Kalbisocio,Volume 3 No. 2 Agustus 2016
ISSN 2356 - 4385
Manajemen Konten Radio Berbasis Web Dyah Kusumawati1), Syaifuddin2) Ilmu Komunikasi, Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Jalan Pulomas Selatan Kav 22 , Jakarta 1)
Email:
[email protected] 2) Email:
[email protected]
Abstract: radio as a mass media communication As a web based media streaming radio has three advantages namely personalize, interactivity and convergence, so that the listener can perform the activity of listening to the radio while surf in virtual world. Radio Dreamers as web based streaming radio have their tagline “Dengerin Radio Sambil internetan”, where the content combines the radio streaming, news web for young people as well as social media. The purpose of this research is to know the Management editors in the Dreamers who have information for radio steraming, news website of young people and social media. The theory that is used is a media management theory. The research method used in this research is a descriptive, with a qualitative approach done with dug through the information. The research results obtained is the management of radio with portal news in the Dreamers done separately between radio and web. Keywords: radio, internet, content management, news website, dreamersradio Abstrak: Radio sebagai media komunikasi massa mulai melakukan perubahan seiring dengan perkembangan teknologi internet, menjadi radio berbasis web seperti radio streaming atau biasa disebut radio online. Dreamers radio yang menjadi obyek penelitian ini menggunakan website untuk menyiarkan informasi, hiburan dan pendidikan, sehingga khalayaknya bisa mendengarkan siaran radio sambil berselancar di dunia maya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan redaksi di dalam Dreamers yang memiliki informasi untuk radio, portal berita anak muda dan sosial media. Teori yang digunakan adalah teori manajemen media penyiaran, metode penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan menggali informasi melalui para informan. Hasil penelitian yang didapat, pengelolaan radio dengan portal berita di Dreamers dilakukan secara terpisah redaksinya, namun dibawah satu orang pemimpin redaksi. Masing-masing redaksi tiap bulannya melakukan rapat redaksi untuk menentukan tema yang sama antara radio dengan portal. Kata kunci: radio, internet, manajemen konten, portal berita, dreamersradio
I. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang kian berkembang memiliki pengaruh yang besar terhadap keberadaan media massa. media massa tradisional atau media massa konvensional berpacu dengan waktu untuk bisa mengikuti semua perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial, di mana semua tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsur-unsur ekternal meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial lama kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial yang baru. (Bungin, 2011: 91).
54
Media massa melakukan perubahan bentuk menyesuaikan dengan kebutuhan audiencenya. Perubahan yang terjadi dalam bentuk dan kemudahan untuk bisa diakses. Perubahan yang dikenal dengan istilah mediamorfosis, menurut Fidler (1997) adalah transformasi media komunikasi yang biasanya terjadi sebagai akibat dari interplay-interplay rumit antara berbagai kebutuhan ekonomi, tekanan persaingan dan politik, serta berbagai inovasi sosial dan teknologi. Ketika teknologi berbasis internet hadir, radio mampu beradaptasi dengan mengadopsi teknologiteknologi dan strategi pengelolaan yang baru. Radio menggunakan internet untuk menyiarkan informasi kepada pendengarnya. Pendengar semakin dimudahkan untuk memperoleh informasi, tinggal klik berita atau informasi yang mereka ingin langsung tersaji di layar komputer mereka bahkan kini dalam
Dyah Kusumawati, Manajemen Konten Radio Berbasis Web...
