KODE MODUL M.PTL.OPS.004(1).A
Milik Negara Tidak Diperdagangkan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK LISTRIK PROGRAM KEAHLIAN PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK
MENGOPERASIKAN MESIN PRODUKSI DENGAN KENDALI ELEKTROMEKANIK
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Modul M.PTL.OPS.004.(1).A
i 2005
KODE MODUL
Milik Negara Tidak Diperdagangkan
M.PTL.OPS.004(1).A
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK LISTRIK PROGRAM KEAHLIAN PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK
MENGOPERASIKAN MESIN PRODUKSI DENGAN KENDALI ELEKTROMEKANIK
Tim Penulis: 1. Ngatimin, S.Pd 2. Drs. Suharto 3. Drs. Heru Oktavianus
Fasilitator: Wiono, S.Pd DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A
ii
KATA PENGANTAR Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul interaktif dan modul manual. Adapun modul manual terdiri atas bidang-bidang dan programprogram keahlian kejuruan yang berkembang di dunia kerja baik instansi maupun perusahaan. Tahun Anggaran 2005 telah dibuat sebanyak 300 modul manual terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan 32 (tiga puluh dua) program keahlian yaitu: Bisnis dan Manajemen (Administrasi Perkantoran dan Akuntansi), Pertanian (Agroindustri pangan dan nonpangan, Budidaya Tanaman, Budidaya Ternak Ruminansia, Pengendalian Mutu), Seni Rupa dan Kriya (Kriya Kayu, Kriya Keramik, Kriya Kulit, Kriya Logam Kriya Tekstil), Tata Busan, Teknik Bangunan (Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Baja dan Alumunium, Teknik Konstruksi Batu Beton, Tekni Industri Kayu), Teknik Elektronika (Teknik Audio Vidio, Teknik Elektronika Industri), Teknik Listrik (Pemanfaatan Energi Listrik, Teknik Distribusi, Teknik Pembangkit Ketenagalistrik-kan), Teknik Mesin (Mekanik Otomotif, Pengecoran Logam, Teknik Bodi Otomotif, Teknik Gambar Mesin, Teknik Pembentukan, Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Teknik Pemesinan), Teknologi Informasi dan Komunikasi (Multimedia, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan), dan program Normatif Bahasa Indonesia. Modul ini disusun mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004 dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi (Competency Based Training/CBT). Diharapkan modul-modul ini digunakan sebagai sumber belajar pokok peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Kejuruan khususnya SMK dalam mencapai standar kompetensi kerja yang diharapkan dunia kerja. Penyusunan modul dilakukan oleh para tenaga ahli kejuruan dibidangnya terdiri atas para Guru SMK, para Widyaiswara Pusat Pengembangan
Penataran Guru
(PPPG) lingkup Kejuruan dengan para nara sumber dari berbagai perguruan Tinggi, para praktisi Balai Latihan dan Pengembangan Teknologi (BLPT) dan
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A
iii
unsure dunia usaha dan industri (DU/DI), dan berbagai sumber referensi yang digunakan baik dari dalam dan luar negri. Modul dilakukan melalui beberapa tahap pengerjaan termasuk validasi dan uji coba kepada para peserta Diklat/Siswa di beberapa SMK. Sesuai perkembangan paradigma yang selalu terjadi, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah beserta para penulis dan unsure terlibat, menerima masukan-masukan konstruktif dari berbagai pihak khususnya para praktisi dunia usaha dan industri, para akademis, dan para psikologis untuk dihasilkannya Sumber Daya Manusia (SDM) tingkat menengah yang handal. Pada kesempatan baik ini kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada berbagai pihak terutama tim penyusun modul, para nara sumber dan fasilitator, serta para editor atas dedikasi dan pengorbanan waktu, tenaga, dan pemikiran untuk dihasilkannya modul ini. Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta Diklat SMK atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK. Jakarta, Desember 2005 a.n. Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Dr. Joko Sutrisno, MM NIP 131415680
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A
iv
DAFTAR ISI Kata Pengantar ……………………………………………………………………… i Daftar isi ………………………………………………………………………………. iii Peta kedudukan modul ………………………………………………………….. vi Mekanisme pemelajaran ………………………………………………………… vii Glossary ………………………………………………………………………………… viii BAB. I PENDAHULUAN .………………………………………………………. 1 A.
Deskripsi …………………………………………………………… 1
B.
Prasyarat ………………………………………………………….. 2
C.
Petunjuk penggunaan modul ……………………………..… 2
D.
Tujuan akhir ………………………………………………………. 4
E.
Kompetensi ……………………………………………………….. 6
F.
Cek kemampuan ………………………………………………… 10
BAB. II PEMELAJARAN .……………………………………………………… 13 A.
Rencana belajar Siswa 1……………………………………… 13
B.
Kegiatan belajar ………………………………………………… 15 Kegiatan belajar 1. Macam-macam Titik Kontak dan Saklar Manual …………
15
a.
Tujuan kegiatan pemelajaran …………………..…
15
b.
Materi Pembelajaran……………………………………
15
c.
Rangkuman ………………………………………………
47
d.
Evaluasi……………………………………………………..
49
e.
Kunci Jawaban ………..………………………………..
50
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A
v
C.
Rencana Belajar Siswa 2 ......................................
53
Kegiatan belajar 2. ..........................................
56
a. Tujuan kegiatan pemelajaran …………………..…..
56
b. Materi Pembelajaran ……………………………………
56
c. Rangkuman ……………………………………………… .
77
d. Evaluasi…………………..…………………………………..
78
e. Kunci Jawaban ……. ...……………………………….... . 79
D.
f. Kriteria Penilaian Praktik ……………………………….
81
Rencana Belajar Siswa 3 ......................................
84
Kegiatan belajar 3. Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan
E.
Pengereman……………………
87
a. Tujuan kegiatan pemelajaran …………………..…..
87
b. Materi Pembelajaran ……………………………………
87
c. Rangkuman ………………………………………………..
116
d. Evaluasi ………………….…………………………………..
117
e. Kunci Jawaban ..………………………………………....
119
f. Kriteria Penilaian Praktik ………………………………
124
Rencana Belajar Siswa 4 ......................................
127
Kegiatan Belajar 4. Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor Listrik Dahlander ........................
129
a. Tujuan kegiatan pemelajaran …………………..…..
129
b. Materi Pembelajaran ……………………………………
129
c. Rangkuman ………………………………………………..
150
d. Evaluasi ………………….…………………………………..
151
e. Kunci Jawaban ..………………………………………....
152
f. Kriteria Penilaian Praktik ………………………………
153
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A
vi
BAB. III EVALUASI …………………………………………………………..….. 156 A.
Soal Test Evaluasi ………………………………………….. 156
B.
Kunci Jawaban………………………………………………… 159
BAB. IV PENUTUP ……………………………………………………………...... 162 UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT ....................... 163 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 164 KRITERIA PENILAIAN PRAKTIK ............................... 165 FORMAT PENILAIAN ................................................. 168
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A
vii
PETA KEDUDUKAN MODUL Peta ini (shadow dan font merah) menunjukan tahapan atau tata urutan kompetensi yang harus dilalui peserta diklat dalam menyelesaikan modul.
PTL.KON.002
PTL.KON.007
PTL.OPS.006
PTL.HAR.007
PTL.OPS.005 PTL.KON.001
PTL.KON.008
PTL.OPS.004
Pengendali Mesin Listrik
TAMATAN SMK
PTL.HAR.012
Kedudukan Modul ini (Mengoperasikan mesin Produksi dengan Kendali Elektromekanik)
Untuk mempelajari modul ini peserta Diklat terlebih dahulu harus menyelesaikan Kompetensi awal yaitu; Kompetensi PTL.KON.001, PTL.KON.002, PTL.KON.007, PTL.KON.008. Setelah menyelesaikan modul ini peserta Diklat dapat melanjutkan kompetensi PTL.OPS.005, PTL.OPS.006 (Bagi yang belum). Dapat pula melanjutkan kompetensi PTL.HAR.007 dan PTL.HAR.012
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A
vi
Mengoperasikan Mesin Produksi Dengan Kendali Elektromekanik _________________________________________________________
MEKANISME PEMELAJARAN Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui alur mekanisme pemelajaran sebagai berikut: START
Lihat Kedudukan Modul
Lihat Petunjuk Penggunaan Modul
Kerjakan Cek Kemampuan
Y
Nilai ≥ 7 T Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar n
Kerjakan Evaluasi
T
Nilai ≥ 7
Y
Modul berikutnya/Uji Kompetensi
PTL.OPS 004 _________________________________________________________
GLOSSARY No. 1.
Istilah Bimetal
Keterangan Logam paduan yang terbuat dari 2 unsur berbeda Istilah motor listrik tiga fasa yang kecepatan
2.
Dahlander
putarannya
dapat
diubah
(cepat/lambat
atau
tinggi/rendah) 3.
Forward
Arah putaran maju suatu motor listrik
4.
Fuse
Pemutus arus Istilah yang digunakan untuk menjalankan motor
5.
Inching/Jogging
6.
Indikator gangguan
Lampu tanda
Kendali
Pengendalian
Elektromekanik
mekanik elektrik
8.
Koil
Kumparan kawat pada kontaktor/relay
9.
Kontak
Titik tempat persambungan arus listrik
7.
listrik pada operasi sesaat
Saklar
semi
kontak
otomatis
yang
berdasarkan
bekerja
pada
berdasarkan
10.
Kontaktor magnet
11.
Motor listrik
Mesin yang merubah energi listrik menjadi mekanik
12.
Mula jalan
Awalan gerak sebuah motor listrik
13.
NO
Normally open (kondisi kontak terbuka saat normal)
14.
NC
Normally close (kondisi kontak tertutup saat normal)
kemagnetan
Proses memberhentikan putaran suatu motor listrik
15.
Pengereman
16.
Push button
Tombol yang bekerja dengan penekanan
17.
Relay
Saklar yang beroperasi dengan magnet listrik
18.
Reset
Operasi untuk mengembalikan pada keadaan semula
19.
Reverse
Arah putaran mundur suatu motor listrik
20.
Soket
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A
baik secara elektris maupun secara mekanis
Tempat persambungan listrik antara komponen dengan pengawatan listriknya
viii
No.
Istilah
21.
SOP
22.
TDR
23.
Tegangan jaring
24.
Timer
25. 26. 27. 28.
Tombol tekan Off Tombol tekan ON TOR U, V, W
Standard
Keterangan Operational Prosedure
(petunjuk
pelaksanaan operasi yang ditetapkan) Time delay relay = Rele penunda waktu Jala-jala sumber listrik yang digunakan sebagai tegangan sumber Alat yang bekerja menggunakan batas waktu Tombol
tekan
yang
biasanya
digunakan
menonaktifkan (menghentikan) suatu aliran listrik Tombol
tekan
yang
biasanya
digunakan
mengaktifkan (mengoperasikan) suatu aliran listrik Thermal Overload Relay = relay yang bekerja berdasarkan suhu akibat arus listrik yang berlebihan Terminal
untuk
penyambungan
ujung-ujung
kumparan pada motor listrik 3 fasa Sistem penghubungan kumparan motor listrik 3 fasa
29.
Y (Star/Bintang)
berbentuk
bintang,
yang
akan
menentukan
tegangan kerja motor listrik tersebut Sistem penghubungan kumparan motor listrik 3 fasa 30.
∆ (Delta/Segitiga)
berbentuk
segitiga,
yang
akan
menentukan
tegangan kerja motor listrik tersebut 31. 32.
Y Rangkap (Double
Kedua pasang kumparan motor dahlander secara
Star/Bintang)
hubungan bintang
∆ Rangkap ( Double
Kedua pasang kumparan motor dahlander secara
Delta/Segitiga)
hubungan segitiga
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A
ix
BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Pengalaman belajar yang diharapkan dari modul ini adalah penguasaan keterampilan
yang
sangat
diperlukan
untuk
menunjang
pemenuhan
kompetensi seseorang dalam hal mengoperasikan mesin produksi dengan kendali
elektromekanik.
Dengan
ruang
lingkup
pembelajaran
tentang
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan jenis pengasutan motor listrik sebagai penggerak mesin produksi. Memahami SOP, mengidentifikasi komponen dan memahami fungsi komponen pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektromekanik. Memahami diagram kerja dan sistem kelistrikan, memahami urutan operasi serta memahami kebijakan dan prosedur K3 pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektromekanik. Pada modul ini dibahas tentang jenis-jenis peralatan yang digunakan dalam Rangkaian Pengendali Dasar dan peralatan yang digunakannya, antara lain pembahasan tentang saklar, kontaktor magnet, thermal overload relay (TOR), dan time delay relay. Empat kelompok keterampilan yang akan diberikan dalam modul ini adalah tentang: Pertama Saklar manual dan kontaktor magnet; Kedua Rangkaian sederhana menggunakan kontaktor dan rele penunda waktu (Time delay relay); Ketiga Rangkaian mula jalan-reverse-
Forward dan Pengereman; dan kelompok keempat adalah Rangkaian kontrol kecepatan motor listrik dahlander. Strategi pembelajaran yang disarankan pada modul ini adalah berlatih melalui suatu kegiatan praktik, sehingga dalam pembelajarannya diharapkan ada perlengkapan yang menunjang. Dengan modul ini, sangat memungkinkan bagi Siswa yang lebih cepat untuk maju pada kompetensi berikutnya sesuai dengan kecepatan masing-masing.
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A
x
B. Prasyarat Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah pengetahuan tentang simbol listrik dan dasar-dasar listrik/elektronika. Untuk menyelesaikan modul ini peserta Diklat harus terlebih dahulu menyelesaikan kompetensi dasar sebagai berikut: 1. PTL. KON. 002
Menyiapkan bahan kebutuhan kerja
2. PTL. KON. 001
Melaksanakan persiapan pekerjaan awal
3. PTL. KON. 007
Memasang sistem perpipaan dan saluran
4. PTL. KON. 008
Memasang dan menyambung sistem pengawatan
C. Petunjuk Penggunaan Modul Petunjuk bagi Siswa: Untuk dapat dinyatakan lulus, Anda harus: (a) Menjawab semua pertanyaan dengan benar (b) Mengerjakan seluruh tugas-tugas yang diberikan (c)
Melaksanakan tugas praktek dengan benar
(d) Mengisi lembaran kerja yang diberikan tiap kegiatan belajar Langkah yang harus ditempuh: (a) Menyiapkan bukti penguasaan kemampuan awal yang dipersyaratkan (b) Melaksanakan test kemampuan awal yang dipersyaratkan (c) Mempelajari isi modul ini dengan seksama (d) Menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, antara lain sbb; 1. Buku modul M.PTL. OPS. 004 (1) A 2. Menggunakan pakaian kerja 3. Membaca Manual Book pengoperasian mesin produksi 4. Alat ukur dan pemeriksaan bahan elektromekanik 5. Lembaran kerja 6. Perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja.
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A
xi
Aktifitas yang harus dilakukan Siswa adalah: 1. Membaca dan mempelajari bahan referensi sebagai penunjang materi yang akan diberikan 2. Menyelesaikan semua tugas yang diberikan 3. Meminta Guru/Pelatih/Instruktur untuk merespon kegiatan Saudara 4. Menyelesaikan tes formatif tiap kegiatan pembelajaran 5. Menyelesaikan tugas-tugas praktik 6. Dalam mengerjakan latihan, cobalah sendiri terlebih dahulu sebelum melihat kunci jawaban 7. Kunci jawaban untuk masing-masing jawaban terdapat pada akhir kegiatan tersebut. Perlengkapan yang harus disiapkan oleh Guru: 1. Memberi penjelasan yang relavan dengan pembelajaran modul 2. Memberi bantuan pada Siswa yang mengalami hambatan belajar 3. Memeriksa tugas-tugas Siswa 4. Menyediakan laboratorium yang diperlengkapi komponen praktik yang dituntut dalam modul . Aktifitas yang harus dilakukan Guru adalah: 1. Membantu Siswa dalam merencanakan Diklat yang akan ditempuh 2. Membimbing Siswa peserta Diklat dalam kegiatan pelatihan 3. Membantu Siswa dalam memahami konsep dan praktik 4. Mengorganisasikan seluruh kegiatan pendidikan dan pelatihan 5. Mempersiapkan prosesi dan perangkat penilaian 6. Melaksanakan penilaian hasil pelatihan 7. Mencatat pencapaian kemajuan peserta Diklat
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A
xii
D. Tujuan Akhir 1. Kinerja yang diharapkan: 1.1. Mempersiapkan operasi Personil yang berwenang dikoordinasi untuk meyakinkan bahwa pelaksanaan persiapan terkoordinasi secara efektif dengan pihak lain yang terkait Tombol dan indikator yang berkaitan dengan operasi dipersiapkan sesuai SOP Petunjuk operasi dilaksanakan sesuai deskripsi /urutan kerja pada SOP 1.2. Melaksanakan operasi Personil yang berwenang dikoordinasi untuk meyakinkan bahwa pelaksanaan persiapan terkoordinasi secara efektif dengan pihak lain yang terkait Tombol dan indikator yang berkaitan dengan operasi sesuai SOP Operasi dilaksanakan sesuai dengan petunjuk deskripsi/urutan kerja pada SOP 1.3. Mengamati dan menangani masalah operasi Gangguan
yang
berkaitan
dengan
penyimpangan
operasi
diidentifikasi, dengan memperhatikan toleransi yang sesuai instruksi manual Penyimpanan yang teridentifikasi penyebabnya ditentukan alternatif penanggulangannya Alternatif penyelesaian masalah dikonsultasikan dengan pihak terkait di tempat kerja Pemecahan
masalah
gangguan
dilaksanakan
sampai
dengan
gangguan diselesaikan 1.4. Membuat laporan pengoperasian Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh lembaga
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A
xiii
Format
laporan
disimpan/diarsipkan
sesuai
prosedur
yang
ditetapkan 2. Kriteria Keberhasilan Setelah menyelesaikan modul ini, Anda harus mampu: 1.
Membuat rangkaian kontrol magnetik sederhana pada aplikasi mesinmesin Listrik
2.
Mengidentifikasikan peralatan operasi mesin listrik yang digunakan
3.
Menjelaskan jenis-jenis kontak pada operasi mesin listrik
4.
Menerapkan kontaktor magnet sebagai kendali mesin listrik
5.
Menerapkan Thermal Overload Relay (TOR) untuk mengendalikan operasi mesin-mesin listrik
6.
Memahami prinsip penyambungan motor listrik 1 fasa dan 3 fasa
7.
Membuat rangkaian kontrol motor listrik menggunakan kontaktor untuk tujuan mula jalan, reverse-forward dan pengereman
8.
