BAB II LANDASAN TEOIO
A. Pengertian Dasar Asuransi
Di Indonesia , selain istilah asuransi digunakan juga istilah pertanggungan. Pemakaian kedua istilah itu tampaknya mengikuti istilah dalam bahasa Belanda yaitu assurantie (asuransi) dan verzekering (pertanggungan) . Memang asuransi
di Indonesia bermula dari negara Belanda . Di Inggris digunakan istilah insurance dan assurance yang mempunyai pengertian yang sama . Istilah insurance digunakan untuk asuransi kerugian sedangkan istilah assurance digunakan untuk asuransi jiwa.
Menurut paham ekonomi , asuransi merupakan suatu lembaga keuangan
scbab melalui asuransi dapat dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan , di samping bermanfaat bagi masyarakat yang
berpartisipasi dalam bisnis asuransi , karena sesungguhnya asuransi bertujuan untuk memberikan perlindungan atas kerugian yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya. " Asuransi ialah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian kerugian kecil ( sedikit ) yang sudah pasti sebagai
pengganti (substitusi) kerugian-kerugian besa- yang belum pasti "(Abbas,
2001:10). Menurut pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) asuransi mempunyai pengertian sebagai suatu persetujuan dimana penanggung
mengikat diri kepada tertanggung , dengan mendapat premi , untuk mengganti
kerugian karena kehilangan atau tidak diperoiehnya keuntungan yang diharapkan, yang dapat diderita karena peristiwa yang tidak diketahui lebih dahulu. Menurut pengertian otentik pasal 246 KUHD , ada empat unsur yang terlibat dalam asuransi yaiiu : 1.
Penanggung / insurer yang memberikan proteksi
2.
Tertanggung insured yang menerima proteKsi
3.
Peristiwa / accident yang tidak terduga atau tidak diketahui sebelumnya , peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian
4.
Kepentingan / interest yang diasuransikan yang rhungkin akan mengalami
kerugian disebabkan oleh peristiwa itu.
B. Pengertian Pendapatan Premi
Menurut pengertian umum , " premi adclah sesuatu yang diberikan
sebagai hadiah atau derma , atau sesuatu yang dibayarkan ekstra sebagai pendorong atau perancang , atau sesuatu pembayaran tambahan di atas pembayaran normal" (Radiks, 2000:15). Dalam ruang lingkup asuransi, premi merupakan :
1. Imbalan jasa atas jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung untuk mengganti kerugian yang mungkin diderita oleh tertanggung (asuransi kerugian).
2.
Imbalan jasa atas jaminan perlindungan yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung dengan menyediakan sejdmlah uang (benefit) terhadap resiko hari tua maupun kematian (asuransi jiwa)
Premi menurut Radiks (2000:20) adalah merupakari masalah pokok dalam asuransi sebagai berikut:
Bagi penanggung , premi sangat penting, karena dengan premi yang dikumpulkannya dari banyak tertanggung dalam waktu yang relatif lama sehingga terkumpul dana besar, maka penanggung akan mampu :
l.mengembalikan tertanggung kepada posisinya semula seperti halnya sebelum kerugian menimpanya
2.menghindarkan tertanggung dari kebangkrutan sedemikian rupa sehingga ia mampu berdiri di tempat semula seperti keadaan sebelum kerugian menimpanya
Premi yang dibebankan kepada tertanggung ketika pengeluaran polis adalah premi yang dihitung berdasarkan :
l.Data dan keterangan yang diberitahukam oleh tertanggung kepada penanggung ketika pertama menutup a$ur?.nsi 2.Luasnya risiko yang dijamin oleh penanggung dikehendaki oleh tertanggung.
sebagaimana
yang
Premi dasar inilah yang dicantumkan pada po'is dan pada umumnya tidak
berubah selama data dan keterangan dan luasnya jaminan tidak berubah. Semakin
luas risiko yang dijamin semakin tinggi tarif premi , semakin mudah interest itu rusak semakin tinggi tarif premi , demikian juga bila interest itu merupakan \
s
barang berbahaya , tarif preminya lebih tinggi dan tarif yang tidak berbahaya. Pendapatan premi asuransi merupakan pendapatan premi bruto dikurangi premi yang beium merupakan pendapatan. Dalam PSAK No.28 tentang Asuransi
Kerugian disebutkan bahwa premi bruto adateh premi yang diperoleh dari penutupan langsung {direct written) dan penutupan tidak langsung (indirect
premium written). Premi penutupan langsung termasuk premi yang diperoleh dari penutupan polis bersama.