genggaman mereka lewat perangkat telepon pintar. Munculnya radio streaming, yaitu siaran audio berbasis internet atau web, merupakan alternatif media hiburan baru. Radio streaming berbeda dengan radio pada umumnya yang dipancarkan menggunakan frekuensi yang dipancarkan melalui gelombang AM atau FM. Radio streaming biasa disebut sebagai radio online karena biasa diakses realtime dan memiliki daya jangkau khalayak pendengar yang lebih luas daripada radio yang dipancarkan melalui frekuensi. Pendengar dapat mendengarkan siaran melalui perangkat telepon pintar yang memiliki aplikasi andriod, blacberry, ios ataupun melalu personal computer atau pc. Menurut praktisi media, Daniel.T.Hartono, perubahan media terjadi karena adanya perubahan perilaku khalayak media dalam menkonsumsi informasi dan hiburan melalui media massa, cara menonton tv dan mendengarkan radio ini akan berubah banyak dengan adanyanya teknologi digital yang harus kita ikuti terus, yang paling kena dampaknya adalah radio. Dreamersradio merupakan profesional radio streaming, yang mengkhususkan siarannya untuk anak muda dengan usia 15 sampai 25 tahun. Lebih dari itu media berbasis web ini dapat memadukan radio online, porta berita anak muda serta media sosial. penggabungan ketiga media berbasis internet ini, menjadi satu kekuatan untuk bisa memenuhi kebutuhan audiencenya khususnya anak muda. Apalagi berselancar di dunia maya menggunakan beragam perangkat telekomunikasi pintar, sudah menjadi gaya hidup dan kebutuhan khususnya anak muda. Tagline Dreamersradio adalah “ Dengerin Radio Sambil Internetan”, menawarkan hal yang berbeda dari radio streaming pada umumnya. Dreamers radio memberikan alternatif bahwa mendengarkan radio bisa lebih menyenangkan dengan dukungan informasi yang ditawarkan melalui portal berita. sementara untuk interaksi dengan audience dreamers radio menggunakan sosial media, seperti twitter dengan 70.703 followers, facebook dengan 9.489 likes, dan instagram dengan 3.295 followers. Pengelolaaan konten dilakukan oleh redaksi Dreamers, untuk website dan radio. Konten yang ada di website Dreamers.id terdiri dari news, entertaiment, lifestyle, dan sport. Sementara konten melalui radio streaming (Dreamersradio) berbeda dengan di website. Konten yang beragam yang ditampilkan untuk website dan radio streaming memerlukan pengelolaan yang baik sehingga dapat menjadi unggulan dan sesuai dengan kebutuhan
Dreamers Lovers. Pengelolaan konten di radio streaming berbasis web menarik untuk diangkat dalam penelitian. Pengelolaan berkaitan dengan manajemen seperti yang ada di perusahaan pada umumnya yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, hingga pengawasan. Menurut (Morissan, 2008; 135) ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan yaitu untuk mencapai tujuan, untuk menjaga keseimbangan dan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Berdasarkan penjelasan diatas maka perumusan masalah yang peneliti angkat dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Manajemen Konten Dreamers Radio sebagai Radio Streaming Berbasis web. Tujuan penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen konten dreamersradio sebagai radio streaming berbasis web.
II. METODE PENELITIAN A. Studi Pustaka 1. Media Baru Lievrouw dan Livingstone menyatakan bahwa new media adalah teknologi informasi dan komunikasi dan kontek-konteks sosial yang terkait, serta infrastruktur yang terdiri dari tiga komponen, yakni alat-alat yang digunakan untuk berkomunikasi atau menyampaikan informasi, aktivitas di mana orang terlibat untuk berkomunikasi atau membagikan informasi, dan pengaturan sosial atau bentuk-bentuk organisasional yang berkembang melalui alat-alat dan aktivitas-aktivitas tersebut (Flew, 2005: 2). Selain itu, new media sering kali juga dipahami sebagai media digital yang merupakan suatu bentuk media yang menggabungkan data, teks, suara, dan gambar dalam bentuk digital dan didistribusikan melalui network (Flew, 2005: 2). New media adalah suatu konsep yang muncul sejalan dengan perkembangan media. istilah new media muncul dan mengalami perkembangan yang cukup pesat pada akhir 1980. Meskipun demikian kemunculan new media tidak akan menggantikan keberadaan old media. marshal mcluhan (1964) menyatakan bahwa older media sering kali menjadi isi bagi media yang lebih baru (lievrouw & livingstone, 2006: 1). Lebih lanjut mcluhan menambahkan bahwa media merupakan perpanjangan pikiran manusia, dan terlepas dari apapun isi yang disampaikannya media berpengaruh terhadap individu maupun masyarakat (Littlejohn
& Foss, 2009: 410-411).
