Mengajarkan Injil dengan Cara Juruselamat
Panduan untuk Ikutlah Aku: Sumber-Sumber Pembelajaran bagi Remaja
Buku penuntun ini milik
PEMIKIRAN DAN KESAN
Sewaktu Anda menelaah dan merenungkan, Anda mungkin ingin mencatat pemikiran dan kesan mengenai remaja di dalam kuorum atau kelas Anda, asas-asas yang Anda pelajari, dan bagaimana mengikuti teladan Juruselamat. Merujuk kembali pada buklet ini akan membantu Anda terus belajar dan bertumbuh dalam pemanggilan Anda.
© 2012 Intellectual Reserve, Inc. Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Persetujuan bahasa Inggris: 8/12. Persetujuan penerjemahan: 8/12. Terjemahan dari Teaching the Gospel in the Savior’s Way: A Guide to Come, Follow Me. Bahasa Indonesia. PD50035334 299
Mengajarkan Injil dengan Cara Juruselamat
Panduan untuk Ikutlah Aku: Sumber-Sumber Pembelajaran bagi Remaja
Daftar Isi Selamat Datang
2
Tujuan Anda
3
Mengajarkan dengan Cara Juruselamat
4
Asas-Asas dalam Mengajar Remaja
6
Memperkuat Keluarga
6
Bersiaplah Secara Rohani
6
Berembuk Bersama
6
Pelayanan kepada Remaja
7
Mengajarkan Injil
7
Menentukan Apa yang Harus Diajarkan
8
Garis Besar Pembelajaran
9
Meningkatkan Keefektifan Anda
9
Menggunakan Garis Besar Pembelajaran
10
Tujuan dari Setiap Organisasi dan Organisasi Pelengkap
12
Keluarga
12
Imamat Harun
12
Remaja Putri
12
Sekolah Minggu
13
Seminari
13
Keseragaman dan Penyesuaian
13
Asas-Asas yang Bersifat Ajaran Dasar
14
SELAMAT DATANG
Para Orang Tua, Guru, Pembimbing, dan Pemimpin Remaja yang Terkasih,
Anda dipanggil oleh Tuhan untuk membantu remaja menjadi diinsafkan pada Injil. Betapa ini adalah berkat yang luar biasa! Anda memiliki kesempatan untuk membangun hubungan seumur hidup dengan para remaja yang berharga yang telah Tuhan percayakan kepada Anda. Sewaktu Anda memahami kebutuhan dan hasrat mereka yang unik, Anda akan dapat membantu mereka mengalami bagi diri mereka sendiri berkat-berkat dari mempelajari dan menjalankan Injil setiap hari. Bagian terpenting dari pelayanan Anda akanlah persiapan rohani sehari-hari Anda sendiri, yang mencakup doa, penelahaan tulisan suci, dan kepatuhan terhadap perintah-perintah. Kami mendorong Anda untuk mengabdikan diri Anda untuk menjalankan Injil dengan tujuan yang lebih besar daripada sebelumnya. Sewaktu Anda melakukannya, Anda akan memahami bagaimana membantu para remaja mempelajari Injil melalui penelaahan dan iman mereka sendiri, untuk menemukan kebenaran Injil bagi diri mereka sendiri, dan untuk memperkuat keluarga mereka serta orang lain dengan membagikan pengalaman, wawasan, dan kesaksian mereka. Sewaktu kasih Anda bagi setiap remaja tumbuh, Anda akan dipenuhi dengan hasrat untuk membantu
mereka membangun pola doa pribadi, penelahaan tulisan suci, dan kepatuhan yang akan menuntun mereka pada keinsafan. Berdoalah bagi para remaja setiap hari, dan berembuklah dengan para orang tua, pemimpin, dan guru untuk mengoordinasikan upaya-upaya Anda. Anda akan diberkati secara melimpah sewaktu Anda mendorong, membimbing, dan mendukung para remaja dalam setiap kesempatan. Buklet ini telah dipersiapkan sebagai panduan dan sebagai catatan pribadi tentang kesan-kesan yang Anda terima sewaktu Anda memenuhi tanggung jawab sakral Anda untuk mengajar para remaja. Kami mengimbau Anda untuk menelaah dan mengikuti asas-asas yang terdapat di dalamnya. Setiap Orang Suci Zaman Akhir yang layak dapat mengajarkan Injil dengan cara Juruselamat. Sewaktu Anda mengikuti teladan-Nya, Roh Kudus akan membantu Anda mengetahui apa yang harus dilakukan. Kesaksian Anda sendiri akan bertumbuh, keinsafan Anda akan diperdalam, dan Anda akan diperkuat untuk menghadapi tantangan-tantangan kehidupan. Semoga Bapa Surgawi kita memberkati Anda dalam pelayanan Anda kepada para remaja terkasih-Nya.
Presidensi Utama
2
Tujuan Anda Presidensi Utama telah mengajarkan bahwa tujuan Anda sebagai guru remaja adalah untuk membantu mereka menjadi diinsafkan pada Injil Yesus Kristus. Jalan menuju keinsafan adalah pribadi. Keinsafan tidak terjadi dalam sebuah pertemuan, kelas, atau kegiatan itu sendiri. Pada akhirnya, para remaja diinsafkan dengan secara tekun menjalankan Injil setiap hari—berdoa, menelaah tulisan suci, menaati perintah-perintah, memenuhi tugas-tugas keimamatan dan yang lainnya, menghadiri bait suci, melayani keluarga mereka dan orang lain, serta membagikan Injil. Sewaktu mereka melakukan hal-hal ini, hasrat, perilaku, dan tindakan mereka mulai selaras dengan kehendak Bapa Surgawi. Mereka menjadi bahagia dan percaya diri, dan mereka senang “untuk bertindak … dan tidak untuk ditindaki” (2 Nefi 2:26). Mereka berusaha untuk mematuhi bisikan Roh Kudus, menolak godaan, dan “melakukan banyak hal [baik] dari kehendak bebas mereka sendiri” (A&P 58:27). Mereka menjadi “orang-[orang] suci melalui Pendamaian Kristus” (Mosia 3:19).
