MATRIKS REPRESENTASI CUT-SET PADA GRAF REGULER, GRAF PETERSEN, DAN GRAF TRIPARTIT
(Skripsi)
Oleh OLIVIA SWASTI
JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2017
ABSTRAK
MATRIKS REPRESENTASI CUT-SET PADA GRAF REGULER, GRAF PETERSEN, DAN GRAF TRIPARTIT
Oleh
OLIVIA SWASTI
Salah satu topik yang menarik pada teori graf adalah menentukan hubungan antara graf dengan suatu matriks. Pada penelitian ini akan didiskusikan tentang hubungan antara cut-set dengan bentuk matriks dari cut-set tersebut. Graf yang akan didiskusikan adalah graf r-reguler (r = 2,3,4), graf Petersen ππ,π , dan graf tripartit. Dari penelitian ini didapat hasil sebagai berikut: 1. Banyaknya himpunan cut-set untuk graf r-reguler dengan n titik adalah: 1 a. ππ (πΊ2βπ ) = 2 π(π β 1), dengan π = π. π
b. ππ (πΊ3βπ ) = π(2π β 1), dengan π = 2. 1
c. ππ (πΊ4βπ ) = 2 π(π β 1), dengan π = π. 2. Banyaknya himpunan cut-set untuk graf Petersen ππ,π adalah: 1 a. ππ (ππ,1 ) = 2 π(π + 1), dengan π = π. b. ππ (ππ,2 ); π ππππππ = 2π(π + 1), dengan π =
πβ1 2 π
c. ππ (ππ,2 ); π πππππ = π(4π β 3), dengan π = 2 3. Banyaknya himpunan cut-set untuk graf tripartit πΎπ,π,π adalah : 3 ππ (πΎπ,π,π ) = 2 π(3π β 1) , dengan π = π; π = 0 πππ (3). Kata Kunci : Cut-set, graf reguler, graf Petersen, graf tripartit
ABSTRACT
REPRESENTATION OF CUT-SET MATRIX ON REGULAR GRAPH, PETERSEN GRAPH, AND TRIPARTITE GRAPH By
OLIVIA SWASTI
One of the interesting topics in graph theory is the relation between graph and matrix. In this research we focus on determining the cut-set matrices of regular graph r-regular (with r = 2,3,4), Petersen graph ππ,π , and tripartite graph πΎπ,π,π . The result are: 1. The number of cut-set for r-regular with n vertices are : 1 a. ππ (πΊ2βπ ) = 2 π(π β 1), with π = π. π
b. ππ (πΊ3βπ ) = π(2π β 1), with π = 2. 1
c. ππ (πΊ4βπ ) = 2 π(π β 1), with π = π. 2. The number of cut-set for Petersen graph ππ,π are: 1 a. ππ (ππ,1 ) = 2 π(π + 1), with π = π. b. ππ (ππ,2 ); π πππ = 2π(π + 1), with π =
πβ1 2 π
.
c. ππ (ππ,2 ); π ππ£ππ = π(4π β 3), with π = 2. 3. The number of cut-set for tripartite graph πΎπ,π,π is: 3 ππ (πΎπ,π,π ) = 2 π(3π β 1), with π = π; π = 0 πππ (3).
Keywords : Cut-set, regular graph, Petersen graph, tripartite graph
MATRIKS REPRESENTASI CUT-SET PADA GRAF REGULER, GRAF PETERSEN, DAN GRAF TRIPARTIT
Oleh
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA SAINS
Pada Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
Judul Skripsi
MATRIKS RE,PRESENTASI CUT.SET PAI}A GRAF REGULER, GRAF PN,TESEN, DA}[ DRAF TRIPARTIT
NamaMahasiswa
OtiTis Smtqsti
No. Pokok Mahasiswa
1317031063
Jurusan
Matematika
Fakultas
Dra.'lVam NIP 1963I
: Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
MENGESAHKAI{
1.
Tim Penguji Ketua
: Dra. Wamiliana, M.A., Ph.D.
Sekretaris
: Drs Suharsono S., M.S.,
h[Sc, Ph.D.
