1
MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM MEMAHAMI DAN MENYELESAIAKAN SOAL CERITA PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL DENGAN METODE JIGSAW Zulin Fu’adzatus Sofiyah Jurusan Tadris Matematika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung e-mail:
[email protected] ABSTRAK Makalah ini bertujuan untuk membantu siswa memahami dan menyelesaikan soal cerita pada materi aritmetika sosial yang dibantu dengan metode jigsaw. Sasaran dari pembuatan makalah ini adalah guru pengajar dan siswa SMP kelas VII. Siswa SMP masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita berkaitan dengan aritmetika sosial. Kesulitan tersebut diantaranya karena mereka belum memahami konsep yang ada, serta kurang seringnya latihan soal. Kesulitankesulitan tersebut tidak muncul tiba-tiba, melainkan ada beberapa faktor penyebabnya baik dari dalam maupun dari luar diri siswa. Misalnya: 1) Tingkat kecerdasan yang rendah 2) Kesehatan sering terganggu 3) Alat penglihatan dan pendengaran kurang berfungsi dengan baik 4) Gangguan alat perceptual 5) Tidak menguasai cara belajar yang baik. Metode jigsaw merupakan salah satu cara yang bias digunakan guru untuk menyampaikan materi aritmetika sosial. Kata Kunci : Aritmetika Sosial, Faktor Penyebab, Jigsaw, Kesulitan Siswa. ABSTRACT This paper aims to help students understand and resolve the matter of arithmetic word problems in social, assisted by the jigsaw method. The objective of this paper is the making of teacher educators and junior high school students of class VII. Junior high school students are still experiencing difficulties in completing arithmetic word problems related to social. The difficulty of them because they do not understand the concept that there is, and the less frequent exercises. These difficulties do not arise suddenly, but there are several contributing factors both from within and from outside the student. For example: 1) a low intelligence level 2) Health is often disrupted 3) Tools lack of vision and hearing function properly 4) Impaired perceptual apparatus 5) Do not mastered a good way of learning. Jigsaw method is one way that can be used to deliver material teacher social arithmetic. Keywords: Social Arithmetic, Causes, Jigsaw, Difficulties Students.
Perkataan itu mempunyai akar kata
PENDAHULUAN Istilah mathematics (Inggris),
mathema yang berarti pengetahuan
mathematic (Jerman), mathematique
atau
(Perancis),
(Itali),
Perkataan mathematike berhubungan
atau
sangat erat dengan sebuah kata
(Belanda)
lainnya yang serupa, yaitu mathanein
matematico
matematiceski
(Rusia),
mathematick/wiskunde berasal
dari
perkataan
latin
mathematica, yang mulanya diambil
yang
(knowledge,
mengandung
science).
arti
belajar
(berpikir) (Erman Suherman: 15-16). Jadi
dari perkataan Yunani, mathematike, yang berarti “relating to learning”.
ilmu
cara
atau
matematika metode
merupakan
berpikir
dan
bernalar, bahasa lambang yang dapat
2
dipahami oleh semua bangsa (Ali
timbullah rasa enggan atau malas
Hamzah,
untuk mengkaji pelajaran ini.
2014:48).
Matematika
tumbuh dan berkembang karena
Namun
pernyataan
di
atas
proses berpikir, oleh karena itu
hanyalah pendapat subyektif dari
logika
sebagian orang saja. Matematika
adalah
dasar
untuk
terbentuknya matematika. Matematika
bukanlah sekedar ilmu hitung yang
tidak
sekedar
tanpa pengaplikasian. Semua yang
membahas rumus-rumus yang penuh
dipelajari dalam matematika, bisa
dengan
angka
diterapkan dalam kehidupan sehari-
belaka.
Tapi
dan
perhitungan
matematika
juga
hari. Misalnya saja pada materi
mengubah cara berpikir seseorang
Aritmatika Sosial. Materi ini banyak
menjadi lebih terstruktur, sehingga
diterapkan
hidupnya
perdagangan. Mulai harga jual, harga
pun
lebih
terarah.
dalam
Matematika juga merupakan ilmu
beli,
deduktif, dimana ilmu ini tidak
dipelajari disini. Sehingga pedagang
menerima generalisasi berdasarkan
bisa
pengamatan (induktif), tetapi harus
maksimum yang hendak dicapai.,
berdasarkan pembuktian deduktif.