Kita semua diinsafkan sewaktu kita belajar untuk berjalan di jalan Injil bagi diri kita sendiri. Dalam peranan Anda, cara Anda berteman, memberi dorongan, mendukung remaja dalam pengabdian rohani pribadi mereka, dan cara Anda mengajar serta belajar bersama mereka baik dalam lingkup resmi maupun tidak resmi, akan membantu mereka tetap berada di jalan dan maju ke arah keinsafan pribadi dan seumur hidup.
3
MENGAJARK AN INJIL DENGAN CARA JURUSELAMAT Renungkanlah sejenak apa yang Anda ketahui mengenai Juruselamat. Dapatkah Anda melihat Dia dalam benak Anda—bersama murid-murid-Nya yang berkumpul di sekeliling Dia? Dapatkah Anda melihat Dia mengajar khalayak ramai di tepi Danau Galilea atau berbicara secara pribadi kepada perempuan di sumur? Apa yang Anda amati mengenai cara-Nya mengajar dan memimpin? Bagaimana Dia membantu orang lain belajar, bertumbuh secara rohani, dan menjadi diinsafkan pada Injil-Nya? Dia mengasihi mereka, berdoa bagi mereka, dan secara tetap melayani mereka. Dia menemukan kesempatan untuk berada bersama mereka dan menyatakan kasih-Nya. Dia mengetahui minat, harapan, dan hasrat mereka serta apa yang terjadi dalam kehidupan mereka. Dia mengetahui siapa mereka dan akan menjadi apa mereka. Dia menemukan cara-cara unik untuk membantu mereka belajar dan bertumbuh—cara-cara yang dimaksudkan hanya bagi mereka. Sewaktu mereka berjuang, Dia tidak meninggalkan mereka melainkan terus mengasihi mereka dan melayani mereka. Dia mempersiapkan Diri-Nya Sendiri untuk mengajar dengan meluangkan waktu pribadi dalam doa dan puasa. Dalam momen-momen harian dan pribadi, Dia mencari bimbingan Bapa Surgawi-Nya.
4
Dia menggunakan tulisan suci untuk mengajar dan bersaksi mengenai misi-Nya. Dia mengajar orangorang untuk memikirkan mengenai tulisan suci bagi diri mereka sendiri dan menggunakannya untuk menemukan jawaban bagi pertanyaan mereka sendiri. Hati mereka membara di dalam dada sewaktu Dia mengajarkan firman Allah dengan kuasa dan wewenang, dan mereka mengetahui bagi diri mereka sendiri bahwa tulisan suci benar adanya. Dia membagikan kisah, perumpamaan, dan contoh-contoh kehidupan nyata yang sederhana yang masuk akal bagi mereka. Dia membantu mereka menemukan pelajaran-pelajaran Injil dalam pengalaman mereka sendiri dan di dunia di sekitar mereka. Dia berbicara tentang menjala ikan, tentang kelahiran anak, tentang bekerja di ladang. Untuk mengajarkan mengenai mengawasi satu sama lain, Dia menuturkan kisah-kisah mengenai menyelamatkan domba yang hilang. Untuk mengajar para murid-Nya agar memercayai pemeliharaan lembut Bapa Surgawi, Dia mengimbau mereka untuk “memerhatikan bunga bakung di padang.” Dia mengajukan pertanyaan yang menyebabkan mereka berpikir dan merasakannya secara mendalam. Dia secara tulus tertarik dengan jawaban mereka dan bersukacita atas ungkapan iman mereka. Dia memberi mereka kesempatan untuk mengajukan pertanyaan mereka sendiri dan membagikan
wawasan mereka sendiri, dan Dia menjawab pertanyaan mereka serta mendengarkan pengalaman mereka. Karena kasih-Nya, mereka merasa aman membagikan pemikiran dan perasaan pribadi mereka. Dia mengundang mereka untuk bersaksi, dan sewaktu mereka melakukannya, Roh menyentuh hati mereka. “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Dia bertanya. Sewaktu Petrus menjawab, kesaksiannya diperkuat, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.” Dia memercayai mereka, mempersiapkan mereka, dan memberi mereka tanggung jawab penting untuk mengajar, memberkati, dan melayani orang lain. “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk,” Dia memerintahkan mereka. Tujuan-Nya adalah untuk membantu mereka menjadi diinsafkan melalui pelayanan mereka kepada orang lain. Dia mengundang mereka untuk bertindak dalam iman dan menjalankan kebenaran-kebenaran yang Dia ajarkan. Dalam semua ajaran-Nya, Dia berfokus pada membantu para pengikut-Nya menjalankan Injil dengan segenap hati mereka. Untuk mencapai hal ini, Dia menemukan kesempatan bagi mereka untuk belajar melalui pengalaman yang kuat. Ketika Dia menampakkan diri kepada orang-orang Nefi, Dia mengundang mereka untuk datang kepada-Nya seorang demi seorang, agar mereka dapat melihat, merasakan, dan mengenal Dia bagi diri mereka sendiri. Saat Dia merasakan bahwa
mereka tidak sepenuhnya memahami pesan-Nya, Dia meminta mereka untuk pulang ke rumah dan mempersiapkan diri mereka untuk datang kembali dan belajar lebih banyak. Dalam segala suasana, Dia adalah teladan dan mentor mereka. Dia mengajari mereka untuk berdoa dengan berdoa bersama mereka. Dia mengajar mereka untuk mengasihi dan melayani dengan cara Dia mengasihi serta melayani mereka. Dia mengajar mereka cara mengajarkan Injil-Nya dengan cara Dia mengajarkannya. Jelaslah, cara Juruselamat mengajar adalah berbeda dengan cara dunia. Ini, karenanya, adalah pemanggilan sakral Anda— untuk mengajar sebagaimana Juruselamat mengajar. Sewaktu Anda melakukannya, para remaja akan memberikan tempat di hati mereka bagi benih Injil untuk ditanam, mengembang, dan tumbuh. Ini akan menuntun pada keinsafan—gol yang paling utama dari pengajaran Anda. Sewaktu Anda membantu para remaja menjadi diinsafkan, Anda membantu mereka mempersiapkan diri untuk mengikuti Juruselamat di sepanjang kehidupan mereka—untuk secara layak menghadiri bait suci, menerima Imamat Melkisedek, melayani misi, membuat perjanjian-perjanjian sakral, membangun keluarga yang saleh, dan membangun kerajaan Allah di seluruh dunia. Betapa akan besar sukacitamu!