Pendapatan
premi
bruto
langsung merupakan
pendapatan asuransi
kerugian yang diterima dari aktivitas penutupan pertanggungan langsung yang
diperoleh dari tertanggung, agen, pialang asuransi, baik dalam bentuk polis perusahaan sendiri atau polis bersama. Pendapatan premi bruto tidak langsung merupakan pendapatan usaha asuransi kerugian yang diterima dari aktivitas penutupan kontrak reasuransi yang diperoleh dari perusahaan asuransi lain.
Premi yang belum merupakan pendapatan gdalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode asuransi. Premi yang diperoleli sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui
sebagai
pendapatan selama periode polis
berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Pendapatan premi asuransi diatur dalam Pedoman Akuntansi Asuransi
Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan Asuransi Indonesia (2000:29) sebagai berikut:
(a) Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Dalam hal periode polis berada secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi) maka seluruh premi yang diperoleh
tersebut diakui sebagai pendapatan selama' periode risiko. Kecuali apabila jumlah premi ditentukan pada akhir kontrak atau premi disesuaikan pada akhir kontrak berdasarkan nilai pertanggungan , maka pendapatan premi diakui sebagai berikut:
-
Apabila jumlah premi dapat diestimasi secara layak, maka pendapatan premi diakui sebagai selama periode kontrak dan
estimasi jumlah premi tersebut disesuaikan setiap periode untuk -
mencerminkan jumlah premi yang ^ebenarnya.
Apabila jumlah premi tidak dapaf diestimasi secara layak, maka premi diperlakukan dengan menygunakan metode uang muka (deposit method) sampai jumlah premi dapat diestimasi secara layak.
(b) Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diterima perusahaan
(c) Perusahaan asuransi /ceding company dapat memperoleh ganti rugi atas klaim sehubungan dengan kontrak asuransi yang ditutupnya, dengan melakukan kontrak reasuransi dengan usuradur atau reasuradur lain.
Selanjutnya, reasuradur dapat mengadakan kontrak reasuransi dengan
reasuradur lain yang dikenal sebagai proses retrosesi. Perlakuan akuntansi terhadap transaksi reasuransi tergantung p-ida apakah suatu kontrak reasuransi tersebut merupakan reasuransi prospektif atau retroaktif. (d) Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasumnsi selama sisa periode kontrak yang jumlahnya proporsional dengan dengan proteksi yang diberikan, Jika bagian premi reasuransi masih dapat disesuaikan dan jumlahnya dapat diestimasi secora iayak, maka jumlah premi reasuransi yang diakui selama sisa periode kontrak adalah sebesar estimasi premi yang akan dibayar tersebut.
(e) Pembayaran atau kewajiban atas trarsaksf reasuransi retroaktif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar junlah kewajiban yang dicatat sehubungan dengan kontrak reasurans' yang' mendasari . Apabila kewajiban yang dicatat melebihi jumlah yang dibayar, maka piutang
reasuransi harus dinaikkan untuk mencerminkan perbedaan tersebut dan menimbulkan
keuntungan
ditangguhkar..
Keuntungan
ditanggungkan
diamortisasi selama estimasi sisa periode \>cpye\esamn/settlement period. (f) Apabila pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retroaktif melebihi jumlah kewajiban yang dicatat , ceding company harus menaikkan kewajiban yang bersangkutan atau mengurangi piutang reasuransi , atau keduanya pada saat kontrak reasuransi dilakukan. Perbedaan tersebut dibebankan pada laba-rugi. (g) Perubahan dalam estimasi jumlah kewajiban sehubungan dengan kontrak reasuransi yang mendasari diakui dalam laporan laba rugi pada periode perubahan. Piutang reasuransi harus mencerminkan perubahan yang berhubungan dengan jumlah klaim yang dapat diperoleh dari reasuradur
dan keuntungannya ditangguhkan dan diamortisasi. (h) Apabila kontrak resuransi mencakup baik reasuransi prospektif maupun reasuransi retroaktif , maka transaksi reasuransi tersebut dipertanggungjawabkan secara terpisah.
