MANAJEMEN PENGEMBANGAN KELUARGA SAKINAH OLEH KEMENAG DIY DI KABUPATEN BANTUL
Oleh: Erik Tauvani Somae, S.H.I. NIM: 1320310046
TESIS
Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam Program Studi Hukum Islam Konsentrasi Hukum Keluarga
YOGYAKARTA 2016
MOTTO
Genggam dunia dengan ilmu. Raih kejayaan akhirat dengan ilmu
vii
PERSEMBAHAN
Tesis ini ku persembahkan untuk: Ibunda dan ayahanda tercinta Mas Natan, Vera, dan Jamal tersayang
Juga kepada keluarga besar, dosen, guru, sahabat, dan siapapun yang telah berjasa menginspirasi saya hingga tesis ini dapat diselesaikan
Almamater tercinta Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
viii
ABSTRAK Tujuan perkawinan dalam sudut pandang agama Islam sebagaimana yang tertuang dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) adalah untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang saki>nah, mawaddah, wa ar-rahmah. Membangun keluarga sakinah adalah satu hal yang mudah diucap, namun dalam kenyataannya penuh onak dan duri. Realisasinya butuh waktu lama, selama nyawa masih dikandung badan. Untuk itu, perlu diadakan pengelolaan/manajemen yang terorganisasi. Sebagaimana fungsi manusia itu sendiri sebagai pengelola di bumi (khali@fah fi@ al-ardh). Di Indonesia, angka perceraian kian mengkhawatirkan. Terus meningkat tiap tahunnya. Dengan program pembinaan keluarga sakinah, Pemerintah telah berupaya untuk terus menekan angka perceraian yang kian meningkat itu. Namun nampaknya upaya ini belum hadir sebagai solusi atas persoalan di tengah masyarakat. Pemerintah, dalam hal ini Kemenag, didorong untuk mengelola/memanajemen pembinaan keluarga sakinah secara lebih terorganisasi dan lebih inovatif sebagai respon dari perkembangan zaman. Karena pembinaan yang selama ini dilakukan belum tampak sebagai solusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami manajemen pengembangan keluarga saki>nah oleh Kemenag DIY di Kabupaten Bantul melalui Urais. Pemahaman tentang manajemen pengembangan keluarga saki>nah ini akan memberikan gambaran tentang program-program Urais dan masyarakat Bantul. Selain itu juga untuk menggambarkan bagaimana pelaksanaan program DBKS dalam pengembangan keluarga saki>nah di Kabupaten Bantul. Dalam menyelesaikan penelitian ini, penyusun menggunakan metode penelitian lapangan, yaitu dengan menggunakan cara pengumpulan data wawancara. Kemudian data yang terkumpul dianalisis dan dideskripsikan dengan menggunakan pendekatan normatif yuridis, yaitu pendekatan secara hukum Islam dan hukum positif. Penyusun menggunakan teori yang dikemukakan oleh George R. Terry tentang manajemen, yaitu POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) dengan tetap mengacu pada landasan tentang manajemen dalam AlQur’an. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan, bahwa manajemen yang dilakukan oleh Kemenag DIY atas pembinaan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul tahun 2015 masih bersifat meneruskan program yang telah ada sebelumnya. Pada tataran program, manajemen dinilai cukup berhasil. Namun pada tataran realitas masyarakat, program ini belum mampu menekan angka perceraian yang tiap tahunnya kian meningkat. Namun demikian, upaya Kemenag dalam menjalankan program pembinaan keluarga sakinah ini dapat dinilai sebagai satu upaya mewujudkan mas}lah}ah bagi masyarakat, meskipun belum maksimal.
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Transliterasi kata Arab ke dalam huruf Latin dalam skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tanggal 10 September 1987 Nomor 157/1987 dan 0593/1987.
I. Konsonan tunggal Huruf Arab
ا ب ث ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ى و
Nama alif ba ta’ sa’ jim ha’ kha’ dal zal ra’ zai sin syin sad dad ta’ dha’ ‘ain gain fa’ qaf kaf lam mim nun waw
Huruf Latin tidak dilambangkan b t s| J h} kh d z| r z s sy s} d} t} z} ‘ g f q k l m n w
x
Nama tidak dilambangkan be te es (dengan titik di atas) je ha (dengan titik di bawah) ka dan ha de zet (dengan titik di atas) er zet es es dan ye es (dengan titik di bawah) de (dengan titik di bawah) te (dengan titik di bawah) zet (dengan titik di bawah) koma terbalik di atas ge ef qi ka ‘el ‘em ‘en we
ٍ ء ي
ha’ hamzah ya’
h ` y
ha apostrof ye
II. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap
هتكبر القدوس
ditulis ditulis
mutakabbir al-quddu>s
ditulis ditulis
ja>mi’ah maktabah
III. Ta’ marbutah di akhir kata a. Bila dimatikan ditulis h
جاهعت هكتبت
(ketentuan ini tidak diperlukan untuk kata-kata Arab yang sudah terserap dalam bahasa Indonesia, seperti salat, surat, ayat, zakat dan zebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya). b. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua terpisah, maka ditulis dengan h
هكتبت الجويلت
maktabah al-jami>lah
ditulis
c. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dammah, ditulis t
فرقت الوسلويي
firqatul muslimi>n
ditulis
IV. Vokal pendek َ
َ
fathah
ditulis
a
kasrah
ditulis
i
xi
َ
شكر قرأ يٌطق
dammah
ditulis
u
fathah kasrah dammah
ditulis ditulis ditulis
syakara quri’a yant}iqu
V. Vokal panjang 1 2 3 4
fathah + alif
كاهلت fathah + ya mati
صلى kasrah + ya mati
شديد dammah + wawu mati
صدور
ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis ditulis
a>
ka<milah a> s}olla> i> syadi>d u> s}udu>r
VI. Vokal rangkap 1 2
fathah + ya mati
رويدا fathah + wawu mati
وفرعوى ذي األوتاذ
ditulis ditulis ditulis ditulis
ai ruwaida au
wa fir’aunaz|il auta>d
VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
أأًتن أشد خلقا لن يلبثواإال يقولوى أءًالوردودوى
ditulis ditulis ditulis
a’antum asyaddu khalqan
lam yalbas|u>’illa> yaqu>lu>na’a’inna> lamardu>du>na
VIII. Kata sandang alif+lam a. Bila diikuti huruf Qamariyyah
القراى الكتاب
ditulis ditulis
xii
al-Qur’a>n al-kita>b
b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan diidgamkan
الصبخ الساهرة
as}-s}ubh}u as-sa>hirah
ditulis ditulis
IX. Penulisan Kata-Kata Dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dengan menulis penulisannya
إذا الشوس كورث
ditulis
بر الوالديي
ditulis
xiii
iz|asysyamsu atau iz|a asysyamsu birrul wa>lidaini atau birru alwa>lidaini
KATA PENGANTAR
بسم هلل الرمحن الرحيم أشهد أن ال إله إال هلل وحده الشريك له وأشهد أن حممدا عبده,احلمد هلل رب العاملني . اما بعد, اللهم صل و سلم على حممد و على اله واصحابه امجعني,و رسوله Segala puji dan syukur penyusun haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada seluruh makhluk di dunia. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, uswah sejati sepanjang zaman. Ucapan terima kasih tidak lupa pula penyusun ucapkan kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu. Baik berupa dorongan moril maupun materiil. Sehingga terselesaikan tesis yang berjudul “MANAJEMEN PENGEMBANGAN KELUARGA SAKINAH OLEH KEMENAG DIY DI KABUPATEN BANTUL”. Sebagai rasa hormat dan ucapan terima kasih, penyusun sampaikan kepada : 1.