5
Asas-Asas dalam Mengajar Remaja Bagaimana Anda mempraktikkan asas-asas tentang cara Juruselamat mengajar? Berikut adalah beberapa saran sederhana. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Buku Pegangan 2: Mengelola Gereja (2010), 1.4, 3.2.
Memperkuat Keluarga Tempat yang ideal bagi para remaja untuk belajar dan menjalankan Injil adalah di rumah, di bawah bimbingan yang penuh kasih dari orang tua yang saleh. Rumah yang berpusat pada Kristus memberi para remaja persiapan terbaik untuk menerima tata cara-tata cara sakral Injil (lihat Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia 127–143). Untuk alasan ini, organisasi pelengkap, kegiatan, dan program Gereja (termasuk buku Tugas kepada Allah dan Kemajuan Pribadi, Untuk Kekuatan Remaja, dan materi kurikulum remaja) ada untuk mendukung para orang tua sewaktu mereka membantu putra dan putri mereka menjadi diinsafkan pada Injil Yesus Kristus. Bersiaplah Secara Rohani Tuhan memerintahkan, “lebih dahulu upayakanlah untuk mendapatkan firman-Ku” (A&P 11:21). Bagian dari mempersiapkan diri secara rohani adalah menelaah bagi diri Anda sendiri ajaran yang akan Anda ajarkan. Roh akan membimbing Anda pada apa yang paling relevan dan bermanfaat bagi para remaja. Kemudian, sewaktu Anda berusaha untuk menjalankan apa yang Anda ajarkan, Anda akan dapat bersaksi tentang
6
kebenaran Injil dari pengalaman Anda sendiri (lihat Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia 12–20 ). Berembuk Bersama Membantu para remaja menjadi diinsafkan memerlukan upaya gabungan dari para orang tua, pemimpin, pembimbing, dan guru, termasuk guru seminari. Berembuklah bersama mengenai kebutuhan para remaja. Carilah tahu apa yang tengah mereka pelajari di rumah, di gereja, dan di seminari agar Anda dapat membangun di atasnya sewaktu Anda mengajar mereka. Bersamasama Anda akan dapat menciptakan suatu pengalaman belajar yang lebih kuat bagi para remaja daripada yang dapat Anda capai secara terpisah. Ada banyak kesempatan bagi orang tua, pemimpin, pembimbing, dan pemimpin untuk berembuk bersama. Berikut adalah beberapa contohnya: • Pertemuan kepemimpinan, seperti dewan lingkungan atau pertemuan komite remaja keuskupan. • Pengumpulan yang tidak resmi dan singkat sebelum atau setelah pertemuan reguler Gereja. • Komunikasi telepon atau e-mail.
Pelayanan kepada Remaja
Mengajarkan Injil
Mengajar para remaja berarti lebih dari sekadar menyampaikan informasi. Pengajaran yang seperti Kristus mencakup memberikan bimbingan dan mendorong para remaja dalam upaya pribadi mereka untuk menjalankan Injil dalam kehidupan sehari-hari. Itu dapat mencakup menjangkau mereka di luar pertemuan, kelas, dan kegiatan yang dijadwalkan secara rutin. Cobalah untuk mengasihi para remaja sebagaimana Bapa Surgawi mengasihi mereka. Dia melihat yang terbaik dalam diri mereka; Dia memiliki kesabaran sewaktu mereka bertumbuh. Dia mengimbau mereka bahkan ketika mereka berjuang untuk melakukan apa yang benar, dan Dia tidak pernah menyerah. (lihat Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia 31–39).
Dalam semua pengajaran Injil, Roh adalah guru sejati. Jika Anda mencari bimbingan-Nya, Dia akan menyentuh hati Anda dan mengilhami mereka yang Anda ajar. Salah satu cara terbaik untuk mengundang Roh adalah dengan melibatkan para remaja dalam membahas tulisan suci dan ajaran-ajaran terkini dari para nabi yang hidup. Garis besar pembelajaran daring akan membantu Anda menemukan sumber-sumber yang paling relevan. Sering kali para remaja memiliki pengalaman dan wawasan rohani mereka sendiri untuk dibagikan. Mereka dapat melakukan ini dalam malam keluarga, di kelas atau pertemuan kuorum, dalam kegiatan Kebersamaan, sebagai tamu di Pratama, maupun dalam banyak acara resmi atau tidak resmi lainnya. Ketika mereka saling membagikan kesaksian mereka, Roh memberikan kesaksian, dan semuanya diteguhkan. (lihat Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia 50–59).
