METODE EVALUASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN: STUDI KASUS PEMETAAN KOLEKSI UPT BALAI INFORMASI TEKNOLOGI LIPI Kamaludin
Pustakawan Madya, pada Perpustakaan UPT Balai Informasi Teknologi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (UPT BIT-LIPI), Bandung
Abstrak Salah satu indikator keberhasilan dari perpustakaan adalah banyaknya koleksi yang digunakan oleh pemustaka, oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi koleksi perpustakan secara rutin. Artikel ini bertujuan menggambarkan suatu teknik untuk memetakan, mengevaluasi dan menggambarkan koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan. Metode ini dirancang untuk mengevaluasi koleksi suatu perpustakaan dan sebagai studi kasus yaitu metode pemetaan koleksi dan penerapannya di perpustakaan UPT Balai Informasi Teknologi-LIPI yang akan menunjukkan bagaimana mengumpulkan data tentang koleksi yang dimiliki dan penggunaannya selama kurun waktu tahun 2012 sampai 2013. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa metode ini dapat memberikan informasi yang berguna untuk mengevaluasi koleksi perpustakan, dimana setiap perpustakaan harus melakukan evaluasi berdasarkan pada gap analisis atas 1) jenis koleksi; 2) tahun terbit; 3) Subjek; dan 4) Bahasa. Dengan menggunakan informasi ini diharapkan setiap perpustakaan dapat menggambarkan dan memprediksi pengembangan koleksi yang akan datang, dan melakukan evaluasi terhadap koleksi yang dimiliki apakah belum diketahui oleh pemustaka atau perlu dilakukan penyiangan (weeding) terhadap koleksi yang dimiliki. Kata Kunci: Management Koleksi, Evaluasi Koleksi, Studi Kasus, Perpustakaan UPT BIT-LIPI Abstract One indicator of success in the library is the number of library collections used by users, therefore it is necessary to evaluate the library collection regularly. This article aims to describe a technique to map, evaluate and describe the collection owned by a library. This method designed to evaluate collection in library and as case study is collection mapping method and its application in UPT BIT-LIPI library that will show how to collect the data about library collections owned and its usage during 2012 until 2013. Based on the research results show that this method can provide useful information for evaluating library collections, where each library must conduct an evaluation based on a gap analysis on 1) the type of collection; 2) year of publication; 3) the subject; and 4) language. By using this information expected that every library is able to describe and predict the future development of the collection, and evaluation of the collection owned, whether it has not known yet by users or it is necessary to weed to the collection owned. Recommendations for further research is to evaluate of low usage of collection and user’s search pattern from catalog provided by the library whether it is appropriate to the user’s and librarian’s needs. Keywords: Collection Management, Collection Evaluation, Case Study, UPT BIT-LIPI Library I.
Pendahuluan
Evaluasi menurut (Aji B & Sirait S, 1990) adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara objektif pencapaian hasil-hasil yang telah direncanakan sebelumnya. (Manulang, 1996) mengungkapkan evaluasi adalah membandingkan hasil pekerjaan (actual result) dengan alat pengukur (standar) yang sudah ditentukan. 122
Koleksi perpustakaan menurut (Borin & Yi, 2008) dapat dievaluasi dengan menggunakan metode berbasis pengguna atau berbasis koleksi. Namun, sangat berguna untuk menggabungkan model evaluasi koleksi lama dan baru dengan mengadopsi metode evaluasi untuk sumber daya cetak dikombinasikan dengan statistik penggunaan berbasis baru untuk sumber daya elektronik.
