93 Buku 1/
334
Pro~'iding Pertemuan don Presentasi llmiah PPNY-BATAN Yogyakarta, 25-27 April 1995
MEMPELAJARI SIFAT SERAP CAMPURAN l\1INERAL KAS ONGAN DAN PASIR TERHADAP LIJ.\tIBAH URANIUM FASEORGANIK M. Eko Budiyono, Djoko Sardjono, Sukosrono PPNY-BATAN
ABSTRAK MEMPELAJARI SIFAT SERAP CAMPURAN MINERAL LOKAL KASONGAN DAN PASIR TERHADAP LIMBAH URANIUM FASE ORGANIK. Telah dilakukan penelitian tentang sifat serap campuran mineral Kasongan dan pasir Progo terhadap limbah uranium fase organik yang dikaitkan dengan bahan isiyang digunakan untuk mendukungtransportasi limbah dari unitpenimbullimbah ke unit pengolah limbah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengantisipasi agar limbah sampai ke unit pengelolaan limbah dengan aman, makaperfIl dilakukanpenelitian tentangpengelolaan limbah uranium organik. agar nuklida tidak mudah tersebar ke lingkungan. Penelitian dilakukan dengan cara memvariasi beberapa parameter yang berpengaruh terhadap sifat serap mineral Kasongan dan pasir Progo yang digunakansebagai bahanpenyerapatau bahan isi. Variabelyangditeliti antara lain, ukuran butir mineral Kasongan dan pasir Progo diva-riasi dari 10 sampaidengan 200 mesh. Juga komposisi campuran bahan isi mineral Kasonganlpasir Progo divariasi dari 10010 sampai dengan 01100 persen berat. Masing-masing parameter ditentukan kapasitas serapnya terhadap limbah uraniumfase organik. Dari hasil percobaan dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitasserap yang paling baik dari mineral Kasongan pada ukuran butir 80 mesh sebesar 58 x 10'2mllg,pasir Progo pada ukuran butir 20 sampai dengan 80 mesh sebesar 30 x 10,2mllg. Sedangkan untuk variasi persen berat campuran yang paling baik adalah pada komposisi 10010antara mineral Kasongan/pasirProgo dengan serapan sebesar 58 x 10'2ml/g.
ABSTRACT THE STUDY OF THE SORPTION CAPACITY OF MINERAL KASONGAN AND SAND MIXTURE OF THE WASTE OF URANIUM ORGANIC PHASE. An experimental investigation on the sorption capacity of mineral Kasongan and sand .0fProgo of the waste of uranium organic phase which to be connected with a backfill material which can be usedto carried out of waste transportationfrom uncertain unit of the wastes to process of the wastes. The aim of the investigation wastes transportation must be conducted of the antisipation, that of the wastes with safe to unit management of wastes. Therefore must be investigated of the uranium organic wastes. This investigations which influence sorption aNility, so an experimental investigation on its sorptiveness is necessary since this nuclide can not be dispersed to the environment. This investigation was carried out by varying some parameters which influence the sorption ability or sorptive capacity of the mineral Kasongan and the sand of Progo. The variables investigated were the grains size of the backfillmaterial. Also the composition of mineral Kasongan/sand of Progo. The grail1S size were varied from 10 - 200 mesh and the compotition were varied from 10010 to 01100 % by weight. The sorption capacity of the maximum results was also determined. It can be concluded that the sorption capacity of the mineral Kasongan was the best at the grains of size about 80 mesh. The sorption capacity was 58 x 10'2 mllg and the grains size of the sand of Progo about 20 to 80 mesh was 30 xl 0,2 ml/g. The best sorption capacity of 58 xl 0-2 mllg was gained at the composition of 100 % mineral Kasongan and 0 % sand Progo.