7
Menentukan Apa yang Harus Diajarkan Ikutlah Aku: Sumber-Sumber Pembelajaran bagi Remaja disusun ke dalam unit-unit berdasarkan pada asas-asas Injil Yesus Kristus yang dipulihkan (untuk tinjauan tentang beberapa asas ini, lihat halaman 14–16 dari buku penuntun ini). Setiap unit mencakup sejumlah garis besar pembelajaran yang para pembimbing dan guru dapat gunakan untuk mempersiapkan diri bagi pertemuan kuorum Imamat Harun dan kelas-kelas Remaja Putri serta Sekolah Minggu. Para orang tua juga diundang dan diimbau untuk menggunakannya dalam keluarga mereka. Unit-unit telah diatur dalam jadwal bulanan untuk membantu mengoordinasi pengalaman pembelajaranInjil remaja di seluruh Gereja. Sering kali terdapat lebih banyak garis besar pembelajaran dalam sebuah unit daripada yang dapat diajarkan dalam satu bulan. Para pemimpin lingkungan dan guru remaja hendaknya berembuk bersama untuk menentukan manakah garis besar pembelajaran yang akan diajarkan dari setiap unit. Jika Anda seorang pembimbing di Imamat Harun atau
8
Remaja Putri, berembuklah bersama presidensi kuorum dan presidensi kelas Anda ketika memilih garis besar pembelajaran. Anda juga dapat mengundang anggota kuorum dan kelas untuk membahas apa yang ingin atau perlu mereka pelajari. Sewaktu Anda merencanakan apa yang akan Anda ajarkan, dengan doa yang sungguh-sungguh pikirkanlah mengenai para remaja Anda. Pengalaman apa yang mereka miliki? Tantangan atau godaan apa yang mereka hadapi? Pertanyaan apa yang mereka miliki? Ajaran apa yang akan perlu mereka pahami untuk mempersiapkan diri bagi masa depan mereka? Anda mungkin menemukan bahwa Anda perlu membuat rencana Anda cukup fleksibel sehingga Anda dapat menyesuaikannya sewaktu kebutuhan atau pertanyaan muncul. Contohnya, Anda mungkin menemukan bahwa remaja perlu waktu lebih dari satu minggu untuk membahas sebuah topik. Biarlah kebutuhan remaja, bukan jadwal yang ditentukan sebelumnya, membimbing pengajaran Anda.
Garis Besar Pembelajaran Setiap garis besar pembelajaran di Mari Ikut Aku berfokus pada pertanyaan yang mungkin para remaja miliki dan ajaran yang dapat membantu mereka menemukan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Garis besar pembelajaran tidak dimaksudkan untuk menentukan apa yang akan Anda katakan dan lakukan sewaktu Anda mengajar. Hal itu dirancang untuk membantu Anda mempelajari ajaran bagi diri Anda sendiri dan mempersiapkan diri untuk melibatkan para remaja dalam pengalaman belajar yang hebat. Sesuaikanlah pengalaman ini dengan minat dan kebutuhan mereka. Pikirkan cara-cara Anda dapat mengilhami mereka untuk bertindak bagi diri mereka sendiri dalam mencari,
menemukan, dan membagikan jawaban terhadap pertanyaan Injil mereka sendiri. Setiap garis besar mencakup rujukan dan tautan pada pengajaran terkini dari para nabi yang hidup dan pemimpin lainnya Gereja, terutama yang diberikan dalam konferensi umum dan pertemuan Remaja Putri umum. Ajaran-ajaran ini secara tetap dimutakhirkan agar Anda dapat membantu para remaja mempelajari dan menaati nasihat dari para nabi yang hidup segera setelah hal itu disampaikan. Merujuklah kembali pada garis besar ini secara sering untuk ajaran-ajaran terkini dari para pemimpin Gereja. Untuk belajar lebih banyak, lihat halaman 10–11.
Meningkatkan Keefektifan Anda Mempelajari garis besar juga mencakup tautan pada video-video singkat mengenai membantu remaja menjadi diinsafkan. Juga, video-video pelatihan untuk Imamat Harun, Remaja Putri, dan Sekolah Minggu tersedia di Perpustakaan Pelatihan Kepemimpinan. Semua video ini menyajikan contoh-contoh kehidupan nyata dari para pemimpin dan guru yang membantu remaja menjadi diinsafkan pada Injil. Anda dapat menelaahnya secara individu atau bersama guru lainnya untuk memahami dengan lebih baik sifat interaktif pembelajaran dan pengajaran bersama remaja.
9
MENGGUNAK AN GARIS BESAR PEMBELAJARAN
Memilih garis besar Para pemimpin dan guru memilih garis besar, berdasarkan pada minat dan kebutuhan para remaja. Apa yang relevan bagi kehidupan mereka? Apa yang Bapa Surgawi inginkan agar mereka temukan hari ini?
Mengkaji ulang Ajaran Bacalah ringkasan singkat tentang ajaran dan asas yang diajarkan dalam garis besar ini.
Mempersiapkan pikiran dan hati Dengan doa yang sungguh-sungguh pikirkan bagaimana ajaran dan asas berlaku dalam kehidupan Anda dan kehidupan para remaja.
Menelaah sumber-sumber termutakhir Temukan pesan-pesan remaja terkini dan yang relevan dari para nabi yang hidup, atau gunakan sumbersumber lain yang disetujui Gereja.