serta menghindari kerugian yang
Matematika telah dikenal sejak sekolah dasar, bahkan tingkat taman kanak-kanak
pun
bahkan
rugi
memprediksi
pun
keuntungan
mungkin terjadi. Matematika adalah ratunya ilmu
mulai
dan pelayan ilmu yang berfungsi
dikenalkan dengan ilmu ini. Namun
sebagai alat untuk menyelesaikan
sejak itu pula, muncullah anggapan
masalah dengan menerjemahkan ke
bahwa
dalam
matematika
sudah
untung
bidang
itu
sulit,
bentuk-bentuk
simbol
matematika itu penuh dengan rumus
matematika (Erman Suherman: 51).
yang menyebabkan pusing. Serta
Misalnya saja ketika kita berbicara
muncul
tentang
berbagai
pertanyaan.
proses
jual
beli
dalam
”Mengapa kita belajar matematika?”
masyarakat.
Padahal matematika hanyalah ilmu
memahami fenomena tersebut jika
hitung
tidak melibatkan matematika?
biasa,
yang
pengaplikasiannya.
tidak Dari
jelas sini,
Matematika
Dapatkah
juga
kita
mengkaji
materi tentang aritmetika sosial yang
3
mengkaji
bilangan bulat positif
penyusunan
kurikulum,
mengatur
memberi
petunjuk
melalui penjumlahan, pengurangan,
materi,
perkalian
kepada guru di kelas.
dan
pembagian,
pemakaiannya
dalam
serta
dan
kehidupan
Model pembelajaran ialah pola
sehari-hari. Dari materi ini, kita bisa
yang digunakan sebagai pedoman
terbantu
dalam merencanakan pembelajaran
dalam
permasalahan
menyelesaikan
terkait
matematika
ekonomi.
di kelas maupun tutorial. Menurut Arends,
model
pembelajaran
mengacu pada pendekatan yang akan KAJIAN TEORI
digunakan,
termasuk
didalamnya
Pengertian Model Pembelajaran
tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-
Menurut
Mills,
model
tahap dalam kegiatan pembelajaran,
pembelajaran
adalah
bentuk
lingkungan
pembelajaran,
representasi akurat sebagai proses
pengelolaan
aktual
pembelajaran
yang
memungkinkan
kelas. dapat
dan Model
didefinisikan
seseorang atau sekelompok orang
sebagai kerangka konseptual yang
mencoba
melukiskan
model
bertindak itu.
berdasarkan
Model
merupakan
prosedur
dalam
sistematis
mengorganisasikan
interpretasi terhadap hasil observasi
pengalaman belajar untuk mencapai
dan pengukuran yang diperoleh dari
tujuan belajar.
beberapa sistem. (Agus Supriono,
Merujuk
pemikiran
Joyce,
fungsi model adalah “each model
2009:45) Model pembelajaran merupakan
guides us as we design instruction to
landasan praktik pembelajaran hasil
help
penurunan teori psikologi pendidikan
objectives”.
dan teori belajar yang dirancang
pembelajaran guru dapat membentu
berdasarkan
peserta
implementasi
analisis kurikulum
implikasinya operasional
pada di
kelas.
terhadap
students
achieve Melalui
didik
various model
mendapatkan
dan
informasi, ide, ketrampilan, cara
tingkat
berpikir, dan mengekspresikan ide.
Model
Model pembelajaran berfungsi pula
pembelajaran dapat pula diartikan
sebagai
pedoman
bagi
para
sebagai pola yang digunakan untuk
perancang pembelajaran dan para
4
guru dalam merencanakan aktivitas
sosial yaitu pembelajaran kooperatif
belajar-mengajar.
(cooperative
Ada banyak jenis mengenai
learning)
dan
pembelajaran kolaboratif.
Istilah
model pembelajaran, diantaranya:
kooperatif
1.