PENDAHULUAN
S
elama ini penelitian tentang pengelolaan limbah uranium rase organik masih sangat sedikit, maka penelitian tentang hal ini terutama untuk menunjang keselamatan transportasi limbah belum pernah dilakukan, sehingga dengan
1\'1Eko Budiyono dkk
demikian perlu dilakukan penelitian yang acta kaitannya dengan sifat serap bahan isi dari mineral lokal terhadap limbah uranium rase organik.(I) Perlu diketahui bahwa asal usul limbah uranium rase organik adalah berasal dari proses permumian uranil nitrat heksa hidrat (aq) atau dari lindihan proses irradiasi bahan bakar nuklir yang diekstraksi dengan tributil phospat (0). Semuanya
ISSN 0216-3128
Prosiding Pertenman dun Presentasi limiah PPNY-BATAN Yogyakarta, 25-17 April 1995
335
Buku Il
itu dari rangkaian proses pembuatan bahan bakar nuklir, salah satu contoh ekstraksi pacta proses pemurnian uranium adalah sebagai berikut.
polimer yang berrongga. Pactaumumnya mineral ini dapat digunakan sebagai penyaring atau penyerap yang sangat baik.(S) LEMPENOAN
UO2(NO3)6H2O + 2TBP(o) UO2(NO3)(TBP)+ 6 H2O
(1)
Limbah radioaktif fase organik adalah mengandung unsur dominan uranium yang mempunyai umur para yang sangat panjang sampai 105tahun. Karena itu perlu penangan yang lebih serius terutama dalam hal tarnsportasi limbah dari unit penimbullimbah sampai dengan unit pengolah limbahY) Pengelolaan limbah meliputi pengumpulan, pemisahan, pengolahan, pemadatan, taransportasi clan penyimpanan sementarallestari, maka untuk mencegah tersebamya nuklida ke lingkungan,maka perlu ditambah bahan isi yang dapat menyerap clan mengikatnya.(3) Penggunaan campuran mineral Kasongan clanpasir Progo yang akan digunakan sebagaibahan penyerap tumpahan limbah uranium fase organik hila hal ini terjadi, karena bahan ini mempunyai kemampuan serap yang cu1.'1lp tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang optimasi daTi mineral tersebut yang digunakan sebagai bahan isi. . Bahan isi dikenal dengan istilah "Buffer/Backfill material" adalah dapat digunakan untuk mencegah/menahan nuklida atau dapat menyerap da~ meredam pancaran energi radiasi yang dilepas oleh nuklida yang lepas setelah limbah itu diproses. Kegunaan bahan isi dapat mengurangi, menghambat clan menaikkan daya isolasi terhadap limbah radioaktif, serta dapat menjaga keutuhan wadahlbahan pengungkung dad aktibat goncangan dalam transportasi/ penyimpanan limbah,hal ini mineral Kasongan clan pasir Progo dapat digunakan sebagai bahan isi.(4) Menurut Kanwar Raj, komposisi bahan isi yang digunakan untuk mendukung dalam hal transportasi limbah adalah kuarsa 52%, montmorilonit 25%, vermikulit 14%, apatit 2%, magnetit 5% clanantalpugit 2%. Salah satu contoh penggunaan bahan isi pacta proses transportasi adalah seperti pactagambar 1. Baha'1isi yang digunakan pactapenelitian ini adalah mineral yang berasal daTi Kasongan clan pasir daTi kali Fraga. Mineral Kasongan mempunyai unsur dominan SiO260 %, AhO323 %, Fe203 1 %, CaO 2 %, MgO 1,87 % clanhilang pijar termasuk CO28,23 %. Di dalam suatu mineral hila acta unsur Si clan Al membentuk suatu rangkaian
ISSN 0216-3128
BAlIAN ISI
XEDAP
AIR
BETON BEKIULANG
TANGIa UMBAH
BETON XEDAP AIR
PENYANGOA DARI BETON BElmlLANO
PENYANOOA
DARI
TANAH
Gambar 1. Salah Satu Bentuk Pemakaian Bahan Isi.
