MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK MELALUI MEDIA TABUNG PINTAR PADA KEGIATAN MENYUSUN KATA DI KELOMPOK A TK MUSLIMAT I ROUSHON FIKR JOMBANG Erfa Mudlifatin/ Rohita, S.Pd., M.Pd Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
[email protected] ABSTRAK
Kepercayaan diri perlu ditanamkan pada anak sejak anak usia dini. Pembelajaran di TK juga diarahkan agar anak memiliki rasa percaya diri. Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tabung pintar adalah sebuah pengembangan dari media gambar yang dikemas dalam bentuk tabung yang menunjukkan/ mengeluarkan gambar bintang 1, 2, 3, dan 4. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendekripsikan pelaksanaan kegiatan menyusun kata melalui media tabung pintar dalam meningkatkan kepercayaan diri anak pada kelompok A TK Muslimat I Roushon Fikr Jombang. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Alat penelitian yang digunakan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi peningkatan percaya diri melalui media tabung pintar. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik dekriptif. Hasil analisis menunjukkan pada siklus I diperoleh data hasil observasi aktifitas guru sebesar 67%, hasil observasi aktifitas anak sebesar 50% dan hasil observasi peningkatan kepercayaan diri sebesar 50%. Sehingga disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh belum sesuai harapan karena ternyata belum memenuhi target yaitu sebesar 85%. Oleh karena itu kegiatan dilanjutkan dengan siklus II. Hasil dari analisis siklus II diperoleh hasil observasi aktifitas guru sebesar 93%, hasil observasi aktifitas anak sebesar 85% dan hasil observasi peningkatan kepercayaan diri sebesar 90%. Dari kegiatan penelitian siklus II ternyata hasil yang diperoleh telah melebihi target yang diharapkan sebesar 85% sehingga dapat dikatakan bahwa hasil kegiatan pada siklus II ini telah berhasil. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan media tabung pintar pada kegiatan menyusun kata dapat meningkatkan rasa percaya diri anak. Kata kunci: Percaya diri, media tabung pintar, kegiatan menyusun kata. ABSTRACT Confidence needs to be inculcated in children from early childhood. Also directed learning in kindergarten so that children have the confidence. Self-confidence is one aspect of personality which is very important in human life. Smart tube is a development of the media images that are packed in the form of tubes which show / remove images 1, 2, 3, and 4. The purpose of this study is to decrypt crafting activities through the media in a smart tube boost confidence kindergarten children in group A Moslem I Roushon Fikr Jombang. This study uses action research. Research tool used observation activity sheets and teacher observation sheet increased confidence through smart media tube. The data analysis technique used is descriptive statistics. The analysis shows the data obtained in the first cycle teacher observation activity by 67%, the observation of the child activity by
1
50% and the observation of an increase in the confidence of 50%. Therefore concluded that the results obtained have not turned out as expected because the target is not met by 85%. Therefore the activities continued with the second cycle. Results of the analysis of the second cycle activities obtained observations of teachers by 93%, the observation of the child activity by 85% and the observation of increased self-confidence by 90%. Second cycle of research activity apparently results obtained have exceeded the expected target of 85% so that it can be said that the results of the second cycle of this activity has been successful. From these results it can be concluded that the use of smart media tubes on crafting activities can increase the child's confidence. Keywords: Confident, smart tube media, crafting activities mempunyai
PENDAHULUAN Percaya diri termasuk sikap dan
inisiatif
karena
merasa
minder dengan kemampuannya. Hal ini
perilaku yang terpuji yang harus dimiliki
membuat
oleh setiap orang. Seorang yang percaya
terhambat. Walaupun percaya diri adalah
diri terhadap kemampuan dirinya, akan
salah satu sifat manusia yang dimiliki
membuat seseorang berani mengeluarkan
sejak lahir, namun bukan tidak mungkin
pendapat dan berani pula melakukan
rasa
suatu tindakan. Orang yang berilmu
membawa kebaikan ke depannya.
