p-ISSN : 2303-307X, e-ISSN 2541-5468
55
MENGOPTIMALKAN PENGUASAAN KECEPATAN SISTEM PERKALIAN BILANGAN FPB DAN KPK DENGAN METODE KUMON PADA SISWA DI SDN PETAPAN 2 Mas’od1 , Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan
ABSTRACT Based on the above facts as the researchers observed that the results of UTS principal subjects of mathematics students of SDN Petapan 2 Subdistrict Labang unsatisfactory. 86% of the value of daily tests graders VI of multiplication they are still less tha n 6, is expected through learning PAKEM methods Kumon student performance and teacher / researcher further increased, the learning process becomes more effective and qualified students are more creative, mastery of multiplication is more optimal learning outcomes math more satisfying. The purpose of this study improve the performance of teachers teaching mathematics studies bodang through coaching concept Kumon learning method (2) Facilitate the teacher teaches the concept of multiplication through multiplication phasing material from easy to difficult. This study f orms of action in the form of supervision (group counseling) to teachers through teacher meetings in the staf f room, in order to develop learning scenarios and implementation manipulative learning materials effectively. Based on the discussion of research findings are observational by the principal of "Optimizing the guidance and direction of the concept of method Kumon in order to streamline the teaching of mathematics" that is reflected through 10 indicators, proven over the coaching to the application of learning methods Kumon lasted an increase in the quality of teaching styles are varied and innovative, while for students at SDN Petapan 2 Subdistrict Labang Odd Semester Year 2014/2015 by observing subject is school superintendent as a researcher has been an increase learning motivation significantly Keywords: Mastery of the multiplication system, the Kumon Method ABSTRAK Berdasarkan fakta atas hasil pengamatan peneliti selaku Kepala sekolah bahwa hasil UTS mata pelajaran matematika siswa SDN Petapan 2 Kecamatan Labang kurang memuaskan. 86% nilai ulangan harian siswa kelas VI tentang perkalian mereka masih kurang dari 6, Diharapkan melalui pembelajaran yang PAKEM metode kumon kinerja siswa dan guru / peneliti lebih meningkat, proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan berkualitas siswa lebih kreatif, penguasaan perkalian lebih optimal dan hasil belajar matematika lebih memuaskan. Tujuan penelitian ini meningkatkan kinerja guru mengajar bodang studi matematika melalui pembinaan konsep pembelajaran metode Kumon (2) Memudahkan guru mengajar tentang konsep perkalian melalui pentahapan materi perkalian dari yang mudah sampai yang sulit. Bentuk tindakan dalam penelitian ini berupa supervisi (bimbingan kelompok) kepada guru-guru melalui rapat guru di ruang guru, agar mampu menyusun skenario pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran manipulatif material secara efektif. Berdasarkan pembahasan temuan penelitian observatif oleh Kepala sekolah tentang "Optimalisasi pembinaan dan pengarahan konsep metode Kumon guna mengefektifkan pengajaran matematika" yang tercermin melalui 10 indikator, terbukti selama pembinaan sampai penerapan pembelajaran dengan metode Kumon berlangsung terjadi peningkatan mutu gaya mengajar yang variatif dan inovatif, sedangkan bagi siswa di SDN Petapan 2 Kecamatan Labang Semester Ganjil Tahun Pelajara 2014/2015 melalui hasil pengamatan pengawas sekolah selaku peneliti telah terjadi peningkatan motivasi belajar secara signifikan Kata Kunci
: Penguasaan sistem perkalian, Metode Kumon
Korespondensi : M as’od, S. Pd, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan Email: mas’
[email protected]
1
56
Widyagogik, Vol. 4 No.1 Juli-Desember 2016
penelitian tindakan, permasalahan yang ada dapat
PENDAHULUAN Perkalian
merupakan
basic
skill,
dikaji,
ditingkatkan
dan
dituntaskan secara
penguasaan sangat diperlukan untuk bekal meniti
barkesimbungan sehingga proses pendidikan dan
kehidupan di masyarakat. hampir setiap saat pada
pembelajaran yang inovatif dan ketercapaian
kehidupan sehari-hari siswa dihadapkan pada
tujuan
persoalan yang berkaitan dengan perkalian. Pada
perkalian dapat diaktualisasikan secara sistimatis.
anak
normal,
konsep
perkalian
umumnya
pendidikan
khususnya
penguasaan
Secara garis besar rancangan penelitian tindakan yang akan dilakukan terdiri dari 3
dikuasai siswa SD. Berdasarkan fakta atas hasil pengamatan
siklus, setiap siklus dirancang sedemikian rupa
peneliti selaku Kepala sekolah bahwa hasil
sehingga tindakan yang dilakukan membuat
ulangan harian selama tengah semester I Tahun
siswa Aktif, Kreatif, Efektif dan menyenangkan.
Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika
Diharapkan melalui pembelajaran yang PAKEM
siswa SDN Petapan 2
Labang
kinerja siswa dan guru / peneliti lebih meningkat,
kurang memuaskan. 86% nilai ulangan harian
proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan
siswa kelas VI tentang perkalian mereka masih
berkualitas
kurang dari 6, Akibat keterbatasan kemampuan
perkalian
siswa
matematika lebih memuaskan.
Kecamatan
dalam memahami pelajaran, mereka
membutuhkan media dan strategi pembelajaran
siswa lebih
lebih kreatif, penguasaan optimal
dan
hasil belajar
Untuk mendukung hal diatas peneliti
yang menarik dan menyenangkan. Sehingga
berupaya
pemahaman
melakukan tindakan perbaikan didasarkan pada
mereka
menjadi lebih mudah.
menyusun
perencanaan
Varian, kemampuan masing-masing siswa yang
kompetensi
berbeda membutuhkan layanan secara individu
mengembangkannya Step by Step memupuk
sehingga dapat terkembang optimal. Pemahaman
tanggung
yang lambat memerlukan pentahapan bahan
kemandirian menanamkan dasar perkalian yang
pelajaran
yang
kuat sesuai prinsip metode Kumon. Sistem
berulangulang sedangkan keterampilan sosial dan
belajar Kumon dikembangkan oleh Toru Kumon
penanaman budi pekerti memerlukan kegiatan
dari Jepang.
bersama dengan teman.
bimbingan
yang
detail
dan
latihan
dasar
jawab
per
pribadi
siswa
matang, dan
meningkatkan
Keistimewaan Kumon adalah
perseorangan
sesuai kemampuan
penulis
masing-masing siswa, bahan pelajaran disusun
berupaya menemukan solusi pemecahan masalah
secara efektif, Sistematis dan Step by Step, siswa
melalui penelitian tindakan kelas. Dalam hal ini
dilatih memahami dan mengerjakan soal dengan
penelitian
kemampuanya
Berdasarkan
tindakan
hal-hal dintas,
perlu
dilakukan
untuk
menyempurnakan atau peningkatan proses dan
sendiri
untuk
membentuk
kemandirian.
hal
Supaya tindakan lebih efektif dan
menanggulangi permasalahan belajar. Melalui
menyenangkan sehingga hasil belajar optimal,
praksis
pembelajaran,
terutama
dalam
M as’od : M engoptimalkan Penguasaan Kecepatan Sistem Perkalian Bilangan FPB dan KPK dengan M etode Kumon Pada Siswa di SDN Petapan 2 57
peneiitian ini didukung media dan strategi
cara seperti ini kurang menyenangkan bagi
pembelajaran yang inovatif melalui Rolet
siswa
Magnet. Guna mengetahui kualitas tindakan
memuaskan.
dan tingkat penguasaan perkalian selalu
Bagi
dilakukan observasi. Hal ini dilaksanakan
keterbatasan
berkesinambungan mulai siklus I
menghafal sebaiknya dihindari sebab akan
siklus berikutnya. penelitian
Tujuan
ini
dapat/tidaknya
sampai dari
untuk
mengetahui
penguasaan
sia-sia.
hasil belajar siswa dalam
Pembelajaran
1. Perkalian Perkalian
siswa
merupakan
salah
satu
setelah
menguasai operasi
penjumlahan dan pengurangan. Di sekolah dasar umumnya kornpetensi ini diharapkan
memiliki
ingatan,
kebiasaan
bagi
mereka
di
yang perlu dikuasai oleh siswa kelas VI sebab ini
dibutuhkan
untuk
Perkalian menurut Ig Sumarno dan Sukahar (1997 :44) adalah "Penjumlahan Berulang". Operasi perkalian dilambangkan dengan tanda "x". jika tanda kalimat perkalian 3 x 4 artinya 4 + 4 + 4. Konsep ini harus dikuasai siswa agar lebih mudah memahami persoalan perkalian yang menjadi dasar matematika
selanjutnya
misalnya
Pembagian Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK), faktor Persekutuan Terbesar (FPB), Penyederhanaan pecahan, Konversi pecahan, perkalian
misalnya
ketika
menghitung
disuruh berbelanja
atau
hal-hal yang ditemui di sekitar
siswa. Dasar
perkalian yang diharapkan
kelas yang penulis lakukan adalah perkalian 1 - 10, melalui penanaman konsep penjumlahan berulang, setclah dikuasai dapat digunakan untuk menghitung perkalian dua bilangan hingga ratusan dan satuan misalnya 125 x 5, menyelesaikan soal cerita tentang perkalian dan memotivasi siswa agar dapat membuat soal cerita tentang
perkalian untuk melatih
kreatifitas. Khusus penguasaan
siswa
yang
ditingkatkan
sampai
mampu, pada
perkalian bilangan puluhan dengan puluhan,
soal cerita per kalian dan lain-lain. Mengajarkan
sehari-hari yang berkaitan dengan perkalian
dikuasai siswa dalam penelitian tindakan
dikuasai siswa di kelas VI.
