MESIN DIESEL 2 TAK
OLEH: DEKANITA ESTRIE PAKSI 2711100129 MUHAMMAD SAYID D T 2711100132 REIGINA ZHAZHA A 2711100136
PENGERTIAN
Mesin dua tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus pembakaran terjadi dua langkah piston, berbeda denganputaran 4 tak yang mempunyai empat langkah piston dalam satu siklus pembakaran, meskipun keempat proses (intake, kompresi, tenaga, pembuangan) juga terjadi. Mesin dua tak juga telah digunakan dalam mesin diesel, terutama rancangan piston berlawanan, kendaraan kecepatan rendah seperti mesin kapal besar, dan mesin V8 untuk truk dan kendaraan berat lainnya.
MEKANISME KERJA 1.
Langkah isap dan kompresi Piston bergerak ke atas. Ruang dibawah piston menjadi vakum/hampa udara, akibatnya udara dan campuran bahan bakar terisap masuk ke dalam ruang dibawah piston. Sementara dibagian ruang atas piston terjadi langkah kompresi, sehingga udara dan campuran bahan bakar yang sudah berada di ruang atas piston suhu dan tekanannya menjadi naik. Pada saat 10-5 derajat sebelum TMA, busi memercikan bunga api, sehingga campuran udara dan bahan bakar yang telah naik temperatur dan tekanannya menjadi terbakar dan meledak.
2.
Langkah usaha dan buang
Hasil dari pembakaran tadi membuat piston bergerak ke bawah. Pada saat piston terdorong ke bawah/bergerak ke bawah, ruang di bawah piston menjadi dimampatkan/dikompresikan. Sehingga campuran udara dan bahan bakar yang berada di ruang bawah piston menjadi terdesak keluar dan naik ke ruang diatas piston melalui saluran bilas. Sementara sisa hasil pembakaran tadi akan terdorong ke luar dan keluar menuju saluran buang, kemudian menuju knalpot. Langkah kerja ini terjadi berulang-ulang selama mesin hidup
MATERIAL YANG DIGUNAKAN Untuk dapat mencapai tekanan dan temperatur yang demikian, pada motor diesel harus memiliki perbandingkan kompresi yang tinggi dan membutuhkan gaya yang lebih besar untuk memutarnya. Sehingga motor diesel memerlukan alat pemutar seperti motor starter danbaterai yang berkapasitas besar pula. Disamping itu motor diesel memiliki efisiensi panas yang sangat tinggi,hemat konsumsi bahan bakar, memiliki kecepatan lebih rendah dibanding mesin bensin, getarannya sangat besar dan agak berisik, momen yang didapatkan lebih besar, sehingga motor ini umumnya digunakan pada kendaraan niaga, kendaraan penumpang dan sebagai motor penggerak lainnya. Karena tekanan pembakaran yang tinggi, maka mesin diesel harus dibuat dari bahan yang tahan terhadap tekanan tinggi dan harus mempunyai struktur yang sangat kuat. Disamping itu getaran motor yang dihasilkan sangat besar, ini diakibatkan oleh tekanan pembakaran maksimum yang dicapai hampir dua kali lipat lebih besar dari pada motor bensin, sehingga suara dan getaran mesin diesel menjadi lebih besar
PERHITUNGAN DAYA Pada motor bakar, daya dihasilkan dari proses pembakaran didalam silinder dan biasanya disebut dengan daya indiaktor. Daya tersebut dikenakan pada torak yang bekerja bolak balik didalam silinder mesin. Jadi didalam silinder mesin, terjadi perubahan energi dari energi kimia bahan bakar dengan proses pembakaran menjadi energi mekanik pada torak. Daya indikator adalah merupakan sumber tenaga persatuan waktu operasi mesin untuk mengatasi semua beban mesin. Mesin selama bekerja mempunyai komponenkomponen yang saling berkaitan satu dengan lainnya membentuk kesatuan yang kompak
Pada motor bakar untuk mengetahui daya poros harus diketahui dulu torsinya. Torsi pada poros dapat diketahui dengan rumus: T = w x b (Nm) dengan T = adalah torsi mesin (Nm) w = adalah beban (N) b= adalah jarak pembebanan dengan pusat perputaran (m) Dari perhitungan torsi diatas dapat diketahui jumlah energi yang dihasikan mesin pada poros. Jumlah energi yang dihasikan mesin setiap waktunya adalah yang disebut dengan daya mesin. Kalau energi yang diukur pada poros mesin dayanya disebut daya poros.
Daya Mesin (Power) Sedangkan power yang dihitung dengan satuan Kw (Kilo watts) atau Horse Power (HP) mempunyai hubungan erat dengan torque. Power dirumuskan sbb : Power = torque x angular speed. Rumus diatas adalah rumus dasarnya, pada engine maka rumusnya menjadi : Power = torque x 2 phi x rotational speed (RPM). Untuk mengukur Power (KW) adalah sbb : Power (kW) = torque (Nm) x 2 phi x rotational speed (RPM) / 6000 6000 dapat diartikan adalah 1 menit = 60 detik, dan untuk mendapatkan kw = 1000 watt. Power (HP) = torque (lbs. ft) x rotational speed (RPM) / 5252
PERKEMBANGAN MESIN DIESEL 2 TAK Perkembangan mesin diesel memang tak secepat mesin bensin. Namun urusan teknologi tak kalah dengan mesin peminum gasoline, terutama performa dan efisiensi bahan bakarnya. Tak hanya itu, performa mesin diesel yang melonjak tersebut juga berkat aplikasi turbo dan intercooler. Awal mesin diesel diperkenalkan mempunyai teknologi indirect injection. Terdapat ruangan tersendiri untuk melakukan pembakaran. Suara yang diciptakan cukup halus meski tak sehalus mesin bensin. Perkembangan selanjutnya ada pada sistem penyuplai bahan bakarnya. Pada diesel konvensional masih memakai sistem mekanikal untuk mengirim bahan bakar ke mesin. Banyaknya kiriman tergantung pada beberapa komponen yang dihubungkan, seperti injakan pedal gas. Semakin dalam diinjak, solar yang disemprotkan ke ruang bakar akan lebih banyak.
Sistem ‘kiriman' bahan bakar yang terkini yakni common-rail. Terdapat komputer untuk menghitung dan memerintahkan penyemprotan solar ke ruang bakar. Kerja komputer ini berdasar sensor-sensor yang ada seperti di injakan pedal gas, putaran mesin, dan suhu mesin. "Pada sistem common-rail tak hanya banyaknya kiriman solar saja yang dihitung, tapi juga waktu penyemprotannya," tambah pria ramah ini. Perbedaan paling nyata antara diesel konvensional dengan commonrail adalah durasi kiriman solarnya. Pada konvensional, saat mesin tak butuh solar pun tetap dikirim bahan bakar. Hal ini membuat solar banyak ‘banjir' dan terbuang sia-sia. Berbeda dengan common-rail yang hanya mengirim dan menyemprot saat mesin membutuhkannya. Sebab itulah, efisiensi bahan bakar common-rail sangat tinggi dengan hasil performa juga jauh lebih baik dibanding diesel konvensional. Selain itu, performa mesin common-rail semakin membaik karena pada mobil-mobil terkini sudah dibekali dengan turbo dan intercooler. Sehingga, pengendara tak perlu injak pedal gas terlalu dalam untuk bisa meraih tenaga puncak.
TERIMA KASIH