Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Evawati, H. Abduh. H. Harun, dan Nuraedah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN NO. 1 Enu pada pembelajaran IPS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah penerapan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa SDN NO. 1 Enu pada pembelajaran IPS yang berjumlah 19 orang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari beberapa tahap yaitu: a) Perencanaan, b) Pelaksanaan tindakan, c) Observasi d) Refleksi. Hasil penelitian pada siklus I didapatkan ketuntasan belajar klasikal sebesar 37%, aktivitas guru berada pada kategori baik yaitu dengan rata-rata persentase aktivitas guru 81% dan aktivitas siswa berada pada kategori cukup yaitu dengan rata-rata persentase aktivitas siswa 74%. Pada siklus II ketuntasan belajar klasikal sebesar 89%, aktivitas guru berada pada kategori sangat baik yaitu 95%, dan aktivitas siswa berada pada kategori sangat baik yaitu 92%. Berdasarkan indikator keberhasilan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat ditingkatakan dengan menerapkan metode diskusi kelompok. Kepada tenaga pendidik (guru) kiranya dapat memilih metode diskusi kelompok dalam kegiatan pembelajaran sebagai alternatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam pembelajaran IPS. Kata Kunci : Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar IPS.
PENDAHULUAN
(1) Evawati sebagai peneliti (2) H. Abduh. H. Harun sebagai pembimbing 1 (3) Nuraedah sebagai pembimbing 2
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Faktor yang turut menentukan keberhasilan belajar siswa adalah metode belajar yang diberikan oleh guru. Guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran IPS agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sangat beraneka ragam. Tidaklah cukup bagi guru hanya menggantungkan diri pada satu metode pembelajaran, dengan bermodalkan kemampuan melaksanakan berbagai metode pembelajaran, guru dapat memilih metode-metode mana yang cocok untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut Toto Ruhimat (2007:2.19) mengemukakan bahwa Metode diskusi kelompok adalah metode mengajar yang dalam pembahasannya dan penyajian materi
disampaikan
yang
diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan bersama,
harus
melalui
suatu
problem
atau
pertanyaan
dengan mengkondisikan peserta didik dalam satu group atau kelompok dalam satu kesatuan yang diberi tugas untuk didiskusikan. Menurut Raka Joni dkk, (1984:11) Proses pembelajaran metode diskusi kelompok memiliki tahapan-tahapan pembelajaran sebagai berikut: a) Pemilihan topik atau tugas kerja diskusi kelompok dapat dilakukan guru dengan jalan (1).Memilih dan menetapkan sendiri. (2).Memilih dan menetapkan bersama siswa,
b) Pembentukan kelompok diupayakan sesuai dengan tujuan, pada
tahapan ini guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok kecil. c) Pembagian topik / tugas yang harus dikerjakan oleh kelompok, pada tahap ini guru memberitahukan topik
atau tugas tiap diskusi kelompok. d) Proses
kerja diskusi kelompok, pada tahap ini setiap peserta diskusi kelompok mengerjakan LKS tentang materi yang diberikan guru (1) Evawati sebagai peneliti (2) H. Abduh. H. Harun sebagai pembimbing 1 (3) Nuraedah sebagai pembimbing 2
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas IV SDN No. 1 Enu, guru pada umumnya termasuk peneliti yang juga sebagai salah satu seorang guru Sekolah Dasar sangat mengharapkan semua muridnya mengalami peningkatan hasil belajar terhadap mata pelajaran IPS dan yang paling diharapkan oleh guru adalah semua siswanya memiliki prestasi belajar yang tinggi. Namun dalam kenyataan berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang saya temui khususnya pada siswa disekolah tempat peneliti mengajar, dimana siswa-siswi masih kurang menunjukkan prestasi yang tinggi terhadap mata pelajaran IPS, oleh karena itu saya beranggapan bahwa dengan tidak tepatnya metode mengajar yang diterapkan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya prestasi belajar seperti yang diharapkan. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi siswa pada mata pelajaran IPS salah satunya adalah faktor metode pengajaran guru yang masih mengajarkan IPS secara tradisional tanpa mengaitkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta masalah-masalah yang ada di masyarakat. Pelajaran IPS yang peneliti terapkan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) di SDN No. 1 Enu selama ini menitik beratkan pada penguasaan hafalan konsep-konsep, pemilihan pendekatan pembelajaran yang bersifat pasif