Penguji BukanPe,mbimbing : Dr" AangNnryamanrS.$t" M-St
Malematika dan Ihnu Pengetahuan Alarn
'.-a,*ff+++sari!,,rr'1-,
.! :r'ilii(:r!?nets.:efF$r
rsito, S,Si., D.E.A., Ph.D. 10212 t995121 001
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 18
Januanz0l7
PERNYATAAIT SKRIPfI MAIIASISWA
Saya yang bertandatangan di bawah
ini:
Nama
Olivir Snasti
Nomor Pdkok Mahasiswa
13r703r06:i
Judul
MATRIKS REPRESENTASI CW-SET P/s',A GRAF REGULE& CRAtr' PETTR$mN, DAnr GRAF TRIPARTIT Metcmatike
Dengan ini nenyatakan batrwa slaipsi ini adalah hasil peke$aao sa)4a sendiri dan
semua tulisan yang ternrang dalam skripsi
ini teldh mengikuti kaidah karya
penulisan itmiah Universitas Lampung.
Bandar Lampung Januari 2017
NPM.1317031063
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Olivia Swasti, anak pertama dari dua bersaudara yang dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 02 Agustus 1995 oleh pasangan Bapak Eddy Salim dan Ibu Lie Sui Yin. Penulis menempuh pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK) Bodhisattva Bandar Lampung pada tahun 1999 - 2001, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Bodhisattva Bandar Lampung pada tahun 2001 - 2007, kemudian bersekolah di SMP Bodhisattva Bandar Lampung pada tahun 2007 - 2010, dan bersekolah di SMA Xaverius Bandar Lampung pada tahun 2010 - 2013. Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui Jalur SBMPTN. Pada tahun 2016 penulis melakukan Kerja Praktik (KP) di PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk. cabang Lampung dan pada tahun yang sama penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Menyancang Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Penulis juga aktif berorganisasi di UKM-U Buddha Universitas Lampung. Penulis pernah menjabat sebagai sekretaris umum pada tahun 2014 - 2015 dan sebagai ketua umum pada tahun 2016 di UKM-U Buddha Universitas Lampung.
PERSEMBAHAN
Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhasa kupersembahkan karya kecil dan sederhana ini untuk :
Papa dan mama tercinta yang selalu mendoakan, memberi semangat, dan telah menjadi motivasi terbesar selama ini.
Adik tercinta Benaldo Salim yang selalu berbagi canda, tawa serta menjadi penyemangat penulis agar bisa menjadi seseorang yang bisa dibanggakan.
Dosen Pembimbing dan Penguji yang sangat berjasa dan selalu memberikan motivasi kepada penulis.
Sahabat-sahabat tersayang. Terimakasih atas kebersamaan, keceriaan, canda dan tawa serta doa dan semangat yang telah diberikan.
Almamater Universitas Lampung
KATA INSPIRASI
βCinta yang kita berikan, adalah cinta yang akan kita terima, karena selalu ada balasan yang baik ketika kita berbuat baik.β
βMasa depan adalah misteri. Tapi kalau anda mau mempersiapkannya hari ini, maka 50% dari masa depan itu sudah bisa diprediksi.β
βTidak ada jaminan kesuksesan, namun tidak mencobanya adalah jaminan kegagalan.β
SANWACANA
Nammo Tassa Bhagavato Arahato Samma-Sambuddhassa Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Sang Tiratana atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul βMatriks representasi cut-set pada graf reguler, graf Petersen, dan graf tripartitβ. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si.) di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Dengan ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada : 1.
Ibu Dra. Wamiliana, MA, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing I, terimakasih untuk bimbingan dan kesediaan waktunya selama penyusunan skripsi ini.
2.
Bapak Drs. Suharsono S., M.S., M.Sc., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing II, terimakasih untuk bantuan dan masukannya selama penyusunan skripsi.
3.
Bapak Dr. Aang Nuryaman, S.Si., M.Si. selaku Dosen Penguji, terimakasih atas kesediannya untuk menguji, memberikan saran dan kritik yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini.
4.
Ibu Dr. Asmiati, S.Si., M.Si. selaku Pembimbing Akademik, terima kasih atas bimbingan dan pembelajarannya dalam menjalani perkuliahan.
5.
Bapak Drs. Tiryono Ruby, M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
6. Bapak Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D.,selaku Dekan FMIPA Universitas Lampung.
7.
Seluruh Dosen dan Karyawan Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
8.
Papa, Mama, Mr. Lie, dan adik tercinta yang tak pernah berhenti memberi semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga penulis selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada di depan.
