MANFAAT PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN Yulinar Triyana (
[email protected] ) Universitas Gunadarma
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat atau hasil dari penerapan prinsipprinsip good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. penilaian GCG dinilai dari hasil penyebaran kuesioner yang didapat dan dengan menggunakan rasio ROE, ROA, Curren Ratio dan Solvabilitas untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Setelah dilakukan penelitian terhadap Perum Pegadaian dan didukung dengan teori-teori serta pembahasan pada bab-bab yang ada, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Penerapan prinsip-prinsip GCG pada Perum Pegadaian sangat bermanfaat terhadap kinerja keuangan perusahaan hal ini dapat dilihat dengan dijalankannya prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan keadilan sehingga membantu dalam setiap proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan keuangan maupun non keuangan yang akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan serta meningkatkan kepercayaan para nasabah dan pemilik modal (dalam hal ini pemerintah) yang secara otomatis juga akan berdampak pada nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan kinerja keuangan yang dihitung menggunakan rasio-rasio yang ada telah menunjukan hasil yang cukup baik. Kata kunci : Good Corporate Governance
ABSTRACT This study aims to determine the benefits or results from the application of the principles of good corporate governance or corporate governance is good, so will affect the company's financial performance. Research method used is by using descriptive analytical research method with a case study approach. GCG appraisal assessed from the results obtained questionnaires and by using the ratio of ROE, ROA, Curren and the solvency ratio to measure the company's financial performance. After a study of Perum Pegadaian and supported by the theories and discussion in the chapters that exist, then the author can draw the conclusion that the implementation of GCG principles of Perum Pegadaian very useful to the financial performance of this company can be seen with the principles dijalankannya GCG namely transparency, independence, accountability, accountability and fairness so that helps in any decision-making processes relating to financial and non financial that will affect the company's financial performance and increase the confidence of customers and owners of capital (in this case the government), which automatically also will affect the value of the company. This is evidenced by an increase in financial performance is calculated using the ratios have been showing good results.
Key Word : Good Corporate Governance
PENDAHULUAN Latar Belakang Bukti empiris yang diperoleh dari hasil riset Zhuang pada tahun 2000 menunjukkan masih lemahnya perusahaan-perusahaan publik di Indonesia dalam mengelola perusahaan dibanding negara-negara Asia Tenggara, hal ini ditunjukkan oleh masih lemahnya standarstandar akuntansi dan regulasi, pertanggungjawaban terhadap para pemegang saham, standarstandar pengungkapan dan transparansi serta proses-proses kepengurusan perusahaan. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan masih lemahnya perusahaan-perusahaan publik di Indonesia dalam menjalankan manajemen yang baik dalam memuaskan stakeholder perusahaan. Dalam upaya mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, maka para pelaku bisnis di Indonesia menyepakati penerapan good corporate governance (GCG) suatu sistem pengelolaan perusahaan yang baik, hal ini sesuai dengan penandatanganan perjanjian Letter of intent (LOI) dengan IMF tahun 1998, yang salah satu isinya adalah pencantuman jadwal perbaikan pengelolaan perusahaan di Indonesia (Sri Sulistyanto, 2003) dalam Yudha Pranata ( 2007 ). Pelaksanaan GCG pada sebagian besar perusahaan di Indonesia merupakan awal perubahan budaya kerja perusahaan. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan perlu menyiapkan pedoman perusahaan yang baik dan terstruktur. Kinerja keuangan yang baik akan berakibat pada perumusan perencanaan strategi perusahaan yang baik pula yang pada akhirnya menghasilkan program kerja yang baik dan berimbas pada keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini bisa dicapai jika ada kerja sama dan tata kelola yang baik dari seluruh komponen perusahaan. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada Perum Pegadaian memberikan keuntungan bagi perusahaan dan masyarakat luas, adanya kepercayaan investor menanamkan modalnya, memberi peluang pemohon kredit, adanya pengendalian yang efektif untuk mengurangi penyalahgunaan kekuasaan, serta tidak adanya penyimpangan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan. Pengungkapan laporan keuangan yang transparan dan akurat menjadi informasi yang sangat penting bagi investor yang akan menanamkan modalnya atau memberikan pinjaman kepada perusahaan. Akan tetapi laporan keuangan hanya menampilkan data-data keuangan saja, datadata non keuangan tidak tergambar di dalamnya. Dengan adanya prinsip-prinsip GCG, dapat digunakan sebagai data non keuangan yang dapat menggambarkan kondisi perusahaan. Dengan demikian adanya penerapan prinsip-prinsip GCG dapat memberikan manfaat kepada kondisi keuangan Perum Pegadaian.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Manfaat Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Umum Pegadaian”.
METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Perusahaan Umum Pegadaian Pusat yang beralamat di Jl. Kramat Raya 162, Jakarta – 10430 Jakarta Pusat, adapun pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan sampel ini adalah karena Perusahaan Umum Pegadaian adalah salah satu jenis BUMN yang termasuk kedalam 33 besar perusahaan BUMN dengan tingkat implementasi GCG terbaik. Pernyataan tersebut didapatkan dari hasil studi dokumentasi kondisi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berdasarka tingkat implementasi GCG, hasil studi Kementrian BUMN tahun 2006. Objek penelitian ini menyangkut tentang manfaat penerapan prinsip-prinsip good corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penentuan Populasi dan Unit Sampel Dalam penelitian ini penulis memilih Perum Pegadaian sebagai objek penelitian. Hal ini dikarenakan menurut hasil studi BUMN Perum Pegadaian menjadi salah satu BUMN dengan implementasi terbaik perigkat ke 7 (untuk 33 besar). Selain itu dikerenakan keterbatasan waktu dan kesempatan yang bisa didapatkan. Penulis menyebarkan kuesioner kepada bagian sekretaris perusahaan yang diisi oleh tiga orang responden dan bagian keuangan yaitu divisi akuntansi oleh tiga orang responden, divisi manajemen resiko oleh empat orang responden, divisi verifikasi oleh tiga orang responden, divisi pembukuan oleh empat orang responden, dan divisi anggaran oleh empat orang responden. Jumlah maksimal responden yang penulis dapat adalah sebanyak 20 responden dari keseluruh bagian tersebut diatas. Jumlah tersebut adalah jumlah maksimal yang bisa penulis peroleh, hal tersebut dikarenakan dalam pengisian kuesioner yang berkaitan dengan good corporate governance tidak bisa diisi oleh karyawan operasional biasa, maka menurut pertimbangan perusahaan bagian tersebutlah yang dirasa paling pantas untuk mengisinya. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel kinerja keuangan perusahaan
2. Variabel manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan. Untuk keperluan pengujian, variabel-variabel penelitian tersebut perlu dijabarkan ke dalam indikatorindikator yang bersangkutan. Adapun indikator-indikator tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut: Variabel
Indikator
Skala Pengukuran
Instrument
Kinerja Keuangan Perusahaan
Aspek Keuangan:
Rasio
Laporan Keuangan
Ordinal
Kuesioner
1.)ROE 2.)ROA 3.)Current Ratio 4.)Solvabilitas
Manfaat Penerapan Prinsip-Prinsip GCG pada Kinerja Keuangan
1.)Transparansi 2.)Kemandirian 3.)Akuntabilitas 4.)Tanggung Jawab 5.)Keadilan
Teknik Pengumpulan Data 1.
Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan diperoleh dengan pengumpulan data dan informasi dari literature
yang ada untuk ditelaah serta catatan yang diperoleh selama perkuliahan dan dari media internet. Selain itu penulis juga membaca buku-buku untuk mendapatkan data sekunder sebagai dasar yang dapat dipertanggung jawabkan dalam bahasan. 2.
Penelitian Lapangan (Field Research) Penulis melakukan penelitian langsung ke lapangan untuk memperoleh data primer. Data
tersebut diperoleh dengan cara sebagai berikut: a. Observasi, suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati langsung objek penelitian.
