MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB
GEREJA YANG YESUS DIRIKAN Dari Kisah 2 kita tahu bahwa ketika seseorang dibaptis, Tuhan menambahkan dia kepada gereja-Nya. Nas lain yang mengajarkan kebenaran yang sama adalah 1Korintus 12:13, yang berkata bahwa “kita semua, . . . telah dibaptis menjadi satu tubuh.” Sebagaimana akan kita lihat, istilah “tubuh” mengacu kepada gereja. Sebenarnya apakah gereja itu? Banyak orang setelah mendengar kata “gereja,” membayangkan beberapa denominasi. Selama pelajaran ini berusahalah sebaik mungkin untuk menghilangkan pelbagai organisasi keagamaan buatan manusia dari pikiran Anda. Kita akan berkonsentrasi pada gereja yang Yesus dirikan, “Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya” (Matius 16:18). APAKAH ARTI KATA “GEREJA”? Kata “gereja” adalah terjemahan kata Yunani ekklesia.1 Ekklesia adalah kata majemuk Yunani yang menggabungkan kata untuk “panggil” (kaleo) dengan kata depan yang artinya “ke luar” atau “ke luar dari” (ek). Secara harfiah ekklesia artinya “[orang-orang] yang dipanggil ke luar.” Dalam dunia sekuler kata itu digunakan untuk mengacu kepada perkumpulan manusia apa saja, namun Yesus menjadikan kata itu bersifat khusus. Ketika digunakan untuk menamakan gereja yang Ia dirikan, kata itu mengacu kepada orang-orang yang telah “dipanggil ke luar” dari dunia dan dipanggil ke dalam hubungan yang baru dengan Yesus. Dalam Perjanjian Baru, kata “gereja” setidaknya dipakai dalam tiga pengertian: Yesus memakai kata itu dalam pengertian universal ketika Ia berkata, “di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat [gereja]-Ku” (Matius 16:18). Ketika mengacukan gereja dalam pengertian universal, yang selalu dipakai adalah bentuk
tunggal, sebab hanya ada satu gereja.2 Inilah gereja yang kepadanya Tuhan menambahkan mereka yang dibaptis. Ekklesia bisa juga dipakai dalam pengertian lokal untuk mengacu kepada suatu jemaat lokal. Demikianlah kita baca tentang “jemaat-jemaat di Galatia” dan “jemaatjemaat di Asia Kecil” (1Korintus 16:1, 19). Ketika seseorang dibaptis, ia menjadi anggota gereja yang universal; namun ia juga perlu berkerja dan beribadah sebagai bagian dari suatu jemaat lokal. Perjanjian Baru kadang-kadang memakai kata ekklesia untuk mengacu kepada suatu perhimpunan – umat Kristen yang berhimpun untuk tujuan beribadah. Sebagai contoh, ketika Paulus bicara tentang pengajaran “dalam jemaat” dalam 1Korintus 14:19 “Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga,” yang ia acu adalah pengajaran dalam perhimpunan itu. (Baca ayat 23 pada pasal itu; lihat juga 1Korintus 11:18.) APAKAH GEREJA ITU? Orang sering menunjuk kepada bangunan dan berkata “Itulah gereja,” atau “Itulah gerejaku.” Dari apa yang sudah kita katakan sejauh ini, seharusnya sudah jelas bahwa gereja bukanlah suatu bangunan. Seseorang pernah berkata, “Gereja tidak pernah berupa tempat, melainkan selalu berupa manusia.” Saya akan sering memakai kata “gereja” dalam pelajaran kita ini. Bila saya memakainya, saya mengacu kepada orang-orang yang telah diselamatkan oleh darah Yesus. GEREJA = MEREKA YANG DISELAMATKAN Beberapa orang percaya bahwa mereka diselamatkan namun bersikeras bahwa mereka bukan anggota dari gereja mana saja. Jika mereka diselamatkan, maka mereka adalah anggota gereja – sebab, seperti yang sudah kita lihat, Tuhan menambahkan orang yang diselamatkan kepada gereja itu (Kisah 2:47; KJV). Karena Tuhan menambahkan semua orang