VISI PUSTAKA Vol. 16 No.2 Agustus 2014
Sebuah proyek pemetaan koleksi didefinisikan oleh (Bushing, 2006) sebagai batasan yang dikenakan oleh sumber daya waktu, tenaga, dan teknologi. Penilaian koleksi atau pemetaan tumbuh dari kebutuhan untuk dapat menggambarkan koleksi dengan cara lain dari pada daftar judul, sehingga membantu untuk membuat jenis alat kebutuhan yang bermanfaat terutama untuk perpustakaan besar. Pustakawan dapat mempertimbangkan bagaimana menentukan kedalaman dan luasnya koleksi mereka dengan penilaian dari koleksi yang dimiliki. Teknik evaluasi koleksi menurut (Bushing, 2006) telah berevolusi sebagai akibat dari perubahan teknologi di perpustakaan, tetapi tujuan dan manfaatnya tetap sama, yaitu kemampuan untuk memahami kekuatan dan kelemahan sumber daya informasi dengan data statistik serta penilaian impresionistik berdasarkan pengalaman dan pengetahuan tentang pertimbangan area disiplin. Pustakawan harus memiliki alat untuk mengevaluasi keadaan sumber daya informasi dalam koleksi subjek dan format khusus sesuai dengan teknologi yang tersedia. Apapun alat yang digunakan harus menggambarkan sumber daya yang dihasilkan yang memungkinkan perpustakaan untuk menyesuaikan kepemilikan sumber daya koleksi mereka untuk lebih memenuhi misi mereka, dan memungkinkan untuk merampingkan akses ke informasi tanpa terikat bibliografi secara ketat dengan subjek dan disiplin. Setiap perpustakaan menggunakan general thesaurus, untuk memutuskan bagaimana mengetahui jumlah judul pada suatu subyek tertentu di perpustakaan untuk koleksi cetak dan elektronik, atau dimana bidang studi untuk menggambarkan koleksi tertentu. Untuk mencapai konsistensi dalam evaluasi koleksi di perpustakaan, harus memutuskan pada isuisu tertentu. Perpustakaan dapat menyetujui jenis dokumen untuk dimasukkan dan dikeluarkan ketika mengevaluasi koleksi berbasis subjek dilakukan di perpustakaan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengumpulan data untuk menggambarkan volume koleksi atau periode usia koleksi cetak (Hyödynmaa, Ahlholm-Kannisto, & Nurminen, 2010) Bushing, (2006) membuat penilaian kelengkapan koleksi suatu perpustakaan dengan menetapkan tingkatan dari 0 hingga 4, misalnya, tingkat 0 menunjukkan bahwa perpustakaan tidak mengumpulkan/membuat penilaian koleksi secara VISI PUSTAKA Vol. 16 No.2 Agustus 2014
komprehensif sementara itu tingkat 4 menunjukkan koleksi yang komprehensif. Perpustakaan diharapkan dapat melakukan pemetaan dan evaluasi koleksi berbasis subjek sesuai pedoman, sehingga dapat menentukan kondisi tingkatan saat ini dan kondisi tingkatan yang diinginkan berdasarkan koleksi yang dimiliki, serta bagaimana untuk mencapai kondisi tersebut. Pengukuran tingkat keterpakaian koleksi telah dibuat standarnya dalam (International Organization for Standardization, 1998) dimana terdapat dua cara yaitu: 1. Ambil sampel secara representative dari dokumen yang dimiliki perpustakaan, periksa dan catat apakah setiap dokumen dalam sampel sedang dipinjam atau sedang digunakan. 2. Gunakan sistem komputer untuk menghitung jumlah dokumen yang sedang digunakan pada hari yang sama.
II. Kebutuhan Evaluasi Koleksi Perpustakaan UPT BIT-LIPI Perpustakaan UPT Balai Informasi TeknologiLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (UPT BITLIPI) berdiri sejak tanggal 12 Juni 2002, dengan Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia nomor : 1026/M/2002. Dalam kebijakan pengadaan bahan pustaka perpustakaan UPT BITLIPI, sesuai dengan tugas dan tujannya sebagai perpustakaan khusus yaitu membantu tugas badan induk tempat perpustakaan bernaung, maka kebijakan pengadaan bahan pustaka diutamakan untuk menunjang informasi yang dibutuhkan oleh para peneliti dan pegawai yang berada di lingkungan LIPI, sehingga subjek bahan pustaka difokuskan kepada : · Otomotif dan Transportasi · Instrumentasi dan Otomasi · Mikroelektronika dan Komponen Elektronika · Telekomunikasi · Proses Kimia · Sistem Bioteknik · Pertanian, Peternakan, Pangan dan Pakan 123
