.,
rnetode
standar
dan tekstur
tanah
(78), JIS
A
(JIS A
1204-1980) . 2.
Pengolahan Tanah Lahan percobaan terdiri dari dengan Petak
perlakuan sawah
I
pengolahan
rnanual/tradisional. cangkul,
pengolahan
yang
tanah
Lahan
4 petak sawah berbeda-beda. dengan
diberi
air
cangkul dan
di-
pekerjaaan ini dilakukan dua kali,
ke-
rnudian dilakukan satu kali rotary sambil dirapikan sarnpai lahan siap tanarn. Petak sawah II perlakuan pengolahan tanah 4 kali bajak rotary
(basah)
dengan traktor tangan.
Lahan diberi air lalu dibajak dengan bajak rotary, kernudian dengan cara yang sarna pekerjaan tersebut dilakkukan sebanyak 4 kali.
22 Petak sawah III perlakuan pengolahan tanah 1 kali bajak singkal, traktor tangan.
4 kali rotary
Lahan diberi
dengan bajak singkal.
(basah)
dengan
air lalu dibajak
Setelah itu diberi air dan
dibajak dengan bajak rotary sebanyak 4 kali,
ke-
mudian dirapikan dengan cangkul. Petak sawah IV perlakuan pengolahan tanah 1 kali
bajak
piring
(kering)
(basah) dengan traktor roda-4.
dan
2
kali
rotary
Lahan dibajak de-
ngan bajak piring, setelah itu diberi air lalu dibajak dengan bajak rotary sebanyak 2 kali, kemudian lahan
dirapikan
dengan
cangkul.
Kedalaman
olah
petak I - IV diukur secara manual dengan menggunakan mistar. 3.
Penyemaian Sebelum
dilakukan
penyemaian,
dipersiapkan
terlebih dahulu box semaian dengan sebaik-baiknya, agar diperoleh bibit yang baik.
Sebelum disemaikan
benih direndam dalam air dengan 4 perlakuan masingmasing selama 8 jam,
12 jam,
18 jam dan 24 jam.
Sehari sebelum semai, tempat penyemaian yang telah siap ditaburi benih diberi pupuk TSP dengan dosis 45 g/m2 •
Selang 10 hari kemudian diberi pupuk urea
dengan dosis 10 g/m 2 •
23
Penyemaian dilakukan dengan alat semai. perlakuan terdiri dari enam kali ulangan.
Tiap Benih
padi dijatuhkan pada box semaian dengan alat semai. Ukuran box untuk panjang, lebar dan tinggi masingmasing adalah ; 58 em, 25 em dan 2.7 em, yang telah diisi tanah setinggi 2.5 em. 4.
Penanaman Keadaan air pada petakan pereobaan diusahakan meneapai ketinggian 2 em, kemudian bibit ditanam dengan alat tanam padi (rice transplanter). ditanam sebanyak 2 - 3 bibit perlubang.
Bibit
Sehari se-
belum tanam dilakukan pemupukan dasar dengan TSP, KCL dan Urea. 5.
Uji Performansi Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan operasional fungsi alat tanam padi (rice transplanter) type riding merk Yanmar dengan daya
5.5 Hp pada 3600 rpm. 5.1 Metode Pengamatan dan Pengukuran Kemampuan operasional alat tanam diamati pada saat dioperasikan di lapang, yaitu pada lahan siap tanam yang terdiri dari empat petak sawah yang telah diolah sedemikian rupa sehingga tanah bersih dari sisa-sisa tanaman.
24
Untuk
mengetahui
hasil
kerja
alat
tanam,
diperlukan pengamatan terhadap baris tanam, jumlah rumpun
per
lubang,
kedalaman
tanam,
efisiensi
lapang dan kecepatan maju alat. Pengukuran
baris
tanam,
jumlah
rumpun
per
lubang dan kedalaman tanam dilakukan sebanyak 5 kali
ulangan
Kecepatan
tiap
maju
petak pada ukuran
alat
dalam
1
melakukan
x
1 m.
penanaman
diukur dengan cara menghitung jumlah waktu yang dibutuhkan dalam menempuh jarak 10 m,
sebanyak 4
kali ulangan tiap petak. Kapasitas
lapang
dihitung
dengan
cara
menghitung waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penanaman pada areal tanam.
Pengukuran di-
lakukan sebanyak empat kali ulangan (pada petak I, II, III dan IV) . 5.2 Perhi tungan Efisiensi lapang merupakan perbandingan dari kapasitas lapang efektif terhadap kapasitas lapang teoritis
yang
dinyatakan
dalam persen
(Bainer,
1961) . El = K.t.ktit Xl 0 0 % Kt90Iitis
....................
(2)
25
Dimana;
El
Efisiensi lapang (ha/jam)
K
Kapasitas lapang (ha/jam)
Kapasitas lapang teoritis adalah kemampuan kerja suatu alat di dalam suatu bidang tanah, jika mesin berjalan maju,
sepenuh waktunya
(100%)
dan alat
tersebut bekerja dalam lebar maksimum (100%). (3 )
Kt=SXW
kapasitas lapang teoritis (m2 /det)
Dimana; Kt: S
kecepatan maju alat (m/det)
W
lebar kerja efektif yang dihitung dari W = rued
Dimana; n d
Kapasitas
banyaknya lajur tanaman jarak antar lajur tanaman
lapang
efektif
adalah
rata-rata
dari
kemampuan kerja alat di lapang untuk menyelesaikan suatu bidang tanah. Ke=A/t
Dimana;
6.
. . . . . . . . . . . . . . . . . ..
(4 )
Ke:kapasitas lapang efektif (m2 /det)
A
: 1 uas areal a tau bidang tanah (m2 )
t
:waktu kerja alat (detik)
Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan tanaman sangat penting dan berpengaruh pada hasil panen.
Pemeliharaan meliputi;
26
penyulaman yang dilakukan pada hari ke-lima setelah tanam, pengairan dilakukan setelah tanam, air diberikan eukup menggenangi seluruh petak pereobaan setinggi kira-kira 2 em, penyiangan dilakukan dua kali tergantung banyaknya gulma, pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menggunakan obat saat benih mulai tampak atau selang waktu penyemprotan tujuh hari. 7.
Pemanenan Kriteria panen adalah bila 75 % malai mengering dan kadar air gabah antara 23 - 27 %.
D.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penanaman
padi
dilaksanakan
di
infrastruktur, Leuwikopo, Darmaga, Bogor.
areal
sawah
Areal sawah
terdiri dari empat petak dengan luas tiap petak ratarata 25 x 30 m. Layout lahan penelitian pada lampiranl. Pengukuran di lapang dilakukan di lahan sawah dan penguj ian sifat fisik-mekanik tanah di laboratorium Fisika dan Mekanika Tanah,
Jurusan Mekanisasi Per-
tanian, IPB. Budidaya tanaman padi mulai bulan Maret 1995 sampai bulan Juli 1995.
Pengujian performansi alat tanam padi
pada saat penanaman.
Pengukuran awal sifat fisik-
mekanik pada bulan November 1994, kemudian pengukuran kedua pada bulan Juli 1995.