konsep
yang
menyelesaikan berbagai permasahan hidup
operasi hitung matematika yang dikenalkan pada
kurang
Perkalian merupakan kecakapan dasar kecakapan
Landasan Teori
siswa
upayakan bermakna dan menyenangkan.
perkalian
dioptimalkan melalui variasi Metode Kumon.
dan
secara
konvensional pada umumnya menggunakan
dan ratusan dengan puluhan misalnya 25 x 15 atau 235 x 12 dan sebagainya.
metode drill, bahkan ada yang merupakan kegiatan
pemaksaan,
dengan
keharusan
menghafal didepan kelas. Penulis berpendapat
Metode Kumon Metode Kumon adalah metode pembelajaran yang ditemukan oleh Toru
58
Kumon
Widyagogik, Vol. 4 No.1 Juli-Desember 2016
dari
Jepang.
Kumon
kemampuanya sendiri. Kumon dapat diikuti
pembelajaran
oleh anak pra sekolah, siswa SD, siswa SMP
perseorangan sesuai kemampuan masing -
dan siswa SMA dengan segala tingkat
masing siswa dan disusun secara sistematis
kemampuannya.
menggunakan
Metode
prinsip
step by step.
Keberhasilan belajar Kumon ditentukan Sistem belajar Kumon berbeda
oleh penguasaan siswa per lembar kerja dan
dengan sistem belajar yang ada dikursuskan
target waktu pencapaian yang disepakati
yang memberikan pelajaran secara sama
bersama. Di kursus Kumon kedekatan siswa
rata. Dari webside Kumon diketahui bahwa
dan
system
kesungguhan siswa dan pemberian feed back
belajar
Kumon adalah "sistem
belajar perseorangan yang mengembangkan kemampuan setiap individu anak." (www. kumon.co.id).
bertujuan
untuk
kemampuan
dasar
mempelajari
matematika
pujian,
Sebelum memulai pelajaran di Kumon anak
perlu
mengikuti
tes
penempatan untuk mengetahui level awal yang tepat. Setelah itu anak belajar dikursus
anak
dapat
setiap 2 kali seminggu. Pada hari kursus siswa
tingkat
SMA
bebas datang jam berapa saja diantara jam
Bahan
buka kursus yang telah ditentukan. Di Kumon
pelajaran matamatika Kumon terdiri dari 23
masing-masing anak mendapatkan program
level, dimulai dari yang paling sederhana
belajar secara individual sesuai kemampuan
seperti pengenalan bilangan, hingga limit
masing-masing
fungsi, intergal, diferensial dan statistik
mandiri.
setara pelajaran tingkat SMA. Konsep
diserahkan kepembimbing untuk diperiksa
perkalian Kumon diajarkan pa da level C
dan diberi nilai, jika ada yang salah siswa di
untuk siswa SD Rangkaian soal Kumon
suruh membetulkan sendiri agar anak benar -
tersusun secara sistematis dan Small steps
benar menguasai apa yang dipelajari dan tidak
untuk memudahkan anak belajar. Tahapan
mengulang kesalahan yang sama. Selanjutnya
penguasaan materi pelajaran dibuat detail
siswa akan menerima lembar kerja PR untuk
setapak demi setapak. Tujuannya agar anak
dikerjakan di rumah hingga hari kursus
memiliki kemampuan yang baik untuk maju
berikutnya. Sebelum pulang siswa mengikuti
ke pelajaran berikutnya dan pada akhirnya
latihan secara lisan bersama pembimbing.
dengan
agar
membentuk
memberi
sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.
mula-mula
Bahan pelajaran matematika Kumon
pembimbing,
kemampuanya
sendiri.
tidak kesulitan dengan pelajaran matematika tingkat
SMA. Di lembar kerja diberikan
petunjuk dan contoh soal sehingga anak dapat
mengerjakan
soal
dengan
dan
Setelah
Keistimewaan
mengerjakan selesai
secara
lembar
Kumon
kerja
dibandingkan
kursus lain yaitu : a. Pelajaran
disesuaikan
dengan
kemampuan masing-masing anak.