itu
kehidupan
dapat
mereka
ditumbuhkan
jadi
agar
tinggi dan memiliki ketrampilan yang
Pendidikan anak usia dini baik
bermanfaat serta percaya diri tentu akan
formal maupun non formal secara umum
memperoleh
bertujuan menyiapkan anak-anak usia
keberhasilan
dalam
hidupnya.
dini lebih tergali potensinya dan kesiapan
Rasa percaya diri sangat penting
serta
kematangannya
sehingga
pada
untuk dimiliki oleh siapapun agar dalam
nantinya di pendidikan dasar mereka siap
menjalani
tidak
menerima materi dengan matang dan
merasa rendah diri dan terbelakang.
lebih maju dibanding anak-anak yang
Orang yang percaya diri akan memiliki
tidak menikmati pendidikan di PAUD.
energi dan semangat yang tinggi dalam
Misalnya, anak yang sudah pernah
menjalankan
karena
menikmati pendidikan PAUD ketika
mereka yakin dengan kemampuannya,
masuk pendidikan dasar dia sudah tidak
dan keberhasilannya
tergantung dari
minta ditunggui orang tuanya atau takut
usahanya sendiri. Bila dibandingkan
sekolah. Sebaliknya anak yang belum
dengan orang yang tidak percaya diri,
menikmati pendidikan PAUD ketika dia
yang tidak mempunyai motivasi untuk
memasuki jenjang pendidikan dasar dia
beraksi
akan minta ditunggui, rewel, takut dan
kehidupan bersosial
harus
semua
aktifitas
didorong
dan
diberi
semangat terlebih dahulu serta tidak
menangis.
2
Rasa percaya diri penting sekali
motivasi
ditumbuhkan sejak usia dini, karena ini
untuk terus
tumbuh serta
mengubah masalah menjadi tantangan.
merupakan pondasi yang terpenting bagi
Tujuan penelitian ini adalah untuk
seseorang untuk dapat hidup sukses dan
mendekripsikan
bahagia
hidupnya.
menyusun kata melalui media tabung
(Megawangi, 2010:1). Jadi percaya diri
pintar dalam meningkatkan kepercayaan
adalah perasaan diri berharga, yaitu
diri anak pada kelompok A TK Muslimat
perasaan yang menimbulkan rasa nyaman
I Roushon Fikr Jombang.
sepanjang
tentang
keadaan
Seseorang
yang
diri
seseorang.
mempunyai
pelaksanaan
Kepercayaan
konsep
kondisi
yang
diri
merupakan
tercipta
dalam
sedemikian
diri
diri/citra diri positif, adalah orang yang
seseorang
percaya diri yang ditunjukkan dengan,
sehingga seseorang dapat menghadapi
berani tampil di depan umum dan berani
setiap kondisi dalam kehidupan dengan
mengeluarkan pendapat.
penuh keyakinan atas kemampuan yang
Seseorang yang percaya diri dapat
dengan
kegiatan
rupa
ada dalam dirinya. Keyakinan inilah yang
menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
dikatakan
sesuai dengan tahapan perkembangan
menjalani setiap kegiatan dalam hidup.
dengan
baik,
merasa
berharga,
sebagai
Media
modal
adalah
dalam
bentuk-bentuk
mempunyai keberanian, dan kemampuan
komunikasi baik tercetak maupun audio-
untuk
visual
meningkatkan
mempertimbangkan serta
membuat
prestasinya,
berbagai
pilihan,
keputusan
sendiri
serta
peralatannya.
Media
hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, didengar
dan
dibaca.
Media
juga
merupakan perilaku yang mencerminkan
merupakan sumber belajar yang berupa
percaya diri. Percaya diri merupakan
gabungan dari bahan dan peralatan.
dasar dari motivasi diri untuk berhasil.