55
Kalbisocio,Volume 3 No. 2 Agustus 2016
Sementara New media sendiri memiliki beberapa karakteristik. Menurut Lister et al. new media memiliki enam karakteristik, yakni digital, interactive, hypertextual, virtual, networked, dan simulated (Lister, Dovey & Giddings, 2003: 130). Dari keenam karakteristik tersebut, interaktivitas merupakan konsep utama dalam new media (flew, 2005: 13). Interactivity is a central concept in understanding new media, but different media forms possess different degrees of interactivity, and some forms of digitised and converged media are not in fact interactive at all. dan sebagai karakteristik utama new media, interaktivitas ini menjadi nilai tambah bagi new media. Interaktivitas inilah yang menjadi kata kunci yang membedakan antara “old” media “new” media. (Spurgeon, 2008: 4). 2. Radio Internet Keberadaan radio internet tidak bisa dilepaskan dari internet. Internet memiliki keunggulan yang khas, yaitu bisa diakses secara luas dan memiliki kemampuan interaktif. Radio internet hampir sama dengan radio konvensional yang selama ini diketahui. Bedanya, radio konvensional siarannya dipancarluaskan melalui gelombang elektro-magnetik di udara, sedangkan radio internet siarannya disebar-luaskan secara digital melalui jaringan koneksi komputer (Prayudha & Munaf, 2013: 175). Perwujudan radio internet adalah sebuah website yang menyalurkan rangkaian file. Isi layanan utama dari website tersebut adalah audio-file, sedangkan picture-file dan text-file adalah pendukung dan pelengkap. Dalam website tersebut harus dioptimalkan interaktifitasnya (Prayudha & Munaf: 176) . 3. Manajemen Media Penyiaran Media penyiaran menggunakan manajemen dalam menjalankan kegiatannya, dan setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumber daya organisasi lainnya dengan menjalankan fungsi manajemen disebut dengan manajer. Menurut (Morissan, 2008; 135), ada tiga alasan utama mengapa manajemen penyiaran diperlukan; (a)Untuk mencapai tujuan; (b) Untuk menjaga keseimbangan; dan (c) Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Mondy (dalam Morisan, 2008: 136) menekankan pada faktor manusia dan materi yaitu, proses perencanaan, pengorganisasian, memengaruhi dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi melalui koordinasi penggunaan sumber daya manusia dan materi. Manajer umum bertanggung jawab kepada pemilik dan pemegang saham dalam
56
melaksanakan koordinasi sumber daya yang ada sedemikian rupa sehingga tujuan media penyiaran bersangkutan dapat tercapai. manajer umum pada dasarnya bertanggung jawab dalam setiap aspek operasonal suatu stasiun penyiaran. dalam melaksanakan tanggung jawab manajemennya, manajer umum melaksanakan empat fungsi dasar yaitu : (a) Perencanaan, mencakup kegiatan penentuan tujuan media penyiaran serta mempersiapkan rencana dan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut; (b) Pengorganisasian, merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya; (c) Pengarahan dan memeberikan pengaruh, tertuju pada upaya untuk merangsang antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif; (d) Pengawasan,terdapat banyak sebutan untuk fungsi pengawasan antara lain evaluasi, penilaian, dan perbaikan. B. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian tentang manajemen konten radio berbasis web, menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, denngan metode penelitian studi deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah adalah salah satu metode penelitian yang digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk menjelaskan dan memaparakan fenomena yang ada yaitu bagaimana manajemen redaksi yang dilakukan Dreamers dengan menggunakan prosedur yang ilmiah. Ada tiga orang informan, yaitu pimpinan perusahaan dan pimpinan redaksi Dreamers Mediawork Daniel T.Hartono, Editor Website Dreamres.id Nining Ayu dan Produser Program Radio Streaming Marissa Asyafarina. Ketiga informan memiliki wewenang untuk menentukan konten untuk radio dan website setiap harinya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yaitu observasi dan wawancara mendalam dengan tiga orang informan. Sedangkan data sekunder berupa referensi buku-buku dan jurnal yang berkaitan dengan media online, media baru dan portal berita. 2. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis data penelitian kualitatif menurut miles dan hubermen, yaitu meliputi tiga tahap, yaitu: (a) Tahap reduksi data, peneliti mengumpulkan data kontak langsung yang akan dijadikan sumber informasi
Dyah Kusumawati, Manajemen Konten Radio Berbasis Web...