Model Pembelajaran Langsung
kolaboratif
(direct
kedudukan formal (Ali Hamzah,
instruction/active
learning/whole-classn teaching). Pembelajaran ini mengacu pada
3.
jika
dengan
dilihat
dari
2014:159). Pembelajaran
kolaboratif
gaya mengajar dimana guru
didefinisikan
terlibat aktif dalam mengusung
mengenai tanggungjawab pribadi dan
isi
peserta
sikap menghormati sesama. Peserta
mengajarkannya
didik bertanggungjawab atas belajar
pelajaran kepada
didik
2.
berbeda
dan
sebagai
secara langsung kepada seluruh
mereka
kelas (Agus Supriono,2009:46).
menemukan
Model Pembelajaran Kooperatif
menjawab
(cooperative
dihadapkan
pada
Pembelajaran kelompok, dimana
bertindak
sebagai
para siswa akan duduk bersama
memberikan dukungan tetapi tidak
dalam
yang
mengarahkan kelompok kearah hasil
beranggotakan dengan sejumlah
yang sudah disiapkan sebelumnya.
siswa untuk menguasai materi
Bentuk-bentuk
yang disampaikan oleh guru.
sesama
Model Pembelajaran Berbasis
untuk melihat hasil prosesnya.
learning).
kelompok
Masalah (discovery learning). Merupakan dengan
proses
penemuan
sendiri
falsafah
dan
berusaha
informasi
untuk
pertanyaan
yang
mereka.
fasilitator,
assessment
peserta
didik
Sedangkan
Suru
oleh
digunakan
pembelajaran
belajar
kooperatif merupakan metode kerja
meliputi
kelompok yang merupakan suatu
proses informasi, transformasi,
metode
dan evaluasi.
didik
mengjar disusun
dimana
dalam
peserta
kelompok-
kelompok pada waktu menerima Model Pembelajaran Kooperatif Ada menyebut
beberapa
istilah
pembelajaran
pelajaran atau mengerjakan soal dan
untuk
tugas. Model pembelajaran ini lebih
berbasis
diarahkan oleh guru, dimana guru
5
menetapakan tugas dan pertanyaan-
kelompok,
pertanyaan
menguasai konsep
serta
menyediakan
bahan-bahan dan informasi yang
3.
maka
akan
Jika terjadi persaingan negatif
dirancang untuk membantu peserta
antarpeserta
didik menyelesaikan masalah yang
hasilnya akan lebih buruk
ada.
4. Model pembelajaran kooperatif
memiliki
berbagai
kelebihan,
diantaranya: 1.
2.
didik
akan
mempengaruhi
menemukan
konsep
dihindari
memecahkan suatu masalah
masing
Menumbuhkan
bertanggungjawab
yang positif dan
usaha
mestinya
(Ali
Kelemahan model ini
sendiri dan berpikir kritis dalam
semangat
peranan
kelompok tidak dapat berfungsi
Hamzah, 2014:162).
didik
besar
sehingga
Membiasakan
peserta
maka
kemungkinan
sebagaimana
persaingan
4.
pemalas,
untuk bersikap tegas dan terbuka
untuk
3.
peserta
didik,
Jika ada peserta didik yang
kelompok
Membiasakan
sulit
dengan
jalan,
angota
dapat
masingkelompok
pada
bagian-
bagian tertentu dari permasalahan
konstruktif
kelompok dan harus mempelajari
Menciptakan kreativitas peserta
materi secara keseluruhan.
didik untuk belajar sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif 5.
Metode Jigsaw Jigsaw merupakan salah satu
Menanamkan rasa persatuan dan
jenis
solidaritas yang tinggi
pembelajaran
Namun demikian, pembelajaran
Pembelajaran dengan metode ini
kooperatif
tetaplah
memiliki
metode
dalam
model
kooperatif.
diawali dengan pengenalan topik
kekurangan, diantaranya:
yang akan dibahas oleh guru (Agus
1.
Diperlukan waktu yang lebih
Suprijono,
2009:89).
lama agar proses diskusi lebih
menuliskan
topik
leluasa
dipelajari,
kemudian
2.
Bila belum
sebagian
peserta
terbiasa
didik belajar
kepada
peserta
Guru yang
bisa akan
menanyakan
didik
tentang
pengetahuan mereka terkait topik
6
tersebut. Kegiatan sumbang saran ini
5.
Setelah selesai diskusi sebagai
dimaksudkan untuk mengaktifkan
tim ahli, tiap anggota kembali ke
struktur
didik.
kelompok asal dan bergantian
Metode yang dikembangkan oleh
mengajar teman satu tim mereka
Elliot Aronson ini bertujuan untuk
tentang subbab yang mereka
mengembangkan kerja sama tim
kuasai.
kognitif
peserta
(kelompok), mengasah ketrampilan
6.
belajar kooperatif, serta menguasai
Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusinya.
pengetahuan secara mendalam yang
7.
Guru memberi evaluasi.
tidak
8.
Penutup
bisa
mempelajarinya metode
diperoleh
jika
sendirian.