M as’od : M engoptimalkan Penguasaan Kecepatan Sistem Perkalian Bilangan FPB dan KPK dengan M etode Kumon Pada Siswa di SDN Petapan 2 59
b. Mulai pelajaran dari hal mudah
Pembelajaran
c. Membentuk kemandirian belajar
pengajaran analisis operasi hitung oleh guru
Karena keistimewaan
kelas maupun guru bidang studi matematika
tersebut,
Kumon
metode
Kumon
sebagai
penulis berpendapat metode
di SDN Petapan 2 Kecamatan Labang
ini tepat untuk siswa kelas VI. Sebab
Semester Ganjil Tahun Pelajara 2014/2015
kemampuan dasar perkalian masing-masing
yang belum mencapai hasil optimal dalam
siswa tidak sama, kecepatan belajar mereka
siklus I.
juga berbeda. prinsip belajar step by step
b. Pelaksanaan Penelitian.
sangat cocok bagi mereka demikian juga pembentukan kemandirian belajar.
Pada
prinsipnya
langkah-langkah
pelaksanaan tindakan pada siklus I diulang pada siklus II dengan memodifikasi dan perbaikanperbaikan berdasarkan hasil
METODE PENELITIAN Penelitian
Tindakan
Sekolah
ini
refleksi pada siklus I.
berlokasi di SDN Petapan 2 Kecamatan
Kegiatan pada siklus II terdiri dari 2
Labang Semester Ganjil Tahun Pelajara
(dua)
2014/2015 yang ditujukan pada semua guru
langkah-langkah sebagai berikut :
yang ada di lokasi penelitian. Adapun alasan
1). Pertemuan I
utamanya adalah dari hasil pengamatan dan
a).
kali pertemuan dengan mengikuti
Melalui
kelompok
kerja,
guru
informasi dari guru, bahwa hampir semua
mendiskusikan tentang permasalahan-
guru
permasalan
jarang
dan
bahkan
tidak pernah
atau
hambatan
menerapkan Pembelajaran metode Kumon
Pembelajaran metode Kumon sebagai
sebagai pengajaran analisis operasi hitung.
pengajaran
analisis
,dalam
menyusun
skenario
yang
selanjutnya
Prosedur penelitian yang dilakukan adalah
menggunakan
model
penelitian
pembelajaran
operasi hitung
tindakan sekolah yang dikembangkan oleh
dicarikan pemecahannya. Kegiatan ini
Kemmis & Taggart (2000), dimana pada
dibantu oleh guru yang dianggap
prinsipnya ada empat tahap kegiatan yaitu,
sudah
perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan
tersebut..
cukup
dalam
b).
proses tindakan (observation and evaluation )
mensimulasikan
dan melakukan refleksi (reflecting).
kelompoknya.
a. Perencanaan
c). Guru merevisi dan menyempurnakan
(pembinaan) dengan menggunakan tehnik diskusi
kelompok
kerja
guru,
tentang
skenario
mempresentasikan
hal
tindakan (action), observasi dan evaluasi
Pada tahap ini direncanakan supervisi
Guru
mampu
hasil
diskusi
pembelajaran
mengoptimalkan
dan
dengan
pemanfaatan
60
Widyagogik, Vol. 4 No.1 Juli-Desember 2016
Pembelajaran metode Kumon sebagai pengajaran analisis operasi hitung .
Kegiatan observasi bersamaan
dilaksanakan
dengan pelaksanaan tindakan
yaitu pada saat diskusi antar guru baik pada
b. Pelaksanaan Penelitian. Pada tahap pelaksanaan merupakan
pertemuan I, II dan III. Tahap observasi
tahap inti dimana pelaksanaan diskusi antar
bertujuan
guru berlangsung dengan langkahlangkah
,kreativitas, perhatian, maupun presentasi
berikut.
yang
1). Pertemuan I
skenario
a. Peneliti selaku pengawas sekolah memberi arahan umum
untuk
mengetahui
dilakukan
guru
kerjasama
dalam
pembelajaran
menyusun
maupun
dalam
melaksanakan Pembelajaran metode Kumon sebagai pengajaran analisis operasi hitung .
