DATA PENDUKUNG DAK SUB BIDANG SARANA PERDAGANGAN TAHUN 2017 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NABIRE Luas Wilayah : 12.075 Km2 Populasi : 140.178 Jiwa Jumlah Distrik/Kecamatan : 15 Distrik Jumlah Kelurahan/Kampung : 9 Kelurahan; 74 Kampung Komoditi : Padi, Palawija, Jeruk, Semangka, Melon, Salak, Kakao dan Kelapa Keterangan : Data Diolah Tahun 2016 NO. 1
JENIS DATA Memiliki lahan yang dibuktikan dengan sertifikat tanah (syarat setiap menu kegiatan)
VOLUME YA
SATUAN
KETERANGAN
YA/TIDAKPsr. Bumi Jaya Surat Pernyataan Bupati Nabire
Menu Pembangunan dan Revitalisasi Pasar Rakyat 2
Telah mengisi Profil Pasar Rakyat melalui e-proposal DAK Kementerian Perdagangan
YA
YA/TIDAK Telah diisi pada Tanggal 29 April 2016
Menu Pembangunan Gudang Non SRG 3
Memiliki Gudang Non SRG milik Pemda
TIDAK
YA/TIDAK
4
Jumlah Gudang Non SRG yang tersedia
1
Unit
Milik Koperasi Manunggal Jaya
Menu Pembangunan Pusat Distribusi Propinsi 5
Volume konsumsi barang kebutuhan pokok dan barang penting
--
Ton
6
Volume produksi barang kebutuhan pokok dan barang penting
--
Ton
7
Nilai perdagangan barang kebutuhan pokok dan barang penting antar provinsi
--
Rupiah
Menu Pengembangan Sarana Pelayanan Tera dan Tera Ulang Serta Sarana Penunjang Pasar Tertib Ukur 8
Jumlah potensi UTTP di wilayah kerjanya (diluar kWh meter dan meter air)
9
Jumlah SDM yang telah dan/atau sedang mengikuti Diklat Penera
10 Komitmen membentuk UPTD dan pengawasan kemetrologian 11 Jumlah pasar tertib ukur 12 Komitmen membentuk pasar tertib ukur
Unit 2
Orang
YA
YA/TIDAK
0
Unit
YA
YA/TIDAK
Pengamat Tera
Menu Pengembangan Sarana Standardisasi dan Pengendalian Mutu 13 Jumlah SDM penguji mutu barang 14 Komitmen mendukung pelaksanaan pengujian mutu barang
0
Orang YA
SJRM@Sub Bagian Program dan Pelaporan_May26th2016
NO.
JENIS DATA
VOLUME
SATUAN
KETERANGAN
Menu Pengembangan Gudang SRG dan Penyediaan Sarana Penunjangnya 15 Volume kapasitas penyimpanan Gudang SRG 16 Volume permintaan penyimpanan komoditas
0
Ton
30.000
Ton
17 Telah menerbitkan resi gudang untuk komoditas SRG secara aktif dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir
0
Resi
18 Telah memiliki sarana penunjang gudang berupa RMU dan atau truk
TIDAK
YA/TIDAK
YA
YA/TIDAK
25.494,5
Ton
19 Memiliki areal/lahan yang berada dalam 1 (satu) areal dengan gudang SRG untuk membangun rumah RMU dan parkir truk 20 Rata-rata volume produksi padi di kabupaten/kota dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir
Produksi padi tahun 2013 dan 2014
Nabire, 2016 BUPATI NABIRE
ISAIAS DOUW, S.Sos., MAP
SJRM@Sub Bagian Program dan Pelaporan_May26th2016
PEMERINTAH KABUPATEN NABIRE DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
DATA PROFIL PASAR No 1 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24
Nama Pasar 2 Pasar Sentral Kalibobo Pasar Karang Tumaritis Pasar Oyehe Pasar Tapioka Pasar Gotong Royong Pasar Kalisusu Pasar Samabusa Pasar Bumi Jaya Pasar Rukun Makmur Pasar Karadiri I Pasar Karadiri II Pasar Wiraska Pasar Bumi Mulia Pasar Makimi Pasar Makmur Jaya Pasar Weinami Pasar Wami Pasar Akudiomi Pasar Siriwo Pasar Yeretuar Pasar Lani Pasar Yaro Pasar Topo Pasar Topo Jaya
Distrik (Kecamatan) 3 Nabire Nabire Nabire Nabire Nabire Nabire Teluk Kimi Nabire Barat Nabire Barat Wanggar Wanggar Wanggar Wanggar Makimi Makimi Napan Yaur Yaur Siriwo Teluk Umar Teluk Kimi Yaro Uwapa Uwapa
Kampung (Desa) 4 Kalibobo Girimulyo Oyehe Siriwini Bumiwonorejo Kalisusu Samabusa Bumi Raya Wadio Karadiri Karadiri Wiraska Bumi Mulia Makimi Biha Weinami Wami Jaya Akudiomi Siriwo/Unipo Yeretuar Lani Yaro Makmur Topo Topo Jaya
Alamat 5 Jl. Ch. Marthatiahahu Jln. Jend. Sudirman Jl. Merdeka Jln. Pipit Kalisusu Komp. Pelabuhan SP1 SP 3 Karadiri I Karadiri II Wiraska Bumi Mulia Makimi Biha Weinami Wami Jaya Akudiomi Siriwo/Unipo Yeretuar Kamp. Lani Yaro Makmur Topo Topo Jaya
Koordinat Longitude
Latitude
6a
6b