· Material · Sumber Daya Mineral, Logam dan Energi · Metrologi, Standarisasi, Pengujian dan Jaminan Mutu · Sistem Informasi IPTEK · Permasalahan Kebijaksanaan Kontemporer · Pendayagunaan Biota Indonesia · Pemanfaatan dan Pelestarian Sumber Daya Laut Pengadaan bahan pustaka teknologi di perpustakaan UPT BIT-LIPI dilakukan dengan seksama yaitu sesuai dengan fungsi perpustakaan khusus di bidang ilmu dan teknologi. Jenis bahan pustaka yang diprioritaskan adalah koleksi-koleksi pada bidang eksakta dan teknik seperti: buku teks, monografi, referensi (kamus, ensiklopedia, buku pegangan, buku pedoman, bibliografi, dan treatise) dalam bidang ilmu dan teknologi. Perpustakaan UPT BIT-LIPI Bandung menekankan koleksinya pada kualitas koleksi yang berorientasi berdasarkan bidang minat para peneliti dan pegawai sebagai pemustaka dari Pusat-pusat Penelitian khususnya di lingkungan LIPI Bandung. Seleksi bahan pustaka dilakukan oleh pustakawan, para staf UPT BIT-LIPI Bandung bersama-sama dengan para peneliti, yang pengadaannya disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Dalam melaksanakan seleksi buku, beberapa instrumen yang digunakan diantaranya adalah hasil sebaran angket kepada para pemustaka, serta katalog penerbit yang rutin dikirimkan penerbit setiap tahun. Beberapa metode pengadaan koleksi berbasis kriteria, misalnya, metode ikhtisar dan aplikasinya menggunakan sistem klasifikasi internasional seperti Library of Congress Classification (LCC), Dewey Decimal Classification (DDC) atau Universal Decimal Classification (UDC) sebagai kunci pencarian untuk subjek berdasarkan koleksi. Metode sistem klasifikasi yang disebutkan di atas tidak digunakan oleh pemustaka perpustakaan UPT BITLIPI, padahal perpustakaan UPT BIT-LIPI telah mampu mengklasifikasikan sumber daya informasi yang sesuai dengan klasifikasi internasional yaitu Dalam pengolahan bahan pustaka tersebut digunakan buku-buku acuan seperti Anglo American Cataloging Rules 2, klasifikasi menurut sistem Universal Decimal 124
Classification (UDC), Library of Congress Subject Heading, dan Interwater Thesaurus for Community Water Supply and Sanitation dll. Berdasarkan permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka perlu dilakukan pemetaan terhadap koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan UPT BIT-LIPI, sebagai bahan evaluasi untuk menilai keberadaan bahan pustaka yang dimiliki dan pengadaan bahan pustaka yang akan datang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode teknik untuk memetakan, mengevaluasi dan menggambarkan koleksi pada perpustakaan UPT BIT-LIPI. Dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari penerapan metode ini diharapkan perpustakaan UPT BIT-LIPI dan juga perpustakaan lain dapat menggambarkan dan mengembangkan koleksi dimasa yang akan datang.
III. METODOLOGI DAN HASIL PEMETAAN KOLEKSI DI UPT BIT-LIPI Teknik pemetaan koleksi yang digunakan di perpustakaan UPT Balai Informasi TeknologiLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (UPT BITLIPI) melibatkan fitur dari kedua metode yaitu berbasis koleksi dan pengguna. Metode ini berfokus pada koleksi berdasarkan jenis koleksi, tahun terbit, bidang/subjek, dan bahasa. Pemetaan koleksi adalah teknik untuk memeriksa keadaan sumber daya informasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, dalam wilayah subjek tertentu. Ini juga merupakan proses untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan koleksi bidang tertentu dengan maksud untuk pengembangan koleksi lebih lanjut. 3.1 Pemetaan Berbasis Jenis Koleksi pada Perpustakaan UPT BIT-LIPI Pemetaan koleksi perpustakaan UPT BIT-LIPI dilakukan melalui analisis data yang bersumber dari jenis koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan UPT BIT-LIPI sampai tahun 2013, dan penggunaan koleksi dari kunjungan pemustaka ke perpustakaan UBT BITLIPI sebagaimana dapat dilihat pada tabel 1. Pada tabel 1 dapat dilihat persentase dari penggunaan koleksi terhadap jenis koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan UPT BIT LIPI dimana VISI PUSTAKA Vol. 16 No.2 Agustus 2014
dalam tabel tersebut dapat dilihat persentase antara koleksi yang dimiliki dengan koleksi yang digunakan oleh pemustaka dimana dari koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan UPT BIT-LIPI pada tahun 2012 sebanyak 72.499 yang digunakan hanya 3.024 berarti sekitar 4,17 persen begitu juga pada tahun 2013 hanya
4,13 persen. Koleksi yang paling banyak digunakan oleh pemustaka yaitu buku sebanyak 11 persen dan paten 6 persem sementara kliping merupakan koleksi yang sangat sedikit peminatnya yaitu kurang dari 1 persen.