b. Wawancara, suatu teknik wawancara dengan cara tanya jawab langsung dengan pihak atau pejabat yang berwenang atau bagian lain yang berhubungan langsung atau relavan dengan objek yang diteliti. c. Kuesioner, suatu daftar pertanyaan atau pernyataan yang diajukan langsung kepada
pihak-pihak yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Jawaban kuesioner dilakukan dengan melakukan skala likert , yaitu dengan memberikan bobot penilaian tertentu pada setiap pertanyaan yang dilakukan. Teknik Pengembangan Instrument
Kuesioner yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulan data terdiri dari dua bagian yaitu : 1. Pertanyaan umum, yaitu pertanyan yang menyangkut identitas umum koresponden, antara lain nama, usia, pendidikan terakhir dan jabatan koresponden tersebut. Tetapi pada bagian ini responden diberikan kebebasan untuk mengisi ataupun tidak mengisinya. 2. Pertanyaan khusus, yaitu berisi tentang pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG yang terdiri dari indikator transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan kewajaran atau keadilan. Kinerja keuangan perusahaan yang terdiri dari adanya laporan keuangan tepat waktu dan sudah diaudit oleh pihak independent, adanya analisis rasio, adanya peningkatan laba dan efisiensi biaya serta manfaat prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan yang terdiri dari indikator prinsip GCG mendorong terciptanya suatu penyajian laporan keuangan yang jujur dan terbuka. Prinsip GCG mendorong terciptanya suatu pencatatan dan penyajian laporan keuangan yag bebas dari kepentingan pihak tertentu. Prinsip-prinsip GCG mendorong terciptanya kesesuaian penyusunan dan penyajian laporan keuangan dengan ketentuan dan standart keuangan yang berlaku, serta terciptanya informasi yang lengkap bagi para penggunanya. Teknik pengukuran yang digunakan
untuk menghitung kuesioner adalah dengan
menggunakan skala likert, yaitu metode yang mengukur sikap yang menyatakan setuju atau
ketidaksetujuan terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu (Indriantoro:1999:104) dalam Irene D (2008). Tolak ukur yang disampaikan adalah pengisian poin-poin kuesioner yang dibagikan kepada responden berupa skala likert. Dengan skala ini, responden diminta untuk memberikan respon dari setiap pernyataan dengan memilih salah satu dari lima alternative pilihan jawaban. Karena jawaban tersebut dapat mencerminkan sikap ekstrim, sehingga penulis dapat menganalisis secara mendalam mengenai pola-pola respon dari setiap pernyataan yang ada. Jumlah dan skala ordinal
Artinya
Sangat Setuju
Jawaban ini untuk pernyataan kuesioner yang sangat didukung
=5
oleh pihak manajemen atas penerapan prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan Setuju
=4
Jawaban ini untuk pernyataan kuesioner yang cukup didukung oleh pihak manajemen atas penerapan prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan
Ragu-ragu
=3
Jawaban ini untuk pernyataan kuesioner yang tidak didukung oleh pihak manajemen atas penerapan prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan
Tidak Setuju
=2
Jawaban ini untuk pernyataan kuesioner yang ditolak oleh pihak manajemen atas penerapan prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan
Sangat Tidak Setuju =1
Jawaban ini untuk pernyataan kuesioner yang sangat ditolakoleh pihak manajemen atas penerapan prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan
Untuk pengujian variabel-variabel yang diteliti diperlukan suatu pengujian yang valid dan reliabel. Hal tersebut diperlukan agar penelitian menjadi tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Untuk variabel
penelitian
tersebut
perlu
dilakukan
Sugiyono(2005:267) dalam Irene D (2008).
uji
validitas
dan
reliabilitas
a.
Uji Validitas Menurut Sugiyono (2005:109) dalam Irene D (2008) valid dapat
didefinisikan sebagai berikut: “ valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur “. Dengan demikian untuk mengukur sesuatu harus menggunakan instrument atau alat yang tepat. Kriteria yang digunakan adalah: Jika t hitung ≥ t tabel , maka pernyataan dikatakan valid Jika t hitung < t tabel , maka pernyataan dikatakan tidak valid b.
Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2005:110) dalam Irene D (2008) “ instrument yang
reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur instrument yang sama akan menghasilkan data yang sama”.
Analisis Data
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung persentase yang menunjukan seberapa jauh penerapan prinsip-prinsip GCG dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Untuk menghitung persentase digunakan perhitungan sebagai berikut: Rata-rata Skor X 100% Jumlah Responden X Nilai Tertinggi Langkah-langkah perhitungan kuesioner adalah: 1. Jumlahkan skor jawaban kuesioner tiap kelompok per responden. 2. Mencari total skor dengan cara menjumlahkan seluruh jawaban responden.
3. Mencari rata-rata skor dengan cara menghitung hasil dilangkah no.2 kemudian dibagi dengan jumlah item pernyataan. 4. Rata-rata skor dibagi dengan jumlah responden yang dikalikan dengan nilai tertinggi dari jawaban kuesioner. Untuk mengetahui hasil perhitungan yang diperoleh dari jawaban kuesioner, persentase pada tahap empat disesuaikan dengan kriteria yang dikemukakan oleh Champion (1996:302) dalam Hidayatul F (2008), adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Klasifikasi Champion 1. Kriteria hasil penilaian kuesioner yang berkaitan dengan “ efektifitas penerapan GCG pada Perum Pegadaian” sebagai berikut: Persentase
Klasifikasi
0%-25%
Penerapan prinsip-prinsip GCG tidak efektif.