Prof. Drs. H. Akh Minhaji, MA., Ph.D. selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2.
Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., Ph.D. selaku Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.
3.
Dr. H. Syafiq Mahmadan Hanafi selaku Ketua Program Studi Hukum Keluarga Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4.
Prof. Dr. Khoiruddin Nasution selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan, saran, dan bimbingan kepada penyusun.
xiv
5.
Segenap Dosen Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta khususnya Prodi Hukum Islam yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada penyusun.
6.
Ayahanda Mahmudi Somae dan Ibunda Markamah tercinta, atas doa dan kasih sayang yang tulus selama ini diberikan kepada penyusun. Semoga selalu dalam naungan kasih sayang Allah SWT.
7.
Kakakku (Yonathan Somae), dan adikku (Fera Wati Somae dan Jamaluddin Somae), yang tiada henti memberikan motivasi kepada penyusun agar segera menyelesaikan tesis ini.
8.
Buya Syafii Maarif, yang tidak perah bosan bertanya: “Rik. Kapan tesismu mau diselesaikan?” Serta dukungan dukungan moril yang selalu mengalir.
9.
Keluarga besar Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Terutama kepada Ustadz Muhammad Ikhwan Ahada, S.Ag., MA., yang selalu
memberikan
dorongan
moril
agar
penyusun
segera
menyelesaikan tesis ini. Serta para ustadz dan musyrif yang tidak bisa penyusun sebutkan satu-persatu. Terimakasih atas dukungan dan motivasinya. 10. Kawan-kawan kelas Hukum Keluarga angkatan 2013 khususnya. Berdiskusi dengan kalian sungguh luar biasa. Kelak jika tiba waktunya jadi orang sukses, jangan pernah lupa akan kebersamaan yang pernah kita lalui. Tetap semangat menggapai cita-cita!
xv
11. Seluruh pihak dan sahabat yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan, motivasi dan inspirasi dalam membantu penyelesaian tesis. Penyusun hanya bisa berdoa pada Allah SWT agar segala amal baik yang dilakukan akan diberikan balasan yang lebih baik. Dan akhir kata penyusun mengucapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Yogyakarta, 20 Maret 2016 Penyusun
Erik Tauvani Somae, S.H.I. NIM. 1320310046
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN .....................................................................
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ........................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iv
PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS ....................................
v
NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................
vi
MOTTO .......................................................................................................
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................
viii
ABSTRAK ...................................................................................................
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ......................................
x
KATA PENGANTAR .................................................................................
xiv
DAFTAR ISI................................................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
1
A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................
6
D. Telaah Pustaka ............................................................................
7
E. Kerangka teori .............................................................................
11
F. Metodologi Penelitian .................................................................
14
G. Sistematika Pembahasan .............................................................
17
BAB II TENTANG KABUPATEN BANTUL DAN KEMENAG DIY ...........................................................................
19
A. Gambaran Umum Kabupaten Bantul ..........................................
19
1. Letak Geografis .....................................................................
19
2. Penduduk...............................................................................
20
3. Pendidikan.............................................................................
21
4. Mata Pencaharian ..................................................................
21
xvii
5. Agama ...................................................................................
22
6. Tingkat Perceraian di Kabupaten Bantul ..............................
23
B. Profil Kemenag dan Fungsinya Sebagai Lembaga Resmi Negara ..............................................................
26
C. Bimas Islam dalam Kemenag .....................................................
28
D. Profil Kemenag DIY dan Program Pembinaan Keluarga Sakinah ........................................................................
30
BAB III KELUARGA SAKINAH DAN MANAJEMEN PENGEMBANGAN ...................................................................
35
A. Manajemen .................................................................................
35
1. Pengertian Manajemen .........................................................
35
2. Fungsi-fungsi Manajemen....................................................
37
a. Perencanaan (Planning) .................................................
39
b. Pengorganisasian (Organizing) ......................................
41
c. Menggerakkan (Actuating).............................................
43
d. Pengendalian (Controlling) ............................................
44
B. Pengembangan Keluarga Sakinah ..............................................
45
1. Perkawinan Menurut UU No. 1 Tahun 1974 dan KHI..........
45
2. Pengertian Keluarga Sakinah ................................................
46
3. Landasan Filosofis, Historis, dan Yuridis Pengembangan Keluarga Sakinah .........................................
50
C. Manajemen Pengembangan Keluarga Sakinah ..........................
52
1. Pengertian Manajemen Pengembangan Keluarga Sakinah ..
52
2. Kriteria Keluarga yang Memenuhi Indikator Sakinah .........
53
3. Klasifikasi Sakinah...............................................................
55
4. Pola Pembinaan Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS) DIY ........................................................................
56
5. Struktur Tim Pembina Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS) DIY ........................................................................
58
6. Petunjuk Teknis Pola Pembinaan Keluarga Sakinah DIY ...
59
xviii
BAB IV
MANAJEMEN PENGEMBANGAN KELUARGA SAKINAH OLEH KEMENAG DIY DI KABUPATEN BANTUL: KAJIAN DAN KLASIFIKASI KEBERHASILAN ...................................................................
76
A. Manajemen Pengembangan Keluarga Sakinah di Kabupaten Bantul ..........................................................................................
76
1. Perencanaan (Planning) ........................................................
78
2. Pengorganisasian (Organizing) .............................................
81
3. Menggerakkan (Actuating) ....................................................
85
4. Pengendalian (Controlling) ...................................................
88
B. Penilaian Kinerja Urais DIY Tahun 2015 ...................................
92
1. Pencapaian Program Kerja ....................................................
95
2. Faktor Pendukung dan Penghambat ......................................
96
3. Evaluasi .................................................................................
97
C. Klasifikasi Keberhasilan Manajemen Pengembangan Keluarga Sakinah dan Indikatornya ............................................
99
1. Keberhasilan dalam Menekan Angka Perceraian .................
102
2. Keberhasilan dalam Mengaplikasikan Program Pengembangan Keluarga Sakinah .........................................
103
BAB V PENUTUP......................................................................................