Tabel 1 Hasil Pemetaan Jenis Koleksi vs Penggunaan di Perpustakaan UPT BIT LIPI No.
Jenis koleksi
Jumlah Koleksi 2012
Penggunaan Koleksi
2013
2012
%
2013
%
1
Buku
11.135
11.135
1.275
11.45
1.290
11.6
2
Majalah
23.120
23.400
815
0.3525
825
3.53
3
Standard
500
500
177
35.4
180
36
4
Kliping
28.494
28.520
222
0.7791
225
0.79
5
Paten
550
550
45
8.1818
35
6.36
6
Dokumen elektronik
8.700
11.543
490
5.6322
570
4.94
72.499
75.648
3.024
4.1711
3.125
4.13
Jumlah
3.2 Pemetaan koleksi berdasarkan tahun terbit Pemetaan koleksi yang dimiliki oleh Perpustaakaan UPT BIT-LIPI berdasarkan tahun terbit dibandingkan dengan penggunaan oleh pemustaka dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 Hasil Pemetaan Tahun Terbit vs Penggunaan di Perpustakaan UPT BIT LIPI No.
Tahun terbit
Jumlah Koleksi 2012
Penggunaan Koleksi
2013
2012
%
2013
%
1
1920 – 1930
151
151
0
0
0
0
2
1931 – 1940
302
302
0
0
0
0
3
1941 – 1950
3.479
3.479
0
0
0
0
4
1951 – 1960
4.690
4.690
0
0
0
0
5
1961 – 1970
14.221
14.221
25 0.18
30
0.21
6
1971 – 1980
16.037
16.037
45 0.28
40
0.25
7
1981 – 1990
21.257
21.257
55 0.26
45
0.21
8
1991 – 2000
8.699
8.699
900 10.3
705
8.1
9
2001 – 2009
2.623
2.723
971 37
725
26.6
10
2009 – 2012
1.040
3.149
1,028 98.8
755
24
11
2012 – 2103
825
87.8
3.125
4.13
Jumlah
VISI PUSTAKA Vol. 16 No.2 Agustus 2014
940 72.499
75.648
3.024 4.17
125
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat perbandingan penggunaan dari koleksi perpustakaan UPT BIT-LIPI berdasarkan tahun koleksi dimana pemustaka banyak yang menginginkan koleksi terbaru seperti dapat dilihat untuk kolesi tahun 2012-2013 dari 940 koleksi yang dimiliki 825 digunakan atau sekitat 87,8 persen sementara koleksi lama dari tahun 1920 sampai 1960 sama sekali tidak digunakan oleh pemustaka.
3.3 Pemetaan koleksi berdasarkan subyek Pemetaan koleksi berdasarkan subjek yang dimiliki oleh perpustakaan UPT BIT-LIPI dan penggunaan oleh pemustaka dapat dilihat dalam tabel 3.
Tabel 3 Hasil Pemetaan Subyek Koleksi vs Penggunaan di Perpustakaan UPT BIT LIPI No.