Kunci
2014:165).
adalah
Metode
jigsaw
ini
(Ali
ini
juga
memiliki
interdependensi, yakni tiap siswa
beberapa
bergantung
satu
Ibrahim dkk (2000) bahwa kelebihan
timnya untuk dapat memberikan
dari metode jigsaw adalah sebagai
informasi yang diperlukan supaya
berikut:
dapat berkinerja baik pada saat
1.
kepada
teman
penilaian (Robert E.Slavin,2008:23). Selanjutnya
langkah-langkah
Siswa
dibagi
ke
dalam
2.
3.
4.
Dapat mengembangkan tingkah
Menjalin/mempererat hubungan yang lebih baik antar siswa
4
3.
kelompok 2.
Menurut
laku kooperatif
penerapan metode jigsaw ini, yaitu: 1.
kelebihan.
Hamzah,
Dapat
mengembangkan
kemampuan akademis siswa
Tiap orang dalam tim diberi
4.
Siswa lebih banyak belajar dari
bagian materi yang berbeda
teman mereka dalam belajar
Tiap orang dalam tim diberi
kooperatif dari pada guru
bagian materi yang ditugaskan
Sementara
Anggota dari tim yang berbeda
jigsaw ini adalah:
yang
1.
telah
mempelajari
kelemahan
dari
Guru dan siswa kurang terbias
bagian/subbab yang sama lalu
dengan metode ini karena masih
berkumpul
terbawa kebiasaan menggunakan
baru
dalam
(kelompok
kelompok ahli)
untuk
mendiskusikan subbab mereka.
metode konvensional, dimana
7
2.
3.
4.
5.
pemberian materi terjadi secara
125.000,-. Tiap keranjang berisi 10
satu arah.
kg buah jeruk. Biaya transportasi
Memerlukan waktu yang relatif
yang
lama.
25.000,-.
Tidak efektif untuk siswa yang
mengusulkan untuk menjual 1 kg
banyak
buah jeruk dengan harga Rp. 2.750,-
Memerlukan
perhatian
dan
dikeluarkan Anak
sebesar pak
Sardi mengalami kerugian”.
guru
1. persiapan
yang
matang.
Benarkah pak Sardi mengalami kerugian? Berapa kerugiannya?
2.
Jika pak Sardi menjual jeruk Rp. 4.000,-
per
kg,
berapa
keuntungan yang diperoleh pak
Aritmetika Sosial Kelas VII SMP Pernahkah
Sardi
. Ternyata setelah dihitung, pak
pengawasan ekstra ketat dari
Memerlukan
Rp.
kalian
Sardi?
memperhatikan peristiwa jual beli
Diketahui:
suatu barang baik di took, pasar, atau
Pak Sardi membeli 5 keranjang
tempat lain? Pada kegiatan jual beli
dengan
tersebut terdapat harga pembelian,
125.000,-
harga penjualan, untung atau rugi.
Setiap keranjang berisi 10 buah
Dalam matematika, hal-hal seperti
Biaya transportasi yang dikeluarkan
itu
sebesar Rp. 25 kg
termasuk
dalam
kategori
“aritmetika sosial”.
materi
aritmetika
keseluruhan
Rp.
Ditanya:
Sebelum melangkah lebih lanjut terkait
harga
1.
sosial,
perhatikan ilustrasi berikut:
mengalami kerugian atau tidak 2.
“Pak Sardi seorang pedagang buah jeruk musimn di Brastagi. Ia
Menentukan apakah pak Sardi
Keuntungan pak Sardi jika jeruk dijual dengan harga Rp. 4.000,per kg
akan berdagang ketika musim panen
Dijawab:
besar tiba. Pada saat panen besar
5 keranjang jeruk masing-masing
buah jeruk di Brastagi, Pak Sardi
berisi 10 kg, maka 5 keranjang jeruk
membeli
lima
beratnya adalah 50 kg.
dengan
harga
keranjang keseluruhan
jeruk Rp.
8
1.
Biaya pembelian 5 keranjang
Jadi, keuntungan yang didapat
jeruk adalah Rp. 125.000,-
pak Sardi sebesar Rp. 200.000 –
Biaya
transportasi
yang
Rp. 150.000,- = Rp. 50.000
dikeluarkan adalah Rp. 25.000,-
penyelesaian
Maka biaya yang dikeluarkan
bagian (1), dapat disimpulkan bahwa
adalah 125.000 + 25.000 =
pak
150.000
karena harga penjualan lebih rendah
Harga penjualan jeruk tiap kg
dari harga pembelian. Sedangkan
adalah Rp. 2.750,-
pada penyelesaian bagian (2), dapat
Harga penjualan jeruk sebanyak
disimpulkan
50 kg adalah 50 x 2.750 =
mendapat keuntungan karena harga
137.500
penjualan lebih tinggi daripada harga
Dikarenakan
biaya
dikeluarkan
2.