9.
Untuk Andrew yang telah sabar menemani, dan memberi semangat kepada penulis hingga dapat diselesaikannya skripsi ini.
10. Teman-teman tersayang di UKM-U Buddha Universitas Lampung, Weldi, Jessie, Guntur, Shanny, Rika, Jefery, Ko Selve, Monica, Herbi, Steven, Cindy, Silvi, Billy, Dewi, Fiyan, Welly, Sidharta, Arica, Novicha, Edelyn, Sasha, Cucu, Candra, Vennesa, Sandy, Mele, Mei, Kurnia, Ian, Jefrey, Hardi, Edo, Chyntia, Hendrik, dan Denny yang telah memberi semangat hingga dapat diselesaikannya skripsi ini. 11. Sahabat-sahabat seperjuangan menuju wisuda Tina, Haris, Ali, Luluk, Selma, Risa, Heni, Shela, Dafri, Cinkia, Matematika 2013 yang banyak membantu dan sabar menghadapi penulis. 12. Almamater tercinta Universitas Lampung. 13. Seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Bandar Lampung, Januari 2017 Penulis
Olivia Swasti
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI ...........................................................................................
i
DAFTAR TABEL ...................................................................................
ii
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................
iii
I.
II.
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah ..................................................
1
1.2. Batasan Masalah .....................................................................
2
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................
2
1.4. Manfaat Penelitian..................................................................
3
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Dasar Teori Graf .......................................................
4
2.2. Beberapa Bentuk Graf ............................................................
6
2.3. Beberapa Bentuk Matriks Graf ..............................................
9
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................
13
3.2. Metode Penelitian ...................................................................
13
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Graf Reguler Sederhana .........................................................
15
4.1.1. Graf 2-reguler sederhana ............................................
15
V.
4.1.2. Graf 3-reguler sederhana ............................................
19
4.1.3. Graf 4-reguler sederhana ............................................
24
4.2. Graf Petersen ..........................................................................
28
4.2.1. Graf Petersen ππ,1 .......................................................
28
4.2.2. Graf Petersen ππ,2 .......................................................
32
4.3. Graf Tripartit ..........................................................................
39
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.
Cut-set pada graf 2-reguler sederhana..............................................
15
2.
Banyaknya angka satu pada graf 2-reguler sederhana dengan π titik.
16
3.
Banyaknya himpunan cut-set pada graf 2-reguler sederhana. .........
17
4.
Cut-set pada graf 3-reguler sederhana..............................................
19
5.
Banyaknya angka satu pada graf 3-reguler seerhana dengan π titik.
20
6.
Banyaknya himpunan cut-set pada graf 3-reguler sederhana. .........
22
7.
Cut-set pada graf 4-reguler sederhana..............................................
24
8.
Banyaknya angka satu pada graf 4-reguler sederhana dengan π titik.
25
9.
Banyaknya himpunan cut-set pada graf 4 -reguler sederhana ........
26
10. Cut-set pada graf Petersen ππ,1 ........................................................
28
11. Banyaknya angka satu pada graf Petersen ππ,1 dengan π titik.........
29
12. Banyaknya himpunan cut-set pada graf Petersen ππ,1 . ....................
30
13. Cut-set pada graf Petersen ππ,2 ........................................................
32
14. Banyaknya angka satu pada graf Petersen ππ,2 dengan π titik.........
33
15. Banyaknya himpunan cut-set pada graf Petersen ππ,2 ganjil. ..........
35
16. Banyaknya himpunan cut-set pada graf Petersen ππ,2 genap. ..........
37
17. Cut-set pada graf tripartit πΎ(π, π, π) ...............................................
39
18. Banyaknya angka satu pada graf tripartit. ........................................
40
19. Banyaknya himpunan cut-set pada graf tripartit. .............................
43
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.
Contoh graf dengan 3 titik dan 5 garis ..........................................
4
2.
Contoh walk dari graf di atas adalah π£1 , π1 , π£2 , π4 , π£4 , π3 , π£5 .........
5
3.
Contoh graf terhubung ..................................................................
5
4.
Contoh graf cut-set ........................................................................
6
5.
Contoh graf sederhana ...................................................................
6
6.
Contoh graf 2-reguler ....................................................................
7
7.
Contoh graf Petersen .....................................................................
7
8.
Contoh graf bipartit .......................................................................
