Prosiding Seminar Nasional Keolahragaan Tahun 2017 Tren Terbaru Dalam Penelitian dan Penelitian Bidang Olahraga STOK BinaGuna Medan, Jumat 07 April 2017 METODE PENELITIAN EKSPERIMEN DALAM PENDIDIKAN JASMANI Rahma Dewi Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan Abstrak Penelitian eksperimen adalah penelitian yang didasarkan pada pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan. Dalam bidang pendidikan jasmani dimaksudkan untuk menilai/ membuktikan pengaruh perlakuan pendidikan terhadap prestasi belajar pendidikan jasmani. Tujuan penelitian eksperimen adalah : Jenis-jenis penelitian eksperimen dalam pendidikan jasmani adalah pre-experimental (nondesign), yang meliputi one-shot case studi, one group pretest- posttest, intec-group comparison; (2) true-experimental, meliputi posttest only control design, pretest-control group design; (3) factorial experimental; dan (4) Quasi experimental, meliputi time series design dan non equivalent control group design.Langkahlangkah dalam penelitian eksperimen dalam pendidikan jasmani (1) adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti; (2) pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol; (3) pembuatan atau pengembangan instrumen; (4) pemilihan desain penelitian; (5) eksekusi prosedur; (6) melakukan analisis data; (7) memformulasikan simpulan. Kata kunci : Metode, penelitian, eksperimen Pendahuluan Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Sehingga 2 hal penting yang terdapat dalam sebuah metode adalah : cara melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan. Hal ini sejalan dengan pendapat Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1999) Metode adalahcara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa metode merupakan jalan atau cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk mencari, mengumpulkan, mencatat, menganalisa dan membahas serta menarik kesimpulan dari suatu pokok permasalahan. Dapat diartikan juga penelitian sebagai penyelidikan yang sistematis atau tersusun dan terencana dengan berdasarkan suatu cabang ilmu dengan tujuan untuk menemukan dan mengembangkan serta menguji kebenaran fakta-fakta dengan metode ilmiah. Secara garis besar dapat kita tarik kesimpulan bahwa penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu fakta berdasarkan suatu cabang ilmu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatatat, menganalisa dan membahas serta menarik kesimpulan dari penelitian itu sendiri. Kerlinger (2002) menyatakan penelitian adalah proses penemuan yang mempunyai karakteristik 1
Prosiding Seminar Nasional Keolahragaan Tahun 2017 Tren Terbaru Dalam Penelitian dan Penelitian Bidang Olahraga STOK BinaGuna Medan, Jumat 07 April 2017 sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara. Beberapa karakteristik penelitian sengaja ditekankan oleh kerlinger agar kegiatan penelitian memang berbeda dengan kegiatan profesional lainnya. Penelitian berbeda dengan kegiatan yang menyangkut tugas-tugas wartawan yang biasanya meliput dan melaporkan berita atas dasar fakta. Pekerjaanmerekabelumdikatakanpenelitian, karenatidakdilengkapikarakteristik lain yang mendukung agar dapat dikatakan hasil penelitian, yaitu karakteristik mendasarkan pada teori yang ada dan relevan dan dilakukan secara intensif dan dikontrol dalam pelaksanaannya. Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan metode penelitianmerupakan rencana atau gambaran dari suatu kegiatan yang disusun secara sistematis dan terperinci dengan pada akhirnya akan diikuti dengan realisasi kegiatan itu sendiri. Penelitian sangat bermanfaat dengan catatan jika menyangkut sebuah sistem yang besar, misalnya sistem pendidikan.Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari perlakuan yang diberikan kepada subjek yang diselidiki.Sugiyono (2010) metode penelitian ekperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Pendapat lainnya dikemukakan oleh Emzir (2011) penelitian eksperimen sebagai suatu situasi penelitian yang sekurang-kurangnya satu variable bebas, yang biasa disebut sebagai variable eksperimental. Pembahasan 1. Karakteristik penelitian eksperimen dalam pendidikan jasmani Semua jenis penelitian mempunyai karakteristik yang menjadi ciri khas dari penelitian itu sendiri. Termasuk juga penelitian eksperimen. Secara umum karakteristik penelitian eksperimen menurut Ary (1985) adalah : 1) Manipulasi Memanipulasi variabel adalah tindakan yang dilakukan oleh peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah. Perlakuan tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka untuk memperoleh perbedaan efek dalam variabel yang terkait.contoh dalam pendidikan jasmani : jika ingin merubah hasil belajar passing atas bolavoli peneliti/guru memanipulasi perlakuan. Perlakuan yang diberikan berupa pemilihan metode mengajar, penggunaan media pembelajaran, manipulasi ruangan kelas dan sebagainya. Perlakuan disesuaikan dengan kebutuhan pemecahan masalah. 2) Pengendalian/Pengontrolan Pengendalian/ mengontrol merupakan usaha peneliti untuk memindahkan pengaruh variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi variabel terkait. Dalam pelaksanaan eksperimen, group eksperimen dan group kontrol sebaiknya diatur secara intensif agar karakteristik keduanya mendekati sama. Contoh : jika ingin memperbaiki hasil belajar passing atas bolavoli dengan memberikan perlakuan metode mengajar yang bervariasi. peneliti harus mengendalikan faktor-faktor luar yang dapat mempengaruhi hasil belajar tersebut. Dengan kata lain hasil belajar passing atas bolavoli bener dipengaruhi oleh manipulasi/ perlakuan yang diberikan yaitu metode mengajar yang bervariasi. Faktor-faktor dari luar diantaranya terdapat siswa yang menjadi atlet bola voli, harus dikeluarkan terlebih dahulu dari kelompok sampel.