Tahun 7 1988 2013 1998 2002 1982 1998 2015 1982 1982 2000 1986 1986 1983 2006 1982 1998 2006 1981 2006 2004 2007 2002 1996 1998
Luas Tanah 8a 20.000 20.000 15.000 4.000 2.500 2.000 15.000 11.000 1.500 10.000 2.500 2.500 2.500 5.000 2.500 2.500 5.000 2.500 5.000 5.000 5.000 2.500 10.000 2.500
Bangunan 8b 3.800 2.310 9.900 480 480 480 2.500 1.020 1000 1.020 240 240 1.020 1.020 480 240 240 240 240 240 150 240 480 240
Jumlah
Omzet Pasar
Jumlah Pedagang
Lantai
Los
Kios
Dasaran
Harian
Mingguan
Bulanan
Tahunan
Los
Kios
Dasaran
8c -------------------------
9a 6 4 5 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9b 91 95 100 0 0 0 100 50 10 0 0 0 0 20 2 0 0 0 0 0 0 0 10 0
9c -------------------------
10a
10b
10c
10d
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11a 300 200 150 100 100 40 80 80 40 0 20 20 20 0 40 20 20 20 20 20 20 20 0 20
11b 91 95 90 50 4 0 100 50 10 0 0 2 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11c ≤269 ≤25 ≤50 ≤150 ≤100 ≤75 ≤50 ≤100 ≤25 0 ≤70 ≤75 ≤60 0 ≤80 ≤30 ≤30 ≤30 ≤30 ≤30 ≤30 ≤30 0 ≤30
0
Jml Pedagang 11d ±600 ±320 ±290 ±300 ±200 ±115 ±230 ±230 ±75 0 ±90 ±97 ±80 0 ±125 ±50 ±50 ±50 ±50 ±50 ±50 ±50 0 ±50
Operasional 12a Harian Harian Harian Harian Harian Harian Harian Harian Harian 0 Harian Harian Harian Harian Harian Harian Harian Harian Harian Harian Harian Harian 0 Harian Nabire,
Operasional Pasar Bentuk Kondisi Bangunan 12b 12c Permanen Kurang Permanen Baik Semi Permanen Baik Papan Kurang Semi Permanen Kurang Semi Permanen Kurang Permanen Baik Semi Permanen Kurang Permanen Baik Semi Permanen Buruk Semi Permanen Kurang Semi Permanen Kurang Semi Permanen Kurang Semi Permanen Kurang Semi Permanen Kurang Semi Permanen Kurang Semi Permanen Kurang Semi Permanen Kurang Semi Permanen Kurang Semi Permanen Kurang Semi Permanen Kurang Semi Permanen Kurang Permanen Buruk Semi Permanen Kurang
Surat 12d Pemda Pemda Pemda Pemda KUD Pemda Pemda Pemda KUD Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda
Fasilitas Tersedia Tempat MCK Ibadah 13a 13b 13c Ya Ya YA Ya Ya Tidak Ya Ya Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak YA YA YA YA YA Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak TPS
Kondisi Pasar 14 Berat Baik Baik Berat Sedang Berat Baik Berat Baik Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat
2016
BUPATI NABIRE
ISAIAS DOUW, S.Sos., MAP
SJRM@Program1elaporan_Koperindag-NBR_2016
USULAN KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN/REVITALISASI PASAR RAKYAT KABUPATEN NABIRE TAHUN 2015-2019
NO
NAMA PASAR
(a)
(b)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
JUMLAH DANA
JUMLAH DANA
JUMLAH DANA
JUMLAH DANA
JUMLAH DANA
(c )
(d)
(e)
(f)
(g)
(i)
(j)
Revitalisasi
DAK/APBD
3.146.000.000
3.146.000.000
Bangun Baru
DAK/APBD
3.146.000.000
3.146.000.000
Bangun Baru
DAK/APBD
5.219.400.000
Revitalisasi
DAK/APBD
6.237.000.000
Bangun Baru
DAK/APBD
3.000.000.000
9.576.147.000
Revitalisasi
DAK/APBD
10.000.000.000
25.000.000.000
Revitalisasi
APBN/APBD
3.200.000.000
3.200.000.000
Bangun Baru
DAK/APBD
-
3.200.000.000
3.200.000.000
Bangun Baru
DAK/APBD
-
-
-
3.200.000.000
3.200.000.000
Bangun Baru
DAK/APBD
-
-
-
-
3.200.000.000
3.200.000.000
Bangun Baru
DAK/APBD
-
-
-
-
3.200.000.000
3.200.000.000
Bangun Baru
DAK/APBD
-
-
5.219.400.000
5.000.000.000
2. Pasar Wiraska
-
-
3. Pasar Yaro
-
4. Pasar Gotong Royong
-
-
5.219.400.000
5. Pasar Mama-Mama Papua
-
-
6.237.000.000
3.153.667.000
422.480.000
-
3.000.000.000
7. Pasar Sentral Kalibobo
-
-
-
15.000.000.000
8. Pasar Topo
-
-
-
9. Pasar Siriwo
-
-
10. Pasar Bumi Mulia
-
11. Pasar Karadiri II 12. Pasar Makmur Jaya
-
(h)
KETERANGAN DANA
15.219.400.000
1. Pasar Bumi Jaya
6. Pasar Samabusa
JENIS PEMBANGUNAN
TOTAL
5.000.000.000
-
Nabire,
2016
BUPATI NABIRE
ISAIAS DOUW, S.Sos., MAP
SJRM@Program2elaporan_Koperindag-NBR_2016
DAFTAR USULAN KEGIATAN KABUPATEN NABIRE YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN ANGGARAN 2017 NO
KEGIATAN
(a) (b) 1. Pembangunan Pasar Mama-mama Papua - Los Kios - Los Lapak 2.