10
Mengajar seperti Juruselamat Pikirkan bagaimana Juruselamat mengajar, dan tirulah pengajaran Anda menurut pengajaran-Nya.
Memulai dengan remaja Bantulah para remaja terlibat dalam pembelajaran aktif dengan menyediakan bagi mereka kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan membahas apa yang mereka pelajari serta alami.
Menciptakan pengalaman belajar Libatkan remaja dalam mencari tulisan suci, membagikan teladan pribadi, dan mengajar, melayani, serta memperkuat satu sama lain.
Meningkatkan pengajaran dan pembelajaran Temukan tautan untuk contohcontoh kehidupan nyata dalam pengajaran untuk keinsafan. Ini mencakup kesaksian, ilustrasi, dan pengalaman dari para anggota yang mengajar remaja sama seperti Anda.
Mendukung keinsafan pribadi Dukunglah remaja dalam upaya pribadi mereka untuk belajar dan menjalankan Injil.
11
Tujuan dari Setiap Organisasi dan Organisasi Pelengkap Keluarga, kuorum-kuorum Imamat Harun, dan kelas-kelas Remaja Putri, Sekolah Minggu, serta seminari memiliki tujuan yang unik dalam membantu para remaja menjadi diinsafkan pada Injil. Mengetahui mengenai tujuan-tujuan ini dapat membantu Anda memahami pengalaman yang para remaja Anda miliki sewaktu mereka mempelajari Injil Yesus Kristus.
Keluarga Bapa Surgawi menegakkan keluarga-keluarga sebagai bagian inti dari rencana-Nya untuk membantu anak-anak-Nya belajar Injil dalam suasana yang penuh kasih dan mempersiapkan diri untuk kehidupan kekal. Para orang tua memiliki tanggung jawab utama untuk mengajar anak-anak mereka (lihat A&P 68:25–28), yang mencakup mempersiapkan mereka untuk menerima tata cara-tata cara permuliaan. Tidak seorang pun dapat menggantikan kedudukan orang tua dalam tanggung jawab pemberian Allah ini. Kuorum-kuorum imamat, organisasi pelengkap, dan program-program Gereja ada untuk mendukung dan memperkuat keluarga. Imamat Harun Para pemegang Imamat Harun harus menjadi diinsafkan, memenuhi tugas-tugas imamat sakral mereka, menjadi “pelayanan rohani tetap” (A&P 84:111), mempersiapkan diri untuk menerima Imamat Melkisedek dan tata cara-tata cara bait suci, serta menjadi misionaris, suami, dan ayah yang layak. Mereka bertemu bersama dalam pertemuan kuorum hari Minggu, yang adalah lebih dari sekadar kelas. Setiap pertemuan direncanakan dengan doa yang sungguh-sungguh oleh presidensi kuorum dengan bantuan para pembimbing, namun senantiasa di bawah arahan presiden kuorum, yang memegang kuncikunci imamat. Sebagaimana diajarkan dalam Ajaran dan Perjanjian, presiden kuorum memimpin dalam pertemuan kuorum, duduk dalam dewan bersama anggota kuorum, dan mengajarkan kepada mereka tugas-tugas mereka (lihat
12
A&P 107:85–87, 99–100). Pertemuan kuorum juga menyediakan kesempatan untuk melakukan urusan kuorum, yang dapat mencakup melakukan penugasan, melaporkan dan menindaklanjuti penugasan-penugasan sebelumnya, serta mengkomunikasikan dan mengoordinasikan kegiatan. Pertemuan ini juga menyediakan kesempatan bagi remaja putra untuk saling mendorong dan mendukung dalam upaya Tugas kepada Allah mereka, terutama sewaktu mereka membagikan apa yang tengah mereka pelajari. Remaja Putri Kelas-kelas hari Minggu Remaja Putri menyediakan pengalaman belajar yang unik yang membantu remaja putri menjadi layak untuk memasuki bait suci dan bersiap bagi peranan kekal mereka sebagai wanita perjanjian, istri, dan ibu. Setiap pelajaran dimulai dengan membagikan tema Remaja Putri dan berfokus pada Kitab Mormon serta ajaran-ajaran dari para nabi yang hidup. Pelajaran juga menyediakan kesempatan untuk mempelajari dan menjalankan nilai-nilai dan standar-standar Remaja Putri dalam Untuk Kekuatan Remaja. Sewaktu Remaja Putri menjalankan hak pilihan mereka untuk berperan serta dalam pengalaman belajar yang mengundang Roh Kudus, mereka diterangi, didorong, dan diperkuat untuk menjalankan Injil secara pribadi dan di dalam keluarga mereka. Kemajuan Pribadi dan kegiatan Kebersamaan memainkan peranan yang penting dalam proses keinsafan sewaktu remaja putri mempraktikkan apa yang mereka pelajari. Untuk memastikan bahwa setiap remaja putri memiliki kesempatan yang memadai untuk menerima serta menindaki ajaran, beberapa minggu dapat diluangkan pada satu topik pelajaran.