26%-50%
Penerapan prinsip-prinsip GCG kurang efektif
51%-75%
Penerapan prinsip-prinsip GCG cukup efektif.
76%-100%
Penerapan prinsip-prinsip GCG sangat efektif
2. Kriteria penilaian dari kuesioner yang berkaitan dengan “manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan” adalah sebagai berikut: Persentase
Klasifikasi
0%-25%
Penerapan prinsip-prinsip terhadap kinerja keuangan bermanfaat.
26%-50%
Penerapan prinsip-prinsip terhadap kinerja keuangan
GCG tidak GCG kurang
bermanfaat. 51%-75%
Penerapan prinsip-prinsip terhadap kinerja keuangan bermanfaat.
GCG cukup
76%-100%
Penerapan prinsip-prinsip terhadap kinerja keuangan bermanfaat.
GCG sangat
Sumber: Hidayatul F (2008) Apabila hasil kuesioner nilainya 76%-100%, maka prinsip-prinsip GCG sangat bermanfaat dalam menunjang kinerja keuangan perusahaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Validitas
Suatu tes atau instrumen dapat dikatakan valid apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurannya atau memberikan hasil tolak ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya penelitian tersebut. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan Pearson Product Moment. Syarat minimum agar dianggap memenuhi syarat adalah t hitung > t tabel. Jadi jika t hitung > t tabel maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan valid. Dalam penelitian ini terdapat dua keusioner yang disebarkan kepada para responden yaitu kuesioner yang berhubungan dengan efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG dan kuesioner mengenai manfaat penerapan prinsipprinsip GCG. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 responden dengan jumlah total item pernyataan sebanyak 35 item pernyataan untuk kuesioner yang berkaitan dengan efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG, dan 10 item pernyataan untuk kuesioner yang berkaitan dengan manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner tersebut ternyata untuk kuesioner yang berkaitan dengan efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG, dari ke-35 item pernyataan tersebut terdapat enam (6) item pernyataan yang tidak valid dan harus dihilangkan. Sedangkan untuk kuesioner yang berkaitan dengan manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan, dari sepuluh (10) item pernyataan tersebut terdapat dua (2) pernyataan yang tidak valid dan harus dihilangkan. Menurut nilai tabel r product moment jika N=20 (Responden) maka nilai r tabelnya adalah sebesar 0.444, jadi syarat suatu item dapat
dikatakan valid adalah bila nilai thitung nya lebih besar dari 0.444. Berikut penulis sajikan hasil pengolahan uji validitas kuesioner yang berkaitan dengan efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG dengan menggunakan spss 15.0. Tabel 4.1 Tabel Hasil Uji Validitas kuesioner Efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
p1
135.4500
194.576
.477
.944
p2
135.9500
197.103
.265
.945
p3
136.2000
200.800
.008
.948
p4
136.0500
201.208
.008
.946
p5
135.6500
192.134
.545
.943
p6
136.4500
184.471
.679
.942
p7
136.5000
187.842
.494
.944
p8
135.7500
190.408
.589
.943
p9
136.3500
193.608
.477
.943
p10
136.3500
191.503
.613
.943
p11
136.5000
185.000
.772
.941
p12
136.1000
188.200
.683
.942
p13
136.2000
187.221
.565
.943
p14
135.8000
189.432
.665
.942
p15
136.0000
186.737
.685
.942
p16
136.2000
187.958
.713
.942
p17
136.1000
189.568
.696
.942
p18
135.8500
183.503
.838
.940
p19
135.7500
188.408
.703
.942
p20
135.8500
186.871
.670
.942
p21
135.6500
190.239
.662
.942
p22
136.3000
193.379
.383
.944
p23
136.1000
200.305
.095
.945
p24
135.8500
187.713
.796
.941
p25
135.9500
190.261
.542
.943
p26
136.0500
197.313
.450
.944
p27
136.0500
194.576
.526
.943
p28
135.8500
189.713
.674
.942
p29
135.7500
194.724
.406
.944
p30
136.1500
191.187
.446
.944
p31
136.5000
181.211
.646
.943
p32
136.2500
179.776
.693
.942
p33
136.1000
192.200
.640
.942
p34
136.1000
188.832
.742
.941
p35
136.0000
188.947
.734
.942
Sumber: data olahan spss 15.0
Sedangkan hasil uji validitas untuk kuesioner yang berkaitan dengan manfaat penerapan prinsipprinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.2 Tabel Hasil Uji Validitas Kuesioner Manfaat Penerapan Prinsip-Prinsip GCG terhadap Kinerja Keuangan Perum Pegadaian.