Merangkai gambar rangkaian kontrol motor listrik dahlander lilitan tunggal dan lilitan terpisah menggunakan kontaktor
9.
Melacak gangguan pada kontrol motor listrik dahlander lilitan tunggal maupun lilitan terpisah
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A
xiv
E. Kompetensi KOMPETENSI KODE DURASI PEMELAJARAN LEVEL KOMPETENSI KUNCI
1. Mempersiapkan operasi
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A
1
1
1
1
E
F
G
1
1
1
Dalam melaksanakan kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya: Kebijakan yang berlaku diperusahan harus dipatuhi Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan SOP yang berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi
KONDISI KINERJA
SUB KOMPETENSI
: Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektro mekanik : PTL.OPS.004(1).A : 100 Jam @ 45 menit A B C D
KRITERIA KINERJA
Peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian diidentifikasi masing-masing fungsinya sesuai SOP
Diagram kerja dan sistem kelistrikan dipahami berdasarkan standar praktis
Tombol dan indikator operasi diidentifikasi sesuai dengan diagram dan
LINGKUP BELAJAR
Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan jenis pengasutan motor listrik sebagai penggerak mesin produksi
MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Mengikuti standar Memhami SOP Mengisi check list K3 dalam pengoperasian persiapan pengoperasian mesin produksi pengoperasian pengoperasian dengan kendali mesin produksi mesin produksi elektro mekanik dengan kendali dengan kendali elektro mekanik Mengidentifikasi elektro mekanik komponen Mengkoordinasikan pengoperasian persiapan mesin produksi pengoperasian dengan kendali mesin produksi elektro mekanik dengan kendali Memahami fungsi elektro mekanik komponen kepada pihak lain pengoperasin yang berwenang mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Memahami
6
SUB KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR SIKAP
urutan operasi
2. Melaksanakan operasi
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A
Kebijakan dan prosedur K3 dipahami
Personil yang berwenang dikoordinasi untuk meyakinkan bahwa pelaksanaan persiapan terkoordinasi secara efektif dengan pihak lain yang terkait Tombol dan indikator yang berkaitan dengan operasi dipersiapkan
Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan jenis pengasutan motor listrik sebagai penggerak mesin produksi
MATERI POKOK PEMELAJARAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN diagram kerja dan sistem kelistrikan
Melakukan koordinasi persiapan pengoperasian dengan pihak lain yang berwenang
Memahami urutan operasi mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Memahami kebijakan dan prosedur K3 pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Melakukan start Up pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektro mekanik Melakukan shut down mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Menyiapkan tombol dan indikator pengoperasian mesin produksi dengan kendali elekto mekanik
Mengoperasikan mesin produksi dengan kednali elektro mekanik
7
SUB KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR SIKAP
MATERI POKOK PEMELAJARAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN
sesuai SOP
3. Mengamati dan menangani masalah operasi
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A
Operasi dilaksanakan sesuai deskripsi /urutan kerja pada SOP
Gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan operasi diidentifikasi, dengan memperhatikan toleransi yang sesuai instruksi manual
Penyimpanan yang teridentifikasi penyebabnya ditentukan alternatif penanggulangannya
Alternatif penyelesaian masalah dikonsultasikan dengan pihak terkait di tempat kerja
Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan jenis pengasutan motor listrik sebagai penggerak mesin produksi
Mengkonsultasikan alternatif pemecahan masalah gangguan pada pihak terkait
Menganalisa gangguan pada pengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Memahami cara mengatasi gangguan pada pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Mengatasi gangguan pada pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
8
SUB KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR SIKAP
4. Membuat laporan pengoperasian
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A
Pemecahan masalah gangguan dilaksanakan sampai dengan gangguan diselesaikan
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan
Format laporan disimpan/diarsipkan sesuai prosedur yang ditetapkan
MATERI POKOK PEMELAJARAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN
Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan jenis pengasutan motor listrik sebagai penggerak mesin produksi
9
F. Cek Kemampuan Gunakan tabel berikut ini untuk mengukur apakah calon peserta diklat telah memahami
masalah
pengontrolan
motor-motor
listrik
dengan
menggunakan kontaktor magnetik dalam pengoperasiannya? hal ini diperlukan sebagai pengetahuan pendukung untuk dapat memproleh kompetensi utama dalam pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektromekanik pada modul ini. Kemampuan* No.
Indikator Kinerja dan Kriteria keberhasilan
A 1.
Menentukan Persyaratan Kerja Instruksi kerja dipahami
2.
Gambar kerja dibuat dengan benar
3.
Peralatan keselamatan kerja dipahami
4.
Tanda keselamatan kerja dipahami
5.
Bahan yang akan digunakan dipahami
6.
Rencana dan langkah kerja dibuat
7.
Mesin-mesin listrik yang digunakan ditentukan
B 1. 2.
Mempersiapkan pengoperasian mesin listrik Peralatan yang akan digunakan ditentukan Peralatan yang diperlukan dipilih
3.
Peralatan yang dipilih diperiksa
4. 5.
Peralatan pengaman yang akan digunakan ditentukan Peralatan keselamatan kerja diperiksa
6.
Peralatan keselamatan kerja digunakan
C 1.
Melaksanakan pengoperasian mesin listrik Rangkaian, Tombol dan Indikator operasi sesuai SOP Petunjuk operasi dilaksanakan sesuai deskripsi /urutan kerja pada SOP
2.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Ya
Tidak
7 8 9
<7
10
Kemampuan* No.
Indikator Kinerja dan Kriteria keberhasilan
3.
Tidak
7 8 9
<7
Melakukan koordinasi pada yang berwenang dengan pihak lain yang terkait Mengamati dan menangani masalah operasi Penyimpanan yang teridentifikasi penyebabnya ditentu-kan alternatif penanggulangannya Gangguan dan penyimpangan operasi diidentifikasi Penyelesaian masalah dikonsultasikan dengan pihak terkait Pemecahan masalah gangguan diselesaikan
D 1. 2. 3. 4. E 1.
Membuat laporan pengoperasian mesin listrik Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur Format laporan disimpan/diarsipkan sesuai prosedur
2.
NB:
Ya
*
Berikan tanda √ pada kolom YA sesuai dengan score perolehan kompetensi apabila item tersebut dinilai lebih dari 70.
* Berikan tanda √ pada kolom TIDAK pada setiap item apabila perolehan score kompetensi antara 0 s.d 70. Untuk menggunakan Cek kemampuan ini guru diklat dapat melakukan dengan memberikan
test kepada calon
peserta diklat yang
akan
mendapatkan kompetensi ”Mengoperasikan Mesin Produksi Dengan
Kendali Elektromekanik” dengan cara calon peserta diklat untuk mengerjakan soal test evaluasi yang terdapat pada setiap kegiatan belajar dan bagian evaluasi akhir pada modul ini dengan mengikuti atau tanpa mengikuti kegiatan belajar. Format penilaian evaluasi kegiatan teori dan praktek dapat menggunakan format yang tersedia dalam modul ini. Apabila calon peserta diklat dapat
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
11
mengerjakan seluruh soal evaluasi tersebut dengan hasil setiap kegiatan belajar di atas 70 %, maka dinyatakan telah kompeten.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
12
BAB. II PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Siswa 1 Kompetensi
:
Mengoperasikan
mesin
produksi
dengan
kendali
produksi
dengan
kendali
produksi
dengan
kendali
elektromekanik KODE
:
PTL.OPS.004(1).A
Sub Kompetensi: 1. Mempersiapkan
pengoperasian
mesin
elektromekanik 2. Melaksanakan
pengoperasian
mesin
elektromekanik 3. Mengamati dan menangani masalah operasi mesin produksi dengan kendali elektromekanik 4. Membuat laporan pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektromekanik Penyajian modul ini dibagi dalam 4 Kegiatan Belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1
: Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual
Kegiatan Belajar 2
: Rangkaian Sederhana Menggunakan Kontaktor Dan Rele Penunda Waktu TDR
Kegiatan Belajar 3
: Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan Pengereman
Kegiatan Belajar 4
: Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik Dahlander
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
13
No.
Kegiatan Belajar
1.
Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual
A B C
Titik Kontak Saklar Manual
D E
F
Tanggal Waktu Tempat Perubahan Paraf Guru
Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Motor Listrik Arus Bolak balik Lembar Kerja Rangkaian Kendali Motor Listrik dengan Magnetik Kontaktor Evaluasi Balajar 1
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
14
B.
Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1. Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah menyelesaikan bagian modul ini diharapkan Anda mampu: 1. Menyebutkan macam-macam saklar push button 2. Mengidentifikasikan peralatan pengendali mesin listrik yang digunakan 3. Menjelaskan jenis-jenis kontak pada pengendali arus listrik 4. Menjelaskan penggunaan kontaktor magnet sebagai saklar kendali 5. Menjelaskan cara menggunakan thermal overload relay (TOR) 6. Menjelaskan cara menggunakan time delay relay 7. Memahami prinsip penyambungan motor listrik 1 fasa dan 3 fasa b. Materi Pembelajaran a. Titik Kontak 1. Titik Kontak Jenis a (Normally Open/NO) Titik kontak ini sebelum bekerja dalam keadaan terbuka dan bila bekerja maka titik kontak akan menutup sehingga mengalirkan arus listrik. Titik kontak semacam ini banyak dipakai pada Push Botton untuk tombol start karena hanya akan menghubungkan kontak selama tombol ditekan.
(a) Kontak Belum Bekerja (terbuka)
(b) Kontak Bekerja setelah ditekan (tertutup)
2. Titik Kontak Jenis b (Normally Close/NC) Kontak ini dalam keadaan tertutup atau terhubung sehingga mengalirkan arus listrik. Apabila kontak ini ditekan atau bekerja,
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
15
maka titik kontak akan terbuka sehingga arus akan terputus/terhenti. Titik kontak ini banyak dipakai dalam Push Botton untuk tombol stop karena kontaknya akan membuka, jika tombol ditekan
(a) Kontak Belum Bekerja (tertutup)
(b) Kontak Bekerja Setelah ditekan (terbuka)
3. Titik Kontak Jenis c (NO dan NC) Titik kontak ini bekerja dengan prinsip kedua kontak diatas. Kontak ini memiliki tiga buah titik kontak. Apabila kontak belum bekerja maka salah satu kontak akan terhubung dengan kontak lain sedangkan kontak yang lain akan terbuka. Kontak ini memiliki tiga buah titik kontak. Kontak NC
Kontak NC
Kontak NO
Kontak NO
(a) Kontak Belum Bekerja Bekerja
(b) Kontak
b. Saklar Manual Saklar
manual
ialah
saklar
yang
berfungsi
menghubung
dan
memutuskan arus listrik yang dilakukan secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya. Dengan kata lain pengoperasian saklar ini langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga dapat juga
disebut
saklar
mekanis.
Pada
saat
saklar
memutus
dan
menghubung, pada kontak saklar akan terjadi percikan bunga api terutama pada beban yang besar dan tegangan yang tinggi. Karena itu gerakan memutus dan menghubung saklar harus dilakukan secara cepat
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
16
sehingga percikan bunga api yang terjadi kecil. Dengan saklar ini motor listrik dapat dihubungkan langsung dengan jala-jala (direct on line), atau dapat pula saklar ini digunakan sebagai starter (alat asut) pada motormotor listrik 3 fasa daya kecil. 1. Saklar SPST (Single Pole Single Throw Switch) Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu arah,
Fungsinya
memutus
dan
untuk
menghubung
saja. Saklar jenis SPST ini hanya digunakan pada motor listrik dengan daya kurang dari 1 PK. 2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch) Saklar SPDT adalah
saklar
yang
terdiri dari satu
kutub dengan dua arah
hubungan.
Saklar ini dapat bekerja
sebagai penukar. Pemutusan dan penghubungan hanya bagian kutub positif atau fasanya saja. 3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch) Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya dapat memutus dan menghubung saja. 4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch) Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan dua arah. Sakelar jenis ini dapat bekerja sebagai penukar. Pada instalasi motor sebagai
listrik
dapat pembalik
digunakan putaran
motor listrik arus searah dan motor listrik satu fasa. Juga dapat digunakan sebagai pelayanan dua sumber tegangan pada satu motor listrik.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
17
5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch) Saklar TPST adalah sakelar dengan satu arah
pelayanan.
Digunakan
untuk
melayani motor listrik 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya. 6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch) Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke dua
arah.
instalasi sistem
Saklar ini digunakan pada motor listrik 3 fasa atau
3
fasa lainnya. Juga dapat
digunakan sebagai pembalik putaran motor listrik 3 fasa, layanan motor listrik 3 fasa dari dua sumber dan juga sebagai starter bintang segitiga yang sangat sederhana.
7. Drum Switch Saklar Drum Switch adalah saklar yang mempunyai bentuk seperti drum dengan posisi handle (tangkai) penggerak memutus dan menghubung berada di ujungnya. Drum switch digunakan pada motor-motor listrik kecil sebagai penghubung motor listrik dengan jala-jala (sumber tegangan). Jenis saklar ini banyak dipakai pada industri dan perbengkelan. Drum switch biasanya dipasang pada dinding mesinnya. Pada bagian bawah sakelar terdapat lubang untuk pemasangan pipa.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
18
8. Cam switch (saklar putar cam)
Saklar ini adalah salah satu jenis
dari
sakelar
manual.
Cam switch banyak digunakan dalam rangkaian utama pada rangkaian kontrol.
Misalnya
untuk hubungan bintang segitiga, membalik putaran motor listrik 1 fasa atau motor listrik 3 fasa. Alat ini terdiri dari beberapa kontak, arah pemutaran dan sakelar akan mengubah kontak-kontak menutup atau membuka dan beroperasi dalam satu putaran.
9. Push Button Push Button merupakan suatu jenis saklar
yang
banyak
dalam
rangkaian
dipergunakan
pengendali
dan
pengaturan. Saklar ini bekerja dengan prinsip titik kontak NC atau NO saja, kontak ini memiliki 2 buah terminal baut
sebagai
kontak
sambungan.
Sedangkan yang memiliki kontak NC dan NO kontaknya memiliki 4 buah terminal baut. Push button akan bekerja bila ada tekanan pada tombol dan saklar ini akan memutus atau menghubung sesuai dengan jenisnya. Bila tekanan dilepas maka kontak
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
19
akan kembali ke posisi semula karena ada tekanan pegas. Push Button pada umumnya memiliki konstruksi yang terdiri dari kontak bergerak dan kontak tetap. Dari konstruksinya, maka push button dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu: Tipe Normally Open (NO) Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup bila ditekan dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka kontak bergerak akan menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir.
Tipe Normally Close (NC) Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka bila ditekan dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap sehingga arus listrik akan terputus.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
20
Tipe NC dan NO Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak ditekan maka sepasang kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila tombol
ditekan
membuka
dan
maka
kontak
kontak
yang
tertutup
akan
membuka
akan
tertutup.
Pada gambar disamping, posisi push button pada kondisi normal (belum ditekan) maka lampu 1 (hijau) yang akan hidup (on) dan lampu 2 (merah) akan mati (off)
Setelah ditekan, posisi push button akan berubah, sehingga lampu 1 (hijau) akan mati (off) sedangkan lampu 2 (merah) akan hidup (on) lihat gambar disamping.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
21
c. Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik 1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET) Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan
momen
kontak yang
cepat
agar tidak
menimbulkan loncatan bunga api pada alat penghubungnya. Selain itu, dalam pengoperasian yang dapat dilengkapi dengan beberapa alat otomatis dan alat penghubung yang paling mudah adalah dengan menggunakan sakelar magnet yang biasa dikenal dengan kontaktor magnet. Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung listrik yang bekerja atas dasar magnet yang dapat menghubungkan antara sumber arus dengan muatan. Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka koil akan menjadi magnet dan menarik kontak sehingga kontaknya menjadi terhubung dan dapat mengalirkan arus listrik. Kontaktor magnet atau saklar magnet merupakan saklar yang bekerja berdasarkan prinsip kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya kemagnetan pada penarik kontaknya. Magnet berfungsi sebagai penarik dan dan sebagai pelepas kontakkontaknya dengan bantuan pegas pendorong. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang bekerja pada tengangan DC atau AC. Pada tengangan AC, tegangan minimal adalah 85% tegangan kerja, apabila kurang maka kontaktor akan bergetar. Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
22
menutup (Normally Close = NC). Kontak NO berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.
Pada gambar diatas, kontak 3 dan 4 adalah NC sedangkan kontak 1 dan 2 adalah NO. Apabila tidak ada arus maka kontak akan tetap diam. Tetapi apabila arus dialirkan dengan menutup switch maka kontak 3 dan 4 akan menjai NO sedangkan kontak 1 dan 2 menjadi NC.
Contoh kontaktor Magnet Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama tendiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dan kontak NO dan NC. Konstruksi dari kontak utama berbeda dengan kontak bantu, yang kontak utamanya mempunyai luas permukaan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
23
yang luas dan tebal. Kontak bantu luas permukaannya kecil dan tipis. Kotaktor pada umumnya memiliki kontak utama untuk aliran 3 fasa. Dan juga memiliki beberapa kontak bantu untuk berbagai
keperluan.
Kontak
utama
digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk beban, misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu lampu indikator, dan lain-lain. Notasi dan penomoran kontak-kontak kontaktor sebagai berikut:
Jenis
Notasi
Kontak
Huruf
Angka
Penggunaan
1
3 5
NO
Ke Jala-jala
U V W
2
4 6
NO
Ke Motor
-
13
14
NO
Pengunci
19
20
31
32
NO
Fungsi Lain
L1 L2 L3 Utama
Kontak
R
S
T
Dsb
Bantu
-
21
22
41
42
Pengaman NC
dan Fungsi
dsb
Kumparan Magnet
lain
Notasi Huruf
(COIL)
a
-
b
A1
-
A2
Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di bidang industri
dan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
laboratonium.
Hal
ini
karena
kontaktor mudah
24
dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu, dengan perlengkapan elektronik dapat mengamankan rangkaian listrik. Keuntungan menggunakan kontaktor ialah: a. Pelayanannya mudah b. Momen kontak cepat Sedangkan Kerugiannya: a. Mahal harganya, b. Perawatannya cukup sukar, c. Jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja, maka kontaktor akan lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak akan bekerja lagi walaupun sakelar induk telah disambung kembali sebelum tombol start ditekan lagi. Tidak seperti sakelar mekanis, dalam merakit dan menggunaan kontaktor harus dipahami rangkaian pengendali (control) dan rangkaian utama. Rangkaian pengendali ialah rangkaian yang hanya menggambarkan bekerjanya kontaktor dengan kontakkontak bantunya. Sedangkan rangkaian utama ialah rangkaian yang khusus memberikan hubungan beban dengan sumber tegangan (jaIa-jala) 1 fasa atau 3 fasa. Bila kedua rangkaian itu dipadu akan menjadi rangkaian pengawatan (circuit diagram).