105
A. Kesimpulan ...................................................................................
105
B. Saran dan Rekomendasi ...............................................................
106
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
108
LAMPIRAN Lampiran I Pedoman Wawancara Lampiran II Surat Bukti Wawancara Lampiran III Foto-foto Lampiran IV Dokumen-dokumen
xix
Lampiran V Surat-surat DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Melalui Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Negara dalam hal ini pemerintah, mendefinisikan perkawinan sebagai ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.1 Sedangkan tujuan perkawinan dalam sudut pandang Agama sebagaimana yang tertuang dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI), perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang saki@nah,
mawaddah, wa ar-rahmah.2 Mengelola urusan dunia adalah tugas mulia, tugas manusia sebagai
khali@fah fil ardh. Islam memandang dan menyikapi kehidupan dunia secara aktif dan positif untuk kemaslahatan dunia dan akhirat. Menyikapi persoalan di dunia secara kelompok, organisasi, atau dengan lembaga pada dasarnya adalah kebutuhan dan tuntutan manusia. Karena itu, membentuk lembaga dalam satu negara untuk mengurus segala persoalan, termasuk persoalan keluarga, adalah terobosan yang positif. Allah Swt berfirman:
1 2
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Bab 1 Pasal 1 Kompilasi Hukum Islam (KHI) Bab II Pasal 3
1
2
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berjuang dijalanNya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (Ash-Shaff: 61) Ayat ini dengan jelas menyatakan bahwa Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur. Mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. Maksud kata s}affan /barisan adalah sekelompok dari sekian banyak anggotanya yang sejenis dan kompak serta berada dalam satu wadah yang kukuh lagi teratur.3 Dalam hal ini, mengamalkan ayat di atas, negara telah berperan aktif untuk mengembangkan keluarga saki@nah melalui lembaga-lembaga yang dibentuknya. Secara kelembagaan, negara Indonesia sudah mempunyai lembaga yang fokus mengurusi dan melahirkan keluarga sejahtera atau saki@nah, bahkan peraturan perundang-undangan pun diterbitkan untuk membangun keluarga sejahtera. Lembaga yang fokus mengurusi keluarga di Indonesia adalah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Urusan Agama Islam (Urais) di Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).4 BKKBN adalah satu Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, setingkat menteri, sementara Urais adalah satu direktorat di Direktur Jendral (Dirjen) Bimbingan
3
Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2006), hlm. 191. Khoiruddin Nasution, “Selamat Datang Kementerian Kependudukan dan BKKBN”, dalam Kedaulatan Rakyat, Senin 22 September 2014, hlm. 12. 4
3
Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kemenag RI.5 Dalam hal ini, BKKBN dan Urais menjadi ujung tombak Negara yang merepresentasikan peran aktif Negara dalam mengembangkan keluarga saki@nah. Keberadaan BKKBN dan Urais menjadi penanda bagi keseriusan Negara dalam mengembangkan keluarga saki@nah. Dengan kedua lembaga ini, masyarakat memiliki harapan dan kepercayaan kepada Negara dalam bidang pengembangan keluarga saki@nah. Patut dicatat bahwa sebagai dua lembaga yang berbeda, BKKBN dan Urais memiliki banyak kesamaan dalam peran dan fungsi. Namun penelitian ini hanya berfokus pada satu lembaga saja, Urais. Penyususn memandang, selain karena kedua lembaga ini tidak berkait satu dengan lainnya, Urais yang dibawahi Kemenag ini lebih dekat dengan ranah studi Hukum Islam. Urais di tingkat provinsi muncul menjadi satu bidang yang membawahi lima seksi, salah satunya Seksi Keluarga Sakinah. Seksi Keluarga Sakinah fokus mengurusi keluarga. Namun belakangan Seksi Keluarga Sakinah digabung menjadi satu dengan Seksi Pemberdayaan Kantor Urusan Agama (KUA).6 Sebagai lembaga yang dianggap berbasis pada agama, posisi KUA sangat strategis dalam hal pembinaan masyarakat, khususnya pembinaan keluarga
saki@nah. Keberadaan Urais sebagai lembaga resmi Negara dan pemangku otoritas dalam bidang pembinaan keluarga saki@nah, merupakan situasi yang diidealkan. Namun tampaknya dalam pelaksanaan, mamajemen pembinaan keluarga saki@nah ini belum berjalan maksimal. Meskipun dalam beberapa hal, kita boleh berbangga 5 6
Ibid. Ibid.
4
oleh karena Agustus 2014 yang lalu, kontingen Keluarga Sakinah Teladan dari D. I. Yogyakarta berhasil masuk 10 (besar) bersama 9 provinsi lainnya yaitu: Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kontingen D. I. Yogyakarta berasal dari keluarga H. Noor Raharjo dan Hj. Trisyanti, BA yang berasal dari Kecamatan Kotagede Kota Yogyakarta.7 Namun ironis, angka perceraian di DIY tergolong cukup tinggi. Kasus perceraian di Kota Yogyakarta, misalnya, dalam kurun 2012-2013 mengalami peningkatan. Menurut data dari Kantor Pengadilan Agama Kota Yogyakarta, pada tahun 2012 tercatat 593 kasus percerian dan 652 kasus perceraian ditahun 2013.8 Di Sleman, angka perceraian juga meningkat. Pengadilan Agama Sleman mencatat angka perceraian di kabupaten ini semakin meningkat dalam kurun waktu tiga tahun. Di tahun 2013 saja, PA Sleman mencatat angka perceraian mencapai 1486 kasus. Di tahun 2011 terdapat 1356, sedangkan di tahun 2012 meningkat menjadi 1515.9 Angka cerai gugat atau perceraian dari istri yang menggugat suami di Kabupaten Bantul cukup tinggi. Pada bulan Januari 2015, tercatat jumlah cerai talak (cerai yang dijatuhkan suami) sebanyak 37 kasus, sedangkan cerai gugat mencapai 118 perkara.10 Hakim sekaligus Humas Pengadilan Agama (PA) Bantul,
7
http://uraisbinsyardiy.org/, Kontingen Diy Masuk 10 Besar Penilaian Kua Dan Keluarga Sakinah Tingkat Nasional. Diakses pada 2 Oktober 2014 8 www.KRjogja.com, Angka Perceraian di Kota Yogya Tinggi. Diakses pada 1 Oktober 2014. 9 http://www.tribunnews.com, Perceraian Di Sleman Selama 2013, Diakses pada 6 Oktober 2014. 10 Http://jogja.tribunnews.com, dengan kata kunci “angka-cerai-gugat-di-bantul-terusmeningkat,” diakses pada 22 Juni 2015.
5
Yuniati Faizah, mengungkapkan tingginya angka cerai gugat sudah terjadi semenjak beberapa tahun lalu. Sepanjang tahun 2014, cerai talak yang diajukan laki-laki sebanyak 420, sedangkan cerai gugat mencapai 976 perkara atau lebih dari dua kali lipat.11 Tingginya angka perceraian di DIY yang diikuti dengan kian naiknya angka tersebut tiap tahun, tentu memiliki banyak faktor yang membuat keluarga khususnya hubungan suami-isteri tidak harmonis. Di sinilah peran Urais dibutuhkan untuk melakukan pembinaan dan pengembangan keluarga saki@nah. Menyikapi
serangkaian
permasalahan
tersebut,
Pemerintah
DIY
menggulirkan program pembinaan keluarga melalui pola pembinaan Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS) berdasarkan instruksi Gubernur Nomor 10/inst/1993 Tentang Pelaksanaan Program Desa Binaan Keluarga Sakinah di seluruh wilayah DIY.12 Bantul, sebagai salah satu kabupaten dengan tinggat perceraian tertinggi di DIY, menjadi fokus penelitian dalam tesis ini. Selanjutnya, berdasarkan realitas ini, eksistensi Kemenag di tengah masyarakat Bantul tampaknya belum menunjukkan peningkatan pencapaian program. Akhirnya, bagaimana manajemen pengembangan keluarga saki@nah oleh Kemenag DIY di Kabupaten Bantul, dirumuskan sebagai berikut.
11
Ibid. M. Thohir, Efektifitas Pembinaan Keluarga Melalui Pola Pembinaan Desa Binaan Keluarga Sakinah Di Desa Nglindur Kecamatan Girisubo Kabupaten Gunungkidul, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2015). Tesis tidak diterbitkan. 12
6
B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana manajemen pengembangan keluarga saki@nah di Kabupaten Bantul oleh Kemenag DIY?