Keseragaman dan Penyesuaian
Sekolah Minggu Sekolah Minggu memperkuat iman kepada Bapa Surgawi dan Yesus Kristus dengan menyediakan kesempatan bagi remaja putra dan remaja putri serta guru mereka untuk belajar dan mengajarkan ajaran Injil bersama dan untuk memperkuat satu sama lain dalam menjalankannya. Sekolah Minggu menyediakan kesempatan yang unik dan penting bagi para remaja untuk menciptakan hubungan antara apa yang mereka pelajari dalam penelahaan pribadi mereka dan pengalaman mereka di rumah, di seminari, dan dalam pertemuan dan kelas Gereja lainnya, serta dalam kehidupan seharihari. Di Sekolah Minggu, penekanan khusus diberikan untuk membantu para remaja mengembangkan keterampilan dan keyakinan diri untuk menjadi pembelajar dan guru yang seperti Kristus. Para anggota presidensi Sekolah Minggu lingkungan melayani sebagai spesialis dalam upaya untuk meningkatkan pembelajaran dan pengajaran Injil di lingkungan (lihat Buku Pegangan 2: Mengelola Gereja [2010], 12.5). Seminari Seminari menyediakan pendidikan agama pada hari kerja bagi remaja. Tujuan kita adalah untuk membantu para remaja dan dewasa muda memahami serta bersandar pada ajaranajaran dan Pendamaian Yesus Kristus, memenuhi syarat bagi berkat-berkat bait suci, dan mempersiapkan diri mereka, keluarga mereka, serta orang lain untuk kehidupan kekal bersama Bapa di Surga mereka. Para guru dan siswa seminari menelaah, dan didorong untuk menerapkan, asas-asas Injil sebagaimana ditemukan dalam tulisan suci dan perkataan para nabi. Mereka berusaha mengajarkan dan belajar melalui Roh dalam suasana kasih, respek, dan tujuan serta dalam cara yang menuntun pada pemahaman dan peneguhan. Para siswa diharapkan untuk berperan aktif dalam proses belajar dan diberi kesempatan untuk menjelaskan, membagikan, dan bersaksi tentang ajaran dan asas-asas Injil. Mereka diimbau untuk menelaah tulisan suci setiap hari, membaca teks tulisan suci untuk kursus, dan menguasai pasal-pasal tulisan suci kunci serta asas-asas yang bersifat ajaran dasar.
Banyak saran dalam buku petunjuk ini dapat disesuaikan untuk digunakan sesuai keadaan lokal. Sewaktu para guru dan pemimpin memahami tujuan dari saran-saran ini, mereka akan diilhami untuk menemukan alternatif yang memenuhi kebutuhan dari para remaja mereka. Asas-asas berikut hendaknya tidak disesuaikan: • Pemimpin dan guru memilih dan mempersiapkan pelajaran dari unit yang direkomendasikan untuk bulan itu. Mereka mendasarkan pilihan mereka pada kebutuhan remaja yang mereka ajar. • Bila mungkin, para guru (termasuk guru seminari) mengoordinasikan dan menekankan upaya-upaya satu sama lain. • Para pembimbing dan guru dengan sungguh-sungguh berusaha mengajar sebagaimana Juruselamat mengajar—dengan melibatkan remaja dalam menemukan Injil melalui peran serta dalam pengalaman belajar. Ini dapat mencakup mencari tulisan suci bersama, membahas gagasan, membagikan pengalaman dan wawasan pribadi, serta memberikan kesaksian. • Para remaja diimbau untuk membagikan apa yang mereka pelajari dengan keluarga mereka dan orang lain. Mereka juga hendaknya diberi kesempatan untuk mengajar dalam pertemuan dan kegiatan Gereja. • Semua pembelajaran di Gereja hendaknya mendorong, membangun, dan menuntun pada pengalaman rohani pribadi dalam doa pribadi, penelahaan tulisan suci, merenungkan, menjalankan Injil dalam kehidupan sehari-hari, dan melayani sesama. Pada akhirnya, upaya pribadi ini adalah kunci menuju keinsafan.
13
Asas-Asas yang Bersifat Ajaran Dasar 1. Tubuh Ke-Allah-an Terdapat tiga pribadi terpisah dalam tubuh Ke-Allahan: Allah Bapa yang Kekal; Putra-Nya, Yesus Kristus; dan Roh Kudus (lihat Pasal-Pasal Kepercayaan 1:1; Kisah Para Rasul 7:55–56). Bapa dan Putra memiliki tubuh yang nyata dari daging dan tulang, dan Roh Kudus adalah pribadi roh (lihat A&P 130:22–23). Meskipun para anggota tubuh Ke-Allah-an adalah makhluk berbeda dengan peranan yang berbeda, mereka adalah satu dalam tujuan. Mereka secara sempurna dipersatukan dalam mendatangkan rencana keselamatan ilahi Bapa Surgawi. Rujukan terkait: Galatia 5:22–23; A&P 76:22–24 2. Rencana Keselamatan Di kehidupan prafana, Bapa Surgawi memperkenalkan sebuah rencana untuk memungkinkan kita menjadi seperti Dia dan memperoleh kebakaan serta kehidupan kekal (lihat Musa 1:39). Tulisan suci merujuk pada rencana ini sebagai rencana keselamatan, rencana besar kebahagiaan, rencana penebusan, dan rencana belas kasihan (lihat Alma 42:5, 8, 11, 15). Rencana itu mencakup Penciptaan, Kejatuhan, Pendamaian Yesus Kristus, Kebangkitan, Penghakiman Terakhir, dan semua hukum, tata cara, ajaran, serta perintah yang diberikan Allah. Hak pilihan moral, kemampuan untuk memilih dan bertindak bagi diri kita sendiri, juga