MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNTUK GURU INDONESIA DI PERINGATAN HARI GURU TAHUN 2015 TANGGAL 25 NOVEMBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan, Semoga Ibu dan Bapak Guru berada dalam kondisi sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan-Nya. Di Hari Guru ini, izinkan saya atas nama pemerintah menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas semua pengabdian Ibu dan Bapak Guru. Tugas dan tanggung jawab Ibu dan Bapak Guru amat besar, namun izinkan saya menyampaikan bahwa tanggung jawab besar ini janganlah dipandang sebagai beban tapi sebagai 1
kehormatan.
Ibu
dan
Bapak
Guru
mendapat
kehormatan untuk menumbuhkan generasi baru yang tercerdaskan. Ibu dan Bapak Guru sekalian, Republik ini dirintis dan didirikan oleh kaum terdidik. Mereka adalah generasi baru di zamannya yang merasakan pengajaran, pendidikan dan pencerahan. Mereka sangat sadar atas manfaat langsung pendidikan dan karena itulah mencerdaskan kehidupan bangsa mereka tetapkan sebagai sebuah amanah yang harus ditunaikan. Sebuah pesan tegas bahwa kunci kemajuan bangsa ini ada pada kualitas manusianya. Ibu dan Bapak Gurulah yang berada di garda terdepan mewakili seluruh bangsa dalam Menjalankan amanah itu. Tiap tutur, tiap langkah dan tiap karya Ibu dan Bapak Guru adalah ikhtiar untuk mencerdaskan bangsa. Orang tua, adalah pendidik pertama dan utama, mereka memercayakan pada Ibu dan Bapak Guru untuk turut mendidik anak-anaknya. Mari kita ingat 2
pula, mereka bukan sekadar anak-anak, namun mereka adalah wajah masa depan bangsa ini. Ibu dan Bapak Gurulah orang pertama yang berkesempatan melihat dari dekat wajah masa depan negeri ini. Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati, Ki Hadjar Dewantara menyebut tempat belajar sebagai taman. Istilah itu meneguhkan tekad bahwa pendidikan memang harus menjadi sebuah proses pembelajaran menyenangkan walau penuh tantangan. Pendidikan tidak boleh terasa sebagai penderitaan. Sekolah harus terasa menyenangkan. Sekolah
menyenangkan
adalah
sekolah
di
mana semua ikut terlibat, baik guru, siswa maupun orang tua
ikut
menjadi
mendukung teladan
menyenangkan pembelajaran
pembelajaran bagi
adalah
bersama,
komunitasnya.
sekolah
bermakna,
yang
bermanfaat
dan
Sekolah
memberikan dan
relevan
dengan kehidupan siswa serta kebutuhan masyarakat. Sekolah
menyenangkan
bukanlah
sekolah
tanpa
tantangan, melainkan justru sekolah yang memberikan 3
ragam pilihan dan tingkatan tantangan kepada guru dan siswa yang juga beragam. Sekolah menyenangkan hanya bisa terjadi bila guru pun terus belajar, serta terus berkarya. Karya-karya Ibu dan Bapak Gurulah yang akan terus mengembangkan senyum anak-anak kita. Karya-karya Ibu dan Bapak Guru yang membuat lonceng masuk sekolah layaknya pertanda dimulainya sebuah petualangan menyenangkan di sekolah. Untuk mengimbangi keteguhan guru dalam berkarya,
pemerintah
juga
berikhtiar
akan
terus
memberikan ruang bagi guru untuk terus berkarya, untuk mengembangkan diri. Mari kita terus mengembangkan diri secara mandiri maupun secara bersama-sama. Pemerintah
menyadari
bahwa
masih
ada
berbagai pekerjaan rumah terkait Guru yang harus kami tuntaskan. Insya Allah itu semua akan terus menerus kami perbaiki. Di saat yang sama mari kita sama-sama memastikan bahwa semua ikhtiar kita benar-benar dipusatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, 4
menumbuhkan semua potensi anak-anak kita hingga mereka bukan sekadar bisa meraih, tapi bisa melampaui cita-citanya. Dalam kesempatan peringatan Hari Guru ini, saya ingin mengajak Ibu dan Bapak Guru untuk samasama menunjukkan pada bangsa tercinta ini, bahwa guru Indonesia adalah guru pembelajar. Guru yang selalu hadir sebagai pendidik dan pemimpin bagi anak didiknya. Guru yang hadir mengirimkan pesan harapan. Guru yang makin menjadi contoh tentang ketangguhan, optimisme dan keceriaan. Mari kita teguhkan ikhtiar Ibu dan Bapak Guru, ikhtiar kita bersama untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Kita terus belajar dan mengembangkan diri bukanlah untuk pemerintah, bukanlah untuk kepala sekolah, dan bukanlah untuk kantor dinas, tapi memang sejatinya setiap pendidik adalah pembelajar. Mari sama-sama kita kirimkan pesan kepada seluruh komponen bangsa ini, bahwa guru mulia karena karya! Hanya dari guru yang terus belajar dan berkarya 5
akan muncul generasi pembelajar sepanjang hayat yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungannya. Pada setiap kata yang kami tuliskan, ada pahala guru. Pada setiap karya yang kami lakukan, ada sidik jari jasa guru. Apresiasi kami bagi seluruh Guru, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan, atas semua inspirasi dan karya yang dipancarkan di ruang-ruang pembelajaran. Dengan rendah hati atas nama pemerintah, saya ingin kembali sampaikan rasa hormat dan terima kasih sedalamnya. Selamat Hari Guru dan selamat berkarya! Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Salam hangat, Ttd.