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
p1
40.90
6.516
.643
.774
p2
40.75
6.934
.500
.792
p3
40.90
6.937
.467
.796
p4
41.20
7.116
.538
.789
p5
40.80
7.326
.325
.811
p6
40.70
7.063
.472
.795
p7
40.65
6.976
.549
.787
p8
41.05
7.313
.344
.809
p9
41.00
6.632
.610
.779
p10
40.65
7.187
.453
.797
Sumber: data olahan SPSS 15.0
Hasil Uji Reliabilitas
Berikut adalah tabel uji reliabilitas kuesioner tentang efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG. Tabel 4.3 Tebel Statistik Reliabilitas Kuesioner Efektifitas Penerapan Prinsip-Prinsip GCGpada Perum Pegadaian
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded(a ) Total
% 20
100.0
0
.0
20
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items .952
29
Sumber: data olahan SPSS 15.0
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka diketahui nilai Cronbach’s Alpha adalah 0.952. Hal ini berarti nilai Cronbach’s Alpha untuk
setiap item pernyataan tidak boleh melebihi nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.952. Sedangkan untuk kuesioner mengenai manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Tebel Statistik Reliabilitas Kuesioner Manfaat Penerapan Prinsip-Prinsip GCG pada Perum Pegadaian Case Processing Summary N Cases
%
Valid Excluded(a) Total
20
100.0
0
.0
20
100.0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items .814
8
Sumber: data olahan SPSS 15.0
Untuk mengetahui persentase efektifitas penerapan prinsip-prinsip GG pada Perum Pegadaian maka terlabih dahulu menghitung persentase tiap kelompok prinsip yang ada. Sesuai dengan hasil skor yang didapat dari tiap kelompok kuesioner yang berkaitan dengan keefektifan penerapan prinsip-prinsip GCG, dengan demikian diperoleh jawaban besarnya persentase mengenai efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan pada tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Tabel Kuesioner Efektifitas Penerapan Prinsip-Prinsip GCG Perum Pegadaian 5
5
4
4
5
4
3
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
126
4
5
2
2
5
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
110
5
5
4
3
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
131
4
5
5
4
5
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
133
4
4
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
1
1
3
3
3
91
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
1
3
3
3
95
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
132
5
4
4
4
4
4
4
3
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
3
4
4
5
4
4
4
5
5
5
122
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
113
5
4
3
2
4
3
3
4
4
3
4
3
3
4
5
5
3
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
111
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
114
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
124
4
5
3
5
4
4
4
3
5
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
120
5
4
3
2
4
3
3
4
4
5
5
3
3
3
5
5
3
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
113
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
125
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
132
5
5
2
3
5
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
111
5
5
5
5
5
3
4
4
4
3
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
127
4
4
3
3
4
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
4
1
1
4
4
3
3
93
5
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
1
4
3
3
4
99
Total Skor:
2322
Rata-rata Skor:
80.07
Sumber: Data olahan
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dihitung persentase untuk kuesioner yang berkaitan dengan efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG adalah sebagai berikut:
Rata-rata Skor
X 100%
Jumlah Responden X Nilai Tertinggi 80.07
X100% = 80.07%