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
25
Gambar Konstruksi Kontaktor Magnet
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
26
konstruksi umum sebuah kontaktor dapat dilihat pada gambar diatas. Kontaktor memiliki kontak diam dan kontak - kontak yang bergerak apabila koil mendapat arus dari sumber. Kontaktor akan bekerja selama koil mendapat arus. Apabila arus terputus maka kontaktor akan kembali ke posisi semula. 2. THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR) Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman terhadap bebab lebih dengan tujuan untuk menjaga dan melindungi motor listrik dari kerusakan yang fatal akibat gangguan beban lebih. Thermal Overload Relay (TOR) adalah salah satu pengaman motor listrik dari arus yang berlebihan. Bila Arus yang melewati motor listrik terlalu besar maka akan merusak beban, oleh sebab itu TOR akan memutuskan rangkaian apabila ada arus listrik yang melebihi batas beban. Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama 2, 4, 6 sebelum ke beban (motor listrik). Gunanya untuk mengamankan motor listrik atau memberi perlindungan kepada motor listrik dari kerusakan akibat beban lebih. Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain: 1) Terlalu besarnya beban mekanik dari motor listrik 2) Arus start yang tertalu besar atau motor listrik berhenti secara mendadak 3) Terjadinya hubung singkat 4) Terbukanya salah satu fasa dari motor listrik 3 fasa. Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor listrik akan mengalir pada belitan motor listrik yang dapat menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor listrik. Untuk menghindari hal itu dipasang termal beban lebih pada alat pengontrol. Prinsip
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
27
kerja termal beban lebih berdasarkan panas (temperatur) yang ditimbulkan oleh
arus
yang mengalir
melalui
elemen-elemen
pemanas bimetal. Dan sifatnya pelengkungan bimetal akibat panas yang
ditimbulkan,
bimetal
akan
menggerakkan
kontak-kontak
mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka) TOR
bekerja
pemuaian
berdasarkan
dan
benda
prinsip bimetal.
Apabila benda terkena arus yang tinggi, maka benda akan memuai sehingga
akan
melengkung
dan
memutuskan arus.
Bimetal
Terkena Panas
Arus yang berlebihan akan menimbulkan panas, sehingga dapat membengkokkan benda bimetal. 95
97
96
98
95
96
98
Diagram Kontak TOR
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
28
1
A1
3
5
A2 2
4
6
97
95
98
96
Diagram Penyambungan TOR pada Kontaktor Magnet
Untuk mengatur besarnya arus maksimum yang dapat melewati TOR, dapat diatur dengan memutar penentu arus dengan menggunakan obeng sampai didapat harga yang diinginkan. Berikut beberapa contoh penggunaan kontaktor dalam berbagai rangkaian:
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
29
1. RANGKAIAN OFF MEMATIKAN DENGAN PUSH BUTTON Informasi Rangkaian ini merupakan Rangkaian pengunci
yang
berarti
walaupun
tombol dilepas kontaktor akan bekerja. Pada saat sumber tegangan dinaikkan maka
lampu
tanda
stop
menyala
(motor listrik dalam keadaan tidak bekerja), jika tombol start ditekan, maka motor listrik akan bekerja dan lampu start menyala walaupun dilepas motor listrik akan tetap bekerja. Fungsi Kerja 1.
Apabila tombol S tidak ditekan, maka kontak NO terhubung dan lampu H menyala. Sedangkan koil K kontaktor tidak bekerja (koil tidak mendapat sumber tegangan).
2.
Jika tombol S ditekan, maka koil kontaktor akan bekerja dan menarik kontak kontaknya, sehingga kontak NC membuka dan lampu H mati.
3.
Lampu H ini akan mati tergantung lamanya kita menekan tombol S.
4.
Jika tombol S dilepas lampu H akan menyala kembali.
2. RANGKAIAN ON OFF DENGAN PENGUNCI INTERLOCK Informasi Rangkaian ini merupakan gabungan dari Rangkaian ON OFF yang dibantu dengan pengunci. yang artinya ketika tombol ditekan dan lampu tanda ON menyala maka walaupun tombol ON dilepas
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
30
motor listrik akan tetap bekerja. Mematikannya yaitu dengan menekan tombol stop dan walaupun dilepas motor listrik tidak bekerja karena dihubungkan dengan pengunci. Fungsi Kerja Apabila NO di tekan, maka arus akan mengalir pada koil sehingga
menyebabkan
lampun ON menyala. Namun
perbedaan
disini
apabila tombol dilepas lampu tidak
akan
terjadi
mati,
karena
penguncian
1 3
5
4
6
2
yaitu
tombol NO dihubung paralel dengan kontak NC. 3~
TIME DELAY RELAY Relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor listrik terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan dengan
peralatan
kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay, dan lain-lain. Fungsi
dari
peralatan
kontrol ini adalah sebagai pengatur
waktu
bagi
peralatan yang dikendalikannya.
Timer
ini dimaksudkan untuk mangatur waktu
hidup
atau mati dari kontaktor atau untuk merubah
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
sistem
31
bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu. Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja
menggunakan
induksi
Magnet
dan
menggunakan
rangkaian elektronik. Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor listrik akan bekerja bila motor listrik mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian R dan C yang dihubungkan seri atau paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan besarnya pengisisan kapasitor. Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan dan bagian outputnya sebagai kontak NO atau NC.
T
Kumparan Timer
Kontak langsung
Kontak
timer Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
32
4
5
6 3
4
5
3
6
3 2
7
1
4
2
5
1
6
8
8 7
8
7 1
2
INPUT
Kaki-kaki Timer Pada
umumnya
Soket Timer timer
memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya koil
sebagai
merupakan contoh
kaki pada
gambar yaitu kaki 2 dan 7, sedangkan kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari jenis relay timernya.
d. MOTOR LISTRIK ARUS BOLAK BALIK Konstruksi dasar sebuah motor listrik terdiri dari dua bagian pokok yaitu bagian yang tetap (stator) dan bagian yang bergerak/beputar (rotor). Bagian stator pada motor listrik terdiri dari pasangan kutub magnet, yakni kutub Utara dan kutub Selatan. Pada umumnya kutub magnet pada sebuah motor listrik adalah kutub magnet buatan yang dibuat berdasarkan prinsip kerja elektromagnetik.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
33
Untuk keperluan tersebut pada stator motor listrik terdapat kumparan untuk mengalirnya arus listrik kemagnetan. Oleh karena itu kumparan tersebut disebut kumparan kemagnetan (magnetic winding). Arus listrik yang mengalir pada kumparan kemagnetan akan membentuk fluks magnetik utama. Kumparan kemagnetan disini disebut juga kumparan stator karena terletak pada stator motor listrik. Bagian rotor pada motor listrik terdiri dari kumparan yang dialiri oleh arus listrik dari luar dan oleh karena itu disebut kumparan tegangan (voltage winding). Arus listrik yang mengalir pada kumparan tegangan akan membentuk arah fluks magnetik bantu. Kumparan tegangan disini disebut juga kumparan rotor karena terletak pada rotor motor listrik. Kumparan rotor pada motor listrik arus bolak balik memperoleh tegangan atau arus listrik berdasarkan jumlah fasa tenaga listrik yang digunakan. Oleh karena itu motor listrik arus bolak balik dikenal 2 jenis motor listrik yakni motor listrik satu fasa dan motor listrik tiga fasa. 1. Motor Listrik AC 1 fasa Pada motor listrik AC 1 fasa, rotornya terletak dalam medan magnetik yang berubah-ubah (bergerak) sehingga pada rotor terbentuk tegangan induksi. Tegangan induksi menimbulkan arus listrik
pada
batang-batang
rotor.
Arus
induksi
pada
rotor
menimbulkan medan magnetik terbentuk disekitar rotor R. Karena adanya fenomena interaksi antara medan magnetik utama M yang berputar dan medan magnetik terbentuk disekitar rotor R maka rotor akan berputar. Pada saat kondisi pengasutan (starting), interaksi kedua medan magnetik (magnetik utama M yang berputar dan medan magnetik R terbentuk disekitar rotor) belum mampu menyebabkan berputarnya rotor. Untuk itu, diperlukan medan magnetik bantu Aux yang fasanya
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
34
berbeda fasa dengan medan magnetik M. Secara teoritis, diharapkan kedua medan magnetik tersebut berbeda fasa 90°. Untuk menghasilkan medan magnetik yang berbeda fasa tentunya diperlukan dua arus listrik bolak balik yang berbeda fasa. Oleh karena itu, kumparan stator terdiri dari dua bagian yang masingmasing disebut kumparan stator utama ZM dan kumparan stator bantu ZAux. Pada masing-masing kumparan mengalir kuat arus listrik utama IM dan kuat arus listrik bantu IAux. Masing-masing arus akan membentuk medan magnetik. Listrik arus bolak balik yang dipasok pada motor listrik adalah listrik arus bolak balik berfasa satu sedangkan pada kumparan stator diharapkan terbentuk dua listrik arus bolak balik yang berbeda fasa 90°. Untuk memenuhi kondisi ini, secara praktis dapat dilakukan dengan dua cara, yakni menggunakan kapasitor dan menggunakan rangkaian fasa belah (split phase). 1. Motor listrik Kapasitor Motor listrik kapasitor (capacitor motor)
IAu
adalah motor listrik satu fasa yang
x
menggunakan
kapasitor
sebagai
C
IM
penggeser fasa arus listrik bantu IAux . Kapasitor C dipasang pada rangkaian
Z
ZAu
kumparan bantu dan dipasang secara
M
x
seri dengan kumparan bantu ZAux. Besar impedansi kumparan bantu ZAux sama besar dengan impedansi kumparan utama ZM. 2. Motor listrik Fasa Belah
IAu
Motor listrik fasa Belah (split phase motor) adalah motor listrik satu fasa yang menggunakan kumparan Bantu
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
IM Z
ZAu
35
ZAux sebagai penggeser fasa arus listrik bantu IAux. Besar impedansi kumparan bantu ZAux tidak sama besar dengan impedansi kumparan utama ZM. 2. Motor Listrik AC 3 fasa Pada dasarnya, motor listrik tiga fasa memiliki 3 (tiga) kumparan stator yang terpisah satu dengan lainnya. Masing-masing kumparan stator terdiri atas satu ujung masuk dan satu ujung keluar. Oleh karena itu, secara keseluruhan pada sebuah motor listrik tiga fasa terdapat 6 (enam) ujung sisi kumparan stator. Perhatikan gambar berikut;
Kumparan Z1 mempunyai ujung masuk U1 dan ujung keluar U2
Kumparan Z2 mempunyai ujung masuk V1 dan ujung keluar V2
Kumparan Z3 mempunyai ujung masuk W1 dan ujung keluar W2
Keenam
ujung
kumparan
U1
dikeluarkan dari dalam motor
V1
W1
listrik dan terletak pada kotak terminal (terminal box). Keenam
a)
Z1
Z2
Z3
ujung kumparan ditempatkan 2 (dua) baris yang setiap barisnya merupakan
ujung
U2
kumparan
sejenis dari ketiga kumparan. Penempatan
2
(dua)
ujung
kumparan tidak pada baris yang sama. Setiap ujung kumparan ditempatkan pada kotak terminal menggunakan mur-baut. Hal ini
V2 L1
W2 L3
L2
N
b)
U1
V1
W1
W2
U2
V2
dimaksudkan untuk memudahkan cara penghubungan ujung-ujung kumparan stator.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
36
Sehubungan dengan keperluan tertentu, ujung-ujung kumparan stator tersebut dapat dihubungkan dengan sumber tenaga listrik tiga fasa dalam bentuk pola tertentu, yakni sambungan kumparan stator dalam bentuk hubungan segitiga (-delta) ataupun
hubungan
bintang (Y-star). 1. Hubungan Segitiga Hubungan terbentuk
segitiga bila
penyatuan
L
dilakukan
masing-masing
ujung kumparan stator berbeda jenis
dari
2
(dua)
buah
L3
L
U1
V1
W
W
U2
V2
N
a)
kumparan stator yang berlainan sedangkan masing-masing titik simpul
dihubungkan
masing-masing
dengan
fasa
dari
sumber tenaga listrik tiga fasa.
b)
U1
UZ
Karakteristik tegangan dan kuat
L2
arus
L3
listrik
pada
hubungan
I1
L1
V1 =U
IZ1
U1 Z1 Z3 Z
W1 =V
segitiga adalah: Besar tegangan terbentuk pada kumparan
=
besar tegangan sumber UZ1 = U1 Besar kuat arus pada kumparan = besar kuat arus sumber/ 3 I Z1
I1 3
Keterangan gambar di atas
U1 disatukan dengan W2 dan dihubungkan dengan fasa L1
V1 disatukan dengan U2 dan dihubungkan dengan fasa L2
W1 disatukan dengan V2 dan dihubungkan dengan fasa L3
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
37
2. Hubungan Bintang Karakteristik tegangan dan kuat arus listrik pada hubungan bintang:
Besar tegangan terbentuk pada kumparan U Z1
besar tegangan sumber 3
U1 3
Kuat arus pada kumparan = Kuat arus sumber I Z1 I1 Hubungan bintang terbentuk bila dilakukan penyatuan masingmasing
ujung kumparan stator sejenis dari ketiga kumparan
stator sedangkan ketiga ujung lainnya dihubungkan dengan masing-masing fasa dari sumber tenaga listrik tiga fasa. Keterangan gambar hubungan
L
bintang di samping berikut;
U2, V2 dan W2
saling
disatukan dan menjadi titik netral N
U1
dihubungkan
dengan
fasa L1
V1
dihubungkan
dengan
W1
dihubungkan
dengan
fasa L3 Penggunaan hubungan segitiga ataupun
L1 U1
hubungan
U
V
W
W
U
V
I1
N
U1 IZ1
UZ Z1
b)
fasa L2
a)
L
L
N
U2 = V2 = W2 Z2
L2 L3
Z3
W1
V1
bintang
pada sebuah motor listrik dilaksanakan antara lain karena: -
Besar tegangan sumber tersedia
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
38
-
Atau sistem pengasutan (starting)
Hal utama yang perlu menjadi perhatian pada penggunaan jenis hubungan
yang
dilakukan
adalah
memperhatikan
batas
pemberian tegangan pada kumparan stator. Pemberian tegangan pada kumparan stator tidak boleh melebihi batas ukur tegangan yang telah ditentukan. Apabila sumber tegangan tersedia sama besar sedangkan jenis hubungan kumparan stator berbeda, maka: Besar daya listrik aktif pada hubungan segitiga = 3 x Besar daya listrik aktif pada hubungan bintang P segitiga = 3 x P bintang Dalam praktik dilapangan penyambungan motor listrik terhadap sumber tegangan harus memperhatikan besarnya tegangan kumparan motor listrik yang digunakan dan tegangan jaring yang akan mensuplainya. Untuk itu perhatikan beberapa kemungkinan agar dapat menghubungkan kumparan motor listrik pada tegangan jaring dalam tabel berikut ini:
1.
Teg.Pada terminal motor 380V/660V atau 380V ∆
2.
220V/380V atau 380V Y
3.
220V/380V atau 380V Y
4.
127V/220V atau 220V Y
No.
Tegangan Jaring 380V/220V atau x 380V 380V/220V atau x 380V 220V/127V atau x 220V 220V/127V atau x 220V
3
Cara hubungan Delta (∆)
3
Bintang (Y)
3
Delta (∆)
3
Bintang (Y)
Untuk menghindari terjadinya guncangan tegangan yang akan mengganggu jaringan pada instalasi penerangan yang ada, maka macam
pengasutan
motor
listrik
tiga
fasa
haruslah
memperhatikan ketentuan dalam PUIL ayat 520 G4: Instansi yang berwenang dapat menetapkan peraturan yang mengharuskan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
39
dilakukannya pembatasan arus asut sampai harga tertentu, bagi motor listrik dengan daya nominal tertentu. Berikut tabel cara pengasutan berdasarkan daya nominal motor listrik: No.
Daya Nominal
Cara pengasutan
Motor listrik 1.
Kurang dari atau 1,5 @
Hubung langsung pada jaringan
2.25 kW 2.
Sampai atau 4 @ 6 kW
Dengan Bintang Segitiga
3.
Sampai atau 8 @ 12 kW
Bintang Segitiga dengan tahanan
4.
Lebih dari atau 8 @ 12
Dengan transformator asut,Tahanan
kW
asut
Cara pengasutan motor listrik tiga fasa dapat dibagi atas: a. Pengasutan Stator terdiri dari: 1. Secara Langsung 2. Dengan Sakelar Bintang Segitiga 3. Dengan Kumparan Hambat 4. Dengan Transformator b. Pengasutan Rotor terdiri dari: 1. Dengan Kumparan Hambat Rotor 2. Dengan Tahanan Rotor
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
40
e. Lembar Kerja Praktik Rangkaian Pengendali Motor Listrik dengan menggunakan Magnetik Kontaktor. Lembar Kerja 1. Rangkaian pengendali motor listrik di ON kan
dari 1 tempat dan di OFF kan dari 4 tempat No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220
Ket
Volt 5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3
6.
Kabel
fasa 7.
Motor listrik
NYM
3x2,5
mm 3
7.
Skun kabel 2,5 mm
fasa Prosedur pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, buat laporan hasil pada guru pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
41
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Kunci Jawaban: Fungsi Kerja: Jika
MCB
dinaikkan
maka
lampu OFF akan menyala dan tetapi rangkaian tidak bekerja, jika
S1
ditekan
maka
S01
kontaktor akan bekerja dan
1 3
5
S02
lampu ON menyala motor pun
2 4
6
S03
akan bekerja. Apabila S01, S02, atau S03 ditekan maka lampu
OFF
akan
3~
menyala
tetapi motor tidak bekerja.Rangkaian ini merupakan gabungan 3 buah rangkaian ON OFF dan pengunci dengan mengembangkan rangkaian OFF untuk motor listrik yang sedang bekerja atau tidak bekerja. Jika motor listrik dalam keadaan hidup maka lampu OFF akan mati dan lampu ON akan menyala begitupun sebaliknya.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
42
Lembar Kerja 2. Rangkaian Pengendalian motor listrik 3 Fasa
secara bergantian No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220
Ket
Volt 5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3
6.
Kabel NYM 3 x 2,5
fasa 7.
Motor
mm listrik
3
7.