8
9.
Contoh graf tripartit .......................................................................
8
10. Contoh graf direpresentasikan ke dalam matriks ππ dan ππ .......
9
11. Contoh cut-set ...............................................................................
12
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang dan Masalah
Matematika memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Persoalan- persoalan yang terjadi dalam kehidupan dapat diterapkan dalam pemodelan matematika. Salah satu pokok bahasan yang menarik dalam ilmu matematika untuk dikaji lebih dalam adalah teori graf. Permasalahan yang sering menggunakan teori graf sebagai solusi penyelesaiannya adalah: pencarian lintasan terpendek, optimisasi penjadwalan, dan lain-lain.
Teori graf adalah salah satu bidang ilmu matematika yang penerapannya banyak diterapkan pada kehidupan sehari-hari saat ini. Pada tahun 1736, seorang ahli matematika asal Swiss, Leonard Euler memperkenalkan teori graf pertama kali sewaktu menyelesaikan permasalahan jembatan Konigsberg dengan cara merepresentasikan permasalahan Jembatan Konigsberg kedalam bentuk graf. Sejak saat itu, beberapa ahli matematika tertarik terhadap konsep graf.
Salah satu topik yang menarik pada teori graf adalah melihat hubungan antara graf dengan suatu matriks. Pada penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti tentang matriks representasi dari suatu graf cut-set (himpunan garis yang jika garis tersebut di hilangkan, menyebabkan graf menjadi tidak terhubung), sehingga dapat dilihat hal-hal yang mungkin menjadi pengetahuan tambahan.
2
1.2. Batasan Masalah
Pada penelitian ini, pembahasan masalah dibatasi pada: 1. Cut-set dari graf reguler sederhana, dengan π β€ 4 2. Cut-set dari graf Petersen π(π, π) dengan π < 10 dan π = 1,2 3. Cut-set dari graf tripartit πΎ(π, π, π), dengan π = π = π β€ 4
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: a. Menentukan banyaknya matriks cut-set yang terbentuk pada graf reguler sederhana dengan π titik dan π garis. b. Menentukan banyaknya matriks cut-set yang terbentuk pada graf Petersen π(π, π) dengan π < 10 dan π = 1,2. c. Menentukan banyaknya matriks cut-set yang terbentuk pada graf tripartit πΎ(π, π, π), dengan π = π = π β€ 4. d. Menentukan pola yang terbentuk dari matriks cut-set pada graf reguler sederhana. e. Menentukan pola yang terbentuk dari matriks cut-set pada graf Petersen π(π, π) dengan π < 10 dan π = 1,2. f. Menentukan pola yang terbentuk dari matriks cut-set pada graf tripartit πΎ(π, π, π), dengan π = π = π β€ 4. g. Menganalisis pola yang terbentuk pada matriks cut-set.
3
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh pada penelitian ini adalah: a. Mengetahui banyaknya matriks cut-set dan pola yang terbentuk dari matriks cutset pada graf reguler sederhana dengan π titik dan π garis. b. Mengetahui banyaknya matriks cut-set dan pola yang terbentuk dari matriks cutset pada graf Petersen π(π, π) dengan π < 10 dan π = 1,2. c. Mengetahui banyaknya matriks cut-set dan pola yang terbentuk dari matriks cutset pada graf tripartit πΎ(π, π, π), dengan π = π = π β€ 4.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Berikut ini akan diberikan beberapa definisi, istilah-istilah yang berhubungan dengan penelitian ini.
2.1. Konsep Dasar Teori Graf
Beberapa istilah dan definisi yang digunakan dalam subbab ini diambil dari Deo(1989). Suatu graf G terdiri dari dua struktur V(G) dan E(G) dengan V(G) adalah himpunan tak kosong yang elemen-elemennya berupa titik dan E(G) adalah himpunan pasangan tak terurut dari titik-titik di V(G) yang disebut sebagai garis.
Gambar 1. Contoh graf dengan 3 titik dan 5 garis
Perjalanan (walk) pada graf G adalah barisan berhingga dari titik dan garis, dimulai dan diakhiri oleh titik, sedemikian sehingga setiap garis menempel dengan titik sebelum dan sesudahnya. Tidak ada garis yang muncul lebih dari sekali dalam suatu walk.