Untuk memperbaiki sifat serapnya, maka perlu ditambah aditif, sehingga mampu mempertahankan daya serapnya dad perubahan alamo Salah satu aditifyang biasa digunakan adalah pa~ir, karena kandungan silika pacta pasir sangat tin'ggi. Unsur ini dapat mendukung bahan isi menjadi stabil. Hanya kerugiannya dapat menurunkan kapasitas serapnya. Hal ini perlu dilakukan optimasi komposisi bahan isi, agar didapat kondisi bahan isi yang ideal.(6) Pasir merupakan mineral inert tipe felsic yang terdiri dari kristal-kristal silika (SiO2). Pasir ini terjadi daTipelapukan batuan yang mengandung kristal kuarsa yang didekantir oleh alam, misalnya oleh air sungai, air hujan, air danau, air laut clan lain-lain. Pactaumumnya pasir mempunyai sistim kristal heksagonal dengan kekerasan 7 skala Mohs clanberatjenisnya 2,6 sampai 2,7.(6) Di Indonesia pacta umumnya terdapat sebagai endapan sedimen clan tercampur dengan lempung, feldspar, magnetit, ilmenit, limorit, pyrit, mika, biotit, hornblende clanzirkon. Dari penelitian
..
kandungan SiO2 berkisar 80 99 %, Na20 antara 0,02 - 0,4 %, K2O antara 0,03 - 0,7 % clan Fe203
- 2,5%. Dalam penelitian ini pasir hanya dipakai sebagai bahan pengencer mineral Kasongan clan untuk melancarkan proses serap antara mineral Kasongan dengan limbah uranium fase organik, karena sifat pasir itu sendiri. Tentunya pacta penelitian perlu dilakukan optimasi parameterparameter yang berpengaruh pactasifat serap mineral Kasongan clanpasir Progo antara lain ukuran butir (mesh) dad masing-masing bahan isi clankomposisi dad kedua bahan tersebut dalam persen berat yang dikaitkan dengan kapasitas
antara 0,1
M Eko Budiyono dkk
Buku II
336
scrap yang optimal terhadap limbah uranium rase organik. Dari permasalahan yang dihadapi clan tinjauan pustaka, maka dapat diberikan suatu hipotesa. Kapasitas scrap dipengaruhi oleh besar kecilnya ukuran butir pada bahan penyerap, semakin kecil ukuran butir (semakin besar mesh) dapat menyerap limbah uranium rase organik semakin banyak. Juga dengan merubah komposisi antara mineral Kasongan clan pasir Progo akan memperbaiki kapasitas serapnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui data kapasitas scrap bahan lokal Kasongan terhadap limbah uranium rase organik yang dapat digunakan untuk mendukung pengelolaan limbah secara keseluruhan baik untuk kalangan PPNY itu sendiri maupun BA TAN pada umumnya. Untuk menentukan kapasitas scrap dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (1) di bawah ini. Kapasitas scrap dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Ks
=
(Vo- Vt) (mllg) W
(1)
Ks adalah kapasitas scrap (ml/g). V0 adalah volume limbah UFO (ml). Vt adalah volume limbah pada saatjenuh (mI). W adalah berat bahan penyerap (g).
TATAKERJA Bahan Yang Digunakan 1. Limbah uranium rase organik. 2. Mineral Kasongan. 3. Pasir Progo. Alat Yang Digunakan 1. Timbangan elektronik. 2. Buret. 3. Pompa dosis masterflex. 4. Erlemeyer 5. Jam. 6. Gelas ukur dB. 7. Ayakan tyler.