b. Pembelajaran metode Kumon sebagai pengajaran analisis operasi hitung
d. Refleksi
2). Pertemuan II
Berdasarkan hasil observasi selama
a). Guru melaksanakan
Pembelajaran
berlangsungnya kegiatan dan hasil evaluasi
metode Kumon sebagai pengajaran
pada
analisis operasi hitung sesuai skenario
refleksi. Hasil refleksi ini dijadikan acuan
pembelajaran yang dimiliki.
untuk merencanakan penyempurnaan dan
b). Peneliti melakukan penilaian pada guru terkait
dengan
implementasi
akhir
pertemuan
siklus
dilakukan
perbaikan siklus berikutnya. Semua tahap kegiatan
tersebut
mulai
dari
tahap
pembelajaran sesuai skenario yang
perencanaan, pelaksanaan maupun observasi
dibuat.
dan evaluasi dilakukan secara berulang-ulang
3). Pertemuan III
melalui siklus–siklus sampai ada peningkatan
a). Kelompok kerja guru melakukan diskusi
kendalakendala
katagori”baik” dengan rentang skor 80 - 89.
Pembelajaran metode
Jika skor yang diperoleh kurang dari 80-89,
tentang
pelaksanakan
sesuai yang diharapkan yaitu mencapai angka
Kumon sebagai pengajaran analisis
berarti
operasi hitung .
ditetapkan, maka perlu bimbingan pada siklus
b). Peneliti melakukan bimbingan dalam kelompok,
terkait
belum
memenuhi
target
yang
II
dengan
pembelajaran yang diterapkan guru.
PAPARAN DATA
dan merevisi skenario pembelajaran
SIKLUS I Berdasarkan pengamatan awal di
sehingga
menghasilkan skenario
pembelajaran yang sesuai dengan pakem. c. Observasi dan Evaluasi
SDN Petapan 2 semua guru kelas dan guru bidang studi jarang dan bahkan tidak pernah pemanfaatan Pembelajaran metode Kumon sebagai pengajaran analisis operasi hitung, hal
M as’od : M engoptimalkan Penguasaan Kecepatan Sistem Perkalian Bilangan FPB dan KPK dengan M etode Kumon Pada Siswa di SDN Petapan 2 61
ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman
siklus I ini, diawali dengan kegiatan diskusi
dan kemampuan guru di SDN Petapan 2
kelompok
Kecamatan Labang Semester Ganjil Tahun
permasalahan
yang
Pelajara 2014/2015 Selama ini guru lebih
pemanfaatan
lingkungan
banyak menggunakan buku paket dan alat
sumber belajar, dilanjutkan dengan informasi
peraga yang dimiliki sekolah sebagai sumber
tentang
belajar
manipulatif material sebagai
untuk
pembelajaran
melengkapi
di
kelas.
kegiatan
Demikian
pula
kerja
guru
(KKG)
tentang
dihadapi
dalam
sekolah sebagai
pemanfaatan
pembelajaran
pembelajaran inovatif
bagi
implementasi siswa dan
kegiatan pembelajaran di luar kelas sangat
implementasinya
dalam
proses
belajar
jarang dan bahkan tidak pernah dilakukan
mengajar.
guru
berdiskusi
dalam
dengan alasan tidak cukup waktu, masalah
kelompok kerja guru (KKG) di lingkungan
keamanan dan keselamatan siswa.Hal ini
internal SDN Petapan 2 Kecamatan Labang
sudah
dengan
Semester Ganjil Tahun Pelajara 2014/2015
pembelajaran yang menggunakan pendekatan
pada siklus I, peneliti mengadakan observasi
pembelajaran
tentang sikap guru dalam berdiskusi yang
tentu
kurang
aktif,
menyenangkan
sesuai
kreatif,
(Pakem)
efektif
dan
yang
harus
Saat
hasilnya sebagai berikut :
dilaksanakan dalam penerapan kurikulum yang sedang berlangsung.