yang diselamatkan kepada gereja, maka tidak ada orang yang diselamatkan berada di luar gereja. Kebenaran ini diajarkan di seluruh Perjanjian Baru. Paulus memberitahu sekelompok penatua “untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri” (Kisah 20:28). Kristus mati untuk setiap orang, “Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka” (2Korintus 5:14, 15), namun satu-satunya orang-orang yang menerima manfaat kematian-Nya itu adalah orang yang tunduk kepada Dia. Dengan kata lain, hanya orang-orang yang telah benar-benar “dibeli” dengan darah-Nya yang berada di dalam gereja itu. Dalam Efesus 5:23, 25 Paulus menulis, “Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh . . . Kristus . . . mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.” Jika Anda dan saya ingin diselamatkan, kita harus menjadi bagian dari apa yang Kristus kasihi. Kita harus menjadi bagian yang untuknya Kristus mengorbankan diri-Nya sendiri. Kita harus menjadi bagian dari apa yang Kristus akan selamatkan. Dengan kata lain, kita harus menjadi bagian dari gereja Tuhan. DISEBUT APAKAH ORANG-ORANG ITU? Dalam Perjanjian Baru, kata “gereja” merupakan julukan yang paling umum untuk umat Allah, namun ada juga istilah-istilah lain yang dipakai. Masing-masing istilah itu memperkaya pengetahuan kita tentang gereja. Tubuh Gereja kadang-kadang disebut “tubuh.” Dalam Efesus 1:22, 23, Paulus berkata bahwa “segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya
kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.” GEREJA = TUBUH Dalam Kolose 1:18 Paulus menulis bahwa Kristus “[adalah] kepala tubuh, yaitu jemaat.”3 TUBUH = GEREJA Istilah “tubuh” memberitahukan kita bahwa, dalam beberapa hal, gereja itu seperti tubuh manusia. Kristus adalah kepala tubuh itu (Efesus 1:22, 23), “Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.” Kolose 1:18, dan masing-masing orang Kristen merupakan anggota tubuh itu “Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain” (Roma 12:4, 5; 1Korintus 12:12, 18-27).Tubuh manusia memiliki banyak anggota tubuh (lengan, kaki, tangan, dan sebagainya), masing-masing dengan fungsi yang berbeda. Dalam cara yang sama, tubuh Kristus memiliki banyak anggota, masing-masing dengan fungsi khususnya dan masing-masing penting. Kerajaan Gereja disebut juga “kerajaan.” Setelah Yesus berkata, “di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku,” Ia memberitahu Petrus, “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga” (Matius 16:18, 19a). Yesus memakai istilah “gereja” dan “kerajaan” dalam pengertian yang sama. GEREJA = KERAJAAN Paulus memberitahu gereja di Kolose bahwa Allah telah “melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih” (Kolose 1;13).