2.
Bagaimana peran Kemenag DIY dan Bantul dalam mencapai terbentuknya keluarga sakinah di Kabupaten Bantul?
3.
Bagaimana upaya Kemenag DIY dalam menanggulangi persoalanpersoalan manajemen pengembangan keluarga saki@nah di Bantul?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Berangkat dari rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui dan memahami manajemen pengembangan keluarga saki@nah oleh Kemenag DIY di Kabupaten Bantul melalui Urais. Pemahaman tentang manajemen pengembangan keluarga
saki@nah ini akan memberikan gambaran tentang program-program Urais dan masyarakat Bantul. 2. Untuk menggambarkan bagaimana pelaksanaan program DBKS dalam pengembangan keluarga saki@nah di Kabupaten Bantul. Adapun kegunaan dari penelitian ini sendiri adalah 1. Kegunaan teoritis, yaitu berguna dalam pengembangan teori manajemen pembinaan keluarga saki@nah maupun dalam ranah hukum keluarga Islam.
7
2. Kegunaan praksis, yaitu untuk memberikan penjelasan tentang peran dan fungsi Kemenag sebagai lembaga resmi Negara di tengah masyarakat, dan gambaran tentang manajemen pengembangan keluarga saki@nah di Kabupaten Bantul. Penjelasan tersebut, selain memberikan gambaran tentang pelaksanaan program keluarga
saki@nah di satu sisi, juga bisa menjadi pertimbangan dalam mengevaluasi dan memvormulasikan program keluarga saki@nah di kemudian hari.
D. Telaah Pustaka Penelitian tentang keluarga saki@nah sebetulnya bukan tema baru. Akan tetapi, penelitian tentang Manajemen Keluarga Sakinah Oleh Kemenag DIY Di Kabupeten Bantul, belum ada yang meneliti. Dari situ penyusun merasa tertantang untuk meneliti. Sejumlah penelitian di bidang ini di antaranya: Pertama, penelitian yang dilakukan oleh M. Thohir dalam tesisnya di bawah judul “Efektivitas Pembinaan Keluarga Melalui Pola Pembinaan Desa Binaan Keluarga Sakinah Di Desa Nglindur Kecamatan Girisubo Kabupaten Gunungkidul.” Thohir memfokuskan penelitiannya pada manajemen pelaksanaan program DBKS di Desa Nglindur. Menurutnya, tingkat manajemen ini tergolong rendah karena rendahnya kesadaran masyarakat binaan. Di lain sisi, rendahnya pendanaan dalam program ini juga menjadi faktor tersendiri. Perbedaan penelitian Thohir dengan tesis ini cukup mendasar. Pertama, Thohir fokus dengan program DBKS saja, sedangkan tesis ini fokus pada
8
manajemen pembinaan keluarga saki@nah yang salah satunya adalah program DBKS. Bisa dikatakan tesis ini memiliki cakupan lebih luas dibanding penelitian Thohir. Kedua, Thohir melakukan penelitian di Desa Nglindur, salah satu desa di Kabupaten Gunungkidul. Sedangkan tesis ini mengambil sampel di Kabupaten Bantul. Masing-masing memiliki pertimbangan sendiri-sendiri. Kedua, penelitian yang dilakukan terhadap peran keluarga berencana dalam pembentukan keluarga saki@nah. Dengan pendekatan sosiogis-normatif, Sri Mustanginah meneliti tentang peran keluarga berencana dalam pembentukan keluarga saki@nah dengan fokus penelitian pelaksanaan keluarga berencana di Desa Prasutan, Ambal, Kebumen, Jawa Tengah dalam kurun 2005-2006.13 Dalam penelitian ini, Sri Mustanginah menelusuri tentang peran dan fungsi pelaksaan keluarga berencana dalam upaya membentuk keluarga saki@nah di Desa Prasutan, Ambal, Kebumen, Jawa Tengah dalam kurun 2005-2006. Berangkat dari rumusan masalah tersebut, pendekatan sosiologis digunakan untuk melihat di lapangan berkenaan dengan sejumlah peran dan fungsi suami isteri dalam upayanya membentuk keluarga saki@nah, selanjutnya, untuk melihat peran dan fungsi pelaksanaan KB dalam upaya membentuk keluarga saki@nah. Sedangkan pendekatan normatif digunakan untuk mendekati permasalahan dalam upaya membentuk keluarga sakinah yang didasarkan pada teori-teori dan konsep-konsep hukum Islam.14 Sri memberi batasan keluarga sakinah dalam lima tingkatan; Pra
13
Sri Mustanginah, “Peran Keluarga Berencana Dalam Pembentukan Keluarga Sakinah (Studi Terhadap Pelaksanaan Keluarga Berencana Di Desa Prasutan Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen Propinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2006)”, Skripsi Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2007). 14 Ibid., hlm. 19.
9
sakinah, Sakinah I, Sakinah II, Sakinah III, Sakinah IV. Secara berurutan, keluarga sakinah IV adalah yang paling sempurna. Pada bagian akhir, Sri Mustanginah menyimpulkan bahwa program KB untuk mewujudkan keluarga sakinah di Desa Prasutan Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen Propinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2006, kurang mampu untuk berperan dan berfungsi secara menyeluruh. Pelaksanaan program tersebut hanya mampu menjangkau keluarga sakinah tingkat I. Penelitian selanjutnya adalah penelitian karya Amin Abdul Hamid15 yang fokus pada pengaruh program Kantor Urusan Agama tentang desa binaan. Karya yang satu ini akan fokus membahas tentang pengaruh program di lembaga yang bernama Kantor Urusan Agama (KUA). Dengan pendekatan sosiologis-normatif, Amin melihat perlunya meneliti peran KUA di Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman. Latar belakangnya adalah jauhnya masyarakat muslim dari kehidupan yang islami. Hal tersebut berimbas pada proses pembentukan keluarga sakinah di desa tersebut. Pada bagian penutup, Amin berkesimpulan bahwa peran KUA dalam pengembangan keluarga sakinah baik secara kuantitatif maupun kualitatif telah mampu mempengaruhi perilaku sosial anggota keluarga di masyarakat Purwobingun.16 Setelah menelaah berbagai karya penelitian tentang peran KUA, penyusun merasa perlu juga untuk mengikutsertakan karya penelitian tentang pandangan tokoh. Dalam hal ini, karya berikut patut diangkat. 15
Amin Abdul Hamid, “Pengaruh Program Kantor Urusan Agama Tentang Desa Binaan Keluarga Sakinah Keluarga Sakinah Terhadap Keharmonisan Keluarga Di Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Periode 2004-2006”, Skripsi Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2008). 16 Ibid., hlm. 101.