2
Prosiding Seminar Nasional Keolahragaan Tahun 2017 Tren Terbaru Dalam Penelitian dan Penelitian Bidang Olahraga STOK BinaGuna Medan, Jumat 07 April 2017 3) Pengamatan Pengamatan untuk melihat dan mencatat segala fenomena yang muncul yang menyebabkan adanya perbedaan diantara dua group, ataupun perubahan yang terjadi selama perlakuan. Contoh : pada saat perlakuan variasi metode mengajar, selama perlakuan peneliti harus terus menerus mengamati selama pelaksanaan eksperimen. 2. Langkah-Langkah Penelitian Eksperimental Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen Menurut Gay (1987) langkah-langkah dalam penelitian eksperimen yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut: a. Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti. b. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol c. Pembuatan atau pengembangan instrumen. d. Pemilihan desain penelitian. e. Eksekusi prosedur. f. Melakukan analisis data. g. Memformulasikan simpulan. 3. Jenis- jenis Penelitian Eksperimen Jenis penelitian eksperimen menurut Ary (1985) a. Pre-Experimen Designs (nondesigns) Desain ini belum merupakan ekperimen sungguh-sungguh. Hal itu karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variable dependen. Jadi, hasil eksperimen yang merupakan variable dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variable independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variable control dan sampel tidak dipilih secara random. Bentuk Pre-Experimen Designs (nondesigns) ada beberapa macam: - One-shot Case Study, X ________- O terdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Treatment adalah sebagai variable independen 9X) dan hasil adalah sebagai variable dependen (O). Contohnya adalah : Pemberian motivasi ekstrisnsik (X) terhadap peningkatan hasil belajar PJOK passing atas bolavoli (O) - One-group Pretest-Posttest Design Pada model penelitian ini terdapat pretest sebelum dilakukan penelitian. Oleh karena itu, hasil penelitian dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. O1--------------X------------O2 Contohnya : Pemberian motivasi ekstrisnsik (X) terhadap peningkatan hasil belajar PJOK (O). Sebelum diberi perlakuan dilakukan Pre test passing atas bolavoli (O1) dan sesudah perlakuan diberi kan Post tes (O2) passing atas bolavoli
3
Prosiding Seminar Nasional Keolahragaan Tahun 2017 Tren Terbaru Dalam Penelitian dan Penelitian Bidang Olahraga STOK BinaGuna Medan, Jumat 07 April 2017 - Intact-Group Comparison Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua, yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan yang setengah untuk kelompok control ( yang tidak diberi perlakuan). X.....................O1 ........................O2 O1 = hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan O2 = hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan Contoh : Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar passing atas. Terdapat empat kelas yang praktek permaianan bolavoli. Dari empat kelas tersebut, dua kelas diberi dengan metode demonstrasi (O1) dan dua kelas dengan metode komando (O2). Setelah 3 bulan, prestasi belajar diukur. Bila prestasi/kompetensi murid yang diajar dengan metode demonstrasi lebih tinggi daripada murid yang diajar dengan metode komando, maka metode demonstrasi berpengaruh positif untuk hasil belajar passing atas ( O1-O2). b. True Experimental Design Dikatakan true experimental (eksperimen yang betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variable luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Ciri utama dari true experimental adalah sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok control diambil secara random dari populasi tertentu. Bentuk True Experimental Design - Post test-Only Control Design R X O2 R O4 Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan metode demonstrasi (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok control. Jika ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok control, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan. -
Pretest-Posttest Control Group Design R O1 X O2 R O3 O4 Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal contohnya hasil belajar passing atas bolavoli. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok ekperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah ( O2 – O1 ) – ( O4 – O3 ).