dan
hanya berpusat pada guru, sedang siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam PBM. Akhirnya siswa menjadi bosan dan merasa malas ketika harus mengikuti pelajaran IPS, sehingga prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS rendah. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa selama ini, khususnya pada mata pelajaran IPS, menjadi tantangan bagi peneliti untuk melakukan refleksi atau (1) Evawati sebagai peneliti (2) H. Abduh. H. Harun sebagai pembimbing 1 (3) Nuraedah sebagai pembimbing 2
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X evaluasi terhadap apa yang selama ini diterapkan dalam melaksanakan PBM di dalam kelas. Dari hasil refleksi atau evaluasi terhadap kinerja yang diperankan sesuai pengalaman pribadi peneliti selaku guru dalam melaksanakan praktik pembelajaran di SDN No.1 Enu, maka peneliti berkesimpulan ternyata peneliti dan peneliti lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran dan perlu memperbaiki metode mengajar yang diterapkan selama ini yang masih mengajar secara tradisional, bahkan terkadang hanya mendikte para siswa sesuai materi yang ada dalam buku paket. Oleh karena metode mengajar yang digunakan menyebabkan siswa menjadi bosan dan malas ketika harus mengikuti pelajaran IPS, sehingga di dalam kelas siswa hanya duduk, dengar, catat dan hafal. Hanya beberapa siswa saja yang aktif dalam mengikuti pelajaran. Hal itu terlihat ketika saya memberikan pertanyaan pada siswa hanya beberapa siswa yang merespon, sedangkan siswa yang lain hanya diam. Dugaan saya, hal tersebut menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi rendah, terbukti dari nilai ulangan siswa rata-rata berada di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). KKM yang diterapkan sebagai hasil kesepakatan para guru adalah 65, namun dari 19 orang siswa kelas IV hanya 11 orang siswa yang mendapat skor diatas KKM selebihnya hanya mendapat nilai di bawah KKM atau hanya 58% yang tuntas pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan kondisi di atas agar pembelajaran IPS benar-benar dapat mencapai tujuan maka faktor yang perlu diperhatikan adalah kemampuan guru dalam menentukan, memilih, dan menggunakan berbagai metode pembelajaran pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diberikan, sehingga terciptanya (1) Evawati sebagai peneliti (2) H. Abduh. H. Harun sebagai pembimbing 1 (3) Nuraedah sebagai pembimbing 2
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa, yang memungkinkan para siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan ikut mencari informasi untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu peneliti memilih salah satu metode pembelajaran dalam pelaksanaan PBM yaitu metode diskusi kelompok,
Adapun yang melatar
belakangi memilih metode diskusi kelompok adalah merupakan suatu alternatif yang tepat karena metode diskusi kelompok mengarahkan perhatian dan pikiran siswa untuk mengemukakan pendapatnya secara lisan sehingga partisipasi siswa lebih baik secara perorangan maupun berkelompok sehingga dapat meningkatkan hasil belajar sehingga mampu menentukan langkah-langkah penyelesaian masalah dan membantu siswa untuk dapat saling bersosialisasi. Uraian latar belakang tersebut di atas, dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN No.1 Enu, khususnya pada pembelajaran IPS, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas dengan memilih judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No.1 Enu Pada Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok”. Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :“Apakah dengan penerapan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IV SDN No. 1 Enu?”. Dalam suatu penelitan diharapkan adanya tujuan yang ingin dicapai. Atas dasar masalah di atas, maka dapat di rumuskan tujuan penelitian yaitu ‘’Untuk mengetahui bahwa penerapan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajarn IPS di kelas IV SDN No. 1 Enu”. (1) Evawati sebagai peneliti (2) H. Abduh. H. Harun sebagai pembimbing 1 (3) Nuraedah sebagai pembimbing 2
