Masjid Baitus Subhan, berkapasitas untuk 250 orang, dibangun pada tahun 2014, berlokasi di Uthuli, Bangladesh
Masjid Baitus Salam, berkapasitas 250 orang, lokasi di Sudarban, Bangladesh
Susunan Redaksi SINAR ISLAM Penasehat H. Abdul Basit Pemimpin Umum Mahmud Mubarik Ahmad
Pemimpin Redaksi Fazal Muhammad
Redaktur Pelaksana Sukma Fadhal Ahmad
Muhammad Robiul Hakim Distribusi Amiruddin Nouval
Penerbit
Jln. Tawakal Ujung Raya No. 7 Jakarta Barat 11440
Daftar Isi: Dari Redaksi Siratun Nabi, Tepat! 4 Al Quran Tafsir Kabir 6 Kutipan Hadits 11 Sajian Utama Jejak Leluhur Imam Mahdi di Kota Samarkand Bag. 2 (Selesai) 12 Terjemah Buku Masih Mau’ud a.s. Haqiqatul Wahyui Bag. 3 34 Sabda-sabda Masih Mau’ud a.s. Malfuzat 44 Terjemah Buku Masih Mau’ud a.s. Taryaaqul Quluub Bag. 4 52
[email protected] ISSN 2355-1135
Bagi para pembaca SINAR ISLAM yang ingin mengirimkan naskah essai, opini, tinjauan buku, ataupun surat pembaca dapat dikirim melalui surat ke alamat redaksi di
Jln. Tawakal Ujung Raya No.7 Jakarta Barat 11440 atau ke alamat Email:
[email protected] Cover depan : Taj Mahal (sumber: cdn.lightgalleries.net) Cover halaman 2 : Masjid Baitus Subhan, Uthuli, Bangladesh dan Masjid Baitus Salam, Sudarban, Bangladesh. (sumber: www.ahmadiyyamosque.info.com)
DARI REDAKSI
Sirratun Nabi, Tepat! Kelahiran adalah tanda dimulainya kehidupan baru bagi mahluk. Persepsi manusia, sebuah kelahiran dianggap sebagai momentum istimewa, karena menunjukan karunia besar dari Tuhan berupa memberikan kehidupan kepada mahluk baru. Oleh karenanya manusia memiliki cara-cara khusus dalam mengingat hari kelahiran seseorang yang penuh gejolak emosi itu guna disampaikan kepada orang lain. Ritual mengingat hari lahir manusia itu kemudian popular di sebut ulang tahun atau diArab-kan menjadi maulid atau milad. Ritual ulang tahun kelahiran bukan ajaran atau praktek suatu agama. Tidak pernah terdokumentasikan agama-agama dunia mengajarkan ritual ulang tahun. Satu-satunya penyebutan perayaan ulang tahun kelahiran dalam sebuah kitab suci agama, terdapat dalam Alkitab Kejadian 40:20, yaitu “Dan terjadilah pada hari ketiga, hari kelahiran Firaun, maka Firaun mengadakan perjamuan untuk semua pegawainya. Ia meninggikan kepala juru minuman dan kepala juru roti itu di tengah-tengah para pegawainya.” Namun dalam penggalan kitab suci itu bukan menunjukan sebuah perintah untuk merayakan ulang tahun kelahiran, melainkan mengisahkan tentang kepala juru minuman Firaun, yang sebelumnya pernah dipenjara bersama Nabi Yusuf as., diangkat kembali pada jabatannya semula saat Firaun m e r a y a k a n u l an g t a h u n n ya .
4
Peristiwa pengembalian jabatan kepala juru minuman Firaun itu sesuai dengan tafsir mimpi yang disampaikan oleh Nabi Yusuf as. . Kaum Kristen di masa-masa awal dan jaman pertengahan, terbukti telah mengharamkan ritual ulang tahun. Bahkan di era modern seperti sekarang ini kaum Kristen dari Saksi Yehovah masih teguh memegang prinsip itu. Tapi anehnya, perayaan Natal yang jatuh pada setiap tanggal 25 Desember justru mengacu pada hari yang dianggap sebagai waktu lahirnya Yesus atau Nabi Isa as.. Ritual ulang tahun adalah sebuah tradisi. Kathryn Argetsinger dalam bukunya berjudul "Birthday Rituals: Friends and Patrons in Roman Poetry and Cult", menulis bahwa bangsa Romawi di jaman kuno sudah biasa merayakan ulang tahun dengan penuh antusias, pesta pora dan limpahan hadiah. Menurutnya nntidak satu pun agama yang mengajarkan ritual ulang tahun kelahiran. Dalam pandangan para ulama Islam, perayaan ulang tahun atau milad atau maulid masih menjadi perdebatan. Ulama yang menolak perayaan ulang tahun beralasan bahwa hal itu sama sekali tidak ada dalam ajaran yang di sampaikan oleh Nabi Islam, Hadhrat Mustafa Muhammad saw. dan memang hal itu yang paling kuat kebenarannya. Sementara yang pro perayaan ulang tahun tidak punya alasan yang kuat berdasar pada Sunnah Nabi saw.. Lalu bagaimana dengan ulang ta-
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
DARI REDAKSI hun atau Maulid Nabi Muhammad saw. yang dirayakan setiap tanggal 12 Rabiul Awal, berdasarkan pola penanggalan Hijriah itu? Jika mengacu pada sejarah, ada tiga oknum yang disebut telah menciptakan tradisi Maulid Nabi itu, yaitu pertama, Raja Irbil yang bernama Muzaffaruddin Al-Kaukabri, yang memiliki kecintaan yang tinggi kepada Nabi Muhammad saw. dan disebut telah membuat perayaan besar-besaran dengan mengundang seluruh rakyat dan ulama di seluruh pelosok negeri saat merayakan hari kelahiran Nabi saw. untuk pertama kalinya; kedua, Sultan Salahuddin Al-Ayyubi, yang berinisiaif mengadakan perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad saw. sewaktu Perang Salib berlangsung dengan tujuan untuk mengangkat mental tentaranya yang sudah terlalu lelah melakukan perang yang berkepanjangan; dan ketiga, Dinasti Fatamiyun yang dikenal memiliki begitu banyak per ayaan hari keagamaan seperti perayaan tahun baru Hijriah, hari ‘Asyura, Maulid Ali bin Abi Thalib, Maulid Hasan dan Husein, Maulid Fatimah az-Zahra, Maulid Khalifah yang sedang berkuasa, perayaan malam pertama bulan Rajab, perayaan malam pertengahan bulan Rajab, perayaan malam pertama bulan Sya’ban, perayaan malam pertengahan bulan Rajab, perayaan malam pertama bulan Ramadhan, perayaan malam penutup Ramadhan, perayaan ‘Idul Fitri, perayaan ‘Idul Adha, perayaan ‘Idul Ghadir, perayaan musim dingin dan musim panas, perayaan malam Al Kholij, hari Nauruz (Tahun Baru Persia), hari Al Ghottos, hari Milad
(Natal), hari Al Khomisul ‘Adas, dan hari Rukubaat. Secara subtansi, Maulid Nabi sangat baik, karena merupakan ekspresi kegembiraan, rasa syukur dan penghormatan kepada Nabi Muhammad saw.. Apalagi jika di dalam perayaan itu unsur penekananya bukan pada ritual yang bernuansa pesta pora, unjuk kekuatan, atau sikap pengkultusan yang justru mengarah pada syirik, melainkan pada contoh terbaik yang harus bisa diambil dalam sejarah perjalanan hidup (Sirah) Nabi Muhammad saw.. Kita yakin, waktu yang dilalui oleh Nabi saw. semasa hidupnya penuh berkah, keagungan, dan contoh mulia bagi umat manusia. Satu detik, satu menit, satu jam, satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun bahkan seumur hidup beliau saw. sangat berarti dan bernilai tinggi, tidak hanya untuk beliau saw. sendiri tapi juga bagi umat manusia sepanjang jaman hingga Hari Kiamat. Maka sangat benar jika selama ini Jemaat Ahmadiyah lebih memilih menggunakan istilah Siratun Nabi dari pada istilah Maulid Nabi. Pasalnya, keistimewaan yang terletak pada diri Nabi Muhammad saw. bukan pada waktu kelahirannya, melainkan pada segala prilaku mulia atau Akhlaqul Karimah beliau saw.. Kita pun bukan merayakan waktu 12 Rabiul Awal-nya yang tiap tahun datang, melainkan mengulang-ulang meresapi prikehidupan mulia dari Nabi Suci Muhammad saw. yang mungkin setahun sebelumnya ada yang terlupakan. Red [][]
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
5
Al-Quran Tafsir Kabir
Al Quran Tafsir Kabir adalah salah satu karya fenomenal dari Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad ra. Khalifah Jemaat Ahmadiyah Kedua. Surah Al-Fatihah BASMALAH ADA DI DALAM KITAB‐KITAB TERDAHULU Kritikan orang‐orang Kristen bahwa ”Bismillah” adalah jiplakan dari kitab‐kitab terdahulu. Sebagian pengeritik berkata, basmalah yang kalian banggakan itu di dalam kitab‐kitab terdahulu pun sudah ada. Misalnya, di dalam kitab Zoroaster tertulis ‘Banamyazdan bakhsyaisy girdawar’. Belakangan di dalam bahasa Farsi diterjemahkan demikian ‘Banam hudawand bahsya yandah bahsyaisy gar (Tafsir R. Whery). Atau bahkan orang‐orang Yahudi pun sudah biasa menggunakan basmalah. Belajar dari mereka itu akhirnya orang‐orang Arab menjadi biasa menggunakan basmalah. Jauh sebelumnya Amir kota Thaif telah membiasakan penggunaannya (terjemah Qur’an Rodwel). Komentar Rodwel atas hal itu demikian. Ini jelas‐ jelas tidak benar bahwa basmalah telah menjadi adat‐ istiadat orang‐orang Arab. Sekadar sering mengucapkan lafaz Ar‐Rahmaan saja orang‐orang Arab sudah tidak senang. Jadi perlu adanya suatu bukti sejarah yang di dalamnya menjelaskan bahwa basmalah telah menjadi adat ‐istiadat. Akan tetapi bukti semacam itu sekali‐kali tidak akan pernah ada. Selanjutnya dikatakan, pada umat Yahudi pun basmalah telah menjadi kebiasaan umum. Jika yang dimaksud ini adalah zaman Nabawi atau zaman terdekat 6
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Al-Quran Tafsir Kabir bahwa kaum Yahudi sudah biasa memakai kalimat itu atau di dalam sejarah mereka terdapat buktinya, maka hal itu sungguh bertentangan dengan perkara yang dibahas. Dan jika yang dimaksud adalah di dalam Al‐Quran sendiri tertulis bahwa Hadhrat Sulaiman as. pada suratnya menggunakan ayat ini, maka ini adalah tingkat pertama ketidak‐jujuran. Yakni, mengambil refrensi dari Al‐Quran Karim lalu menisbahkannya kepada yang lain, kemudian menjadikannya sebagai sarana atau bahan kritikan atas Quran Karim. Bila Quran Karim sendiri berbicara perihal surat yang ditulis oleh Hadhrat Sulaiman as. kepada Ratu Saba, bahwa di dalamnya pun ada kalimat ini, yakni; َّ ِيم ِ سلَ ْي َمانَ َوإِ َّن ُه بِ ْس ِم َّ الر ْح َم ِن َّ ﷲ ُ ْإِ َّن ُه مِن ِ الرح Kemudian mengatakan orang‐orang Muslim mengklaim bahwa sebelum ini materi ayat ini tidak dikenal di dunia. Bagaimana mungkin perkataan itu dapat dibenarkan? Islam tidak menyatakan bahwa materi ayat ini baru. Allah, Rahmaan, Rahiim, semua lafaz ini sebelumnya sudah ada dan sudah biasa digunakan. Dakwah Islam adalah penggunaan ayat ini telah diterapkan di dalam Quran Karim di mana sebelumnya tidak pernah ada digunakan di dalam kitab‐kitab terdahulu. Jika ada musuh Islam memberikan buktinya maka tiada ragu hal itu layak diteliti. Akan tetapi hal itu tidak mungkin karena sebelum Quran Karim tidak ada suatu kitab pun yang berkenaan dengannya telah dinyatakan bahwa setiap lafaznya datang dari Allah. Selain Qur’an Karim tidak ada suatu kitab Samawi sebelumnya yang di awal tiap bagiannya kalimat ini dituliskan. Mengingat Allah dan sifat‐Nya sebelum menuliskan surat atau isinya adalah tabarruk. Ini masalah umum Islam tidak mengingkarinya tidak pula orang Muslim. Dalam hal ini jika orang lain termasuk orang‐orang Muslim maka ribuan kali hal itu berlaku. Selanjutnya kritikan R. Whery. Satu jawaban untuk ini sudah diberikan di atas. Dan jawaban lainnya adalah Di dalam makna kedua kalimat tersebut SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
7
Al-Quran Tafsir Kabir sedemikian jauh bedanya. Yakni, mereka yang tidak faham bahasa Arab bisa saja memaknainya sama. Namun mafhum kalimat bakhsyaisy gir dan wadar dibandingkan dengan mafhum Rahmaan dan Rahiim jangankan setara seperdua puluh bagianpun tidak ada (sebagaimana dari catatan‐catatan penafsiran perihal surah ini akan diketahui). Tetapi selagi ada kebenaran di dalamnya kami tidak mengingkari. Islam menyatakan bahwa kepada semua kaum terdahulu telah diutus nabi‐nabi atau para pemberi ingat. Dan ayat 24 Surah Al Fatir َوإِنْ مِنْ أ ُ َّم ٍة إِ َّال َخ َال فِي َھا َنذِي ٌر Adalah saksi atas hal itu. Kemudian jika ada kalimat baik di dalam kitab‐kitab Zardasti, lalu apa perlunya orang‐orang Muslim membencinya. Yang membenci adalah R.Whery atau orang‐orang yang seagama dengannya. Karunia Tuhan yang telah ada dan di luar kaum bani Israil adalah tanda nubuwwat dan ilham, mereka itu tidak mendapatkannya. Dari sudut pandang Islam, Zardast adalah utusan Tuhan dan bagi kami wajib menghormatinya. Sumber kalam‐nya adalah sumber Quran. Jika di dalam keduanya ini terdapat kelebihan atau perbedaan perkara lalu apa yang perlu diherankan atau dibanggakan. Pendapat Sibawaih dan Holil perihal lafaz Allah adalah ‘alam Pertama: Di dalam hal lughat sudah dijelaskan perihal lafaz ‘Allah’. Sebagian orang berpendapat bahwa itu isim musytaq. Tetapi sudah dibuktikan bahwa pendapat itu tidak benar. Para pakar nahwu menolak pendapat mereka itu. Sibawaih dan Holil berpendapat bahwa lafaz ‘Allah’ adalah ‘alam, bukan musytaq dari suatu lafaz lain (tafsir Kabir jld 1 hal.156 cetakan Mesir dan hal. 85 cetakan lama). Sebagian ulama memberikan dalil‐dalilnya demikian. Lafaz ini selain untuk Allah tidak dipakai untuk yang lain. Sehingga orang musyrik Arab‐pun tidak menggunakan lafaz ini untuk suatu sesembahan lain. 8
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Al-Quran Tafsir Kabir Jika lafaz ini terbentuk dari ا ل dan اله atau ال dan له sebagimana pada umumnya diucapkan untuk yang lainnya, maka lafaz ‘Allah’‐pun semestinya dipakai. Akan tetapi nyatanya orang Arab sekali‐kali tidak berbuat seperti itu. Kedua: Ilahiyah selalu dipakai untuk Allah sebagai sifat. Akan tetapi lafaz ‘Allah’ tidak digunakan sebagai sifat untuk suatu nama. Dan inilah tanda keaslian ‘alam. Sebagian orang berkata di dalam Surah Ibrahim ada ayat: ِالح ِم ْي ِد ﷲ َ يز َ (Ibrahim,1), di sana ‘Allah’ ِ الع ِز dipakai sebagai sifat. Ini tidak benar. Di sana bukan sebagai sifat bahkan digunakan sebagai keterangan ataf. Dan pada kesempatan seperti itu boleh menggunakan ‘alam. Seperti dikatakan:
الدَ ا ُر مِل ٌك ل َِلعال ِِم الفاَضِ ل َز ْي ٍد َھذِه
Penggunaan ‘alam di sini untuk menjauhkan keraguan. Dan ayat itu berarti bahwa yang dimaksud dari aziz dan hamid adalah Allah. Sebagian yang lain berkata dari ayat
ِ الس َم َو ض ِ ت واالَ ْر َّ ھوﷲُ فِي َ
Terbukti bahwa itu bukanlah ‘alam bahkan nama sifat. Jawabannya adalah, bila suatu nama menjadi terkenal bersama sifatnya maka itupun digunakan dalam warna sifat. Seperti haatim, rastam adalah nama khas seseorang, yakni yang satu terkenal karena kekuatannya dan yang lainnya terkenal karena keberaniannya. Haatim diterapkan pada kekuatan dan rastam ditempatkan pada keberanian. Misalnya si anu rastam si anu haatim. Demikian juga lafaz ‘Allah’ dikarenakan bersama sifat‐Nya Dia adalah satu Zat yang sempurna. Karenanya mengatakan seperti itu boleh saja. Di langit Dia‐lah Allah, Zat Yang Maha Sempurna dalam segala sifat nama‐Nya, Allah. Dia Esa. Tidak ada sesuatupun yang menyamai dalam nama‐Nya tidak pula dalam kerja‐
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
9
Al-Quran Tafsir Kabir Nya. ال Pada Lafaz ﷲ adalah asli: Sebagian orang berkata, timbangan lafaz ‘Allah’ adalah Fa’aal. Semestinya di atasnya ada tanwin, tetapi dalam pemakaiannya tidak ada. Maka jelaslah bahwa huruf ال bukan asli miliknya bahkan huruf itu adalah ta’rif. Dengan demikian maka jelaslah bahwa lafaz ini adalah murakkab. Jawabannya adalah, pada setiap kaidah berlaku hukum istisna (pengcualian). Tidak adanya tanwin pada lafaz Allah juga satu bentuk istisna. Buktinya, bila pada ال diterapkan huruf nida (seruan atau panggilan) maka sebelumnya ditambahkan kata .أَ ُّي َھا Misalnya, jika menyeru kepada ال َّناس maka diucapkanlah َيأ َ ُّي َھاال َّناس tetapi tidak ada diucapkan . َيأ َ ُّي َھا ﷲ Jadi jelaslah bahwa ال pada ﷲ adalah asli bukan ال ta’rif. Sebagian orang juga berkata, hamzah pada lafaz ‘Allah’ adalah washoli, bukan hamzah asli bahkan zaid (tambahan). Karena itu bila huruf laam diterapkan pada lafaz ‘Allah’ yakni diucapkan ِ ِ maka alif gugur. Ini bukti bahwa itu bukanlah hamzah asli. Jawabannya adalah, gugurnya hamzah bukanlah tanda hamzah zaid atau tambahan. Hamzah pada lafaz اسم dan ابن bukanlah hamzah zaid atau tambahan bahkan sebagai huruf qaim muqam (pengganti huruf lain), ini juga gugur. Ternyata pada kata بسم ﷲ huruf hamzah اسم telah gugur. Padahal itu bukanlah hamzah zaid bahkan perubahan. Jadi jelaslah bahwa apakah itu hamzah washol atau gugurnya hamzah bukanlah bukti bahwa itu zaid atau tambahan. Jadi, penggunaan lafaz Allah di zaman Islam dan sebelum Islam membenarkan keaslian ‘alam dan ghair mustaq‐nya. Dan dalil‐dalil dikarenakan kekhususannya pemberian status mustaq‐nya adalah tidak benar. Bahkan dengan permisalan lain kesalahannya dapat dibuktikan.Fazal M. [][]