5
V1
V2
e1
e6 e2
e4
V3 e5
V5
e3
V4
Gambar 2. Contoh walk dari graf di atas adalah π£1 , π1 , π£2 , π4 , π£4 , π3 , π£5
Lintasan (path) adalah suatu walk yang titiknya berbeda. Pada Gambar 2, v1 , e2 , v5 , e3 , v4 , e4 , v2 , e6 , v3 merupakan contoh dari path. Derajat d(v) dari suatu titik v adalah jumlah garis yang menempel dengan titik v. Pada Gambar 2, π(π£1 ) = π(π£3 ) = π(π£5 ) = 2 , π(π£3 ) = π(π£4 ) = 3. Dua titik dikatakan bertetangga jika ada garis yang menghubungkan keduanya. Suatu garis dikatakan menempel dengan suatu titik u, jika titik u merupakan salah satu dari ujung garis tersebut. Suatu graf dikatakan terhubung jika untuk setiap pasangan titik u dan v di dalam himpunan V terdapat lintasan dari u ke v, jika tidak maka graf tersebut dikatakan graf tak terhubung.
Gambar 3. Contoh graf terhubung
6
Cut-set dari suatu graf terhubung G adalah himpunan garis yang jika dibuang dari G menyebabkan G tidak terhubung.
Gambar 4. Contoh graf cut-set Pada graf tersebut, {(π£1 , π£4 ), (π£1 , π£5 ), (π£1 , π£2 )} adalah cut-set. Terdapat banyak cut-set pada sebuah graf terhubung. Himpunan {(π£1 , π£5 ), (π£4 , π£5 )} juga cut-set. 2.2. Beberapa Bentuk Graf Beberapa istilah dan definisi yang digunakan dalam subbab ini diambil dari Deo (1989). Graf Sederhana Graf sederhana adalah graf yang tidak mengandung garis paralel dan loop.
Gambar 5. Contoh graf sederhana Graf Reguler Suatu graf dikatakan graf reguler (teratur) jika setiap titik pada graf tersebut mempunyai derajat yang sama. Apabila derajat setiap titik adalah r, maka graf tersebut disebut sebagai graf reguler derajat r atau graf r-reguler.
7
Gambar 6. Contoh graf 2-reguler
Graf Petersen Graf Petersen umum π(π. π) adalah graf yang setiap titiknya berderajat tiga, memiliki 2n titik dan 3n garis. Graf ini terdiri dari graf poligon bintang (graf sirkuit {m}) di dalam dan poligon beraturan (graf siklus) diluar dengan simpul terkait (terhubung). Titik pada poligon luar dan poligon dalam terhubung oleh garis (Anonim, 2016).
Gambar 7. Contoh graf Petersen
8
Graf Bipartit Lengkap Suatu graf G dikatakan bipartit jika himpunan titik V dapat dipartisi menjadi 2 himpunan bagian π1dan π2sedemikian sehingga π1 β© π2 = β
, π1 βͺ π2 = π, dan setiap garis dari G menghubungkan satu titik dari π1 ke satu titik ke π2. Graf bipartit yang setiap titik di π1 dihubungkan ke setiap titik dari π2 dinotasikan dengan πΎπ,π , dengan π adalah titik di π1 dan π adalah jumlah titik dari π2, π β€ π (Lipschutz and Lipson,2002).
Gambar 8. Contoh graf bipartit
Graf Tripartit Graf tripartit adalah graf yang himpunan titiknya dapat dipartisi menjadi tiga bagian sehingga tidak ada dua titik graf dalam himpunan yang sama bertetangga, sehingga setiap titik pada masing-masing himpunan titik menempel dengan titik di dua himpunan lainnya (Anonim,2016).