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X METODE Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Model penelitian ini mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart), dimana dilaksanakan dalam beberapa siklus yang tiap siklus dilakukan melalui beberapa tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini akan dilaksanakan pada SDN No 1 Enu. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN No 1 Enu dengan jumlah siswa 19 orang terdiri dari laki-laki 11 orang dan 8 siswa perempuan yang aktif dan terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes
yang digunakan untuk
mendapatkan nilai hasil belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi kelompok. Analisa data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data.Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisa data kuantitatif dan kualitatif. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data daya serap dan ketuntasan belajar, baik secara individu maupun klasikal adalah sebagai berikut : Persentase Daya Serap Individual
Jumlah Skor Yang Diperoleh Siswa
x 100 %
Jumlah Skor Maksimal
Persentase Ketuntasan Belajar
Banyak Siswa Yang Tuntas Skor Siswa Seluruhnya
x 100 %
(Depdikbud, 2004:25)
(1) Evawati sebagai peneliti (2) H. Abduh. H. Harun sebagai pembimbing 1 (3) Nuraedah sebagai pembimbing 2
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Indikator kualitatif dapat dilihat dari hasil analisis observasi aktivitas siswa dan guru, serta hasil wawancara. Penelitian ini dinyatakan berhasil jika aktivitas siswa dan guru telah berada dalam kategori baik atau sangat baik. Data hasil aktivitas siswa dan guru diperoleh melalui lembar observasi, kemudian dianalisis dalam bentuk persentase yang dihitung dengan menggunakan rumus (Masyita dalam Erni Purnaningtyas, 2010:15) sebagai berikut:
Persentase nilai rata-rata (NR) =
90 % ≤ NR ≤ 100 % 80 % ≤ NR < 90 % 70 % ≤ NR < 80 % 60 % ≤ NR < 70 % 0 % ≤ NR < 60 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
x 100%
: Sangat baik : Baik : Cukup : Kurang : Sangat kurang
HASIL Hasil penelitian pada siklus I didapatkan ketuntasan belajar klasikal sebesar 37%, aktivitas guru berada pada kategori baik yaitu dengan rata-rata persentase aktivitas guru 81% dan aktivitas siswa berada pada kategori cukup yaitu dengan rata-rata persentase aktivitas siswa 74%. Pada siklus II ketuntasan belajar klasikal sebesar 89%, aktivitas guru berada pada kategori sangat baik yaitu 95%, dan aktivitas siswa berada pada kategori sangat baik yaitu 92%. Berdasarkan indikator keberhasilan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat ditingkatakan dengan menerapkan metode diskusi kelompok. Kepada tenaga pendidik (guru) kiranya dapat memilih metode diskusi kelompok dalam (1) Evawati sebagai peneliti (2) H. Abduh. H. Harun sebagai pembimbing 1 (3) Nuraedah sebagai pembimbing 2
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X kegiatan pembelajaran sebagai alternatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam pembelajaran IPS PEMBAHASAN Dari hasil analisis aktivitas siswa pada siklus I keaktifan siswa 72% pada pertemuan pertama dan 75% pada pertemuan kedua atau dalam kategori cukup sedangkan dari hasil anlisis aktivitas siswa dalam kelompok masih banyak kekurangan dimana pada aspek pertama perhatian siswa mengikuti pelajaran masih terdapat banyak siswa tidak serius memperhatikan guru menjelaskan dimana memperoleh skor 65 yaitu berada pada kriteria kurang sehingga diperlukan peningkatan kontrol guru terhadap siswa dalam kegiatan pembelajaran, aspek yang kedua kerjasama siswa dalam berkelompok masih terdapat beberapa siswa yang masih mendominasi kegiatan didalam kelompok dengan skor 66 atau pada kriteria kurang maka guru atau peneliti meningkatkan kontrol atas kerjasama dalam kelompok serta mendorong siswa untuk selalu bekerja sama, aspek yang ketiga yaitu partisipasi siswa dalam kelompok terdapat beberapa siswa yang tidak ikut bekerjasama dan berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dengan skor perolehan sebesar 54 yakni berada di criteria sangat kurang jadi solusinya guru lebih membimbing dan memberikan motivasi kepada siswa agar dapat ikut bekerjasama atau berpatisipasi dalam menyelesaikan tugas, dan aspek keempat adalah kerapian tugas dimana masih terdapat siswa dalam mengerjakan tugas tidak rapi dengan skor 53 yaitu dalam kriteria sangat kurang maka disini guru bertugas membimbing siswa agar dapat menyelesaikan tugas dengan baik, rapi dan juga tepat waktu. Berdasarkan hasil