Kegiatan dalam
Tabel. 1. Data Hasil Observasi Point List Observation No
Nama Guru (S ampel Responden)
Coopreative
Action
Interest
Presentation
1
Sampel X 1
(1- 10) 4
(1 – 40) 25
(1– 20) 15
(1- 30) 27
2
Sampel X 2
6,1
17
16
26
3
Sampel X 3
4,7
23
15
27
4
Sampel X 4
5,9
30
15
27
5
Sampel X 5
6,2
28
16
26
6
Sampel X 6
8
33
16
22
Penilaian terhadap pemahaman guru terhadap
pembelajaran (RPP) yang disusum guru
Pembelajaran
dalam siklus I, didapatkan hasil sebagai
metode
Kumon
sebagai
pengajaran analisis operasi hitung dalam
berikut :
bentuk program perencanaan pelaksanaan Tabel. 2 Data Hasil Observasi Pemahaman Pembelajaran Metode Kumon No 1
Nama Guru (Sampel Responden) Sampel X 1
Aspek yang dinilai 1 4
2 4
3 4
4 5
62
Widyagogik, Vol. 4 No.1 Juli-Desember 2016
2
Sampel X 2
3 4
Sampel X 3 Sampel X 4
5 6
Sampel X 5 Sampel X 6
Sedangkan Pembelajaran
penilaian
metode
implementasi
Kumon
5 5
4 4
4 3
3 5
4
4
4
5
4 4
4 4
3 3
4 4
kegiatan pembelajaran di kelas pada siklus I
sebagai
didapatkan hasil sebagai berikut :
pengajaran analisis operasi hitung dalam Tabel. 3 Data Hasil Penilaian Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Metode Kumon
Sampel X 1
1 5
Aspek yang dinilai 2 3 4 5 6 4 5 5 6 4
2 3
Sampel X 2 Sampel X 3
2 2
3 4
5 5
5 5
3 5
4 5
Sampel X 4 Sampel X 5
3 2
3 3
4 5
4 3
6
Sampel X 6
5
4
4
4
No
Nama Guru (samaran Responde)
1
Data penelitian tindakan sekolah yang
Jumlah Skor
Jumlah Nilai
26
86.67
4 5
22 27
73.33 90.00
3 6
4 3
22 21
73.33 70.00
4
5
26
86.67
sekolah
sebagai
sumber
belajar
melalui
diperoleh dari hasil observasi sikap guru dalam
kegiatan pembelajaran di kelas belum optimal,
kegiatan diskusi kelompok kerja guru tentang
sehingga perlu peningkatan.
pemanfaatan
lingkungan
sekolah
sebagai
Dengan adanya hasil observasi dan
sumber belajar pada siklus I, hasilnya termasuk
penilaian pada kegiatan siklus I maka
katagori “ kurang ” dengan ratarata nilai 65,8.
peneliti melakukan
Hal ini menunjukkan bahwa guru dalam
terhadap seluruh kegiatan pada siklus I,
berdiskusi belum menampakkan kerjasama,
maka ditemukan beberapa hambatan yang
aktivitas dan perhatian yang baik terhadap
mengakibatkan
permasalahan
kemampuan
guru
sebagai pengajaran analisis operasi hitung
Pembelajaran
metode
,sehingga diperlukan
pengajaran analisis operasi hitung .
Pembelajaran metode Kumon
bimbingan yang lebih
intensif.
refleksi. Dari refleksi
belum
Adapun Penilaian implementasi pemanfaatan
Pembelajaran pengajaran
metode
analisis
sebagai
operasi hitung
kegiatan
pembelajaran
termasuk
katagori
menunjukkan
Kumon
“
bahwa
di
dalam
kelas,hasilnya
kurang”. guru
Hal
ini
dalam
mengimplementasikan pemanfaatan lingkungan
optimalnya pemanfaatan
Kumon
sebagai
hambatan-hambatan
tersebut, antara lain guru belum sepenuhnya memahami
pemanfaatan
Pembelajaran
metode Kumon sebagai pengajaran analisis operasi hitung, dan guru dalam
memilih
sumber
belajar
Pembelajaran
dan
memilih
strategi
metode
Kumon
sebagai
pengajaran analisis operasi hitung belum
M as’od : M engoptimalkan Penguasaan Kecepatan Sistem Perkalian Bilangan FPB dan KPK dengan M etode Kumon Pada Siswa di SDN Petapan 2 63
sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini
SIKLUS II
terlihat dalam skenario pembelajaran guru
Pada
pada: aspek 1. jenis sumber belajar dari
dilaksanakan
lingkungan sekolah tidak tercantum, padahal
hambatan- hambatan yang dialami dalam
materi pelajaran ada kaitannya dengan
menyusun
lingkungan sekolah;. aspek 2. Kesesuaian
pelaksanaan pembelajaran di kelas pada siklus
antara materi pelajaran dengan media dan
I melalui kegiatan kelompok kerja guru
setrategi pembelajaran masih kurang; aspek
secara internal di lingkungan sekolah SDN
4. Kesesuaian antara tujuan pembelajaran
Petapan 2 sendiri. Adapun secara rinci uraian
dengan sumber bahan,lebih banyak hanya
kegiatannya sebagai berikut :
mencantumkan buku paket sebagai satusatunya sumber belajar. Dari
hasil
siklus
II,
kegiatan
adalah
skenario
Dalam
yang
mendiskusikan
pembelajaran
penyusunan
dan
skenario
pembelajaran khususnya pada aspek 1, 2 dan refleksi
pelaksanaan
4 guru melakukan revisi, dipandu oleh guru
pembelajaran di kelas, hambatan-hambatan
yang
yang ditemukan adalah sebagai berikut :
peneliti/
aspek 1.dalam kegiatan awal, guru tidak
pelaksanaan pembelajaran di kelas, terlebih
memberi informasi tujuan pembelajaran dan
dahulu dilakukan secara
simultan dengan
waktunya belum sesuai dengan perencanaan;
menggunakan
kelompok
aspek 2. kegiatan inti, langkah - langkah
sebagai siswa.