3.
4.
5.
6.
TARGET
SATUAN KEBUTUHAN DANA
(c )
(d)
4 4
Unit Unit
Revitalisasi Pasar Bumi Jaya - Loss Kios - Loss Lapak
5 2
Unit Unit
Pembangunan Pasar Rakyat Wiraska - Los Kios - Los Lapak
1 2
Unit Unit
Pembangunan Pasar Rakyat Yaro Makmur - Los Kios - Los Lapak
1 2
Unit Unit
Revitalisasi Pasar Gotong Royong - Los Kios - Los Lapak
2 2
Unit Unit
1
Paket
26
Unit
Pembangunan Laboratorium Metrologi Legal dan sarana prasarana pendukung Jumlah
(e)
LOKASI (f) Distrik Nabire
3.976.800.000 2.260.200.000 6.237.000.000 Kamp. Bumi Raya 3.976.800.000 Distrik Nabire Barat 1.242.600.000 5.219.400.000 Kamp. Wiraska 1.674.400.000 Distrik Wanggar 1.471.600.000 3.146.000.000 Kamp. Yaro Makmur 1.674.400.000 Distrik Yaro 1.471.600.000 3.146.000.000 Kel. Bumiwonorejo 3.976.800.000 Distrik Nabire 1.242.600.000 5.219.400.000 5.500.000.000 Distrik Nabire
28.467.800.000 Nabire, 2016 BUPATI NABIRE
ISAIAS DOUW, S.Sos., MAP
SJRM@Program3elaporan_Koperindag-NBR_2016
PROPOSAL PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT KABUPATEN NABIRE – PROVINSI PAPUA
PEMERINTAH KABUPATEN NABIRE DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 2016 0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas tersusunnya proposal program/kegiatan pembangunan Pasar Rakyat di Kabupaten Nabire yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun Anggaran 2017. DAK bidang Sarana Perdagangan Tahun Anggaran 2017 dimaksudkan untuk mendukung upaya pencapaian sasaran prioritas pembangunan nasional (Nawa Cita) dan program pemerintah daya dalam Memberdayakan Ekonomi Kerakyatan. Dan dengan melihat perkembangan perekonomian di kabupaten Nabire, maka tingkat kebutuhan akan pasar yang aman, nyaman dan berkeadilan amat sangatlah dibutuhkan guna memberikan kenyamanan dan pelayanan yang maksimal dalam bertransaksi dan mendorong tumbuh kembangnya perekonomian di kabupaten nabire. Alokasi dana DAK sangat dibutuhkan dalam pengembangan sarana perdagangan di Nabupaten Nabire guna meningkatkan perekonomian di daerah yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian keluarga sehingga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat Besar
harapan
semoga
usulan
Program
kegiatan
bidang
sarana
perdagangan dapat menjadi perhatian dan dapat dilaksanakan dengan baik efektif dan efisien di tahun 2017.
Nabire,
2016
BUPATI NABIRE
ISAIAS DOUW, S.Sos., MAP
ii
DAFTAR ISI
Halam Judul ....................................................................................................
i
Kata Pengantar ...............................................................................................
ii
Daftar Isi ..........................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
1.1.
Latar Belakang .........................................................................
1
1.2.
Landasan Hukum......................................................................
2
1.3.
Tujuan .....................................................................................
3
1.4.
Dampak ...................................................................................
3
GAMBARAN UMUM 2.1.
Gambaran Umum Kabupaten Nabire........................................
5
2.2.
Kondisi Pasar ..........................................................................
6
BAB III USULAN PENDANAAN 3.1.
Usulan Peningkatan Pasar Rakyat Tahun Anggaran 2017............
7
1. Pasar Rakyat Khusus Mama Mama Papua ............................
7
2. Pasar Tradisional Bumi Jaya .................................................
8
3. Pasar Tradisional Wiraska .....................................................
9
4. Pasar Tradisional Yaro Makmur ............................................
10
5. Pasar Tradisional Gotong Royong .........................................
12
6. Sarana dan Prasarana Metrologi Legal .................................
13
BAB IV PENUTUP 1.1.
Penutup ....................................................................................