analisis lembar observasi guru menunjukan bahwa
aktivitas guru dalam kategori baik diperoleh persentase rata-rata 75%
pada
pertemuan pertama dan 87% pada pertemuan kedua . Hal ini menunjukan bahwa sudah cukup baik namun masih banyak kekurangan pada guru pada siklus I yaitu pertama dalam menyajikan materi guru/peneliti masih lupa akan menyampaikan tujuan pembelajaran karena sebainya guru sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru menyampaikan tujuan yang hendak dicapai, berdasarkan hasil wawancara (1) Evawati sebagai peneliti (2) H. Abduh. H. Harun sebagai pembimbing 1 (3) Nuraedah sebagai pembimbing 2
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X dengan siswa guru/peneliti dalam menyampaiakan materi terlalu cepat sehingga banyak siswa yang kurang memahami dan teknik bertanya guru atau peneliti masih perlu diperbaiki, dimana guru belum bisa memancing siswa untuk berdiskusi atau bertukar pikiran dalam kelompoknya sehingga kegiatan diskusi vakum. Berdasarkan hasil tes kemampuan siswa memahami isi cerita dengan metode diskusi diperoleh ketuntasan belajar klasikal hanya sebesar 39% maka tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75%. Dimana dari 19 orang siswa terdapat 17 orang siswa yang tidak tuntas karena skor maksimal sebesar 65 sehingga diperoleh pula rata-rata daya serap individu sebesar 64% dimana tidak memenuhi kriteria sebesar 65%.
Maka masih banyak terdapat
kekurangan hal ini karena siswa masih belum belum terbiasa dan kaku dengan metode diskusi dan masih terdapat siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran, selain itu pada saat diberi kesempatan bertanya masih sedikit sekali siswa yang mau bertanya. Refleksi pada siklus pertama dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang dialami pada siklus I, kemudian dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Adapun refleksi siklus pertama ini sebagai berikut: a. Sebaiknya guru atau peneliti sebelum kegaiatan selalu berusaha member motivasi pada awal pembelajaran dan menyampaikan indicator dari pemblajaran yang akan diberikan, sehingga siswa mengetahui tujuan pembe;lajaran sebelum meraka belajar. b. Guru selalu mencipkan suasana mendukung dalam pembelajaran diskusi, sebaiknya mengindari guru menjawab pertanyaannya sendiri, caranya dengan mendistribusikan pertanyaan kepada siswa. Baik dengan teknik probing prompting, yaitu pertanyaan menggali (probing) dan memberikan prompting dengan pertanyaan bimbingan terarah fokus. Berdasarkan hasil analisis setelah melalkukan refleksi dalam pembelajaran telah terjadi peningkatan presentas rata-rata penilaian kinerja siswa dalam kategori sangat baik dimana pada pertemuan I diperoleh skor 97% dan pada pertemuan
(1) Evawati sebagai peneliti (2) H. Abduh. H. Harun sebagai pembimbing 1 (3) Nuraedah sebagai pembimbing 2
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X kedua yaitu sebesar 97% dan terjadi pula peningkatan aktivitas siswa dalam kelompok sebagai berikut: a. Perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran memperoleh skor 90 atau dalam kategori sangat baik. b. Kerjasama siswa dalam kelompok sudah sangat solid dengan peolehan skor 90 atau dalam kategori sangat baik. c. Partisipasi siswa dalam kelompok juga bertambah besar dengan skor perolahan sebesar 91% atau dalam kategori sangat baik sudah tidak ada lagi siswa yang mendominasi kegiatan, namun sudah saling membatu satu sama lain dalam mengerjakan soal dan berdiskusi dengan aktif antara siswa dalam kelompoknya ataupun menanggapi kelompok lain. d. Dalam mengerjakan LKS kelompok siswa juga dalam kategori baik dengan perolehan skor 100. e. Berdasarkan beberapa aspek yang telah dijabrkan diatas maka diperoleh skor total sebesar 502 dengan persentase rata-rata 90%.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan yaitu dimana pada kegiatan awal pembelajaran guru telah berusaha untuk selalu menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa. Pada kegiatan inti guru sudah selalu memberikan kesempatan
siswa
dalam bertanya dan membimbing siswa senantiasa baik secara individu maupun berkelompok. Dari peningkatan aktivitas tersebut diperoleh dengan persentase 97% atau dalam skor sangat baik.