10
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Hadits Tentang Bersikap Manis Kepada Manusia
س ْع ُھ ْم َ س ُع َ َاس بِأ َ ْم َوالِ ُك ْم َولَ ِكنْ لِي َ ون النﱠ َ َإنﱠ ُك ْم َال ت ق ْ سطُ ا ْل َو ْج ِه َو ُح ْ َِم ْن ُك ْم ب ِ ُس ُن ا ْل ُخل “Sesungguhnya kalian tidak bisa menarik hati manusia dengan harta kalian. Akan tetapi kalian bisa menarik hati mereka dengan wajah berseri dan akhlak yang mulia.” (HR. Al Hakim dalam Mustadrak‐nya. Al Hakim mengatakan bahwa Hadits ini Shahih)
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
11
Jejak Leluhur Imam Mahdi di Kota Samarkand Bagian 2 (Selesai) Kerajaan Mughal Di India sejak jaman kuno sudah banyak kerajaan berdiri. Sebuah kerajaan bisa terbentuk apabila ada Maharaja (kepala suku) dari suatu Wangsa atau klan memiliki keturunan yang banyak. Beberapa kerajaan mendirikan pusat pemerintahan di suatu kota tertentu yang pada akhirnya menjadi suatu ibukota atau sebagai kerajaan kecilnya. Pada suatu wilayah di kota utama atau ibukota didirikanlah suatu istana sebagai pusat pemerintahan, sementara desa-desa terhampar di sekelilingnya. Pajak dikumpulkan oleh pemungut pajak yang merupakan orang tepercaya untuk mengatur administrasi keuangan di desa tertentu. Kontribusi Raja kepada rakyatnya yang sudah membayar pajak adalah melindungi mereka dari ancaman serbuan kerajaan lain atau serangan bangsa perampok. Raja pula yang memberi keadilan dan hukuman
12
bagi orang yang melanggar aturan. Perbatasan antar kerajaan jarang berupa pagar atau tembok dengan pos penjagaan. Yang sering dipakai perbatasan adalah wilayah alami seperti: sungai, hutan, gunung, dan lembah. Sungai sering dijadikan perbatasan bagi dua kerajaan yang berdekatan. Kadang-kadang, terdapat hutan belantara yang labih luas daripada kerajaan itu sendiri dan dijadikan suatu daerah perbatasan. Pegunungan seperti Himalaya, Windhya dan Sahya juga dijadikan perbatasan alami. Tidak ada pos perbatasan antar kerajaan dan perdebatan mengenai batas wilayah jarang terjadi. Seorang Raja biasanya membuat angkatan perang (biasanya disebut Digvijaya yang berarti pemenang dari segala pemimpin) dan menaklukkan kerajaan lain dalam suatu pertempuran, berlangsung dengan cepat atau bisa juga selama berharihari. Raja yang kalah harus mengakui keunggulan dari Raja yang menang. Raja yang kalah kadang-
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Taj Mahal, bangunan bersejarah sisa peninggalan Kerajaan Mughal di India (Sumber: http://www.desktopwallpapers4.me/world/taj‐mahal‐15417) kadang menyerahkan upeti kepada Raja yang menang. Upeti dikumpulkan hanya sekali, tidak secara berkala. Biasanya, Raja yang kalah bebas mengatur kerajaannya sendiri, tanpa mengadakan hubungan pemerintahan dengan Raja yang menang. Tidak ada kerajaan yang bergabung dengan kerajaan lain untuk lebur menjadi satu. Beberapa Raja biasanya membuat suatu upacara kenegaraan (contohnya Rajasuya atau Aswamedha). Raja yang kalah diundang oleh Raja yang menang dan harus mau datang sebagai teman atau sekutu. Sebelum abad ke-16, India tidak pernah dikuasai secara penuh oleh
kerajaan atau kekaisaran mana pun. Koresh Agung dari Persia, yang terkenal dengan kekuatan militer dan daerah taklukannya yang luas, ternyata tidak sanggup menaklukan India. Ia hanya bisa menaklukan kawasan India Utara, yang sekarang jadi Pakistan. Begitu pula dengan Alexander Agung dari Makedonia. Periode tahun 1500 merupakan fase kemunculan 3 kerajaan Islam, yaitu Kerajaan Safawi di Persia, Turki Utsmani di Turki, dan Mughal di India. Secara eksternal, di masa itu, pusat kekuasaan imperium Romawi Timur yaitu Konstantinopel jatuh ke tangan Turki dan kemajuan ekspansi Islam ke
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
13
Sajian | utama
Ilustrasi Perang Panipat yang dipamerkan di ruang pam‐ eran Panipat War Museum, Lahore.
14
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Sajian | utama Eropa Timur berjalan lancar. Adapun secara internal, ketiga kerajaan tersebut memiliki kecenderungan teologi-politik yang berbeda. Kerajaan Safawi di Persia menjadikan aliran Syi’ah sebagai madzhab resmi dari kerajaan, dan semenjak itu sampai kini Iran adalah pusat aliran Syi’ah. Kerajaan Utsmani merupakan Kekhalifahan Sunni. Sementara Kerajaan Mughal di India berada di antara Sunni dan Syi’ah. Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam pertama di anak Benua India. Jauh sebelum Kerajaan Mughal berdiri, semenjak abad I Hijriyah, Islam sudah masuk ke India. Pada tahun 634 M, setelah Khalifah Umar wafat, orang-orang Arab baru bisa menaklukan Makram di Balukistan. Kemudian setelah kekuasaan Islam berada di tangan Dinasti Ummayah di bawah Walid Ibn Abdul Malik, tentara Islam sekali lagi mengadakan invasi ke wilayah India di bawah panglima Muhammad Ibn al-Qasim dan berhasil menguasai wilayah Sind. Dan pada tahun 871 M, orang-orang Arab sudah menghuni tetap di sana. Kemudian setelahnya muncul kekuasaan Islam melalui Dinasti Ghaznawi (977-1186 M), Mamluk (1206-1290) Khalji (1296-1316 M), Thuglaq (1320 -1412 M), Sayyid (1414-1415 M), dan Dinasti Lodi (1451-1526 M). Kerajaan-kerajaan Islam yang berkuasa di India dan menjadikan Delhi sebagai ibu kota negara sering dise-
but sebagai Kesultanan Delhi. Kerajaan Mughal berkuasa di India setelah menaklukan Dinasti Lodi, yang saat itu dipimpin oleh Ibrahim Lodi, dalam sebuah peperangan di suatu tempat yang bernama Panipat, pada tanggal 21 April 1526. Saat itu, diperkirakan pasukan Dinasti Mughal pimpinan Mirza Zaharuddin Muhammad Babur berjumlah sekitar 15.000 orang, yang sebagiannya dilengkapi dengan senjata api, dan memiliki antara 20 sampai 24 buah meriam. Sementara pasukan Ibrahim Lodi diperkirakan memiliki sekitar 100.000 orang ditambah sekitar 1.000 pasukan gajah. Dalam mengahadapi jumlah pasukan yang tidak seimbang itu, Mirza Zaharuddin Muhammad Babur melakukan strategi perang dengan cara menyebarkan sebagian pasukannya ke samping kanan dan kiri lokasi perang di Panipat. Di lokasi sebelah kiri pertahanan pasukan Mughal dibuat parit yang ditutupi dengan cabang-cabang pohon. Di tengah, 700 gerobak diikat dengan tali. Antara setiap dua gerobak ada tali kekang kuda untuk menghubungkan satu gerobak dengan gerobak lainnya, namun tetap diberi celah untuk moncong meriam. Ketika tentara Ibrahim Lodi tiba di lokasi, ternyata ia menemukan celah yang sangat sempit untuk menyerang. Ibrahim Lodi memerintahkan pasukannya untuk terus
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
15
Sajian | utama
Zamzamah Gun, meriam yang digunakan saat Perang Pani‐ pat. Meriam ini masih tersimpan di Museum Lahore. Photo diambil pada tahun 1903. (Sumber: Ames Library)
bergerak melewati celah itu, tentara Mughal cepat mengambil keuntungan dari situasi tersebut untuk mengapit tentara Lodi. Banyak pasukan Ibrahim Lodi tidak dapat bergerak dan malah berbalik melawan perintah Ibrahim Lodi, dan mereka mencoba melarikan diri. Menghadapi senapan api, tembakan meriam dan serangan kavaleri dari semua sisi, Ibrahim Lodi kewalahan dan tewas dengan hanya menyisakan 6.000 pasukan. Taktik baru yang diperkenalkan oleh Mirza Zaharuddin Muham16
mad Babur dikenal dengan istilah Tulghuma dan Araba (gerobak). Tulghuma berarti membagi seluruh tentara ke berbagai unit, yaitu kiri, kanan dan pusat. Pembagian kanan kiri dan kemudian dibagi lagi menjadi divisi depan dan belakang. Melalui cara ini pasukan kecil dapat digunakan untuk mengelilingi musuh dari semua sisi. Divisi pasukan utama yang dilengkapi dengan gerobak (araba) yang ditempatkan di baris depan menghadapi musuh dan gerobakgerobak itu terikat satu sama lain
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Sajian | utama dengan tali kulit binatang. Di belakang mereka ditempatkan meriam dan mantlets yang dapat digunakan untuk dengan mudah manuver meriam. Kedua taktik itu membuat artileri pasukan Mirza Babur mematikan. Perang itu kemudian dikenal dengan Perang Panipat. Kekalahan Ibrahim Lodi di Panipat menjadi tonggak baru berdirinya kerajaan Mughal di Delhi, India. Kata ‘mughal’ sendiri merupakan resapan kata versi IndoAryan dari kata Mongol. Oleh karenanya kerajaan Mughal di Delhi, India itu merupakan bangsa asing yang berhasil berkuasa di sana.
Mirza Hadi Baig Pada tahun 1530, setelah kehilangan kekuasaan di Samarkand dan memperoleh daerah baru di India Utara, Mirza Babur memutuskan untuk memindahkan kekuasaannya dari Samarkand ke India dan menjadikan Delhi sebagai pusat pemerintahannya. Pada saat itu, seorang Ahli Fiqih dan Hukum Islam, yang masih keturunan Timur Leng serta masih berkerabat dengan Mirza Babur, bernama Mirza Hadi Baig mendapat penugasan dari kerajaan Mughal untuk menjadi Qadi (hakim) yang membawahi 80 desa yang berada di sebelah utara Punjab. Istilah "qadi" telah digunakan sejak zaman Nabi Muhammad saw., dan terus digunakan sepanjang se-
jarah Islam dan periode kekhalifahan. Qadi atau hakim berbeda dengan mufti atau fuqaha. Mufti atau fuqaha memainkan peran dalam penjelasan prinsip-prinsip hukum dan undang-undang Syriat Islam. Adapun qadi memiliki peran kunci dalam menegakkan keadilan, yang berdasar pada hukum dan Syraiat Islam tersebut. Dengan demikian, seorang qadi itu dipilih dari antara mereka yang telah menguasai Ilmu Fiqih dan Hukum Islam. Mirza Hadi Baig, karena keyakinan agamanya, menamai pusat tempat tinggal yang sekaligus menjadi pusat ‘perkantoran’-nya yang mengontrol 80 desa itu dengan nama 'Islam Pur Qazi'. Seiring waktu, nama kota berubah menjadi 'Qazi Maji' (kata "Maji" berarti Banteng mengacu pada hewan yang masih banyak ditemukan di Qadian saat itu). Kemudian nama 'Qadi' dan akhirnya dikenal sebagai Qadian. Sepeninggal Mirza Hadi Baig, Qadian dipimpin oleh anak ke-11 nya yang bernama Mirza Faiz Muhammad. Sama seperti ayahnya, Mirza Faiz Muhammad juga seorang pakar Ilmu Fiqih dan ahli Hukum Syariah Islam. Saat Mirza Faiz Muhammad menjadi Qadi di Qadian, Kerajaan Mughal dipimpin oleh Raja Akbar Khan. Mirza Faiz Muhammad mengalami dua kepemimpinan di Kerajaan Mughal, yaitu Akbar Khan (1556-1605) dan Jahangir (16051628).
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
17
Sajian | utama Di masa Raja Jahangir, pada tahun 1617, ia mendapat penghargaan khusus dari negara. Selama pemerintahannya, hubungan dengan Kerajaan Mughal terjalin lebih baik dan ia kemudian diangkat sebagai pemimpin tertinggi di Qadian dan diizinkan untuk memiliki tentara sebanyak 7000 orang. Anaknya yang bernama Mirza Gul Muhammad ditunjuk sebagai pemimpin pasukan Qadian itu. Masa awal munculnya pemberontakan di Punjab yang dilakukan kaum Sikh, Mirza Faiz Muhammad pernah memperingatkan Raja Jahangir. Namun peringatan itu tidak dihiraukan dan menyerahkan urusan tersebut ke pemerintah Qadian. Akibat kurangnya personil tentara Qadian untuk menghadapi pemberontakan itu, akhirnya Punjab dikuasai pemberontak dari Sikh, dan mereka berhasil mendirikan Kerajaan Sikh. Waktu itu pemberontakan kaum Sikh dipimpin oleh Dewa Singh.
Setelah Mirza Faiz Muhammad meninggal, Mirza Gul Muhammad diangkat sebagai pemimpin Qadian. Kondisi kerajaan yang baru menjalani suksesi dari Raja Jahangir ke Shah Jehan (1628-1658), saat itu sedang dalam keadaan kritis. Bibit-bibit disintegrasi berlatar agama mulai tumbuh pada pemerintahan Shah Jehan. Hal ini sekaligus menjadi ujian terhadap politik toleransi Kerajaan Mughal. Di tahun pertama masa pemerintahan Shah Jehan, Kerajaan Rajput yang beragama Sikh di bawah kepempinan Raja Jujhar Singh Bundela berupaya memberontak dan mengacau keamanan. Namun pemberontakan itu berhasil dipadamkan. Jujhar Singh Bundela menyerah dan kemudian diusir. Mirza Gul Muhammad sangat berperan besar dalam menumpas pemberontakan kaum Sikh itu dan ia pun mendapat gelar jenderal dari Kerajaan Mughal. Sepanjang menjadi pemimpin
Sajian | utama Qadian, Mirza Gul Muhammad menghabiskan masa jabatannya dengan membantu militer Kerajaan Mughal berperang melawan kaum Sikh yang memberontak. Pada masa Raja Aurangzeb Alamgir (1658-1707), Mirza Gul Muhammad juga sempat beberapa tahun berada di bawah kekuasaanya. Aurangzeb dijuluki Alamgir (penakluk dunia). Ia adalah Raja keenam Kerajaan Mughal dan menguasai sebagian besar dari anak benua India. Pemerintahannya berlangsung selama 49 tahun, yaitu dari tahun 1658 sampai kematiannya pada 1707. Aurangzeb adalah ekspansionis terkenal dan selama pemerintahannya, Kerajaan Mughal mencapai batas yang terbesar. Kemenangan di selatan memperluas Kekaisaran Mughal ke lebih dari 3,2 juta kilometer persegi dan ia memerintah atas populasi di kisaran 100-150 juta orang. Dia adalah salah satu penguasa terkaya dari para penguasa Mughal dengan upeti tahunan sebesar £ 38.624.680 (pada tahun 1690). Namun kejayaan dan kebesaran yang diraihnya itu justru menjadi titik kulminasi dari kejayaan Kerajaan Mughal menuju kemundurannya. Kerajaan-kerajaan yang ditaklukan semasa Aurangzeb berkuasa menyusun kekuatan untuk melakukan pemberontakan dan akhirnya melemahkan kekuasaan Kerajaan Mughal di India. Setelah Aurangzeb meninggal
dunia pada tahun 1707 diusia 89 tahun, kerajaannya terus berdiri hingga 150 tahun lamanya. Namun raja-raja dari keturunannya yang berjumlah 13 orang itu sangat lemah dan akhirnya hancur total pada tahun 1857, ketika dipimpin oleh Raja Bahadur Shah II. Pada masa-masa kelemahan Kerajaan Mughal, Qadian dipimpin oleh anak dari Mirza Gul Muhammad yang bernama Mirza Atta Muhammad. Pada tahun 1799, Kerajaan Sikh di Punjab dengan raja bernama Ranjit Singh berhasil menguasai Qadian. Penguasaan Qadian oleh Kerajaan Sikh membuat Mirza Atta Muhammad kehilangan haknya atas 80 desa yang selama ini berada dibawah kontrol kekuasaannya. Kondisi itu menyebabkan keluarga besarnya mulai jatuh miskin dan kehilangan kekuasaan. Pada tahun 1802 atau 1803, setelah Ranjit Singh mendapat gelar Maharaja, ia menawarkan untuk mengembalikan dua desa kepada Mirza Atta Muhammad. Tujuannya agar tidak terjadi pemberontakan di Qadian yang dilatarbelakangi rebutan hak 80 desa itu. Namun tawaran dari Maharaja Ranjit Singh itu ditolak dengan alasan bahwa 80 desa itu adalah warisan keluarga Mirza Atta Muhammad yang sah. Setelah kewafatan Mirza Atta Muhammad, Qadian selanjutnya dipimpin oleh Mirza Ghulam Murtaza. Pada tahun 1835, Mirza Ghu-
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
19
Sajian | utama
Maharaja Ranjit Singh, Raja Kerajaan Sikh di Punjab
lam Murtaza mendapatkan hak lima desa dari Maharaja Ranjit Singh. Tahun itupun menjadi berkah besar baginya karena lahir seorang anak yang diberi nama Mirza Ghulam Ahmad.