Skun kabel 2,5 mm
fasa
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
43
Kunci Jawaban Fungsi Kerja: Jika MCB dinaikkan maka lampu H1 akan menyala tetapi rangkaian tidak bekerja,
jika
ditekan
S1 maka
kontaktor K1 akan bekerja. Lampu H1 mati
lampu
nyala dan listrik
1
H3 S01
motor akan
S1
bekerja. Apabila S2, ditekan
maka
kontaktor
K2
bekerja lampu H1, lampu
S2
H2
M M11 3~ 3~
M1 3~
akan
menyala dan motor listrik 2 bekerja. Untuk mematikan rangkaian ini hanya dengan menekan tombol S01 (saklar OFF). Rangkaian ini merupakan rangkaian yang menggunakan dua kontaktor, setiap kontaktor memiliki 3 buah rangkaian (ON OFF dan pengunci) dengan rangkaian OFF disatukan. Rangkaian ini digunakan untuk mengoperasikan dua buah motor listrik.
Apabila motor listrik dalam
keadaan bekerja maka lampu OFF (H1) akan mati dan lampu ON (H2 dan H3) akan menyala. Untuk mengoperasikan rangkaian tersebut diperlukan dua buah tombol yang memiliki dua fungsi (On dan Off) yang dipasang secara silang (tombol ON berada di kontaktor 1 dan tombol stop berada pada kontaktor K2 serta disilang dengan 1 tombol
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
OFF
yang
kerjanya
bersamaan.
44
Lembar
Kerja
3.
Rangkaian
pengendalian
motor
listrik
beroperasi secara serempak No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220
Ket
Volt 5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3 x 2,5
7.
Motor listrik 3 fasa
mm 7.
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
45
Kunci Jawaban Fungsi Kerja: Pada saat MCB di ON kan, maka lampu standby H1 akan menyala. Apabila tombol S1 ditekan, maka arus listrik mengalir menyebabkan koil K1 bekerja, sehingga motor listrik 1 akan bekerja. Bersamaan dengan itu kontak bantu K1 menutup sehingga lampu ON 1 (H3) akan menyala. Jika dilakukan penekanan Tombol S2 maka koil K2 akan bekerja sehingga motor listrik 2 akan bekerja pula dan bersamaan dengan itu pula tersambungkannya kontak bantu K2 yang akan menyalakan lampu H2. Rangkaian ini dapat di OFF kan secara bersamaan.
S01
S2
S1
M1
M1
3~
3~
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
46
c. Rangkuman Macam-macam titik kontak: i.
Titik Kontak Jenis a (Normally Open/NO)
ii.
Titik Kontak Jenis b (Normally Close/NC)
iii.
Titik Kontak Jenis c (NO dan NC)
Macam-macam Saklar Manual: 1. Saklar SPST (Single Pole Single Throw Switch) 2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch) 3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch) 4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch) 5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch) 6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch) 7. Drum Switch 8. Cam switch (saklar putar cam) 9. Push Button Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik: 1. Saklar Elektro Mekanik (Kontaktor Magnet) 2. Thermal Overload Relay (TOR) 3. Time Delay Relay (TDR) Motor Listrik Arus Bolak Balik A. Motor Listrik AC 1 fasa 1. Motor listrik Kapasitor 2. Motor listrik Phasa Belah
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
47
B. Motor Listrik AC 3 fasa Cara penyambungan kumparan motor pada tegangan jaringan
1.
Teg.Pada terminal motor 380V/660V atau 380V ∆
2.
220V/380V atau 380V Y
3.
220V/380V atau 380V Y
4.
127V/220V atau 220V Y
No.
Tegangan Jaring 380V/220V atau 380V 380V/220V atau 380V 220V/127V atau 220V 220V/127V atau 220V
3x
Cara hubungan Delta (∆)
3x
Bintang (Y)
3x
Delta (∆)
3x
Bintang (Y)
Cara pengasutan motor listrik tiga fasa dapat dibagi atas: a. Pengasutan Stator terdiri dari: 1. Secara Langsung 2. Dengan Sakelar Bintang Segitiga 3. Dengan Kumparan Hambat 4. Dengan Transformator b. Pengasutan Rotor terdiri dari: 1. Dengan Kumparan Hambat Rotor 2. Dengan Tahanan Rotor Pengasutan berdasarkan besarnya daya motor listrik: No.
Daya Nominal Motor
Cara pengasutan
listrik 1.
Kurang dari atau 1,5 @ 2.25
Hubung langsung pada jaringan
kW 2.
Sampai atau 4 @ 6 kW
Dengan Bintang Segitiga
3.
Sampai atau 8 @ 12 kW
Bintang Segitiga dengan tahanan
4.
Lebih dari atau 8 @ 12 kW
Dengan transformator asut,Tahanan asut
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
48
d. Evaluasi Soal Test Essay Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat, jelas dan singkat! 1. Sebutkan macam-macam titik kontak! 2. Jelaskan perbedaan antara kontak NC dan kontak NO! 3. Sebutkan 4 jenis saklar manual dan gambarkan simbolnya? 4. Sebutkan 3 macam titik kontak pada push button? 5. Apakah kegunaan dari push button? 6. Jelaskan keuntungan dan kerugian jika menggunakan kontaktor sebagai saklar pengendali! 7. Apakah fungsi dari pada Thermal Overload Relay? 8. Jelaskan prinsip dasar sehingga TOR bekerja? 9. Sebutkan 2 jenis timer relay berdasarkan prinsip kerjanya? 10. Gambarkan konstruksi timer relay? 11. Jelaskan konstruksi dasar motor listrik arus bolak balik! 12. Bagaimanakah formula untuk menentukan besar tegangan pada rangkaian yang sambungannya menerapkan hubungan bintang? 13. Bagaimanakah formula untuk menentukan besar tegangan pada rangkaian yang sambungannya menerapkan hubungan segitiga/delta? 14. Gambarkan rangkaian dan sambungan motor listrik yang menerapkan sistem segitiga dan bintang!
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
49
e. Kunci Jawaban 1. Macam-macam titik kontak yaitu: -
Ttitik kontak jenis a (NO)
-
Titik kontak jenis b (NC) dan
-
Titik montak jenis c (NO dan NC)
2. Perbedaan NO dengan NC yaitu titik NO akan selalu terbuka dan akan menutup apabila sedang bekerja, sedangkan titik NC akan selalu menutup dan akan terbuka apabila sedang bekerja. 3. 4 jenis saklar manual dengan simbolnya: -
Saklar TPDT (Triple Pole Double Throw Switch)
-
Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)
-
Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)
-
Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)
4. Macam-macam titik kontak pada push button yaitu -
Titik kontak (NO)
-
Titik kontak (NC)
-
Titik kontak (NO dan NC) Perbedaan NO dengan NC yaitu titik NO akan selalu terbuka dan akan menutup apabila sedang bekerja, sedangkan titik NC akan selalu menutup dan akan terbuka apabila sedang bekerja.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
50
5. Kegunaan dari push button adalah sebagai saklar start atau stop pada instalasi motor listrik. 6. Keuntungan menggunakan kontaktor ialah: a. pelayanannya mudah b. momen kontak cepat Sedangkan Kerugiannya: a. mahal harganya b. perawatannya cukup sukar c. jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja, maka kontaktor akan lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak akan bekerja lagi walaupun sakelar induk telah disambung kembali sebelum tombol start ditekan lagi 7. Fungsi Thermal Overload Relay (TOR) adalah sebagai salah satu pengaman motor listrik dari arus yang beban yang berlebih. 8. TOR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dan benda bimetal. Apabila benda terkena arus yang tinggi, maka benda akan memuai sehingga akan melengkung dan memutuskan arus. 9. Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja menggunakan induksi magnet dan bekerja menggunakan rangkaian elektronik. 10.
4
5
3
6
2
7 1
8
INPUT
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
51
11. Konstruksi dasar sebuah motor listrik terdiri dari dua bagian pokok yaitu bagian yang tetap (stator) dan bagian yang bergerak/beputar (rotor). Bagian stator pada motor listrik terdiri dari pasangan kutub magnet, yakni kutub Utara dan kutub Selatan. Pada umumnya kutub magnet pada sebuah motor listrik adalah kutub magnet buatan yang dibuat berdasarkan prinsip kerja elektromagnetik. 12. Besar tegangan pada sistem bintang yaitu:
Besar tegangan terbentuk pada kumparan
besar tegangan sumber 3
13. Besar arus pada sistem segitiga adalah Besar kuat arus pada kumparan = besar kuat arus sumber / 3 I1
I Z1
3
14. Sambungan dan Rangkaian sistem Bintang dan segitiga: L
L3
L
U1
V1
W1
W2
U2
V2
a)
N
L1
a) I1
L1
L3
L2
U1
V1
W1
W2
U2
V2
N
U1 IZ1
U1
UZ1
I1
L1
Z1
U1 =W2
IZ1 N
b)
U1
U2 = V2 = W2 = N Z2
L2
Z3
V1 L3
Sistem Bintang
W1
b)
L2 L3
V1 =U2
Z1 Z3 Z2
W1 =V2
Sistem Segitiga Gambar :
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
52
C.
Rencana Belajar Siswa 2 Kompetensi
: Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektromekanik
KODE
: PTL.OPS.004(1).A
Sub Kompetensi
:
1. Mempersiapkan
pengoperasian
mesin
produksi
dengan
kendali
produksi
dengan
kendali
lektromekanik 2. Melaksanakan
pengoperasian
mesin
elektromekanik 3. Mengamati dan menangani masalah operasi mesin produksi dengan kendali elektromekanik 4. Membuat laporan tentang pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektromekanik Untuk menyelesaikan kegiatan belajar 2 dari modul ini Anda terlebih dahulu telah memiliki pencapaian kompetensi hasil belajar pada kegiatan belajar 1 sebelumnya. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 dalam modul ini dengan hasil belajar yang telah dipersyaratkan pada bagian ini, Anda masih harus menyelesaikan 2 kegiatan belajar lagi. Hal ini dikarenakan penyajian modul ini dibagi dalam 4 Kegiatan Belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1
: Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual
Kegiatan Belajar 2
: Rangkaian Sederhana Menggunakan Kontaktor Dan Rele Penunda Waktu TDR
Kegiatan Belajar 3
: Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan Pengereman
Kegiatan Belajar 4
: Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik Dahlander
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
53
No.
1.
LK 1
LK 2
LK 3
LK 4 LK 5 LK 6
LK
Kegiatan Belajar
Tanggal Waktu Tempat Perubahan Paraf Guru
Rangkaian Sederhana Menggunakan Kontaktor & Rele Penunda Waktu (TDR) Rangkaian kontaktor menggunakan dua tombol tekan ON dan OF Rangkaian pengendali motor listrik dengan menggunakan dua tombol tekan “ON” dan 2 tombol tekan “OFF” Rangkaian pengendali motor listrik secara berurutan dengan pengoperasian manual Rangkaian pengendali motor listrik dengan waktu tunda Rangkaian pengendali motor listrik dengan waktu perlambatan Rangkaian pengendali motor listrik dengan menerapkan operasi Inching/Jogging Rangkaian pengendalian
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
54
No.
Kegiatan Belajar
7
motor listrik dengan menggunakan kontaktor, tombol tetap stop (off) dan masuk (on) Rangkaian pengendalian motor listrik dengan menggunakan kontaktor dilengkapi indikator gangguan Rangkaian pengendalian motor listrik dengan menggunakan rele tunda waktu membuka. Evaluasi Kegiatan Belajar 2
LK 8
LK 9
2.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Tanggal Waktu Tempat Perubahan Paraf Guru
55
Kegiatan Belajar 2.
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, diharapkan Anda mampu: 1. Menyebutkan fungsi dan cara kerja kontaktor 2. Menggunakan tombol-tombol tekan pada rangkaian kontrol magnetik sederhana 3. Membuat rangkaian kontrol magnetik sederhana 4. Menyebutkan penggunaan atau aplikasi rangkaian kontrol magnetik 5. Menyebutkan cara kerja suatu rangkaian kontrol magnetik b. Materi Pembelajaran Lembar Kerja Praktik. Rangkaian Sederhana
Menggunakan
Kontaktor dan Rele Penunda Waktu
Lembar Kerja 1. Rangkaian pengendali motor listrik dengan menggunakan dua tombol tekan ON dan OFF No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Ket
56
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: i.
Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
ii.
Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
iii.
Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
iv.
Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
v.
Uji rangkaian dengan sumber tegangan
vi.
Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja 4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
57
Kunci Jawaban Lembar Kerja 1 Penjelasan Fungsi: Jika S1 atau S2 ditekan, maka kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci, kemudian H1 menyala. Kalau S01 ditekan, maka kontaktor K1 akan terputus atau terbebas dari listrik.
S01
S1
S2
M 3~
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
58
Lembar Kerja 2. Rangkaian pengendali motor listrik dengan menggunakan dua tombol tekan “ON” dan 2 tombol tekan “OFF”.
No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
Ket
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya. 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
59
Kunci Jawaban Lembar Kerja 2 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S1 dan S2 ditekan secara bersamaan, maka kontaktor K1 dan lampu indikator H1 bekerja Kontaktor K1 akan lepas dan lampu indikator H1 terputus jika tombol S01 atau dan S02 ditekan R S
Rangkaian Kontrol F4
T N PE
F0
F1
F2
K
S011 S
F3
S0 S 22
K
F0
SS1 3
U
SS42
K
V W
M M 3~
Rangkaian Utama
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
K
H1
H2
N
60
Lembar Kerja 3. Rangkaian pengendali motor listrik secara berurutan dengan pengoperasian manual No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
Ket
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
61
Kunci Jawaban Lembar Kerja 3 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja. Kontaktor K2 dapat dioperasikan dengan
jalan
menekan tekan
S02
tombol pada
saat kontaktor K1
S01
S02
S1
S2
sudah bekerja. Demikian
juga
dengan K2 dapat bekerja
hanya
dengan
jalan
menekan
M1
M2
3~
3~
S2
setelah K2 bekerja. Semua kontaktor yang sudah bekerja dapat diputuskan dengan jalan menekan S1
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
62
Lembar Kerja 4. Rangkaian pengendali motor listrik dengan waktu tunda (Perlambatan) No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
Ket
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
63
Kunci Jawaban Lembar Kerja 4 Penjelasan Fungsi: Jika saklar S01 dihubungkan (ON), maka dengan segera kontaktor K1 bekerja, kontak K1
menghubungkan
rele
penunda waktu (TDR) K3. Setelah
penyetelan
tunda (TDR) maka
K3
kontak
kontaktor Kontaktor
tercapai, K3
K2
pada
menutup.
K2
menghidupkan
S01
waktu
bekerja lampu
H1.
H1
Dengan memutus saklar S01, maka kontaktor K1 lepas dan
3~
lampu H1 terputus. TDR = Time Delay Relay
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
64
Lembar Kerja 5. Rangkaian pengendali motor listrik dengan waktu perlambatan menggunakan 2 lampu indikator No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
Ket
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
65
Kunci Jawaban Lembar Kerja 5 Penjelasan Fungsi: Jika saklar S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan lampu H1 menyala secara bersamaan rele tunda waktu K2 bekerja.
S01
Setelah waktu penundaan TDR K2 tercapai, maka K3 akan
bekerja,
terputus,
lampu
H1
lampu
H2
Jika
S0
terhubung. diputuskan,
semua
kontaktor akan terlepas dan lampu H2 terputus (mati).
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
3~
66
Lembar Kerja 6. Rangkaian pengendali motor listrik dengan menerapkan operasi Inching/Jogging Aplikasi rangkaian ini biasanya dipakai pada motor-motor listrik yang perlu dijalankan sesaat, seperti pada:
Saat memposisikan suatu bagian alat (menyetel roda gigi atau Ban Conveyor)
Motor-motor listrik yang baru diireparasi perlu dijalankan sesaat
Kaperluan balik putaran sesaat No.
Nama Alat
Ket No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
Ket
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
67
Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik Kunci Jawaban Lembar Kerja 6 Penjelasan Fungsi: Jika MCB dinaikkan maka
rangkaian belum bekerja, jika S1 ditekan
maka kontaktor akan bekerja dan apabila S2 ditekan maka rangkaian akan bekerja secara Jogging/Inching.
So = Stop S1 = Jalan (On) S2 = Jogging / Inching
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
68
Lembar
Kerja
7.
Rangkaian
pengendalian
motor
listrik
dengan
menggunakan kontaktor, tombol tetap stop (off) dan masuk (on). No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
Ket
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
69
Kunci Jawaban Lembar Kerja 7 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K1 menghubungkan motor listrik M1 walaupun tombol S1 dilepas,
kontaktor
K1
tetap
bekerja
dan
demikian
juga
motor listrik beroperasi. Dengan menekan tombol S0, maka arus listrik pada lilitan magnit K1 akan terputus, demikian juga motor listrik M1 akan terputus. Kalau rele arus beban lebih motor
listrik
F0
terlampaui,
maka F0 yang terpasang seri dengan
lilitan
magnit
akan
terbuka, sehingga arus lilitan kontaktor akan terputus pula.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
70
Lembar Kerja 8. Rangkaian pengendalian arus kejut motor listrik 3 fase No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3
6.
Kabel NYM 3 x 2,5 mm
7.
Skun kabel 2,5 mm
Ket
fasa 7.
Motor
listrik
3
fasa
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
71
Kunci Jawaban Lembar Kerja 8 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontak NO K1 menghubungkan lilitan kontaktor K3 dan mengunci, kontaktor K2 siap bekerja, sedang motor listrik M1 sudah bekerja. Jika tombol S2 dilepas, kontaktor
K1
akan
terbuka.
Dan
jika
tombol
S2
ulang
pada
ditekan saat
R S T N PE
kontaktor K3 bekerja maka
kontaktor
Rangkaian Kontrol
K2
S1 F1
F2 F3
bekerja serta membuka S2
K1
kontak NC K2 pada lilitan
kontaktor
yang
dipasang
yang
berarti
K3 seri,
K1
tekan
S1
K3
K2 K2
F0
K3
U
V
K1
W
M
juga akan terbuka.
berfungsi
K2
sumber
tegangan motor listrik
Tombol
K3
K3
K1 K2
K3
N
Rangkaian Utama
sebagai
saklar darurat untuk memutuskan semua kontaktor yang sedang bekerja.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
72
Lembar
Kerja
9.
Rangkaian
pengendalian
motor
listrik
dengan
menggunakan kontaktor dilengkapi indikator gangguan No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
Ket
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
73
Kunci Jawaban Lembar Kerja 9 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S2 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor menjalankan motor listrik M1, jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 akan terputus dan motor listrik juga akan terlepas. Jika arus beban
lebih
terlampaui,
F0 maka
kontak F0 yang melayani arus
lilitan
kontaktor
magnit
K1
juga
terputus dan sekaligus melepas kontaktor K1. Sebaliknya akan
kontak
F0
menghubungkan
arus pada lilitan magnit K2 dan K2 akan bekerja, kemudian mengunci dan lampu H1 menyala. Jika rele
beban
lebih
F0
direset,maka kontaktor K2 masih tetap bekerja dan lampu tunda masih menyala. Lampu tunda nyala H1 dapat diputus, dengan jalan menekan tombol S3 yang melayani K2.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
74
Lembar
Kerja
10.