20 X 5 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut didapat nilai persentase keseluruhan mengenai efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG yaitu sebesar 80,07%. Besarnya persentase yang didapat terhadap hasil perhitungan kuesioner mengenai efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG memasuki kriteria antara 76-100% sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan prinsip-prinsip GCG pada perum Pegadaian sangat efektif. Penilaian Kinerja Keuangan Perum Pergadaian Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan rasio Return on Equity (ROE) dan Return on Asset (ROA), Current Rasio (CR) dan solvabilitas, hal ini dikarenakan rasio-rasio tersebut merupakan key performance yang digunakan oleh perusahaan dalam melihat kinerja keuangannya. Return on Equity (ROE) Rasio ini merupakan pengukuran terhadap penghasilan yang dicapai bagi pemilik perusahaan atas modal yang telah diinventariskan pada perusahaan. Tabel 4.6 Return on Equity Perum Pegadaian Tahun
Laba Setelah Pajak
Modal Sendiri
ROE (%)
2005
Rp 227.353.305.277
Rp 867.101.723.567
26.21
2006
Rp 350.025.038.370
Rp 1.131.582.037.954
30.92
2007
Rp 486.283.116.286
Rp 1.491.803.840.092
32.60
2008
Rp 624.918.825.137
Rp 1.943.999.668.213
32.15
Return on Asset (ROA) Rasio ini merupakan pengukuran terhadap asset yang dimiliki oleh perusahaan. Perhitungan ROA dilakukan dengan cara membagi laba setelah pajak dengan total asset yang tercantum pada neraca keuangan perusahaan. Tabel 4.7 Return on Asset Perum Pegadaian Tahun
Laba setelah pajak
Total Asset
ROA (%)
2005
Rp 229.447.697.460
Rp 4.833.340.701.203
6.20 %
2006
Rp 350.182.905.378
Rp 6.023.601.124.650
5.81%
2007
Rp 488.730.764.638
Rp 7.372.065.050.709
6.63%
2008
Rp 628.373.778.120
Rp 10.772.086.469.098
5.83%
Rasio Lancar atau Current Ratio Rasio ini dipakai untuk menganalisis posisi laporan keuangan perusahaan dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukan tingkat keamanan jangka pendek maupun kemampuan perusahaan dalam memnayar hutang-nutang tersebut. Current ratio dihitung berdasarkan rumus aktiva lancar dibagi dengan hutung lancar. Tabel 4.8 Current Ratio Perum Pegadaian Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Current Ratio
2005
Rp 4.485.228.884.882
Rp 2.686.412.611.336
156.37%
2006
Rp 5.633.268.902.908
Rp 3.144.897.370.548
179.12%
2007
Rp 6.949.060.218.267
Rp 3.360.705.198.081
191.40%
2008
Rp 10.293.773.700.119
Rp 6.565.284.963.192
156.80%
Tahun
Solvabilitas Rasio ini digunakan untk mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi hutanghutang nya. Dalam rasio ini dihitung dengan menggunakan rumus total aktiva dibagi dengan total hutang. Untuk mengetahui perhitungan solvabilitas pada Perum Pegadaian dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini. Tabel 4.9 Solvabilitas Perum Pegadaian Tahun
Total Aktiva
Total Hutang
Debt to Total Asset
2005
Rp 4.833.340.701.203
Rp 3.966.238.968.627
121.86%
2006
Rp 6.023.601.124.650
Rp 4.892.019.086.706
123.13%
2007
Rp 7.372.065.050.709
Rp 6.880.261.210.617
107.15%
2008
Rp 10.722.086.496.098
Rp 8.828.086.800.885
121.45%
Manfaat Penerapan Prinsip-Prinsip GCG terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Untuk mengetahui sejauh mana manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan, penulis melakukan pengujian masalah dengan mengajukan kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti kepada dua puluh (20) orang responden, untuk kemudian mengolah hasil jawaban dari responden kedalam bentuk persentase. Kuesioner mengenai manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan terdiri dari 10 item pernyataan. Dari sepuluh item pernyataan tersebut setelah dilakukan pengujian terhadap tingkat validitas dan reliabilitas terdapat dua item pernyataan yang tidak valid. Sesuai dengan hasil skor yang didapat dari tiap jawaban kuesioner yang berkaitan dengan manfaat penerapan prinsipprinsip GCG, dengan demikian diperoleh jawaban besarnya persentase manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan, sebagai berikut:
Tabel 4.10 Tabel Kuesioner Manfaat Penerapan Prinsip-Prinsip GCG Terhadap Kinerja Keuangan Perum Pegadaian p1
p2
p3
p4
p6
p7
p9
p10
1
5
5
4
4
5
5
5
5
38
2
5
4
4
4
4
5
5
5
36
3
5
5
5
5
5
5
5
5
40
4
5
5
4
4
5
5
4
5
37
5
5
4
4
5
5
5
5
5
38
6
4
4
4
4
5
5
4
5
35
7
4
4
4
4
5
5
4
5
35
8
5
5
5
5
5
5
5
5
40
9
4
5
4
4
4
4
4
5
34
10
5
5
5
4
5
5
5
5
39
11
4
4
4
4
5
4
4
5
34
12
4
4
4
4
4
4
4
4
32
13
5
5
5
4
5
5
5
5
39
14
4
5
5
4
5
4
4
4
35
15
4
4
4
4
4
4
4
4
32
16
4
5
5
4
4
5
4
4
35
17
4
5
5
4
5
5
4
4
36
18
5
5
5
4
5
5
4
5
38
19
5
5
5
5
5
5
5
5
40
20
4
5
5
4
4
5
4
5
36
R
total skor: rata-rata skor: Sumber: data olahan