Berdasarkan
(Rp.
yang
Sardi
mengalami
bahwa
kerugian
pak
Sardi
pembelian.
150.000,-)
Untuk ilustrasi yang selanjutnya,
lebih dari harga penjualan (Rp.
Pak Ahmad mempunyai beberapa
137.500,-),
jenis
maka
pak
Sardi
burung.
Selain
merupakan
mengalami kerugian.
kegemarannya, ternyata pak Ahmad
Jadi, kerugian yang dialami pak
juga punya usaha di bidang jual beli
Sardi sebesar Rp. 150.000 – Rp.
burung. Harga satu ekor burung
137.500 = Rp. 12.500
yang dibeli pak Ahmad adalah Rp.
Jika harga 1 kg jeruk adalah
250.000,- Pada suatu hari seseorang
Rp.4000,- maka harga 50 kg
membeli 6 ekor burung perkutut
jeruk adalah 50 x Rp 4.000,- =
milik
Rp. 200.000,-
penjualan
Biaya yang dikeluarkan pak
memperoleh
Sardi adalah Rp. 150.000,-
1.800.000,- dan ia mengatakan kalau
Karena biaya yang dikeluarkan
memperoleh keuntungan. Tentukan
(Rp.
persentase
150.000,-)
kurang dari
harga penjualan, maka pak Sardi mendapat keuntungan.
pak
Ahmad. tersebut, uang
Dari pak
hasil Ahmad
sebesar
keuntungan
Rp.
yang
diperoleh pak Ahmad. Untuk mengetahui persentase keuntungan pak Ahmad, lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut:
9
1.
Hitunglah harga pembelian 6 ekor burung perkutut
=
Harga pembelian 1 ekor burung perkutut adalah Rp. 250.000,=
Harga pembelian 6 ekor burung perkutut adalah 6 x 250.000 =
= 20%
1.500.000 2.
Perhatikan harga pembelian dan
Jadi keuntungan yang didapat
harga penjualan burung perkutut
pak Ahmad sebesar 20%.
Harga
Dari pemaparan di atas kita
pembelian
6
burung
perkutut adalah Rp. 1.500.000,-
dapatkan suatu informasi berkenaan
Harga
dengan aritmetika sosial, yakni:
penjualan
6
burung
perkutut adalah Rp. 1.800.000,-
1.
Karena harga penjualan lebih
dari harga sesuatu barang yang
tinggi daripada harga pembelian,
dijual
maka pak Ahmad mendapat
2.
Tentukan besar keuntungan pak
3.
Keuntungan diperoleh jika HJ > HB
Ahmad 4.
Keuntungan = HJ-HB
5.
= 300.000
Persentase
6. keuntungan
menghitung
Rugi = HB-HJ, dengan syarat HJ < HB
pak
Ahmad diperoleh dengan cara
Untung = HJ-HB, dengan syarat HJ > HB
Tentukan persentase keuntungan pak Ahmad
Kerugian diperoleh jika HJ < HB
=1.800.000-1.500.000
4.
Harga pembelian (HB) diperoleh dari harga sesuatu yang dibeli
keuntungan 3.
Harga penjualan (HJ) diperoleh
7.
Persentase
keuntungan
=
8.
Persentase
kerugian
=
besar keuntungan
yang diperoleh dibagi dengan harga pembelian dan hasilnya dikalikan 100%. Persentase keuntungan
=
10
Kesulitan
Siswa
dalam
Menyelesaikan Soal Cerita pada
Bilangan Pecahan (Dwi Setyono dan Sutarni:2015).
Materi Aritmetika Sosial Ketika siswa dihadapkan dengan soal cerita tentang aritmetika sosial, akan terlintas berbagai pertanyaan. “Bagaimana
cara
Faktor Penyebab Timbulnya Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Aritmetika Sosial
menyelesaikan
Kesulitan-kesulitan
siswa
soal tersebut? Langkah apa yang
tersebut tidaklah muncul dengan
seharusnya
dilakukan
pertama
sendirinya tanpa adanya faktor-faktor
kali?Rumus
mana
akan
yang mempengaruhi. Faktor-faktor
yang
tersebut bisa berasal dari dalam diri
digunakan? dan sebagainya. wajar
maupun dari lingkungannya. Adapun
diajukan oleh mereka yang belum
faktoryang berasal dari dalam diri
menguasai materi aritmetika sosial
siswa yaitu:
dengan
baik.
