Hari ini adalah hari dimana aku dan James akan menikah. Ya Tuhan, aku benar-benar tidak pernah berpikir untuk menikah secepat ini. Tidak, sebelum aku menjadi seorang dokter. Ya, minimal aku lulus dari kuliahku dan mendapatkan gelar sarjana kedokteran dengan nilai yang tinggi dan memuaskan. Pertemuan yang tak pernah aku duga sebelumnyamalah membawaku kepada mimpi buruk ini. Aku terjebak dalam sebuah sandiwara pernikahan dengan seorang CEO ternama di negeri ini. Kesan yang aku tangkap saat bertemu dengannya pertama kali tidak begitu menyenangkan. Tidak memiliki kesan apapun, apalagi kesan yang baik. Yang membuatku kesal adalah Mom dan Dad menerima begitu saja lamaran dari James. Bukankah Mom dan Dad ingin aku menyelesaikan pendidikanku dulu? Tapi ternyata dengan begitu mudahnya mereka menerima lamaran dari James yang mendadak seperti ini. Entah pesona apa yang dimiliki oleh James, sampaisampai Mom dan Dad langsung luluh begitu saja. Jujur saja sebenarnya aku cukup tertarik ah tidak tidak hanya sedikit tertarik kepadanya. Bagiku James itu seorang pria yang jauh dari kesan romantis dan ramah. Dia selalu bersikap dingin dan kasar. Benarbenar bukan pria idamanku. Mengapa hidupku jadi seperti ini Tuhan? Aku takkan bisa menikmati kebebasanku seperti dulu lagi.
Try With Me Aku tak tahu akan seperti apa pernikahan ini jadinya nanti. Karena tak ada perasaan cinta diantara aku dan James. Membayangkan kehidupanku setelah menikah pun aku tak berani. Aku takut hidupku akan seperti tokoh-tokoh dalam novel fiksi yang sering aku baca di waktu senggangku. Suara ketukan di pintu langsung menginterupsi lamunanku yang sedari tadi sedang melanglang buana entah kemana. Dengan perlahan aku berjalan menuju pintu dan membukanya, ternyata Mom yang datang. “Sudah saatnya, sayang. Apa kau sudah siap?” tanya Mom lembut. “Aku sudah siap Mom, apakah penampilanku masih ada yang kurang?” tanyaku. “Tidak sayang, penampilanmu benar-benar sangat sempurna. Kau sangat cantik, Mom dan Dad tidak menyangka akan melepasmu secepat ini.” Tutur Mom dengan mata yang berkaca-kaca menahan haru. Ingin sekali rasanya aku menanyakan mengapa Mom dan Dad langsung menyetujui pernikahan ini dengan begitu mudahnya. Tapi kata-kata itu hanya tersangkut di tenggorokkanku. Tak pernah benar-benar berhasil keluar dari dalam mulutku. Aku hanya bisa memeluk Mom dan berkata, “Mom jangan sedih. Aku masih tinggal di sini untuk 2
Try With Me menyelesaikan kuliahku. Lagipula sepertinya James tidak mau jika istrinya sampai berhenti kuliah gara-gara menikah. Aku akan sering mengunjungi Mom dan Dad, jadi jangan bersedih.” Hiburku sambil memeluk Mom dengan erat. “Kau benar, ayo kita segera keluar. Dad sudah menunggu di depan pintu. Sepertinya James juga sudah gelisah menunggu kedatanganmu.” Timpal Mom sambil melepaskan pelukannya. Kemudian Mom menggandengku keluar kamar. Tepat di depan pintu ada Dad yang sudah menungguku. Dad terperangah melihat kedatanganku, ia menatapku dengan takjub. “Kau memang putri Dad yang sangat cantik. Ayo sayang, kita buat calon suamimu terpesona melihat penampilanmu ini.” Ungkap Dad sambil membungkukkan badannya kemudian mengulurkan tangannya kepadaku. Aku hanya tersenyum melihat apa yang Dad lakukan sambil menerima uluran tangannya. Dengan perlahan namun pasti Dad menggandengku menuju ke tempat upacara pernikahan akan digelar. Keringat dingin mulai bermunculan dan membasahi tengkukku. Aku benar-benar sangat gugup. Bagaimana jika tiba-tiba aku tersandung gaunku sendiri? Pasti akan sangat memalukan, semoga saja insiden itu tidak akan pernah terjadi.