pembelajaran
sudah
mampu,
pengawas
dengan
bimbingan
sekolah.
Sebelum
anggota
guru
didominasi guru dengan
Sebagaimana kegiatan peneliti pada
metode ceramah sehingga kurang sesuai
siklus I, maka kegiatan pada siklus keduapun
dengan pembelajaran aktif, kreatif, efektip
dilakukan observasi, evaluasi dan penilaian.
dan menyenangkan (Pakem) ; aspek 3.
Hasil observasi terhadap sikap guru dalam
Kemampuan
berdiskusi pada siklus II dapat disajikan
guru
mengkaitkan
materi
pelajaran dengan lingkungan sekolah belum
sebagai berikut :
optimal; aspek 6. Tabel 4. Data Hasil Observasi Awal Pada Tahap II Point List Observation
No
Nama Guru (S ampel Responden)
1
Sampel X 1
8,3
30,1
12
28
86
B
2 3
Sampel X 2 Sampel X 3
8,1 7,9
32,9 38,6
19 18
26 28
83 92
A A
4 5
Sampel X 4 Sampel X 5
9 9,2
34,7 32,4
19 16
27 26
85 82
A A
6
Sampel X 6
8,2
33,1
12
26
83
B
Coopreative Action Interest Prasentation (1 – (1– (1- 10) (1- 30) 40) 20)
Jumlah S kor Mak.100
Kate Gori
64
Widyagogik, Vol. 4 No.1 Juli-Desember 2016
Hasil
penilaian
pemanfaatan
terhadap
pembelajaran
skenario
inovatif
manipulatif
dalam bentuk rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dapat disajikan sebagai
material sebagai implementasi pembelajaran
berikut :
Tabel 5. Data Hasil Penilaian Observasi Pembelajaran Metode Kumon Aspek yang dinilai
Nama Guru (Sampel Responden)
No
1
2
3
4
Katagori
1 2
Sampel X 1 Sampel X 2
8 7
7 8
9 6
8 7
A A
3
Sampel X 3
4 5
Sampel X 4 Sampel X 5
8 8
7 4
7 4
7 5
A B
7
4
4
4
B
6
Sampel X 6
8
4
4
4
B
Hasil penilaian terhadap pelaksanaan
pembelajaran manipulatif material sebagai
implementasi pembelajaran inovatif dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 6. Data Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Metode kumon No
Nama Guru
1
Aspek yang dinilai
Sampel X 1
1 5
2 4
3 5
4 4
5 4
6 4
2
Sampel X 2
4
4
4
4
4
4
3 4
Sampel X 3 Sampel X 4
5 4
4 3
4 4
5 4
4 4
5 4
5 6
Sampel X 5 Sampel X 6
4 5
4 4
4 4
4 4
4 4
4 5
Katagori B B A C B B
Data yang diperoleh dari observasi
terhadap hasil yang diperoleh peneliti pada
sikap guru pada siklus II, setelah dianalisis
siklus II ini adalah adanya peningkatan
ada
peningkatan kearah perbaikan yaitu
kemampuan guru atas Pembelajaran metode
berada pada katagori “baik”, dengan rata-rata
Kumon sebagai pengajaran analisis operasi
nilai 89. Sedangkan untuk penilaian skenario
hitung . Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-
pembelajaran dan penilaian
rata yang diperoleh dalam memprogramkan
pembelajaran,
masing-masing
pelaksanaan juga
ada
pembelajaran serta dalam implementasinya di
peningkatan yang ke arah yang lebih baik
kelas
yaitu: untuk skenario pembelajaran berada
peningkatan
pada katagori “baik” dengan nilai rata-rata 87,
pelaksanaan
dan
pelaksanaan
sebagai pengajaran analisis operasi hitung
pembelajaran di kelas berada pada katagori
yang lebih baik. Sedangkan dari jumlah guru
“baik” dengan nilai rata-rata 86. Dengan
,75%
melihat hasil pada siklus II, maka refleksi
ditetapkan.