Pada tindakan siklus II, dari data observasi aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran pertemuan 1 dan pertemuan 2 menurut pengamat rata-rata dalam kriteria baik dan sangat baik. Dari data hasil observasi aktivitas siswa dalam kriteria baik dan sangat baik. Hasil yang diperoleh pada siklus II jauh lebih baik daripada hasil yang diperoleh pada siklus I. Peningkatan ini terjadi karena kekurangan yang terdapat (1) Evawati sebagai peneliti (2) H. Abduh. H. Harun sebagai pembimbing 1 (3) Nuraedah sebagai pembimbing 2
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X pada siklus I dapat diminimalisir sehingga diperoleh kelebihan pada siklus II. Dari analisis hasil belajar siklus II, diketahui bahwa 17 orang siswa tuntas dari 19 jumlah siswa dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 89% dan rata-rata pada daya serap individu sebesar 82% yang mana sudah memenuhi kriteria sebesar minimal 65% . Hal ini menunjukan pencapaian tujuan pembelajaran dan hasil belajar sudah memenuhi indikator kinerja yang dipersyaratkan. Pada tes akhir tindakan siklus II ini siswa sudah bisa menyelesaikan soal dengan baik. Walaupun masih ada 2 orang siswa belum tuntas yang mungkin disebabkan kurangnya ketelitian mereka pada saat menjawab soal.
PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa meode diskusi dapat meningkatkan kemampuan siswa memahami isi cerita siswa kelas IV SDN No. 1 Enu Kec. Sindue . Hal ini berdasarkan hasil analisis tes hasil belajar dengan ketuntasan klasikal mencapai 89% serta hasil analisis aktivitas siswa 96% dengan kategori sangat baik. Sesuai dengan hasil penelitian dan analisis data serta simpulan, maka peneliti menyarankan sebagai berikut: 1. Memilih materi yang harus sesuai dengan metode pembelajaran. 2. Pengelolaan waktu perlu dipertimbangkan dalam setiap pelaksanaan metode pembelajaran, sehingga semua aktivitas siswa yang diharapkan dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.Kepada tenaga pendidik (guru) kiranya dapat memilih metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran sebagai alternatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam meningkatkan hasil belajar IPS
(1) Evawati sebagai peneliti (2) H. Abduh. H. Harun sebagai pembimbing 1 (3) Nuraedah sebagai pembimbing 2
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud, (2004). Kurikulum Dikdas. Jakarta. Purnaningtyas Erni. (2010). Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 8 Mamboro. Skripsi tidak diterbitkan. Palu Strata Satu Universitas Tadulako. Raka Joni dkk, (1984), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Depdikbud Ruhimat Toto, dkk (2007), strategi pembelajaran, Jakarta, Penerbit Universitas Terbuka
(1) Evawati sebagai peneliti (2) H. Abduh. H. Harun sebagai pembimbing 1 (3) Nuraedah sebagai pembimbing 2
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X
(1) Evawati sebagai peneliti (2) H. Abduh. H. Harun sebagai pembimbing 1 (3) Nuraedah sebagai pembimbing 2