M Eko Budiyono dkk
Prosiding Pertemuan dun Presentasi Ilmiah PPNY-BATAN Yogyakarta, 25-27 April 1995
Percobaan 1. Menentuan Kapasitas Scrap Mineral Kasongan. 1. Diambil mineral Kasongan seberat 1 kg, dikeringkan pada suhu kamar, kemudian diambil sedikit dianalisis untuk menentukan kandungan unsur dominan yang terdapat di dalamnya. 2. Ditimbang 200 g untuk ditumbuk, hasil tumbukan diayak dengan ayakan tyler sebesar 10 mesh clanditampung pada 20 mesh. 3. Dari basil ayakan ditimbang sebanyak 5 g, dimasukkan ke dalam buret yang sebelumnya telah disiapkan sebanyak 5 buret. Kemudian dialiri lirnbah uranium rase organik, volume awallwaktu dicatat untuk menentukan kapasitas scrap dari mineral Kasongan. 4. Kemudian limbah uranium rase organik dialirkan dengan membuka kran pada buret diamati kecepatan clan waktu pertama mulai menetes. Dari pengamatan ini kapasitas scrap mineral Kasongan pada ukuran butir 10 mesh dapat ditentukan. 5. Dengan cara yang sarna dengan percobaan 1.(1-4), tetapi ukuran butir mineral Kasongan divariasi dari 20 sampai dengan 200 mesh. Dan basil pengamatan ini kapasitas scrap pada masing-masing ukuran butir dapat ditentukan. Percobaan 2. Menentukan Kapasitas Scrap Pasir Progo I. Diambil pasir Progo seberat I kg, dikeringkan pada suhu kamar, kemudian diambil sedikit dianalisis untuk menentukan kandungan unsur dominan yang terdapat di dalamnya. 2. Ditimbang 200 g ditumbuk, basil tumbukan diayak dengan ayakan tyler sebesar 10mesh clan ditampung pada 20 mesh. 3. Dari basil ayakan ditimbang sebanyak 5 g, dimasukkan ke dalam buret yang sebelumnya telah disiapkan sebanyak 5 buret. Kemudian dialiri limbah uranium rase organik, volume awal/waktu dicatat untuk menentukan kapasitas serapnya. 4. Kemudian limbah uranium rase organik dialirkan dengan membuka kran pada buret diamati kecepatan clan waktu pertama mulai menetes. Dari pengamatan ini kapasitas scrap pasir Progo pada ukuran butir 10 mesh dapat ditentukan.
ISSN 0216-3128
Prosicling PertemIlan dun Presentasi llmiah PPNY-BATAN Yogyakarta, 25-27 April 1995
Buku 11
337
5. Dengan cara yang sarna dengan percobaan diperoleh menjadi lebih keciL Dengan demikian 2.(1-4), tetapi ukuran butir pasir Progo divariasi kapasitas scrap yang paling baik untuk mineral dari 20 sarnpai dengan 200 mesh. Dari hasil kasongan pacta ukuran butir 80 mesh, kapasitas pengamatan ini kapasitas scrap pacta yang diperoleh 58 x 10-2mUg. masing-masing ukuran butir dapat ditentukan. Tabell. Kapasitas Serap Mineral Kasongan Percobaan 3. Menentukan Kapasitas Scrap Campuran Bahan Isi Mineral Kasongan/pasir Progo. 1. Ditimbang mineral Kasongan 5 g (100% bib) clan0 g pasir Progo baik mineral Kasongan/pasir Progo digunakan pacta ukuran butir yang baik dari percobaan 1 clan2. Dengan cara yang sarna percobaan 1/2. Dari pengarnatan ini kapasitas scrap pacta komposisi mineral Kasongan/pasir Progountuk 10010% berat dapatditentukan. 2. Dengan cara yang sarna (percobaan 3.1.) proseD berat divariasi dari 90/10 sampai dengan 0/100 % berat pasir Progo. Dari basil pengarnatan ini kapasitas scrap pactamasing-masing komposisi bahan isi butir dapat ditentukan.
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
Terhadap Limbah Uranium Fase Organik Dengan Variasi Ukuran Butir.