10
Penelitian keempat, “Konsep Keluarga Sakinah Menurut M. Quraish Shihab” karya Syamsul Bahri.17 Dalam karya ini, Syamsul
menggunakan
pendekatan normatif. Melalui pendekatan ini, Syamsul ingin mengetahui bagaimana nash-nash (al-Qur’an dan al-Hadis) berbicara tentang hukum keluarga terutama mengenai bentuk keluarga ideal atau keluarga sakinah. Pendekatan ini digunakan untuk menyelesaikan pokok pemikiran M. Quraish Shihab tentang keluarga sakinah.18 Syamsul juga menggunakan pendekatan sosio-historis, yaitu pendekatan yang digunakan untuk mengetahui latar belakang sosio-kultur dan sosio-politik seorang tokoh. Syamsul berpandangan bahwa seorang tokoh merupakan hasil interaksi dengan lingkungannya. Pendekatan sejarah (historis) juga untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara objektif dan sistematis.19 Terakhir, tesis karya Sri Mulyadi berjudul “Manajemen Program Pembinaan Agama Islam Bagi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Sleman.” Dalam tesis ini, Sri berpendapat bahwa manajemen program binaan bagi warga binaan di tempat ini telah terlaksana. Tesis karya Sri ini akan dibutuhkan dalam penelitian penyusun dari aspek pendekatan kerangka teoretik yang dibangun.20
17
Samsul Bahri, “Konsep Keluarga Sakinah Menurut M. Quraish Shihab”, Skripsi Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2009). 18 Ibid., hlm. 15. 19 Ibid. 20 Sri Mulyadi, “Manajemen Program Pembinaan Agama Islam Bagi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Sleman”, Tesis Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2010).
11
E. Kerangka Teori Berangkat dari rumusan masalah di atas, penyusun memfokuskan penelitian pada manajemen pengembangan keluarga sakinah oleh Kemenag DIY melalui Urais. Kerangka teoritis yang disusun dalam penelitian ini juga bermuara pada hal tersebut, yaitu: manajemen dalam pengembangan keluarga sakinah, khususnya di Bantul oleh Kemenag DIY. Teori Fungsi Manajemen George R. Terry menyatakan: “Management is the process of planing, organizing, actuating and controlling, performed to determine and accomplish common goals by the use of human and other resources.” Manajemen itu merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian, yang dilakukan untuk menetapkan dan mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.21 Definisi yang dikemukan George R. Terry ini dikenal dengan singkatan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).22 Selain George R. Terry, beberapa pakar manajemen juga mengemukanan pendapatnya tentang proses manajemen, di antaranya ada Henri Fayol dan Luther Gulick. Fungsi manajemen pada hakikatnya merupakan tugas pokok yang harus dijalankan pimpinan dalam organisasi apa pun.23 Sementara fungsi
21
Ibnu Syamsi, Pokok-pokok Organisasi dan Manajemen, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1994), hlm. 59. 22 Winardi, Asas-asas Manajemen, (Bandung: CV Mandar Maju, 2010), hlm. 4. 23 Ibnu Syamsi, Pokok-pokok Organisasi ..., hlm. 60.
12
telah berjalan lancar, pimpinan harus memikirkan pengembangan kegiatan organisasi beserta manajemennya. Fungsi manajemen ini meliputi: 1. Perencanaan (Planning) 2. Pengorganisasian (Organizing) 3. Mengerakkan (Actuating) 4. Pengendalian (Controlling)
1. Perencanaan (Planning) Merencanakan berarti memikirkan dan membuat langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan kerja nyata direalisasikan. Maksudnya adalah agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, sistematis, tidak ada yang tumpang tindih (overlapped), dan tidak ada yang terlewatkan (gap).24 Pada hakekatnya perencanaan itu mengadung beberapa aspek: a) Perencanaan itu merupakan proses yang berkesinambungan b) Perencanaan itu akan melibatkan semua pimpinan dalam organisasi itu. c) Perencanaan itu disusun secara bertingkat d) Perencanaan itu menyangkut kegiatan organisasi untuk waktu yang akan datang. e) Perencaan merupakan jawaban keadaan statusquo dari organisasi yang bersangkutan.25 2. Pengorganisasian (Organizing)
24 25
Ibid., hlm. 73. Ibid., hlm. 74.
13
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen kedua. Setelah rencana-rencana disusun, maka tugas manajer yang bersangkutan adalah mengorganisasi sumber-sumber daya manusia dan sumbersumber daya fisikal dan memanfaatkannya dengan tepat.26 Pengorganisasian mencakup tindakan memutuskan bagaimana cara: a) Membagi pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam tugas-tugas yang lebih kecil b) Memberi tugas kepada orang-orang yang memiliki kemampuan c) Mengalokasi sumber-sumber daya yang memberikan bantuan 3. Menggerakkan (Actuating) Tindakan
mengerakkan
mencakup
motovasi,
kepemimpinan,
komunikasi, pelatihan dan bentuk-bentuk pengaruh pribadi lainnya. Fungsi tersebut juga dianggap sebagai tidakan menginisiasi dan mengarahkan pekerjaan yang perlu dilaksanakan di dalam sebuah organisasi.27 4. Pengendalian (Controlling) Mengendalikan ialah suatu usaha untuk meneliti kegiatan-kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan. Pengendalian berorientasi pada obyek yang dituju dan merupakan alat untuk menyuruh orang-orang bekerja menuju sasaran yang ingin dicapai.28
26
Winardi, Asas-asas Manajemen, (Bandung: CV Mandar Maju, 2010), hlm. 375. Ibid., hlm. 8. 28 George R. Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), Cetakan ke 11, diterjemahkan oleh J. Smith D.F.M. dari buku asli berjudul Guide to Manajemen hlm. 166. 27
14
Tujuan utama fungsi pengendalian adalah agar pelaksanaan kegiatan itu sesuai dengan standarnya. Namun kalau dirinci lebih lanjut, maka tujuan
pengendalian
adalah:
(1)
untuk
mengetahui
apakah
pelaksanaannya itu tidak mengalami kesulitan-kesulitan yang berarti. (2) untuk mengetahui apakah pelaksanaanya cukup efisien. (3) untuk mengetahui penyebabnya apabila terjadi penyipangan. (4) untuk mencari pemecahannya, sehingga pelaksanaan dapat sesuai dengan standarnya.
F. Metode Penelitian Secara umum penelitian ini termasuk dalam wilayah penelitian “manajemen lapangan dan hukum Islam” dengan pengkhususan pada wilayah manajemen lapangan di mana hukum Islam sebagai gejala sosial menjadi sasarannya. Ditandai dengan mencari data secara langsung pada Kantor Kemenag DIY, dalam hal ini Urais yang fokus mengurusi masalah keluarga. Untuk mendukung penelitian ini, maka penelitian dilaksanakan melalui penelitian lapangan (field research) yang didukung dengan penelitian pustaka (library research) tentang manajemen pengembangan keluarga sakinah oleh Kemenag DIY. Selanjutnya, penelitian ini didekati dengan pendekatan manajemen pengembangan keluarga saki@nah. Pendekatan manajemen digunakan untuk menelusuri peran dan fungsi pemerintah menurut nas{, peraturan perundangundangan dan sumber lain, serta untuk menjelaskan manajemen dalam
15
pelaksanaan program di lapangan. Melalui pendekatan manajemen dapat diketahui peran dan fungsi pemerintah sebagai penyelenggara negara. Pendekatan ini digunakan karena tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah menggambarkan dan memperoleh pemahaman tentang fakta manajemen pengembangan keluarga sakinah oleh Kemenag DIY di Kabupaten Bantul. Selain itu, penelitian ini juga melukiskan dan menafsirkan keadaan yang ada saat ini mengenai pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul. Adapun sifat dari penelitian ini adalah deskriptif-analitis, yaitu penelitian memaparkan dan menjelaskan keberadaan dan relasi yang terjalin lembaga negara dalam dalam hal manajemen untuk pengembangan keluarga saki@nah. Selanjutnya, dengan mengetahui keberadaan lembaga negara dalam dalam hal manajemen untuk pengembangan keluarga saki@nah, fenomena peran lembaga negara dan tingginya angka perceraian dapat digambarkan sekaligus dianalisis untuk mengetahui makna yang ada di balik fenomena ini. Dalam ranah praksis, metode penelitian ini diterapkan melalui langkahlangkah berikut: Pertama, penetapan sumber data dilakukan melalui teknik penetapan sampel bertujuan (purposive sample). Kemudian sumber data dibagi menjadi sumber utama dan sumber penunjang. Sumber utama adalah Urais, sedangkan sumber penunjang terdiri dari dokumen, buku, dan bahan tulisan lainnya yang mendukung penelitian ini.29 Kedua, pengumpulan data dilaksanakan dengan mengikuti tata urut berikut: 1) peneliti mengumpulkan dokumen, buku, jurnal, atau bahan tulis yang
29
Ibid.