Skor
729 91.125
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dihitung persentase untuk kuesioner yang berkaitan dengan manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG adalah sebagai berikut:
91.13
X 100%
= 91.13
20 X 5 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut didapat nilai persentase keseluruhan mengenai Manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan Perum Pegadaian yaitu sebesar 91.12%. Besarnya persentase yang didapat terhadap hasil perhitungan kuesioner mengenai efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG memasuki kriteria antara 76-100% sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan prinsip-prinsip GCG pada perum Pegadaian sangat efektif. Berdasarkan hasil wawancara dan pengolahan kuesioner, manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan Perum Pegadaian antara lain: 1. Proses pengambilan keputusan pada Perum Pegadaian dilakukan dalam RKAP dan RPB hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yang ada, selain itu Perum Pegadaian selalu berusaha menciptakan budaya kerja yang sehat, sehingga hal ini berpengaruh kepada kinerja keuangan perusahaan. Hal ini terbukti, berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya dapat dilihat bahwa pengukuran terhadap penghasilan yang dicapai bagi pemilik perusahaan atas modal yang telah diinventariskan pada perusahaan sudah cukup baik meskipun belum stabil. Terbukti pada perhitungan return on equity pada tahun 2007 perusahaan sempat mengalami kenaikan sebesar 1.68% dari tahun sebelumnya walaupun perusahaan kembali mengalami penurunan di tahun berikutnya, namun demikian penurunan tersebut masih dapat ditolelir. Kemudian untuk asset perusahaan tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 0.82% dari tahun sebelumnya meskipun pada tahun berikutnya perusahaan harus mengalami penurunan asset sebesar 0.8%. Untuk Curren Ratio atau Rasio Lancar perusahaan mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu untuk tahun 2006 sebesar 22.75% dari tahun 2005 kemudian untuk tahun 2007 meningkat sebesar 12.28% dari tahun 2006, namun untuk tahun 2008 perusahaan mengalami penurunan atas curren ratio yang cukup besar yaitu sebesar 34.6%. Walaupun demikian angka tersebut masih dapat ditolelir. Sedangkan untuk solvabilitas perusahaan untuk tahun 2006 mengalami penaikan sebesar 1.27% dari tahun 2005 sedangkan untuk tahun 2007 perusahaan mengalami penurunan sebesar 15.98% dari tahun berikutnya namun untuk tahun 2008 perusahaan kembali mengalami kenaikan sebesar 14.3% dari tahun sebelumnya.
2. Seluruh pihak yang ada di dalam Perum Pegadaian telah bebas dari benturan kepentingan ataupun tekanan dari pihak manapun serta penyalahgunaan kekuasaan. Hal ini sesuai dengan prinsip GCG yang ada sehingga dapat membantu untuk mencegah kemungkinan dilakukannya rekayasa kinerja (earning manajemen) yang mengakibatkan nilai fundamental perusahaan tidak tergambar dalam laporan keuangan, yang nantinya akan menyulitkan dalam pengambilan keputusan-keputusan yang berhubungan dengan kinerja perusahaan yang berakibat kesalahan dalam analisis perusahaan. 3. Setelah melihat penilaian seperti di atas, maka penilaian nasabah dan Pemerintah (dalam hal ini pemilik saham) terhadap Perum Pegadaian akan bertambah baik. Akibatnya, akan berdampak pada kepercayaan para stakeholders yang semakin baik kepada perusahaan yang akan berpengaruh pada tingkat investasi nasabah pada perusahaan yang semakin tinggi pula dan motivasi kerja para karyawan yang semakin bertambah baik. 4. Setelah melakukan perhitungan terhadap ROE, ROA, Current Ratio dan Solvabilitas perusahaan, jika melihat hasilnya untuk periode tahun 2005-2008 mengalami pasang surut tingkat kenaikan dan penurunan walaupun masih dapat ditolerir, dan selama periode tersebut perusahaan belum merugi, hal tersebut akan mempengaruhi penilaian pemerintah sebagai pemilik saham terhadap kinerja perusahaan. Untuk itu GCG yang telah diterapkan dengan baik hendaknya juga dijalankan dengan konsisten demi manjaga kesinambungan kinerja perusahaan yang sehat. 