penelitian (manajemen dreamersradio), pembuatan catatan obyektif, penyimpanan data, dan pembuatan ringkasan sementara; (b) Tahap penyajian data, pada tahap ini peneliti akan mendeskripsikan konteks dalam penelitian, yaitu berkaitan dengan pengelolaan konten; dan (c) Tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi data, dari hasil reduksi dan panyajian data adalah merupakan kesimpulan sementara. Kesimpulan sementara ini masih dapat berubah jika ditemukan bukti-bukti kuat lain pada saat proses verifikasi data di lapangan. Jadi proses verifikasi data dilakukan dengan cara peneliti terjun kembali di lapangan untuk mengumpulkan data kembali yang dimungkinkan akan memperoleh bukti-bukti kuat lain yang dapat merubah hasil kesimpulan sementara yang diambil. jika data yang diperoleh memiliki keajegan (sama dengan data yang telah diperoleh) maka dapat diambil kesimpulan yang baku dan selanjutnya dimuat dalam laporan hasil penelitian.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan dari wawancara dengan tiga orang informan yang dilakukan pada tanggal 10 November 2015, diuraikan berdasarkan tugas dan tanggung jawab di Dreamres mediawork. Ketiga orang informan memiliki jabatan penting di dalam operasional hingga menentukan konten isi di dreamers radio, yaitu: Tabel 1. Tugas dan tanggung jawab No.
Nama
Jabatan
A.
Daniel T.Hartono
Founder& Ceo mediawork Dreamers Radio, Pemimpin Redaksi
B.
Nining Ayu
Wakil Pemimpin
C.
Marissa Syafrianna
Produser & Dj Dreamers Radio
Tugas dan Tanggung Jawab Pemimpin usaha mediawork Dremares Radio, dan sebagai pemegang keputusan dalam Redaksi Dreamers.id Editor untuk materi website Dremaresradio. com Menyiapkan materi untuk program siar
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada tanggal 10 November 2015 dengan pemilik, pimpinan perusahaan Dreamers Mediawork yang juga menjabat sebagai pimpinan redaksi dreamers. id, Daniel T.Hartono, pihaknya menjalankan strategi manajemen sejak tahun 2011. Seluruh koordinasi kegiatan Mediawork Dreamers yang meliputi dreamers radio, Dreamers.id, media sosial, fanbase
community, e.commerce, dan event-event offair dreamers radio, saling bersinergi untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu menjadi media informasi dan hiburan untuk anak muda yang bisa diakes melalui satu link saja yaitu www.dreamers.id. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara orang menikmati media massa sebagai media hiburan dan informasi, khususnya bagi anak muda yang lebih banyak mengahabiskan waktunya untuk mengakses media online melalui gadget-nya. Untuk itu pemilik media berupaya mengikuti perkembangan teknologi untuk memenuhi kebutuhan konsumen media., yang muncul sebagai radio streaming dengan menggabungkan antara siaran dengan portal berita, dreamers market, social media dan event offair. Untuk mengaakses Dremaers radio pendengar dapat mengklik link http:// www.dreamers.id. Setelah tampilan di web muncul, pendengar akan dapat mendengarkan radio sambil internetan menikmati kanal-kanal yang ada di dalam portal anak muda dreamers.id Salah satu produser Dreamersradio, Marissa Syafrianna yang baru dua tahun bergabung di manajemen Dreamers Mediawork, melakukan perencanaan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan melakukan strategi marketing menyasar anak-anak muda usia 15 tahun sampai dewasa 25 tahun yang menyukai budaya korea mulai dari musik hingga gaya hidup, sehingga dreamersradio. com mempunyai positioning bagi anak muda. Dalam pengorganisasian yaitu merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja. Secara struktur manajemen redaksi Dreamers radio berada di bawah satu pemimpin redaksi,dibawah nya ada dua redaksi yaitu radio dan website. pengelolaan konten untuk media radio dan portal diserahkan ke masing-masing penanggungjawab. dreamers radio untuk pengelolaan program diserahkan ke setiap produser program acara, sementara materi untuk portal dreamers.id ditangani oleh editor konten. Konten yang dilakukan di mediawork dreamers yaitu memadukan konten di radio dengan portal berita dan media sosial. Setiap dua minggu sekali dilakukan rapat redaksi untuk membahas tema bulanan yang akan diangkat untuk materi program di radio dan portal berita. Rapat redaksi antara pengelola radio streaming dan website dilakukan setiap satu bulan sekali.