3
Try With Me “Rileks sayang, ambil nafas dalam-dalam lalu hembuskan secara perlahan. Dad yakin kegugupanmu itu akan hilang.” Bisik Dad menasehati. “Terima kasih, Dad.” Jawabku singkat. Selama perjalanan menuju ke tempat upacara aku terus melakukan apa yang telah Dad perintahkan. Ketika memasuki ruangan aku hanya bisa berdecak kagum melihat dekorasinya. James rupanya tidak main-main untuk meyakinkan semua orang bahwa ia benar-benar serius menikahiku. Kini semua mata menatap ke arahku. Perasaan gugup itupun kembali menyerangku. Terlebih lagi ketika aku melihat James yang tengah menatapku dengan tatapan tajam dan tak berkedip sedikitpun. Aku pun bisa melihat entah kilatan apa dimata abu-abunya itu. Dan ketika aku semakin mendekatinya, aku semakin gugup. Diluar dugaan James memberikan senyumannya yang terlihat tulus sambil mengulurkan tangannya kepadaku. Kemudian Dadmenyerahkan tanganku kepada James. Dan prosesi yang sakral itupun di mulai. Kini tiba saatnya bagi pengantin pria untuk mencium pengantin wanita. “James dipipi saja, ya.” Bisikku namun hanya ditanggapi oleh seringaiannya. Tiba-tiba James menarik wajahkumendekat dan mencium bibirku dengan sangat lembut. Tubuhku 4
Try With Me langsung menegang, rasanya seperti ada jutaan ribu volt listrik yang mengaliri tubuhku. Aku mengerang ketika ia menggigit bibir bagian bawahku dengan tiba-tiba. Ia dengan mudahnya memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulutku. Memaksaku mau tidak mau untuk membalas setiap ciumannya. Ketika nafasku sudah mulai terengah karena kehabisan oksigen, James akhirnya melepaskan ciumannya. Membuat tubuhku hampir limbung namun James segera memangku tubuhku, menatapku sambil menyeringai yang entah mengapa membuat otot perutku menegang dan diselimuti oleh perasaan yang begitu asing. Semua orang yang hadir memberikan selamat kepada kami berdua. Karena setelah upacara pernikahanlangsung dilanjutkan dengan acara resepsi, aku harus sabar mengikuti acara ini hingga selesai. Tak jarang James memperkenalkanku kepada beberapa rekan bisnisnya. Ketika James sedang asyik berbincang dengan salah satu rekan bisnisnya, aku langsung pergi menyelinap meninggalkannya karena sedari tadi kakiku sudah sangat pegal dan sakit. Demi Tuhan, aku tak ingin lagi memakai heels setinggi ini. Rasanya kakiku seperti akan copot. Aku memilih untuk pergi ke sebuah tempat yang memiliki tempat duduk. Kursi yang berada di paling pojok ruangan itu pun menjadi pilihanku, menghempaskan tubuhku di atas kursi kemudian 5
Try With Me melepaskan kedua heels yang sedari tadi membuat kakiku kesakitan dan tidak nyaman. Ah, rasanya benarbenar nyaman sekali, seruku dalam hati sambil menyandarkan tubuhku di sandaran kursi yang empuk dan menutup kedua mataku. Rasanya benar-benar nyaman sekali. Sampai tiba-tiba aku merasakan tubuhku melayang. Namun sialnya mataku terasa begitu berat, sulit untuk kubuka. Apa yang sebenarnya terjadi kepadaku? ***
Di tengah-tengah pesta tiba-tiba saja Hanna menghilang dari pandanganku. Aku pun segera mengakhiri pembicaraanku dengan salah satu rekan bisnisku dan segera mencari Hanna. Dengan perasaan panik aku berkeliling ke seluruh ruangan untuk mencarinya. Namun aku tak kunjung melihat sosoknya. Sampai akhirnya aku menemukan sosoknya yang sedang duduk di sebuah kursi yang ada di pojok ruangan dan agak sepi. Dengan perlahan aku mendekati Hanna yang sedang menutup matanya, wajahnya terlihat begitu kelelaham. Astaga, bisa-bisanya dia tidur di acara resepsi pernikahan kami. Aku harus membangunkannya, “Hanna... Bangun.” Panggilku sambil menepuk bahunya dengan pelan. Tapi Hanna tak bergeming, “Hanna, ayo cepat bangun.” Panggilku lagi, namun tubuhnya tetap tak merespon. 6
Try With Me Tiba-tiba aku merasa panik. Jangan-jangan... Aku langsung menyentuh keningnya. Astaga badannya panas sekali. Aku langsung memangku Hanna dan membawanya ke kamar yang sudah disediakan oleh pihak hotel. Banyak mata yang memandangiku tapi aku tak peduli. Sesampainya di kamar aku langsung membaringkan Hanna di atas tempat tidur. Lalu aku segera menelepon temanku yang seorang dokter. "Bagaimana keadaannya, Ric?"Tanyaku tanpa bisa menutupi rasa khawatirku. "Istrimu demam tinggi, James. Sepertinya dia kelelahan, kau tak perlu panik sebentar lagi dia pasti akan sadar. Ya sudah aku pamit, jangan lupa berikan obatnya jika istrimu sudah sadar." Jelas Ric panjang lebar. "Terima kasih Ric, aku akan melakukan apa yang sudah kau jelaskan." Aku berterima kasih. Lalu aku mengantar Ric keluar dari kamar. Setelah itu aku kembali ke dalam memandangi tubuh Hanna yang tergolek tak sadarkan diri di atas tempat tidur. Gaunnya yang memiliki model kemben benarbenar mengeksposbahunya dengan belahan dada yang rendah. Membuatku menelan ludah dan ingin segera melepas gaunnya. Astaga astaga astaga. Apa yang sedang aku pikirkan. 7
Try With Me Akhirnya aku memutuskan untuk pergi mandi saja. Daripada harus memandangi tubuh Hanna yang ternyata sangat menggiurkan itu. Sambil menggeram kesal aku tutupi tubuh Hanna dengan selimut. Setelah itu aku masuk ke kamar mandi, semoga dengan mandi tubuhku yang memanas karena gairah akan bisa padam. Setelah selesai mandi dan berpakaian aku duduk di tempat tidur. Memandangi Hanna yang masih terlelap, karena Ric memberikannya obat tidur. "Apa yang sudah kau lakukan padaku, Hanna? Kau benar-benar membuat hidupku jadi tidak terkontrol dan tidak terkendali." Gumamku pelan sambil menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah cantiknya itu.
8