No
Bahan Isi
Densitas Ukuran Keeepatan M Butir Scrap Ksongan Kas:asita s crap (mesh) ml/mnt/em
(g/ml
10-2 ml/g
I
Mineral Kasongan
10
3362,573
2,526
46
2
Mineral Kasongan
20
387,826
2,672
46
3
Mineral Kasongan
40
60,041
2,722
52
4
Mineral Kasongan
60
4,261
2,722
56
5
Mineral Kasongan
80
3,583
2,817
58
6
Mineral Kasongan
100
1,053
1,916
54
DAN 55
Hasil penelitian ini setelah diolah menggunakan persamaan (I). Kapasitas scrap bahan isi baik mineral Kasongan maupun pasir Progo serta campuran antara mineral Kasongan clan pasir Progo dapat dilihat dalam beberapa tabel clan pactagambar di bawah ini. Pactatabell clangarnbar 2 terlihat bahwa ukuran butir pacta mineral Kasongan dapat mempengaruhi besar kecilnya kapasitas scrap terhadap limbah uranium rase organik, dengan kata lain semakin besar mesh (semakin kecil ukuran butir), kapasitas scrap semakin besar. Pactaukuran butir 10mesh kapasitas scrap 46 x 10'2 mUg, sedangkan pacta 80 mesh kapasitas scrap menjadi 58 x 10'2mUg. Hal ini dapat terjadi karena ukuran butir semakin kecil, luas bidang koDiak semakin besar, maka dapat menyerap limbah uranium rase semakin banyak, sehingga dengan demikian kapasitas semakin besar. Agar jelasnya dapat pactatabel 1 clangambar 2 di bawah ini. Akan tetapi bila ukuran butir dibuat semakin kedl yaitu dari 80 mesh menjadi 100sampai dengan 200 mesh, kapasitas scrap menjadi lebih kecil, karena pacta ukuran butir sangat kecil sulit dapat ditembus limbah uranium rase organik. Oleh karena itu limbah ini tidak mampu menembus bidang kODiakbagian dalam clan hanya terserap pacta permukaan saja, sehingga kapasitas yang
ISSN 0216-3128
50 45 40 0
50
100 150 Uk"l1 BlUrImesh'
200
250
Gambar 2. Kapasitas Serap Mineral Kasongan vs Ukuran Butir.
Ukuran butir pacta mineral Kasongan juga dapat mempengaruhi kecepatan scrap terhadap limbah uranium rase organik, semakin kecil ukuran butir mineral kasongan, kecepatan scrap semakin keci!. Pacta 10 mesh kecepatan scrap 3362,573 mUmenit/cm, sedangkan pacta 200 mesh sebesar 0,437 ml/menit/cm. Hal ini disebabkan karena pactaukuran butir kecil ruang gerak limbah uranium rase organik adalah sangat terbatas, sehingga dapat mengakibatkan kecepatan scrap semakin sangat kecil hila dibanding pactaukuran butir 10mesh pacta mineral Kasongan, Percobaan berikutnya bagaimana pengaruh ukuran butir pasir Progo pada kapasitas serapnya clankecepatan scrap terhadap limbah uranium rase organik. Tabel2 clangambar 3 terlihatjelas bahwa ukuran butir tidak begitu berpengaruh terhadap kapasitas scrap. Pada 10 mesh kapasitas scrap
M Eko Budiyono dkk
Presiding Pertemuan
338
Bllkll II
sebesar 26 x 1O-2ml/g,sedangkan pacta20 sampai dengan 80 mesh sebesar 30 x 10-2mUg. Tetapi ukuran butiran berpengaruh terhadap kecepatan serap, yaitu semakin kecil ukuran butir pasir Progo, semakin kecil kecepatan serap. Pacta 10 mesh sebesar 204,531 mUmenitlcm clanpacta200 mesh sebesar 3,467 mUmeniticm. Hal ini dapat terjadi karena sifat dari pasir yang bersifat inert clanhampir tidak berongga pacta setiap butir pasir tersebut. Dengan kata lain bahwa pasir menurut pustaka merupakan mineral tipe felsic yang terdiri dari kristal-kristal silika (SiO2). Agar jelasnya hasil yang diperoleh dapat dilihat pacta tabel 2 clan gambar 3. Tabel 2.
No
Kapasitas Serap Pair Progo Terhadap Limbah Uranium Fase Organik Dengan Variasi Ukuran Butir. Bahan Isi
Ukuran Kecepatan Butir Scrap (mesh) ml/mot/em
Densitas 1\1 Ksreasitas crap Ksongao (glm!