Wahyu tentang Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad sebagai Isa Al‐Masih Mu‐ hammadi Pertengahan tahun 1896, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. mendapat wahyu dari Allah Ta’ala yang cukup panjang yang mengabarkan bahwa beliau as. adalah 20
Isa Al-Masih Akhir Zaman yang pernah dijanjikan Rasulullah saw. 14 abad yang lalu. Dalam wahyu itu pun beliau as. disebut orang Persia dan Allah Ta’ala berkehendak untuk memutus silsilah leluhur beliau as. itu dan selanjutnya memulai silsilah keturunannya di masa depan dimulai dari Hadhrat Ahmad as. . Wahyu tersebut sebagai berikut: “(Arab) Wahai Isa, yang waktunya tidak akan terbuang, engkau berada di sisi-Ku, kedudukan yang tidak diketahui manusia. Engkau di sisi-Ku bagai Tauhid-Ku dan Keesaan-Ku. Sudah tiba waktunya, engkau akan dikenal oleh manusia dan diberi pertolongan. Dia yang telah mengirim rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar supaya Dia memberi kemenangan atas setiap agama. Tidak ada seorang pun yang bisa mengubah perkataan Allah. Katakan: ‘Aku sudah diperintahkan dan aku adalah yang pertama dari orang yang beriman’. Dia Maha Rahman, Yang telah mengajarkan Al-Quran kepada engkau, agar engkau memperingatkan mereka yang leluhurnya tidak pernah diberi peringatan serta agar jalan orang bersalah menjadi jelas. Kami akan mencukupkan bagi engkau terhadap mereka yang berolokolok. Katakan: ‘Aku memiliki kesaksian dari Allah, maka akan percayakah engkau?’ Katakan: ‘Aku memiliki kesaksian dari Allah akankah engkau menerimanya? Tuhan-ku besertaku, Dia akan
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Sajian | utama
“Wahai Isa, yang waktunya tidak akan terbuang, engkau berada di sisi‐Ku, kedudukan yang tidak diketahui manusia. Engkau di sisi‐Ku bagai Tauhid‐Ku dan Keesaan‐Ku. Sudah tiba waktunya, engkau akan dikenal oleh manusia dan diberi pertolongan. Dia yang telah mengirim rasul‐Nya dengan petunjuk dan agama yang benar supaya Dia memberi kemenangan atas setiap agama.” menunjukkan jalan padaku’. Katakan: ‘Sekiranya engkau mencintai Allah, maka datang dan ikutilah aku, maka Allah juga mencintai engkau’. Apakah akan Aku katakan kepadamu, kepada siapa setan turun? Mereka turun pada setiap pendusta yang berdosa. Mereka ingin meniup cahaya Tuhan dengan tiupan mulut mereka dan Allah akan menyempurnakan cahaya-Nya, meskipun orang kafir menolaknya. Kami akan letakan ketakutan dalam hati mereka. Jika pertolongan dan kemenangan dari Allah datang, dan urusan zaman akan berpaling kepada Kami, akan ditanyakan: Bukankah ini kebenaran? Aku beserta engkau. Hendaklah engkau beserta Allah di mana pun engkau berada. Kamu adalah kaum terbaik yang dibangkitkan untuk memberi manfaat bagi manusia. Engkau dalam pengawasan kami. Allah akan mengangkat derajatmu dan menyempurnakan nikmat-Nya atasmu di dunia dan akhirat. Hai Ahmad, nama engkau akan berakhir tetapi namu-Ku tidak akan berakhir. Aku akan mengangkat engkau kepada-Ku. Aku telah lim-
pahkan cinta-Ku pada engkau. Kedudukan engkau mengherankan, ganjaran engkau sudah dekat. Bumi dan langit beserta engkau sebagaimana keduanya beserta-Ku. Engkau mempunyai martabat tinggi di hadapan-Ku. Aku memilihmu untuk-Ku sendiri. Engkau mempunyai martabat tinggi di dunia dan di akhirat. Maha Suci Allah, Pemilik Keberkatan dan Maha Agung Mubarak. Dia meningkatkan martabatmu. Sejak saat ini, nama leluhurmu akan putus, dan Tuhan akan memulai darimu. Engkau ditolong dengan martabat dan dihidupkan kembali dengan kebenaran. Hai Shiddiq (yang benar), engkau telah ditolong dan penentangmu berkata: ‘Tidak ada lagi jalan keluar. Allah lebih menyukai engkau daripada kami, sekalipun kami tidak menyukainya. Ya Tuhan kami, ampunilah kami, kami bersalah’. Hai engkau yang telah kembali bertobat, engkau tidak akan dipersalahkan hari ini. Allah akan mengampuni engkau dan Dia Maha Pengasih di antara yang pengasih. Allah tidak akan meninggalkan
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
21
Sajian | utama
engkau sebelum Dia memisahkan yang kotor dari yang bersih. Allah Kuasa atas setiap putusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak tahu. Jika datang pertolongan dan kemenangan Allah dan perkataan Tuhan telah sempurna, maka akan dikatakan: Inilah yang engkau kehendaki untuk disegerakan. Aku memutuskan untuk mengangkat khalifah maka dijadikan Adam. Aku menyempurnakannya dan menghembuskan ruh-Ku ke dalamnya. Dia menegakkan syariat dan menghidupkan kembali agama. Sekiranya iman naik ke bintang Tsurayya dia akan membawanya turun. Maha Suci Dia yang membawa hamba-Nya pada perjalanan malam. Dia menjadikan Adam dan memuliakannya. Pejuang Allah 22
dalam pakaian nabi-nabi. Mereka yang ingkar dan menahan manusia dari jalan Allah akan disalahkan oleh seorang laki-laki dari Persia. Allah menghargai upayanya. Kitab dari sahabat Allah itu seperti Zulfikar (nama pedang) dari Ali. Minyaknya hampir menyala sekalipun api tidak menyentuhnya. Berpeganglah pada tauhid, berpeganglah pada tauhid, wahai anak -anak Persia. Kami menurunkannya di dekat Qadian dan menurunkannya dengan kebenaran, untuk memenuhi kebutuhan. Keputusan Allah harus terlaksana. Apkah mereka berkata: ‘Kami adalah tentara penuntut balas?’ Tentara itu akan kocar-kacir dan berbalik lari. Hai hamba-Ku, jangan takut, Aku mendengar dan
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Sajian | utama
“Sejak saat ini, nama leluhur engkau akan putus, dan Tuhan akan memulai dari engkau.” melihat. Tidakkah engkau lihat, bahwa kami mendatangi bumi dan menguranginya pada perbatasannya? Tidakkah engkau lihat, bahwa Allah berkuasa atas apa yang Dia kehendaki? Sampaikan shalawat atas Muhammad dan kaum Muhammad. Dia penghulu anak Adam dan materai para Nabi. Engkau berada di jalan lurus. Sampaikan apa yang diperintahkan kepada engkau dan berpalinglah dari orang jahil. Mereka bertanya: ‘Kenapa itu tidak diturunkan pada seorang besar dari dua kota besar?’ Mereka bertanya: ‘Dari mana engkau peroleh ini?’ Ini adalah rencana yang engkau rencanakan di kota dan orang lain memberi bantuannya kepadamu. Mereka memandang kepadamu tetapi mereka tidak melihat engkau. Ketahuilah, dunia sudah mati dan Allah men-
ghidupkan kembali dunia. Allah diperuntukkan bagi orang -orang yang berserah diri padaNya. Allah bersama orang bertakwa dan orang yang berbuat baik. Mereka berkata: ‘Ini hanya suatu tipu daya’. Katakan: ‘sekiranya itu dibuat-buat, maka atas akulah dosa beratnya’. Hari ini engkau berada di sisi Kami pada kedudukan mulia dan terpercaya. Rahmat-Ku berada atas engkau di dunia dan dalam urusan agama dan engkau berada di antara orang yang ditolong. Allah memuji engkau dari arasy-Nya. Allah memuji engkau dan berjalan kepada engkau. Dengarlah, bantuan Allah sudah dekat. Permata seperti engkau tidaklah terbuang sia-sia. Kabar suka bagi engkau, ya Ahmad. Engkau tujuan-Ku dan beserta-Ku. Aku-lah Penolong engkau, Aku-lah Penjaga engkau, Aku jadikan engkau pemimpin bagi manusia. Adakah itu mengherankan bagi manusia bahwa Allah itu menakjubkan? Dia memilih yang Dia sukai dari antara hamba-Nya. Dia tidak diminta tanggungjawab atas apa yang Dia lakukan dan mereka dimintai tanggungjawabnya. Ini adalah hari, yaitu Kami putarkandi antara manusia. Mereka berkata: ‘Ini suatu tipu daya yang nyata’. Jika Allah menolong seorang mukmin, maka Dia jadikan pula orangorang yang iri padanya. Katakan: ‘Allah menurunkan wahyu ini’, lalu tinggalkan mereka yang tertipu oleh ulah mereka. Rahasia dari
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
23
Sajian | utama sahabat Allah tidak terhitung. Ramahlah terhadap manusia dan kasihanilah mereka. Engkau berada di tengah mereka seperti kedudukan Musa. Bersabarlahterhadap yang mereka katakan. Serahkan kepada-Ku, hukuman terhadap mereka yang mengingkari karunia. Engkau dari air Kami dan mereka dari fashal (pengecut). Bila dikatakan kepada mereka: ‘Percayalah seperti orang lain telah percaya’, mereka menyahut: ‘Apakah kami akan percaya seperti orang-orang bodoh telah percaya?’. Ingat, merekalah orang-orang bodoh, tetapi mereka tidak menge-
Allah. Itu adalah cobaan dari Allah agar Dia mencintai engkau dengan kecintaan yang besar. Kecintaan dari Allah Yang Maha Kuasa, Yang Maha Mulia, karunia yang tidak terhingga. Ini adalah waktu cobaan, waktu keutamaan. Waktu azab tidak akan dipalingkan dari kaum pendosa. Wahai Jemaat yang terpilih, jangan malas, jangan sedih, engkau akan berada di atas jika engkau adalah orang yang beriman. Mungkin engkau menyukai sesuatu padahal itu akan merusak bagimu, dan mungkin engkau tak suka terhadap sesuatu, padahal itu baik bagimu. Allah mengetahui
“Berpeganglah pada tauhid, berpeganglah pada tauhid, wahai anak‐anak Persia.” tahuinya. Katakan: ‘Jika engkau cinta pada Allah, ikutilah aku, Allah akan cinta padamu. Dikatakan: ‘Berpalinglah kepada Allah’, tetapi engkau tidak berpaling. Dan dikatakan: ‘Lenyapkanlah kebimbangan engkau’, tetapi engkau tidak melenyapkannya. Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan engkau Al-Masih ibnu Maryam. Di sini ada kejahatan, maka sabarlah seperti kesabaran mereka yang berkemauan tinggi. Hancurlah kedua tangan Abu Lahab dan hancurlah ia. Tak pantas baginya untuk masuk ke dalam urusan ini kecuali dengan ketakutan. Apa pun yang menimpa engkau adalah dari 24
semua dan engkau tidak mengetahui. Aku adalah harta tersembunyi dan Aku ingin dikenal. Langit dan bumi adalah massa padat dan Kami memisahkannya. Mereka hanya memperolokkan engkau, dengan berkata: ‘Inikah orang yang dibangkitkan Allah?’. Katakan: ‘Aku hanya seorang manusia seperti engkau. Kepadaku diwahyukan bahwa Tuhan engkau adalah Tuhan Yang Maha Esa, dan semua kebaikan berada dalam Al-Quran. Seumur hidupku, aku berada di antara engkau sebelumnya, tidakkah engkau mendapat informasi tentang itu?’. Mereka berkata: ‘Ini
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Sajian | utama hanya bikin-bikinan’. Katakan: ‘Petunjuk dari Allah adalah petunjuk yang sebenarnya, tanpa kesalahan’. Ingatlah, hanya golongan Allah yang akan menang. Kami telah berikan kepada engkau kemenangan yang jelas supaya Allah mengampuni kelemahan di masa lalu dan masa datang. Tidakkah Allah mencukupi bagi hamba-Nya? Allah membersihkannya dari semua yang mereka katakana dan ia mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Allah akan menggagalkan rencana para pendusta dan Kami menjadikannya tanda bagi manusia dan contoh rahmat dari Kami. Hal itu sudah ditetapkan. Inilah perkataan kebenaran yang engkau sangsikan. Hai Ahmad, rahmat mengalir dari bibir engkau. Kami telah melimpahkan kebenaran, kebijaksanaan, dan rahmat kepada engkau serta memberikan kepada engkau keturunan orang shaleh, maka berdoalah kepada Tuhan engkau dan berilah pengorbanan. Ia yang berkata buruk pada engkau, akan dicabut karunianya, yakni, Tuhan akan meninggalkannya dan ia akan mati dalam keadaan frustasi. Bulan para Nabi akan datang dan engkau akan meraih tujuan engkau. Pada hari itu, kebenaran akan datang dan akan ditampakkan, serta para perugi akan merugi. Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku. Engkau beserta-Ku dan Aku besertamu; rahasia engkau adalah rahasia-Ku. Kami telah
“Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan eng‐ kau Al‐Masih ibnu Maryam.” mengangkat beban dari engkau, yang nyaris mematahkan punggung engkau. Aku meninggikan nama engkau. Mereka mencoba menakuti engkau dengan yang selain Dia; mereka adalah pemimpin orang tidak beriman. Jangan takut, engkau akan ditinggikan. Aku telah menanam bagi engkau pohon rahmat dan kudrat-Ku dengan tangan-Ku sendiri. Allah tidak akan membiarkan terjadi para penentang untuk mengalahkan kaum mukmin. Allah akan menolong engkau dalam berbagai tempat. Allah sudah menetapkan bahwa; Aku dan para rasul-Ku akan menang. Tiada seorang pun yang bisa mengubah perkataan-Nya. Adalah Dia, Allah, yang menjadikan engkau sebagai Al-Masih ibnu Maryam. Katakan: ‘Ini adalah karunia dari Tuhan, aku tidak memerlukan pangkat kehormatan’. Hai Isa, Aku akan mematikan engkau dan mengangkat engkau
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
25
Sajian | utama kepada-Ku serta akan menempatkan mereka yang mengikuti engkau di atas mereka yang ingkar kepadamu, sampai hari kiamat. Allah melihat kepada engkau dengan kaharuman. Mereka berkata: ‘Ya Tuhan, apakah Engkau akan menetapkan para pembuat kekacauan sebagai khalifah?’. Tuhan berfirman: ‘Aku mengetahui apa yang engkau tidak ketahui’. Mereka berkata: ‘Ini adalah kitab yang penuh kufur dan kepalsuan’. Katakan: ‘Ayo, mari kita panggil bersamasama putra kami dengan putra
pada saat Aku ridho kepadamu. Allah akan menjagamu terhadap orang jahat. Mereka mendustakan tanda-Ku dan memperolokolokkannya. Allah akan cukup bagimu terhadap mereka dan akan mengembalikan wanita itu kepada engkau. Ini adalah ketetapan Kami dan Kami akan melaksanakannya. Setelah berbalik, Kami nikahkan dia dengan engkau. Perintah ini dari Tuhan-engkau, maka janganlah menjadi orang yang ragu. Tidak ada perubahan pada per-
“Aku meninggikan nama engkau. Mereka mencoba menakuti eng‐ kau dengan yang selain Dia; mereka adalah pemimpin orang tidak beriman. Jangan takut, engkau akan ditinggikan. Aku telah menanam bagi engkau pohon rahmat dan kudrat‐Ku dengan tangan ‐Ku sendiri. Allah tidak akan membiarkan terjadi para penentang un‐ tuk mengalahkan kaum mukmin. Allah akan menolong engkau dalam berbagai tempat. Allah sudah menetapkan bahwa; Aku dan para rasul‐Ku akan menang.” kamu, putri kami dengan putri kamu, orang-orang kami dengan orang-orang kamu. Kemudian marilah lakukan doa mubahalah supaya kutukan Allah menimpa pada pendusta. Salam atas Ibrahim (yaitu, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad). Kami mengaruniakan persahabatan Kami kepadanya dan melepaskan dari kesedihan. Ini hanya mengenai Kami. Kami yang melakukannya. Hai Daud, berlakulah lemah lembut dan ramah terhadap manusia. Engkau akan wafat 26
kataan Allah. Tuhan engkau pasti akan melaksanakan yang Dia inginkan. Dia akan mengembalikan wanita itu pada engkau. Pada hari itu, bumi akan menjadi bumi yang lain. Ketika nafiri ditiup, tak akan ada lagi hubungan di antara mereka. Dia memberikan tangguh sampai waktu tertentu yang sudah dekat. Bulan para Nabi akan datang dan urusanmu akan menjadi nyata. Ini hari yang berat. Aku telah menyeru Diri-Ku sendiri supaya mengambil keputusan.