Bahan disini merupakan baramg-barang
Agar termotivasi seseorang harus percaya
yang biasanya disebut perangkat lunak
diri.
atau
Seseorang
ketenangan
yang
dan
mendapatkan
kepercayaan
diri
software
terkandung
yang
di
pesan-pesan
haruslah menginginkan dan termotivasi
disampaikan
dirinya. Banyak orang yang mengalami
peralatan (Sadiman, 2002).
kekurangan tetapi bangkit melampaui kekurangan mengalahkan mempunyai
sehingga
kemalangan kepercayaan
dibutuhkan
dengan diri
dengan
Media
benar-benar
dalamnya
mempergunakan
pembelajaran dalam
untuk
sangat
mengefektifkan
penyampaian suatu pesan kepada sasaran
dan
karena
3
dengan
menggunakan
media
pembelajaran,
akan
menginteraksikan anak dengan guru,
baik dan benar. Hal ini dikemukakan oleh
serta anak dengan lingkungan belajarnya
seorang ahli bahwa “Pemakaian media
sehingga meningkatkan percaya diri anak
pembelajaran
belajar-
dengan harapan dapat lebih efektif dalam
membangkitkan
mencapai hasil belajar yang baik. Secara
mengajar keinginan
sasaran/audience
dalam
proses
dapat dan
minat
baru,
garis besar fungsi media tabung pintar
membangkitkan motivasi dan rangsangan
sama dengan fungsi media gambar
kegiatan
dikarenakan
belajar,
yang
bahkan
membawa
media
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
menampilkan
anak. Penggunaan media pembelajaran
gambar
akan sangat membantu keefektifan proses
kegiatan yang akan dilakukan.
belajar-mengajar dan penyampaian pesan serta
isi
pelajaran
pada
saat
gambar
tabung
yang
pintar
bintang
disesuaikan
dan
dengan
Tabung pintar juga sesuai dengan
itu”
fungsi permainan edukatif karena dengan
(Hamalik, 1986).
penerapan tabung pintar juga sesuai
Media tabung pintar tergolong
dengan
fungsi
alat
edukatif
yang
jenis media pembelajaran baru yang
diuraikan di atas dan tujuan penggunaan
sengaja diangkat oleh peneliti untuk
media
mengetahui keefektifan media tersebut
percaya diri pada anak pada setiap
dalam meningkatkan kepercayaan diri
kegiatan-kegiatannya.
anak didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
Media
pintar
meningkatkan
Alat permainan edukatif salah satu
pintar
fungsinya adalah menumbuhkan rasa
adalah sebuah pengembangan dari media
percaya diri dan membentuk citra diri
gambar yang dikemas dalam bentuk
anak yang positif (Hayati, 2011: Modul
tabung
menunjukkan/
Media PAUD UNESA). Dalam suasana
mengeluarkan gambar bintang 1, 2, 3 dan
yang menyenangkan anak akan mencoba
gambar bintang 4, sebagai penilaian atas
melakukan
apa yang dikerjakan/ dilakukan anak,
mereka sukai dengan cara menggali,
dengan
lebih
menemukan sesuai yang ingin mereka
untuk
ketahui, kondisi ini sangat mendukung
yang
harapan
bersemangat/
anak
tabung
tabung
akan
termotivasi
melakukan kegiatan pembelajaran.
meningkatkan kualitas belajar mengajar usia
dini
yang
diri mereka dalam melakukan kegiatan.
proses pembelajaran adalah untuk lebih
anak
kegiatan
anak dalam pengembangan rasa percaya
Fungsi media tabung pintar dalam
pada
berbagai
METODE
dengan
4
Penelitian tindakan kelas adalah
saat itu, sehingga memperoleh gambaran
penelitian tindakan yang dilakukan di
secara umum dan menyeluruh tentang
kelas
keadaan sebenarnya.
dengan
tujuan
meningkatkan
memperbaiki/
mutu
praktik
Selanjutnya data dianalisis dengan
pembelajaran. (Arikunto, dkk, 2009:58).
menggunakan rumus sebagai berikut
Arikunto menegaskan PTK merupakan
(Winarshunu, 2002:22):
suatu pencermatan terhadap kegiatan
P=
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
Keterangan:
sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. (Arikunto, dkk, 2009:3).