16
sesuai dan mendukung penelitian ini; 2) observasi, peneliti mengamati praktek pengembangan keluarga sakinah oleh Kemenag DIY; 3) interview, peneliti melakukan wawancara terhadap pengurus yang berwenang di Kemenag DIY dengan teknik sampling bola salju (snowballing), yaitu meneliti salah seorang informan kunci, kemudian digulirkan untuk menemukan informan lainnya.30 Ketiga, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif dengan menggunakan kerangka berfikir logis (induktif dan deduktif). Kerangka berfikir induktif digunakan untuk mengurai fakta ynag ditemukan untuk mengetahui relasi dan manajemen pengembangan keluarga sakinah oleh Kemenag DIY di Bantul. Adapun kerangka berfikir deduktif digunakan untuk memahami dan memaknai hasil penelitian tentang manajemen pengembangan keluarga
sakinah oleh Kemenag DIY.31 Dengan demikian, secara umum metodologi dari penelitian ini dapat dicirikan dengan: jenis penelitian adalah penelitian lapangan tentang manajemen, sifat penelitian adalah deskriptif-analitis, dan pendekatannya adalah manajemen pengembangan keluarga saki@nah. Sedangkan secara praksis, penelitian ini diterapkan melalui langkah-langkah berikut, berupa: teknik penetapan sumber data secara bertujuan (purposive sample), pengumpulan data secara snowballing (yaitu meneliti salah seorang informan kunci, kemudian digulirkan untuk menemukan informan lainnya), dan analisis data kualitatif.32
30
Ibid. Ibid. 32 Ibid. 31
17
G. Sistematika Pembahasan Dalam menyusun tesis ini, penyusun membagi pembahasan pada lima bab. Kelima bab ini saling terkait antara satu dengan lainnya secara sistematis dan logis. Adapun sistematisasi lima bab tersebut adalah sebagai berikut: Bab pertama: menguraikan tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan itu sendiri. Pemaparan ini bertujuan untuk menggambarkan secara menyeluruh kepada pembaca tentang isi tesis ini. Bab kedua: Agar mendapatkan pemahaman yang komperehensif tentang sasaran penelitian, terlebih dahulu penyusun menguraikan dalam bab ini tentang Kabupaten Bantul dan Kemenag DIY. Dalam pembahasan ini, penyususun membagi kepada beberapa sub pembahasan, di antaranya: pertama, yaitu gambaran umum Kabupaten Bantul yang meliputi letak geografis, penduduk, pendidikan, mata pencaharian, agama, tingkat perceraian. Kedua, yaitu profil Kemenag dan fungsinya sebagai lembaga resmi negara. Ketiga, Bimas Islam dalam Kemenag. Keempat, profil Kemenag DIY dan program pembinaan keluarga sakinah. Bab ketiga: selanjutnya, menguraikan seputar kajian teori. Teori yang penyusun pakai adalah teori manajemen. Pembahasan tentang manajemen ini meliputi: pengertian dan fungsi. Sedangkan teori ini digunakan dalam keluarga
saki@nah yang meliputi pembahasan tentang: pengembangan keluarga sakinah, perkawinan menurut UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, pengertian
18
keluarga saki@nah, landasan filosofis, historis, dan yuridis pengembangan keluarga
saki@nah. Setelah usai dibahas, baru kemudian dipadukan menjadi manajemen pengembangan keluarga saki@nah yang diprogramkan oleh Pemerintah, dalam hal ini Kemenag DIY. Bab ini bertujuan untuk mengintegrasikan antara realitas masyarakat bantul dalam hal keluarga saki@nah dengan teori manajemen. Bab keempat: selanjutnya, analisis manajemen pengembangan keluarga sakinah oleh Kemenag DIY di Kabupaten Bantul. Dalam bab ini penyusun berusaha menganalisa apa yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya dengan landasan teori manajemen. Bab kelima: berisi penutup yang meliputi kesimpulan dari pembahasan ini, dan saran-rekomendasi yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam tesis.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang penyusun paparkan dari bab ke bab, penyusun menyimpulkan bahwa: 1. Manajemen pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul tahun 2015 oleh Kemenag DIY telah tersusun dan telaksana dengan rapi dan konsisten. Bahkan program ini telah dilaksanakan jauh hari dari tahun ke tahun. Program Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS) sendiri telah dimulai sejak tahun 1992 hingga sekarang masih konsisten. Manajemen pengembangan keluarga sakinah oleh Kemenag DIY telah sesuai dengan teori manajemen yang dimunculkan oleh George R. Terry yang meliputi POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling). Sekalipun demikian, upaya Kemenag ini masih perlu penyempurnaan-penyempurnaan dan inovasi-inovasi baru mengikuti perkembangan zaman. Program pengembangan keluarga sakinah ini dilaksanakan bertahap dari desa ke desa tiap periodenya. 2. Peran Kemenag DIY dan Bantul dalam mencapai terbentuknya keluarga sakinah di Kabupaten Bantul tahun 2015 cukup berhasil dirasakan sebagian masyarakat. Namun bagi sebagian masyarakat
106
107
lain, dampaknya kurang terasa. Bahkan angka perceraian tiap tahunnya meningkat. Peran Kemenag masih belum maksimal. 3. Kurang maksimalnya peran Kemenag DIY dalam pengembangan keluarga sakinah disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal, di antaranya: Faktor Internal: a. Kurang tertib administrasi b. Kurangnya keteladanan dari Pemerintah c. Pemerintah dinilai kurang membaur dengan masyarakat d. Belum adanya kesungguhan untuk menindaklanjuti hasil evaluasi e. Kurang terjalinnya komunikasi dengan unsur-unsur masyarakat dan pemerintah terkait program di lapangan Faktor Eksternal: a. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam membangun keluarga sakinah b. Program pengembangan keluarga sakinah belum dianggap sebagai sesuatu yang penting oleh masyarakat
B. Saran dan Rekomendasi Setelah melakukan penelitian terhadap manajemen pengembangan keluarga sakinah oleh Kemenag DIY di Kabupaten Bantul tahun 2015, penyusun perlu menyampaikan saran dan rekomendasi berikut:
108
1.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sepatutnya kebijakan atau ketentuan tentang pengembangan keluarga sakinah sebagaimana amanat UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, UU No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sakinah, serta Keputusan Menteri Agama RI Nomor 3 tahun 1999 tentang Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah benar-benar diterapkan untuk kemaslahatan masyarakat, khususnya untuk membangun keluarga sakinah.