Rangkaian
pengendalian
motor
listrik
dengan
menggunakan rele tunda waktu membuka No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
Ket
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
75
Kunci Jawaban Lembar Kerja 10 Penjelasan Fungsi: Dengan menekan tombol S2, kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci. Kontak (NO) K1 akan menghubungkan rele tunda waktu K2, sedang lampu H1 dan kontaktor K3 yang dilayani oleh kontak NO (K1) akan menutup, serta mengunci sendiri, motor listrik M1 akan bekerja. Jika tombol S01 ditekan, kontaktor serta
K1
lampu
dan H1
K2 akan
terputus. Setelah waktu tunda TDR K2 tercapai, maka kontak K2 akan memutuskan arus yang melayani motor
arus
listrik
jala-jala M1.
Jika
tombol S01 ditekan, maka kontaktor
K3
dengan
langsung akan terbuka tanpa
melalui
proses
penundaan waktu.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
76
c. Rangkuman Tugas Praktik: Rangkaian Sederhana Menggunakan Kontaktor dan
Rele Penunda Waktu
Lembar Kerja 1
:
Rangkaian pengendali motor listrik dengan menggunakan dua tombol tekan “ON” dan 2 tombol tekan “OFF”
Lembar Kerja 2
:
Rangkaian pengendali motor listrik dengan menggunakan dua tombol tekan “ON” dan 2 tombol tekan “OFF”
Lembar Kerja 3
:
Rangkaian
pengendali
motor
listrik
secara
berurutan dengan pengoperasian manual Lembar Kerja 4
:
Rangkaian pengendali motor listrik dengan waktu tunda
Lembar Kerja 5
:
(Perlambatan)
Rangkaian pengendali motor listrik dengan waktu perlambatan menggunakan 2 lampu indikator
Lembar Kerja 6
:
Rangkaian pengendali motor listrik dengan menerapkan operasi Inching/Jogging
Lembar Kerja 7
:
Rangkaian pengendalian motor listrik dengan menggunakan kontaktor, tombol tetap stop (off) dan masuk (on)
Lembar Kerja 8
:
Rangkaian pengendalian motor listrik dengan menggunakan kontaktor dilengkapi indikator gangguan
Lembar Kerja 9
:
Rangkaian pengendalian motor listrik dengan menggunakan rele tunda waktu membuka
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
77
d. Evaluasi Soal Test Essay 1. Buatlah rangkaian dari komponen berikut ini yang berfungsi sebagai Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa bekerja bergantian, setelah m1 kerja baru M2 menggunakan kontaktor bantu. No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
Ket
2. Buatlah rangkaian dari komponen berikut ini yang berfungsi sebagai Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa menggunakan Penghubung dengan penundaan waktu (Timer). No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3
6.
Kabel NYM 3 x 2,5 mm
7.
fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
8.
Motor
listrik
Ket
3
fasa Timer Delay Relay
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
78
e. Kunci Jawaban 1. Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa bekerja bergantian menggunakan kontaktor bantu.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
79
2. Rangkaian pengendalian
motor
listrik
menggunakan penghubung
dengan penundaan waktu.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
80
f. Kriteria Penilaian Praktik No.
Aspek Penilaian
I
Persiapan Kerja (Skor Maks 20)
Menggunakan/Memakai Pakaian kerja
Menyiapkan Alat (Kemampuan menyiapkan alat melalui identifikasi data teknis peralatan)
Menyiapkan Bahan (Kemampuan menyiapkan bahan melalui identifikasi data teknis bahan)
II
Proses cara kerja (Skor Maks 20)
Penempatan Alat
Menempatkan Komponen
Pemasangan Komponen
Pekerjaan Kabel Kontrol
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kriteria Penilaian a. Sesuai yang berlaku di Sekolah b. Tidak sesuai c. Tidak memakai a. Sesuai yang tertera b. Tersedia alat pokok dan pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik c. Tersedia alat, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi kurang lancar d. Tersedia alat, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan a. Sesuai yang tertera b. Tersedia bahan pokok dan pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik c. Tersedia bahan, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi kurang lancar d. Tersedia bahan, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan a. Disimpan pada kotak alat b. Ditempatkan di atas meja c. Berserakan a. Sesuai ukuran gambar b. Toleransi 1 – 1.5 c. Toleransi 2 – 3 d. Toleransi 3 – 4 e. Toleransi 5 Cm f. Toleransi > 5 Cm a. Dipasang Kuat Rata b. Dipasang Kuat Tidak Rata c. Dipasang Kurang Kuat Rata d. Dipasang Kurang Kuat Tidak Rata a. Ukuran dan warna Benar b. Ukuran Benar, warna salah c. Ukuran kurang tepat warna benar
Skor 3
6
6
5 3
3
3
81
No.
Aspek Penilaian
Pengawatan Rangkaian Utama
Pengawatan Rangkaian Kontrol
III
Hasil Kerja (Skor Maks 30)
Pengawatan Lampu Indikator
Pemasangan Instalasi Listrik
Pengujian Tahanan Isolasi
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kriteria Penilaian d. Ukuran salah, warna benar e. Ukuran salah, warna kurang f. Ukuran dan warna tidak benar a. Sesuai Fungsi dan Rapih b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih c. Tidak Sesuai Fungsi dan Rapih d. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak Rapi a. Sesuai Fungsi dan Rapih b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih c. Tidak Sesuai Fungsi dan Rapih d. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak Rapi a. Sesuai Fungsi dan Rapih b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih c. Tidak Sesuai Fungsi dan Rapih d. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak Rapih
a. Sesuai Gambar Rencana berdasarkan PUIL b. Sesuai Gambar Rencana PUIL Kurang diperhatikan c. Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL d. Tidak Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan
Skor
4
4
3
10
10
82
IV
Aspek Penilaian
Sikap Kerja (Skor Maks 20)
No.
Kriteria Penilaian d. Nilai pengukuran sesuai tidak ketentuan
a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah Pengukuran Arus c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan d. Nilai pengukuran tidak sesuai ketentuan Mengikuti Petunjuk Kerja a. Sesuai Urutan yang logis b. Tidak Sesuai Urutan yang logis Menggunakan Alat a. Menggunakan Alat dengan Tepat Sesuai fungsi b. Menggunakan Alat tidak Sesuai fungsi c. Tidak menggunakan alat a. Lebih Cepat atau Sesuai Waktu yang ditentukan pekerjaan selesai dengan benar b. Sebahagian pekerjaan Waktu Penyelesaian belum selesai sampai waktu yang ditentukan c. Sebahagian besar pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Skor
10
5
6
9
83
D. Rencana Belajar Siswa 3 Kompetensi
: Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektromekanik
KODE
: PTL.OPS.004(1).A
Sub Kompetensi
:
1. Mempersiapkan
pengoperasian
mesin
produksi
dengan
kendali
produksi
dengan
kendali
elektromekanik 2. Melaksanakan
pengoperasian
mesin
elektromekanik 3. Mengamati dan menangani masalah operasi mesin produksi dengan kendali elektromekanik 4. Membuat laporan tentang pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektromekanik Untuk menyelesaikan kegiatan belajar3 dari modul ini anda terlebih dahulu telah memiliki kompetensi dari hasil belajar pada kegiatan belajar 2 sebelumnya. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 dalam modul ini dengan hasil belajar yang dipersyaratkan, anda masih harus menyelesaikan 1 kegiatan belajar lagi. Hal ini dikarenakan penyajian modul ini dibagi dalam 4 Kegiatan Belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1 : Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual Kegiatan Belajar 2 : Rangkaian Sederhana Menggunakan Kontaktor Dan Rele Penunda Waktu TDR Kegiatan Belajar 3 : Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan Pengereman Kegiatan Belajar 4 : Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik Dahlander
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
84
No. 1.
LK 1 LK 2 LK 3
LK 4
LK 5
LK 6 LK 7 LK 8
LK 9
Kegiatan Belajar
Tanggal Waktu Tempat Perubahan
Paraf Guru
Rangkaian Mula Jalan ReverseForward Dan Pengereman Rangk Y- untuk motor listrik 3 fasa Rangkaian Y- otomatis untuk motor listrik 3 fasa Rangkaian Y- u/ motor listrik tiga fasa dilengkapi pengereman Rangkaian kontaktor pembalik putaran motor listrik dilengkapi saklar batas (limit switch) Pengendali Kontaktor untuk putar kiri dan kanan motor listrik secara otomatis Pengereman arus lawan otomatis untuk motor listrik 3 fasa Rangk mula jalan motor listrik 3 fasa Mula jalan halus otomatis tiga fasa dengan pembalik putaran Rangkaian kontaktor pengubah putaran u/3 fasa menggunakan tombol berlawanan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
85
No.
LK 10
LK 11 LK 12 2.
Kegiatan Belajar
Tanggal Waktu Tempat Perubahan
Paraf Guru
Rangkaian pengendali hubungan Y- dan putar kiri kanan motor listrik tiga fasa Rangkaian mula jalan motor listrik 3 fasa otomatis Rangkaian mula jalan motor listrik tiga fasa rotor lilit Evaluasi Belajar Siswa 3
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
86
KEGIATAN BELAJAR 3. Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan Pengereman
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, diharapkan Anda mampu: 1. Menyebutkan tujuan mula jalan, Reverse Forward dan pengereman motor listrik listrik. 2. Menyebutkan cara kerja rangkaian motor listrik kontrol mula jalan, reverse Forward dan pengereman motor listrik. 3. Membuat rangkaian kontrol motor listrik menggunakan kontraktor untuk tujuan mula jalan, Reverse-Forward dan pengereman. 4. Menemukan dan meperbaiki gangguan yang terjadi pada rangkaian kontrol motor listrik dengan tujuan mula jalan, reverse-Forward dan pengereman.
b. Materi Pembelajaran Lembar Kerja Praktik. Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan Pengereman Lembar Kerja 1 : Rangkaian pengendalian pada starting menggunakan Y- untuk motor Listrik 3 fasa No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
6.
Ket
Kabel NYM 3x2,5 mm
87
No. 7.
Nama Alat
Ket
Motor listrik 3 fasa
No. 7.
Nama Bahan
Ket
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja 4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
88
Kunci Jawaban Lembar Kerja 1 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K1 menghubungkan lilitan motor listrik dalam hubungan bintang dan
K2
menghubungkan dengan
jala-jala.
Motor
listrik
beroperasi
dalam
hubungan bintang. Jika
tombol
dilepas,
S02 maka
kontraktor terputus
K1 dan
kontraktor
K3
hubungan
bekerja.
Motor
listrik beroperasi dalam hubungan segitiga. Jika tombol S0 ditekan atau rele arus F5 bekerja, maka kontakto0r K2 dan K3 terputus dan motor listrik terputus dari tegangan.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
89
Lembar Kerja 2 . Rangkaian pengendalian sistem Y- otomatis untuk motor listrik 3 fasa No.
Nama Alat
Ket No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
Ket
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
90
Kunci Jawaban Lembar Kerja 2 Penjelasan Fungsi: Dengan
menekan
tombol
S1,
kontraktor
K1
akan
bekerja
dan
mengunci.Kontaktor K1 menghubung motor listrik dalam hubungan Y dan rele penunda waktu K2, kontaktor K3 pada jala-jala.Kontaktor K3 mengunci. setelah waktu tunda K2 tercapai, maka arus listik lilitan K1 terputus dan hubungan Y motor listrik terlepas. Pada waktu kontaktor K1 putus, sekaligus akan menghubungkan kontaktor K4, motor listrik beroperasi dalam hubungan segitiga. Dengan menekan tombol S0 atau bekerjanya rele arus lebih F5, maka kontaktor akan terputus dan motor listrik terpiah dari tegangan jala-jala.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
91
Lembar Kerja 3. Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa sistem Y- dilengkapi dengan pengereman. No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
Ket
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya. 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
92
Kunci Jawaban Lembar Kerja 3 Penjelasan Fungsi Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci, rele penunda waktu K2 dan kontaktor hubungan bintang (K4) terhubung. Setelah waktu pengatur K2 terlampaui, kontaktor K4 terlepas dan kontaktor hubungan segitiga K5 bekerja. Motor listrik bekerja dalam hubungan segitiga dan berputar kanan. Jika sekarang tombol S0 ditekan, kontaktor K1 dan K5 lepas. Kontaktor K3 dan K4 bekerja. Motor listrik akan terhubung bintang dan posisi putar kiri dengan keadaan ini motor listrik direm oleh arus lawan.
Gambar Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa system Y- yang dilengkapi dengan pengereman.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
93
Lembar Kerja 4. Rangkaian pengendalian balik putaran motor listrik 3 fasa yang dilengkapi dengan saklar batas (limit switch) No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
8.
Limit Switch
Ket
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan. 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Pastikan Anda bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
94
Kunci Jawaban Lembar Kerja 4 Penjelasan Fungsi: Pada posisi mula-mula, keadaan instalansi seperti berikut, saklar batas (limit switch) S5 dalam posisi tertekan atau kontak posisi terbuka. Kontaktor K2 tidak dapat dihubungkan. Jika tombol S1 ditekan, maka
kontaktor
bekerja
dan
K1
mengunci
sendiri. Motor listrik akan terhubung searah jarum jam “Putar kanan” Jika saklar batas S4 ditekan, maka maka kontaktor K1 terputus dan motor listrik juga terlepas. Dengan limit
kontak
switch
S5
saklar posisi
terhubung (menutup),maka kontaktor K2 dapat dihubungkan dengan jalan menekan S2. Kontaktor K2 menghubungkan motor listrik untuk putaran kiri. Jika limit switch S5 tertabrak (tertekan), maka kontaktor K2 teputus dan motor listrik juga terlepas. Jika pada saat motor listrik sedang beroperasi, tombol tekan S01 ditekan, maka semua kontaktor yang berhubung akan terputus dan motor listrik akan berhenti (terlepas). Jika motor listrik dihentikan melalui penekanan S01, maka motor listrik dapat dioperasikan pada semua putaran (kiri dan kanan) melalui penekanan S1 atau S2.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
95
Untuk menghindar terjadinya kontaktor K1 dan K2 bekerja secara bersamasama, telah dipasang kontak NC pada masing-masing lilitan K1 dan K2 sebagai penguncian masing-masing.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
96
Lembar Kerja 5. Rangkaian pengendalian balik putaran Kiri kanan motor listrik 3 fasa secara Otomatis No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
Ket
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
97
Kunci Jawaban Lembar Kerja 5 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci sendiri. Kontaktor K1 akan menghubungkan motor listrik M1 pada putaran kanan, dan rele penunda waktu K2 bekerja. Setelah penundaan waktu terlampaui (K2) maka kontak K2 akan menghubungkan kontaktor K3 dan kontaktor K3 membuka kontaktor K1 sekaligus menghidupkan TDR K4.
Setelah waktu
penundaan K4 terlampaui, maka K4 menyambungkan
kontaktor K5, yang kemudian mengunci sendiri. Kontaktor K5 melepas kontaktor K3, dan oleh karena itu, TDR K4 terlepas dan motor listrik M1 terhubung pada putaran kiri. Dengan menekan tombol S01, maka setiap kontaktor atau TDR yang terhubung (bekerja) akan terlepas dan rangkaian juga terlepas dari sumber tegangan.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
98
Lembar Kerja 6. Rangkaian pengendalian Pengereman arus lawan otomatis pada motor Listrik 3 fasa No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
8.
Tahanan Asut Kumparan
8.
Time Delay Relay
Ket
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
99
Kunci Jawaban Lembar Kerja 6 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S2 ditekan ,kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K1 akan menghubungka motor listrik pada tegangan jala-jala sekaligus menghubungka kontaktor K2, yang juga mengunci sendiri dan lampu H1 menyala. Kontaktor K2 menyiapakan arus listrik untuk kontraktor pengereman (K3). Jika tombol S1 digerakan, kontaktor K1 terlepas dan memisahkan motor listrik untuk menghubungkan motor listrik pada jala-jala melalui tahanan dengan fase yang tertukar.
Kontaktor K3 akan bertahan selama K4 mendapatkan ketengan, yang pada saatnya memutuskan kontaktor K3 melalui kontak NC K4. Melalui rele arus
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
100
lebih, kontaktor yang terhubung dapat diputus, tanpa terjadi pengereman arus lawan.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
101
Lembar Kerja 7. Rangkaian pengendalian mula jalan motor listrik 3 fasa No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
Ket
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor
5.
Panel box
5.
Volt
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYAF 1,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Kabel NYM 3x2,5 mm
8.
Tahanan
Asut
AC
220
Skun kabel 2,5 mm
Kumparan
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
102
Kunci Jawaban Lembar Kerja 7 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S02 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Selama S02 masih ditekan, sumber tegangan L2 terhubung seri dengan R1 dan lilitan motor listrik (mula dan halus). Jika tombol S02 dilepas , kontaktor K2 akan bekerja dan mengunci. Dengan tertutupnya kontak K2, maka tahanan R1 akan terhubung singkat dan motor listrik akan mendapat tegangan penuh. Dengan menekan tombol S01, maka kontaktor K1 dan motor listrik akan terbuka.
Kalau terjadi arus beban lebih yang melampaui arus pengatur F0, maka kontaktor sekaligus motor listrik akan terlepas dari tegangan.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
103
Lembar Kerja 8. Rangkaian mula jalan halus otomatis motor listrik 3 fasa dengan pembalik putaran No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
Ket
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor
5.
Panel box
5.
Volt
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYAF 1,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Kabel NYM 3x2,5 mm
8.
Tahanan
8.
Skun kabel 2,5 mm
Asut
Kumparan
AC
220
Time Delay Relay
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
104
Kunci Jawaban Lembar Kerja 8 Penjelasan Fungsi: Putar kanan: Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja, Mengunci dan menghubungkan
motor
listrik
melalui
tahanan
R1.