14
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kabupaten Nabire sebagai salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Papua yang terletak di kawasan teluk Cenderawasih memiliki letak yang sangat strategis. Oleh karena letaknya tersebut kabuapten Nabire menjadi pusat perdagangan di kawasan teluk cenderawasih. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonominya yang mencapai 7% tiap tahunnya. Di kabupaten Nabire nilai perdagangan mengalami perkembangan yang cukup signifikan, hal ini dipengaruhi oleh perkembangan arus lalu lintas barang perdagangan yang cukup besar. Dimana kabupaten Nabire menjadi transport area perdagangan bagi kabupaten kabupaten yang berada disekitarnya. Namun hal ini berbanding terbalik dengan kondisi pasar yang ada di kabupaten Nabire, yang mana sebagian besar pasar kondisinya belum layak dan mumpuni dalam hal menampung jumlah pedagang yang tiap tahunnya mengalami peningkatan. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah kabupaten Nabire telah berupaya guna meningkatkan kondisi pasar dengan menambah jumlah los dan lapak, namun dengan kondisi anggaran yang minim maka tidak semua pasar mampu diperbaiki dan belum dapat menampung kebutuhan masyarakat. Dari 24 pasar rakyat yang ada di kabupaten Nabire, hanya 3 pasar yang dapat dikatakan layak dan mumpuni bagi masyarakat. Salah satu usaha dan upaya yang terus dilakukan adalah dengan menggenjot pembangunan dan atau merevitalisasi pasar rakyat melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) setiap tahunnya. Dengan angaran DAK ini maka pembangunan pasar rakyat dan atau revitalisasi pasar di kabupaten Nabire terus dapat dilakukan secara maksimal. Sehingga mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penjualnnya dan memberikan kesan bersih dan rapi bagi para pembelinya. Dengan adanya kondisi pasar yang aman, nyaman bersih dan rapi secara tidak langsung akan mampu mendongkrak perekonomian yang mana pada akhirnya mampu meningkatkan perekonomian keluarga
dan
membuka
lowongan
baru
bagi
pengembangan
dan
pemberdayaan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Nabire. Selain meningkatkan nilai perdagangan pemerintah kabupaten nabire juga berjuang melindungi para konsumen dari tindakan yang dapat merugikan konsumen. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan tera dan tera ulang bagi peralatan UTTP. Walaupun memiliki Sumber daya Manua yang terbatas namun hal tersebut tidak membatasi keinginan pemerintah kabupaten Nabire dalam melindungi konsumen. Untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi dilapangan, maka pemerintah kabupaten Nabire berjuang semaksimal mungkin agar dapat 1
membangun sarana prasarana perdagangan melalui anggaran dana Alokasi Khusus untuk pembangunan Pasar Rakyat dan Sarana Metrologi Legal di tahun 2017. 1.2. Landasan Hukum Yang menjadi landasan hukum pengusulan proposal pembangunan pasar rakyat dan sarana metrologi legal ini adalag sebagai berikut: 1.
Undang - Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten - Kabupaten Otonom di Provinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907);
2.
Undang – Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi
Papua
(Lembaran
Negara
Tahun
2001
Nomor
135)
sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4884); 3.
Undang-UndangNomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244)
6.
Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;
8.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam 2
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 9.
Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725).
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah; 11.
Peraturan Daerah Kabupaten Nabire Nomor 13 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten NabireTahun 2008 – 2028;
12.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata
Cara
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 13.
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
/PMK/2016
tentang Penyusunan, penyampaian dan Penilaian Usulan daerah dalam Rangka Pengalokasian Dana Alokasi Khusus Fisik; 14.
Peraturan Daerah Kabupaten Nabire Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang
Daerah
Kabupaten
NabireTahun 2005 – 2025; 15.
Peraturan daerah Kabupaten Nabire Nomor
Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan jangka Menengah kabupaten Nabire; 16.
Peraturan Bupati Nabire Nomor
Tahun 2016 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Kabupaten Nabire Tahun Anggaran 2017.
1.3. Tujuan Peningkatan pasar rakyat dan sarana metrologi legal Tahun Anggaran 2017 yang ada di Kabupaten Nabire bertujuan untuk : 1.
Terwujudnya pasar yang tertib, nyaman, aman dan adil.
2.
Tersedianya tempat usaha yang layak bagi para petani produsen
3.
Meningkatnya daya saing pelaku usaha kecil/ Petani produsen yang akan berdampak pada meningkatnya produktivitas dan pendapatan pelaku usaha kecil/ petani produsen.
4.
Melindungi konsumen terhadap peralatan UTTP yang tidak memadai dan atau telah kadaluarsa.
1.4. Manfaat Adapun dampak yang ditimbulkan dari Pembangunan pasar rakyat dan pembangunan sarana metrology legal adalah sebagai berikut: 2.
Mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang positif di daerah sekitar pembangunan pasar. 3
3.
Meningkatnya jumlah pedagang dan penjualan barang konsumtif dan konsumtif
4.
Memberikan tempat berusaha bagi para petani produsen dan membuka peluang berusaha bagi pengembangan ekonomi kerakyatan;
5.
Lebih memudahkan pengawasan dan pengontrolan terhadap peralatan UTTP dan barang berbahaya bagi konsumen.
4
BAB II GAMBARAN UMUM
2.1. Gambaran Umum Kabupaten Nabire Kabupaten Nabire terletak pada bagian pantai utara Provinsi Papua di kawasan Teluk Cendrawasih, diantara 134º,35´ BT - 136º,37´ dan 2º,25´ LS 3º,56´ LS, dengan luas wilayah 12.075 km². dan batas-batas wilayah sebagai berikut ;
a. Sebelah Utara
: Kabupaten Yapen dan Kabupaten Waropen
b. Sebelah Timur
: Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Paniai dan Kabupaten
Waropen c. Sebelah Selatan : Kabupaten Kaimana dan Kabupaten Mimika d. Sebelah Barat
: Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Kaimana.