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Sajian | utama Kami akan mengembalikannya kepada engkau. Sekiranya ia mencari perlindungan pada engkau, maka berilah perlindungan dan jangan takut; Kami akan memulihkannya pada keadaan semula. Kami telah berikan kepada engkau kemenangan nyata. Hai Nuh, rahasiakanlah mimpi engkau. Dan mereka berkata: ‘Kapan janji ini akan sempurna?’ Katakan: ‘janji Allah adalah benar. Engkau beserta-Ku dan Aku beserta engkau, dan ini hanya diketahui oleh mereka yang diberi kebaikan. Jangan putus asa atas rahmat Allah. Lihatlah Yusuf dan kemenangannya. Allah telah perhatikan kegelisahannya, yaitu Atham (seorang Missionaris Kristen anti Islam di jaman Masih Mau’ud as. hidup), maka Dia tangguhkan azab. Ini adalah jalan dari Tuhan, maka engkau akan melihat tidak aka nada perubahan pada jalan Allah. Jangan kaget dan jangan sedih. Engkau akan berada di atas jika teguh dalam keimanan. Demi Kehormatan dan Kebesaran-Ku, engkau pasti akan berada di atas (unggul). Kami akan menghancurkan penentang engkau sampai berkeping-keping dan rencana mereka tidak akan berhasil. Kami akan bukakan rahasia mereka dan pada hari itu, mereka yang beriman akan gembira, yaitu segolongan mereka yang terdahulu dan segolongan dari mereka yang kemudian. Ini adalah suatu peringatan dan siapa yang mau, silahkan
ambil jalan kepada Tuhannya. Kaum Nasara telah mengubah kenyataan dan Kami akan mengembalikan dengan kehinaan dan kekalahan kepada mereka. Atham akan dimasukan ke dalam api menyala. Kami memberimu kabar suka tentang seorang putra yang gagah, penampakan dari kebenaran seakan -akan Allah turun dari langit. Namanya ialah Immanuel, berarti Tuhan beserta kita. Seorang putra akan dikaruniakan pada engkau dan rahmat Tuhan akan dekat kepada engkau. Cahaya-Ku sangat dekat. Nyatakan: ‘Aku berlindung kepada Tuhan dari kejahatan yang diciptakan. Ia seperti anak sapi tidak bernyawa yang mengeluarkan suara tanpa makna; baginya kesakitan dan azab di dunia ini. (Parsi) Bergembiralah waktu engkau sudah tiba dan jejak kaki kaum Muslim sudah tertanam teguh pada menara tinggi. (Urdu) Tuhan akan menyelesaikan segala urusan engkau dan mengaruniai engkau dengan apa yang kau sukai. Aku akan nampakkan Cahaya-Ku dan akan mengangkat engkau dengan Kekuasaan-Ku dan akan sebarkan karunia engkau, sehingga Raja-raja akan mencari berkat dari pakaian engkau. Seorang pemberi ingat sudah datang ke dunia, dan dunia tidak menerimanya tetapi Tuhan akan menerimanya dan akan memperlihatkan kebenarannya dengan dahsyat. (Anjam-e-Atham, hal. 51-62; Ru-
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
27
Sajian | utama hani Khazain, vol. 11, hal. 74-75)
Penutup Kota Samarkand, yang kini berada di negara Uzbekistan, adalah kota yang memiliki peradaban sama atau lebih tua dengan peradaban lainnya di dunia, seperti Yunani Kuno, Persia Kuno, Romawi Kuno, Mesopotamia dan lain -lain. Dalam buku Khazarian Hebrew Documents of The Tenth Century disebut bahwa penduduk asli Samarkand merupakan keturunan Nabi Nuh as. dari anaknya bernama Japet dengan alur silsilah keluarga yaitu Nuh punya anak Japet, Japet punya anak Gomer, Gomer punya anak Togarma Saya, dan putra kedua Torgama Aku yang bernama Touris atau Tur, yang kemudian menjadi leluhur bangsa Tur atau Turk yang merupakan penduduk asli Asia Tengah, di mana Samarkand berada. Dalam alur sejarahnya yang panjang, bangsa Turk tidak pernah menjadi penguasa di tanah kelahirannya sendiri. Mereka selalu berada di bawah kekuasaan bangsa lain yang lebih besar atau lebih kuat pasukan militernya. Bangsa asing, yang pertama kali menjadi penguasa kota Samarkand adalah bangsa Mede atau Median dari Persia (600 SM). Bangsa Mede ini merupakan keturunan Median, seorang putra Nabi Ibrahim as. dari istri ketiganya yang bernama 28
Ketura (Kejadian 25:1, 2). Keturunan bangsa Mede saat ini berada di sebelah utara Hijaz, Arab Saudi. Setelah Kekaisaran Mede jatuh dan berganti penguasa baru dari suku bangsa Persia lainnya, yaitu suku Akhemenid (550-330 SM), kota Samarkand kembali dikuasai bangsa asing. Begitu pula pada jaman Pra-Islam, bangsa Persia dari suku Sasania berhasil menguasai Samarkand pada tahun 224 M sampai 651 M. Pada masa peradaban Islam, kota Samarkand mulai dikuasai sejak jaman Bani Umayyah berkuasa di kawasan Timur Tengah, Asia Tengah dan sekitarnya dibawah kepemimpinan Muawiyah bin Abu Sufyan, akan tetapi penguasaan secara penuh secara politik terjadi pada masa Abdul Malik bin Marwan. Pada masa awal Islam dipeluk oleh bangsa Persia, asimilasi antara orang-orang Arab yang berasal dari keturunan Nabi Muhammad saw. dengan bangsawan Persia terjadi. Hal ini berpengaruh pada lahirnya gelar-gelar khusus yang disematkan kepada keturunan bangsawan Persia yang menikah dengan bangsa Arab, khususnya keturunan Nabi Muhammad saw. dari Siti Fatimah yang berputrakan Husein. Dalam buku The Sayyid karya Al- Sayyid Sadiq Al- Hossaini AlEshkevari dijelaskan bahwa anak keturunan Husein ra. yang bergelar Sayyid (laki-laki) jika menikah dengan perempuan bangsa Persia maka anak keturunannya bergelar
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Sajian | utama
dengan mengikuti gelar sang ayah, yaitu sayyid untuk anak laki-laki dan sayyidah untuk anak perempuan. Hal ini dikarenakan berdasar tradisi bangsa Arab, gelar keturunan itu hanya melekat dan diturunkan kepada anak laki-laki saja. Adapun jika seorang Sayyidah menikah dengan seorang laki-laki Persia maka anak-anaknya akan bergelar mirza (laki-laki) dan mirziya (perempuan). Dalam perkembangan selanjutnya, Samarkand berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Mongol pimpinan Genghis Khan. Pada masa Samarkand ditaklukan oleh pasukan Mongol tersebutlah nama Qarchar Barlas (Karachar), seorang pemimpin perang dari klan Barlas yang merupakan putra Jendral Bodonchir atau Bodon Achir, pan-
glima perang Mongol yang legendaris. Sebagai hadiah atas jasa dan kesetiaannya kepada Kekaisaran Mongol, Qarchar Barlas mendapat daerah kekuasaan yang meliputi daerah-daerah yang saat ini dikenal dengan Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgistan, dan Turkmenistan. Qarchar Barlas kemudian masuk Islam, dan dikenal sebagai Muslim pertama bangsa Mongol. Sejak itu klan Barlas dikenal sebagai klan Mongol yang beragama Islam. Sebagai pemegang pemerintahan yang resmi di kawasan Asia Tengah, klan Barlas dari bangsa Mongol banyak menguasai jabatan -jabatan strategis yang membuat mereka menjadi kaum bangsawan (elit) di Samarkand. Sementara itu,
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
29
Sajian | utama kaum bangsawan Persia yang bergelar Mirza serta para Sayyid dan Sayidah keturunan Nabi Muhammad saw. masih mendapat kedudukan terhormat di kawasan Asia Tengah. Akhirnya, melalui jalur pernikahan antara bangsawan Mongol dari klan Barlas dengan bangsawan Persia keturunan Sayyid dan Sayidah maka gelar-gelar mirza dan baig diadopsi juga oleh para keturunan Persia-Mongol itu. Pada tahun 1370, Kekaisaran Mongol yang berada di daratan China yang didirikan Khublai Khan ditaklukan oleh pasukan Kaisar Ming. Kesempatan itu diambil oleh Timur Leng dengan mendirikan kerajaan baru bernama Dinasti Timurid. Berdirinya kerajaan baru di Asia Tengah yang diperintah oleh Dinasti Timurid menjadikan kerajaan itu sebagai kerajaan pertama yang didirikan bangsa Persia-Mongol, namun dalam prakteknya tradisi Persia-nya sangat kuat, seperti misalnya bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Persia, bukan bahasa Mongol. Hal ini justru menjadi tanda bahwa Dinasti Timurid itu merupakan kerajaan yang didirikan oleh keturunan Nabi Muhammad saw. dari turunan seorang Sayyidah yang menikah dengan seorang bangsawan Persia. Dinasti Timurid pun menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan Islam terbesar di Asia Selatan, yaitu Kerajaan Mughal. Dan di masa kerajaan ini berkuasa muncul sebuah daerah baru yang kemudian 30
dikenal sebagai Qadian yang pertama kali dipimpin oleh bangsawan Persia-Mongol keturunan Nabi Muhammad saw. yang bernama Mirza Hadi Baig. Pada tanggal 13 Februari 1835, di Qadian lahir Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. yang merupakan keturunan kelima dari Mirza Hadi Baig. Pada tahun 1896, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. mendapat wahyu dari Allah Ta’ala yang berisikan pengangkatan beliau as. sebagai Isa Al-Masih yang Dijanjikan, sesuai dengan yang dikabar-gaibkan oleh Nabi Suci Muhammad saw. . Dalam wahyu itu pun disebutkan bahwa beliau itu adalah orang Persia, namun jalur leluhur beliau as. yang berasal dari bangsa Persia itu diputus oleh Allah Ta’ala dan untuk di masa yang akan datang beliau as. dijadikan-Nya sebagai leluhur bagi keturunannya. Ketika Nabi Muhammad saw. bersabda bahwa nanti iman akan terbang ke Bintang Tsurayya dan seseorang yang berasal dari keturunan Persia akan mengembalikannya, maka itu memberi pemahaman bahwa ajaran Islam sesungguhnya kelak akan dikenalkan kembali oleh seorang individu suci, Pengikut Sejati Nabi Muhammad saw. yang memiliki leluhur dari bangsa Persia. Realisasi hadits tersebut tergenapi dalam diri Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. setelah mendapat wahyu dari Allah Ta’ala, yang isinya seperti tercantum di atas.
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Sajian | utama Turunnya wahyu tersebut, menjadi takdir terciptanya langit dan bumi baru bagi Islam. Sejak saat itu, Allah berkehendak Islam akan menang dengan prantaraan para keturunan rohani Hadhrat Ahmad as. . Terbukti, hingga saat ini, betapa pun kerasnya perlawanan, betapa liciknya penyerangan dan betapa besarnya dana untuk menghambat kerja Jemaat Ahmadiyah dalam mengenalkan Islam Sejati yang sesuai dengan ajaran suci Nabi Muhammad saw. , semuanya menjadi sia-sia. Tidak ada satu pun kekuatan di dunia ini yang berhasil menghambat pengkhidmatan suci bagi Islam dari para pengikut Hadhrat Ahmad as. yang ada di seluruh dunia. Langit dan bumi baru telah tercipta, dan masa depan Islam semakin gemilang dari hari ke seharinya berkat kerja keras para Ahmadi. Takdir kemenangan Islam yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala berada dibahwa tanggung jawab dan pengkhidmatan para Ahmadi. Insya Allah. Sukma wfa [][].
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Referensi: 1. Adamson, Ian (2014). Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian. Bandung: Neratja Press, 2014. 2. Al- Eshkevari, Al- Sayyid Sadiq Al- Hossaini Al- Eshkevari. Titles of Sayyids.
10.
Translated by: Mehdi Sajjadi. HA., Maulana Mohammad Sadiq (1993). Menyingkap Kekaburan Tentang Al-Masih dan Al Mahdi. Bogor: Wisma Damai, Juli 1993. Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Al Quran dengan Terjemahan & Tafsir Singkat Bahasa Indonesia. Bandung: Neratja Press, 2014. Khan, Chaudhry Muhammad Zafrullah Khan (1976). Tadzkirah. Inggris: Islam International Publications Ltd. Pritsak O. & Golb. N: Khazarian Hebrew Documents of the Tenth Century, Ithaca: Cornell Univ. Press, 1982. Shahid, Dost Mohammad. Taareekhe–Ahmadiyyat India: Nazarat Nashro Ishaat Qadian, 2000 & 2007. Sampson, Gareth C. (2008). The Defeat of Rome: Crassus, Carrhae and the Invasion of the East. Pen & Sword Books Limited. Republika Online (2013). Samarkand Permata dari Timur. Dari http:// www.republika.co.id/berita/ d u n i a - i s l a m / khazanah/12/03/13/m0tfgvsamarkand-permata-dari-timur -1. Republika Online (2011). Daulah Umayyah: Abdul Malik bin Marwan (685-705 M), Ayah Para Khalifah
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
31
Sajian | utama
Bukti Kemengan Ahmadiyah (2011). Dari http:// www.republika.co.id/berita/ d u n i a - i s l a m / khazanah/11/04/22/lk1d8hdaulah-umayyah-abdul-malikbin-marwan-685705-m-ayahpara-khalifah. 11. Multazam (2014). Studi Kawasan Islam di Asia Tengah (2008). Dari http://multazameinstein.blogspot.com/2014/08/ studi-kawasan-islam-di-asiatengah.html. 12. Majalah Alkisah. Islam di Uzbekkistan: Cahaya Islam di Asia Tengah. Dari http:// majalah-alkisah.com/ index.php/dunia-islam/3327islam-di-uzbekistan--cahaya32
islam-di-asia-tengah-bagian-2. 13. Kisah Muslim. Qutaibah bin Muslim: Sang Penakluk Daratan Cina. Dari http:// kisahmuslim.com/qutaibah-binmuslim-sang-penakluk-daratan -cina. 14. Asia Tengah. Dari http:// id.wikipedia.org/wiki/ Asia_Tengah. 15. Sejarah Samaniyah. Dari http://id.wikibooks.org/wiki/ Asia_Tengah_Pra-1500/ Sejarah/Samaniyah. 16. Samarkand. Dari http:// en.wikipedia.org/wiki/ Samarkand. 17. Turkish People. Dari http:// en.wikipedia.org/wiki/
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Sajian | utama
18.
19. 20. 21.
22. 23. 24. 25.
26. 27. 28.
Turkish_people. Genetic History of The Turkish People. Dari http:// en.wikipedia.org/ w i k i G e netic_history_of_the_Turkish_p eople. Madyan. Dari http:// id.wikipedia.org/wiki/ Madyan. Koresh yang Agung. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/ Koresh_yang_Agung. Sejarah Kekaisaran Akhemenia. Dari http:// id.wikibooks.org/wiki/ Sejarah_Kekaisaran/ Akhemenia. Sasanian Empire. Dari http:// en.wikipedia.org/wiki/ Sasanian_Empire. Khosrau II. Dari http:// en.wikipedia.org/wiki/ Khosrau_II. Kekhalifahan Umayah. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/ Kekhalifahan_Umayyah. Perkembangan pada Masa Bani Umayyah. Dari http:// www.academia.edu/6238171/ P E R K E M B A N GAN_PADA_MASA_BANI _UMAYYAH. Khorasan Raya. Dari http:// id.wikipedia.org/wiki/ Khorasan_Raya. Husein bin Ali. Dari http:// id.wikipedia.org/wiki/ Husain_bin_Ali. Sunan Gresik. Dari http:// id.wikipedia.org/wiki/
29.
30. 31. 32. 33.
34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Sunan_Gresik. Abdul Malik bin Marwan. Dari http://id.wikipedia.org/ w i k i / Abdul_Malik_bin_Marwan. Qutayba bin Muslim. Dari http://en.wikipedia.org/wiki/ Qutayba_ibn_Muslim. Saman Khuda. Dari http:// en.wikipedia.org/wiki/ Saman_Khuda. Samanid Empire. Dari http:// en.wikipedia.org/wiki/ Samanid_Empire. Samanids. Dari http:// www.iranchamber.com/ history/samanids/ samanids.php. Genghis Khan. Dari http:// en.wikipedia.org/wiki/ Genghis_Khan. Barlas. Dari http:// en.wikipedia.org/wiki/Barlas. Khanate. Dari http:// en.wikipedia.org/wiki/ Khanate. Timurid Dinasty. Dari http:// en.wikipedia.org/wiki/ Timurid_dynasty. Dinasti Timuriyah. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/ Dinasti_Timuriyah. Ilyas Khoja. Dari http:// en.wikipedia.org/wiki/ Ilyas_Khoja. Mirza. Dari http:// en.wikipedia.org/wiki/Mirza.