Kontak
K1
menghubungkan rele penunda waktu K3 dengan tegangan. Setelah waktu penundaan tercapai, K3 menghubungkan kataktor K4. Kataktor K4 mengunci dan memutuskan arus K3. Kontak K4 menghubung singkat tahanan mula jalan. Putar kiri: Jika tombol S02 ditekan, Kontaktor K2 bekerja dan mengunci. Kontaktor K2 menghubungkan motor listrik dengan jala-jala pada perubahan fasa jalajala yang berputar kiri, secara bersamaan kontak K2 menghubungkan rele waktu K3 pada tegangan, selajutnya proses mula jalan sama seperti putaran pada arah putaran kanan. Melalui tombol S01 atau kontak beban lebih
F5
dapat
memutuskan kataktor
yang
bekerja. Kontaktor K1 dan K2 melalui tombol tekan S02 dan S03 serta kontak NC K1
dan
NC
dibuat
K2
saling
mengunci, sehingga pembalikan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
105
putaran motor listrik secara langsung tidak dapat dilakukan kecuali melalui tombol S1 lebih dahulu, atau stop lebih dahulu.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
106
Lembar Kerja 9. Rangkaian pengendalian pada pengubah putaran untuk motor listrik 3 fasa menggunakan tombol berlawanan No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
Ket
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
107
Kunci Jawaban Lembar Kerja 9 Penjelasan Fungsi Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci, motor listrik akan berputar arah kanan dan lampu H1 menyala. Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 lepas. Kontaktor K2 akan bekerja, motor listrik beroperasi arah kiri dan lampu H2 menyala. Jika S01 ditekan atau rele arus lebih F5 bekerja, maka semua kontaktor yang sedang bekerja terputus, dan motor listrik akan terlepas dari jala-jala (berhenti) kontaktor satu dan lainnya saling mengunci.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
108
Lembar Kerja 10. Rangkaian pengendali hubungan Y- dan putar kiri-kanan motor listrik 3 fasa No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3 x 2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
8.
Time Delay Relay
Ket
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
109
Kunci Jawaban Lembar Kerja 10 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S1 ditekan, kontaktor jala-jala K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K1 mengatifkan K3 dan K4 (kontaktor hubung bintang). Setelah waktu penundaan K3 tercapai, maka kontaktor bintang K4 akan dilepas dan kontaktor hubungan segitiga K5 bekerja dan mengunci. Motor listrik beroperasi putaran kanan. Suatu
pengubahan
putaran
motor
listrik
secara
langsung,tidak
memungkinkan karena kontator dibuat saling mengunci. Dengan menekan tombol S01, atau adanya gangguan arus melalui rele arus lebih, F5 akan memutuskan semua kontaktor yang sedang bekerja.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
110
Lembar Kerja 11. Rangkaian pengendali untuk mula jalan motor 3 Listrik fasa otomatis No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3 x 2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
8.
Tahanan Asut Kumparan
8.
Time Delay Relay
Ket
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan. 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
111
Kunci Jawaban Lembar Kerja 11 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K1 menghubungkan motor listrik (mula jalan halus) dan rele penunda waktu K2 bekerja.
Setelah
waktu
proses
mula
jalan
tercapai,
kontak
K2
menghubungkan kontaktor K3, kontak K3 menghubung singkat tahanan mula jalan. Dengan tombol S01, atau terjadinya arus gangguan beban lebih F5, kontaktor dapat diputus yang akan menghentikan motor listrik.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
112
Lembar Kerja 12. Rangkaian pengendalian untuk mula jalan motor Listrik 3 fasa rotor lilit
No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3 x 2,5 mm
7.
Motor
fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
Asut
8.
Time Delay Relay
listrik
3
Ket
Rotor Lilit 8.
Tahanan Kumparan
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya. 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
113
Kunci Jawaban Lembar Kerja 12 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S1 ditekan dan kontaktor K2, K4 dan K6 dalam posisi tidak bekerja, maka kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci. Kontaktor K1 akan menghubungkan rele waktu K7 dan motor listrik sudah terhubung dengan jala-jala. Setelah waktu penundaan tercapai kontak K7 akan mengaktifkan kontaktor K6. kontaktor K6 akan mengunci dan menghubung singkat tahanan R1, R2 dan R3, pada waktu yang sama, rele waktu K5 akan mengaktifkan kontaktor K4. Kontaktor K4 mengunci, sekaligus melepas K6, bersamaan dengan itu rele waktu K5 dan K7 lepas, dan rele waktu K3 bekerja menghubungkan singkat tahanan R4, R5, R6. Jika waktu penundaan K3 tercapai, kontak K3 (NO) akan mengaktifkan kontaktor K2 dan mengunci sendiri. Kontaktor NC K2 yang seri K4 terputus dan sekaligus memutus arus lilitan rele waktu K3, pada posisi ini lilitan motor listrik akan terhubung singkat (semua tahanan luar terlepas). Dengan menekan tombol S01 akan melepas semua kontaktor dan rele waktu yang sedang bekerja, sehingga semua rangkaian terlepas dari tegangan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
114
Gambar Rangkaian kontaktor mula jalan motor listrik 3 fasa rotor lilit
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
115
Mengoperasikan Mesin Produksi Dengan Kendalai Elektromekanik ___________________________________________________________________
c. Rangkuman Lembar Kerja Praktik. Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan Pengereman Lembar Kerja 1
:
Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa sistem Y- dengan mengatur tahanan pemanas
Lembar Kerja 2
:
Rangkaian pengendalian pada sistem Y- untuk motor Listrik 3 fasa
Lembar Kerja 3
:
Rangkaian pengendalian sistem
Y- otomatis
untuk motor listrik 3 fasa Lembar Kerja 4
:
Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa sistemY- dilengkapi dengan pengereman
Lembar Kerja 5
:
Rangkaian pengendalian balik putaran motor listrik 3 fase yang dilengkapi dengan saklar batas (limit switch)
Lembar Kerja 6
:
Rangkaian pengendalian balik putaran Kiri kanan motor listrik 3 fase secara Otomatis
Lembar Kerja 7
:
Rangkaian pengendalian Pengereman arus lawan otomatis pada motor Listrik 3 fasa
Lembar Kerja 8
:
Rangkaian pengendalian mula jalan motor listrik 3 fase
Lembar Kerja 9
:
Rangkaian mula jalan halus otomatis motor listrik 3 fasa dengan pembalik putaran
Lembar Kerja 10
:
Rangkaian kontaktor pengubah putaran untuk motor
listrik
3
fasa
menggunakan
tombol
berlawanan Lembar Kerja 11
:
Rangkaian pengendali hubungan Y- dan putar kiri-kanan motor listrik 3 fasa
Lembar Kerja 12
:
Rangkaian kontaktor mula jalan motor 3 Listrik fasa otomatis
PTL.OPS 004 ___________________________________________________________________
Lembar Kerja 13
:
Rangkaian kontaktor mula jalan motor Listrik 3 fasa rotor lilit
d. Evaluasi Soal Essay 1. Buatlah rangkaian Y- menggunakan kontaktor, dikendalikan oleh saklar dengan komponen yang telah disediakan pada tabel berikut. Ikuti ketentuan keselamatan kerja selama menyelesaikan tugas ini. No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor
5.
Panel box
5.
Volt
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYAF 1,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Kabel NYM 3 x 2,5
Rotor Lilit
AC
Ket
220
mm 8.
Skun kabel 2,5 mm Saklar pilih
2. Buatlah rangkaian Pengereman Sistem arus balik motor listrik 3 fasa dengan komponen yang disediakan pada tabel berikut. Ikuti petunjuk ketentuan keselamatan kerja selama menyelesaikan tugas ini. No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Ket
No.
Nama Alat
Ket
No.
Nama Bahan
Ket
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3 x 2,5 mm
7.
Motor listrik 3 fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
8.
Rotor Lilit Tahanan
Asut
Kumparan
3. Buatlah rangkaian kontaktor pengubah putaran untuk motor listrik 3 fasa dilengkapi penunda waktu untuk balik putaran dengan komponen yang
disediakan
pada
tabel
berikut.
Ikuti
petunjuk
ketentuan
keselamatan kerja selama mengerjakan. No.
Nama Alat
Ket No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor
AC
Ket
220
Volt 5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3 x 2,5 mm
7.
Motor
listrik
3
fasa
7.
Skun kabel 2,5 mm
Rotor Lilit 8.
Time Delay Relay TDR
4. Buatlah rangkaian kontaktor motor listrik 3 fasa untuk putar kiri kanan dengan komponen yang disediakan pada tabel soal no 1. Ikuti petunjuk ketentuan keselamatan kerja selama menyelesaikan tugas ini. 5. Buatlah rangkaian mula jalan langsung (beban berat) motor listrik 3 fasa dengan komponen yang disediakan pada tabel soal no 3 di atas.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Ikuti petunjuk ketentuan keselamatan kerja selama menyelesaikan tugas ini.
e. Kunci Jawaban 1. Rangkaian Y- menggunakan kontaktor, dikendalikan oleh saklar
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
2. Rangkaian Pengereman Sistem arus balik motor listrik 3 fasa
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
3. Rangkaian kontaktor penguba putaran untuk motor listrik 3 fasa dilengkapi penunda waktu untuk balik putaran R S
Rangkaian Kontrol F4
T N PE
S1
F0 F1
K3
F2 F3
Rangkaian Utama S1 K2 K3
K1
K2 S2
S3
K1
S3
K2
S2
F0
U
V
W
M
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
K2
K1
K1
K2
K3 K4
4. Rangkaian kontaktor motor listrik 3 fasa untuk putar kiri kanan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
5. Rangkaian mula jalan langsung (beban berat) motor listrik 3 fasa
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
f. KRITERIA PENILAIAN PRAKTIK No.
Aspek Penilaian
a. Sesuai yang berlaku di Sekolah b. Tidak sesuai c. Tidak memakai a. Sesuai yang tertera b. Tersedia alat pokok dan pekerjaan dapat dikerjakan Menyiapkan Alat dengan baik (Kemampuan menyiapkan alat c. Tersedia alat, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi melalui identifikasi data teknis kurang lancer peralatan) d. Tersedia alat, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan a. Sesuai yang tertera b. Tersedia bahan pokok dan pekerjaan dapat dikerjakan Menyiapkan Bahan dengan baik (Kemampuan menyiapkan bahan c. Tersedia bahan, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi melalui identifikasi data teknis kurang lancer bahan) d. Tersedia bahan, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan a. Disimpan pada kotak alat b. Ditempatkan di atas meja Penempatan Alat c. Berserakan a. Sesuai ukuran gambar b. Toleransi 1 – 1.5 c. Toleransi 2 – 3 Menempatkan Komponen d. Toleransi 3 – 4 e. Toleransi 5 cm f. Toleransi > 5 cm a. Dipasang Kuat Rata b. Dipasang Kuat Tidak Rata c. Dipasang Kurang Kuat Rata Pemasangan Komponen d. Dipasang Kurang Kuat Tidak Rata a. Ukuran dan warna Benar b. Ukuran Benar, warna salah c. Ukuran kurang tepat warna benar Pekerjaan Kabel Kontrol d. Ukuran salah, warna benar e. Ukuran salah, warna kurang f. Ukuran dan warna tidak benar a. Sesuai Fungsi dan Rapih
Proses cara kerja (Skor Maks 20)
II
Persiapan Kerja (Skor Maks 20)
Menggunakan/Memakai Pakaian kerja
I
Kriteria Penilaian
Pengawatan Rangkaian Utama Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Skor 3
6
6
5 3
3
3
4
No.
Aspek Penilaian
Pengawatan Rangkaian Kontrol
Pengawatan Lampu Indikator
III
Hasil Kerja (Skor Maks 30)
Pemasangan Instalasi Listrik
Pengujian Tahanan Isolasi
Pengukuran Arus
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kriteria Penilaian b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih c. Tidak Sesuai Fungsi dan Rapih d. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak Rapi a. Sesuai Fungsi dan Rapih b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih c. Tidak Sesuai Fungsi dan Rapih d. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak Rapih a. Sesuai Fungsi dan Rapih b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih c. Tidak Sesuai Fungsi dan Rapih d. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak Rapih
a. Sesuai Gambar Rencana berdasarkan PUIL b. Sesuai Gambar Rencana PUIL Kurang diperhatikan c. Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL d. Tidak Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan d. Nilai pengukuran sesuai tidak ketentuan a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan d. Nilai pengukuran tidak sesuai ketentuan
Skor
4
3
10
10
10
IV
Sikap Kerja (Skor Maks 20)
No.
Aspek Penilaian Mengikuti Petunjuk Kerja
Kriteria Penilaian a. Sesuai Urutan yang logis b. Tidak Sesuai Urutan yang logis
Menggunakan Alat dengan Tepat
a. Menggunakan Alat Sesuai fungsi b. Menggunakan Alat tidak Sesuai fungsi c. Tidak menggunakan alat a. Lebih Cepat atau Sesuai Waktu yang ditentukan pekerjaan selesai dengan benar b. Sebahagian pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan c. Sebahagian besar pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan
Waktu Penyelesaian
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Skor 5
6
9
E. Rencana Belajar Siswa 4 Kompetensi
: Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektromekanik
KODE
: PTL.OPS.004(1).A
Sub Kompetensi
:
1. Mempersiapkan
pengoperasian
mesin
produksi
dengan
kendali
produksi
dengan
kendali
lektromekanik 2. Melaksanakan
pengoperasian
mesin
elektromekanik 3. Mengamati dan menangani masalah operasi mesin produksi dengan kendali elektromekanik 4. Membuat laporan tentang pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektromekanik Untuk menyelesaikan kegiatan belajar dari modul ini Anda terlebih dahulu harus telah memiliki kompetensi pencapaian hasil belajar pada kegiatan belajar 3 sebelumnya. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 4 dalam modul ini dengan hasil belajar yang telah dipersyaratkan pada bagian ini, Anda dapat dinyatakan telah menyelesaikan seluruh kegiatan belajar. No.
Kegiatan Belajar
1.
Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik Dahlander Rangkaian motor listrik 3 fasa lilitan terpisah dua kecepatan dengan pengubah langsung Rangkaian motor listrik 3 fasa lilitan terpisah dua kecepatan Rangkaian pengendali motor listrik tiga fasa dua kecepatan (lilitan dahlander) Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa
LK 1
LK 2 LK 3 LK 4
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Tanggal Waktu Tempat Perubahan
Paraf Guru
No.
LK 5
LK 6
LK 7
LK 8
2.
Kegiatan Belajar
dengan dua kecepatan (Lilitan Dahlander), dengan urutan kecepatan rendah tinggi Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa dengan dua kecepatan dan dua arah putaran (Lilitan Dahlander) Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa dengan dua kecepatan dan dua arah putaran (Lilitan Dahlander) Pengubahan putaran langsung dari rendah ke tinggi pada arah putaran yang sama Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa dengan tiga putaran (satu lilitan terpisah dan satu lilitan Dahlander). Sistem pengubahan putaran pada kecepatan tinggi Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa dengan tiga putaran (satu lilitan terpisah dan satu lilitan Dahlander). Evaluasi Kegiatan Belajar 4
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Tanggal Waktu Tempat Perubahan
Paraf Guru
Kegiatan
Belajar
4.
Rangkaian
Kontrol
Kecepatan
Motor
listrik
Dahlander a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah meyelesaikan kegiatan belajar ini, diharapkan Anda mampu: 1. Menyebutkan
prinsip
pengubahan
kecepatan
putaran
motor
listrik
dahlander. 2. Membuat gambar rangkaian kontrol motor listrik dahlander baik lilitan tunggal maupun lilitan terpisah 3. Merangkai gambar rangkaian kontrol motor listrik dahlander lilitan tunggal dan lilitan terpisah 4. Melacak gangguan pada kontrol motor listrik dahlander lilitan tunggal maupun lilitan terpisah. 5. Memperbaiki kesalahan pada rangkaian kontrol kecepatan dan arah putaran motor listrik Dahlander. b. Materi Pembelajaran
Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik Dahlander Pengaturan kecepatan putar motor listrik yang mempunyai kecepatan lebih dari satu dengan mengubah hubungan kumparan stotornya, berdasarkan pada kumparan-kumparan motor listrik yang digunakan antara lain; 1. Motor listrik dengan kumparan-kumparan terpisah Pengaturan motor listrik ini hanya dapat dilakukan secara bertahap, tidak dapat secara kontinyu. Motor listrik ini memiliki kombinasi kecepatan putar. 2. Motor listrik dengan kumparan yang hubungannya dapat diubah Setiap kumparan fasa motor listrik ini terbagi dua, setiap bagian dapat dihubungkan seri atau paralel sesuai dengan pengaturan kecepatan yang dikehendaki. Pengasutan motor listrik dengan mengatur kecepatan dari rendah ke tinggi akan menghasilkan arus kejut yang jauh lebih kecil dibandingkan diasut dalam kecepatan tinggi. Sementara penururan kecepatan dari kecepatan tinggi ke
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
rendah, maka motor listrik akan bekerja sebagai rem listrik. Hubungan yang banyak digunakan untuk mengatur kecepatan putar sebagai berikut; 1. Hubungan Bintang Rangkap-Segitiga Pada
kecepatan
kumparannya
putar
rendah,
dihubung
bintang
rangkap sedangkan pada putran tinggi dihubungkan segitiga karena kopelnya tetap.
kecil
Motor
namun listrik
dayanya
ini
banyak
digunakan untuk mesin bubut dan mesin gulung. 2. Hubungan Segitiga-Bintang Rangkap Pada kecepatan putar rendah, kumparan motor listrik dihubungkan R
S
segitiga, sedangkan pada putaran
T
tinggi dihubung bintang rangkap. Lambat
Pada kecepatan tinggi kopel dan dayanya
meningkat
sebanding
Cepat R
T
S
YY
dengan kecepatan putar. Motor listrik ini banyak digunakan pada mesin derek, lift, pompa plunyer, kompressor, ban berjalan, giling dan mesin kerek. 3. Hubungan-Bintang Rangkap Pada kecepatan rendah kumparan dihubungkan bintang, sedangkan pada
kecepatan
putar
tinggi
dihubung bintang rangkap, pada kecepatan tinggi kopel motor listrik meningkat
secara
kuadratis
sedangkan
dayanya
meningkat
pangkat tiga. Motor listrik ini banyak digunakan untuk mesin ventilator dan pompa sentrifugal
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 1. Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa lilitan terpisah untuk dua kecepatan sistem pengubahan langsung
No.
Nama Alat
Ket No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push
4.
Multimeter
4.
NO/NC
5.
Panel box
5.
Kontaktor AC 220
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Volt
7.
Motor
7.
Kabel NYAF 1,5
listrik
Dahlander
Lilitan Pisah
button
mm Kabel NYM 3x2,5 mm Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 5. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 6. Hindari dari terhadap sengatan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Ket
7. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 8. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Kunci Jawaban Lembar Kerja 1 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Motor listrik akan beroperasi pada putaran rendah. Kalau kemudian tombol S2 ditekan, mula-mula arus listrik lilitan kontaktor K1 akan terputus, kemudian lilitan kontaktor K2 mendapat tegangan dan bekerja, mengunci dan menghubungkan motor listrik dengan jala-jala untuk putaran tinggi. Dengan menekan kembali S1, kontaktor K2 terlepas dan kontaktor K1 bekerja, maka motor listrik beroperasi pada putaran rendah. Dengan menekan tombol S01, maka semua kontaktor yang bekerja akan terputus dan instalasi akan berada pada tidak bekerja (terbebas dari tegangan).