Kawasan ini memiliki posisi yang sangat strategis bagi lalulintas perdagangan dan transportasi baik laut maupun udara antar pulau dan antar kabupaten yang ada di wilayah Papua bagian tengah. Oleh karena itu, cepat atau lambat, secara alamiah Kabupaten Nabire akan tumbuh menjadi pusat perdagangan barang dan jasa di kawasan Papua bagian tengah. Lebih spesifik lagi Kabupaten Nabire merupakan pintu gerbang bagi kegiatan mobilitas perdagangan dan pembangunan bagi Kabupaten Nabire, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Paniai, Kabupaten Waropen, Kabupaten Teluk Wondama, dan Kabupaten Yapen/ Serui. Indikasi kearah tersebut telah terlihat dari besarnya volume barang yang turun di Pelabuhan Samabusa – Nabire, yang menurut pengamatan sementara tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat/ warga Kabupaten Nabire. Pada saat ini, Kota Nabire sebagai ibukota Kabupaten Nabire terutama berfungsi sebagai pusat aktivitas dari daerah sekitarnya yang ditunjang dengan adanya berbagai fasilitas, baik Bandar Udara, Pelabuhan Laut, Perdagangan, sosial dan lain sebagainya yang mengakibatkan kota Nabire berperan sebagai pusat pemerintahan , pusat perdagangan dan jasa, pusat rekreasi, pusat pendidikan dan lain sebagainya. Perkembangan Kota Nabire dalam beberapa tahun terakhir sangat pesat, hal ini terlihat dari perkembangan fisik kota yang mengalami perubahan secara struktural. Demikian pula terjadi perubahan fungsi dari kota pemerintahan menjadi kota perdagangan barang dan jasa. Perubahan – perubahan tersebut tidak hanya diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada sektor internal, tetapi juga disebabkan oleh faktor eksternal. Faktor Internal terlihat dari pesatnya pertumbuhan ekonomi beberapa tahun belakangan ini, yang rata-rata diatas 7% (Kecuali 5
tahun 2004 sebagai akibat dari bencana alam gempa bumi), sedangkan faktor eksternal terlihat dari pertumbuhan dan perkembangan ekonomi serta kegiatan pembangunan di daerah-daerah sekitar, antara lain Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Paniai, Kabupaten Waropen, Kabupaten Teluk Wondama, dan Kabupaten Yapen/ Serui. Dengan perkataan lain, fungsi Kota Nabire di kemudian hari ditentukan oleh kecenderungan perkembangan regional, yang manifestasinya akan merupakan suatu regional plan yang menyangkut beberapa kabupaten. Berkaitan dengan itu, kebijakan arah pengembangan kota Nabire dan sekitarnya mengarah pada pengembangan kota Nabire sebagai pusat perdagangan barang dan jasa, dengan perkataan lain sarana dan prasarana pendukung sejak dini direncanakan dan disiapkan. Jumlah penduduk Kabupaten Nabire sampai dengan Tahun 2014 sesuai data BPS, Nabire dalam Angka Tahun 2015 tercatat sebanyak 137.776 jiwa, terdiri dari laki-laki 73.185 jiwa dan perempuan 64.561 jiwa yang tersebar pada 15 Distrik/ Kecamatan. Distribusi persebaran penduduk tertinggi terdapat pada Distrik/ Kecamatan Nabire sebanyak 78.351 jiwa, hal ini disebabkan karena fungsi Distrik Nabire sebagai pusat pemerintahan di Kabupaten Nabire sekaligus pusat kegiatan perekonomian yang mengakibatkan sebagian besar penduduk Nabire cenderung memilih bertempat tinggal dan bekerja di Distrik Nabire. 2.2. Kondisi Pasar Pasar yang ada di Kabupaten Nabire sebanyak 24 pasar yang semuanya adalah merupakan Pasar Rakyat/Tradisional. Dari 24 Pasar Tradisional dimaksud, 3 pasar terletak diatas tanah milik masyarakat, 10 pasar diatas tanah Pemda ex. Transmigrasi, 10 pasar diatas tanah Pemda, dan 1 pasar diatas tanah Pelabuhan. Pasar pasar ini secara umum kondisinya belum memadai dan masih jauh dari kondisi layak dan menjadi kumuh. Sejak tahun 2011 hingga 2016 ini baru 4 pasar yang dapat direvitalisasi. Hal ini dikarenakan kerterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah dan anggaran DAK yang diterima. Untuk mengatasi kondisi tersebut maka pemerintah daerah berjuang membangun dan merevitalisasi pasar pasar rakyat yang telah rusak berat dan tidak memenuhi syarat kelayakan suatu pasar serta disesuaikan dengan perkembangan sehingga pasar pasar di Kabupaten Nabire menjadi layak, aman dan nyaman
6
BAB III USULAN PENDANAAN
3.1. Usulan Program Kegiatan Tahun Anggaran 2017 Melalui Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Sarana Perdagangan
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Tahun 2017,
diharapkan adanya peningkatan pasar dan sarana prasarana Metrologi Legal di Kabupaten Nabire. Adapun
program kegiatan yang diusulkan melalui
bidang sarana perdagangan adalah sebagai berikut : 1.
