MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINT AH REPUBLIK TNDO~ESIA DAN PEMERINTAHREPUllLl.t(DEMOKRATI (RAKYAT ALJAZAIR MEN GENAl I<=ERJASAMA PERIKANAN KE~,A UTAN
Pemerintah RepuohK Indor,esia dao selanjutnya disebut seba~ai Para Piha.K.,
P~li
eriutah Republih Demokratik Rakya. Aljazair,
Menimbang adanya keinginan bersa11a untuk kedua negara;
mempcr~rat
dan meningkatkan hubungan c:ntara
Menyadari bahwa kerjasama keJautan dan perLkanan akan mernberikan manfaat bersam ' -,erta pembangunan ekonomi Para Pihak; \tfenimbang semangat Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Hukum LatL _dhJn 982 yang ditandatangani di Monte go Bc:ty (Jamaica) pada tanggal 10 Desember 1~82 dan kepedulian bersama dari Para Pihak mengenai konscrvasi, pengelolaan da!l pemanfaatan sumber daya hayati kelautan secara berkel1:1njutan; Menunjuk perjanjian menge11ai ketagaman hays.ti yang ditandatangani di Rio De (Brazil) pada tanggal 5 Juni, 1992; -.'~~nyetuj•ti untuk memperkuat hubungan eKutiOtni antaia kedua negara di bidang ./~rik:.tnan clan industri per1kanan; ~env~tujui
.J ~:1eiro
ke~2
.am a
untuk keijci:ama yang intensif di bidang perikanan dan sumber daya. perikam ·~ _
B~rtuj . ·'lr. meningka·~.kan
kerjasama antara Para Pihak daiam berbagai a~~1ek di bidang oe'·Jkanan berdas:r --~·m ~~setaraan da11 sating menguntungkan.
TFT.~-\H MENYi!.~AKATI ~lc.. !-hal
sebagai berikut 0
I
~.sall
T ·uAN \
dal~m p~mbangu n::~n
1.
Para pi._'1ak akan meningVhkan kerj(lsama dan perikanan;
jndustrkindustri kc :.utan
2.
Para pihak akan meningkatl
I
Pasal 2 LINGKUP KERJASAMA 1.
Para Pihak waj ib mengembangkan dan mendorong kerjasama dalam lingkup an tara lain sebagai berikut: a.
b. c. d.
e.
f.
g. h. i.
2.
Pengembangan perikanan tangkap dan budidaya, termasuk mendorong proyek investasi yang berkelanjutan dan joint venture selama eksploitasi sumber daya kelautan dan pesisir; Pengelolaan puiau-pulau keci l; Konsevasi perikanan laut; Pendidikan dan pelatihan, termasuk pertukaran tenaga ahli dan beasiswa, mendorong lembaga pendidikan yang sama untuk meningkatkan kecakapan sumber daya manusia dan teknik yang potensial; Pengembangan pascapanen dan pernasaran, termasuk memenuhi kebutuhan pasar di kedua Negara, peningkatan ekspor, nilai tambah bahan mentah, memperbesar peluang untuk peningkatan kapasitas daerah, dan memperkuat proses pengembangan teknologi yang potensi ; Pertukaran informasi untuk pemanfaatan perikanan dan budidaya yang berkelanj utan; Memfasihtasi pembangunan, perbaikan dan pemeliharaan kapal-kapal ikan; Mempromosikan, tranformasi dan pemasaran produk-produk perikanan; Mempromosikan kelembagaan yang berhubungan dengan pusat pelatihan dan penelitian di bidang perikanan dan budidaya di kedua negara.
Para Pihak akan melakukan konsultasi mengenai hal-hal yang menjadi kepentingan bersama terutama rnenghadiri forum-forum kelautan dan perikanan regional rnaupun intemasional. Pasal 3 MEKANISME
1.
Para Pihak akan bertukar pandangan mengenai program kerjasama untuk mempercepat pelaksanaan;
2.
Para Pihak rnelalui konsultasi, rnenentukan secara rinci mengenai bentuk-bentuk dan caracar~ kerjasama dalam melaksanakan lingkup kerjasama sebagaunana dimaksud dalam Pasal2;
3.
Para Pihak menyetujui pembentukan Komisi Teknik Bersama bidang kerjasama kelautan dan penkanan berdasarkan tingkat kesetaraan yang sama untuk menjamin pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini;
4.