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
1 S0S0 1
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 2. Rangkaian motor listrik 3 fasa lilitan terpisah untuk dua kecepatan
No.
Nama Alat
Ket No.
Nama Bahan
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3 fasa
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push
4.
Multimeter
4.
NO/NC
5.
Panel box
5.
Kontaktor AC 220
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Volt
button
Kabel NYAF 1,5 7.
Motor
listrik
Dahlander
Lilitan Pisah
7.
mm
8.
Kabel NYM 3 x 2,5 mm Skun
kabel
2,5
mm Time Delay Relay
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Ket
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 2 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K2 menghubungkan motor listrik pada putaran rendah dan mengaktifkan rele waktu K2. Jika setelan rele waktu K2 terlampaui, maka kontak k2 akan mengaktifkan kontaktor K3, sekaligus mempersiapkan kontak K3 pada lilitan K4 untuk bekerja. Jika kemudian tombol S02 ditekan, kontaktor K1 akan lepas dan kontaktor K4 (putaran tinggi)akan bekerja. Motor listrik akan beroperasi pada putaran tinggi. Suatu pengoperasian langsung pada putaran tinggi tidak memungkinkan. Putaran tinggi hanya dapat dihubungkan, jika motor listrik sedang beroperasi pada putaran rendah dan waktu yang diset pada rele waktu sudah tercapai Pengubahan putaran dari tinggi ke putaran rendah, hanya dapat dilakukan jika terlebih dahulu menekan S01, artinya motor listrik di stop (berhenti). Motor listrik dapat dihentikan melalui tombol S01 atau melalui pemutusan rele arus lebih F0.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 3. Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa lilitan terpisah untuk dua kecepatan. (Lilitan Dahlander)
No.
Nama Alat
Ket No.
Nama Bahan
Ket
MCB 1 dan 3 fasa
1.
Obeng set
1.
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220
5.
Panel box
5.
Volt
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYAF 1,5 mm
7.
Motor listrik Dahlander
7.
Kabel NYM 3 x 2,5
Lilitan
mm
terpisah
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1.
Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2.
Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3.
Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4.
Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5.
Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6.
Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja: 1.
Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2.
Hindari dari terhadap sengatan listrik
3.
Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4.
Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 3 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Motor listrik beroperasi pada putaran rendah. Jika motor listrik dalam keadaan berhenti dan tombol S1 ditekan, maka kontaktor K2 dan K3 bekerja, kemudian dikunci oleh kontak K2. Motor listrik beroperasi pada kecepatan tinggi. Suatu pengubahan putaran dari suatu putaran ke putaran lain tidak memungkinkan, artinya setiap pengubahan putaran harus melalui penekanan tombol S01. Semua kontaktor yang sedang bekerja dapat diputuskan melalui tombol S01 atau bekerja rele arus lebih F8 atau F9.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 4. Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa dengan dua kecepatan (Lilitan Dahlander), dengan urutan kecepatan rendah tinggi
No.
Nama Alat
Ket No.
Nama Bahan MCB 1 dan 3 fasa
1.
Obeng set
1.
2.
Tang set
2.
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor
7.
Skun kabel 2,5 mm
listrik
Dahlander
Pilot lamp
Lilitan terisah
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Ket
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 4 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K1 menjalankan motor listrik pada kecepatan rendah dan kontaktor K2 juga bekerja serta mengunci sendiri. Jika kontaktor K2 sedang bekerja, kemudian tombol S02 ditekan, maka kontaktor K1 akan terputus dan kontaktor K3 dan K4 bekerja. Motor listrik akan berputar pada kecepatan tinggi. Pengoperasian langsung pada putaran tinggi tidak memungkinkan, sedang pemindahan putaran dari putaran tinggi ke putaran rendah hanya mungkin dilakukan setelah menekan tombol S01 lebih dahulu, artinya motor listrik harus diberhentikan pada putaran nol lebih dahulu. Dengan menekan tombol S01 atau bekerjanya rele arus beban lebih F8 atau F9, maka semua kontaktor yang bekerja akan terputus.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 5. Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa dengan dua kecepatan dan dua arah putaran (Lilitan Dahlander)
No.
Nama Alat
Ket No.
Nama Bahan MCB 1 dan 3 fasa
1.
Obeng set
1.
2.
Tang set
2.
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Motor
7.
Skun kabel 2,5 mm
listrik
Dahlander
Pilot lamp
Lilitan terpisah
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Ket
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 5 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Motor listrik akan beroperasi dengan putaran rendah pada arah kanan. Dengan menekan tombol S02, kontaktor K2 bekerja dan mengunci sendiri, motor listrik akan beroperasi dengan putaran rendah pada arah kiri. Dengan menekan tombol S03 saat motor listrik sedang berhenti, maka kontaktor K3 bekerja dan mengunci sendiri. Melalui kontak NO K3, kontaktor K5 akan bekerja. Motor listrik berputar dengan kecepatan tinggi pada arah kanan. Dengan menekan tombol S04, kontaktor K4 akan bekerja dan mengunci sendiri. Kontak K4 mengaktifkan kontak K5. Motor listrik berputar dengan putaran tinggi arah kiri. Dengan sistem kontaktor pengatur putaran dan kontaktor pengatur kecepatan yang saling mengunci, maka pengubahan kecepatan dan pengubahan arah putaran secara langsung tidak memungkinkan. Dengan menggerakan tombol S01, maka semua kontaktor yang sedang bekerja dapat diputuskan. Demikian juga dengan rele arus lebih F8 atau F9, dapat membebaskan semua kontaktor kalau salah satunya bekerja.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Gambar Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa dua kecepatan dan dua arah putaran (lilitan Dahlander)
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 6. Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa dengan dua kecepatan dan dua arah putaran (Lilitan Dahlander) Pengubahan putaran langsung dari rendah ke tinggi pada arah putaran yang sama
No.
Nama Alat
Ket No.
Nama Bahan MCB 1 dan 3 fasa
1.
Obeng set
1.
2.
Tang set
2.
Pilot lamp
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220
5.
Panel box
5.
Volt
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel
7.
Motor
7.
mm
listrik
Dahlander
NYAF
1,5
Lilitan
Kabel NYM 3 x 2,5
terpisah
mm Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Ket
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 6 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci sendiri. Motor listrik beroperasi dengan kecepatan rendah pada arah putar kanan. Demikian juga dengan kecepatan rendah pada arah putaran motor listrik kiri. Jika pada saat motor listrik sedang berhenti (mati) dan tombol S1 ditekan, maka kontaktor K3 bekerja dan mengunci sendiri. Kontaktor K3 akan mengaktifkan kontaktor K5, dengan demikian motor listrik beroperasi dengan kecepatan tinggi pada arah putaran kanan. Dengan cara yang sama menekan S5, kontaktor K4 dan K5 bekerja dan menjalankan motor listrik dengan putaran tinggi pada arah putaran kiri. Pada saat motor listrik sedang berputar dengan putaran rendah. Kemudian kalau tombol S4 atau S5 ditekan, maka kontaktor K1 atau K2 akan terputus, sedang kontaktor penghubung untuk putaran tinggi akan bekerja. Dengan cara ini, dimungkinkan pengubahan putaran dari putaran rendah ke putaran tinggi, tetapi hanya mengunci secara elektris. Dengan menekan S0 atau dengan bekerjanya rele arus lebih, semua kontaktor yang sedang bekerja dapat terlepas.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
R F7
S T
F0
N PE F1
F2
F3
F4
F5
F0
F6
Rangkaian Kontrol
S1
K4
K1
K3
K2
K5
K3 K1
F0
F0
K4 K2 K5
V1 U1
W1
S2
M V2
K3
K4
K4
S2
S5
S4
W2
K2
Rangkaian Utama
Gambar
S5 K3
K2 S3
U2
S4
S3 K1
K1
K1
K2
K4
K3
K3
K4
K5
Rangkaian motor listrik 3 fasa dua kecepatan dan dua arah putaran
(lilitan Dahlander), Pengubahan putaran langsung dari rendah ke tinggi pada arah putaran yang sama.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 7. Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa dengan tiga putaran (satu
lilitan
terpisah
dan
satu
lilitan
Dahlander).
Sistem
Nama Bahan
Ket
pengubahan putaran pada kecepatan tinggi
No.
Nama Alat
Ket No.
MCB 1 dan 3 fasa
1.
Obeng set
1.
2.
Tang set
2.
3.
Tespen
3.
Push
4.
Multimeter
4.
NO/NC
5.
Panel box
5.
Kontaktor AC 220
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Volt
7.
Motor listrik 3 fasa tiga
7.
Kabel
button
NYAF
1,5
mm
putaran Lilitan
Pilot lamp
Pisah
Dan
lilitan
Dahlander
Kabel NYM 3 x 2,5 mm Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 7 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci sendiri. Motor listrik beroperasi pada kecepatan rendah. Jika tombol S3 ditekan, maka kontaktor K1 lepas, kontaktor K2 bekerja dan mengunci sendiri. Motor listrik beroperasi pada kecepatan menengah. Jika tombol S4 ditekan, kontaktor K2 lepas, kontaktor K3 dan K4 bekerja, motor listrik berputar pada kecepatan tinggi. Dengan sistem kontaktor saling mengunci, pengubahan putaran langsung, hanya mungkin pada kecepatan tinggi. Penekanan tombol S1 atau bekerjanya rele arus lebih dapat memutuskan semua kontaktor yang sedang bekerja.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 8. Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa dengan tiga putaran (satu lilitan terpisah dan satu lilitan Dahlander)
No.
Nama Alat
Ket No.
Nama Bahan MCB 1 dan 3 fasa
1.
Obeng set
1.
2.
Tang set
2.
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor
5.
Panel box
5.
Volt
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYAF 1,5 mm
7.
Motor
7.
Kabel NYM 3 x 2,5
listrik
3
Fasa
Lilitan Campuran
Pilot lamp AC
220
mm Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. Petunjuk Keselamatan Kerja: 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Hindari dari terhadap sengatan listrik 3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja 4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Ket
Kunci Jawaban Lembar Kerja 8 Penjelasan Fungsi: Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengaktifkan kontaktor K2 dan motor listrik berputar pada kecepatan putar rendah. Kedua kontaktor mengunci sendiri. Jika pada saat K2 bekerja dan tombol S3 ditekan, kontaktor K1 lepas, kontaktor K3 bekerja, mengunci sendiri, mengaktifkan K4 dan motor listrik berputar pada kecepatan menengah. Kontaktor K4 mengunci sendiri. Ketika motor listrik berputar dengan kecepatan menengah, kemudian tombol S4 ditekan, maka kontaktor K3 lepas dan kontaktor K5 dan K6 bekerja. Motor listrik akan berputar pada kecepatan tinggi. Kedua kontaktor K5 dan K6 mengunci sendiri. Dengan pemasangan kontaktor K2 dan K4, memungkinkan pengubahan putaran ke putaran menengah. Kalau motor listrik sedang berputar pada kecepatan rendah. Untuk pengubahan ke putaran tinggi dapat dilakukan, kalau motor listrik sedang berputar pada kecepatan menengah. Semua kontaktor yang sedang bekerja, dapat selalu diputus dari tombol S1 atau bekerja salah satu rele arus lebih.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Gambar Rangkaian pengandali motor listrik 3 fasa dengan tiga kecepatan (satu lilitan terpisah dan satu lilitan dahlander) Rangkaian berurutan.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
c. Rangkuman Hubungan yang banyak digunakan untuk mengatur kecepatan putar 1. Hubungan Bintang Rangkap–Segitiga 2. Hubungan Segitiga–Bintang Rangkap 3. Hubungan Bintang–Bintang Rangkap Lembar Kerja Praktik: Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik
Dahlander
Lembar Kerja 1
: Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa lilitan terpisah untuk dua kecepatan sistem pengubahan langsung
Lembar Kerja 2
: Rangkaian motor listrik 3 fasa lilitan terpisah untuk dua kecepatan
Lembar Kerja 3
: Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa lilitan terpisah untuk dua kecepatan. (Lilitan Dahlander)
Lembar Kerja 4
: Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa dengan dua kecepatan (Lilitan Dahlander), dengan urutan kecepatan rendah tinggi
Lembar Kerja 5
: Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa dengan dua kecepatan dan dua arah putaran (Lilitan Dahlander)
Lembar Kerja 6
: Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa dengan dua kecepatan dan dua arah putaran (Lilitan
Dahlander)
Pengubahan
putaran
langsung dari rendah ke tinggi pada arah putaran yang sama Lembar Kerja 7
: Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa dengan tiga putaran (satu lilitan terpisah dan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
satu lilitan Dahlander). Sistem pengubahan putaran pada kecepatan tinggi Lembar Kerja 8
: Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa dengan tiga putaran (satu lilitan terpisah dan satu lilitan Dahlander)
d. Evaluasi Soal Essay Buatlah rangkaian Pengendalian motor listrik 3 fasa 2 kecepatan (lilitan dahlander). Dapat diubah langsung pada putaran rendah-tinggi, dengan komponen yang disediakan pada tabel berikut: Ikuti petunjuk ketentuan keselamatan kerja selama mengerjakan tugas ini:
No.
Nama Alat
Ket No. Nama Bahan Ket
1.
Obeng set
1.
MCB 1 dan 3
2.
Tang set
2.
fasa
3.
Tespen
3.
4.
Multimeter
4.
Pilot lamp Push
button
NO/NC 5.
Panel box
5.
Kontaktor
AC
220 Volt 6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel
NYAF
1,5 mm 7.
Motor
listrik
3
Lilitan Campuran
Fasa
7.
Kabel
NYM
3x2,5 mm Skun kabel 2,5
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
mm
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan: 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja 3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan 4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing 5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan 6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan. e. Kunci Jawaban Rangkaian Pengendalian motor listrik 3 fasa 2 kecepatan (lilitan dahlander). Dapat diubah langsung pada putaran rendah-tinggi. R S
F7
T N PE F0
F1
F2
F3
F4
F5
F6 F0
K1
K3
Rangkaian Kontrol
K2 S1
F0
F0 K2 K1
U1
V1 W1
K3
M U2
V2
K3 W2
S2
K2
K1
K1 S3
Rangkaian Utama
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
K1
K2
K3
f. Kriteria Penilaian Praktik No.
Aspek Penilaian
I
Persiapan Kerja (Skor Maks 20)
Menggunakan/Memakai Pakaian kerja
Menyiapkan Alat (Kemampuan menyiapkan alat melalui identifikasi data teknis peralatan)
Menyiapkan Bahan (Kemampuan menyiapkan bahan melalui identifikasi data teknis bahan)
II
Proses cara kerja (Skor Maks 20)
Penempatan Alat
Menempatkan Komponen
Pemasangan Komponen
Pekerjaan Kabel Kontrol
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kriteria Penilaian a. Sesuai yang berlaku di Sekolah b. Tidak sesuai c. Tidak memakai a. Sesuai yang tertera b. Tersedia alat pokok dan pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik c. Tersedia alat, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi kurang lancar d. Tersedia alat, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan a. Sesuai yang tertera b. Tersedia bahan pokok dan pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik c. Tersedia bahan, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi kurang lancar d. Tersedia bahan, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan a. Disimpan pada kotak alat b. Ditempatkan di atas meja c. Berserakan a. Sesuai ukuran gambar b. Toleransi 1 – 1.5 c. Toleransi 2 – 3 d. Toleransi 3 – 4 e. Toleransi 5 Cm f. Toleransi > 5 Cm a. Dipasang Kuat Rata b. Dipasang Kuat Tidak Rata c. Dipasang Kurang Kuat Rata d. Dipasang Kurang Kuat Tidak Rata a. Ukuran dan warna Benar b. Ukuran Benar, warna salah c. Ukuran kurang tepat warna benar d. Ukuran salah, warna benar e. Ukuran salah, warna kurang f. Ukuran dan warna tidak
Skor 3
6
6
5 3
3
3
No.
Aspek Penilaian
Pengawatan Rangkaian Utama
Kriteria Penilaian a. b. c. d.
Pengawatan Rangkaian Kontrol
a. b. c. d.
Pengawatan Lampu Indikator
a. b. c.
III
Hasil Kerja (Skor Maks 30)
d.
Pemasangan Instalasi Listrik
Pengujian Tahanan Isolasi
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
benar Sesuai Fungsi dan Rapih Sesuai Fungsi Kurang Rapih Tidak Sesuai Fungsi dan Rapih Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak Rapi Sesuai Fungsi dan Rapih Sesuai Fungsi Kurang Rapih Tidak Sesuai Fungsi dan Rapih Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak Rapi Sesuai Fungsi dan Rapih Sesuai Fungsi Kurang Rapih Tidak Sesuai Fungsi dan Rapih Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak Rapih
a. Sesuai Gambar Rencana berdasarkan PUIL b. Sesuai Gambar Rencana PUIL Kurang diperhatikan c. Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL d. Tidak Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan d. Nilai pengukuran sesuai tidak ketentuan
Skor 4
4
3
10
10
No.
Aspek Penilaian a. b.
IV
Sikap Kerja (Skor Maks 20)
c.
Kriteria Penilaian Dilakukan dengan Prosedur yang benar Dilakukan dengan Prosedur yang salah Nilai pengukuran sesuai ketentuan Nilai pengukuran tidak sesuai ketentuan
Skor 10
Pengukuran Arus
d.
Mengikuti Petunjuk Kerja
a. Sesuai Urutan yang logis b. Tidak Sesuai Urutan yang logis
5
Menggunakan Alat dengan Tepat
a. Menggunakan Alat Sesuai fungsi b. Menggunakan Alat tidak Sesuai fungsi c. Tidak menggunakan alat a. Lebih Cepat atau Sesuai Waktu yang ditentukan pekerjaan selesai dengan benar b. Sebahagian pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan c. Sebahagian besar pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan
6
Waktu Penyelesaian
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
9
BAB. III EVALUASI A. SOAL TEST EVALUASI 1. Buatlah rangkaian sesuai dengan komponen berikut ini yang berfungsi sebagai rangkaian ON-OFF bergantian dengan menggunakan kontaktor.
No.
Nama Alat
Ket
No
Nama Bahan MCB 1 dan 3 fasa
1.
Obeng set
1.
2.
Tang set
2.
3.
Tespen
3.
Push button NO/NC
4.
Multimeter
4.
Kontaktor AC 220 Volt
5.
Panel box
5.
Kabel NYAF 1,5 mm
6.
Steker 1 dan 3 fasa
6.