Pasar Rakyat Khusus Mama-Mama Papua a. Latar Belakang Geliat perkembangan perekonomian di Kabupaten Nabire berkembang dengan cukup pesat, hal ini melahirkan kreatifikat dan lowongan kerja yang kian terbuka lebar. Khusus bagi mama-mama papua
yang
kini
mulai
bergeliat
dengabn
berkembangnya
perekonomian. Dengan melihat persebaran penjual khusus mama mama papua yang tidak merata dan dengan adanya Otonomi khusus maka diperlukan adanya satu pasar khusus bagi mama mama papua di kabupaten nabire. Dimama pasar ini akan menampung khusus penjual mama mama papua yang ada di kabupaten nabire dan membuka peluang usaha yang lebih baik dan adil bagi mama mama Papua
b. Ketersediaan Lahan Adapun lahan yang dipersiapkan untuk pembangunan pasar mamamama papua berada distrik Nabire. Luas areal yang dipersiapkan untuk pembangunan pasar mama-mama Papua ± 5000 m2. Lahan tersebut merupakan milik pemda Kabupaten Nabire.
c. Dampak Dampak yang ditimbulkan dengan adanya pembangunan pasar mama mama papua ini jelas akan memberikan tempat yang lebih luas bagi mama mama papua dalam hal berusaha dan memberikan tempat yang lebih pantas dan layak dalam berjualan. Yang mana Pasar ini akan menampung mama-mama papua di sekitaran distrik Nabire.
d. Rencana Anggaran Pembangunan Pasar Rakyat Mama-Mama Papua direncanakan pembangunan 4 unit Los kios berukuran 20x5m, dengan masing masing Unit Los kios terdiri atas 10 petak berukuran 4x2,5m dan 4 Unit 7
Loss/ Lapak ukuran 20x4m. Adapun biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan
Pasar
Rakyat
Mama-mama
Papua
sebesar
:
Rp. 6.237.000.000 (Terbilang : #Enam Miliar Dua Ratus Tiga Puluh Tujuh Juta Rupiah#) 2.
Pasar Tradisional Bumi Jaya a. Latar Belakang Kegiatan pasar telah berjalan di Pasar Tradisional Bumi Jaya Kampung Bumi Raya Distrik/Kecamatan Nabire Barat sejak
tahun
1982. Pada awalnya pasar dimaksudkan sebagai Pasar Desa bagi Warga
Transmigrasi,
Sejalan
dengan
meningkatnya
aktivitas
perdagangan dan pertumbuhan pembangunan, keberadaan pasar tersebut menjadi sangat penting. Sampai dengan akhir tahun 2013 berdasarkan data BPS Nabire dalam Angka Th. 2014, jumlah pedagang diperkirakan ± 230 orang, terdiri dari pedagang sayur mayur, pedagang ikan, pedagang daging, dan barang barang kelontong kebutuhan sehari hari lainnya. Fasilitas yang sudah tersedia berupa bangunan loss Lapak 2 unit yang dibangun dengan Dana APBN DEPDAG TA. 2009 dan kios yang dibangun swadaya pedagang, dan pada saat ini ada sebagian pedagang, khususnya pedagang sayur mayur masih menggelar dagangannya diatas tanah. Pelaku pasar sebagian besar adalah petani setempat yang menjual hasil pertaniannya berupa sayur mayur dan buah buahan langsung kepada konsumen. Sedangkan untuk hasil laut adalah pedagang. Pembeli pada umumnya adalah keluarga Pegawai Negeri Sipil, TNI/ Polri dan masyarakat yang berbelanja untuk kebutuhan sehari hari. Pada saat ini kegiatan pasar berlangsung dari ± pkl. 07.00 WIT sampai dengan ± pkl. 17.00 WIT. Pasar Bumi Jaya sangat membutuhkan revitaslisasi, hal ini disebabkan karena pasar tersebut mengalami bencana kebakaran pada awal November tahun 2015. Dimana 1 (satu) lapak dan 1 (satu) los kios yang dibangun oleh pemerintah hangus terbakar. Untuk saat ini pedagang membuat kios sementara dan berjualan diatas tanah.
b. Ketersediaan Lahan Lahan yang tersedia untuk pembangunan pasar seluas ± 11.000 m², merupakan tanah milik Pemerintah Kabupaten Nabire (eks Transmigrasi), tetapi lahan yang telah digunakan sebagai pasar baru seluas 1.020 m² Lahan terletak di Desa/ Kampung Bumi Raya – Distrik/ Kecamatan Nabire Barat.
8
c. Dampak Dengan terbangunnya Pasar Tradisional Bumi Jaya Kampung Bumi Raya Distrik Nabire Barat, diharapkan para pelaku usaha, terutama petani produsen yang pada umumnya adalah masyarakat asli setempat, akan memperoleh tempat yang lebih bagus, nyaman dan bersih, sehingga kegiatan perdagangan akan meningkat yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan para petani produsen. Di sisi lain, daerah tersebut diarahkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan Distrik Nabire Barat dan Sekitarnya yang kesemuanya merupakan sentra hasil pertanian.
d. Rencana Anggaran Peningkatan Pasar Tradisional Bumi Jaya Kampung Bumi Raya Distrik/ Kecamatan Nabire Barat direncanakan penambahan 5 unit Los kios berukuran 15x4m, dengan masing masing Unit Los kios terdiri atas 5 petak berukuran 3x4m dan 2 Unit Loss/ Lapak ukuran 20x8m. Dengan demikian biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan Pasar Tradisional Bumi Jaya Kampung Bumi Raya Distrik/ Kecamatan Nabire Barat sebesar : Rp. 5.181.000.000 (Terbilang : #Lima Milyar Seratus Delapan Puluh Satuh Juta Rupiah#) 3.