1.
enggan
mengerjakan
Pertanyaan
tersebut
Sehingga soal
mereka yang
Tingkat kecerdasan rendah Kemampuan dasar yang tinggi
berkaitan dengan materi tersebut,
pada
yang pada akibatnya belum bisa
memungkinkan
terampil dalam mengerjakan soal-
menggunakan pikirannya untuk
soal aritmetika sosial. Mereka juga
belajar
masih mengalami kesulitan dalam
permasalahan-permasalahan
mencari hubungan antara apa yang
aritmetika sosial secara tepat,
diketahui
cepat dan berhasil, begitu pula
dengan
apa
yang
ditanyakan dalam soal atau bisa dikatakan kesulitan
mereka dalam
merencanakan,
penyelesaian
soal.
Kesulitan lain yang dialami siswa yakni mereka belum
dan
anak dapat
memecahkan
sebaliknya.
mengalami
menyusun, dan melakukan langkahlangkah
seorang
menguasai
materi prasyarat aritmetika sosial yaitu tentang Operasi`Hitung pada
2.
Kesehatan sering terganggu Belajar tidak hanya melibatkan pikiran, tetapi juga jasmaniah badan. Jika tidak bersemangat dalam belajar aritmetika sosial, maka kemungkinan besar orang yang
bersangkutan
tidak
11
3.
mencapai hasil yang diharapkan
yang cara belajar aritmetika
untuk materi aritmetika sosial.
sosialnya lebih baik cenderung
Alat
dan
mendapat hasil yang lebih baik
pendengaran kurang berfungsi
pula, begitu juga sebaliknya
dengan baik
(Abdul Majid, 2005:232-233).
Penglihatan dan pendengaran
Sedangkan faktor yang berasal
penglihatan
merupakan alat indera yang
dari lingkungannya antara lain:
terpenting
1.
untuk
aritmetika
4.
belajar
sosial.
Jika
kurang memadai
mekanisme mata atau telinga
Hasil belajar arimetika sosial
kurang
tidak
berfungsi,
maka
hanya
ditentukan
dari
tanggapan tentang konsep materi
informasi dari guru, tetapi siswa
aritmetika
juga
sosial
yang
perlu
fasilitas
untuk
belajar
materi
disampaikan guru tidak bisa
mendukung
diterima oleh siswa.
tersebut. Namun bagi orang tua
Gangguan alat perseptual
yang
Persepsi akan menghasilkan dan
kurang memadai, maka fasilitas
memberikan arti atau makna
yang dibutuhkan anak untuk
tertentu
kepada
stimulus
mempelajari konsep aritmetika
mengenai
konsep
aritmetika
sosial pun tidak bisa terpenuhi,
sosial
yang
diterima,
tetapi
gangguan-gangguan pada alat
keadaan
sehingga
persepsi juga bisa salah jika ada
5.
Kemampuan ekonomi orang tua
ekonominya
kegiatan
belajarnya
juga terhambat. 2.
Anak
kurang
mendapat
perseptual. Sehingga stimulus
perhatian dan pengawasan dari
tersebut tidak bisa diartikan
orang tua
sebagaimana mestinya.
Banyak
Tidak
menguasai
cara-cara
orang
tua
yang
menganggap bahwa pendidikan
belajar yang baik
itu adalah hanya tanggungjawab
Cara belajar aritmetika sosial
guru di sekolah. Sehingga para
dengan hasil belajar memiliki
orang tua asyik dengan berbagai
hubungan yang berarti. Siswa
pekerjaan
dan
mengabaikan
12
3.
pendidikan anak di rumah. Anak
berdampak
menjadi
psikologis anak. Anak menjadi
kurang
terurus
dan
pada
kondisi
menjadi brutal.
minder dan pada akhirnya proses
Harapan orang tua terlalu tinggi
belajar pun terhambat.
terhadap anak
5.