Istilah “kerajaan” memebritahukan kita bahwa mereka yang berada dalam gereja tunduk kepada Raja Yesus. “Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."(Lukas 1:32,33). Saat ini Yesus sedang memerintah di atas takhtaNya di sorga, “Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini. Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus." (Kisah 2:32-36) dan akan terus “memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut” (1Korintus 15:25, 26). Keluarga Salah satu istilah terfavorit saya bagi gereja adalah “keluarga” Allah. Paulus memberitahu Timotius bahwa ia menulis agar umat Kristen bisa mengetahui bagaimana mereka harus hidup “sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran” (1Timotius 3:15). Kata “keluarga” dalam nas ini artinya “rumah tangga.” GEREJA = KELUARGA Dalam keluarga rohani ini, Allah adalah Bapa (Matius 6:9), Yesus adalah seperti saudara atau abang/kakak, “Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara, kata-Nya:
"Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat," (Ibrani 2:11, 12), dan umat Kristen adalah saudara dan saudari “Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, (Yakobus 2:14, 15). Keluarga jasmani saya sangat berharga bagi saya, namun keluarga rohani Allah bahkan jauh lebih berharga. Istilah “gereja,” “tubuh,” “kerajaan,” dan “keluarga” bukanlah istilah yang sinonim; sebaliknya, istilah-istilah itu merupakan empat cara berbeda dalam melihat kelompok manusia yang sama. Izinkan saya menggambarkannya: Saya seorang bapak, seorang suami, seorang anak, dan seorang saudara. Istilah “bapak,” “suami,” “anak,” dan “saudara” tidaklah sinonim, tetapi mereka semua berlaku ke atas saya. Istilah-istilah itu menunjukkan beragam hubungan yang saya miliki. Begitu juga halnya, empat istilah yang dipakai untuk mengacukan gereja menyiratkan hubungan rohani yang beragam. Dalam hubungannya dengan dunia, orang Kristen adalah gereja – orang-orang yang dipanggil ke luar dari dunia untuk masuk ke dalam Yesus. Dalam hubungannya dengan satu sama lain, gereja adalah suatu tubuh: Para anggotanya harus berfungsi sebagai satu kesatuan, untuk saling memperhatikan. Dalam hubungannya dengan Yesus, para anggota gereja adalah kerajaan-Nya – orang-orang yang telah menjanjikan hati dan hidup mereka sebagai anak kerajaan untuk Dia. Dalam hubungannya dengan Allah, orang Kristen adalah keluarga-Nya, anak-anakNya terkasih. KESIMPULAN
Dari apa yang telah kita pelajari, seharusnya sudah jelas bahwa menjadi bagian gereja Tuhan adalah penting. Menjadi anggota gereja Tuhan adalah penting jika kita ingin diselamatkan. Jadi, pertanyaan pentingnya adalah “Apakah Anda anggota gereja-Nya?” Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus mengetahui caranya menurut Alkitab untuk menjadi anggota jemaat, atau gereja. Tentu suatu dewan gereja tidak berhak memilih atau memutuskan siapa boleh menjadi anggota jemaat Tuhan. Semua hak itu terbatas pada Tuhan sendiri, dan dia yang menjelaskan cara menjadi anggota jemaatNya. Suatu denominasi, atau pemimpin denominasi, tidak berhak memilih atau memutuskan siapakah boleh menjadi anggota dalam jemaat Tuhan. Manusia tidak memiliki jemaat Tuhan dan tidak ada orang yang berhak meraih kuasa sebagai kepalanya. Malaikat dari sorgapun tidak boleh memilih atau memutuskan siapakah boleh menjadi anggota jemaat Tuhan. Paulus memberi suatu ingatan tentang itu dalam Kitab Galatia fasal 1 : “Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia” (ayat 8,9). Hanyalah Tuhan Yesus berhak menetapkan syarat-syarat menjadi anggota jemaatNya, dan Dia sudah menjelaskan dalam firmanNya bahwa seseorang harus percaya, bertobat, mengaku namaNya, dan dibaptis untuk pengampunan dosa. Secara singkat semua itu dilihat pada hari Pentakosta yang tercatat dalam Kisah Rasul fasal 2. Mereka yang dengar khotbah Petrus diyakinkan bahwa mereka sudah berbuat salah dengan mengambil bagian dalam penyaliban Yesus, Mesias itu. Berdasarkan iman mereka , mereka menanya, “ Apakah yang harus kami perbuat?” Mereka disuruh bertobat dan dibaptis untuk pengampunan dosa. Kirakira 3000 orang dibaptis hari itu. Sesudah itu, kata “gereja” atau “jemaat” dipakai untuk mengacu mereka yang sudah mentaati perintah- perintah tersebut.