Pasar Tradisional Wiraska a. Latar Belakang Kegiatan pasar telah berjalan di Pasar Tradisional Wiraska Distrik/ Kecamatan Wanggar sejak tahun 1986. Pada awalnya pasar dimaksud adalah Pasar Transmigrasi yang pada saat ini sudah mengalami kerusakan berat. Sejalan dengan meningkatnya aktivitas perdagangan dan pertumbuhan pembangunan, keberadaan pasar tersebut menjadi sangat penting. Sampai dengan akhir tahun 2013 berdasarkan data BPS Nabire dalam Angka Th. 2014, jumlah pedagang diperkirakan ± 79 orang, terdiri dari pedagang sayur mayur, pedagang ikan, dan barang barang kelontong kebutuhan sehari hari. Fasilitas yang sudah tersedia berupa bangunan loss Lapak 1 unit dan kios yang dibangun swadaya pedagang dan sebagian pedagang, khususnya pedagang sayur mayur masih menggelar dagangannya diatas tanah. Pelaku pasar sebagian besar adalah petani setempat yang menjual hasil pertaniannya berupa sayur mayur dan buah buahan langsung kepada konsumen. Sedangkan untuk hasil laut adalah pedagang. Pembeli pada umumnya adalah keluarga Pegawai Negeri Sipil, TNI/ Polri dan masyarakat yang berbelanja untuk kebutuhan sehari 9
hari. Pada saat ini kegiatan pasar berlangsung dari ± pkl. 06.00 WIT sampai dengan ± pkl. 10.00 WIT
b. Ketersediaan Lahan Lahan yang tersedia untuk pembangunan pasar seluas ± 2.500 m², merupakan
tanah
milik
Pemerintah
Kabupaten
Nabire
(eks
Transmigrasi), sedangkan luas lahan yang telah dimanfaatkan sebagai areal pasar seluas 240 m², Lahan terletak di Desa/ Kampung Wiraska – Distrik/ Kecamatan Wanggar.
c. Dampak Dengan terbangunnya Pasar Tradisional Wiraska Distrik Wanggar, diharapkan para pelaku usaha, terutama petani produsen yang pada umumnya adalah masyarakat asli setempat, akan memperoleh tempat yang lebih bagus, nyaman dan bersih, sehingga kegiatan perdagangan akan meningkat yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan para petani produsen. Di sisi lain, daerah tersebut diarahkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan Distrik Wanggar, Distrik Nabire Barat, serta Distrik Yaro, yang kesemuanya merupakan sentra hasil pertanian.
d. Rencana Anggaran Peningkatan Pasar
Tradisional Wiraska
Distrik/
Kecamatan
Wanggar direncanakan penambahan 1 unit Los kios berukuran 30x4m, dengan masing masing Unit Los kios terdiri atas 10 petak berukuran 3x4m dan 1 Unit Loss/ Lapak ukuran 20x8m. Dengan demikian biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan Pasar Tradisional Wiraska Distrik/ Kecamatan Wanggar sebesar:
Rp.
3.146.000.000,- (Terbilang : #Tiga Miliar Seratus Empat Puluh Enam Juta Rupiah#) 4.
Pasar Tradisional Yaro Makmur a. Latar Belakang Kegiatan pasar telah berjalan di Pasar Tradisional Yaro Makmur Distrik/ Kecamatan Yaro sejak
tahun 2002. Pada awalnya pasar
dimaksud adalah Pasar Transmigrasi yang pada saat ini sudah mengalami kerusakan berat. Sejalan dengan meningkatnya aktivitas perdagangan dan pertumbuhan pembangunan, keberadaan pasar tersebut menjadi sangat penting. Sampai dengan akhir tahun 2013 berdasarkan data BPS Nabire dalam Angka Th. 2014, jumlah pedagang diperkirakan ± 50 orang, terdiri dari pedagang sayur mayur, pedagang ikan, dan barang barang kelontong kebutuhan sehari hari. 10
Fasilitas yang sudah tersedia berupa bangunan loss Lapak 1 unit dan kios yang dibangun swadaya pedagang dan sebagian pedagang, khususnya pedagang sayur mayur masih menggelar dagangannya diatas tanah. Pelaku pasar sebagian besar adalah petani setempat yang menjual hasil pertaniannya berupa sayur mayur dan buah buahan langsung kepada konsumen. Sedangkan untuk hasil laut adalah pedagang. Pembeli pada umumnya adalah keluarga Pegawai Negeri Sipil, TNI/ Polri dan masyarakat yang berbelanja untuk kebutuhan sehari hari. Pada saat ini kegiatan pasar berlangsung dari ± pkl. 06.00 WIT sampai dengan ± pkl. 10.00 WIT
b. Ketersediaan Lahan Lahan yang tersedia untuk pembangunan pasar seluas ± 2.500 m², merupakan
tanah
milik
Pemerintah
Kabupaten
Nabire
(eks
Transmigrasi), sedangkan luas lahan yang telah dimanfaatkan sebagai areal pasar seluas 240 m², Lahan terletak di Desa/ Kampung Yaro Makmur – Distrik/ Kecamatan Yaro.
c. Dampak Dengan terbangunnya Pasar Tradisional Yaro Makmur, diharapkan para pelaku usaha, terutama petani produsen yang pada umumnya adalah masyarakat asli setempat, akan memperoleh tempat yang lebih bagus, nyaman dan bersih, sehingga kegiatan perdagangan akan meningkat yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan para petani produsen. Di sisi lain, daerah tersebut diarahkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan Distrik Yaro, Distrik Yaur, Distrik Wanggar dan sekitarnya
yang kesemuanya
merupakan sentra hasil pertanian.
d. Rencana Anggaran Peningkatan Pasar Tradisional Yaro makmur Distrik/ Kecamatan Yaro direncanakan penambahan 1 unit Los kios berukuran 30x4m, dengan masing masing Unit Los kios terdiri atas 10 petak berukuran 3x4m dan 1 Unit Loss/ Lapak ukuran 20x8m. Dengan demikian biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan Pasar Tradisional Yaro Makmur Distrik/ Kecamatan Yaro sebesar :
Rp.