5. Bagi pemegang saham dalam hal ini kepemilikan saham Perum Pegadaian 100% dimiliki oleh pemerintah, jika melihat keadaan seperti poin 1 maka jika perusahaan mengalami kenaikan hasil dari masing-masing rasio kinerja yang telah dihitung, bagi Negara hal ini juga akan menaikan pendapatan negara. Akan tetapi, jika perusahaan mengalami penurunan maka bagi Negara hal ini berarti juga akan mengalami penurunan pendapatan. Perum Pegadaian juga melakukan survey kepuasan dan kinerja karyawan untuk meningkatkan motivasi kerja, hal ini diperkirakan juga akan meningkatkan produktivitas karyawan sehingga kinerja perusahaan pun akan meningkat. 6. Penerapan GCG yang konsisten diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas dari laporan keuangan perusahaan. Pihak manajemen cenderung tidak akan melakukan rekayasa terhadap laporan keuangan, karena adanya kewajiban untuk mematuhi berbagai aturan dan prinsip akuntansi yang berlaku dan penyajian informasi yang transparan. Dalam hal ini penerapan GCG dalam Perum Pegadaian diharapkan dapat meningkatkan laporan keuangan perusahaan karena tingkat laporan keuangan perusahaan dapat dipercaya dengan adanya penyajian laporan keuangan yang transparan.
PENUTUP Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian terhadap Perum Pegadaian dan didukung dengan teori-teori serta pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Penerapan prinsip-prinsip GCG pada Perum Pegadaian sangat bermanfaat terhadap kinerja keuangan perusahaan hal ini dapat dilihat dengan dijalankannya prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan keadilan sehingga bermanfaat dalam membantu setiap proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan keuangan maupun non keuangan yang akan berpengaruh terhadap kinerja kauangan perusahaan serta meningkatkan kepercayaan para nasabah dan pemilik modal (dalam hal ini pemerintah) yang secara otomatis juga akan berdampak pada nilai perusahaan. Penerapan GCG yang konsisten diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas dari laporan keuangan perusahaan. Pihak manajemen cenderung tidak akan melakukan rekayasa terhadap laporan keuangan, karena adanya kewajiban untuk mematuhi berbagai aturan dan prinsip akuntansi yang berlaku dan penyajian informasi yang transparan. Besarnya persentase yang didapat terhadap efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG pada Perum Pegadaian adalah sangat efektif. Sedangkan untuk manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG sangat bermanfaat terhadap kinerja keuangan Perum Pegadaian. Manfaat penerapan GCG juga terbukti dengan peningkatan kinerja keuangan yang dihitung menggunakan rasio-rasio yang ada dan telah menunjukan hasil yang cukup baik dengan terjadinya peningkatan yang cukup signifikan meskipun belum stabil. Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dijelaskan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran. Saran-saran berikut digunakan untuk pihak-pihak yang mungkin akan menggunakan pemelitian ini selanjutnya. 1. Bagi Perusahaan •
Perusahaan diharapkan terus sacara konsisten dan berkesinambungan menerapkan GCG karena GCG terbukti dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini belum dapat dijadikan sebagai landasan kesimpulan secara general terhadap manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan dikarenakan objek penelitian ini hanya satu perusahaan saja. Oleh karena itu bagi rekan penulis yang akan melakukan penelitian sejenis supaya dalam memilih
objek penelitian diharapkan lebih dari satu perusahaan agar dapat mendekati kesimpulan secara general dan objektif. Selain itu di dalam menyusun kuesioner harus memperhatikan indikator yang diukur, sehingga hasilnya tidak bias.
DAFTAR PUSTAKA Effendi, Muh.Arief, 2009, The Power Of Good Corporate Governance: Teori dan Implementasi, Salemba Empat, Jakarta. Jonathan, 2006, Teknik Analis Data Menggunakan SPSS, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta. Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006, Pedoman Umum Good Corporate Governance di Indonesia Sutojo, Siswanto , 2005, Good Corporate Governance: Tata Kelola Perusahaan Yang Sehat, Damar Mulia Pustaka , Jakarta. Zarkasyi, Moh. Wahyudin, 2008, Good CorporateGovernance, Alfabeta, Bandung