C. Beban Promosi Asuransi
Beban promosi asuransi merupakan " biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan usaha perusahaan untuk memperkenalkan produk perusahaan atau n.tmpromosikan artipentingnya kesadaran berasvransi kepada masyarakat " ( Pedoman Pencatatan Keuangan PT Asuransi Sarijaya, 2000 : 32 ).
Beban promosi merupakan "beban usaha yang diakui dan dicatat sebagai beban pada periode berjalan sebesar beban sesungguhnya" ( Pedoman Akuntansi Asuransi Indonesia, 2000 : 33 ).
Beban Promosi terdiri dari: 1.
Beban promosi - media cetak
2.
Beban promosi - media elektronik
3.
Beban promosi - sponsor
4.
Beban promosi - souvenir
5.
Beban promosi - Iain-Iain
Beban promosi - media cetak merupakan biaya advertensi di koran-koran,
majaiah-majalah, brosur, yellow pages (buku petunjuk telepon) termasuk design gambar dan biaya cetak yang berkaitan dengannya.
Beban promosi - media elektronik merupakan biaya yang dikeluarkan untuk advertensi di Multimedia, TV, Radio, Billboard, Slide, Film, Cinema (bioskop) dan internet.
\
Beban promosi-sponsor merupakan biaya partisipasi perusahaan dalam suatu kegiatan yang dapat mencerminkan nilai tambah atau bonafiditas perusahaan. Kegiatan yang dimaksud diatas antara lain kegiatar olah raga, seminar, lokakarya, pameran, dan kegiatan sosial lainnya.
Beban promosi - souvenir merupakan biaya yang merupakan salah satu bentuk promosi berupa cindera mata, ta'nda kenang-kenangan dari perusahaan seperti pena, payung asbak, gelas, tas dan sebagainya.
10
Beban promosi Iain-lain merupakan biaya promosi lainnya selain yang disebutkan diatas seperti spanduk, plakat dan sebagainya.
Untuk membantu memahami konsep promcsi , berikut dijelaskan bahwa promosi merupakan suatu alat untuk mempengaruhi konsumen agar tertarik
dengan hasil produksi yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Promosi berperan sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk me/igarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran, Menurut Kotler ( 2000 : 27) disebutkan bahwa :
Bauran promosi merupakan kombinasi alat-alat yang dapat digunakan dalam komunikasi persuasif yang terdiri dari empat komponen : a. Advertising / Periklanan
Yaitu setiap bentuk penyajian dan promosi barang, jasa atau ide oleh sponsor tertentu dan promosi tersebut beryifat non personal ( dilakukan melalui gambar, film dan sebagainya).
b.
Personal Selling
Personal selling mencakup segala kegiatan para wiraniaga yang mencoba
dan membujuk caloh-caion pelanggan agar mcmbeli produk atau jasa yang ditawarkan. Personal selling sangat ampuh dalam melayani konsumen , karena mampu berdialog dengan konsumen, bisa mengatasi keberatan
yang diajukan , bisa memberikan informasi dan bisa pula mencatat apa kemauan atau bagaimana selera yang dihaclapinya. cPublicity / Publikasi
Publikasi dapat pula digolongkan sebagai promosi atas barang,dan jasa yang sifatnya non personal. Dalam publikasi sponsornya tidak dapat kita identifikasikan dan juga tidak kita bayar untuk komunikasi yang dilakukan untuk produk kita
d.Sales promotion / Promosi Penjualan Promosi penjualan dimaksudkan untuk mem'jantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli barang atau jasa kita yang merupakan kegiatan
untuk meningkatkan penjualan dan pelaksanaannya tidak rutin dan sangat diharapkan kegiatan ini dapat menstimulir pembelian para konsumen dan
efektivitas para dealer seperti sebagainya.
pameran, peragaan demonstrasi dan