2.
Kemenag DIY perlu lebih gencar lagi untuk mensosialisasikan gerakan keluarga sakinah kepada masyarakat dengan lebih membaur dan melakukan pembinaan-pembinaan secara intensif.
3.
Sebagai penyelenggara program pembinaan keluarga sakinah, Kemenag DIY semestinya dapat menjalin komunikasi dengan berbagai unsur di masyarakat hingga tingkat paling bawah, tidak hanya di lingkup pemerintahan saja.
4.
Kemenag DIY dituntut melakukan inovasi-inovasi dalam hal program di lapangan.
5.
Untuk para peneliti selanjutnya, masih banyak kasus-kasus yang terjadi di masyarakat yang memerlukan sumbangan pemikiran, khususnya pemikiran dalam bidang hukum Islam. Umumnya, masyarakat masih amat awam soal hukum Islam, termasuk di dalamnya hukum keluarga Islam.
DAFTAR PUSTAKA
1) Al-Qur’an Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahnya, Jakarta, 2006 Shihab, Quraish, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2006) M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian AlQur’an (Jakarta: Lentera Hati, 2005), Volume 11, Cetakan III Hamka, Tafsir Al-Azhar Juzu XXI (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1988)
2) Kelompok Hukum dan Umum Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama. Kompilasi Hukum Islam (KHI) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Ahmad Ghozali, Nur, dkk, Pola Pembinaan Keluarga Sakinah dan Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS) (Yogyakarta: 2014, Kanwil Kementerian Agama DIY) Thohir, M, Efektifitas Pembinaan Keluarga Melalui Pola Pembinaan Desa Binaan Keluarga Sakinah Di Desa Nglindur Kecamatan Girisubo Kabupaten Gunungkidul, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2015). Tesis tidak diterbitkan. Mulyadi, Sri, Manajemen Program Pembinaan Agama Islam Bagi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Sleman, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2010), Tesis tidak diterbitkan. Mustanginah, Sri, Peran Keluarga Berencana Dalam Pembentukan Keluarga Sakinah (Studi Terhadap Pelaksanaan Keluarga Berencana Di Desa Prasutan Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen Propinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2006), (Yogyakrata: UIN Sunan Kalijaga, 2007). Skripsi tidak diterbitkan.
108
109
Abdul Hamid, Amin, Pengaruh Program Kantor Urusan Agama Tentang Desa Binaan Keluarga Sakinah Keluarga Sakinah Terhadap Keharmonisan Keluarga Di Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Periode 2004-2006 (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2008), Skripsi tidak diterbitkan. Bahri, Samsul, Konsep Keluarga Sakinah Menurut M. Quraish Shihab (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2009), Skripsi tidak diterbitkan. Nuraini, Irma, Keluarga Berencana Berkeadilan Gender Sebagai Upaya Pembentukan Keluarga Sakinah (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga , 2013) Alfin A. Golberg, Carl E. Larson, Komunikasi Kelompok—Proses-Proses Diskusi Dan Penerapannya (Jakarta: UI Press, 1985). Terjemahan dari buku asli di bawah judul Group Communication: Discussion Processes and Application. Syamsi, Ibnu, Pokok-pokok Organisasi dan Manajemen, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1994) Winardi, Asas-asas Manajemen, (Bandung: CV Mandar Maju, 2010) R. Terry, George, Prinsip-prinsip Manajemen, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012) Fahmi, Irham, Manajemen-Teori, Kasus, dan Solusi (Bandung: Alfabeta, 2012) Saebani, Beni Ahmad, Filsafat Manajemen (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012) L. Daft, Richard, Management Manajemen (Jakarta: Salemba Empat, 2009), Edisi 6 buku 1, Penerjeman: Edward Tanujaya dan Shirly Tiolina R. Terry, George, Prinsip-prinsip Manajemen (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), Cetakan ke sebelas, Diterjemahkan oleh J. Smith D.F.M. dari buku asli berjudul Guide to Managemen Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen Edisi Pertama (Jakarta: Kencana, 2005), Cetakan ke-6 Manullang, M., Dasar-dasar Manajemen (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012), Cetakan ke-22
110
Nasution, Khoiruddin, Selamat Datang Kementerian Kependudukan dan BKKBN (Harian Kedaulatan Rakyat dalam Kolom Opini, Senin 22 September 2014) Harian Republika, Perceraian Terus Meningkat, Edisi Selasa 22 Desember 2015 halaman 12 http://uraisbinsyardiy.org/, Kontingen Diy Masuk 10 Besar Penilaian Kua Dan Keluarga Sakinah Tingkat Nasional. Diakses pada 2 Oktober 2014 www.KRjogja.com, Angka Perceraian di Kota Yogya Tinggi. Diakses pada 1 Oktober 2014. http://www.tribunnews.com, Perceraian Di Sleman Selama 2013, Diakses pada 6 Oktober 2014. Http://jogja.tribunnews.com, dengan kata kunci “angka-cerai-gugat-dibantul-terus-meningkat,” diakses pada 22 Juni 2015. www.bantulkab.go.id, Kabupaten Bantul, Diakses Pada 10 Agustus 2015 www.wikipedia.org, Kemenag RI, Diakses Pada 13 Agustus 2015 Www.kemenag.Go.Id, Sejarah Kemenag, Diakses Pada 13 Agustus 2015
Lampiran I
PEDOMAN WAWANCARA
RESPONDEN Kepala Urais Kemenag Wilayah DIY
Bagian Bimas Kemenag Bantul Satgas (Kecamatan terkait) KUA
PERTANYAAN 1. Bagaimana perencanaan pengembangan keluarga sakinah Kemenag Wilayah DIY di Bantul? 2. Bagaimana pengorganisasian pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul oleh Kemenag Wilayah DIY? 3. Bagaimana penggerakan pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul oleh Kemenag Wilayah DIY? 4. Bagaimana pengendalian pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul oleh Kemenag Wilayah DIY? 5. Apa sajakah capaian-capaian yg dihasilkan dari pengembangan keluarga sakinah ini? 6. Apa sajakah faktor pendukung dan penghambat dari program ini? 7. Bagaimanakah pencapaian pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul oleh Kemenag Wilayah DIY tahun 2015? 8. Dari tahun ke tahun, angka perceraian di Kabupaten Bantul menunjukkan kenaikan. Bagaimana pandangan bapak terkait hal ini jika kita mengacu pada program pengembangan keluarga sakinah? 1. Bagaimana pendapat bapak tentang Pengembangan Keluarga Sakinah? 2. Bagaimana kedudukan pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul? 3. Bagaimana perencanaan pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul oleh Kemenag Bantul? 4. Siapa saja yang terlibat dalam perencanaan pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul? 5. Bagaimana penggerakan pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul oleh Kemenag Bantul? 6. Siapa saja yang terlibat dalam penggerakan pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul? 7. Bagaimana pengawasan pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul oleh Kemenag Wilayah DIY? 8. Siapa saja yang bertanggung jawab atas pengawasan pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul? 9. Apa dan bagaimana peran Kecamatan dalam program ini? 10. Apa dan bagaimana peran KAU dalam program ini? 11. Bagaimana strategi pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul? 12. Bagaimana keberhasilan pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul oleh Kemenag Bantul tahun 2015? 13. Dari tahun ke tahun, angka perceraian di Kabupaten Bantul menunjukkan kenaikan. Bagaimana pandangan bapak terkait hal
Lampiran I
Aparatur Desa/Kelurahan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Peserta Bimbingan Keluarga Sakinah
1. 2. 3.