ANIS BASWEDAN
6
Ysh . :
1. Ketua DPRD Kabupaten Semarang, 2. Para Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Semarang yang terkait, serta hadirin yang saya hormati.
7
Pada kesempatan yang berbahagia ini marilah kita senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga sampai hari ini kita masih diberi kesempatan dapat hadir pada acara Apel Besar dalam rangka Memperingati Hari Kesehatan Nasional ke 51
tahun
2015.
Dan
bersama
ini
saya
akan
menyampaikan Sambutan Menteri Kesehatan RI pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 51. Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua. Saudara-saudara sekalian di seluruh tanah air. Mengawali sambutan ini, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita diberikan kesempatan memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke -51. Tema HKN ke-51 adalah Indonesia Cinta Sehat: Generasi Cinta Sehat, Siap Membangun Negeri. 8
Generasi Cinta Sehat adalah kita semua, bangsa Indonesia dari berbagai usia, bayi, balita, anak, remaja, dewasa dan lansia turut serta dalam pembangunan kesehatan, mengingatkan kembali bahwa sehat itu harus dijaga, bergaya hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam
jaminan
kesehatan
nasional,
untuk
dapat
mencapai layanan kesehatan yang kuat. Pada kesempatan yang baik ini, ijinkan saya mengucapkan Selamat Hari Kesehatan Nasional Ke-51 kepada segenap jajaran kesehatan, para pemangku kepentingan,
mitra
kesehatan
dan
seluruh
elemen
masyarakat sebangsa dan setanah air, dimanapun saudara melaksanakan abad baru memperjuangkan pembangunan kesehatan. Usia yang mewakili sebuah kematangan dan kemapanan pembangunan kesehatan Indonesia. Di era 2014-2019, Presiden Republik Indonesia menggagas Gerakan Revolusi Mental dan menetapkan Sembilan agenda prioritas yang disebut Nawa Cita. 9
Revolusi
Mental
merupakan
suatu
gerakan
seluruh
masyarakat, baik pemerintah dan masyarakat dengan cara yang cepat untuk mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang diperlukan oleh Bangsa dan Negara, untuk mampu menciptakan ketertiban dan kesejah-teraan rakyat, sehingga dapat mengubah cara pandang, pikiran, sikap, perilaku yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan, sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Sembilan agenda prioritas tersebut digunakan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional yaitu; Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong. Program ini digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Kementerian Kesehatan RI berusaha menjalankan
amanat
Nawa 10
Cita
dengan
terus
melakukan inovasi, kerjasama dan kerja cerdas sesuai dengan semangat dari Kabinet Kerja. Melalui Nawa Cita butir 5, Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk mewujudkan kualitas Hidup Manusia Indonesia
melalui
kesejahteraan Pembangunan
peningkatan
dan
kualitas
kesehatan,
Kesehatan
pada
pendidikan.
maka
prioritas
periode
2015-2019
melalui Program Indonesia Sehat dengan 3 pilar, yaitu : 1. Paradigma
Sehat
dilakukan
dengan
strategi
pengarustamaan kesehatan dalam pembangunan kesehatan,
penguatan
promotif,
preventif
dan
pemberdayaan masyarakat. 2. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi
system
rujukan
dan
pendekatan
continuum of care, intervensi berbasis risiko kesehatan. 3. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Kartu Indonesia Sehat, dilakukan dengan strategi perluasan
11
sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali biaya. Upaya tersebut difokuskan pada empat program prioritas yaitu ; percepatan penurunan kematian ibu dan kematian
bayi,
perbaikan
gizi
khususnya
stunting,
disamping juga memperhatikan penurunan prevalensi penyakit akibat infeksi dan pencegahan penyakit tidak menular melalui perubahan perilaku keluarga, dan masyarakat khususnya dalam pengenalan diri terhadap risiko penyakit. Saudara-saudara yang saya hormati, Jaminan Kesehatan Nasional merupakan salah satu program Kementerian Kesehatan dalam mewujud-kan Revolusi
Mental
melalui
Gotong-royong
dalam
pembiayaan kesehatan. Jaminan Kesehatan Nasional merupakan solusi untuk menjamin dan memastikan masyarakat mendapatkan
kurang
dan
manfaat
tidak
pelayanan
mampu
untuk
kesehatan.