10-2mllg
204.531
2,450
26
I
Pasir Progo
10
2
Pasir Progo
20
83,849
2,618
30
3
Pasir Progo
40
73,099
2,653
30
4
Pasir Progo
60
47,217
2,986
30
5
Pasir Progo
80
33,482
3,060
30
6
Pasir Progo
100
8,786
2,650
25
7
Pasir Progo
200
3,467
2,596
26
JSKaPllilllSeraplml/gl
.
'of~ 25"
20L 0
50
100 150 UtllU htll Imeshl
ZOO
Gambar 3. Kapasitas Serap Pasir Progo Ukuran Butir.
Z50
vs
Pasir ini terjadi dari pelapukan batuan yang mengandung kristal kuarsa yang didekantir oleh alam, misalnya oleh air sungai, air hujan, air danau, air laut clan lain-lain. Pacta umumnya pasir mempunyai sistim kristal heksagonal dengan kekerasan 7 skala Mohs clan berat jenisnya 2,6 sampai 2,7 glm!.
M Eko Budiyono dkk
dan Presentasi I/miah
PPNY-BATAN Yogyakarta, 25-27 April 1995
Di Indonesia pacta umumnya terdapat sebagai endapan sedimen clan tercampur dengan lempung, feldspar, magnetit, ilmenit, limorit, pyrit, mika, biotit, hornblende clanzirkon. Dari penelitian kandungan SiO2 berkisar 80 99 %, Na20 antara 0,02 0,4 %, K2O antara 0,03 0,7 % clan Fe203
-
an tara 0,1
-
- 2,5 %.
-
Dalam penelitian ini pasir hanya dipakai sebagai bahan pengencer mineral bentonit clan untuk melancarkan proses serap antara mineral Kasongan dengan limbah uranium rase organik, karena sifat pasir itu sendiri. Dengan demikian ukuran butir pasir Prago sedikit berpengaruh pacta kapasitas serap terhadap limbah uranium rase organik. Kapasitas serap yang baik sekitar 20 sampai dengan 80 mesh sebesar 30 x 10-2mUg. Penelitian selanjutnya dipelajari pengaruh perubahan komposisi atau persen berat mineral Kasongan terhadap pasir Fraga. Merubah komposisi ini bertujuan agar kapasitas serap bahan isi ini menjadi lebih baik. Baik untuk mineral Kasongan maupun pasir Progo dipilih pactaukuran butir yang terbaik yang didapat dari kedua percobaan di atas. Agar jelasnya dapat dilihat pacta tabel 3 clangambar 4. Tetapi kenyataan ini tidak dapat dibuktikan pacta percobaan ini, karena kapasitas serap yang paling besar pacta komposisi antara mineral Kasonganlpasir Progo 100/0 % yaitu sebesar 58 x 10-2mUg. Semakin kecil komposisi mineral Kasongan terhadap pasir Progo kapasitasnya semakinkecil yaitu pactakomposisi 20/80 % samapi dengan 0/100 % sebesar 26 x 10-2mUg. Pacta tabel 3 clan gambar 4 dapat dilihat bahwa penambahan pasir Progo tidak memberikan dampak positip terhadap hasil yang diperoleh, semula penambahan pasir Progo untuk memperbesar kapasitas serap mineral Kasongan terhadap limbah uranium rase organik. Hal ini dapat terjadi karena mineral Kasongan dalam kondisi normal mampu menyerap sebanyak-banyaknya limbah uranium rase organik yang actadi sekitarnya, sesuai dengan sifatnya yang dapat sebagai penyerap clan mempunyai sifat sebagai penyaring. Mineral Kasongan mempunyai tiga lapisan jaringan permukaan yang aktif pacta struktur oktahedralclantetrahedral yang saling berpengaruh. Sedangkan hila ditambah pasir Progo kapasitas serapnyamenjadi lebih kecil, karena sifat dari pasir itu sendiri yang semula untuk membuat rongga antara butir mineral Kasongan menjadi lebih besar atau bidang kontak menjadi lebih luas, malahan dapat menutupi permukaan tersebut, maka dapat
ISSN 0216-3128
Prosiding Pertemuan don Presentasi Ilmiah PPNY-BATAN Yogyakarta, 25-27 April 1995
Tabel3.