3.146.000.000,- (Terbilang : #Tiga Miliar Seratus Empat Puluh Enam Juta Rupiah#)
11
5. Pasar Tradisional Gotong Royong a. Latar Belakang Kegiatan pasar telah berjalan di Pasar Tradisional Gotong Royong semenjak tahun 1982. Pada awalnya pasar dimaksud adalah Pasar Transmigrasi yang pada saat ini sudah mengalami kerusakan berat. Sejalan dengan meningkatnya aktivitas perdagangan dan pertumbuhan pembangunan, keberadaan pasar tersebut menjadi sangat penting.. Fasilitas yang sudah tersedia berupa bangunan loss Lapak 1 unit dan kios yang dibangun swadaya pedagang dan sebagian pedagang, khususnya pedagang sayur mayur masih menggelar dagangannya diatas tanah. Pelaku pasar sebagian besar adalah petani setempat yang menjual hasil pertaniannya berupa sayur mayur dan buah buahan langsung kepada konsumen. Sedangkan untuk hasil laut adalah pedagang. Pembeli pada umumnya adalah keluarga Pegawai Negeri Sipil, TNI/ Polri dan masyarakat yang berbelanja untuk kebutuhan sehari hari. Pada saat ini kegiatan pasar berlangsung dari ± pkl. 04.30 WIT sampai dengan ± pkl. 06.30 WIT
b. Ketersediaan Lahan Lahan yang tersedia untuk pembangunan pasar seluas ± 2.500 m², merupakan tanah milik KUD Gotong Royong (eks Transmigrasi), sedangkan luas lahan yang telah dimanfaatkan sebagai areal pasar seluas 480 m², Lahan terletak di Kelurahan Bumiwonorejo Distrik Nabire.
c. Dampak Dengan
terbangunnya
Pasar
Tradisional
Gotong
Royong,
diharapkan para pelaku usaha, terutama petani produsen yang pada umumnya adalah masyarakat asli setempat, akan memperoleh tempat yang lebih bagus, nyaman dan bersih, sehingga kegiatan perdagangan akan meningkat yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan para petani produsen. Di sisi lain, daerah tersebut diarahkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan Distrik Nabire, Distrik Uwapa, Distrik nabire Barat dan sekitarnya
yang
kesemuanya merupakan sentra hasil pertanian.
d. Rencana Anggaran Peningkatan
Pasar
Tradisional
Gotong
Royong
Kelurahan
Bumiwonorejo Distrik/ Kecamatan Nabire direncanakan penambahan 12
2 unit Los kios berukuran 15x4m, dengan masing masing Unit Los kios terdiri atas 5 petak berukuran 3x4m dan 2 Unit Loss/ Lapak ukuran 20x 8m. Dengan demikian biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan Pasar Tradisional Bumi Jaya Kampung Bumi Raya Distrik/ Kecamatan Nabire Barat sebesar : Rp. 5.181.000.000,- (Terbilang : #Lima Milyar Seratus Delapan Puluh Satuh Juta Rupiah#)
6. Sarana dan Prasarana Metrologi Legal Seiring perkembangan peningkatan perdagangan di kabupaten Nabire, maka meningkat pula penggunaan alat-alat ukur takar timbang dan peralatannya. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka sangat dibutuhkan pembangunan laboratorium operasional sehingga memudahkan pengawasan dan pendampingan bagi para pelaku usaha sehingga tidak terjadi kecurangan di dalam perdagangan. Kabupaten nabire sebagai sentral perdagangan di kawasan teluk cenderawasih hingga saat ini masih memiliki banyak keterbatasan namun hal tersebut
tidak
mengurangi
kemampuan
pemerintah
daerah
dalam
mengantisipasi hal tersebut. Untuk mendorong dan mengatasi berbagai kendala di lapangan maka sangat dibutuhkan bantuan pemerintah pusat dalam hal pengalokasian anggaran Dana Alokasi Khusus guna membangun laboratorium metrology legal dan prasarana pendukung berupa kendaraan op[erasional dalam melakukan kegiatan tera dan tera ulang serta pendataan lapangan mengingat masih terbatasnya akses dan sumber daya yang dimiliki.adapun anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sarana dan prasarana metrology legal sebesar Rp. 5.500.000.000,- (Terbilang: #Lima Miliar Lima Ratus Juta Rupiah#)
13
BAB IV PENUTUP
Penutup Demikian
Proposal
ini
disusun
dan
disampaikan
sebagai
bahan
pertimbangan dalam pemberian Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun Anggaran 2017 guna pembangunan perekonomian yang berbasis ekonomi kerakyatan yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Nabire,
2016
BUPATI NABIRE
ISAIAS DOUW, S.Sos., MAP
14