dirancang
dalam
bentuk
N
= Jumlah kemampuan maksimal
oleh
prosentase
maksimalnya
Pengumpulan data yang digunakan
Menurut
dokumentasi. Setelah data terkumpul dengan
Arikunto
(2010:192)
jika
rentangannya
Nilai 2 = cukup, jika rentangannya 26-
yang
50
dan
Nilai 3 = baik, jika rentangannya 51-75 Nilai 4 = baik sekali, jika rentangannya
telah terkumpul dengan memberikan merekam
menggunakan
kurang dari 26
menginterpretasikan arti data-data yang
dan
dengan
Nilai 1 = kurang,
statistik-deskriptif
menggambarkan
kemampuan
sebagai berikut:
panduan penilaian di Taman Kanak-
tehnik
jumlah
menganalisis data, digunakan kriteria
deskriptif yang dilakukan berdasarkan
suatu
dengan
untuk mengetahui keberhasilan dalam
menggunakan tehnik analisa statistik-
Analisis
dilakukan
angka dasar 100 (Winarshunu, 2002:40).
dalam penelitian ini adalah observasi dan
dianalisis
Sedangkan
yang dicapai dengan jumlah kemampuan
refleksi.
data
peneliti.
membandingkan
pelaksanaan, observasi/ pengamatan dan
perhatian
= Jumlah kemampuan yang dicapai
digunakan
tahapan kegiatan, yaitu perencanaan,
merupakan
f
diri anak sesuai dengan indikator yang
siklus. Dalam tiap siklus terdapat empat
Kanak.
= Persentase
menghitung jumlah kemampuan percaya
siklus
berulang yang direncanakan terdiri dari 2
kemudian
P
Perhitungan f dilakukan dengan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
f x 100% N
76-100
sebanyak
mungkin aspek situasi yang diteliti pada
5
Tabel 2 Rekapitulasi Aktifitas Guru dan Anak pada Aspek Kepercayaan Diri
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi
hasil
penelitian
diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus
pembelajaran
I
II
Ket
1
Lembar Observasi Guru
67%
93%
2
Anak
50%
85%
3
Aspek kepercayaan diri
50%
90%
Naik 26% Naik 35% Naik 45%
No
yang
dilakukan. Dalam penelitian ini untuk menyajikan data dari hasil pengamatan terhadap
tindakan
kelas,
berikut
disampaikan secara berurutan sesuai siklusnya yang dilakukan dalam 2 siklus.
100% 80%
Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Perolehan Peningkatan Kepercayaan Diri Anak No 1
Indikator Berani tampil ke depan Berani mengeluarkan pendapat
2
I 49%
II 90%
61%
92%
Ket Naik 31% Naik 31%
60%
Guru
40%
Anak
20%
Aspek PD
0% Siklus I
Siklus II
Grafik 2 Rekapitulasi Aktifitas Guru, Anak dan Kepercayaan Diri Berdasarkan grafik di atas, maka
100%
pada siklus I data pengamatan pada
80%
aktifitas guru skor yang diperoleh sebesar 60% 40%
Indikator 1
67% sedangkan dari tata pengamatan
Indikator 2
aktifitas
20%
anak
sebesar
50%
dan
prosentase kepercayaan diri anak melalui
0% Siklus I
media
Siklus II
tabung pintar
pada
kegiatan
menyusun kata sebesar 50%. Dari Grafik Grafik 1 Rekapitulasi Perolehan Peningkatan Kepercayaan Diri
2 dapat disimpulkan bahwa kegiatan menyusun kata melalui media tabung
Nampak
terjadi
peningkatan
pintar dapat meningkatkan kepercayaan
setelah dilakukan tindakan pada kegiatan
diri anak karena
pembelajaran menyusun kata melaui
(1990:29) media gambar merupakan
media tabung pintar. Dari siklus I ke
suatu media yang mengkombinasikan
siklus II dari 20 anak yang mencapai
fakta, gagasan secara jelas dan kuat
tuntas sebanyak 18 anak sehingga dapat
melalui suatu ungkapan kata-kata gambar
dikatakan
dan
bahwa
kegiatan
berjalan
dengan baik dan sudah memenuhi target
tabung
gambar.
pencapaian sebesar 90%.