penting dalam rencana Bapa Surgawi. Roh Kudus disediakan untuk membimbing kita dalam pilihan-pilihan kita. Karena rencana keselamatan, kita dapat disempurnakan melalui Pendamaian, menerima kegenapan sukacita, dan hidup selamanya di hadirat Allah. Hubungan keluarga kita dapat berlangsung sepanjang kekekalan. Rujukan terkait: Kejadian 1:26–27; 2 Nefi 2:25; 31:19–20; Musa 6:52–62; Abraham 3:22–26; “Keluarga: Maklumat kepada Dunia” 3. Pendamaian Yesus Kristus Yesus Kristus adalah satu-satunya Orang yang mampu membuat Pendamaian yang sempurna. Pendamaian-Nya mencakup penderitaan-Nya bagi dosa-dosa kita di Taman Getsemani, kematian-Nya di atas kayu salib, dan Kebangkitan-Nya dari kubur. Selain menderita bagi dosa-dosa kita, Dia juga mengambil ke atas Diri-Nya rasa sakit, penyakit, dan kelemahan kita (lihat Alma 7:11–13). Yesus Kristus mengatasi kematian jasmani dan rohani. Karena Pendamaian-Nya, setiap orang akan dibangkitkan (lihat 1 Korintus 15:20–22). Mereka
14
yang bertobat, menaati perintah-perintah, menerima tata cara-tata cara penyelamatan, dan menepati perjanjianperjanjian mereka akan menerima karunia kehidupan kekal (lihat Pasal-Pasal Kepercayaan 1:3). Rujukan terkait: Yesaya 53:3–5; Lukas 24:36–39; 2 Nefi 2:27; 25:23, 26; Yakub 4:11; A&P 18:10–11; 19:16–19; 76:40–41; “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” 4. Masa Kelegaan, Kemurtadan, dan Pemulihan Dispensasi adalah suatu periode waktu ketika Tuhan mengungkapkan ajaran, tata cara, dan imamatNya. Itu suatu periode dimana Tuhan memiliki setidaknya seorang hamba yang diwenangkan di bumi yang memegang imamat kudus dan yang memiliki tanggung jawab ilahi untuk membagikan, atau mengkhotbahkan Injil kepada penduduk bumi. Dewasa ini kita hidup dalam dispensasi terakhir—dispensasi kegenapan zaman (lihat Efesus 1:10). Kemurtadan terjadi ketika orang-orang berpaling dari asas-asas Injil dan tidak lagi memiliki kunci-kunci imamat (lihat 2 Tesalonika 2:1–3). Periode-periode kemurtadan umum telah terjadi di sepanjang sejarah dunia, sering kali diikuti dengan suatu dispensasi baru ketika Tuhan memulihkan ajaran, tata cara, dan imamatNya (lihat Kisah Para Rasul 3:19–21). Pemulihan merujuk pada penegakan kembali Allah akan kebenaran dan tata cara-tata cara Injil-Nya di antara manusia di bumi. Pemulihan terkini dan terakhir (sering dirujuk sebagai “Pemulihan”) dimulai tahun 1820 ketika Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus, menampakkan diri kepada Joseph Smith sebagai tanggapan terhadap doanya (lihat Joseph Smith—Sejarah 1:15–20). Kegenapan Injil telah dipulihkan, dan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir adalah “satu-satunya gereja yang sejati dan hidup di atas muka seluruh bumi” (A&P 1:30). Rujukan terkait: Yesaya 29:13–14; Daniel 2:44–45; Wahyu 14:6–7 5. Nabi dan Wahyu Nabi adalah seseorang yang telah dipanggil oleh Allah untuk berbicara bagi-Nya (lihat Amos 3:7). Para nabi bersaksi tentang Yesus Kristus dan mengajarkan Injil-Nya. Mereka memberitahukan kehendak dan sifat sejati Allah. Terkadang, mereka bernubuat tentang peristiwa-peristiwa di masa datang. Allah telah memanggil
para nabi untuk berbicara bagi Dia di zaman kita (lihat A&P 1:38). Wahyu adalah komunikasi dari Allah kepada anakanak-Nya. Ketika Tuhan menyatakan kehendak-Nya kepada Gereja, Dia berbicara melalui nabi-Nya. Tulisan suci—Alkitab, Kitab Mormon, Ajaran dan Perjanjian, serta Mutiara yang Sangat Berharga—memuat wahyuwahyu yang diberikan melalui para nabi zaman dahulu dan zaman akhir. Presiden Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir adalah nabi Allah di bumi di zaman sekarang. Individu-individu dapat menerima wahyu untuk membantu mereka dengan kebutuhan, tanggung jawab, dan pertanyaan khusus serta membantu memperkuat kesaksian mereka. Kebanyakan wahyu kepada para pemimpin dan anggota Gereja datang melalui kesan dan pikiran dari Roh Kudus. Roh Kudus berbicara kepada pikiran dan hati dalam suara yang lembut (lihat A&P 8:2–3). Wahyu juga dapat datang melalui penglihatan, mimpi, dan kunjungan oleh para malaikat. Rujukan terkait: Mazmur 119:105; Efesus 4:11–14; A&P 21:4–6 6. Imamat dan Kunci-Kunci Imamat Imamat adalah wewenang dan kuasa yang telah Allah anugerahkan kepada para pria di bumi untuk bertindak bagi Dia. Ada dua imamat dalam Gereja, Imamat Harun dan Imamat Melkisedek (lihat A&P 107:1, 6). Kunci-kunci imamat diberikan kepada pria untuk mengarahkan kerajaan Allah di bumi. Melalui kunci-kunci ini, para pemegang imamat dapat diwenangkan untuk mengkhotbahkan Injil, melaksanakan tata cara-tata cara keselamatan, dan memerintah kerajaan Allah di bumi. Semua yang melayani di Gereja dipanggil di bawah arahan dari seseorang yang memegang kunci-kunci imamat. Karenanya, mereka berhak atas kuasa yang diperlukan untuk melayani dan memenuhi tanggung jawab pemanggilan mereka. Melalui imamat, Allah menciptakan serta memerintah surga dan bumi. Melalui kuasa ini Dia menebus dan memuliakan anak-anak-Nya. Allah memberikan wewenang imamat kepada para anggota pria Gereja yang layak agar mereka dapat bertindak dalam nama-Nya demi keselamatan anak-anak-Nya. Berkat-berkat imamat tersedia bagi semua—pria, wanita, dan anak-anak. Rujukan terkait: Matius 16:19; A&P 13; 50:26–27; 84:19–20, 33; 107:8; 121:36, 41–42 7. Tata Cara dan Perjanjian Sebuah tata cara adalah sebuah tindakan yang sakral dan formal yang memiliki makna rohani. Setiap tata