untuk
penilaian
yang
sudah
sudah menunjukkan adanya kemampuan
guru
untuk
Pembelajaran metode Kumon
mencapai
kriteria
yang
M as’od : M engoptimalkan Penguasaan Kecepatan Sistem Perkalian Bilangan FPB dan KPK dengan M etode Kumon Pada Siswa di SDN Petapan 2 65
peningkatan signifikan.
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian 6 orang guru yang terlibat, 5 orang guru sudah mendapat
skor
sedangkan
1
dengan orang
katagori “baik” dengan
katagori
“cukup”.Oleh karena itu dilanjutkan dengan tindakan siklus II yang hasilnya secara umum ada peningkatan ke arah yang lebih baik yaitu
motivasi Dengan
belajar
secara
demikian
dapat
disimpulkan " bahwa metode Kumon dapat mengoptimalkan penguasaan perkalian siswa di SDN Petapan 2 Kecamatan Labang Semester Ganjil Tahun Pelajara 2014/2015 serta dapat mengubah pola mengajar guru menjadi semakin rekreatif, edukatif dan menyenangkan"
90% guru sudah mendapatkan katagori baik
Saran
dengan skor rata-rata 80 – 89. Hal ini sudah
Mengingat besarnya manfaat hasil penelitian
sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Secara rinci perolehan nilai ratarata peningkatan kemampuan guru dalam Pembelajaran
metode
Kumon
sebagai
tindakan ini, peneliti menyarankan kepada beberapa pihak antara lain : Bagi guru pengajar matematika Hendaknya menerapkan penggunaan variasi metode Kumon dalam mengajarkan
pengajaran analisis operasi hitung .
perkalian
untuk
siswa
karena
terbukti siswa lebih mudah dalam memahami
PENUTUP
perkalian.
Kesimpulan Berdasarkan
pembahasan
penelitian observatif oleh Kepala tentang
terutama
sekolah
Hendaknya membantu guru dalam pengadaan Rolet Magnet supaya variasi
pengarahan konsep metode Kumon guna
metode Kumon bisa diterapkan oleh guru di
mengefektifkan pengajaran matematika" yang
sekolahnya.
tercermin
Bagi pengambil kebijakan
melalui 10 pembinaan
pembelajaran
pembinaan
Bagi Kepala Sekolah.
dan
selama
"Optimalisasi
temuan
indikator, sampai
dengan
metode
terbukti
penerapan Kumon
Hendaknya pembiasaan
mensosialisasikan
penggunaan
variasi
metode
berlangsung terjadi peningkatan mutu gaya
Kumon untuk mengoptimalkan penguasaan
mengajar
inovatif,
perkalian siswa, serta memperbanyak media
di SDN Petapan 2
Rolet Magnet untuk disebarkan ke sekolah
Kecamatan Labang Semester Ganjil Tahun
yang membutuhkan sebab media ini dapat
Pelajara 2014/2015 melalui hasil pengamatan
menciptakan
pengawas sekolah selaku peneliti telah terjadi
Kreatif, efektif dan menyenangkan.
yang
variatif
sedangkan bagi siswa
dan
pembelajaran
yang
aktif,
66
Widyagogik, Vol. 4 No.1 Juli-Desember 2016
DAFTAR PUSTAKA Cholik, M, 2005. Penulisan Laporan Hasil Penelitian. Makalah disajikan dalam Diklat Teknis PTK. Depdiknas 2002. kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Kelas III Jakarta : Depdikbud. lntemet, 2005 Metode Kumon. Website : www.kumon.co.id ............, 2005 lnfo Kumon Buletin Triwulan Edisi 15 Bulan Januari. Jakarta : PT. Kei Indonesia. Kasbolah Kasihani, Es, 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang : UM. Sikandar, 2004. Kurikulum 1004 (Berbasis Kompetensi), Jakarta : Balitbang Depdiknas. Sumarno dan Sukahar, 1997. Matematika 3 Mari Berhitung. Jakarta : Balai Pustaka.
1
Widyagogik, Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2016