Penjelasan Guru
Di samping tidak memperoleh
Penjelasan
perhatian dari orang tua, terdapat
yang
pula orang tua yang memiliki
dipahami siswa, menyebabkan
harapan
mereka
besar
anaknya.
pada
Mereka
anak-
memaksa
guru
monoton
enggan
matematika dan
sulit
mempelajari
materi aritmetika sosial yang
anak-anak untuk rajin belajar
diajarkan.
serta mendapat nilai bagus agar kelak mendapat pekerjaan yang layak. Namun bagi siswa yang tak sanggup melakukan hal ini
Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Aritmetika Sosial Menggunakan Metode Jigsaw Salah satu metode yang bisa
akan merasa tertekan, yang pada akhirnya ia frustasi dan putus
digunakan untuk menyelesaikan soal cerita pada aritmetika yaitu jigsaw.
asa.
Metode 4.
ini
merupakan
model
Orang tua pilih kasih terhadap
pembelajaran kooperatif yang terdiri
anak (Abdul Majid, 2005:234-
dari tim ahli, dimana tim ahli harus
235).
mempresentasikan materi tertentu
Ada orang tua yang menolak
pada anggota tim yang lain.
anak karena keadaannya tidak
Adapun
langkah-langkah
sesuai dengan harapan. Kadang
penerapan
rasa
materi aritmetika sosial, yaitu:
tidak
suka
diperlihatkan terangan.
itu
tidak
secara
terang-
Misalnya
dengan
melebih-lebihkan
1.
anggap memenuhi harapan, dan mencela anak yang tidak sesuai dengan harapan mereka. Hal ini
jigsaw
pada
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. (masing-
atau
menyanjung anak yang mereka
metode
masing kelompok 4 orang) 2.
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi artimetika sosial yang berbeda. Si A membahas
13
materi
tentang
dengan berikut:
harga
jual,
Untung atau rugikah pedagang
menyelesaikan
soal
itu?
“Koperasi
sekolah
Tentukan
berapa
untung/ruginya!”
membeli 6 lusin pensil dengan
Si D membahas materi tentang
harga Rp. 15.000,- tiap lusin.
kerugian dengan menyelesaikan
Jika
menghendaki
soal berikut: “Seorang pedagang
Rp.36.000,-
ayam membeli 300 ekor ayam
maka berapa harga penjualan
dari peternak dengan harga rata-
pensil per batang?”
rata
Si B membahas materi tentang
dijual di pasar. Hari pertama ia
harga
dengan
menjual 200 ekor ayam dengan
berikut:
harga Rp.20.000,- tiap ekor.
untung
koperasi sebesar
beli,
menyelesaikan
soal
“Pak
menjual
Parmi
Rp.
15.000,-
kemudian
100
Ternyata hari kedua 10 ekor
kambing miliknya. Ia menjual
ayam mati dan sisanya berhasil
40% dari kambingnya dengan
dijual dengan harga Rp. 12.000,-
harga Rp. 1.500.000,- per ekor
tiap ekor. Untung atau rugikah
dan sisanya dijual dengan harga
pedagang
Rp. 2.000.000,- per ekor. Jika
persentase untung/ruginya!”
pada penjualan kambing itu pak
3.
Tiap
itu?
orang
Tentukan
dalam
Parmi mendapat untung 25%,
mempelajari
bagian
maka
aritmetika
sosial
berapakah
harga
beli
seluruh kambing?”
menyelesaikan
soal
materi yang
ditugaskan
Si C membahas materi tentang keuntungan
tim
4.
Anggota dari tim yang berbeda
dengan
yang
telah
mempelajari
berikut:
bagian/subbab yang sama lalu
”Seorang pedagang membeli 50
berkumpul
buah durian dengan harga Rp.
baru
25.000,- tiap buah. Sebanyak 25
mendiskusikan subbab mereka
buah
masing-masing.
dijual
dengan
harga
Rp.30.000,- tiap buah, 10 buah
5.
dalam
(kelompok
kelompok ahli)
untuk
Setelah selesai diskusi sebagai
dijual dengan harga Rp.20.000,-
tim ahli masing-masing, tiap
tiap buah dan sisanya busuk.
anggota kembali ke kelompok
14
asal dan bergantian mengajar
antara
teman satu tim mereka tentang
dengan apa yang ditanyakan
subbab yang mereka kuasai. Si
dalam soal.