ini jika kita mengacu pada program pengembangan keluarga sakinah? Bagaimana perencanaan pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul oleh Kemenag Bantul pada tahun 2015? Bagaimana penggerakan pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul oleh Kemenag Bantul pada tahun 2015? Adakah kendala dalam penggerakan pengembangan keluarga sakinah? Apa saja kendala-kendala tersebut? Bagaimana pengawasan pengembangan keluarga sakinah oleh Kemenag? Bagaimana strategi pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul oleh Kemenag Bantul tahun 2015? Bagaimana tingkat keberhasilan pengembangan keluarga sakinah di Kabupaten Bantul tahun 2015? Apa saja faktor pendukung dan penghambat pengembangan keluarga sakinah oleh Kemenag Bantul tahun 2015? Apa alasan saudara memilih untuk mengikuti program pengembangan keluarga sakinah oleh Kemenag Bantul? Seberapa penting kah pengembangan keluarga sakinah bagi saudara? Adakah kendala dalam pengembangan keluarga sakinah ini bagi saudara?
Lampiran II
SURAT BUKTI WAWANCARA
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan, bahwa: Nama
: Erik Tauvani Somae, S.H.I.
NIM
: 1320310046
Mahasiswa program studi Hukum Islam dengan konsentrasi Hukum Keluarga pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta telah melakukan wawancara dalam rangka menyusun tesis yang berjudul “MANAJEMEN PENGEMBANGAN KELUARGA SAKINAH OLEH KEMENAG DIY DI KABUPATEN BANTUL” dengan: Nama
: H. Nur Ahmad Ghazali, MA.
Pekerjaan
:
Alamat
:
Catatan
:
Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagai mestinya.
Yogyakarta, 18 Desember 2015 TTd H. Nur Ahmad Ghazali, MA.
Lampiran II
SURAT BUKTI WAWANCARA
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan, bahwa: Nama
: Erik Tauvani Somae, S.H.I.
NIM
: 1320310046
Mahasiswa program studi Hukum Islam dengan konsentrasi Hukum Keluarga pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta telah melakukan wawancara dalam rangka menyusun tesis yang berjudul “MANAJEMEN PENGEMBANGAN KELUARGA SAKINAH OLEH KEMENAG DIY DI KABUPATEN BANTUL” dengan: Nama
: H. Sidik Pramono, S.Ag., M.Si.
Pekerjaan
: Kepala Kasi Bimas Islam Kemenag Bantul
Alamat
:
Catatan
:
Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagai mestinya.
Yogyakarta, 11 November 2015 TTd H. Sidik Pramono, S.Ag., M.Si.
Lampiran II
SURAT BUKTI WAWANCARA
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan, bahwa: Nama
: Erik Tauvani Somae, S.H.I.
NIM
: 1320310046
Mahasiswa program studi Hukum Islam dengan konsentrasi Hukum Keluarga pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta telah melakukan wawancara dalam rangka menyusun tesis yang berjudul “MANAJEMEN PENGEMBANGAN KELUARGA SAKINAH OLEH KEMENAG DIY DI KABUPATEN BANTUL” dengan: Nama
: Drs. Walkodri, Mrs., M.Si
Pekerjaan
: Camat Pleret, Bantul, DIY
Alamat
:
Catatan
:
Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagai mestinya.
Yogyakarta, 19 Desember 2015 TTd Drs. Walkodri, Mrs., M.Si
Lampiran II
SURAT BUKTI WAWANCARA
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan, bahwa: Nama
: Erik Tauvani Somae, S.H.I.
NIM
: 1320310046
Mahasiswa program studi Hukum Islam dengan konsentrasi Hukum Keluarga pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta telah melakukan wawancara dalam rangka menyusun tesis yang berjudul “MANAJEMEN PENGEMBANGAN KELUARGA SAKINAH OLEH KEMENAG DIY DI KABUPATEN BANTUL” dengan: Nama
: Yuzmiyati
Pekerjaan
: Staf KUA Kecamatan Pleret
Alamat
:
Catatan
:
Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagai mestinya.
Yogyakarta, 19 Desember 2015 TTd Yuzmiyati
Lampiran II
SURAT BUKTI WAWANCARA
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan, bahwa: Nama
: Erik Tauvani Somae, S.H.I.
NIM
: 1320310046
Mahasiswa program studi Hukum Islam dengan konsentrasi Hukum Keluarga pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta telah melakukan wawancara dalam rangka menyusun tesis yang berjudul “MANAJEMEN PENGEMBANGAN KELUARGA SAKINAH OLEH KEMENAG DIY DI KABUPATEN BANTUL” dengan: Nama
: H. Edy Pudjono, S,IP., MAP
Pekerjaan
: Lurah Desa Wonokromo, Pleret, Bantul, DIY
Alamat
:
Catatan
:
Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagai mestinya.
Yogyakarta, 11 November 2015 TTd H. Edy Pudjono, S,IP., MAP
Lampiran II
SURAT BUKTI WAWANCARA
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan, bahwa: Nama
: Erik Tauvani Somae, S.H.I.
NIM
: 1320310046
Mahasiswa program studi Hukum Islam dengan konsentrasi Hukum Keluarga pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta telah melakukan wawancara dalam rangka menyusun tesis yang berjudul “MANAJEMEN PENGEMBANGAN KELUARGA SAKINAH OLEH KEMENAG DIY DI KABUPATEN BANTUL” dengan: Nama
: Munhamir Hamid
Pekerjaan
: Wiraswata
Alamat
:
Catatan
:
Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagai mestinya.
Yogyakarta, 10 November 2015 TTd Munhamir Hamid
Lampiran III
FOTO-FOTO
Evaluasi Desa Binaan Keluarga Sakinah Desa Wonokromo tingkat DIY yang dihadiri para pejabat terkait di Pendopo Kantor Kepala Desa Wonokromo, Pleret, Bantul pada 9 November 2015
Para tamu undangan menyimak Laporan Kepala Desa Wonokromo dalam Evaluasi Desa Binaan Keluarga Sakinah Desa Wonokromo tingkat DIY di Pendopo Kantor Kepala Desa Wonokromo, Pleret, Bantul pada 9 November 2015
Lampiran III
Proses penilaian program Desa Binaan Keluarga Sakinah oleh Kemenag DIY pada 9 November 2015
Proses penilaian program Desa Binaan Keluarga Sakinah oleh Kemenag DIY pada 9 November 2015
Lampiran III
Spanduk menyambut Tim Evaluasi Desa Binaan Keluarga Sakinah DIY di Dusun Brajan, Desa Wonokromo, Pleret, Bantul pada 9 November 2015
Masyarakat dan Para Siswa menyambut Tim Evaluasi Desa Binaan Keluarga Sakinah DIY di Dusun Brajan, Desa Wonokromo, Pleret, Bantul pada 9 November 2015
Lampiran III
Wawancara bersama Kepala Desa Wonokromo, H. Edy Pudjono, S,IP., MAP., di Kantor Kepala Desa Wonokromo pada 11 November 2015
Keluarga Sakinah II Desa Wonokromo 2015. Bp. Munhamir Hamid bersama isteri.