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
33
Karya: Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani as. Bagian 3
Penterjemah: Ridwan Buton*
BAB KETIGA PERIHAL ORANG-ORANG YANG MEMPEROLEH WAHYU DARI ALLAH TA’ALA SECARA SEMPURNA DAN BERSIH; MEREKA MEMPEROLEH BAGIAN MULIA UNTUK BER-MUKĀLAMAH DAN BER-MUKHĀTABAH SECARA SEMPURNA; MEREKA MELIHAT RU’YĀ-RU’YĀ YANG BENAR SEPERTI FALAQ SUBUH; MEREKA MEMILIKI HUBUNGAN KECINTAAN DENGAN ALLAH TA’ALA SECARA SEM34
PURNA DAN LENGKAP; MEREKA MASUK DALAM API CINTA-NYA SERTA MEMBAKAR WUJUD NAFSU MEREKA DENGAN NYALA CAHAYA DAN WUJUD ITU MENJADI ABU Ketahuilah, bahwa Allah adalah Zat Yang Maha Penyayang dan Maha Mulia. Orang yang kembali kepada-Nya dengan kejujuran dan kemurnian, akan Allah zahirkan untuknya kejujurannya dan kemurniannya [dalam corak] yang lebih banyak. Orang yang melangkah ke arah-Nya dengan hati yang jujur,
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Haqiqatul Wahyi tidak akan disia-siakan. Allah akan berlaku dengan akhlak yang sangat luhur untuk menzahirkan kecintaan, kesetiaan, mata air karunia (faid),− ihsān (kebajikan), dan tajalliyāt (penampakan kebesaranNya). Akan tetapi, hal itu tidak akan disaksikan secara sempurna melainkan oleh orang yang dibuat fanaa dalam mencintai-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penyayang dan Mahamulia. Demikian pula Dia pun Mahakaya dan Zat Yang darinya dimintai kekayaan. Oleh karena itu, orang yang mati di dalam jalan-Nya akan memperoleh kehidupan dari-Nya dan orang yang menghilangkan segala sesuatu demi Dia akan memperoleh in‘ām (hadiah) dari langit. Sesungguhnya orang-orang yang membangun hubungan yang sempurna dengan Allah Ta’ala, sangat menyerupai orang yang pertama-tama ia melihat nyala api dari kejauhan kemudian ia mendekatinya sampai masuk ke dalamnya lalu seluruh tubuhnya terbakar dan tidak ada yang tersisa selain api. Demikianlah keadaan orang yang memiliki hubungan yang sempurna. Hari demi hari ia mendekati Allah Ta’ala sehingga ia memasukan seluruh wujudnya ke dalam api hubb Allāh (cinta Allah) dan jiwanya terbakar dengan nur itu dan ia menjadi debu dan api menempati posisinya. Itulah dzarwah kecintaan Allah Ta’ala. Sesungguhnya tanda terbesar bagi seseorang yang memiliki hubungan dengan Allah Ta’ala adalah di
dalam dirinya mengalir sifat-sifat Ilāhiyyah dan keadaan yang baru terbentuk di dalam dirinya sesudah ia membakar kotoran-kotoran basyariyyah dengan pancaran nur dan pada dirinya terbentuk kehidupan baru yang benar-benar beda dengan kehidupan yang dulu. Ketika besi diletakkan di dalam api dan api benar-benar telah membakarnya, maka ia akan benarbenar berbentuk seperti api. Akan tetapi, besi tersebut tidak bisa disebut api, sekalipun ia memperlihatkan sifat-sifat api. Demikian pula secara sempurna, orang yang ditutupi oleh pancaran cinta Ilahi dari ujung kepala sampai ujung kaki, maka ia akan menjadi mazhār (penampakan) kebesaran Ilahi. Akan tetapi, tidak bisa kita katakan bahwa dia adalah Tuhan, sebaliknya ia senantiasa menjadi ‘abd (hamba) yang ditutupi oleh api. Sesudah ia diselimuti api, di dalam dirinya akan terbentuk ribuan tanda-tanda kecintaan yang sempurna. Tidak akan ada satu tanda [yang samar] sehingga dikuatirkan tanda itu menjadi samar terhadap seorang intelek yang mencari kebenaran. Justru, hubungan itu akan dikenal dari sekian ratus tandatanda. Dan dari antara tanda itu adalah bahwa Allah Ta’ala akan mengalirkan pada lidahnya, sekarang dan nanti, kalam-Nya yang fasih dan manis yang mengandung keagungan dan keberkatankeberkatan Ilāhiyyah dan kekuatan yang sempurna tentang hal gaib
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
35
Haqiqatul Wahyi serta akan disertai dengan sebuah nur yang akan membuktikan bahwa ini adalah hal yang pasti, bukan perkara dugaan, cahaya rabbāniy akan menyertainya dan terbebas dari berbagai aib. Dalam sebagian besar waktu dan kesempatan, kalam ini akan mengandung nubuatan-nubuatan yang besar yang mencakup wilayah yang luas dan universal. Tidak ada bandingannya dalam hal kualitas dan kuantitas serta tidak ada seorang pun yang mampu untuk mendatangkan padanannya. Dan nubuatan-nubuatan itu sarat dengan kebesaran Ilahi dan daripadanya wajah Allah akan terlihat karena kekuatannya yang sempurna. Nubuatan-nubuatannya tidak seperti ramalan-ramalan para ahli nujum. Bahkan di dalamnya akan diperlihatkan tanda-tanda kecintaan dan pengabulan Ilahi serta akan dipenuhi dukungan dan pertolongan Tuhan. Sebagian nubuatan-nubuatannya tentang dirinya, sebagiannya mengenai anak-anaknya, sebagian tentang teman-temannya, sebagian tentang musuh-musuhnya, dan yang lainnya mengenai dunia secara keseluruhan, serta darinya pula ada yang mengenai isteri-isterinya dan orang-orang yang dimilikinya. Hal -hal yang tidak dibukakan kepada yang lain akan dibukakan kepadanya dan di dalam nubuatannubuatannya pintu-pintu gaib yang tidak terbuka untuk orang yang lain akan dibukakan. Kalam Allah akan diturunkan atasnya sebagai36
mana diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya yang suci dan akan menjadi kalam yang meyakinkan dan terbebas dari berbagai dugaan. Lidahnya akan dianugerahi kemuliaan, manakala kepadanya dialirkan kalam yang tiada tara bandingannya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dunia tidak mampu melawannya. Matanya akan dianugerahi kekuatan menerima kasyaf-kasyaf sehingga ia melihat perkara-perkara yang sangat halus maupun sangat tersembunyi. Pada banyak kesempatan, kalimat-kalimat yang tertulis disodorkan kepadanya dan ia bisa bertatap muka dengan orang-orang yang sudah mati seperti bertatap muka dengan orang-orang yang hidup. Kebanyakan apa yang digambarkan ke dalam matanya adalah segala sesuatu yang sebenarnya jauhnya ratusan mil tapi seakan-akan hal itu ada di bawah telapak kakinya. Demikian pula telinganya akan dianugerahi kekuatan untuk mendengar hal-hal gaib, sehingga di banyak kesempatan, ia mendengar suara para malaikat dan dengan mendengarnya ia menjadi tenteram di dalam keadaan-keadaan genting. Yang paling menakjubkan dari hal itu adalah kadang-kadang suara benda-benda mati, pohonpohon, dan hewan-hewan pun sampai kepadanya. Falsafi ko munkir-e-hannaanah ast, Az hawas anbiya’ beghaanah ast (Sesungguhnya filsuf yang mengingkari tangisan sebuah
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Haqiqatul Wahyi batang, tidak akan bisa memahami suara-suara batin para nabi) Demikian pula hidungnya dianugerahi kemampuan mencium semerbak bau-bauan gaib sehingga sering kali ia mampu mencium hal -hal yang akan berlangsung seperti halnya ia merasakan bau busuk dari kemalangan yang akan datang. Melalui jalan ini kalbunya dianugerahi kekuatan firasat dan dilontarkan ke dalam hatinya banyak perkara dan ia membuktikan kebenarannya. Nah, demikianlah setan diharamkan dari menguasainya sebab dalam wujud orang tersebut tidak ada bagian untuk setan. Dan oleh karena wujudnya fanā’ fi Allāh hingga mencapai derajat tertinggi, maka lidahnya akan senantiasa menjadi lidah Allah dan tangannnya akan menjadi tangan Allah. Dalam kondisi ini semua yang mengalir dari lidahnya bukan dari keinginan hawa nafsunya, melainkan dari sisi Allah Ta’ala – sekalipun ia tidak menerima ilham dalam corak khusus – sebab keadaan jiwanya telah terbakar secara total dan secara spontan maut merupakan eksistensinya yang paling rendah, lalu ia dianugerahi satu kehidupan baru yang di dalamnya setiap saat nur-nur Ilahi akan dipantulkan. Demikian pula pada dahinya akan dianugerahi sebuah nur yang tidak akan diberikan kepada seorang pun kecuali kepada orangorang yang sangat mencintai Allah, dan di beberapa kesempatan
khusus nur tersebut akan memancar hingga mencapai derajat yang akan dirasakan juga oleh orangorang kafir, dan khususnya ketika orang-orang ini disakiti dan mereka bertawajuh kepada Allah Ta’ala untuk meraih pertolonganNya. Jadi, sesungguhnya waktu menghadap kepada Allah Ta’ala merupakan waktu yang khas untuk mereka, sehingga nur Allah muncul pada dahi mereka. Demikian juga, pada tangan dan kaki mereka bahkan seluruh tubuh mereka akan diletakkan keberkatan sehingga pakaian yang mereka pakai menjadi barang yang diberkati. Dan jika mereka menyentuh seseorang dengan tangan mereka, sering kali akan menjadi sebab untuk hilangnya penyakit ruhani dan jasmani orang tersebut. Demikian juga Allah akan memberkati tempat tinggal mereka sehingga tempat itu terjaga dari berbagai bala dan dilindungi oleh para malaikat, dan pada kota-kota mereka dan kampung-kampung mereka akan diletakkan keberkatan dan keistimewaan serta tanah yang dipijak oleh telapak kaki mereka akan diberkati. Demikian pula, sering kali seluruh impian-impian mereka akan mengambil corak nubuatan, yakni jika di dalam diri mereka terbentuk sebuah harapan yang bergejolak, baik dalam urusan sesuatu makanan, atau minuman, atau pakaian, atau, ru’yā-nya harapanharapan itu pula akan mengambil corak nubuatan. Dan ketika di
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
37
Haqiqatul Wahyi dalam hati mereka lahir sebuah keinginan yang kuat dalam sesuatu hal yang sedang dihadapi, apa yang mereka inginkan itu akan disediakan bagi mereka. Demikian pula sesungguhnya ridha mereka dan kemarahan mereka pun di dalamnya terkandung corak nubuatan. Jika mereka sangat menyenangi seseorang, hal itu akan menjadi kabar gembira bagi kemajuan orang tersebut di masa yang akan datang. Dan orang yang sangat mereka murkai akan menjadi sebuah dalil atas kehancuran dan kebinasaan orang tersebut di masa yang akan datang. Oleh sebab wujud mereka fanā’ fi Allāh, maka mereka akan senantiasa berada di dalam pelukan Allah sehingga ridha mereka adalah ridha Allah dan kemarahan mereka adalah kemarahan Allah. Keadaan ini tidak sekonyong-konyong terjadi pada mereka dengan mengerahkan kekuatan diri mereka, melainkan ini berasal dari sisi Allah. Demikian pula sesungguhnya doa mereka dan tawajuh mereka pun tidak seperti doa-doa dan tawajjuhāt yang biasa-biasa saja, melainkan di dalamnya terkandung pengaruh yang sangat kuat. Tidak diragukan bahwa apabila mereka menyampaikan nasehatnasehat mereka – dengan memenuhi syarat-syarat – untuk menghilangkan bala, maka sesungguhnya Allah akan menghilangkan bala itu, baik ia turun untuk seseorang atau untuk banyak orang; atau 38
untuk satu negeri atau satu kerajaan dari antara sekian kerajaan. Kecuali, jika qadā’ tersebut adalah qadā’ mubram yang tidak bisa ditolak. Pada dasarnya dalam perkara itu, mereka memfanakan wujud mereka sehingga sering kali terjadi kesesuaian antara keinginan mereka dengan keinginan Allah Ta’ala. Namun, ketika perhatian mereka mengarah dengan fokus dan penuh ketegasan hingga bala menjadi hilang, dan tersedia bagi mereka untuk menghadap Allah dengan penuh kepedihan dan penuh pengharapan, maka sesungguhnya Allah Ta’ala akan memberikan jawaban terhadap mereka sebagaimana sunnah-Nya berlaku dan doa doa mereka tidak akan ditolak. Dalam beberapa kesempatan, doa mereka tidak dikabulkan untuk membuktikan eksistensi mereka sebagai ‘ibād (hamba) sehingga pada pandangan orang-orang jahil mereka tidak akan dianggap sebagai sekutu-sekutunya Allah. Seandainya bala datang secara tiba-tiba dan karenanya nampak adanya jejak-jejak kematian, maka adab yang sejalan orang-orang yang diterima di hadirat Allah adalah dalam kondisi demikian mereka akan mencari perlindungan dengan berdoa dan sabar. Sebab merupakan sunatullah yang bersifat umum bahwa bala itu tidak akan bisa ditangguhkan. Sesungguhnya waktu yang paling baik untuk berdoa adalah sebelum benar-benar jelas nampak tanda-tanda putus asa dan putus harapan dan sebelum
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Haqiqatul Wahyi muncul tanda-tanda yang jelasjelas menunjukkan bahwa bala itu telah berada di muka pintu-pintu, bahkan [sebelum] ia datang hingga batas tertentu. Sebab, dari antara sunah Allah adalah manakala Dia berkehendak untuk memperlihatkan turunnya bala, maka tidak ada yang bisa menghalangi kehendakNya itu. Memang benar, kebanyakan dari doa-doanya orang-orang makbul itu dijawab, bahkan sebenarnya mukjizat terbesar mereka adalah terkabulnya doa. Jadi, manakala muncul di dalam hati mereka kerisauan hebat di saat berkecamuknya musibah, mereka akan bertawajuh kepada Allah Ta’ala untuk berdoa dengan penuh keperihan, sehingga Allah mengabulkan doa mereka. Di saat musibah itu tangan mereka menjadi seperti tangan Allah. Sesungguhnya Allah Ta’ala bagaikan khazanah yang tersembunyi dan Dia akan memperlihatkan wajahNya melalui orang-orang makbul yang kamil. Sesungguhnya ayatayat Allah akan dizahirkan ketika orang-orang makbul disakiti. Setiap kali tindakan menyakiti mereka melampaui batas, mereka menjadi sangat dekat dengan Tanda yang berasal dari Allah, ketika Tanda itu ada pada pintupintu. Sebab, mereka adalah suatu kaum yang dicintai Allah Ta’ala yang kedudukannya melebihi cintanya seseorang kepada anak keakungannya. Mereka yang menjadi milik Allah dengan sepenuh hati, Allah akan memperlihatkan
hal-hal luar biasa kepada mereka dan Dia akan memperlihatkan kekuatan-Nya seperti seekor singa yang bangun dari tidurnya. Sesungguhnya Allah itu Maha Tersembunyi tapi Dia akan memperlihatkan wujud-Nya kepada mereka ini. Dia tersembunyi dalam ribuan tirai, tapi Dia akan menampakkan wajah-Nya kepada kaum ini. Haruslah diingat juga, bahwa pemikiran bahwa semua doa orang -orang yang makbul itu pasti diijabah adalah pemikiran yang benarbenar keliru. Tapi, yang sebenarnya adalah hubungan Allah dengan orang-orang makbul itu hanyalah hubungan pertemanan. Sehingga dalam beberapa kesempatan doa-doa mereka dikabulkan dan kadang-kadang Dia menginginkan dari mereka untuk tunduk terhadap kehendak-Nya. Inilah yang terjadi dalam pertemanan seperti yang kalian saksikan. Yakni, satu ketika seorang teman tunduk terhadap keinginan temannya dan ia berbuat seperti yang dikehendaki temannya itu. Kemudian, pada kali yang lain datanglah waktu yang ia inginkan dari temannya untuk menuruti keinginannya. Ke arah itulah yang diisyaratkan Allah Ta’ala di dalam AlQuran yakni ketika Dia berjanji kepada orang–orang mukmin bahwa doa mereka pasti diijabah. Dia berfirman:
ِ ْ أُ ْدﻋُﻮﻧِﻲ أ ﺐ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ْ َﺳﺘَﺠ ْ ْ
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
39
Haqiqatul Wahyi “Berdoalah kepadaku, Aku akan menjawab doa kalian” [QS 40:61) Serta di tempat lain Dia mengajarkan kesabaran dan ridha akan Qadā’ dan Qadar-Nya. Dia berfirman:
ٍ َ ِوﻟَﻨﺒـﻠُﻮﻧﱠ ُﻜﻢ ﺑ ِ ْﺠ ْﻮِع ُ ﺸ ْﻲء ﱢﻣ َﻦ اﻟْ َﺨ ْﻮف َواﻟ ْ َ َْ َ ِ ِ ٍ َوﻧَـ ْﻘ ِ ﺺ ﱢﻣ َﻦ اْﻷ ََ◌ ْﻣ َﻮال َو اْﻷَﻧْـ ُﻔ ﺲ َو اﻟﺜ َﱠﻤ َﺮات َو ِ اﻟﱠ ِﺬﻳْﻦ إِ َذا أَﺻﺎﺑـ ْﺘـ ُﻬﻢ ﱡﻣ-ﺼﺎﺑِ ِﺮﻳْﻦ ﺑَ ﱢ ﺼ ْﻴﺒَﺔٌ ﻗﺎَﻟ ُْﻮا ْ ََ َ َ ﺸ ِﺮ اﻟ ﱠ ِ ِ ﷲ وإِﻧﱠﺎ إِﻟ َْﻴ ِﻪ ر اﺟﻌُ ْﻮ َن َ إِﻧﱠﺎ َ “Dan pasti akan Kami uji kalian dengan sesuatu ketakutan, kelaparan, dan kekurangan harta, jiwa dan buahbuahan. Dan (wahai Muhammad) sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar. Yaitu mereka yang ketika ditimpa musibah, mereka berkata: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami akan kembali.” [QS 02:156-157]. Maka dengan membaca dua ayat ini secara beriringan, jelaslah nyatanya Sunatullah dalam doadoa dan substansi hubungan antara Tuhan dan hamba-Nya. Aku berpandangan, adalah pantas kalau aku berkali-kali mengatakan: “Seyogianya seorang jahil tidak menyangka bahwa selama orang lain melihat ru’yā dan kasyaf serta memperoleh ilhamilham dan mereka memberikan andil dalam sebagian besar hal-hal yang ada dalam buku ini, yakni seputar orang-orang yang sem40
purna dalam keimanan dan kecintaan kepada Allah dan orang-orang yang menduduki tingkatan yang ketiga; maka tidak ada dasar untuk membedakan antara dua golongan itu. Meskipun kami telah menghilangkan was-was ini secara berkalikali dan berulang-ulang akan tetapi seiring dengan hal itu kami katakan lagi bahwa ada perbedaan besar antara kaum yang makbul dengan orang-orang selain mereka. Kami telah menguraikan sebagiannya dalam buku ini juga. Adapun perbedaan besar dari segi tanda-tanda samawi, yaitu bahwasanya hambahamba Allah yang makbul, mereka ditenggelamkan dalam cahayacahaya kesucian dan jiwa-jiwa mereka dibakar dengan api kecintaan, dan mereka menjadi unggul atas selain mereka dalam segala perkara, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Ayat-ayat Allah dalam jumlah yang banyak akan zahir untuk mendukung mereka dan menolong mereka, yang mana tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa mendatangkan bandingannya, sebab mereka, sebagaimana telah kami uraikan sebelumnya, adalah mazhar yang sempurna untuk memperlihatkan Wajah Allah Ta’ala dan mereka akan memperlihatkan kepada manusia Tuhan yang Maha tersembunyi, dan Allah Ta’ala peran-Nya adalah menzahirkan mereka. Sebelumnya kami telah mengatakan bahwasanya orang-orang
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Haqiqatul Wahyi yang mempunyai bagian dari Tanda-tanda samawi terdiri dari tiga macam. Pertama: Mereka yang tidak memiliki keistimewaan personal dan tidak memiliki hubungan dengan Allah Ta’ala, tapi mereka melihat – karena diformat oleh otak mereka melalui cara ini – ru’yā sālihah dan kasyaf sādiqah yang padanya tidak ditemukan tandatanda pengabulan dan kecintaan serta tidak memberikan manfaat kepada mereka sedikit pun. Sebenarnya ribuan orang-orang jahat dan bertingkah laku buruk, orangorang fasik dan orang-orang fājir bersekutu dengan mereka dalam ru’yā dan ilhāmāt yang berbau sangat busuk itu. Bila diperhatikan, seringkali sulūk mereka tidak terpuji meskipun mereka menerima ru’yā dan ilhāmāt, atau, minimal keadaan iman mereka lemah sekali, sampai-sampai mereka tidak mampu mengambil kesaksian yang benar dan mereka tidak takut kepada Allah seperti mereka takut kepada dunia. Mereka tidak memutuskan hubungan mereka dengan orang-orang jahat dan mereka tidak mampu memberikan kesaksian yang benar karena takut akan dihukum oleh orang-orang terkemuka. Diri mereka dikuasai oleh kemalasan dan kelemahan dalam urusan agama hingga mencapai posisi terparah, dan siang malam mereka tenggelam dalam urusan-urusan dunia. Dan dengan sengaja mereka bertopang pada kedustaan dan ke-
bohongan, serta mereka meninggalkan kebenaran dan dalam setiap langkah mereka melakukan pengkhianatan. Pada sebagian mereka ditemukan kebiasaan yang lebih buruk dari hal itu disebabkan mereka tidak menghindarkan diri dari kefasikan dan kefajiran serta mereka melakukan amalan yang tidak disyariatkan semata-mata demi mencari dunia. Sebagaimana keadaan akhlak yang dimiliki sebagian mereka sangat parah dan mereka telah menjadi personifikasi kedengkian, bakhil, memuji diri sendiri, sombong dan tipu daya. Dan dari mereka muncul berbagai segala macam perbuatan rendah dan dalam diri mereka terdapat berbagai macam perbuatan kotor yang sangat memalukan. Yang mengherankan dalam perkara ini adalah bahwa sebagian mereka tidak melihat selain ru’yā-ru’yā sayyi’ah (mimpi-mimpi jahat), tapi mimpi-mimpi itu terbukti. Seakanakan otak mereka tidak diciptakan selain untuk melihat mimpi-mimpi jahat dan nahas. Mereka tidak melihat mimpi-mimpi yang di dalamnya ada kebaikan bagi mereka yang akan memperbaiki dunia mereka atau memperoleh apa yang mereka cari. Dan tidak pula mereka melihat mimpi yang mengandung kabar gembira bagi orangorang selain mereka. Perumpamaan ru’yā-ru’yā mereka – termasuk dalam tiga macam yang telah aku uraikan sebelumnya – seperti orang yang menyaksikan
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
41
Haqiqatul Wahyi asap dari kejauhan tapi ia tidak melihat nyala api serta tidak merasakan panasnya. Sebab, orangorang semacam mereka sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Allah Ta’ala dan mereka tidak memiliki bagian dalam perkaraperkara ruhani selain asap yang tidak memiliki nyala. Kedua dari antara orang yang melihat ru’yā-ru’yā atau yang memperoleh ilhāmāt adalah mereka yang memiliki hubungan dengan Allah Ta’ala hingga batas tertentu, akan tetapi hubungan itu tidak sempurna. Maka perumpamaan ru’yā-ru’yā mereka atau ilham-ilham mereka – dari segi materi – seperti orang yang melihat nyala api dari kejauhan di tengah malam gulita lagi dingin lalu ia mengambil manfaat dari nyala api itu, sehingga ia tidak melalui jalan yang terdapat lobang, duri, batu, ular dan binatang-binatang buas berbahaya. Namun, kemampuan yang berasal dari nyala api ini tidak akan bisa menyelamatkannya dari kedinginan dan kebinasaan. Apabila ia tidak sampai pada kehangatan yang ada di sekitar api itu, tentu ia akan binasa seperti orang yang berjalan di tengah gelap gulita. Ketiga: Orang-orang yang memperoleh ru’yā-ru’yā dan ilhāmāt yaitu orang-orang yang ru’yā dan ilham-ilham mereka berisi persis dengan kesaksian materi; dimana ia benar-benar melihat nyala api di tengah malam gelap gulita lagi din42
gin dan ia berjalan menuju nyala api itu. Tidak hanya itu, bahkan ia pun masuk ke tengah-tengah panasnya api dan ia terbebas dari bahaya kedinginan secara total. Derajat inilah yang dicapai oleh orang-orang yang membakar pakaian hawa nafsu dengan api kecintaan terhadap Allah dan mereka memilih kehidupan pahit demi Dia. Sesungguhnya mereka melihat kematian di hadapan mereka dan cepat-cepat mereka memilihnya untuk diri mereka. Mereka menerima segala kepedihan dan kepahitan di jalan Allah, mereka menjadikan hawa nafsu mereka sebagai musuh dan mereka menempuh jalan-jalan permusuhan terhadap hawa nafsu mereka serta mereka memperlihatkan kekuatan iman sehingga mereka bangga dengan keimanan mereka sampaisampai para malaikat pun akan tercengang. Sesungguhnya mereka itulah para pahlawan ruhani. Seluruh serangan setan tidak berarti apa-apa di hadapan kekuatan ruhani mereka. Mereka itulah orangorang setia lagi tulus dan orangorang benar yang tidak bisa disesatkan oleh kelezatan dunia dan rayuan-rayuannya. Kecintaan terhadap anak dan isteri, tidak akan bisa memalingkan mereka dari kecintaan hakiki mereka. Pendek kata, kepahitan dunia tidak akan membuat mereka takut dan keinginan hawa nafsu tidak akan mampu memalingkan mereka dari Allah Ta’ala serta tidak ada yang bisa menghalangi hubungan mereka
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Haqiqatul Wahyi dengan Allah Ta’ala. Inilah tiga derajat untuk tingkatan-tingkatan ruhani. Yang Pertama adalah ‘ilm al-yaqīn, yang kedua adalah ‘ain al-yaqīn dan keadaan ketiga yang diberkati dan sempurna adalah yang dinamakan haqq al-yaqīn. Makrifat yang dimiliki manusia tidak akan sempurna dan tidak akan bersih dari kekotoran-kekotoran selama ia belum sampai pada derajat haqq alyaqīn. Sebab, keadaan haqq al-yaqīn tidak hanya terbatas pada kesaksian-kesaksian saja, melainkan hal itu akan terjadi pada hati manusia sehingga [perihal haqq al-yaqīn itu] menjadi perihal orang itu. Maka, orang tersebut akan masuk ke dalam api kecintaan Allah yang sangat panas, dan ia menjadikan wujud dirinya fanā’ secara total. Pada tahap ini makrifat orang tersebut akan berpindah dari ucapan menjadi kenyataan. Kehidupan rendah akan terbakar hangus dan menjadi debu dan orang itu akan tinggal dalam dekapan Allah Ta’ala. Sebagaimana besi ketika masuk ke dalam api, ia akan benarbenar menjadi seperti api dan sifatsifat api mulai nampak padanya, demikian pula, jika manusia mencapai derajat ini ia akan bersifat dengan sifat Allah dalam corak zilliy dan ia akan dibuat fanā’ dalam ridha Allah Ta’ala melalui tabiatNya. Seolah-olah ia berbicara dari sisi Allah swt, ia melihat dan mendengar dari sisi Allah serta ia berjalan melalui perantaraan-Nya.
Dan seolah-olah padanya tidak ada lagi arah tujuan selain Allah ‘Azza wa Jalla. Keinginan-keinginan manusiawi dikalahkan di bawah tajalliyyāt ilāhiyyah (penampakkan kebesaran Ilahi). Karena tema ini sangatlah halus serta tidaklah mudah untuk dipahami oleh orangorang awam, oleh karena itu kami membatasinya di tempat ini. [][] *Ridwan Buton Dosen JAMAI Kampus Mubarak, Bogor
Bersambung
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
43
GANJARAN DIDAPAT SESUAI DENGAN QURUB (KEDEKATAN) KEPADA ALLAH TA’ALA ”Aku sudah berkali-kali mengatakan, bahwa sejauh mana seseorang itu memperoleh kedekatan, maka sejauh itu pula dia akan mendapatkan perhitungan (ganjaran). Ahli-bait pun dahulu memiliki nilai yang besar dalam memperoleh perhitungan (ganjaran). Orang-orang yang jauh, mereka tidak layak untuk memperoleh perhitungan (ganjaran). Namun kalian harus, sebab jika kalian tidak memiliki keimanan yang lebih baik daripada mereka, maka apalah bedanya antara kalian dengan mereka? Kalian berada dibawah peman-
tauan ribuan orang. Mereka bagaikan mata-mata pemerintah yang
Malfuzat adalah kompilasi dari sabda‐sabda Imam Mahdi dan Al Masih Yang Dijanjikan, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. dari tahun 1891 sampai 1908. Sabda‐sabda itu dikumpulkan oleh tiga orang Ahmadi, yaitu Maulana Abdul Karim, Mufti Muhammad Shadiq dan Syekh Yaqub Ali Irfani. Mereka mengumpulkan sabda‐sabda itu, baik bersumber dari diri mereka sendiri atau pun dari para Ahmadi lainnya yang pernah bergaul dengan Hadhrat Imam Mahdi a.s. Pada tahun 1940 hingga 1947, Maulana Jalaluddin Syam melakukan penjilidan terhadap sabda‐sabda tersebut. Hasilnya terkumpullah sebanyak 10 jilid buku. Di masa kekhalifahan Khalifah ke IV, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad r.h. Malfuzat dijilid ulang dan dirampingkan menjadi 5 jilid. Kutipan‐kutipan Malfuzat yang diterbitkan SINAR ISLAM adalah Malfuzat yang telah dijilid menjadi 5 jilid. 44
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Malfuzat memperhatikan gerak-gerik kalian. Mereka benar. Tatkala para sahabat Masih as. sudah sewarna dengan para sahabah radhiallāhu ‘anhum, apakah kalian juga demikian? Jika kalian tidak demikian, maka kalian berada dalam keadaan terancam (bahaya). Walaupun ini merupakan kondisi awal, namun kita tidak bisa memperhitungkan maut (kematian), sebab maut (kematian) adalah suatu mutlak yang dihadapi oleh oleh setiap orang. Jika memang demikian halnya, maka kenapa kalian teledor (lalai)? Kalau ada orang yang tidak menjalin hubungan denganku, itu lain masalahnya, akan tetapi tatkala kalian sudah datang kepadaku, kalian telah menerima pengakuanku serta mempercayai bahwa aku adalah Masih, maka seakan-akan kalian telah menyatakan bahwa kalian adalah sama seperti para sahabah mulia ra. Nah, apakah para sahabah ra. pernah enggan untuk melangkah dengan penuh ketulusan dan kesetiaan? Apakah pada mereka terdapat kemalasan? Apakah mereka orang-orang yang menyakitkan hati? Apakah mereka tidak bisa mengendalikan dorongan-dorongan hati mereka? Bukankah mereka itu orang-orang yang senantiasa merendahkan diri? Bahkan di dalam diri mereka terdapat sikap merendahkan diri yang paling dalam sekali. Maka berdoalah, semoga Allah
Ta’ala memberi taufik seperti itu kepada kalian. Sebab tidak ada seorang pun dapat menjalani kehidupan yang hina serta rendah hati selama Allah Ta’ala tidak membantunya. Simaklah diri sendiri, dan seandainya kalian menemukan diri kalian lemah bagaikan seorang bayi maka jangan takut. Bagaikan para sahabah, teruslah panjatkan doa "Ihdinashshirātal mustaqīm" (bimbinglah kami pada jalan yang lurus - AlFatihah, 6)”. (Malfuzat, jld I, hlm. 44-45 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
TAHAJJUD & DOA “Bangunlah di waktu malam dan berdoalah supaya Allah memperlihatkan jalan-Nya kepada kalian. Para sahabat Rasulullah saw. pun t e l ah m e m p e r ol e h ta r bi ya t (pendidikan) secara bertahap. Bagaimana mereka itu sebelumnya? Adalah bagaikan penyemaian bibit [oleh] seorang petani, kemudian Rasulullah saw. mengairinya. Beliau saw. telah banyak memanjatkan doa bagi mereka. Benihnya bagus, dan tanahnya pun baik, maka akibat pengairan itu telah muncullah buah-buah yang bagus. Sebagaimana Rasulullah saw. berjalan, seperti itulah mereka berjalan. Mereka tidak menunggu siang atau malam.