Di
samping mendorong kepesertaan mandiri, Pemerintah 12
menyediakan bantuan iuran untuk seluruh masyarakat miskin, serta bertahap menggabungkan semua system pembiayaan kesehatan dari daerah agar memenuhi asas-asas portabilitas dalam payung Jaminan Kesehatan Nasional dan Sistem Jaminan Sosial Nasional. Program ini telah
berlangsung
sejak
tahun
2014,
dan
secara
bertahap cakupan JKN akan diperluas lagi sehingga target
tahun
2019
seluruh
masyarakat
Indonesia
terlindungi. Dari sisi pelayanan, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan terus ditingkatkan dan system rujukan berjenjang dibangun secara bertahap untuk menjamin efektivitas dan efisiensi pembiayaan serta mutu pelayanan itu sendiri. Program Nusantara Sehat, sebagai salah satu program prioritas Kementerian Kesehatan selama 5 tahun kedepan,
adalah
program
penguatan
pelayanan
kesehatan primer yang fokus pada upaya promotif, preventif, dengan berbasis pada tim.
13
Tujuan utama program Nusantara Sehat adalah mewujudkan layanan kesehatan primer yang dapat dijangkau oleh setiap anggota masyarakat, terutama oleh mereka yang berada di wilayah-wilayah terpencil di berbagai pelosok
Nusantara. Program ini merupakan
program lintas Kementerian Kesehatan dengan target pelaksanaan adalah Puskesmas yang berlokasi di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK) di 48 Kabupaten di Indonesia dan melibatkan setidaknya 600 tenaga kesehatan yang terdiri dari tenaga dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian yang berusia dibawah 30 tahun. Saudara-saudara yang saya hormati, Seiring dengan program-program kesehatan yang telah
kita
lakukan,
meningkatnya
jumlah
fasilitas
pelayanan kesehatan, penyediaan tenaga kesehatan yang berkompeten dan bertambahnya jumlah dan kompetensi tenaga kesehatan di semua jenjang fasilitas 14
pelayanan kesehatan, distribusi obat yang semakin membaik ; kita masih menghadapi berbagai tantangan pembangunan
kesehatan
seperti
tingginya
Angka
Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, prevalensi,
gizi
kurang dan stunting. Beberapa jenis penyakit menular dan penyakit tidak menular. Beberapa waktu lalu kita dihadapkan pada situasi asap kebakaran hutan dan lahan yang tidak hanya berdampak jangka pendek pada kesehatan, tetapi kita juga harus mempersiapkan dampak jangka panjang yang akan timbul sebagai akibat paparan asap kebakaran hutan di beberapa wilayah di Indonesia. Kasus kekerasan pada perempuan dan anak juga semakin meningkat, menuntut kita untuk melengkapi
diri
penanganannya
baik serta
sisi
kebijakan
edukasi
dan
maupun
teknis
informasi
cara
pencegahannya. Faktor determinan kesehatan seperti penyediaan air bersih, sanitasi rumah tangga, ketahanan pangan perilaku masyarakat terkait merokok, pola makan dan lain-lain juga menjadi “pekerjaan rumah” bagi kita agar dapat terselesaikan. 15
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan serta akses informasi memungkinkan timbulnya penyakit
baru
dan
munculnya
berbagai
jenis
pengobatan dan obat yang belum teruji keamanannya. Peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun ini, sungguh dapat menjadi sebuah momentum yang tepat untuk menyampaikan kepada masyarakat di seluruh penjuru negeri agar bangkit dan mulai meninggalkan cara menjaga kesehatan yang bersifat kuratif menuju semangat preventif dan promotif. Sehingga pesan utama adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga diri, menjaga keluarga, dan menjaga lingkungan sekitar agar terhindar dari penyakit. Meningkatkan
pengetahuan
masyarakat
dan
mendorong mereka untuk melakukan kegiatan promotif dan preventif adalah salah satu tugas Kementerian Kesehatan. Melalui berbagai strategi komunikasi dan kampanye, Aksi CERDIK (Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, 16
Istirahat cukup dan Kelola Stres( adalah salah satu edukasi yang dilakukan di berbagai tatanan masyarakat mulai dari sekolah, rumah tangga, tempat kerja, tempat ibadah dan tempat-tempat umum. Pencegahan
penyakit
tidak
menular
diiringi
dengan Gerakan PHBS (Perlaku Hidup Bersih dan Sehat) dimana masyarakat diminta aktif datang ke posyandu, selalu memberikan ASI eksklusif, cuci tangan pakai sabun, memberantas lingkungan
jentik,
untuk
tidak
merokok
mencegah
dan
berbagai
menjaga timbulnya