Kabel NYM 3x2,5 mm
7.
Time
7.
Skun kabel 2,5 mm
Delay
relay
Ket
Pilot lamp
TDR 2. Gambar rangkaian ini merupakan kontrol motor listrik hubungan bintang segitiga menggunakan: 1.1. Kontaktor C1, C2 dan C3 1.2. Rele penunda waktu d1 1.3. Sikring rangkaian kontrol e4 1.4. Lampu indikator h2 dan h3 1.5. Tombol tekan b1 (NC) dan b2 (NO) 1.6. Thermal over load e7 Dan diberikan komponen berikut: 1.7. Motor listrik rotor sangkar m1 1.8. sikring untuk pengaman hubung singkat motor listrik (e1, e2, e3) 1.9. Saklar daya 3 kutub a1 Modul M.PTL.OPS 004(1).A
1.10.Sumber tegangan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Coba gambarkan rangkaian daya motor listrik, jika: 1.11.Pada saat motor listrik terhubung bintang, kontaktor C1 dan C3 yang bekerja 1.12.Pada saat motor listrik terhubung segitiga, kontaktor C1 dan C2 yang bekerja 1.13.Saklar daya 3 kutub digunakan untuk memutus daya pada seluruh rangkaian. 3. Buat rangkaian (pengawatan) motor listrik M1, jika diberikan data-data sebagai berikut: 1.1.
Simbol rangkaian motor listrik 2 kecepatan
1.2.
Sambungan motor listrik untuk kecepatan lambat dan tinggi a.
Arah Maju
Putaran
Terminal motor listrik yang
Terminal motor
Dapat tegangan sumber
listrik yang
R
S
T
terbuka
Rendah
Ua
Va
Wa
Ub, Vb, Wb
Tinggi
Ub
Vb
Wb
Ua, Va, Wa
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
b.
Arah Mundur
Putaran
1.3.
Terminal motor listrik yang Dapat tegangan sumber R S T
Terminal motor listrik yang terbuka
Rendah
Wa
Va
Ua
Ub, Vb, Wb
Tinggi
Wb
Vb
Ub
Ua, Va, Wa
Pengaman motor listrik: 1.3.1. TOL, e7 untuk putaran rendah, dipasang setelah C3 1.3.2. TOL,e8 untuk putaran tinggi, dipasang setelah C4 1.3.3. Fuse 3 fasa (e1, e2, e3) pengaman seluruh rangkaian daya, dipasang setelah saklar a.1
1.4.
Saklar 3 fasa (a1) untuk memutus/melayani rangkaian daya dipasang sebelum fuse (e1,e2,e3)
1.5.
Penggunaan kontaktor: 1.5.1. Kontaktor C1 untuk arah maju (lembut dan cepat) 1.5.2. Kontaktor C2 untuk arah mundur (lambat dan cepat) 1.5.3. Kontaktor C3 untuk putaran lembut 1.5.4. Kontaktor C4 untuk putaran cepat
1.6.
Kontaktor yang aktif sesuai dengan fungsi motor listrik Kecepatan
Arah
putaran
Putaran
Lambat Cepat
Kontaktor yang
Tombol
bekerja C1 C2
C3
C4
C5
yang ditekan
Maju
X
-
X
-
x
b2 dan b4
Mundur
-
X
x
-
X
b3 dan b4
Maju
x
-
-
X
X
b2 dan b5
Mundur
-
x
-
x
X
b3 dan b5
Keterangan Kontaktor C1 = Kontaktor arah maju
C4 = Kontaktor kecepatan cepat
C2 = Kontaktor mundur
C5 = Kontaktor Bantu
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
C3 = Kontaktor kecepatan lambat B. KUNCI JAWABAN 1.
Gambar Rangkaian ON-OFF bergantian dengan menggunakan kontaktor
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
2.
Rangkaian
kontrol
motor
listrik
menggunakan Kontaktor Magnet
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
hubungan
bintang
segitiga
3.
Rangkaian kontrol pengendalian motor listrik 3 fasa dua kecepatan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
BAB. IV PENUTUP Modul pembelajaran ini menggunakan sistem Pelatihan berbasis kompetensi. Pelatihan bebasis kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Penekanan utamanya adalah tentang apa yang dapat dilakukan seseorang setelah mengikuti pelatihan. Salah satu karakteristik yang paling penting dari pelatihan berdasarkan kompetensi adalah penguasaan individual secara nyata di tempat kerja. Dalam sistem Pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya tertuju kepada pencapaian kompetensi, bukan pada pencapaian atau pemenuhan waktu tertentu. Dengan demikian maka dimungkinkan setiap peserta pelatihan memerlukan atau menghabiskan waktu yang berbeda-beda dalam pencapaian suatu kompetensi tertentu. Jika peserta belum mencapai kompetensi pada usaha atau pada kesempatan pertama, maka pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta. Rencana
ini
memberikan
kesempatan
kembali
kepada
peserta
untuk
meningkatkan level kompetensinya sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah usaha atau kesempatan yang disarankan adalah tiga kali. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta dalam mengikuti modul ini, setiap peserta dievaluasi baik terhadap aspek pengetahuan maupun keterampilan. Aspek pengetahuan dilakukan melalui latihan-latihan dan tes tertulis, sedang aspek keterampilan dilakukan melalui tugas praktik. Setelah peserta menyelesaikan modul ini dan dinyatakan kompeten, maka peserta dapat melanjutkan untuk menyelesaikan kompetensi lanjutan yang berkaitan dengan sistem kendali berikutnya.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT Sebagai umpan balik bagi peserta dalam mengevaluasi diri dapat dilakukan dengan membandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang tersedia. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap kompetensi dalam kegiatan belajar pada modul ini.
Nilai Akhir =
JumlahJawabanbenar 100% 10
Jika Anda mencapai tingkat penguasaan 75 % keatas, Anda dapat meneruskan ke modul berikutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih dibawah 75 %, Anda harus mengulangi kegiatan belajar ini. (Catatan: Kejujuran Intelektual Memegang Peranan Penting)
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
DAFTAR PUSTAKA Christian Mamesah dan Frans Masse P., Sistem Kelistrikan Mesin-mesin Produksi, N.59,1997 Christian Mamesah dan Frans Masse P., Penggunaan dan Pengaturan Motormotor Listrik, TEDC, 1993 Frans Masse P., Pengendalian Magnetik, TEDC, 1996 Abdul Kadir. Mesin Tak Serempak. Bandung: Djambatan, 1986. Hermal, Stephen L, Alerich, Walter N. Industrial Motor Control. Delmar Publisher Inc. 1985 Steven
F Jurek. Electrical Machine for Technicians and Technicians Engineers. Long Man London, 1978.
Theraja, BL. Fundamentals of Electrical Engineering & Electronic. Ram Nagar, New Delhi, 1976. Wildi. Teodore. Electrical Power Technology. New York. John Weley and Son, 1981. Zuhal. Dasar Tenaga Listrik. ITB Bandung, 1972. P. Van Harten., Instalasi Listrik Arus Kuat 3, Bina Cipta, Jakarta, 1984.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
KRITERIA PENILAIAN PRAKTIK
II
Proses cara kerja (Skor Maks 20)
I
Aspek Penilaian
Persiapan Kerja (Skor Maks 20)
No.
Kriteria Penilaian
a. Sesuai yang berlaku di Menggunakan/Memakai Pakaian Sekolah b. Tidak sesuai kerja c. Tidak memakai a. Sesuai yang tertera b. Tersedia alat pokok dan pekerjaan dapat dikerjakan Menyiapkan Alat dengan baik (Kemampuan menyiapkan alat c. Tersedia alat, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi melalui identifikasi data teknis kurang lancar peralatan) d. Tersedia alat, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan a. Sesuai yang tertera b. Tersedia bahan pokok dan pekerjaan dapat dikerjakan Menyiapkan Bahan dengan baik (Kemampuan menyiapkan bahan c. Tersedia bahan, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi melalui identifikasi data teknis kurang lancar bahan) d. Tersedia bahan, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan a. Disimpan pada kotak alat b. Ditempatkan di atas meja Penempatan Alat c. Berserakan a. Sesuai ukuran gambar b. Toleransi 1 – 1.5 c. Toleransi 2 – 3 Menempatkan Komponen d. Toleransi 3 – 4 e. Toleransi 5 cm f. Toleransi > 5 cm a. Dipasang Kuat Rata b. Dipasang Kuat Tidak Rata c. Dipasang Kurang Kuat Rata Pemasangan Komponen d. Dipasang Kurang Kuat Tidak Rata a. Ukuran dan warna Benar b. Ukuran Benar, warna salah c. Ukuran kurang tepat warna benar Pekerjaan Kabel Kontrol d. Ukuran salah, warna benar e. Ukuran salah, warna kurang f. Ukuran dan warna tidak benar
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Skor 3
6
6
5 3
3
3
No.
Aspek Penilaian
Pengawatan Rangkaian Utama
Pengawatan Rangkaian Kontrol
Pengawatan Lampu Indikator
III
Hasil Kerja (Skor Maks 30)
Pemasangan Instalasi Listrik
Pengujian Tahanan Isolasi
Pengukuran Arus
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kriteria Penilaian a. Sesuai Fungsi dan Rapih b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih c. Tidak Sesuai Fungsi dan Rapih d. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak Rapi a. Sesuai Fungsi dan Rapih b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih c. Tidak Sesuai Fungsi dan Rapih d. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak Rapi a. Sesuai Fungsi dan Rapih b. Sesuai Fungsi Kurang Rapih c. Tidak Sesuai Fungsi dan Rapih d. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak Rapih
a. Sesuai Gambar Rencana berdasarkan PUIL b. Sesuai Gambar Rencana PUIL Kurang diperhatikan c. Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL d. Tidak Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan d. Nilai pengukuran sesuai tidak ketentuan a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan d. Nilai pengukuran tidak sesuai ketentuan
Skor 4
4
3
10
10
10
IV
Sikap Kerja (Skor Maks 20)
No.
Aspek Penilaian Mengikuti Petunjuk Kerja
Kriteria Penilaian a. Sesuai Urutan yang logis b. Tidak Sesuai Urutan yang logis
Skor 5
Menggunakan Alat dengan Tepat
a. Menggunakan Alat Sesuai fungsi b. Menggunakan Alat tidak Sesuai fungsi c. Tidak menggunakan alat a. Lebih Cepat atau Sesuai Waktu yang ditentukan pekerjaan selesai dengan benar b. Sebahagian pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan c. Sebahagian besar pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan
6
Waktu Penyelesaian
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
9
FORMAT PENILAIAN Penilaian Aspek Noninstruksional Sikap (Attitude) Nomor Peserta
: ...........................................
Nama Peserta
: ...........................................
Topic Project Work
: ...........................................
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Aspek Noninstruktional Sikap (Attitude)
Skor Perolehan Believe (B) Evaluation (E) Preferensi oleh Oleh Guru Peserta Diklat Penguji 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kerja Sama Kedisiplinan Kejujuran Mengakses dan Mengorganisasi informasi Tanggung Jawab Memecahkan Masalah Kemandirian Ketekunan Jumlah Perolehan
Gradiasi Nilai Tertinggi untuk Attitude adalah = 9 (Sembilan), Sehingga: Skor Peolehan Perolehan Nilai Attitude (Nat) = ------------------- x 9 Skor Maksimum Nat: …….. Penilai 2
( ……………………..)
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
=
Σ (Bn x En) -------------- x 9 5x5x8
Jakarta, ….., …………. Penilai 1
(…………………….)
BxE
Penilaian Rencana Kerja Nomor Peserta
: ...........................................
Nama Peserta
: ...........................................
Topic Project Work
: ...........................................
No.
Aspek Penilaian
1.
Isi Rencana Kerja
2.
Teknik Pembuatan Dokumen
Indikator Keberhasilan/Deskripsi
Penilaian YA TIDAK 7 8 9
1.1. Latar Belakang, memuat alasan: a. Teknis/keterlaksanaan b. Ekonomis c. Kebutuhan pasar d. Aspek social 1.2. Gambar/sket sesuai produk yg dibuat a. Lengkap b. Keterbacaan c. Standard teknis 1.3. Bahan dan alat direncanakan sesuai a. Spesifikasi/kualitas b. Jenis c. Jumlah 1.4. Rancangan Kerja memuat; a. Mekanisme kerja b. Jadwal 1.5. Rancangan anggaran biaya meliputi a. Revienew cost ratio (R/C Rasio) b. Cash flow 2.1.Format Penulisan Rencana Kerja a. Sitematika Penulisan sesuai dengan yang ditentukan b. Sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia yang disempurnakan c. Pengetikan Rapih d. Penjilidan Rapih
Nilai Rencana Kerja (Nrk) = Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator Npr: …….. Penilai 2
( ……………………..)
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Jakarta, ….., …………. Penilai 1
(…………………….)
Penilaian Laporan Kerja Nomor Peserta
: ...................................
Nama Peserta
: ...................................
Topic Project Work
: ...................................
No. Aspek Penilaian
1.
Isi Laporan
2.
Teknik Pembuatan Laporan
Indikator Keberhasilan/Deskripsi
Penilaian YA TIDAK 7 8 9
1.1. Pendahuluan a. Latar Belakang b. Tujuan 1.2. Proses Produksi/Jasa a. Proses Pelaksanaan Pekerjaan b. Alat/Bahan yang digunakan c. Gambar Kerja d. Hasil Yang dicapai e. Perhitungan Rugi/Laba 1.3. Temuan/Pengembangan a. Faktor Pendukung dan Penghambat b. Rencana Tindak Lanjut 1.4. Pengorganisasian Portofolio a. Lengkap b. Autentik c. Relevan 2.1.Format Penulisan Laporan a. Sitematika Penulisan b. Sesuai Kaidah Bahasa Indonesia c. Pengetikan Rapih d. Penjilidan Rapih
Nilai Laporan (NLp) = Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator NLp: ……..
Jakarta, ….., ………….
Penilai 2
Penilai 1
( ……………………..)
(…………………….)
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Penilaian Produk Nomor Peserta
: ....................................
Nama Peserta
: ....................................
Topic Project Work
: ....................................
No.
1.
Aspek Penilaian
Produk/jasa 1.1. Kualitas Produk
1.2.
2.
Kuantitas Produk
Penampilan
Indikator Keberhasilan (Deskripsi)
Penilaian YA TIDAK 7 8 9
Ketepatan ukuran: a. KHA Kabel yang digunakan b. Rating Pengaman yg digunakan c. Rating Komponen Konstruksi: a. Kekuatan sambungan kabel b. Kekuatan Pemasangan Komponen c. Fungsi kerja rangkaian Finishing: a. Kerapihan Rangkaian b. Penempatan. Komponen Kesesuaian Jumlah a. Komponen input/output b. Rancangan dan hasil Tata letak Sesuai dengan PUIL a. Komponen Rangkaian Utama b. Komponen Rangkaian Kontrol c. Rangkaian Pengamanan Komponen a. Rangkaian Utama b. Rangkaian Kontrol c. Rangkaian Pengamanan
Nilai Produk/jasa (Npj) = Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator Npj: ……..
Jakarta, ….., ………….
Penilai 2
Penilai 1
( ……………………..)
(…………………….)
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Penilaian Unjuk Kerja Nomor Peserta
: ...................................
Nama Peserta
: ...................................
Topic Project Work
: ...................................
No. 1. 2.
3.
4.
5.
Sub Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja Memasang Sambungan kabel dengan menggunakan alat tangan - Mengukur besaran tegangan listrik - Mengukur arus start dan running - Mengukur daya listrik yang digunakan motor listrik - Menggunakan alat ukur yang tepat dengan besaran yang diukur - Menggambar rangkian utama dan control untuk mengoperasikan motor listrik - Memahami pasal PUIL yang berkaitan dengan instalasi listrik tenaga - Menguasai symbol, konstruksi serta prinsip kerja alat control - merencanakan tata letak komponen pengendali - Mengidentifikasi peralatan untuk rangkaian control - Mengidentifikasi peralatan untuk rangkaian utama - Mengidentifikasi kontak utama dan Bantu NO/NC Pada utama dan rangkaian kontrol - Merakit rangkaian utama dan daya pada pengoperasian motor listrik - Merakit rangkaian control dan utama dalam satu rangkaian untuk mengoperasikan motor listrik - Memasang rangkaian pengendali motor dalam
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Indikator Keberhasilan Rangkaian tersambung rapih sesuai PUIL - Table Hasil pengukuran besaran listrik - Alat ukur digunakan sesuai fungsinya
- Gambar rangkaian Utama dengan symbol standard - Gambar rangkaian Kontrol dengan symbol standard - Gambar denah tata letak komponen - Daftar bahan dan komponen rangkaian utama/control - Adanya komponen Pengendali yang sesuai
- komponen rangkaian Pengendali utama dan control dirakit secara rapih - Komponen Pengendali Motor di tempatkan dalam box dan dirakit secara rapih - Rangkaian utama dan
Penilaian YA TIDAK 7 8 9
No.
Sub Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja
Indikator Keberhasilan
panel box 6.
7.
8.
- Memahami teknik pengujian instalasi listrik industri - Melaksanakan ujicoba fungsi instalasi listrik industri
-
- Melaksanakan uji coba rangkaian menggunakan alat ukur. - Melaksanakan uji coba kerja rangkaian - Mencari letak kesalahan rangkaian pengendali motor listrik - Memahami prinsip-prinsip pengendalian motor-motor listrik - Memahami prinsip-prinsip kerja motor-motor listrik AC/DC
-
-
-
-
Penilaian YA TIDAK 7 8 9
control bekerja sesuai fungsinya Daftar tata cara pengujian Pengujian meliputi kerja dan fungsi rangkaian instalasi Daftar hasil pengecekan kesalahan Daftar kesalahan rangkaian utama dan control Hasil perbaikan kerja kembali sesuai fungsi
- Laporan hasil pengamatan - Penjelasan prinsip kerja motor listrik dan rangkaian pengendali
Nilai Unjuk Kerja (NuK) = Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator NuK: …….. Penilai 2
Jakarta, ….., …………. Penilai 1
( ……………………..)
(…………………….)
Gardiasi Nilai Adalah Sebagai Berikut: 7.00 (Baik)
= Penyelesaian tepat waktu dapat mencapai kompetensi sesuai dengan Kualitas standard minimal yang ditetapkan
8.00 (Amat Baik)
= Penyelesaian tepat waktu dapat mencapai kompetensi sesuai dengan Kualitas standard minimal yang ditetapkan
9.00 (Istimewa)
= Penyelesaian tepat waktu dapat mencapai kompetensi Melebihi Kualitas standard minimal yang ditetapkan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Modul M.PTL.OPS 004(1).A