Gambar 9. Contoh graf Tripartit
9
2.3. Beberapa Bentuk Matriks Graf Istilah dan definisi yang digunakan dalam subbab ini diambil dari Siang (2006). Matriks Ketetanggaan Misalkan graf G adalah graf tak berarah dengan titik-titik π£1 , π£2 , β¦ , π£π (n berhingga). Matriks ketetanggaan yang sesuai dengan graf G adalah matriks π΄ = (πππ ) dengan πππ = jumlah garis yang menghubungkan π£π dengan π£π . Selain itu, jumlah garis ini juga sama seperti yang menghubungkan titik π£π dengan titik π£π , sehingga jelas bahwa matriks ketetanggaan selalu merupakan matriks yang simetris (πππ = πππ untuk setiap i dan j). v1
v1 e3
e2
v2
v2
e1
e4
e1
v3 e5
e8 e5
e6
e6
e2
e4
e7 v4
e3
v3
(a)
v4
(b)
Gambar 10. Contoh graf direpresentasikan ke dalam matriks ππ dan ππ Untuk mempermudah pemahaman, tiap-tiap baris dan kolom matriks diberi indeks π£π yang sesuai dengan titik grafnya. Sel perpotongan baris π£π dan kolom π£π menyatakan garis yang menghubungkan π£π dan π£π . Sehingga, didapat matriks sebagai berikut : π£1 π£2 π£3 π£1 0 1 2 ππ = π£2 1 0 1 π£3 [ 2 1 1 π£4 0 1 2
π£4 0 1] 2 0
π£1 π£2 π£1 0 1 ππ = π£2 1 0 π£3 [ 1 1 π£4 1 1
π£3 1 1 0 1
π£4 1 1] 1 0
10
Ada beberapa hal yang dapat dicatat dalam merepresentasikan graf dengan matriks ketetanggaan : a) Graf tidak mempunyai loop jika dan hanya jika semua elemen diagonal utamanya = 0. b) Matriks ketetanggaan dapat dipakai untuk mendeteksi graf yang tidak terhubung secara mudah. Suatu graf tidak terhubung terdiri dari k komponen jika dan hanya jika matriksnya berbentuk π΄1 π π π΄2 [ β¦ β¦ π π
β¦ π β¦ π ] β¦ β¦ β¦ π΄π
Matriks O adalah matriks yang semua elemennya = 0 dan π΄π adalah matriks bujur sangkar yang merupakan matriks dari graf terhubung yang merupakan komponen ke-i dari graf. c) Derajat titik π£π adalah jumlah semua komponen matriks baris / kolom ke- i π
π
π(π£π ) = β πππ = β πππ = π(π£π ) π=1
π=1
Derajat graf G adalah jumlah semua komponen matriks = βπ βπ πππ d) Graf G adalah graf bipartit (πΎπ,π ) jika dan hanya jika matriks dari graf terhubung berbentuk [
π πΌπ
πΌπ ] dengan: π
O = matriks yang semua elemennya = 0 πΌπ = matriks berukuran πΓπ yang semua elemennya = 1 πΌπ = matriks berukuran πΓπ yang semua elemennya = 1 e) Graf G adalah graf lengkap jika dan hanya jika semua elemen dalam diagonal utama = 0 dan semua elemen diluar diagonal utama = 1.
11
Matriks bersisian Misalkan G adalah graf tanpa loop dengan π titik π£1 , π£2 , β¦ , π£π dan πgaris π1 , π2 , β¦ , ππ . Matriks bersisian yang sesuai dengan graf G adalah matriks A berukuran πΓπ yang elemennya adalah:
πππ = {
1; ππππ π ππ π ππ ππππππππ ππππππ π‘ππ‘ππ π£π 0; ππππππ¦π
Gambar 10 dapat direpresentasikan kedalam matriks bersisian sebagai berikut:
v1 Ma = v2 v3 v4 v1 Mb = v2 v3 v4
e1 e2 e3 e4 e5 e6 e 7 e8 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 e1 e2 e3 e4 e5 e6 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0
Ada beberapa hal yang bisa dicatat sehubungan dengan penggunaan matriks bersisian untuk menyatakan suatu graf : a) Setiap garis berhubungan dengan 2 titik (karena G tidak mempunyai loop), maka dalam matriks binernya, setiap kolom mempunyai tepat 2 buah elemen 1 dan sisanya adalah elemen 0. b) Jumlah elemen pada baris ke-i adalah derajat titik π£π , sedangkan derajat total graf G adalah jumlah semua elemen dalam matriks binernya. c) Jika semua elemen pada baris ke-i adalah 0, maka titik π£π merupakan titik terasing. d) Dua kolom yang semua elemennya sama menyatakan garis yang parallel.
12
Matriks cut-set Misalkan graf G adalah graf tak berarah dengan titik-titik π£1 , π£2 , β¦ , π£π (n berhingga). Matriks cut-set yang sesuai dengan graf G adalah matriks C= [πππ ] dengan baris ke-i adalah cut set ke-i dan kolom ke-j mendefinisikan garis ke-j dari graf tersebut.