Komisi Teknik Bersama akan bertemu yang diselenggarakan di Republik Indonesia dan d!. Republik Rakyat Demokratik Aljazair yang tanggalnya akan ditentukan oleh masingmasing Pihak;
I
5. Dukungan terhadap kegiatan-kegiatan kerjasama yang telah disetujui dengan mengacu pada Memorandum Saling Pengertian ini akan diberikan sesuai dengan kebijakan-kebijakan, hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada masing-masing Pihak, dalam batas-batas kemampuan dan sumber-sumber keuangan yang tersedia. Pasal4 PENYELESAIAN SENGKETA Setiap perbedaan atau sengketa yang mungkin timbul antara Para Pihak yang berhubungan dengan Memorandum Saling Pengertian ini, harus diselesaikan secara damai melalui konsultasi dan negosiasi o leh Para P ihak. Pasal 5 PEMBERLAKUAN, PERUBAHAN DAN PENGAKHIRAN 1. Memor&ridum Saling Pengertian ini akan mulai berlaku pada saat setelah penandatangan ; 2. Perubahan atas Memorandum Saling Pengertian ini hanya dapat dilakukan setelah tercapai nya kesepakatan bersama Para Pihak melalui pertukaran nota antara Para Pihak melalui hubungan diplomatik; 3. Memorandum Saling Per1gertian ini dapat berakhir setiap waktu oleh kedua Pihak dengan waktu 6 (e nam) bulan setelah pemberitahuan oleh pihak lain; 4. Berakhimya Memorandum Saling Pengertian ini tidak akan mempengaruhi keabsahan dan jangka waktu setiap kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini sampai batas waktu dimana pelaksanaan proyek yang disepakati dalam lingkup kerjasama telah diselesaikan.
SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini, yang d iberi kuasa penuh o leh masingmasing pemerintah, telah menandatangani Memorandum Saling Pengertian in i. a.oo~
DIBUAT di Jakarta pada tanggal tigabelas bulan Oktob~rldalam rangkap dua, dalam bahasa Indonesia, Arab dan Inggris, semua naskah memiliki kekuatan hukum yang sama. Apabila ada perbedaan yang timb ul, maka naskah dalam bahasa Inggris yang akan Lerlaku.
UNTUK PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
UNTUK PEMERINTAH REPUBUK DEMOKRATIK RAKYAT ALJAZAIR
Signed
Signed khadem
Prof. Dr. Rokhmin Dahuri Menteri Kelautan dan Perikanan
'4\o~nteri
Senior Menteri Luar Negeri
•
t 'M' 'tjJ.l\
.. ..
~
J •
•
\
•
~:Lt..~} _)t.~,J'
~ (,, ~ ~'' ~_>:.j
J ~;;··~J' ~\~Jl\ ~_P..l' ~J64?',, ~~ J ~ "~_>lJ\" J 'I J_,.}\ u_,t.a:lll ~
~_)-;.~, .\\ l ;e )l '~ t
~ ,_} l.JJt.a:ll' t.;e 1
,.:nJl, 4S_)-; .1..1' ~t . ,.. 1\ 4
_
lJ;!_>lJ'
_)~Y' ~ ~\:.l -
~ L>:i_>lJ' ~ c.S..ll.,irj' _)~' .J '-i~ 'J·.,.,l' ~' _)t,;U L,t,iti J~ ~
~'
,,.,J, ~~' , . 1\. nl\ <.::Jj r
\Jl ;;.n\
-
_J.'•'"JJ 10 ~ (~~~) '-i~ ..,i;);~ ~ &~' ~ ~ .ll\ c ~·; •nY\ ..>.!:l •"; .J 4;~ ..l_)\ _,Ji ~ .l:.\.bl4 ~J; .t;. .U lJ;!_>lJ' ~~
-
J '1982
~ ~~' c.r)~' t~ 18\.)cl\ ~;[' .J~'i' ~ ~~l t 1992 u'~ os r.} (~J'~') .J~4. c;~.Jt~
•
0 t);· r.} ~' ~ li ._........ ' l.J.Jt.a:ll' w~ y~ r.} ~ 1.,c..J _ ~ ~ 4Q.,.. \ .\, l' Ue-\ \ • n\\ .J c; ~\ ,\J H.J\
c:J 'J4 r.} wt.a:ll' (, iltSi ~ ~ ~~ f
a,,,,.<' ' .. ,
'
~'it iJlAlt
iJSl.lt
u~
: ~ \_. ~} !>.fi~' 0~
•
~
L
A~
. w~' .~,;'' ~J 4 ;; J4... ~ '-'-J' ,.'"' ~i'.fo. u:J..):J' r'.J1\' _\ ~ c;~' ~'
~' _>.t\\ ~.) J
utc.t ;.<' J ~' J_:.'-:U}\ .J .JJL!Ul\ ~J?' .~''} u:i.)J\ ~' jl\\ - "-:J -'-1~' ,3. .J\ w'Jt,. •1 W\ ~.,.,ta:ll,
'
•
•
~ ~..)-;.:~\ ~'J\ U\j
.c;A' ''J·p\\J
A;a;1t,-;
~l.;.)i\\ J~ _).Jt.J,..,\\
~.J-ll' .J ~~
CJU_)::J\
<..t'-'-uJ -2
Jil, 4'' r.} t_.4 ;s..;~
~ 0A 0..,~, ~wY. J~ ~'..;':/' JJ~ 0 uY=J' ~fo. -I ~
\;i;; li~ J c.JJ~\ l,l.,; 4 .J.JL1:il\ ~ ~ 02 '&JW'
J;· ood4 c.JU.)::J\ r.} ~
c.i ..;_,il\ J
'=+J -2
~.J·,;4\' .u""J~
, ..