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
45
Malfuzat Bertobatlah kalian dengan hati yang benar. Bangunlah untuk tahajjud, berdoalah, luruskan (perbaikilah) hati. Tinggalkanlah kelemahan-kelemahan, dan buatlah ucapan serta amalan kalian bersesuaian dengan kehendak Allah Ta’ala. Yakinlah, bahwa barangsiapa senantiasa mengingat nasihat ini dan secara amalan nyata memanjatkan doa, dan secara nyata membawa permohonan (doa) ke hadapan Allah, maka Allah Ta’ala akan mengaruniainya, dan di dalam hatinya akan timbul perubahan. Janganlah kalian berputus asa terhadap Allah Ta’ala”. (Malfuzat, jld I, hlm. 45 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
MANUSIA DICIPTAKAN UNTUK MENJADI WALI (SAHABAT) ALLAH “Sebagian orang mengatakan, “Apakah kita harus menjadi wali?” Sangat diakungkan, mereka sedikit pun tidak menghargai. Tidak diragukan lagi bahwa manusia adalah untuk menjadi wali (sahabat Tuhan). Jika dia berjalan di atas shiratal-mustaqim” (jalan lurus) maka Tuhan pun akan bergerak menuju kepadanya. Dan kemudian pada suatu tempat (martabat) dia akan menemui-Nya. Gerakannya ke arah Allah Ta’ala – walau bagai46 46
mana pun pelahannya – namun sebaliknya gerakan Allah Ta’ala akan sangat cepat. Ayat berikut ini mengisyaratkan kepada hal itu: “Dan tentang orang-orang yang berjuang untuk bertemu dengan kami, sesungguhnya Kami akan memberi petunyuk kepada mereka” (Al-Ankabut, 70). Jadi, apa saja yang telah aku wasiatkan pada hari ini ingatlah, bahwa hanya di situlah terletak najat (keselamatan). Hubungan kalian sebagai makhluk dengan Tuhan hendaknya sedemikian rupa, di mana di dalamnya benar-benar. Ringkasnya, dengan itu kalian harus menjadi bukti penyempurnaan ayat: “Dan Dia akan membangkitkannya di tengah-tengah suatu golongan lain di antara mereka yang belum pernah bergabung dengan mereka” (AlJumu’ah, ayat 3). (Malfuzat, jld I, hlm. 45-46 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
DUA SILSILAH: ISRAILI DAN ISMAILI “Ya, sebagaimana sebelumnya telah diterangkan, bahwa hikmah kamil (sempurna) Tuhan telah berkehendak untuk menegakkan dua silsilah di dunia ini, yaitu Is-
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015 SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Malfuzat raili dan Ismaili. Silsilah pertama bermula dari Hadhrat Musa as. dan berakhir pada Hadhrat Masih as.. Silisalah tersebut berlangsung selama 1400 tahun. Demikian pula halnya bahwa masa Yang mulia Rasul saw. hingga sekarang telah berjalan 1400 tahun, hal ini mengisyaratkan akan kedatangan seorang Masih. Salah satu hubungan khusus yang terdapat dalam pada angka 14 adalah, bahwa manusia mencapai masa balighnya pada tahun ke 14. Hadhrat Musa as. memperoleh kabar bahwasanya Hadhrat Masih a.s. akan datang pada masa tatkala di kalangan umat Yahudi terdapat banyak firqah, terdapat pertentangan yang sengit di dalam masalah akidah-akidah mereka – sebagian mengingkari adanya wujud malaikat, sebagian mengingkari masalah Kiamat dan Kebangkitan. Ringkasnya, tatkala perbuatan dan akidah-akidah buruk telah menyebar maka pada saat itu baru Masih akan datang kepada mereka sebagai Hakam (Hakim). Demikian pula halnya, Pemberi Petunjuk kita yang kamil saw. memberitahukan kepada kita, bahwa tatkala di kalangan kita telah timbul banyak firqah seperti di kalangan orang Yahudi, dan seperti mereka, telah bermunculan berbagai macam akidah buruk serta perbuatan-perbuatan bejat, seperti kaum ulama Yahudi, sebagian telah mengafirkan sebagian lainnya, maka pada saat itu di dalam umat-
marhumah (mulia) ini juga akan datang seorang Masih sebagai Hakam (Hakim), yang akan mengambil keputusan dari Quran Syarif atas setiap masalah. Dia, seperti Masih as., akan disengsarakan melalui tangan kaum (umat). Dia akan dinobatkan sebagai kafir. Seandainya orang-orang ini – atas ketidakpahaman mereka – menyatakan bahwa dia itu dajjal dan kafir, maka memang harus demikian. Sebab di dalam hadits telah tertera bahwasanya Masih yang akan datang itu akan dikatakan kafir dan dajjal. Akan tetapi akidah yang telah diajarkan kepada beliau benar-benar bersih dan bersinar. Ia tidak memerlukan dalildalil lain lagi. Ia mengandung burhan (dalil-dalil) yang telak di dalam dirinya”. (Malfuzat, jld I, hlm. 46-47 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
KEWAFATAN AL‐MASIH as. Permasalahan pertama adalah mengenai kewafatan Al-Masih as. Terdapat beberapa ayat yang secara nyata mendukung hal itu: "Hai Isa, sesungguhnya aku akan mewafatkan engkau dan mengangkat engkau kepada-Ku (Āli ‘Imran, 56). “Maka setelah Engkau wafatkan Aku, Engkau-lah yang mengawasi
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015 SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
47 47
Malfuzat mereka” (Al-Maidah, 118). Kilah yang menyatakan bahwa kata tawaffi mempunyai makna yang lain lagi adalah suatu kedustaan. Ibnu ‘Abbas dan Pembimbing Kami (sempurna) saw. sendiri mengartikan kata tersebut wafat. Orang-orang ini, di mana saja menggunakan kata tawaffi maka maksud mereka adalah wafat dan pencabutan nyawa. Al-Quran pun di setiap tempat menerangkan makna kata tersebut demikian. Oleh karena itu tidak ada yang bisa mengubah hal tersebut. Tatkala kewafatan Al-Masih as. telah terbukti maka tentu yang akan datang itu adalah berasal dari umat ini juga. Yaitu sebagaimana yang diterangkan oleh hadits, “Imāmukum minkum” (imam engkau dari antara engkau). Orangorang Necri (orang-orang yang hanya mempercayai kenyataan alam; atheis – pent.), mereka beruntung bahwa mereka terhindar dari cobaan (ujian) ini, sebab mereka memang mengakui masalah kewafatan Al-Masih as. Keterangan mengenai Masih Mau'ud (Masih yang dijanjikan) begitu beruntunnya, sehingga tidak mungkin lagi untuk diingkari. Selain itu isyarat-isyarat Al-Quran pun memberikan kesaksian akan hal tersebut. Oleh karenanya seorang yang berakal tidak akan dapat mengingkari masalah kedatangan Masih”.
46 48
(Malfuzat, jld I, hlm. 47 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
HUBUNGAN ANTARA AL‐MASIH YANG DIJANJIKAN DENGAN ZAMAN INI “Ya, memang sebagian orang berhak untuk mengajukan keberatan, “Apa hubungannya antara Masih Mau’ud (yang dijanjikan) dengan zaman ini?” Jawabannya adalah, bahwa Quran Syarif secara terbuka memberikan isyarat mengenai adanya persamaan antara khilafat yang terdapat di dalam silsilah Israili dan silsilah Ismaili. Hal itu nyata dari ayat berikut ini: “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara engkau dan mengerjakan amal-amal yang salih, niscaya Dia akan menjadikan mereka khalifahkhalifah di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orangorang sebelum mereka khalifah” (An-Nūr, 56). Khalifah terakhir dari silsilah Israili yang datang 14 abad setelah kedatangan Hadhrat Musa a.s. adalah Al-Masih a.s., sebagai bandingannya maka sudah pasti bahwa Masihi umat ini pun akan datang pada abad ke 14. Selain itu, para ahli kasyaf telah menetapkan zaman ini sebagai
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015 SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Malfuzat zaman turunnya Masih. Misalnya Hadhrat Syah Waliullah beserta para ahli-hadits lainnya telah sepakat, bahwasanya tanda-tanda sekunder dan tanda-tanda primer sampai batas-batas tertentu telah sempurna. Akan tetapi dalam hal itu ada sedikit kekeliruan mereka . Semua tanda-tandanya telah sempurna. Ciri-ciri ataupun tanda yang besar bagi Masih yang akan datang itu terdapat di dalam Hadits Bukhari: Yaksirus-saliba wa yaqtululkhinzir (ia akan memecahkan salib dan membunuh babi). Yakni, tatkala sang Masih turun, pada saat itu kaum Nasrani dan penyembahan terhadap salib sedang merajalela. Nah, apakah saat ini bukan masanya? Apakah kemudaratan-kemudaratan yang telah dilakukan oleh para pendeta terhadap Islam pada saat ini ada taranya semenjak Nabi Adam hingga sekarang? Di seluruh negeri timbul perpecahan. Tak ada satu keluarga Muslim pun yang separuh dari anggotanya yang tidak keluar. Jadi, masa Masih yang akan datang itu adalah merupakan masa kejayaan penyembahan salib. Kini, apa lagi kemenangan yang lebih hebat dari mereka bahwa betapa mereka bagaikan binatang buas telah menyerang Islam dengan penuh kedengkian dan permusuhan? Apakah ada dari kalangan penentang yang tidak membicarakan perihal Yang Mulia Rasul saw. dengan kata-kata kotor serta caci-makian?
Kini, jika saat sekarang bukan merupakan waktunya bagi orang (Al-Masih) yang akan datang itu, maka secepatnya dia akan datang dalam jangka waktu 100 tahun ini, sebab dia merupakan mujaddid bagi zaman ini, yang masa kedatangannya adalah di penghujung abad. Apakah Islam pada saat ini masih memiliki kekuatan lagi yang cukup untuk menghadapi kemenangan para pendeta yang semakin hari semakin meningkat, hingga satu abad? Kejayaan mereka sudah sampai pada klimaksnya, dan orang yang akan datang itu pun telah tiba! Ya, kini dia akan menghancurkan dajjal dengan pemenuhan segala hujjah (dalil/ argumentasi), sebab di dalam hadits-hadits dikatakan bahwa di tangannya ditakdirkan kehancuran agama-agama lainnya -- bukan kehancuran manusia atau pun umat agama-agama tersebut. Nah, demikianlah yang telah sempurna”. (Malfuzat, jld I, hlm. 47-48 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN “Salah satu tanda bagi orang yang akan datang (Al-Mahdi) itu adalah, bahwa pada zaman itu di dalam bulan Ramadhan akan terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan.
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015 SINAR ISLAMa | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
47 49
Malfuzat Orang-orang yang memperolokolok Tanda dari Allah Ta’ala berarti memperolok-olok Tuhan. Terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan setelah adanya pernyataan (pendakwaan) diri dari orang itu adalah suatu hal yang sangat jauh dari kepalsuan maupun mengada-ada. Sebelumnya tidak pernah terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan seperti itu. Itu adalah suatu tanda yang dengan perantaraannya Allah Ta’ala mengumumkan kepada seluruh dunia tentang orang yang akan datang (Al-Mahdi) tersebut, Bahkan, orang Arab pun berdasarkan kecenderungan mereka membenarkan tanda ini. Di tempat mana saja selebaranselebaran kami – yang merupakan pengumuman itu – tidak dapat sampai, maka gerahana matahari dan gerhana bulan itulah yang telah mengumumkan ke sana perihal tibanya orang yang akan datang itu (Al-Mahdi). Ini adalah Tanda Ilahi yang benar-benar suci dari rencana manusia. Terserah falsafah apa pun yang dianut oleh seseorang, jika dia memperhatikan hal ini serta merenungkannya -- bahwa tatkala Tanda yang ditetapkan itu telah sempurna -- maka orang yang dijanjikan itu pasti sudah datang. Hal ini bukanlah masalah yang terjadi berdasarkan perhitungan belaka, melainkan sebagaimana yang telah dikatakan, bahwa ia akan terjadi tatkala sudah ada seseorang yang 46 50
mendakwakan diri sebagai Mahdi. Rasul Akram saw. pun telah bersabda, bahwa semenjak Adam a.s. hingga masa kedatangan sang Mahdi itu, peristiwa yang demikian belum pernah terjadi. Jika ada yang dapat membuktikan hal seperti itu dari dalam sejarah, maka kami bersedia untuk mengakuinya”. (Malfuzat, jld I, hlm. 48-49 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
MUNCULNYA BINTANG BEREKOR “Salah satu Tanda lainnya adalah, bahwa pada saat itu akan muncul bintang berekor, yaitu bintang yang pernah muncul sebelumnya. Maksudnya adalah bahwa bintang yang pernah muncul pada zaman Al-Masih as., kini bintang itu pun telah muncul lagi. Bintang itulah yang telah mengabarkan kepada orang-orang Yahudi perihal kedatangan Al-Masih. Demikian pula halnya dengan menelaah Al-Quran pun dapat diketahui [Tanda-tanda yang lain]: “Dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan, dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, apabila sungai-sungai dialirkan, dan apabila jiwa-jiwa dipertemukan, dan apabila bayibayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015 SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Malfuzat apakah ia dibunuh, dan apabila lembaran-lembaran disebarluaskan” (At-Takwir, 5-11.). Yakni, pada zaman itu untaunta betina yang merupakan kendaraan dan alat pengangkut barang yang terbaik tidak akan bermanfaat lagi. Pada zaman itu system kendaraan sudah demikian rupa baiknya sehingga unta-unta betina tersebut tidak akan terpakai lagi, maksudnya, adalah zaman kereta api. Orang-orang yang beranggapan bahwa aya-ayat tersebut hubungannya adalah dengan Hari Kiamat, mereka tidak berpikir bahwa bagaimana mungkin upada Hari Kiamat unta-unta betina dapat hamil, sebab yang dimaksud dengan ‘isyār adalah unta-unta betina yang sedang hamil. Kemudian tertulis bahwa sungai -sungai akan disalurkan dari segala arah, lalu buku-buku akan diterbitkan dalam jumlah besar. Pendeknya, semua tanda-tanda itu adalah berkenaan dengan zaman sekarang”. (Malfuzat, jld I, hlm. 49-50 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
TEMPAT TURUNNYA AL‐MASIH MAU’UD (ALMASIH YANG DIJANJIKAN)
timur, yang maksudnya adalahnegeri kita (Hindustan/India pent.). Bahkan pengarang Kitab Hujajul Kiramah menuliskan, bahwasanya fitnah Dajjal tengah muncul di Hindustan, dan terbukti bahwa Al-Masih pun turun di tempat di mana ada Dajjal. Kemudian, dusun itu pun dinamakan Qad’ah, yang merupakan singkatan dari Qadian. Mungkin saja di daerah Yaman pun terdapat dusun yang bernama seperti itu. Namun harus diingat bahwa Yaman bukan sebelah timur Hijaz melainkan di sebelah selatannya, dan dalam kenyataaannya di Punjab ini ada satu Qadian yang terletak di dekat Ludhiana. Selain itu, ada pun nama yang telah ditetapkan oleh takdir bagiku, nama itu juga yang mengisyaratkan kepada hal tersebut, sebab berdasarkan nilai huruf, jumlah nilai yang terdapat di dalam nama Ghulam Ahmad Qadiani adalah genap 1300, yakni imam (puncak) dari nama ini akan muncul di permulaan abad ke 14. Demikianlah bahwa isyarat yang diberikan Rasulullah saw. itu tertuju kepada hal ini.” (Malfuzat, jld I, hlm. 50 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
“Kini tinggal masalah tempatnya. Jadi, ingatlah, telah diberitahukan bahwa Dajjal itu akan muncul dari SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015 SINAR ISLAMa | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
47 51
(Obat untuk Penyakit Hati) Bagian 4 Aku
selalu berusaha supaya umat Muslim berprasangka baik terhadap pemerintahan ini. Riwayat-riwayat yang tidak berdasar berkenaan dengan “Mahdi dan Masih Penumpah Darah” dan juga konsep-konsep jihad yang merusak hati orang-orang bodoh, supaya lenyap dari hati mereka. Lantas, bagaimana mungkin aku dituduh beranggapan buruk terhadap pemerintahan ini atau menyebarkan rencana pembangkangan yang bertentangan dengan hukum di dalam Jemaatku, padahal selama 20 tahun aku terus-menerus mengajarkan untuk patuh terhadap pemerintah Inggris dan ajaran ini pulalah yang selalu aku nasihatkan kepada murid-murid aku. Bagaimana mungkin aku mengajarkan rencana pembangkangan yang
52
bertentangan dengan nasihatnasihat itu, padahal aku mengetahui bahwa dengan karunia Nya, Allah Ta’ala telah menyiapkan pemerintahan itu untuk melindungiku dan jemaatku. Kedamaian yang kita dapatkan dengan berada di bawah kekuasaan
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Taryaaqul Quluub pemerintahan ini tidaklah bisa didapatkan di Mekah Muazzamah, tidak juga di Madinah dan tidak juga di bawah takta Kerajaan Kostantin, Raja Romawi. Lalu haruskah aku sendiri menjadi musuh bagi ketenanganku? Jika aku menyembunyikan suatu rencana pembangkangan terhadap pemerintahan ini di dalam hatiku dan jika di antara umat Islam ada yang menyembunyikan fikiran buruk untuk berjihad dan memberontak di dalam hatinya, maka aku menganggap orang tersebut sebagai orang zalim yang bodoh dan tidak berguna, karena kami menjadi saksi bahwa terlahirnya kehidupan Islam yang kedua kali disebabkan oleh naungan pemerintah Inggris yang memberikan kedamaian. Apa yang kalian kehendaki di dalam hati kalian, katakanlah kepadaku, lontarkanlah cacian atau seperti sebelumnya tulislah fatwa kafir, tapi prinsip aku adalah fikiran untuk membangkang terhadap pemerintah seperti ini atau pemikiran yang bisa membawa pada pembangkangan adalah perbuatan yang sangat keji dan dosa terhadap Allah Ta’ala. Banyak umat Islam yang tidak akan pernah memiliki hati yang bersih sebelum mereka percaya bahwa seluruh hadits yang berkenaan dengan “Mahdi dan Masih Penumpah Darah” adalah cerita dan dongeng belaka. Wahai umat Muslim sekalian! Kasihanilah agama kalian, tapi