πππ = {
1; ππππ ππ’π‘ π ππ‘ π ππππ’ππ‘ π ππ π ππ 0; ππππππ¦π
Untuk mempermudah pemahaman, akan diberikan contoh sebagai berikut:
Gambar 11. Contoh cut-set Graf G pada gambar 11, dibagian kanan memuat beberapa himpunan cut-set. Cutset 1 memuat sisi a dan sisi c, cut-set 2 memuat sisi c dan sisi d, cut-set 3 memuat sisi b dan sisi d, cut-set 4 memuat sisi a,b,c, dan d, cut-set 5 memuat sisi b dan c, cut-set 6 memuat sisi a dan d. Sehingga, didapat matriks sebagai berikut :
1 2 Mc= 3 4 5 6
a 1 0 0 1 0 1
b 0 0 1 1 1 0
c 1 1 0 1 1 0
d 0 1 1 1 0 1
III.
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lampung
pada tahun ajaran 2016.
3.2. Metode Penelitian
Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a) Mengumpulkan bahan literatur serta studi kepustakaan yang berhubungan dengan graf. b) Menentukan banyaknya titik dan garis yang akan dicari, banyaknya graf yang terbentuk dari titik dan garis tersebut. c) Menggambar cut-set dari setiap graf. d) Menghitung jumlah cut-set yang terbentuk dari setiap graf. e) Menentukan matriks dari cut-set yang terbentuk. f) Melihat pola cut-set dari matriks yang terbentuk. g) Menarik kesimpulan.
14
Diagram Alir
Mulai
Mengumpulkan bahan literatur
Menentukan banyaknya titik dan garis yang akan di observasi
Menggambar cut-set graf reguler
Menggambar cut-set graf Petersen
Menggambar cut-set graf tripartit
Menentukan Matriks dan jumlah cut-set graf reguler
Menentukan Matriks dan jumlah cut-set graf Petersen
Menentukan Matriks dan jumlah cut-set graf tripartit
Melihat pola yang terbentuk dari setiap graf
Menentukan rumus umum matriks cut-set graf yang di observasi
Kesimpulan
Akhir
V.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: ο·
Banyaknya cut-set pada graf 2-reguler sederhana dengan π titik yaitu : 1 2
ο·
π(π β 1); π = π ; π β₯ 3; π β β€+ .
Banyaknya cut-set pada graf 3-reguler sederhana dengan π titik yaitu : π
π(2π β 1);π = 2; π β₯ 2 dan π β₯ 4; π, π β β€+ ; π πππππ ο·
1
Banyaknya cut-set pada graf 4-reguler sederhana π titik yaitu : 2 π(π β 1); π = π ; π β₯ 5; π β β€+ .
ο·
1
π
Banyaknya cut-set pada graf Petersen ππ,1 yaitu : 2 π(π + 1); π = 2; π β₯ 3 , π = π, dan π β₯ 6 ; π, π π β€+ .
ο·
Banyaknya cut-set pada graf Petersen ππ,2 dengan π ganjil yaitu : 2π(2π + 1); π =
ο·
πβ1 2
; π β₯ 2 dan π β₯ 5, π ganjil ; π, π π β€+ .
Banyaknya cut-set pada graf Petersen ππ,2 dengan n genap yaitu : π
π(4π β 3) ; π = 2 ; π β₯ 3 dan π β₯ 6, n genap; π, π β β€+ . ο·
Banyaknya cut-set pada graf tripartit dengan πtitik yaitu : π β₯ 1, π = π, dan π β₯ 3; π = π πππ (3).
3 2
π(3π β 1);
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2016.www.mathworld,wolfram.com/PetersenGraph.Html&ei=PFjOTbT5 CIOqvQOI84W3Cg&sa=result&resnum=2&ved=0CC8Q7gEwAQ&prev. Diakses pada hari Senin, 9 Mei 2016
Deo, N. 1989. Graph Theory with Applications to Engineering and Computer Science. Prentice Hall Inc., New York.
Lipschutz, S., and Lipson, M.L. 2002.Matematika Diskrit jilid 2. Salemba Teknika, Jakarta
Siang, J.J. 2006. Matematika Diskrit Pada Ilmu Komputer edisi ketiga. ANDI, Yogyakarta.