6
pintar
menurut Sudiman
termasuk
media
Dari hasil observasi pada silus I
ragu atau takut dalam mengeluarkan
kedua aspek belum ada yang mencapai
kreatifitas dan imajinasinya.
tuntas dan belum berhasil karena belum
3.
Guru harus meningkatkan perhatian
mencapai target yang ditentukan yaitu
dan pengawasan kepada seluruh
sebesar 75% dari 20 anak mendapat nilai
anak.
3 untuk masing-masing aspek, satu anak dua aspek serta target sebesar 80%
Saran
untuk guru. Setelah dilakukan tindakan
Berdasarkan
penelitian
yang
perbaikan tampak ada peningkatan pada
diperoleh maka dikemukakan beberapa
silus II. Perolehan skor pada aktifitas
saran yang diharapkan dapat berguna
guru sebesar 93%, pada anak sebesar
bagi semua pihak, antara lain:
85% dan pada aspek kepercayaan diri
1.
sebesar 90%.
Guru hendaknya mampu bertindak sebagai motivator bagi anak dalam kegiatan pembelajaran dan lebih
SIMPULAN DAN SARAN
kreatif
Simpulan
menciptakan media baru yang dapat
Berdasarkan
kelebihan
dan
meningkatkan
kekurangan yang ditemukan, maka dari 2.
atau
kepercayaan
diri
Perencanaan
yang
berdampak
menyusun
kata
media
dalam pembelajaran, membuat anak
tabung
pintar
mengalami
senang hendaknya menjadi tujuan
peningkatan yang ditunjukkan dari
utama guru untuk meningkatkan
hasil data yang diperoleh dalam
kepercayaan diri anak.
melalui
3.
Dalam
pada
matang
Kepercayaan diri anak pada kegiatan
siklus I dan siklus II. 2.
mendesain
anak.
hasil penelitian ini dapat disimpulkan: 1.
dalam
kesuksesan
menjelaskan
kegiatan
Guru harus selalu proaktif, ramah,
sebaiknya
tegas, demokratis dan kreatif yang
dilibatkan secara langsung dengan
menjadikan
media
suasana
tidak
agar
diulang
di
dan
anak antusias
anak
dan
menegangkan dan pengkondisian
percaya diri serta meningkatkan
kelas yang optimal akan menjadikan
kemampuan
anak betah belajar sambil bermain,
misalnya dalam pengenalan kata
serta menimbulkan keberanian untuk
baru.
melakukan sesuatu tanpa ada rasa
4.
berbahasa
anak,
Sikap guru harus selalu proaktif, ramah, tegas, demokratis dan kreatif
7
yang
menjadikan
suasana
tidak
agar
dalam
tegang bagi anak. 5.
Bagi
guru
pembuatan
PAUD media
menggunakan
bahan yang tahan lama dan aman bagi anak didik.
DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2004. Dasar-Dasar Supervisi, Jakarta:Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, cet. Ket-1. Briggs, Lestie J.1970, Handbook of Procedures for the Design of Instruction. Pittburg. American Insititue for Research. Daryanto,1993. Media Visual untuk Pengajaran Teknik, Tarsito Bandung. Hamalik, Oemar.1994. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bandung. Kunandar. 2011. Langkah mudah PTK sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Megawangi, Ratna. 2010.Percaya Diri.Jakarta: Indonesia Heritage Foundation. Permendiknas no.58 th 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini Modul PLPG PAUD/TK 2012 Ratna Megawangi,Wahyu Farrah Dina. 2010. Seri Pendidikan Karakter Percaya Diri. Jakarta
8