penyakit menular. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus kita masyarakatkan agar benar-benar menjadi budaya sehat bangsa Indonesia. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat hendaknya ditanamkan sejak usia dini agar tumbuh mengakar menjadi budaya bangsa Indonesia. Saudara-saudara yang saya hormati, Akselerasi pencapaian derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,
dilakukan
dengan
kerjasama
berbagai elemen penting, mulai dari Pemerintah, Kepala 17
Daerah, Dunia Usaha dan Organisasi kemasyarakatan. Daerah mempunyai peran besar dalam mengelola sumber
daya
penyelenggaraan
yang
dimiliki,
pemerintahan
karena
pola
desentralisasi
dan
otonomi daerah yang memungkinkan daerah memiliki wewenang yang luas untuk memecahkan masalah kesehatan daerahnya. Pemerintah Pusat juga telah menerbitkan berbagai regulasi yang memungkinkan daerah melakukan inovasi yang mendorong peran serta masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat guna mewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang disyaratkan bagi penyelenggaraan pemerintahan. Kementerian
Kesehatan
mengapresiasi
kepada
beberapa Pemerintah Kabupaten/Kota serta Provinsi yang
telah
menyediakan
10%
dari
anggaran
pembangunan untuk kesehatan, membuat peraturan daerah untuk Kawasan Tanpa Asap Rokok, membangun kota ramah lansia, memberikan insentif bagi tenaga kesehatan dari dana APBD-nya membangun fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Puskesmas di daerah18
daerah tertentu, serta terus menerus meningkatkan kompetensi petugas kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat. Peringatan HKN ke 51 ini tentu merupakan momen untuk berbagi tantangan dan menguatkan komitmen, meningkatkan tekad dan semangat kita semua, untuk lebih
memberi
makna
pada
masyarakat
akan
pentingnya kesehatan. Semangat melayani, semangat menggerakkan, semangat untuk mampu menangkap aspirasi
masyarakat,
semangat
memandirikan
dan
memberdayakan, dalam pencapaian derajat kesehatan harus menjadi konsep pembangunan nasional kita. Oleh karenanya, dalam rangka mewujudkan visi pembangunan nasional, serta sejalan dengan tema Hari Kesehatan Nasional ke- 51 ini saya meminta perhatian beberapa hal: 1. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu unsur penopang
peningkatan
Indeks
Pembangunan
Manusia, disamping unsur pendidikan dan ekonomi. 19
Untuk itu sebagai investasi, orientasi pembangunan kesehatan harus lebih didorong pada aspek-aspek promotif dan preventif tanpa melupakan aspek kuratif rehabilitative, melalui pendekatan keluarga. 2. Pendekatan
pembangunan
kesehatan
berbasis
continuum of care dari mulai ibu hamil, bayi dan balita, anak usia sekolah dan remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. 3. Diperlukan kerjasama baik lintas program maupun lintas sektor, akademisi, kepala daerah pelaku usaha, organisasi masyarakat dan lain lain sebagai bentuk tanggung jawab bersama akan masa depan bangsa, khususnya kualitas sumberdaya manusia yang mampu bersaing dengan bangsa lain dimuka bumi; dengan akan dimulainya Masyarakat Ekonomi Asean . 4. Menumbuhkan semangat Revolusi Mental di jajaran kesehatan
agar
dapat
menumbuhkan
budaya
birokrasi yang profesional, transparan, partisipasif, akuntabel dan memiliki kredibilitas yang didasari etika, 20
serta integritas pengabdian yang tinggi, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Revolusi
mental
berarti
meningkatkan
bergotong-royong.
Saudara-saudara yang saya hormati. Sebelum mengakhiri sambutan saya, perkenankanlah saya mengajak semua untuk mengikuti rangkain peringatan HKN ini, untuk mengenang para pejuang pembangunan kesehatan, meneladani hal-hal yang telah
mereka
khususnya
lakukan
yang
telah
dan wafat,
mendo’akan agar
mereka,
mendapatkan
ampunan serta tempat yang layak disisi Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya saya mengajak semua pihak untuk bekerjasama
dalam
pelaksanaan
pembangunan
kesehatan yang sedang kita lakukan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
21
Akhirnya marilah kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa- Allah SWT, agar berkenan memberikan bimbingan dan meridloi semua usaha luhur yang kita lakukan.
Selamat Hari Kesehatan Nasional, “Generasi Cinta Sehat Siap Membangun Negeri “. Sekian terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
MENTERI KESEHATAN RI. Ttd.
Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K)
22
23