Kapasitas Serap Campuran Antara Mineral Kasongan Dan Pasir Progo Dengan Variasi Persen Berat.
No
Keeepatan Kas"easitas Serap erap
Bahan Isi Jenis
Komposisi mt/mnt/em
10-2mt/g
1
M. Kasongan!P Progo
100
3,583
58
2
M. Kasongan!P Progo
90/10
9,396
54
3
M. Kasongan!P Progo
80120
9,818
50
4
M. Kasongan!P Progo
70/30
10,503
44
5
M. Kasongan!P Progo
60/40
13,086
38
6
M. Kasongan!P Progo
SO/50
13,523
34
7
M. KasonganIP Progo
40/60
14,038
34
8
M. Kasongan!P Progo
30170
15,657
28
9
M. Kasongan!P Progo
20/80
22,590
26
10
M. KasonganIP Progo
10/90
35,351
26
11
M. Kasongan!P Progo
0/100
204,531
26
1I,lIilll
111', /,10.2 01/,1
60 55 SO 4S 40 JS 30 15 10 .10
0
10
Gambar 4.
339
Buku II
10 30 40 SO 60 70 80 """ 'm' "'.m' 111"'" 111""I "'I'
10
100 110
Kapasitas Serap Mineral Kasongan vs % Beral Pasir.
proses penyimpanan sementara atau penyimpanan lestari. Dengan demikian basil yang diperoleh dan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk pengelolaan limbah radioaktif cair selanjutnya.
KESIMPULAN Dari permasalahan, tinjauan pustaka, hipotesis, percobaan clan basil pembahasan dapat diambil kesirnpulan, bahwa mineral Kasongan clan pasir Progo dapat digunakan sebagai bahan penyerap limbah uranium rase organik. Kapasitas serap mineral Kasongan yang paling besar pacta ukuran butir 80 mesh, sebesar 58 x 10-2mUg. Sedangkankapasitas serap pasir Progo relatiftidak berubah pactavariasi ukuran butir, pacta20 sampai dengan 80 mesh basil yang diperoleh lebih baik hila dibanding dengan yang lainnya, sebesar 30 x 10-2 mUg. Dari variasi komposisi kapasitas serap yang palingbesar pactakompoisisi 10010%, sebesar 58 x 10-2mUg. Penelitian tentang sifat serap bahan isi yang digunakan sebagai bahan penyerap lirnbah dalam hal pengelolaan limbah radioaktif tetap diperlukan, mengingat basil yang diperoleh akan digunakan untuk mendukung dalam pengelolaan limbah radioaktif baik dalam hal transportasi, proses penyirnpanan sementara atau penyimpanan lestari. Dengan demikian basil yang diperoleh daTi penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk pengelolaan limbah radioaktif cair selanjutnya, sehingga pengelolaan limbah radioaktif cair menjadi lebih baik.
SARAN menghalangijalannya limbah uranium rase organik kontak dengan permukaan mineral Kasongan, sehingga jumlah limbah yang terserap menjadi lebih kecil clan kemudian kapasitas serap menjadi lebih kecil pula dengan bertambahnya pasir disertai dengan berkurangannya mineral Kasongan. Dengan demikian kapasitas serap pacta pengaruh perubahan komposisi antara mineral Kasongan clan pasir Progo yang paling baik, yaitu pactakomposisi 100/0 % kapasitas serap yang diperoleh sebesar 58 x 10-2ml/g. Penelitian tentang sifat serap bahan isi yang digunakan sebagai bahan penyerap limbah dalam hal pengelolaan limbah radioaktiftetap diperlukan, mengingat basil yang diperoleh akan digunakan untuk mendukung dalam pengelolaan limbah radioaktif baik dalam hal transportasi ataupun
ISSN 0216-3128
Untuk melengkapi penelitian ini masih banyak yang perlu dikaji beberapa parameter yang berpengaruh terhadap kemampuan serap bahan isi ini, yaitujenis, asal clan aktivasi bahan isi, sehingga diperoleh kapasitas serap yang lebih baik, serta data yang lengkap.clan dapat digunakan sebagai acuan
tentang pengelolaan limbah radioaktif cair, agar pengelolaan limbah radioaktifmenjadi lebih baik.