57
Kalbisocio,Volume 3 No. 2 Agustus 2016
Pertemuan rutin antara media yang bekerja sama untuk mengumpulkan tema dan isu yang akan diangkat dalam media masing-masing dan konten yang akan didistribusikan di media masing-masing. Hal tesebut sudah dilakukan antara Dreamers radio dengan website Dreamers, berupa berbagi konten dan usulan materi yang akan disampaikan kepada dreamers lover yang merupakan penggemar dan pencinta website dreamers. Berkaitan dengan konten di dreamers, lebih didominasi budaya korea mulai dari korea pop atau disingkat k-pop, drama korea, film. kuliner, dan lifestyle mendapatkan porsi yang besar karena diminati oleh anak-anak muda usia 15 hingga 25 tahun, yang merupakan segmen pendengar dari dreamers radio dan website dreamers.id. Dalam hal ini, redaksi dreamers memilih informasi hiburan dan berita yang disukai oleh anak muda. niche content yang dipilih oleh manajemen redaksi dreamers. merupakan kekuatan dari radio dan website untuk merebut segmen pasar di media digital radio dan website. lebih dari itu tema spesifik tersebut memiliki penggemar tersendiri yang tergabung didalam komunitas-komunitas (fansbase community). Dreamers juga mengembangkan konten dalam bentuk video streaming, sehingga dreamers lovers tidak hanya menikmati konten dalam bentuk audio, foto dan text. Menurut Daniel T. Hartono dalam wawancara, konten yang disharing dalam bentuk audio video, temanya tentang k-pop dan live performance. Dreamers mediawork juga
mengembangkan konten tidak hanya melalui radio streaming dan website tetapi juga media lain, untuk bisa menjangkau pengunjung website lebih banyak lagi dan mengakomodasi kebutuhan Dreamers lovers. B. Pembahasan
Manajemen Dreamers Mediawork melihat perkembangan teknologi komunikasi telah merubah perilaku konsumen media massa, dari media massa konvensional ke media baru. Cara mengkonsumsi media khususnya anak-anak remaja berubah, mereka lebih banyak menghabiskan waktunya menggunakan gadget mereka. Sebagaimana yang disampaikan (Arismunandar, 2007: 45) dalam jurnalnya yang berjudul tatkala multimedia massa kian dekat ke publiknya, mengatakan bahwa banyak pemilik media banyak pemilik perusahaan media yang akhirnya mau tidak mau dan suka tidak suka menerapkan kebijakan “banting setir” (change direction sharply) sekaligus “menambah kecepatan” (overdrive) dalam menjalankan roda bisnisnya. Menurut Mondy
58
(dalam Morissan, 2008: 136), manajemen penyiaran menekankan pada faktor manusia dan materi yaitu, proses perencanaan, pengorganisasian, mempengaruhi dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi melalui koordinasi penggunaan sumber daya manusia dan materi. untuk bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan pendengarnya dan pengunjung website, manajemen dreamers merekrut anak-anak muda untuk menjalankan operasional dreamers mediawork. Dalam menjalankan manajemen perusahaan dan Redaksi di Dreamers Mediawork, dipedagang oleh satu orang yaitu Daniel T.Hartono sebagai Pimpinan Perusahaan dan Pemimpin Redaksi. Dreamers Mediawork sebagai perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan konten untuk radio streaming yaitu Dreamers radio dan website Dreamers.id. Manajemen konten yang dilakukan di Dreamers Mediawork, sesuai dengan paparan Mondy yaitu: (1) Perencanaan, untuk perencanaan konten radio streaming dan website dilakukan dalam rapat yang dilakukan setiap dua minggu sekali, rapat dihadiri oleh editor, reporter Dreamers.id dan Produser program dan penyiar di Dreamers radio. Rapat redaksi untuk merencanakan tema konten yang sedang hangat. Nining Ayu, editor Dreamers. id, mengatakan bahwa Dreamers memiliki kekuatan di radio dan website. Rapat perencanaan konten digunakan untuk menyamakan persepsi tentang tema yang diangakat. Jika dilihat rapat perencanaan merupakan sarana untuk brainstroming untuk tema yang diangkat, contohnya tema tentang Hari Pahlawan. Tema konten untuk radio streaming dan website disamakan; (2) Pengorganisasian, merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja. Secara struktur pembagian kerja di radio streaming dan website di Dreamers dilakukan terpisah. Dreamers radio berada dibawah CEO Dreamers Daniel.T.Hartono, kemudian membawahi general manager, dan membawa beberapa bagian seperti produser, manager fanbase ,marketing communication dan sales. Sementara di website Dreamers dipimpin oleh Pemimpin Redaksi dan membawahi wakil pemimpin redaksi dan reporter. Struktur organisasi ini menentukan konten yang disetujui dalam repat mingguan untuk menentukan tema bulanan; (3) Mempengaruhi dan pengawasan, fungsi mengarahkan dan memberikan pengaruh atau memengaruh tertuju pada upaya untuk merangsang antusiasme karyawan
Dyah Kusumawati, Manajemen Konten Radio Berbasis Web...
untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif. Fungsi ini dilakukan di dalam rapat untuk menggali kreatifitas dan ide dalam menentukan konten untuk radio streaming dan website; (4) Pengawasan, tahap ini berkaitan dengan evaluasi dan penilaian terhadap perencanaan konten yang sudah dibuat, kemudian dipublikasi melalui radio streaming Dreamers radio dan website Dreamers.id. Penilaian keberhasilan sebuah konten seperti dalam program radio koreavaganza yang disiarkan melalui Dreamers Radio, dievaluasi melalui respon dari pendengar yang mengirimkan respon lewat twitter.
IV. SIMPULAN Era digital dimanfaatkan oleh industri media massa untuk menghasilkan multiplatform untuk bisa memudahkan konsumen media mendapatkan informasi dan hiburan. Penyatuan media menjadi satu akses seperti yang dilakukan oleh manajemen dreamersradio.com sebagai jawaban atas kebutuhan anak muda untuk mendapatkan hiburan dan informasi melalui gadget. Penelitian tentang konvergensi media melalui pengelolaan dreamers radio menjadi menarik, karena mengungkap manajemen redaksi Dreamers yang memadukan radio online dengan portal berita anak muda. Dari wawancara mendalam yang dilakukan terhadap tiga orang narasumber diperoleh informasi sebagai berikut: (a) Pengelolaan dreamers radio dan portal berita berada dibawah satu kepimpinan dengan pembagian tugas yang saling bersinergi antara radio dan portal berita; (b) Dalam isi siaran program dreamers diambil dari isi materi portal berita yang mengedepankan tentang berita lifestyle, musik k-pop yang sedang digemari anak muda. Secara prosentase
materi tentang korea hampir 60 persen, sisanya informasi dari dalam dan luar negeri; (c) Manajemen konten dilakukan mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasi, mempengaruhi dan pengawasan, serta tahap pengorganisasian.
V. DAFTAR RUJUKAN Arismunandar, S. (2007). “Perkembangan terkini dalam industri media dan hubungannya dengan kurikulum ilmu komunikasi di perguruan tinggi” dalam scriptura vol.1(1), Januari 2007. [online]. Diakses 31 Maret 2016 dari
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/iko/
article/%20viewfile/16674/16666 Bungin, B. (2006). Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta : Penerbit Kencana Fidler, R. (1997). Mediamorphosis : Understanding New Media [online]. Diakses 27 Maret 2015 dari Flew, T. (2005). New Media: An Introduction, Second Edision. New York: Oxford. Lievrouw, L. A. & Livingstone, S. (2006). The Handbook Of New Media: Update Student Edition. California. Sage. John, L. et al. (2009). Teori Komunikasi: Theories Of Human Communication, 9th Ed. Jakarta: Salemba Humanika Prayudha, H. & Munaf, A. R. 2013. Radio is Sound Only: Pengantar & Prinsip Penyiaran Radio di Era Digital. Jakarta: BroadcastMagz Morissan. (2008). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi edisi pertama. jakarta: Kencana Morissan, W. & Hamid. (2013). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Ghalia
59