A menjelaskan materi harga jual,
b. Siswa mengalami kesulitan
si B menjelaskan materi harga
dalam
beli, si C menjelaskan materi
menyusun,
tentang keuntungan dan si D
langkah-langkah
menjelaskan
penyelesaian soal
materi
tentang
kerugian kepada kelompoknya
6.
c. Siswa
dan melakukan
belum
menguasai
materi prasyarat Aritmetika
Guru memberi evaluasi dan
Sosial
meluruskan
materi
yang
Operasi`Hitung
menyimpang
terkait
materi
sosial
yaitu
d. Siswa
didiskusikan, serta memberikan
materi
jawaban
yang
dengan baik
jawaban
siswa
tepat
apabila
masih
ada
belum
Penutup, guru menyampaikan
Aritmetika Sosial.
aritmatika
sosial
menguasai Sosial
e. Siswa belum terampil dalam mengerjakan
materi
pada
Aritmetika
kesalahan.
terkait
materi
Bilangan Pecahan
yang telah
kesimpulan
2.
Faktor
Penyebab
soal-soal
Kesulitan
yang telah
siswa dalam Menyelesaikan Soal
didiskusikan dan memberikan
Cerita pada Materi Aritmetika
pekerjaan rumah terkait materi
Sosial, antara lain:
yang telah didiskusikan sebagai
a. Faktor Internal
latihan di rumah.
1) Tingkat kecerdasan rendah 2) Kesehatan
Kesimpulan 1.
merencanakan,
masing-masing.
aritmetika
7.
apa yang diketahui
Kesulitan
siswa
dalam
Menyelesaikan Soal Cerita pada
sering
terganggu 3) Alat
penglihatan
dan
Materi Aritmetika Sosial, antara
pendengaran
lain:
berfungsi dengan baik
a. Siswa mengalami kesulitan dalam
mencari hubungan
kurang
4) Gangguan alat perseptual
15
5) Tidak menguasai cara-cara
2.
belajar yang baik b. Faktor Eksternal 1) Kemampuan
ekonomi
kurang
3.
jigsaw
dalam
pembelajarannya, mengetahui siswa
yang
Bagi
guru
yang
akan
hendaknya
sudah
menguasai materi tersebut.
pilih
kasih
terhadap anak
4.
Bagi
penyusun
makalah,
hendaknya bias terjun langsung
Cara Menyelesaikan Kesulitan
ke lapangan agar mengetahui
siswa dalam Menyelesaikan Soal
keadaan realnya.
Cerita pada Materi Aritmetika Sosial,
antara
metode
jigsaw.
lain
dengan
Metode
ini
merupakan model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari tim ahli.
Saran Berdasarkan uraian di atas, maka saran yang dapat disampaikan adalah: 1.
metode
sosial,
tinggi terhadap anak
3.
menerapkan
menyampaikan materi aritmetika
3) Harapan orang tua terlalu
tua
ingin
diajarnya.
dari orang tua
4) Orang
yang
kemampuan
mendapat
perhatian dan pengawasan
guru
hendaknya
orang tua kurang memadai 2) Anak
Bagi
Bagi Guru yang akan menyampaikan materi aritmetika sosial, hendaknya memiliki berbagai metode
alternatif
mengantisipasi kurang paham.
siswa
untuk yang
16
Kontemporer.
REFERENSI Dwi
Setyono
dan
Sri
Sutarni.
Kesalahan Menyelesaikan Soal Matematika Cerita
dalam
Pokok
Aritmetika
Pendidikan Jakarta). Suprijono, Agus. 2009. Cooperative
Bentuk
Learning Teori dan Aplikasi
Bahasan
Paikem. (Yogyakarta: pustaka
Sosial
yang
disampaikan dalam Seminar Nasional
(Universitas
Pendidikan
Pelajar). www.gurukelas.com/2012/09/cooper ative-learninng-dengan-teknik-
Matematika 15 Mei 2013 di
jigsaw-metode-jigsaw.html
Surakarta.
(diakses pada 8 Nopember
E.Slavin, Robert. 2008. Cooperative Learning
Teori,
Riset
Praktik.
(Bandung:
dan Nusa
Media). Hamzah,
H.M.
Perencanaan Pembelajaran
Ali. dan
2014. Strategi
Matematika.
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada). Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan. Matematika Buku Guru Kelas VII Edisi Revisi. (Jakarta:
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan). 2014. Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran
Mengembang-
kan Standar Kompetensi Guru. (Bandung:
Remaja
Rosdakarya). Suherman, H. Erman. et all. Strategi Pembelajaran
Matematika
2014 pukul 19.48 WIB).