Subyek
Jumlah Koleksi 2012
1
Alkali
2
Jumlah Penggunaan
2013
2012
%
2013
%
530
530
0
0
0
Aluminum
76
76
0
0
0
3
Antropology
76
76
0
0
0
4
Biology
21.450
21.560
375
1.74
380
1.76
5
Carbonaceous
530
530
0
0
0
0
6
Chemistry
2.201
2.950
425
19.30
460
15.59
7
Coal
1.100
1.135
350
31.8
355
31.28
8
Computer
2.500
2.572
325
13
330
12.83
9
Electronic
76
76
300
395
325
427.6
10
Geology
32.550
34.571
375
1.15
380
1.099
11
Hydrocarbon deposite
2.590
2.675
370 14.3
379
14.17
12
Iron core
4.650
4.690
249
5.35
251
5.352
13
Mathematic
76
76
250
329
255
335.5
14
Mineral
1.400
1.437
0
0
0
0
15
Ore
681
681
0
0
0
0
16
Paleontology
378
378
0
0
0
0
17
Petrology
681
681
5
0.7
10
1.46
18
Lain-lain
954
954
0
0
0
0
72.499
75.648
3.024
4,17
3.125
4.13
Jumlah
Berdasarkan pada tabel 3 dapat dilihat bahwa dari keseluruhan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan UPT BIT-LIPI pada tahun 2012 yaitu sebanyak 72.499 koleksi, yang digunakan hanya 3.024 atau sekitar 4,17 persen dari koleksi yang dimiliki, begitu juga pada tahun 2013 dari 75.648 koleksi hanya 3.125 koleksi berarti sekitar 4.1 persen yang digunakan. Beberapa koleksi subyek yang 126
dimiliki oleh perpustakaan UPT BIT-LIPI tidak digunakan oleh pengguna seperti subyek alkali, aluminium, antropology, carbonaceous, mineral, ore, dan paleontology, padahal subyek mineral memiliki koleksi yang banyak pada tahun 2012 yaitu 1.400 koleksi bertambah menjadi 1.437 pada tahun 2013, namun koleksi tersebut tidak digunakan sama sekali oleh pengguna. VISI PUSTAKA Vol. 16 No.2 Agustus 2014
Koleksi yang diminati oleh pengguna yaitu elektronik dan matematika dimana pada tahun 2012 koleksi elektronik digunakan 395 kali dari 76 koleksi yang dimiliki atau sekitar 395% dan meningkat menjadi 427% pada tahun 2013. Untuk koleksi matematika pada tahun 2012 digunakan 250 dari 76 koleksi yang dimiliki atau sekitar 329% dan meningkat pada tahun 2013 menjadi 335 persen.
3.4 Pemetaan koleksi berdasarkan bahasa Hasil pemetaan koleksi berdasarkan bahasa yang dimiliki oleh perpustakaan UPT BIT-LIPI dan penggunaan oleh pemustaka dapat dilihat dalam tabel 4 dimana koleksi yang berbahasa Inggris paling banyak digunakan sebesar 3,59 persen pada tahun 2012 dan 3,41 persen, sementara koleksi dengan bahasa Belanda dan Jerman sama sekali tidak digunakan oleh pemustaka.
Tabel 4 Hasil Pemetaan Bahasa vs Penggunaan di Perpustakaan UPT BIT LIPI Jumlah Koleksi 2012 26.064 43.032
Jumlah Penggunaan 2013 2012 % 2013 26.099 1.475 5,65 1.550 46.146 1.549 3,59 1.575
No.
Bahasa
1 2
Indonesia Inggris
3
Belanda
983
983
0
0
4
Jerman
454
454
0
0
5
Lain-lain
1.966
1.966
0
0
Jumlah
72.499
75.648
3.024
IV. DISKUSI DAN KESIMPULAN Perpustakaan UPT BIT-LIPI sampai saat ini belum sepenuhnya mencapai tujuan untuk menyajikan subjek koleksi berdasarkan kebutuhan pengguna. Teknik pemetaan koleksi, bagaimanapun, telah terbukti menjadi cara terbaik untuk menggambarkan dan menganalisis koleksi sehingga memberikan informasi yang sangat penting dan berguna untuk pengembangan koleksi perpustakaan UPT BIT-LIPI. Berdasarkan hasil studi kasus yang telah diuraikan di bagian 3, dapat diketahui mana saja koleksi yang sering digunakan oleh pengguna, sehingga dapat diambil suatu tindakan atas koleksi yang dimiliki mana yang akan ditambah, atau justru akan dilakukan penyiangan. Namun sebelum dibuat suatu keputusan,
4.17
% 5.9 3,41
3.125
4,13
perlu dicermati juga apakah rendahnya koleksi yang digunakan karena : 1) Tidak sesuai kebutuhan pengguna; 2) Pengguna tidak mengetahui koleksi tersebut karena kurannya promosi atau 3) Katalog elektronik yang dimiliki tidak fokus pencariannya sehingga antara kebutuhan dan koleksi yang dimiliki tidak bertemu dan perlu dilakukan penelitian lanjutan. Berdasarkan pada hasil pemetaan yang telah dilakukan di perpustakaan UPT BIT-LIPI, maka diusulkan suatu metode evaluasi koleksi perpustakaan dengan penggunaan seperti dapat dilihat dalam tabel 5. Tabel tersebut dapat digunakan oleh suatu perpustakaan untuk melakukan evaluasi tehadap koleksi yang dimilikinya.