•
~,,.,
-4
o4 oJl..lt
•
05 iJt•.lt
~
JJ' i .;Sl.t.St ~J
~ J.ajt p. '+ll ~
, i_)J' ~_)at' J:J ~H
, .J c.i\ ~ t>fi~' o~ J.c. ~~
~ -3
.~\ ( 6) l;., ~~us ~'i'
' -
.2003
Signed
•
Y.~
13
r.r +
u....>L< t:..J •• _.J.._y::.
Signed
~1.;\) _)J_)al\ 'JC
A.J.,. ,.;W\ L.tl;Jal\ Y..JJ
~~
_,.ll, ..;;j_,
,A.}
c.j..J.JAJ ~~..) .)~..u' j\lu'J\
~~'w~'Y..J~
c.i.)
,. },,
I I
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE PEOPLE'S DEMOCRATIC REPUBLIC OF ALGERIA ON FISHERIES COOPERATION
The Government of The Republic of Indonesia and The Government of The People's Democratic Republic of Algeria, hereinafter referred to as "the Parties";
Considering the existing common desire for friendly cooperation and enhanced relations between the Parties; Realizing that marine and fisheries cooperation would lead to common benefits on marine fisheries, and economic development of the Parties; Considering the spirit of the United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS), signed at MONTEGO BAY (JAMAICA) on December 10, 1982,. and the common concern of the Parties on the conservation, management and sustainable utilization of marine I iving resources; Referring to the agreement relating to the biodiversity signed at Rio de Janeiro (BRAZIL) on June05, 1992; Desiring to strengthening economic relations between the two countries in the field of fi sheries and related industries; Committed to intensifying cooperation in the field of fishing and fisheries resources; Aiming to promote cooperation of the Parties in various fields of marine and fisheries on the basis of equality and mutual benefit; Have agreed as follows:
Article 1 Purpose The Purpose of this Memorandum of Understanding is: a. The Parties shall promote cooperation in the development of marine affairs and fisheries industries; b. The Parties shall promote mutual consultation, exchange of technical assistance and cooperative programme on specific areas of marine and fisheries.
I
Article 2 Areas of Cooperation 1.
The Parties shall develop and pursue the follow ing areas of cooperation, inter alia: a.
b. c. d.
e.
f. g. h. i.
2.
Marine capture fisheries and aquaculture development, including encourage sustainable investment project and joint venture operation for the exploitation of marine and coastal resources of each respective patty; Small islands management; Marine fi sheries conservation; Education and training, including exchange of experts and grant scholarships, encourage the twining of institution of training to enhance human capabil ities and tech nical potential; Post-harvest development and marketing, including respond to market needs in the two countries, promote exports, add value to raw materials, maximize opportunities for involvement of local capacity, and strengthen the process of technological potential development; Exchange of information for sustainable utilization of fisheries and aquaculture; Facihtation of the construction, repair and maintenance of fishing vessels; Prom ot~on of transformation and marketing of fi sheries products; Promotion of institutional relation between the training and research centers on fisheries and aquaculture m the two countries.
The Parties shal l endeavor to consult on matters of mutual interest prior to attending regional and international marine and fisheries fora.
At·tide 3 Mechanism 1.
The Parties shall implementation;
exchange
views
on
cooperative
programme
for
immediate
2.
The Panies through consultation, shall determine in detail the cooperation scheme and ways the implementation of the mentioned areas of cooperation under Article 2;
3.
The Parties agree to establish a Joint Technical Committee on Marine and Fisheries Cooperation at equal level to ensure the implementation of this Memorandum of Understanding;
4.
The Joint Technical C01nmittee shall meet on regular basis at a date m utually convenient of the Patiies;
5.
Support to the cooperative activities agreed upon hereafter pursuant to this Memorandum of Understanding will be provided in accordance with the relevant policies, laws and regulations applicable to each Party, within the limits of competence and available financial resources.
'
I
Article 4 Settlement of Disputes Any difference or dispute arising out of interpretation, application or implementation of this Memorandum of Understanding will be settled amicably through consultations and negotiations.
Article 5 Entry into Force, Amendment and Termination 1.
This Memorandum of Understanding shall come into force on the date of its signature;
2.
Any Amendment to this Memorandum of Understanding can only be made after mutual consent of the Parties through an exchange of notes between Parties through the diplomatic channel;
3.
This Memorandum of Understanding may be tenninated at any time by either party giving the other six months written notice of termination;
4,
'The termination of this Memorandum of Understanding shall not effect the validity and duration of any activity made under it, until such time as the implementation of the agreed projects under the areas of cooperation has been carried out to its completion.
IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, being duly authorized thereto by their respect ive Government, have signed this Memorandum of Understanding. DONE'. at Jakart(i on the thirteenth day of October in the year two thousand and three, in two original copies in the Indonesian, Arabic, and English languages, all texts being equaJly authentic. In case of any divergence, the English text shall prevail.
FOR THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
Signed Prof. Dr-. Rokhmin Dahuri Minister for IV!a.rine Affairs and Fisheries
FOR THE GOVERNMENT OF THE PEOPLE'S DEMOCRATIC REPUBLIC OF ALGERIA
Signed Abdelaziz Belkhadem Senior Minister Minister of Foreign Affairs ~--
'