cara mengajarkan kebenaran rohani. Tata cara-tata cara dilaksanakan dengan wewenang imamat dan di bawah arahan dari mereka yang memegang kunci-kunci imamat. Beberapa tata cara adalah penting bagi permuliaan dan disebut tata cara penyelamatan. Hal itu mencakup pembaptisan (lihat Yohanes 3:5; yang diperbarui melalui tata cara sakramen), pengukuhan (lihat Kisah Para Rasul 2:36–38), dan, bagi pria, penahbisan pada Imamat Melkisedek (lihat A&P 84:33–34). Tata cara-tata cara penyelamatan lainnya—pemberkahan dan pemeteraian pernikahan—dilaksanakan hanya di bait suci. Bait suci merupakan salah satu tempat paling sakral di bumi. Itu adalah rumah Tuhan. Semua tata cara penyelamatan juga dapat dilaksanakan secara perwakilan di bait suci bagi mereka yang telah meninggal. Tata cara perwakilan menjadi efektif hanya ketika orang-orang yang telah meninggal menerimanya di dunia roh dan menghormati perjanjian-perjanjian terkait (lihat A&P 138:32–34, 58). Semua tata cara penyelamatan imamat disertai dengan perjanjian. Perjanjian adalah kesepakatan sakral antara Allah dan manusia. Allah memberikan persyaratan untuk perjanjian, dan kita setuju untuk melakukan apa yang Dia minta untuk kita lakukan. Allah kemudian menjanjikan kepada kita berkat-berkat khusus bagi kepatuhan kita. Sakramen memperkenankan kita untuk memperbarui perjanjian yang telah kita buat dengan Tuhan. Tata cara-tata cara lainnya, seperti melayani yang sakit dan memberikan nama serta memberkati anakanak, juga penting bagi pengembangan rohani kita. Rujukan terkait: Keluaran 19:5–6; Yehezkiel 11:20; 1 Korintus 15:29; Alma 30:3; A&P 42:78; 82:10; 136:4; PasalPasal Kepercayaan 1:3, 4 8. Pernikahan dan Keluarga Pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita ditetapkan oleh Allah dan bahwa keluarga merupakan inti dalam rencana keselamatan dan kebahagiaan-Nya (lihat Kejadian 2:24). Orang tua harus beranak cucu dan bertambah di bumi, membesarkan anak-anak mereka dalam kasih dan kebenaran, dan menyediakan kebutuhan fisik serta rohani mereka. Suami dan istri memiliki tanggung jawab kudus untuk saling mengasihi dan merawat. Kebahagiaan dalam kehidupan keluarga paling mungkin dicapai bila didasarkan pada ajaranajaran Tuhan Yesus Kristus, seperti iman, doa, pertobatan, pengampunan, rasa hormat, kasih, belas kasihan, kerja, dan kegiatan rekreasi yang sehat. (lihat “Keluarga: Maklumat kepada Dunia”) Rujukan terkait: Mazmur 127:3; A&P 131:1–4; 132:15–20
15
9. Perintah-Perintah Perintah adalah hukum atau persyaratan yang Allah berikan kepada umat manusia. Ketika kita menaati perintah-perintah, kita memperlihatkan kasih kita kepada Tuhan dan menerima berkat-berkat dari Dia (lihat Imamat 26:3–12; Yohanes 14:15; Mosia 2:41). Kita diperintahkan untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan pikiran kita serta untuk memiliki kasih seperti Kristus bagi sesama (lihat Matius 22:36–39; Yohanes 13:34–35). Sepuluh Perintah diwahyukan kepada Musa di zaman dahulu dan masih penting di zaman sekarang (lihat Keluaran 20:3–17). Itu mencakup menguduskan hari Sabat (lihat Keluaran 20:8–11; Yesaya 58:13–14; A&P 59:9–13), menaati hukum kesucian (lihat Keluaran 20:14; Kejadian 39:7–9; Alma 39:9), dan menjadi jujur (lihat
16
Keluaran 20:16). Contoh perintah-perintah lain yang mencakup membayar persepuluhan secara penuh (lihat Maleakhi 3:8–10), berpuasa (lihat Yesaya 58:6–7), berdoa (lihat 3 Nefi 18:15, 20–21; A&P 10:5), dan menaati Firman Kebijaksanaan (lihat A&P 89:18–21). Kita juga telah diperintahkan untuk menjadi seperti Bapa Surgawi kita dan Putra-Nya, Yesus Kristus, dalam hasrat, pikiran, perkataan, dan tindakan kita (lihat 3 Nefi 12:48). Tuhan telah memberikan kepada kita kebenaran-kebenaran, atau asas-asas kekal, yang membantu mengatur keputusan serta tindakan kita. Asas-asas ini menuntun kita untuk hidup seperti Juruselamat dan menerima berkat-berkat yang dijanjikan-Nya. Rujukan terkait: Yakobus 1:5–6; 2 Nefi 32:8–9; Mosia 4:3; Alma 37:35; A&P 82:8–10; 105:5; 121:36; 130:18–19; 138:4
17