DCAP AN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada sdr. Sri Artiningsih clan segenap Star clan teknisi PLKL
M Eko Budiyono dkk
Buku II
340
yang membantu jalannya penelitian ini, sehingga dapat terselasainya laporan iImiah ini.
DAFTAR PUSTAKA 1. M. EKO BUDIYONO, dick.,"Mempelajari Sifat Penukar Ion Dari Bentonit Terhadap Nuklida Sr-90 Sebagai Bahan lsi", Proceedings Seminar MPTN Menyongsong PJPT II, Bandung, 16-18 Pebruari 1993. 2. BENEDICT, M. Cs., "Nuclear Chemichal Engerring", Mc Graw-Hill Book Company, New York, 1981. 3. RONODIRJO S., "Diktat Pengelolaan limbah Radioaktif', Batan, Jakarta, 1985. 4. IAEA., "Use of Local Mineral in The Treatment of Radioactive Waste", Technical Report Series No. 136, Vienna, 1972. 5. MUROI M., "Migration Through Bentonite/Zeolite and Bentonite/Quartz Sand Mixture", In Waste Management, V01.2, 1984. 6. IAEA.,"Environmental Migration of Long Live Radionuclides", Proceedings Series, Vienna, 1982.
TANYA-JAWAB Indro Yuwono : Disebutkan bahwa kapasitas serap mineral Kasongan 58 x ]0-2 ml/g. Mengapa digunakan satuan mUg, padahal yang perIling adalah perbandingan berat U/aktivitas per berat mineral. Jika yang ditentukan harus diperhitungkan juga konsentrasi larutannya. ME Budiono : Peneltuan kapasitas serap 58 x 10-2mUgini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak bahan
M Eko Budiyono dkk
Prosiding Pertemuan dun Presentasi /lmiah PPNY-BATAN Yogyakarta, 25-27 Apri//995
isi yang diperIukan untuk bahan isi, disesuaikan dengan jumlah limbah yang akan dikirim ke unit lain. Dari kapasitas serap ini dapat ditentukan jumlah bahan isi yang diperIukan. Sedangkan untuk aktivitas U dalam limbah UFO tidak ditentukan, karena kesulitan peralatan analisis. Endro Kismolo : 1. Minerallokal (clay) apabila kontak dengan air mempunyai sifat plastis datI sangat mudah menyerap air, selanjutnya terbentuk serpihan lumpur bentonit, mengapa dalam penelitian ini diteliti variabel ukuran butir. 2. Apa manfaat pasir dalam sistem wadah, kaitannya dengan pemakaian clay sebagai adsorb en. 3. Apakah sudah dipikirkan ketahanan clay apabila dipakai sebagai bahan isi terhadap senyawa organik (misalnya .. TBP-kerosine) terutama terhadap ketahanan fisis daTi kristal momorilonit yang ada pada clay. ME Budiono :
1. Tujuan variasi butir ini diharapkan luas permukaannya lebih luas, clan diharapkan dapat menyerap limbah-limbah UFO lebih banyak sehingga kapasitasnya menjadi lebih besar pula. Hal ini dapat dilihat pactaTabel 1. 2. Manfaat pasir dalam sistem wadah, pasir digunakan sebagai pengencer, sehingga partikel Kasongan menjadi berongga, juga diharapkan dapat menyerap limbah UFO lebih banyak. 3. Ketahanan clay memang acta pengaruhnya terhadap keasaman limbah. Clay tidak tahan terhadap limbah pacta pH rendah, polimer dari clay pactakondisi tersebut dapat terjadi hidrolisa, sehingga kemampuan serap menjadi lebih baik, keasaman sangat berpengaruh tehadap kristal clay.
ISSN 0216-3128