4
Prosiding Seminar Nasional Keolahragaan Tahun 2017 Tren Terbaru Dalam Penelitian dan Penelitian Bidang Olahraga STOK BinaGuna Medan, Jumat 07 April 2017 c.Factorial Design Desain factorial merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variable moderator yang mempengaruhi perlakuan (variable independen) terhadap hasil (variable dependen). R O1 X Y1 O2 R O3 Y1 O4 R O5 X Y2 O6 R O7 Y2 O8 Penelitian eksperimen dengan desain ini cara melakukannya adalah dengan memilih semua kelompok secara random kemudian diberikan pretest. Kelompok yang baik untuk dijadikan penelitian adalah ketika memiliki hasil pretest yang sama yaitu antara O1 = O3 = O5 = O7. Sesuai paradigma penelitian yang sepertiada di atas, variabel moderatornya adalah Y1 dan Y2. Contoh: Sebagai gambaran dari penelitian dengan desain ini adalah penelitian untuk mengukur pengaruh metode mengajar inklusi terhadap hasil belajar passing atas . Untuk itu, peneliti kemudian memilih empat kelompok yang diambil secara random dan diberikan pretest Peneliti menggunakan jenis kelamin sebagai variabel moderator yaitu laki-laki (Y1) dan perempuan (Y2). Perlakuan metode mengajar inklusi dicobakan pada kelompok eksperimen pertama yang sebelumnya telah diberikan pretest (O1 = kelompok laki-laki), Kelompok eksperimen kedua (05 = kelompok perempuan) yang sebelumnya telah diberikan pretest juga mendapat perlakuan yaitu metode mengajar inklusi. Untuk mengetahui besarnya pengaruh metode mengajar inklusi terhadap hasil belajar passing atas siswa di suatu sekolah untuk kelompok laki-laki dapat diperoleh dengan cara = (O2 - O1) - (O4 - O3). Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh metode mengajar inklusi terhadap hasil belajar passing atas bola voli siswa untuk kelompok perempuan dapat diperoleh dengan cara = (O6 - O5) - (O8 - O7). Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diperoleh simpulan bahwa penelitian eksperimen dalam pendidikan jasmani adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian dalam siswa. Metode eksperimen merupakan metode yang paling produktif dalam pembelajaran pendidikan jasmani karena jika dilakukan dengan baik akan dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat dalah hasil belajar penjas. Oleh karena itu, penelitian yang sering dilakukan peneliti dalam dunia pendidikan adalah penelitian eksperimen.
5
Prosiding Seminar Nasional Keolahragaan Tahun 2017 Tren Terbaru Dalam Penelitian dan Penelitian Bidang Olahraga STOK BinaGuna Medan, Jumat 07 April 2017 Daftar Pustaka Ary, Donald, Jocobs, Lucy Cheeser, dan Razaview, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (terj) Arief Furchan, Surabaya: Usaha Nasional, 1982. Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Gay, L.R. (1987). Educational Research. New York: Merrill and Macmillan Pub. and Co. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1999:767) Kerlinger, Fred N., 2002, Asas-asasPenelitian Behavioral, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Bandung : Alfabeta
6