dengan rasa simpati yang sebenarbenarnya. Apakah di jaman yang menuntut kecerdasan ini akan lebih baik bagi agama, jika kita mengislamkan orang-orang dengan pedang? Apakah memasukkan orang-orang ke dalam agama kita dengan paksaan, kekuatan dan kekerasan bisa menjadi dalil bahwa agama tersebut berasal dari Allah Ta’ala? Takutlah kepada Tuhan dan janganlah tuduhan sia-sia ini kalian lontarkan kepada agama I s l am b ah w a I s l am t e l a h mengajarkan masalah jihad dan pemaksaan dalam memasukkan orang-orang ke dalam agamanya. Nauudzubillah, Al Quran tidak pernah mengajarkan dan tidak juga Hadhrat Rasulullah pernah bersabda bahwa akan datang “Mahdi atau Masih Penumpah Darah” yang akan mengislamkan orang-orang dengan paksaan dan bertugas untuk membunuh manusia. Mahdi atau Masih yang akan datang itu sebenarnya dia sudah datang. Bukankah satu kepastian bahwa Al-Masih datang pada masa “salib” mendapatkan keunggulan? Bukankah tingkatan tanda yang paling pertama untuk Masih Mau’ud itu adalah dia akan datang pada masa keunggulan salib? Sekarang perhatikanlah sendiri, selama kurun waktu 1300 tahun, agama salib telah mendapatkan banyak kemajuan dan hari demi hari langkahnya terus maju dengan pesatnya. Kaum mana di Hindustan ini yang satu
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
53
Taryaaqul Quluub anggotanya tidak dibaiatkan kedalam agama itu? Ratusan ribu buku-buku dan risalah telah diterbitkan untuk menolak agama Islam, sampai-sampai buku kotor seperti yang berjudul “Ummahaatul Mu’minin” pun telah disebarkan oleh orang-orang Kristen sebagai teguran bagi kalian. Sungguh kasihan, di sepanjang abad ke 14, pada saat diperlukan seorang mujaddid yang akan datang dan telah berlalu 16 tahun tapi sampai sekarang kalian tidak merasakan perlu akan kedatangan Masih Mau’ud. Keunggulan agama salib telah menyebabkan bumi memberikan kesaksian akan perlunya kedatangan Masih Mau’ud dan langit memberikan kesaksian akan zahirnya Mahdi Ma’hud itu dengan memperlihatkan gerhana bulan dan matahari dalam bulan ramadhan tepat pada tanggal yang sudah ditetapkan. Sebagaimana telah ditetapkan bahwa tanda untuk kedatangan Masih adalah unta-unta akan digantikan dengan kereta api, hal ini telah membawa perbedaan dalam angkutan transportasi. Telah tertulis di antara tanda-tanda kedatangan Masih Mau’ud yakni pada saat mulai mewabahnya penyakit taun dan dilarangnya ibadah haji di negeri ini, di zaman ini pulalah pakar kasyaf dan perbintangan mengatakan bahwa inilah masanya kedatangan Masih Mau’ud. Dan orang yang mendakwakan pun
54
bernama Ghulam Ahmad Qadiyani. Dari jumlah bilangan huruf pada namanya mengisyaratkan bilangan 1300. Hal tersebut memberitahukan bahwa Mujaddid inilah yang telah datang pada akhir abad ke-13 dan namanya menyempurnakan jumlah bilangan 1300. Akan tetapi, sampai saat ini mata kalian belum juga terbuka. Kalian memahami makna kasih akung dalam Islam yakni jika keluar penentangan terhadap Islam dan caci maki dari mulut seseorang, maka dia harus dihukum atau mengusulkan supaya dia dihukum. Terbitnya buku yang berjudul “Ummahaatul mukminiin” pun menempuh jalur yang seperti itu dan memberitahukan kepada pemerintah bahwa kami tidak mau menanggapi buku tersebut, kami hanya ingin mengusulkan supaya orang tersebut dihukum”. Dalam kondisi demikian, permohonan seperti itu dapat menarik perhatian karena kitab tersebut (ummahaatul mu’miniin) diterbitkan setelah terbitnya “peraturan sedasi”, karena itu permohonan tersebut tidak disetujui. Kalian telah menyatakan secara isyarat bahwa kami tidak ingin menulis tanggapan, seolah-olah kami tidak berfihak kepada pihak manapun. Kami beranggapan bahwa kebiasaan memprovokasi dan ingin membalas dendam adalah kebiasaan buruk yang dapat
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Taryaaqul Quluub memberikan citra buruk bagi Islam. Ingatlah bahwa saat ini orang yang datang dengan menyandang nama Masih Mau’ud dan Mahdi Ma’hud dan keahliannya hanya ingin mengislamkan orang-orang dengan cara menakut-nakutinya dengan pedang, maka tidak diragukan lagi bahwa orang tersebut bukan orang yang jujur melainkan seorang pendusta. Orang yang telah dianugerahi oleh Allah Ta’ala pedang tanda-tanda kebenaran dan tanda-tanda samawi di tangannya, apa perlunya lagi dengan pedang yang terbuat dari besi? Adalah sebuah kedunguan dan kebodohan yang sangat ketika para mullahtanggung itu, dengan serta merta, mengatakan bahwa Rasulullah saw. telah mengislamkan orang-orang secara paksa dan dengan mengangkat pedang. Begitu juga para pendeta bodoh yang telah terperangkap dalam keraguan yang sama. Tapi tidak ada kebohongan yang lebih jahat dari menuduh agama ini menyebarkan Islam secara paksa dan dengan kekerasan padahal petunjuk yang pertama kali diberikan adalah Laa ikraaha fiddiin (1). yakni dalam persoalan agama tidak menghendaki adanya pemaksaan, bahkan peperangan Nabi kita saw. dan para sahabat beliau yang suci pun bertujuan supaya terhindar dari serangan k au m k u f f ar at a u sup ay a kedamaian bisa ditegakkan dan orang-orang yang ingin
menghalang-halangi agama dengan menggunakan pedang, mereka harus disingkirkan dengan menggunakan pedang juga. Tapi siapa diantara para penentang saat ini yang mengangkat pedang untuk agama? Siapa yang menghalanghalangi orang-orang yang ingin menjadi muslim? Siapa yang melarang untuk shalat dan beribadah di mesjid? Walhasil, jika pada zaman yang penuh kedamaian seperti saat ini datang Al Masih yang tidak menjunjung tinggi kedamaian dan tanpa alasan ingin membunuh orang-orang dengan pedang demi agama, maka dengan bersumpah aku katakan bahwa orang yang seperti ini pasti pendusta, pembohong, mengadaadakan kedustaan dan sama sekali bukan Al Masih yang benar. Apakah kalian menerima atau tidak, tapi dengan perasaan kasihan, aku beritahukan jalan yang lurus kepada kalian bahwa dengan beritikad seperti itu, berarti kalian berada dalam kekeliruan yang sangat. Dengan menggunakan pedang dan tongkat sama sekali tidak akan mungkin membuat agama meresap ke dalam hati dan kalian tidak memiliki satupun dalil yang mendukung pemikiran-pemikiran yang sia-sia itu. Dalam Shahih Bukhari tertulis hadits yang sangat gambling berkenaan dengan keagungan Masih Mau’ud yaitu yadlo’ul harba artinya Masih Mau’ud tidak akan berperang. Sangatlah
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
55
Taryaaqul Quluub mengherankan ketika di satu sisi kalian mengatakan dengan mulut sendiri bahwa Shahih Bukhari adalah kitab yang paling shahih setelah Al-Quran, sedangkan di sisi lain kalian mempercayai hadits -hadits yang bertentangan dengan Shahih Bukhari. Meskipun terdapat puluhan juta banyaknya buku yang seperti itu, seharusnya mer ek a te t ap s aj a j an g an memperdulikannya, karena topik permasalahannya tidak hanya bertolak belakang dengan hadits Shahih Bukhari bahkan jelas-jelas bertentangan dengan Qur’an Syarif. Namun disebabkan oleh adanya suatu akidah lama, sehingga kalian tidak mau meninggalkan kekeliruan itu. Satu lagi penyebab lain adalah kalian menganggap bahwa Masih dan Mahdi akan datang ke dunia ini akan membunuh orang-orang kafir kemudian akan membagikan harta kekayaan orang-orang kafir itu kepada kalian dan akan memenuhi semua hawa nafsu, sesuai dengan akidah kalian. Tapi aku datang bukan untuk menjerumuskan kalian ke dalam kelezatan dunia yang kotor dan membukakan pintu bagi kalian untuk menuruti segala hawa nafsu, melainkan aku datang untuk mengurangi sedikit demi sedikit kelezatan dari kelezatan dunia saat ini lalu menariknya kepada Allah Ta’ala. Sebenarnya, dengan kedatanganku kalian telah mendapatkan banyak sekali kerugian, seolah-olah harapan56
harapan untuk mendapatkan harta kekayaan yang terpendam selama 1300 tahun telah musnah atau katakan saja telah kehilangan puluhan juta rupiah, untuk itu bagaimana mungkin aku akan mendapatkan tempat yang baik pada pandangan kalian? Takutlah kepada Tuhan, carilah ruh (kebenaran) dari kedatangan Al Masih. Sekalipun kalian meraih kerajaan dunia, hal itu tidak akan ada artinya, sebab ia tidak abadi dan akan menjauhkan kalian dari Allah Ta’ala. Tinggalkanlah fikiran-fikiran duniawi dan timbulkanlah fikiran-fikiran ruhani di dalam diri kalian. Apakah kalian mengira bahwa agama salib akan kalah dengan pedang? Justru disebabkan oleh sikap yang tidak patut ini malah akan menyebabkan timbulnya banyak sekali keberatan terhadap kebenaran Islam. Ketika keberatan yang dilontarkan oleh penentang dijawab dengan pedang, maka kalian telah menciptakan kehinaan dan kerendahan dalam Islam. Agama yang seperti itu sama sekali tidak mungkin benar. Lihatlah, kami menyeru tuan-tuan pendeta b e r k al i - k al i b u k a n d e n g an menggunakan pedang, melainkan dengan kata-kata yang lembut, mari, lawanlah kami, siapa di antara kedua orang ini yang hidup dari sisi keberkatan dan manfaat, Hadhrat Masih kah atau Hadhrat Sayyidina Muhammad Mustafa saw. ? Dan sebagaimana Nabi suci
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
Taryaaqul Quluub Tuhan telah bersabda di dalam Quran Syarif, “Jika terbukti bahwa Masih adalah anak Tuhan, maka akulah paling pertama yang akan menyembahnya”. Demikian juga aku katakan, wahai para pendeta Eropa dan Amerika! Kenapa tanpa sebab kalian membuat keributan? Kalian tahu bahwa aku adalah orang yang dikenal oleh jutaan orang. Mari, lawanlah aku, di antara aku dan kalian terdapat tenggang waktu 1 tahun. Kalaulah di dalam masa waktu ini nubuatannubuatan tanda dan penampakan qudrat Tuhan zahir dari tangan kalian sehingga terbukti aku lebih rendah dari kalian, maka aku akan percaya bahwa Masih Ibnu Maryam adalah Tuhan. Tapi sebaliknya jika Tuhan yang Maha Benar, seperti yang aku kenal lalu kalian tidak mengenal-Nya, itu memenangkanku sehingga terbukti bahwa agama kalian mahrum dari tanda-tanda samawi, maka kalian harus menerima agama ini. Sekarang wahai umat Muslim! Jika kalian memiliki sedikit rasa sopan dan rasa malu, berhentilah melontarkan cacian dan mengatakan kafir untuk masa yang akan datang. Lihatlah pertunjukan ini, pergilah dan perlihatkan selebaranku kepada tuan-tuan pendeta lalu bandingkanlah mereka denganku dan lihatlah siapa yang akan menang? Pilihlah cara-cara yang jujur dan amanah, karena jalan yang dipenuhi dengan pengkhianatan adalah tidak suci
dan kotorlah cara-cara yang disertai dengan kejahatan dan kezaliman. Tidak ada satupun sisi dari agama Kristen, yang dinisbatkan kepada Hadhrat Isa as. saat ini, mampu memberikan sedikit kepuasan kepada seorang pencari kebenaran. Jika dilihat dari sisi ajarannya, penuh dengan kekurangan dan jika dilihat dari sisi tanda-tanda yang ditetapkan oleh Injil, berkenaan dengan tandatanda seorang pengikut agama Kristen sejati, maka tanda tersebut tidak akan dijumpai dalam diri pengikut agama Kristen manapun. Sedangkan jika kita menilik tugastugas Al Masih, maka selain dari cerita dan dongeng, tidak ada bukti lain yang didasarkan pada kesaksian mata. Jika kita membaca dengan seksama, nubuatannubuatan yang menurutnya diyakini keberadaan Al-Masih sebagai Tuhan, maka tidak ada satu pun nubuatan yang bisa membuktikan pendakwaan ini yang dengan sendirinya zahir bahwa jika saja di dalam kitab Taurat atau kitab para Nabi yang lainnya telah dijanjikan akan lahirnya Tuhan, maka orang-orang Yahudi pasti akan berkeyakinan bahwa sesuai dengan janji tersebut, suatu saat Tuhan akan berwujud untuk menolong mereka dan akan terlahir dari perut seorang wanita. Dari itu setiap orang bisa memahami, bahwa orang-orang Yahudi tidak meninggalkan
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
57
Taryaaqul Quluub lembaran Perjanjian Lama, karena mereka mengingkari Tuhan yang demikian. Dan jika orang-orang Yahudi tidak menerima ketuhanan Hadhrat Masih, lantas apa yang menjadi penyebab mereka mengingkari nubuatan yang sebenarnya? Bag aiman apun, seharusnya mereka mengatakan, meskipun Tuhan jasmani yang seperti ini belum datang sampai saat ini, tapi suatu saat pasti akan datang. Tapi, kalian tanyakan saja kepada orang-orang Yahudi! Mereka merasa sudah sangat muak terhadap akidah yang demikian dan menganggapnya sebagai kekufuran juga syirik. Mereka juga sama sekali tidak menunggununggu bahwa suatu saat Tuhan akan terlahir dalam wujud manusia atau akidah tiga Tuhan adalah kebenaran yang tidak dapat disangkal. Akan tetapi, mereka secara terang-terangan mengatakan bahwa orang yang berakidah demikian adalah kafir dan sama sekali tidak akan bisa meraih najat, padahal sama halnya dengan orang -orang Yahudi, para nabi diutus juga secara terus-menerus di antara mereka. Seharusnya, kiyas yang sama berlaku juga pada orangorang Kristen yakni, meskipun sejak awal orang-orang Yahudi mendapatkan ajaran dari para Nabi secara berkesinambungan, tapi mereka tetap mengingkari Tuhan yang kelahirannya dinanti-nanti dalam suatu nubuatan. Namun, mereka berpemahaman, mungkin 58
saja penggenapan Tuhan jasmani itu tidak dinisbahkan kepada Hadhrat Al-Masih, tapi yang akan datang nanti adalah Tuhan jasmani yang lain. Kami telah mencari pembuktian kepada banyak sekali cendekiawan Yahudi pada masa ini, mereka menjawab bahwa tidak p e r n ah s e o r an g n ab i p u n menubuatkan akan datangnya Tuhan jasmani seperti itu, akidah yang demikian adalah jelas-jelas syirik, kafir dan bertentangan dengan ajaran Taurat. Surat-surat yang diterima dari para cendekiawan Yahudi tersebut ada pada kami, jika kalian menyangkal bahwa Yahudi pun mengingkari Hadhrat Muhammad Mustafa SAW, maka kesaksian orangorang Yahudi yang demikian apakah bisa diyakini? Jawabannya adalah Yahudi tidak mengingkari nubuatan yang sesungguhnya dan mereka percaya bahwa seperti halnya dikabarkan dalam Taurat bahwa Permisalan Musa pasti akan datang. [][] Penterjemah: Mahmud Ahmad Wardi, Dosen Jamiah dan Anggota Dewan Naskah JAI Bersambung
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
A ,‐ G R 0 HA 50.00 Rp1
Dapatkan Segera!!!
AL-QURAN TERJEMAH DAN TAFSIR SINGKAT EDISI V Tahun 2014 Al-Quran ini dapat dibeli di Jemaat-jemaat Lokal. Sistem Pembayaran dengan menyetorkan uang ke Maal PB JAI (via Kwitansi M1)
JEMAAT AHMADIYAH
Jemaat Ahmadiyah adalah gerakan dalam Islam yang didirikan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. pada tahun 1889 (1306 H). Jemaat Ahmadiyah bukanlah agama baru. Jemaat Ahmadiyah adalah jamaah Muslim. Syahadat Ahmadiyah adalah: ْ َش َھ ُد أَن الَ إِلَهَ إِالﱠ ﷲُ َوأ ْ َأ ُ ش َھ ُد أَنﱠ ُم َح ﱠمدًا َر ِسو ُل ﷲ Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. lahir pada tahun 1835 di Qadian, India dan wafat pada tahun 1908. Berdasarkan wahyu dan perintah dari Allah Ta’ala, beliau as. adalah Al-Masih Yang Dijanjikan dan Imam Mahdi, yang telah dikabarkan oleh Nabi Besar Muhammad saw. akan datang di Akhir Zaman. Beliau as. berpangkat Nabi dan Rasul tetapi tidak membawa syariat baru. Tugas beliau as. adalah untuk menghidupkan agama dan menegakan Syariat Islam. Setelah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. wafat, kepemimpinan dalam Jemaat Ahmadiyah dilanjutkan dengan berdirinya khilafat, sesuai dengan Sunnah Islam. Khalifah pertama dalam Jemaat Muslim Ahmadiyah adalah Hadhrat Hafiz Al-Hajj Hakim Nuruddin ra. (1908-1914). Kedua Hadhrat Al-Hajj Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad (1914-1965). Mengenai Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad ra. ini Hadhrat Imam Mahdi as. sering menerima wahyu yang mengabarkan bahwa beliau akan memegang peranan penting dalam perkembangan Islam. Dan terbukti, Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad ra. memegang jabatan Khalifah Muslim Ahmadiyah selama 51 tahun. Dalam masa jabatan kekhalifahan beliau inilah Jemaat Muslim Ahmadiyah menyebar ke seluruh pelosok dunia. Khalifah ketiga adalah Hadhrat Hafiz Mirza Nasir Ahmad ra. (1965-1982). Khalifah keempat adalah Hadhrat Mirza Tahir Ahmad rh. (1982-2003) dan Khalifah kelima adalah Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba. (2003– sampai sekarang). Jemaat Ahmadiyah Indonesia adalah bagian dari Jemaat Muslim Ahmadiyah Internasional yang berpusat di Qadian, India, lalu pada tahun 1947 pindah ke Rabwah, Pakistan, dan sejak tahun 1984 hingga kini berpusat sementara di London, Inggris. Jemaat Ahmadiyah Indonesia didirikan pada tahun 1925 dan telah diakui sebagai badan hukum dengan ketetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 13 Maret 1953 No. J.A. 5/23/13. Kebenaran pendakwaan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. sebagai Imam Mahdi dan Al-Masih Yang Dijanjikan dapat diuji dengan ajaran Al-Quran dan Hadits-hadits Nabi Besar Muhammad saw. Jika penyelidikan demikian tidak memberikan kepuasan batin, maka dapat diminta petunjuk langsung dari Allah Ta’ala dengan jalan shalat Istikharah yang dilakukan dengan hati yang khusu dan Ikhlas. [][]