Tabel 5 Usulan Metode Evaluasi Koleksi Perpustakaan No 1
Kelompok Koleksi Jenis Koleksi
2
Tahun Terbit
3
Subjek
4
Bahasa
Jumlah Koleksi Tahun 1 Tahun 2
VISI PUSTAKA Vol. 16 No.2 Agustus 2014
Tahun 1
Penggunaan Koleksi %Tahun 1 Tahun 2
%Tahun 2
127
Hasil yang diperoleh dari tabel 5 apabila telah diisi dan direncanakan oleh suatu perpustakaan akan menggambarkan tentang kelompok koleksi, tahun terbit, subjek dan bahasa yang dimiliki oleh perpustakaan dan dibutuhkan oleh pengguna. Tabel tersebut dapat dijadikan alat yang sangat baik untuk menunjukkan tugas fungsi perpustakaan saat ini dan kualitas koleksi perpustakaan khususnya kekuatan dan kelemahan. Berdasarkan hal tersebut dapat memberikan informasi kepada pengelola perpustakaan koleksi apa yang dapat disiangi (weeding) dan apa yang dilestarikan. Proses pemetaan koleksi yang terdiri dari pengecekan seluruh rak memberikan dasar yang baik untuk penyiangan dan keputusan akuisisi, atau malah memasarkan layanan koleksi yang ada saat ini.
DAFTAR PUSTAKA Aji B, F., & Sirait S, M. (1990). Perencanaan dan Evaluasi (p. 30). Jakarta: Bumi Aksara. Borin, J., & Yi, H. (2008). Indicators for collection evaluation: a new dimensional framework. Collection Building, 27(4), 136–143. doi:10.1108/01604950810913698 Bushing, M. C. (2006). Collection mapping - An Evolving Tool for Better Resources and Better Access. Signum, 9(3). Retrieved from http:// www.varastokirjasto.fi/kokoelmakartta/ julkaisut/artikkelit/Signum306_Bushing.pdf
Metode pemetaan tersebut hanya dapat digunakan untuk koleksi tercetak yang dimiliki perpustakaan dan tidak bisa dijadikan rujukan untuk melakukan evaluasi atas koleksi sumber daya perpustakaan berupa e-resources (e-book atau e-journal). Disadari bahwa teknik pemetaan koleksi yang telah digunakan lebih sederhana dari sempurna, namun menurut (Bushing, 2006), sempurna tidak mungkin dan bahkan tidak perlu yang lebih penting adalah untuk menyelesaikan dan menggunakannya
Hyödynmaa, M., Ahlholm-Kannisto, A., & Nurminen, H. (2010). How to evaluate library collections: a case study of collection mapping. Collection Building, 29(2), 43–49. doi:10.1108/01604951011040125
Pada prinsipnya pengembangan koleksi perpustakaan yang baik memerlukan proses yang panjang dan berkesinambungan. Koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan pemustaka tidak bisa diciptakan dalam waktu sekejap, tapi harus didukung dengan perencanaan yang sistematis. Banyak pustakawan yang mengabaikan perencanaan pengembangan koleksi ini, yang pada prakteknya pengembangan koleksi perpustakaan hanya merupakan rangkaian kegiatan pengadaan bahan pustaka, baik melalui pembelian, pertukaran maupun hadiah.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Unit Pelaksana Teknis Balai Informasi Teknologi (2012). Laporan tahunan UPT Balai Informasi Teknologi Tahun Anggaran 2012. Bandung : UPT BIT LIPI
128
International Organization for Standardization. (1998). Information and Documentation-Library performance indicators: ISO 11620-1998. International Organization for Standardization.
Manulang, M. (1996). Dasar-dasar Manajemen (p. 6). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
VISI PUSTAKA Vol. 16 No.2 Agustus 2014